Anda di halaman 1dari 38

Modul Ke :

2 Fakultas :
Ekonomi dan Bisnis
Manajemen Operasional

Program Studi :
Manajemen

Muhammad Nashar SE MBA

P1
Kompetensi

•Kreativitas dan inovasi dalam


berwirausaha
Tatap Muka 1
Ruang Lingkup Manajemen Operasi
Tujuan Akhir yang Diharapkan
o Mengenal ruang lingkup manajemen operasi
Tatap Muka 2
Perencanaan Kapasitas dan
Analisa Break Event Point
Tujuan Akhir yang Diharapkan
o Mampu membuat perencanaan kapasitas produksi sebuah perusahan
Pengertian Kapasitas
jumlah output maksimum yang dihasilkan oleh suatu fasilitas selama
periode / selang waktu tertentu.

biasanya dinyatakan dalam unit produk yang dihasilkan per satuan


waktu.

misalnya; 100 unit TV / hari, 5 pasien / jam, dsb


Pengertian Kapasitas
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau
volume pemrosesan (throughput) atau jumlah unit
yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau
diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode
waktu tertentu.

Kapasitas menentukan :
(a). Persyaratan modal sehingga mempengaruhi
sebagian besar biaya tetap.
(b). Menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi
atau apakah fasilitas yang ada berlebihan.
Tujuan Perencanaan Kapasitas

Jika kapasitas terlalu besar, sebagian


fasilitas akan menganggur dan akan
terdapat biaya tambahan yang
dibebankan pada produksi yang ada.

Pencapaian tingkat utilitas tinggi dan


tingkat pengembalian investasi yang
tinggi, penetapan ukuran fasilitas
sangatlah menentukan.
Kapasitas Berdasarkan Waktunya
Kapasitas jangka panjang dengan durasi lebih dari 1 tahun, merupakan
fungsi penambahan fasilitas dan peralatan yang dimiliki.
Kapasitas jangka menengah dengan durasi 3 hingga kurang dari 1
tahun, yang dapat dengan menambahkan peralatan, karyawan, jumlah
shift, subkontrak juga persediaan.
Kapasitas jangka pendek biasanya sampai dengan 3 bulan, biasanya
sulit diubah sehingga menggunakan kapasitas yang sudah ada.
Kapasitas Berdasarkan Jenisnya
Kapasitas desain (design capacity) adalah output maksimum sistem
secara teoritis pada suatu periode waktu tertentu dengan kondisi ideal.

Kapasitas desain biasanya dinyatakan dalam tingkatan tertentu seperti


jumlah bahan baku yang dapat diproduksi setiap minggu, setiap bulan,
atau setiap tahun.
Kapasitas Berdasarkan Jenisnya
Banyak perusahaan, pengukuran kapasitas dapat
dilakukan secara langsung, yaitu jumlah maksimum
dari unit yang diproduksi dalam suatu waktu tertentu.
Contoh : banyak tempat tidur (rumah sakit), jumlah
anggota aktif (dalam sebuah gereja), ukuran ruang
kelas (sekolah).
Organisasi lain menggunakan waktu kerja total yang
tersedia sebagai sebuah pengukuran kapasitas
keseluruhan.
Kapasitas Berdasarkan Jenisnya
Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diperkirakan dapat
dicapai oleh perusahaan dengan keterbatasan operasi yang ada
sekarang.
Kapasitas efektif biasanya lebih rendah dari kapasitas desain,
karena fasilitas yang ada mungkin telah direncanakan untuk
versi produk sebelumnya atau ukuran bauran produk yang
berbeda yang sekarang sedang diproduksi.
Pertimbangan Kapasitas
Ada 4 pertimbangan khusus untuk integrasi strategi dan investasi
berkaitan dengan kapasitas yaitu :

1. Peramalan permintaan harus akurat.


Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal paling utama bagi keputusan
kapasitas, manajemen harus mengetahui produk mana yang sedang
ditambahkan dan mana yang sedang dihentikan , begitu juga volume yang
diharapkan.
2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas.
Volume ditentukan dengan peninjauan ulang pada beberapa alternative
saja dan teknologi juga ikut menentukan kapasitas.
3. Menentukan tingkat operasi yang optimum (volume)
Sering ditentukan dengan istilah skala ekonomis dan disekonomis.
4. Membangun untuk perubahan
Manajer operasi membangun fleksibilitas dalam fasilitas dan peralatan, dan
mengadakan sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa skenario.
Pengukuran Kapasitas
(1). Utilitas : % kapasitas desain yang
sesunguhnya telah dicapai.
Output
Utilitas  (%)
Kapasitas desain

(2). Efisiensi : % kapasitas efektif yang


sesungguhnya telah dicapai

Output
Efisiensi  (%)
Kapasitas Efektif
Contoh-1 soal pengukuran
kapasitas
Perusahaan Tempe memiliki pabrik yang
memproduksi tempe “Deluxe” untuk sarapan orang
kaya dan ingin mengetahui kapasitas produksi dengan
lebih baik. Tentukan kapasitas desain (utilitas) dan
kapasitas efektif (efisiensi), jika fasilitas memproduksi
= 148.000 tempe, kapasitas efektif pabrik = 175.000
tempe. Line produksi beroperasi 7 hari/ minggu
dengan 3 giliran kerja masing-masing 8 jam/hari. Line
tersebut dirancang untuk memproduksi tempe
“Deluxe” dengan tingkat output = 1.200 tempe/jam.
Penyelesaian
Kapasitas desain =(7hari x 3giliran kerja x 8) x (1.200 tempe/jam)
=201.600 tempe.

Output 148.000
Utilitas    73,4%
Kapasitas desain 201.600

Output 148.000
Efisiensi    84,6%
Kapasitas Efektif 175.000
Contoh-2 soal pengukuran
kapasitas
Manajer produksi menetapkan output yang
diperkirakan dari line produksi kedua bagi
departemen penjualan. Kapasitas efektif line
kedua = 175.000 tempe. Line pertama beroperasi
dengan tingkat efisiensi 84,6% (seperti contoh-1),
sedangkan output line kedua akan lebih sedikit
daripada line pertama karena pekerja yang
tersedia baru direkrut sehingga efisiensi yang
diperkirakan tidak lebih dari 75%. Berapa output
yang diperkirakan !
Penyelesaian

Output =(kapasitas efektif) x (efisiensi)

=(175.000) x (0,75)=131.250 tempe


Perencanaan Kapasitas
Perencanaan kapasitas membutuhkan dua tahap
1. tahap pertama permintaan di masa yang akan datang diramalkan
dengan model tradisional seperti konsep statistic
2. tahap kedua peramalan digunakan untuk menentukan kapasitas serta
peningkatan ukuran untuk setiap penambahan kapasitas.

Cara untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah


fasilitas agar mendapatkan keuntungan adalah Analisis Titik Impas ( Break
Even Point )
Pengertian Analisa Titik Impas
(BEP)
Analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik dalam unit (rupiah) yang
menunjukkan biaya sama dengan pendapatan. Dengan mengetahui
titik BEP ini diharapkan pada volume penjualan berapa perusahaan mencapai
titik impas (tidak untung dan tidak rugi)

Unsur untuk menghitung besarnya BEP : estimasi biaya tetap, biaya variabel
dan pendapatan

Biaya Tetap (Fixed Cost) : biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam besaran
tetap, tidak tergantung volume penjualan, sekalipun perusahaan tidak
melakukan penjualan ( misal : biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan,
bunga kredit, gaji pemimpin)

Biaya Variabel (Variabel Cost) : biaya yang besarnya bervariasi sebanding


dengan jumlah unit yang dijual ( misal : biaya bahan baku & biaya tenaga kerja
langsung)

Pendapatan (Revenue) : hasil penjualan


Pengertian Analisa Titik Impas
(BEP)
Merupakan cara untuk menetapkan kapasitas yang
harus dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan
keuntungan.
Tujuan analisis ini adalah untuk menemukan sebuah
titik dalam unit dan satuan nilai uang , dimana
biaya = pendapatan.
Titik tersebut disebut titik impas, perusahaan harus
beroperasi di atas tingkat ini untuk mencapai
keuntungan.
Asumsi yang mendasari analisis titik impas adalah
biaya dan pendapatan ditunjukkan sebagai garis lurus
sehingga berbentuk fungsi linear.
Pengertian Analisa Titik Impas
(BEP)
ASUMSI – ASUMSI PENERAPAN BEP
Biaya tetap tidak berubah – ubah
Biaya Variabel bervariasi dalam perbandingan yang
konstan
Harga penjualan per satuan konstan
Hanya untuk satu macam barang, jika lebih maka
bauran penjualannya harus konstan
Hubungan antara biaya tetap dan biaya variabel tidak
bervariasi
Ada kesesuaian antara produksi dan penjualan
Pengertian Analisa Titik Impas
(BEP)
Pendekatan Grafik

Biaya TR (Total Revenue)

TC (Total Cost)

FC (Fixed Cost)

Volume
0
GRAFIK BIAYA TOTAL

Rp
BIAYA TOTAL

BIAYA VARIABEL

P BIAYA TETAP

0 Volume (unit)
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS
PRODUKSI
BEP
PENJUALAN
Rp
BIAYA TOTAL
BEP

BIAYA VARIABEL

P BIAYA TETAP

0 Volume (unit)
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS
PRODUKSI
PEMETAAN BEP
Daerah Laba PENJUALAN
Rp
BIAYA TOTAL
BEP

BIAYA VARIABEL

P BIAYA TETAP

0 Volume (unit)
Daerah
Rugi
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS
Pengertian Analisa Titik Impas
(BEP)
Pendekatan Aljabar
• Rumus yang berkaitan dengan titik impas adalah:
• BEP x = Titik impas dalam unit
• BEP rp = Titik impas dalam rupiah
• P = Harga per unit
• x = Jumlah unit yang diproduksi
• TR = Pendapatan total Px
• F = Biaya tetap
• V = Biaya variable per unit
• TC = Biaya total = F + Vx
• Titik impas terjadi saat : TR = TC atau Px = F + Vx
Pengertian Analisa Titik Impas (BEP)

F
• BEP x = --------
P–V
F F F
• BEP rp = BEPx. P = -------- ;P = ------------- = ------------
P–V (P – V) / P 1 – (V/P)
• Laba = TR – TC
= Px – ( F + Vx) = Px – F – Vx
= ( P – V )x – F

Biaya Tetap Total


• Titik impas dalam unit = ---------------------------------
Harga jual – Biaya Variabel

Biaya Tetap Total


• Titik Impas dalam mata uang = ----------------------------
Biaya Variabel
1 - --------------------
Harga Jual
Contoh soal-1 produk tunggal
• PT Alim Teuing, memproduksi barang dengan biaya tetap = Rp
1.000.000,-. Biaya tenaga kerja Rp 12.500,- per unit. Biaya Bahan
Baku Rp 7.500,- per unit . Harga jual Rp 40.000,- per unit.

Maka :
Rp 1.000.000,-
• BEP x = ------------------------------------------------- = 50 unit
Rp 40.000,- - (Rp 12.500,- + Rp 7.500,-)

Rp 1.000.000,-
• BEP rp = --------------------------------------- = Rp 2.000.000 ,-
(Rp 12.500,- +Rp 7.500,-)
1 - -------------------------------
Rp 40.000,-
Pendekatan Kontribusi
• Kontribusi adalah selisih antara hasil penjualan dengan seluruh biaya
variabel

• Contoh perhitungan kontribusi per satuan barang adalah sebagai berikut


Harga jual = Rp.500
Biaya variabel = Rp.300 (-)
Kontribusi = Rp.200
Pendekatan Kontribusi
Untuk menghitung besarnya tingkat penjualan agar
dapat menutup seluruh biaya dan laba yang
diinginkan, digunakan rumusan sebagai berikut;

Jumlah satuan barang yang harus dibuat / dijual :

Biaya tetap  Laba yang diinginkan



Kontribusi per satuan
Contoh Soal-2 produk tunggal
Harga jual = Rp.500
Biaya variabel = Rp.300 (-)
Kontribusi = Rp.200
Jika biaya tetap adalah = Rp. 7.500.000
Laba yang diinginkan = Rp. 4.500.000

Jumlah satuan barang yang harus dibuat / dijual


adalah

7.500.000  4.500.000
 60.000 unit
200
Kelebihan Pendekatan
Kontribusi
Titik impas dapat dihitung
Dapat digunakan untuk mencari
kombinasi penjualan yang menghasilkan
laba terbesar
Memperhitungkan faktor pembatas
• PT GAGAL MANING membuat barang “A”, “N” dan “U”.
• Tabel berikut menunjukkan barang mana yang memberikan
kontribusi terbesar:

BARANG
A N U
Harga jual per satuan 10.000 12.000 16.000
Biaya variabel per satuan 5.500 7.500 8.000
Kontribusi per satuan 4.500 4.500 8.000
Lama pengolahan (jam) 2 3 4
Kontribusi/satuan/jam 2.250 1.500 2.000
Maksimal penjualan 5.000 4.000 2.500
Biaya tetap Rp. 30 juta per kuartal
• Jika hanya memperhatikan kontribusi maka barang “U”
dipilih sebagai barang prioritas, karena kontribusi per
satuannya terbesar, yaitu Rp. 8.000

• Akan tetapi jika satu kuartal perusahaan hanya mempunyai


24.000 jam pengolahan, yang dalam hal ini merupakan
faktor pembatas, manajemen dihadapkan pada pertanyaan:
“bagaimana kombinasi penjualan diputuskan, agar diperoleh
laba yang paling besar?

• Dengan cara pendekatan kontribusi maka prioritas adalah


barang yang kontribusi per faktor pembatasnya adalah
terbesar, sehingga dalam contoh ini urutan prioritasnya
menjadi:
• Prioritas 1 barang “A” (Rp. 2.250)
• Prioritas 2 barang “U” (Rp. 2.000)
• Prioritas 3 barang “N” (Rp. 1.500)

• Berdasarkan urutan prioritas tsb, maka jam pengolahan sebesar 24.000 jam
dialokasikan sbb:

• Barang “A” sebanyak 5.000unit x 2 jam = 10.000 jam


• Barang “U” sebanyak 2.500unit x 4 jam = 10.000 jam
• Sisa : 4.000 jam digunakan untuk barang “N” sebanyak: 4.000 jam / 3 jam = 1.333 satuan
Dengan keputusan tsb, diperoleh
gambaran laba sbb:
Prioritas Barang Satuan Kontribusi Keterangan
1 A 5.000 22.500.000 5000 X Rp. 4.500

2 U 2.500 20.000.000 2.500 x Rp. 8.000

3 N 1.333 5.998.500 1.333 x Rp. 4.500

Jumlah Kontribusi = Rp. 48.498.500


Biaya Tetap = Rp. 30.000.000 (-)
LABA = Rp. 18.498.500
BEP Produk Jamak (multiple product)
• Yang harus diketahui :
• Biaya tetap
• Biaya variabel / unit setiap jenis produk
• Harga jual / unit setiap jenis produk
• Sales mix (campuran penjualan)
• Istilah:
• HP (hypothetical package)
Sebuah nilai yang mewakili keseluruhan produk (harga jual / penjualan atau biaya
variabel)
Terima Kasih
Muhammad Nashar SE MBA

P21

Anda mungkin juga menyukai