5-3
Keputusan Jangka Pendek versus Jangka Panjang:
Input Tetap dan Variabel
• Jangka Pendek
– Periode waktu di mana beberapa faktor produksi (input) tetap dan membatasi
keputusan manajer.
• Jangka Panjang
– Periode waktu di mana semua faktor produksi (input) bervariasi dan dapat
disesuaikan oleh manajer.
5-4
Ukuran Produktivitas
5-5
Ukuran Produktivitas: contoh
• Diketahui fungsi produksi berikut ketika 5 unit tenaga kerja dan 10 unit
modal digabungkan untuk menghasilkan produk: 𝑄 = 𝐹 10,5 = 150.
• Hitung produk rata-rata tenaga kerja.
150
𝐴𝑃𝐿 = = 30 unit per pekerja
5
• Menghitung produk rata-rata modal.
150
𝐴𝑃𝐿 = = 15 unit per satuan modal
10
5-6
Meningkat, Menurun, dan Pengembalian Marjinal Negatif (Gambar 5-1)
5-7
Peran manajer dalam proses produksi
5-8
Peran manajer dalam proses produksi
• Nilai produk marjinal: Nilai output yang dihasilkan oleh unit terakhir dari
input.
• Hukum pengembalian yang semakin berkurang: Produk marjinal dari
unit output tambahan pada titik tertentu akan lebih rendah daripada
produk marjinal dari unit sebelumnya.
• Penggunaan input yang memaksimumkan laba
– Untuk memaksimalkan keuntungan, gunakan level input di mana manfaat marjinal
sama dengan biaya marjinal
– Ketika biaya setiap unit tenaga kerja tambahan adalah w, manajer harus terus
mempekerjakan tenaga kerja hingga titik di mana VMPL = w dalam kisaran produk
marjinal yang semakin berkurang.
5-9
Bentuk Aljabar dari Fungsi Produksi
– Linier: Mengasumsikan hubungan linier yang sempurna antara semua input dan total
output
𝑄 = 𝐹 𝐾, 𝐿 = 𝑎𝐾 + 𝑏𝐿, dimana 𝑎 dan 𝑏 konstan.
5-10
Bentuk Aljabar Fungsi Produksi: contoh
• Berapa banyak output yang dihasilkan ketika 3 unit modal dan 7 unit
tenaga kerja dipekerjakan?
𝑄 = 𝐹 3,7 = 3 3 + 6 7 = 51 unit
5-11
Bentuk Aljabar dari Produktivitas
5-12
Bentuk Aljabar dari Produktivitas: contoh
5-13
Isoquants dan Tingkat Marjinal Substitusi Teknis (MRTS)
5-14
Keluarga Isoquants (Gambar 5-3)
Input Modal (K)
5-15
Berkurangnya Tingkat Marjinal Substitusi Teknis (Gambar 5-5)
Input Modal (K)
D
∆𝐾 3
Lereng: = − 1 = −3 = −𝑀𝑅𝑇𝑆𝐾𝐿
∆𝐿
∆𝐾 =3
C
∆𝐾 1
Lereng: = − 1 = −1 = −𝑀𝑅𝑇𝑆𝐾𝐿
B ∆𝐿
∆𝐾 = 1 A
𝑄0 =100 unit
5-16
Isocost dan Perubahan pada Garis Isocost
• Isocost
– Kombinasi input yang menghasilkan biaya yang sama.
𝑤𝐿 + 𝑟𝐾 = 𝐶
atau, mengatur ulang formulasi intercept-slope:
𝐶 𝑤
𝐾= − 𝐿
𝑟 𝑟
• Perubahan dalam isocosts
– Untuk harga input yang tersedia, isocost yang lebih jauh dari asal menimbulkan
biaya yang lebih tinggi.
– Perubahan harga input mengubah kemiringan garis isocost.
5-17
Isocosts (Figure 5-6)
Input Modal (K)
𝐶
𝑟
𝐶 𝑤
𝐾= − 𝐿
𝑟 𝑟
0 𝐶
Input Tenaga Kerja (L)
𝑤
5-18
Perubahan dalam Isocosts (Gambar 5-7)
Input Modal (K)
𝐶1
𝑟
5-19
Perubahan dalam Garis Isocost (Gambar 5-7)
Input Modal (K)
𝐶
𝑟
𝐶 𝐶
0 Input Tenaga Kerja (L)
𝑤1 𝑤0
5-20
Minimalisasi Biaya dan
Aturan Input untuk Minimalisasi Biaya
• Minimalisasi biaya
– Memproduksi dengan biaya serendah mungkin.
• Aturan input untuk meminimalkan biaya
– Menghasilkan pada tingkat output tertentu di mana Produk marjinal per dolar
yang dibelanjakan sama untuk semua input:
𝑀𝑃𝐿 𝑀𝑃𝐾
=
𝑤 𝑟
– Atau, perusahaan harus menggunakan input sedemikian rupa sehingga tingkat
marginal substitusi teknis sama dengan rasio harga input:
𝑀𝑃𝐿 𝑤
=
𝑀𝑃𝐾 𝑟
5-21
Aturan Input untuk Minimalisasi Biaya: contoh (Gambar 5-8)
Input Modal (K)
𝐶1
𝑟
𝐶2 𝐴
𝑟
𝑤
𝑀𝑅𝑇𝑆𝐾𝐿 =
𝑟
𝑄𝐼 =100 units
5-22
Substitusi Input yang Optimal
23
Substitusi Input Optimal: contoh (Gambar 5-9)
Input Modal (K)
I
F
B
𝐾2 Titik awal minimalisasi biaya
A
𝐾1
𝑄0
H J
0 𝐿2 𝐿1 G Input Tenaga Kerja (L)
5-24
Fungsi Biaya
5-25
Biaya Jangka Pendek (Gambar 5-11)
Total biaya 𝑇𝐶 𝑄 = 𝐹𝐶 + 𝑉𝐶 𝑄
Biaya variabel
Biaya tetap
𝑉𝐶 𝑄
𝐹𝐶
𝐹𝐶
𝐹𝐶
𝐹𝐶 𝐹𝐶
0 Output (Q)
5-26
Biaya Rata-rata dan Marjinal (Gambar 5-12)
• Biaya rata-rata 𝐴𝑇𝐶
𝐹𝐶
– Biaya tetap rata-rata: 𝐴𝐹𝐶 =
5-27
Hubungan antara Biaya Rata-rata dan Marjinal (Gambar 5-12)
ATC Minimum
AVC Minimum
𝐴𝐹𝐶
0 Output
*kurva MC memotong kurva ATC dan AVC pada
titik minimumnya
5-28
Biaya Tetap dan Sunk Costs
• Biaya tetap
– Biaya yang tidak berubah dengan output.
• Sunk cost
– Biaya yang selamanya hilang setelah dibayar.
• Tidak relevannya Sunk Costs
– Seorang pengambil keputusan harus mengabaikan biaya yang tenggelam untuk
memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan kerugian.
5-29
Bentuk Aljabar Fungsi Biaya
• Fungsi biaya kubik: biaya adalah fungsi
berbentuk kubik dari output; memberikan
perkiraan yang wajar untuk hampir semua
fungsi biaya.
C(Q) = f + aQ + bQ2 + cQ3
dimana a, b, c, dan f adalah konstan; f
adalah biaya tetap.
30
Biaya Jangka Panjang
5-31
Ukuran Pabrik Optimal dan Biaya Rata-Rata Jangka Panjang
(Gambar 5-13)
LRAC ($)
𝐴𝑇𝐶2
𝐴𝑇𝐶0 𝐿𝑅𝐴𝐶
𝐴𝑇𝐶1
0 𝑄∗ Output
5-32
Skala Ekonomi (Gambar 5-14)
5-33
Skala Kembalian Konstan (Gambar 5-14)
LRAC ($)
𝐴𝑇𝐶2 𝐴𝑇𝐶3
𝐴𝑇𝐶1
𝐿𝑅𝐴𝐶
0 Output
5-34
Fungsi Biaya Multi-Output
• Economies of scope
– Terjadi ketika total biaya produksi 𝑄1 dan 𝑄2 bersama-sama kurang dari total biaya
produksi masing-masing jenis output secara terpisah.
𝐶 𝑄1 , 0 + 𝐶 0, 𝑄2 > 𝐶 𝑄1 , 𝑄2
• Komplementaritas biaya
– Terjadi ketika biaya marjinal untuk memproduksi satu jenis output menurun ketika
output dari barang lain meningkat.
∆𝑀𝐶1 𝑄1 , 𝑄2
<0
∆𝑄2
5-35
Bentuk aljabar untuk fungsi biaya multiproduk
2 2
𝐶 𝑄1, 𝑄2 = 𝑓 + 𝑎𝑄1𝑄2 + 𝑄1 + 𝑄2
• Untuk fungsi biaya ini:
MC1 = aQ2 + 2Q1
- Ketika a < 0, peningkatan dalam Q2 mengurangi biaya marjinal untuk memproduksi
produk 1.
- Jika a < 0, Fungsi biaya ini menunjukkan komplementaritas biaya
- Jika a > 0, tidak ada komplementaritas biaya
- Menunjukkan economies of scope ketika f - 𝑎𝑄1𝑄2 > 0
5-36