Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Reduplikasi Pada Novel “Dunia Cecilia”


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Morfologi
Dosen Pengampu: Dra. Tati Sri Uswati, M.Pd.

Disusun oleh
Kelompok 4:

1. Siti Rakhmawati 2381100006


2. M. Indra Al Fitra 2381100003
3. Anggun Ana Julia 2381100013
4. Faizah Widyaningtyas 2381100024

Tadris Bahasa Indonesia 2/A

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN TADRIS BAHASA INDONESIA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Reduplikasi Pada Novel Dunia Cecilia” tepat waktu tanpa adanya halangan, yang
berarti sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kami sampaikan kepada sebagai dosen pengampu Dra. Tati
Sri Uswati, M.Pd. mata kuliah Morfologi yang telah membantu memberikan arahan
dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
wawasan kepada pembacanya. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar ke depannya kami
dapat membuat makalah lebih baik lagi.

Cirebon, 27 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................2
C. Tujuan .............................................................................................................2
D. Manfaat ...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
A. Reduplikasi .....................................................................................................3
B. Novel...............................................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................9
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN ......................................................8
A. Hasil ................................................................................................................8
B. Pembahasan ....................................................................................................9
BAB V PENUTUP ................................................................................................12
A. Kesimpulan ................................................................................................12
B. Saran ...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi antara
dua orang atau lebih untuk mengutarakan tujuan sehingga maksud dari suatu tujuan
tersebut dapat dipahami serta tersampaikan dengan baik. Keberadaan bahasa
diharapkan dapat memudahkan manusia untuk berinteraksi dengan sesama, baik
dalam menyampaikan pikiran maupun informasi sehingga dapat disimpulkan
bahwa bahasa adalah fungsi sebagai alat komunikasi secara sosial. Hal ini seperti
yang diungkapkan oleh (Rofi dan Hasibuan 2019:17) yang mengatakan bahwa
fungsi bahasa yang paling mendasar ialah sebagai alat komunikasi. Bahasa
berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan ide-ide, gagasan, pengetahuan dan
pikiran manusia. Dalam komunikasi, bahasa tidak hanya digunakan dalam bentuk
lisan tetapi juga bersumber dari bentuk tulisan seperti novel dan cerita pendek.
Ilmu yang mempelajari bahasa adalah linguistik. Salah satu cabang yang
meliputinya adalah morfologi. Morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang
membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh
perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata atau dengan kata
lain perubahan dalam fungsi gramatik maupun semantik (Ramlan 2012:21).
Proses morfologi adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar
melalui pembubuhan afiks (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), penggabungan
(komposisi), pemendekan (akronimisasi) dan pengubahan status (konversi) Ramlan
(jusrin, 2020: 32). Dalam pembahasan ini peneliti lebih mengkhususkan pada
proses pengulangan kata atau reduplikasi.
Proses reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatikal. Hasil
pengulangan itu adalah kata ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan
bentuk dasar. (Ramlan,2012:65). Selain digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
reduplikasi juga dapat ditemukan dalam sebuah karya khususnya novel. Oleh sebab
itu, dalam makalah ini peneliti akan mengkaji reduplikasi yang terdapat dalam
novel Dunia Cecilia karya Jostein Gaarder.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah “Bagaimana Reduplikasi pada novel Dunia Cecilia karya Jostein
Gaarder?”

C. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan “Bagaimana
Reduplikasi pada novel Dunia Cecilia karya Jostein Gaarder.”

D. Manfaat
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar dapat bermanfaat untuk penulis itu
sendiri maupun bagi pembaca. Dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengetahuan tentang reduplikasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Reduplikasi
 Pengertian
Proses pengulangan atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatikal,
baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem atau tidak.
Hasilnya pengulangan itu adalah kata ulang, sedangkan satuan yang diulang
merupakan bentuk dasar. (Ramlan, 2012:65). Reduplikasi merupakan salah satu
unsur kebahasaan yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, maupun
dalam karya sastra.
 Bentuk Reduplikasi
Berikut adalah bentuk-bentuk reduplikasi menurut Ramlan (2012):
1. Bentuk Reduplikasi Seluruh
Pengulangan kata seluruh adalah bentuk kata dasar diulang dengan tidak
mendapat sedikit tambahan apapun. Misalnya, sepeda-sepeda, teman-teman
dan rumah-rumah.
2. Bentuk Reduplikasi Sebagian
Pengulangan sebagian adalah reduplikasi yang pengulangan katanya terjadi
hanya pada sebagian bentuk dasarnya. Reduplikasi sebagian terbagi menjadi
dua.
 Reduplikasi sebagian dengan kata dasar bentuk tunggal.
Reduplikasi ini adalah kata yang terjadi pada sebagian kata, biasanya
terjadi pada bagian awal kata. Misalnya: tamu menjadi tetamu, laki
menjadi lelaki, tangga menjadi tetangga dan luhur menjadi leluhur.
 Reduplikasi sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks.
Reduplikasi ini terjadi pada bentuk dasarnya tidak diulang seluruhnya.
Misalnya, berkali-kali, bertahun-tahun dan berpura-pura.

3
3. Bentuk Reduplikasi yang Berkombinasi dengan Pembubuhan Afiksasi
Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks ialah
pengulangan bentuk dasar disertai dengan penambahan afiks yang mempunyai
satu arti. Misalnya, mudah-mudahan, terang-terangan dan sehebat-hebatnya.
4. Bentuk Reduplikasi dengan Perubahan Fonem
Pengulangan perubahan fonem adalah pengulangan bentuk dasar dengan
disertai perubahan fonem. Yang berubah bisa fonem vokal dan juga
konsonannya. Bentuk yang berubah fonem bisa menduduki unsur pertama dan
juga bisa menduduki pada unsur kedua. Misalnya, gerak-gerik, serba-serbi dan
sayur-mayur.

 Makna Reduplikasi
Ramlan (2012) menggolongkan makna reduplikasi ke dalam beberapa
golongan sebagai berikut.
1. Pengulangan yang menyatakan makna banyak atau jamak. Contoh: Sepeda-
sepeda itu sangat bagus : “banyak sepeda.‟
2. Pengulangan yang menyatakan makna banyak yang berhubungan dengan kata
yang diterangkan. Contoh: Mobil besar-besar melintasi jalan tol : “Mobil itu
banyak dan besar-besar.”
3. Pengulangan menyatakan makna tak bersyarat atau meskipun. Contoh: Jeruk-
jeruk mentah dimakannya : “meskipun jeruk mentah dimakan olehnya.‟
4. Pengulangan yang menyatakan makna yang menyerupai atau mirip apa yang
tersebut pada bentuk dasar. Contoh: Adik bermain kapal-kapalan : ”yang
menyerupai kapal.‟
5. Pengulangan yang menyatakan makna perbuatan yang dilakukan berulang-
ulang. Contoh: Annisa menarik-narik baju ibunya : ”menarik berkali-kali.‟

B. Novel
Novel merupakan salah satu golongan karya sastra yang berbentuk prosa,
yang didalamnya berisi tentang permasalahan hidup seseorang atau sebagai tokoh.
Secara istilah novel sebagai salah satu jenis karya sastra dapat didefinisikan sebagai

4
pemakai bahasa yang indah menimbulkan rasa seni pada pembaca, seperti yang
dikemukakam oleh (Sumarjo, 1984:3) bahwasanya “Novel (sastra) adalah
ungkapan pribadi manusia merupakan pengalaman. Pemikiran, perasaan, ide,
semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membagikan
pesona dengan alat bahasa.
Novel juga diartikan sebagai suatu karangan berbentuk prosa yang
mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain
disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku. Berdasarkan artikel
yang ditulis oleh Said Hidayat, ciri-ciri novel antara lain:
1. Ditulis dengan gaya narasi, yang terkadang dicampur deskripsi untuk
menggambarkan suasana.
2. Bersifat realistis, artinya merupakan tanggapan pengarang terhadap situasi
lingkungannya.
3. Bentuknya lebih panjang, biasanya lebih dari 10.000 kata.
4. Alur ceritanya cukup kompleks.
Salah satu karya yang di dalamnya terdapat sebuah proses morfologis
reduplikasi adalah novel yang berjudul Dunia Cecilia karya Jostein Gaarder. Novel
tersebut berisi tentang Kisah Indah Dialog Surga dan Bumi.

Dunia Cecilia
Sinopsis:
“Orang bilang, kita akan ke surga setelah mati. Benarkah?
Malaikat Ariel mendesah,
"Kalian semua sekarang sudah berada di surga.
Sekarang, di sini. Jadi, sebaiknya
kalian berhenti bertengkar dan berkelahi.
Sangat tidak sopan berkelahi di hadapan Tuhan,

Malam Natal tahun ini sungguh menyedihkan bagi Cecilia. la sakit keras
dan mungkin tak akan pernah sembuh. Cecilia marah dan menganggap Tuhan tak
adil. Namun, terjadi keajaiban. Seorang malaikat Ariel namanya mengunjungi

5
Cecilia. Mereka berdua kemudian membuat perjanjian. Cecilia harus
memberitahukan seperti apa rasanya menjadi manusia dan Malaikat Ariel akan
memberitahunya seperti apa surga itu. Buku ini memenangi Norwegian Bookseller
Prize dan diadaptasi ke dalam film yang juga memenangi Amanda Award, anugerah
tertinggi perfilman Norwegia pada tahun 2009.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.


Metode Penelitian kualitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan informasi dalam suatu penelitian. Fokus penelitian ini
adalah kata-kata yang mengalami kategori reduplikasi dalam novel “Dunia Cecilia”
karya Jostein Gaarder. Penelitian ini dimulai dengan membaca novel “Dunia
Cecilia” dan kemudian menganalisis proses kategori kata yang termasuk ke dalam
reduplikasi seluruh, reduplikasi sebagian, reduplikasi yang berkombinasi dengan
pembubuhan afiksasi dan reduplikasi dengan perubahan fonem.

7
BAB IV
ANALISI HASIL PEMBAHASAN

A. Hasil
Berikut adalah tabel beberapa kata reduplikasi yang terdapat dalam Novel
“Dunia Cecilia”.
No Kata Proses Reduplikasi
1 Benar-benar Reduplikasi seluruh
2 Kadang-kadang Reduplikasi seluruh
3 Tiba-tiba Reduplikasi seluruh
4 Tahu-tahu Reduplikasi seluruh
5 Lampu-lampu Reduplikasi seluruh
6 Mencuri-curi Reduplikasi sebagian bentuk kompleks
7 Tergesa-gesa Reduplikasi sebagian bentuk kompleks
8 Seolah-olah Reduplikasi sebagian bentuk kompleks
9 Berderai-derai Reduplikasi sebagian bentuk kompleks
10 Pertama-tama Reduplikasi sebagian bentuk kompleks
11 Memilah-milahnya Reduplikasi yang berkombinasi dengan
pembubuhan afiksasi
12 Mengayun-ayunkan Reduplikasi yang berkombinasi dengan
pembubuhan afiksasi
13 Mencari-carinya Reduplikasi yang berkombinasi dengan
pembubuhan afiksasi
14 Memata-matainya Reduplikasi yang berkombinasi dengan
pembubuhan afiksasi
15 Teka-teki Perubahan fonem
16 Mondar-mandir Perubahan fonem

8
B. Pembahasan
 Apakah dirinya benar-benar paham semua yang dikatakan malaikat itu.
Kata benar-benar termasuk ke dalam reduplikasi jenis pengulangan
seluruh, karena terdapat pengulangan seluruh pada kata dasar benar
tanpa adanya pengurangan atau penambahan.
 Kadang-kadang, ia takut kalau-kalau orang-orang yang menghuni
dunia itu bisa melihat menembus cermin itu. (JG.DC:30)
Kata kadang-kadang termasuk ke dalam reduplikasi seluruh, karena
terdapat pengulangan pada kata dasar kadang tanpa adanya
pengurangan atau penambahan.
 Mungkin saja tiba-tiba hadiah itu dikeluarkan dari tempat
persembunyiannya di dalam rumah (JG.DC:24)
Kata tiba-tiba termasuk ke dalam reduplikasi jenis pengulangan
seluruh, karena terdapat pengulangan seluruh pada kata dasar tiba tanpa
adanya pengurangan atau penambahan.
 Tahu-tahu ia sudah berdiri di depan rak buk. (JG.DC:47)
Kata tahu-tahu termasuk ke dalam reduplikasi jenis pengulangan
seluruh, karena terdapat pengulangan seluruh pada kata dasar tahu tanpa
adanya pengurangan atau penambahan.
 Mereka mematikan lampu-lampu pohon Natal.
Kata lampu-lampu termasuk ke dalam reduplikasi jenis pengulangan
seluruh, karena terdapat pengulangan seluruh pada kata dasar lampu
tanpa adanya pengurangan atau penambahan.
 Cecilia mencuri-curi pandang kepadanya. (JG.DC:35)
Kata mencuri-curi termasuk ke dalam reduplikasi sebagian karena
mendapatkan imbuhan men- menjadi "mencuri" lalu terjadi
pengulangan sebagian karena tidak di ulang seluruhnya. Sehingga
menjadi kata mencuri-curi.
 Ibu menjawab dengan tergesa-gesa seolah-olah ia menyesal karena
tidak semuanya persis seperti tahun kemarin. (JG.DC:22)
Pada kalimat tersebut terdapat dua kata yang termasuk ke dalam
reduplikasi sebagian. Kata yang pertama yaitu "Tergesa-gesa" berkata

9
dasar "gesa" yang mendapatkan imbuhan ter- menjadi "tergesa" lalu
terjadi pengulangan sebagian karena tidak di ulang seluruhnya.
Sehingga menjadi kata tergesa-gesa. Kata yang kedua yaitu "seolah-
olah" yang mendapatkan imbuhan se- menjadi "seolah" lalu terjadi
pengulangan sebagian karena tidak di ulang seluruhnya. Sehingga
menjadi kata seolah-olah.
 Ariel tertawa berderai-derai tawanya membuat Cecilia tersenyum.
(JG.DC:36)
Kata berderai-derai termasuk ke dalam reduplikasi sebagian karena
mendapatkan imbuhan ber- menjadi "berderai" lalu terjadi pengulangan
sebagian karena tidak di ulang seluruhnya. Sehingga menjadi kata
berderai-derai.
 Pertama-tama Lars dan ibu naik turun membawa semua hadiah.
(JG.DC:27)
Kata pertama-tama termasuk ke dalam reduplikasi sebagian karena
mendapatkan imbuhan per- menjadi "pertama" lalu terjadi pengulangan
sebagian karena tidak di ulang seluruhnya. Sehingga menjadi kata
pertama-tama.
 Ia mencoba memilah-milahnya. (JG.DC:9)
Kata memilah-milah termasuk ke dalam Reduplikasi yang
berkombinasi dengan pembubuhan afiksasi, karena pada kata dasar
milah terdapat penambahan me- di awal kata dan –nya di akhir kata.
 Ia mulai mengayun-ayunkan kakinya. (JG.DC:32)
Kata mengayun-ayunkan termasuk ke dalam Reduplikasi yang
berkombinasi dengan pembubuhan afiksasi, karena pada kata dasar ayun
terdapat penambahan meng- di awal kata dan -kan di akhir kata.
 Cecilia mencari-carinya dengan tangannya. (JG.DC:11)
Kata mencari-carinya termasuk ke dalam Reduplikasi yang
berkombinasi dengan pembubuhan afiksasi, karena pada kata dasar cari
terdapat penambahan men- di awal kata dan -nya di akhir kata.
 Ia takut kalau orang yang menghuni dunia itu bisa menembus cermin
dan memata-matainya. (JG.DC:30)
Kata memata-matainya termasuk ke dalam Reduplikasi yang
berkombinasi dengan pembubuhan afiksasi, karena pada kata dasar
mata terdapat penambahan men- di awal kata dan -nya di akhir kata.

10
 Tapi, Cecilia sudah lelah dengan teka-teki. (JG.DC:31)
Kata teka-teki termasuk ke dalam reduplikasi jenis perubahan
fonem, karena terdapat perubahan bunyi fonem pada kata dasar kedua
yaitu teka menjadi teki.
 Ariel melompat turun ke meja di depan jendela dan mulai berjalan
mondar-mandir di atasnya. (JG.DC:35)
Kata mondar-mandir termasuk ke dalam reduplikasi jenis perubahan
fonem, karena terdapat perubahan bunyi fonem pada kata dasar kedua
yaitu mondar menjadi mandir.

11
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan proses morfologis reduplikasi
dalam novel “Dunia Cecilia” karya Jostein Gaarder, dapat disimpulkan terdapat
proses reduplikasi yang meliputi pengulangan seluruh, pengulangan sebagian,
pengulangan yang berkombinasi dengan pembubuhan afiksasi dan pengulangan
dengan perubahan fonem. Proses Reduplikasi adalah pengulangan bentuk kata dasar
baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem atau tidak.

B. Saran
Makalah ini tentunya tidak terlepas dari segala kekurangan dan kesalahan,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya. Semoga apa yang terdapat pada
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ramlan, M. 2012. Morfologi suatu tinjauan deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.


Rofii, Afif. dan Hasibuan, Rizka Rani (2019) Interferensi Bahasa Batak
Mandailing dalam Tuturan Berbahasa Indonesia Pada Acara Parpunguan
Masyarakat Mandailing Kota Jambi. Aksara. Aksara: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 3 No. 1 April 2019.
ROFIQ, Asngadi; NUZULA, Khisbiya Ayatuna. Proses morfologis reduplikasi
dalam buku generasi optimis karya Ahmad Rifa’ i Rif’ an. Jurnal
PENEROKA: Kajian Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2021,
1.01: 42-58.
SAFITRI, ANNISA. BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA REDUPLIKASI PADA
BERITA ONLINE LAMPUNG GEH NEWS PERIODE OKTOBER DAN
IMPLEMENTASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA DI SMP.2023
Said Hidayat, “Ciri-ciri
Novel”,WordPress.com,https://saidhidayat95.wordpress.com/tugastugas/da
ta-data-bahasa-indonesia/kumpulan-novel/ciri-ciri-novel/, 12 Januari 2010.
Diakses 13 Maret 2015.
SHAFIYAH, Siti, et al. Reduplikasi Dalam Novel segitiga karya Sapardi Djoko
Damono (kajian Morfologi).
SIMATUPANG, Sinta Prihatiningrum; SUMIHARTI, Sumiharti; WAHYUNI, Uli.
Reduplikasi dalam Novel Garis Waktu Karya Fiersa Besari (Kajian
Morfologi). Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, 2021, 4.2: 232-238.
Sumardjo, Jakob. 1984. Masyarakat dan sastra Indonesia. Jakarta: Nur Cahaya.

13

Anda mungkin juga menyukai