2 Fakultas :
Ekonomi dan Bisnis
Manajemen Operasional
Program Studi :
Manajemen
P1
Kompetensi
Kapasitas menentukan :
(a). Persyaratan modal sehingga mempengaruhi
sebagian besar biaya tetap.
(b). Menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi
atau apakah fasilitas yang ada berlebihan.
Tujuan Perencanaan Kapasitas
Output
Efisiensi (%)
Kapasitas Efektif
Contoh-1 soal pengukuran
kapasitas
Perusahaan Tempe memiliki pabrik yang
memproduksi tempe “Deluxe” untuk sarapan orang
kaya dan ingin mengetahui kapasitas produksi dengan
lebih baik. Tentukan kapasitas desain (utilitas) dan
kapasitas efektif (efisiensi), jika fasilitas memproduksi
= 148.000 tempe, kapasitas efektif pabrik = 175.000
tempe. Line produksi beroperasi 7 hari/ minggu
dengan 3 giliran kerja masing-masing 8 jam/hari. Line
tersebut dirancang untuk memproduksi tempe
“Deluxe” dengan tingkat output = 1.200 tempe/jam.
Penyelesaian
Kapasitas desain =(7hari x 3giliran kerja x 8) x (1.200 tempe/jam)
=201.600 tempe.
Output 148.000
Utilitas 73,4%
Kapasitas desain 201.600
Output 148.000
Efisiensi 84,6%
Kapasitas Efektif 175.000
Contoh-2 soal pengukuran
kapasitas
Manajer produksi menetapkan output yang
diperkirakan dari line produksi kedua bagi
departemen penjualan. Kapasitas efektif line
kedua = 175.000 tempe. Line pertama beroperasi
dengan tingkat efisiensi 84,6% (seperti contoh-1),
sedangkan output line kedua akan lebih sedikit
daripada line pertama karena pekerja yang
tersedia baru direkrut sehingga efisiensi yang
diperkirakan tidak lebih dari 75%. Berapa output
yang diperkirakan !
Penyelesaian
Unsur untuk menghitung besarnya BEP : estimasi biaya tetap, biaya variabel
dan pendapatan
Biaya Tetap (Fixed Cost) : biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam besaran
tetap, tidak tergantung volume penjualan, sekalipun perusahaan tidak
melakukan penjualan ( misal : biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan,
bunga kredit, gaji pemimpin)
TC (Total Cost)
FC (Fixed Cost)
Volume
0
GRAFIK BIAYA TOTAL
Rp
BIAYA TOTAL
BIAYA VARIABEL
P BIAYA TETAP
0 Volume (unit)
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS
PRODUKSI
BEP
PENJUALAN
Rp
BIAYA TOTAL
BEP
BIAYA VARIABEL
P BIAYA TETAP
0 Volume (unit)
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS
PRODUKSI
PEMETAAN BEP
Daerah Laba PENJUALAN
Rp
BIAYA TOTAL
BEP
BIAYA VARIABEL
P BIAYA TETAP
0 Volume (unit)
Daerah
Rugi
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS
Pengertian Analisa Titik Impas
(BEP)
Pendekatan Aljabar
• Rumus yang berkaitan dengan titik impas adalah:
• BEP x = Titik impas dalam unit
• BEP rp = Titik impas dalam rupiah
• P = Harga per unit
• x = Jumlah unit yang diproduksi
• TR = Pendapatan total Px
• F = Biaya tetap
• V = Biaya variable per unit
• TC = Biaya total = F + Vx
• Titik impas terjadi saat : TR = TC atau Px = F + Vx
Pengertian Analisa Titik Impas (BEP)
F
• BEP x = --------
P–V
F F F
• BEP rp = BEPx. P = -------- ;P = ------------- = ------------
P–V (P – V) / P 1 – (V/P)
• Laba = TR – TC
= Px – ( F + Vx) = Px – F – Vx
= ( P – V )x – F
Maka :
Rp 1.000.000,-
• BEP x = ------------------------------------------------- = 50 unit
Rp 40.000,- - (Rp 12.500,- + Rp 7.500,-)
Rp 1.000.000,-
• BEP rp = --------------------------------------- = Rp 2.000.000 ,-
(Rp 12.500,- +Rp 7.500,-)
1 - -------------------------------
Rp 40.000,-
Pendekatan Kontribusi
• Kontribusi adalah selisih antara hasil penjualan dengan seluruh biaya
variabel
7.500.000 4.500.000
60.000 unit
200
Kelebihan Pendekatan
Kontribusi
Titik impas dapat dihitung
Dapat digunakan untuk mencari
kombinasi penjualan yang menghasilkan
laba terbesar
Memperhitungkan faktor pembatas
• PT GAGAL MANING membuat barang “A”, “N” dan “U”.
• Tabel berikut menunjukkan barang mana yang memberikan
kontribusi terbesar:
BARANG
A N U
Harga jual per satuan 10.000 12.000 16.000
Biaya variabel per satuan 5.500 7.500 8.000
Kontribusi per satuan 4.500 4.500 8.000
Lama pengolahan (jam) 2 3 4
Kontribusi/satuan/jam 2.250 1.500 2.000
Maksimal penjualan 5.000 4.000 2.500
Biaya tetap Rp. 30 juta per kuartal
• Jika hanya memperhatikan kontribusi maka barang “U”
dipilih sebagai barang prioritas, karena kontribusi per
satuannya terbesar, yaitu Rp. 8.000
• Berdasarkan urutan prioritas tsb, maka jam pengolahan sebesar 24.000 jam
dialokasikan sbb:
P21