Anda di halaman 1dari 10

Kamus Indikator UKP

No Indikator Standar Dimensi Input/


Proses/
Output
1 Waktu tunggu pelayanan rawat jalan < 60 Mengutama Proses
menit kan pasien
2 Waktu Tanggap Pelayanan ≤5 Mengutama Proses
(Response Time) Dokter IGD menit kan pasien
3 Kepatuhan Penulisan Infomed 100% Keamanan Output
Consent Pada Setiap Tindakan di
Poli Gigi
4 Penulisan Resep Sesuai 100% Efisiensi Output
Formularium
5 Waktu Tunggu Pelayanan ≤ 60 Mengutama Proses
Laboratorium menit kan pasien
6 Cakupan peserta keluarga berencana ≥ 70% Efisiensi Output
aktif
7 Ibu hamil yang mendapatkan 100% Kemudahan Output
pelayanan ANC sesuai standar akses
8 Cakupan pertolongan persalinan 100% Mengutama Output
oleh tenaga kesehatan terlatih kan pasien
9 Cakupan asuhan gizi pasien rawat 100% Mengutama Output
inap danVK kan pasien
10 Persentase Bed Occupation Rate di 60-85% Efektif Output
Unit Rawat Inap

Indikator 1.

Judul Waktu Tunggu Pelayanan Rawat Jalan


Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
Dimensi Mutu 1. Berfokus pada pasien
2. Adil
3. Efisien
4. Berkesinambungan
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat jalan non spesialistik pada hari
kerja di Puskesmas yang mudah dan cepat diakses oleh pasien
Definisi Operasional  Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai dari
pasien mendaftar sampai dilayani oleh dokter di rawat
jalan
 Pengukuran dilakukan dimulai dari pasien mendaftar di
pendaftaran sampai dipanggil oleh dokter di rawat jalan.
Tipe Indikator Proses
Ukuran indikator Menit
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang
disurvei
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvei
Target pencapaian ≤60 menit
Kriteria Inklusi Seluruh pasien rawat jalan
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Formula jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang di survei
jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvei
Sumber data Data primer dari hasil observasi
Periode pengumpulan Bulanan
data
Periode analisis data Triwulanan
Sampel Besar populasi dihitung berdasarkan jumlah rata-rata kunjungan
pasien perbulan. Jumlah sampel dihitung dengan formula
sebagai berikut:
N
n=
1+ N (0 , 01)
Keterangan:
n : Besar sampel
N : Besar populasi
Pengambilan sample dilakukan secara acak.
Rencana analisa data Tabel
Instrumen pengambilan Observasi menggunakan jam/stopwatch dan buku bantu berupa
data catatan waktu dimulai saat pasien mengambil nomor antrian
sampai dipanggil oleh dokter
Penanggungjawab Penanggungjawab mutu

Indikator 2.

Judul Waktu Tanggap Pelayanan (Response Time) Dokter IGD


Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
Dimensi Mutu 1. Berfokus pada pasien
2. Adil
3. Efisien
4. Berkesinambungan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan mampu
menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi  Waktu tanggap adalah waktu yang dibutuhkan mulai pasien datang di
Operasional UGD sampai mendapat pelayanan dokter sesuai dengan kriteria
emergency
 Pengukuran dilakukan dengan menggunakan jam/stopwatch dan buku
bantu berupa catatan waktu dimulai saat pasien masuk pintu UGD
FKTP sampai dengan dilayani oleh dokter
Tipe Indikator Proses
Ukuran indikator Menit
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan semua pasien
yang di sampling secara acak sampai dilayani dokter
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang disampling
Target pencapaian ≤5 menit
Kriteria Inklusi Seluruh pasien IGD
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Formula jumlah kumulatif waktu tunggu pasien IGD yang disampling dari datang sampai dilaya
jumlah seluruh pasien IGD yang disampling
Sumber data Data primer dari hasil observasi
Periode Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis Triwulanan
data
Sampel Besar populasi dihitung berdasarkan jumlah rata-rata kunjungan pasien
perbulan. Jumlah sampel dihitung dengan formula sebagai berikut:
N
n=
1+ N (0 , 01)
Keterangan:
n : Besar sampel
N : Besar populasi
Pengambilan sample dilakukan secara acak.
Rencana analisa Tabel
data
Instrumen Observasi menggunakan jam/stopwatch dan buku bantu berupa catatan
pengambilan data waktu dimulai saat pasien datang di ruang IGD sampai dilayani oleh dokter
Penanggungjawab Penanggungjawab IGD

Indikator 3.

Judul Kepatuhan Penulisan Infomed Consent Pada Setiap Tindakan


di Poli Gigi
Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 290 Tahun 2008
Dimensi Mutu 1. Berfokus pada pasien
2. Efisien
3. Berkesinambungan
Tujuan Terlaksananya kepatuhan petugas di Poli Gigi dalam
memperoleh persetujuan (Informed Consent) dari pasien atau
wali pasien pada setiap tindakan kedokteran gigi
Definisi Operasional  Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan oleh
pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan
penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran
atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien
 Tindakan kedokteran gigi harus disetujui dibuktikan
dengan tanda tangan pasien atau wali pasien dan saksi
bila ada
 Tindakan kedokteran gigi yang wajib dimintakan infomed
consent pasien maupun walinya adalah tindakan
pencabutan gigi anak dan gigi dewasa, penambalan gigi
anak dan dewasa, serta pembersihan karang gigi
Tipe Indikator Proses
Ukuran indikator Porsentase
Numerator Jumlah tindakan kedokteran gigi yang disertai informed
consent yang telah ditandatangani oleh pasien atau wali pasien
Denumerator Jumlah tindakan kedokteran gigi yang telah dilakukan
Target pencapaian 100%
Kriteria Inklusi Seluruh pasien Poli Gigi yang menerima tindakan kedokteran
gigi
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Formula jumlah tindakan kedokteran gigi yang disertai informed consent
jumlah tindakan kedokteran gigi yang telah dilakukan
x 100%
Sumber data Data sekunder dari laporan kepatuhan penulisan Informed
Consent di Poli Gigi
Periode pengumpulan Bulanan
data
Periode analisis data Triwulanan
Sampel Data populasi sampel 100%
Rencana analisa data Tabel
Instrumen pengambilan Laporan kepatuhan penulisan informed consent
data
Penanggungjawab Penanggungjawab mutu

Indikator 4.

Judul Peresepan obat sesuai formularium


Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
Dimensi Mutu Efisien
Tujuan Tercapainya kepatuhan dalam penulisan resep
Definisi Operasional  Formularium Puskesmas merupakan buku yang berisi
nama obat-obatan yang disediakan di Puskesmas untuk
rawat jalan.
 Resep dianggap sesuai Formularium apabila berisi
permintaan obat yang sesuai dengan Formularium
Puskesmas.
Tipe Indikator Proses
Ukuran indikator Persentase
Numerator Jumlah resep sesuai formularium di rawat jalan
Denumerator Jumlah resep di rawat jalan
Target pencapaian 100%
Kriteria Inklusi Seluruh resep di rawat jalan
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Formula jumlah resep sesuai formulariumdi rawat jalan
x 100%
jumlah resep dirawat jalan
Sumber data Data sekunder dari laporan kepatuhan penulisan resep sesuai
formularium
Periode pengumpulan Bulanan
data
Periode analisis data Triwulanan
Sampel Data populasi sampel 100%
Rencana analisa data Tabel
Instrumen pengambilan Laporan kepatuhan penulisan resep sesuai formularium
data
Penanggungjawab Penanggungjawab farmasi

Indikator 5.

Judul Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium


Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
Dimensi Mutu 1. Berfokus pada pasien
2. Adil
3. Efisien
4. Berkesinambungan
Tujuan Tergambarnya kecepatan laboratorium pada pasien di rawat jalan
Definisi  Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium adalah waktu yang
Operasional diperlukan untuk melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian
terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang
dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat pada
pasien IGD dan rawat jalan.
 Pemeriksaan dikhususkan pada pasien cek darah lengkap (Hb,
hematocrit, Eritrosit, leukosit, trombosit, indeks eritrosit, hitung jenis
leukosit).
Tipe Indikator Proses
Ukuran indikator Menit
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk darah
lengkap pasien yang disurvei
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang di survei yang diperiksa darah lengkap
Target ≤ 90 menit
pencapaian
Kriteria Inklusi Seluruh pemeriksaan darah lengkap dipantau untuk pasien rawat jalan dan
IGD
Kriteria Eksklusi pemeriksaan darah lengkap cyto
Formula jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk darah lengkapyan
jumlah seluruh pasien yang disurvei yang diperiksa darah lengkap
Sumber data Data primer dari hasil observasi
Periode Bulanan
pengumpulan
data
Periode analisis Triwulanan
data
Sampel Besar populasi dihitung berdasarkan jumlah rata-rata kunjungan pasien
perbulan. Jumlah sampel dihitung dengan formula sebagai berikut:
N
n=
1+ N (0 , 01)
Keterangan:
n : Besar sampel
N : Besar populasi
Pengambilan sample dilakukan secara acak.
Rencana analisa Tabel
data
Instrumen Observasi menggunakan jam/stopwatch dan buku bantu berupa catatan
pengambilan data waktu dimulai saat pasien memberikan lembar periksa darah lengkap sampai
dengan hasil laboratorium keluar/pasien mendapatkan hasil pemeriksaan.
Penanggungjawa Penanggungjawab laboratorium
b

Indikator 6.

Judul Cakupan peserta Keluarga Berencana Aktif


Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019
Dimensi Mutu 1. Berfokus pada pasien
2. Adil
Tujuan Mencegah terjadinya kehamilan dalam kurun waktu tertentu
Definisi Operasional  Cakupan peserta keluarga berencana aktif adalah jumlah
peserta KB aktif (PA) dibandingkan dengan seluruh
Pasangan Usia Subur (PUS) dalam suatu di wilayah pada
kurun waktu tertentu.
 Peserta KB Aktif adalah merupakan jumlah kumulatif dari
peserta KB yang terus menerus menggunakan salah satu
alat, obat dan cara kontrasepsi ditambah dengan jumlah
peserta KB baru pada tahun berjalan.
Tipe Indikator Output
Ukuran indikator Persentase
Numerator Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi (Peserta KB
Aktif)
Denumerator Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)
Target pencapaian ≥ 70%
Kriteria Inklusi Seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah kerja
Puskesmas
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Formula jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi(Peserta KB Aktif )
jumlah seluruh PUS
X 100%
Sumber data Data sekunder dari buku registrasi
Periode pengumpulan Bulanan
data
Periode analisis data Triwulanan
Sampel Data sampel 100% populasi
Rencana analisa data Tabel
Instrumen pengambilan Buku registrasi
data
Penanggungjawab Penanggungjawab KIA

Indikator 7

Judul Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar


Dasar Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019
Pemikiran
Dimensi Mutu 1. Berfokus pada pasien
2. Adil
3. Keselamatan pasien
Tujuan Menurunkan angka kematian ibu
Definisi Ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai dengan
Operasional standar kuantitas dan strandar kualitas selama periode kehamilan di wilayah
puskesmas
Tipe Indikator Output
Ukuran Persentase
indikator
Numerator Ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai standar di
Puskesmas
Denumerator Seluruh ibu hamil di Puskesmas Jatilawang
Target 100 %
pencapaian
Kriteria Seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Inklusi
Kriteria 1. Ibu hamil dengan K1 bukan TM1
Eksklusi 2. Ibu hamil pindah domisili
3. Ibu hamil yang tidak menyelesaikan masa kehamilannya
4. Ibu hamil pindahan yang tidak memiliki catatan riwayat kehamilan
lengkap
5. Ibu hamil yang meninggal sebelum persalinan
Formula Ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai standar di piskesmas
x 10
seluruhibu hamil di puskesmas jatilawang
Sumber data 1. Kohort Ibu
2. Kartu Ibu
3. PWS KIA
4. Register KIA
Periode Bulanan
pengumpulan
data
Periode Triwulanan
analisis data
Sampel Data sampel 100% populasi
Rencana Tabel
analisa data
Instrumen Buku register
pengambilan
data
Penanggungja Penanggungjawab KIA
wab

Indikator 8

Judul Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih


Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019
Dimensi Mutu 1. Berfokus pada pasien
2. Adil
Tujuan Terlaksananya persalinan yang aman dengan pertolongan tenaga
kesehatan terlatih
Definisi Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih adalah
Operasional jumlah perempuan melahirkan yang proses persalinannya ditolong
oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan yang memiliki
kompetensi menolong persalinan yaitu dokter spesialis kandungan dan
ginekologi, dokter umum yang terlatih (asuhan persalinan normal),
dan bidan.
Tipe Indikator Output
Ukuran indikator Persentase
Numerator Jumlah perempuan melahirkan yang dibantu tenaga kesehatan terlatih
di wilayah kerja Puskesmas dalam 1 bulan
Denumerator Jumlah seluruh perempuan melahirkan di wilayah kerja Puskesmas
Target 100%
pencapaian
Kriteria Inklusi Seluruh perempuan melahirkan di wilayah kerja Puskesmas
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Formula jumlah perempuan melahirkan yang dibantu olehtenaga kesehatanterlatih
x 100 %
jumlah seluruh perempuan melahirkan
Sumber data Data sekunder dari buku registrasi
Periode Bulanan
pengumpulan
data
Periode analisis Triwulanan
data
Sampel Data sampel 100% populasi
Rencana analisa Tabel
data
Instrumen Buki register
pengambilan data
Penanggungjawa Penanggungjawab KIA
b

Indikator 9

Judul Pembuatan siklus menu pada pasien rawat inap dan VK


berdasarkan kondisi pasien
Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
Dimensi Mutu 1. Berfokus pada pasien
2. Efisien
3. Berkesinambungan
Tujuan Terlaksananya pelayanan gizi yang baik pada pasien rawat inap
dan VK
Definisi Operasional Kesesuaian diet dengan kondisi pasien
Tipe Indikator Output
Ukuran indikator Persentase
Numerator Jumlah pasien rawat inap dan VK yang menerima diet tepat
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat inap dan VK
Target pencapaian 100%
Kriteria Inklusi Seluruh pasien rawat inap dan VK
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Formula jumlah pasien rawat inap dan VK yang menerima diet tepat
x 100 %
jumlah seluruh pasienrawat inap dan VK
Sumber data Data sekunder dari buku register
Periode pengumpulan Bulanan
data
Periode analisis data Triwulanan
Sampel Data sampel 100% populasi
Rencana analisa data Tabel
Instrumen pengambilan Formulir asuhan gizi
data
Penanggungjawab Penanggungjawab gizi

Indikator 10

Judul Persentase Bed Occupation Rate (BOR) di Unit Rawat Inap


Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
Dimensi Mutu 1. Efektif
2. Efisien
3. Berkesinambungan
Tujuan Menghindari terjadinya infeksi Nosokomial
Definisi Operasional  Bed Occupation Rate (BOR) adalah persentase pemakaian
tempat tidur pada satu waktu tertentu
 BOR menggambarkan tinggi rendahnya pemanfaatan
tempat tidur di rawat inap
Tipe Indikator Output
Ukuran indikator Persentase
Numerator Jumlah hari perawatan di Rawat Inap Puskesmas
Denumerator Jumlah tempat tidur dikalikan jumlah hari dalam satu bulan
Target pencapaian 75%
Kriteria Inklusi Seluruh Bed yang tersedia di rawat inap
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Formula jumlah hari perawatan
x 100 %
( jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam satu bulan)
Sumber data Data sekunder dari buku register rawat inap
Periode pengumpulan Bulanan
data
Periode analisis data Triwulanan
Sampel Data sampel 100% populasi
Rencana analisa data Tabel
Instrumen pengambilan
data
Penanggungjawab Penanggungjawab rawat inap

Anda mungkin juga menyukai