Artikel Dimas Purwanto
Artikel Dimas Purwanto
Kelas: PJKR 4 B
Didaktik adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani, didascein yang berarti “saya mengajar”
atau ilmu mengajar atau ilmu yang mempelajari dan memberi syaratsyaratumum yang diperlukan untuk
memberikan pelajaran dengan baik kepada murid atau orang lain. Jadi didaktik memberikan petunjuk-
petunjuk umum untuk mengajar, danberlaku untuk segala pengajaran dalam mata pelajaran apapun.
Didaktik atau ilmu mengajar tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Didaktik Umum, yang memberikan prinsip-prinsip umum yang berhubungan dengan penyajian
bahan pelajaran agar anak dapat menguasai sesuatu bahan pelajaran.
2. Didaktik Khusus, membicarakan tentang cara mengajarkan mata pelajaran tertentu dimana prinsip
didaktik umum digunakan. Didaktik khusus ini disebut juga metodik yang berarti mengajar,
menyelidiki cara melakukan sesuatu, prosedur.
Secara harfiah, “metodik” berasal dari kata "metode"(method). Metode berarti suatu carakerja yang
sistematik dan umum. Metodologisearti dengan kata metodik (methodentic) yaitusuatu penyelidikan
yang sistematis dan formulasi metode yang akan digunakan dalam penelitian.
jenis mata pelajaran tertentu secara umum artinya hanya secara garis besar jalan
sesuatu jenis pelajaran tertentu secara mendetail. Metodik khusus berarti suatu penyelidikan khusus
untuk suatu proyek. Dalam hal ini metodik adalah suatu cara dan siasat penyampaian bahan pelajaran
tertentu dari suatu mata pelajaran agar siswa dapat mengetahui, memahami, mempergunakan, dan
dengan kata lain menguasai bahan pelajaran tersebut. Jadi kalau metodik umum bersifat horizontal,
maka metodik khusus bersifat vertikal.
Untuk mengetahui hubungan antara didaktik dengan metodik perlu dibahas lebih dahulu lingkaran
permasalahan didaktik dan metodik itu, setelah itu barulah kita mengetahui garis temu antara kedua
lingkaran tersebut. Didaktik berarti ilmu mengajar yang didasarkan atas prinsip kegiatan
penyampaian bahan pelajaran sehingga bahan pelajaran itu dimiliki oleh siswa. Kegiatan yang
dimaksud ialah kegiatan langsung yang timbul di dalam pergaulan siswa dengan gurunya. Dengan kata
lain kegiatan apa yang dimainkan oleh guru dalam menyajikan bahan pelajaran itu. Apakah ia dapat
menarik minat, motivasi atau mengaktifkansiswa atau tidak. Oleh karena kegiatan itu bertujuan
hendak mempengaruhi siswa atau anakdidik, maka karakteristik-karakteristik pribadi anak didiklah
yang menjadi sasaran didaktik.
Dalam pasal 2 bab 17 dari buku Didactica Magna itu disebutkannya bahwa pengajaran akan menjadi
mudah, jika diikuti langkah-langkah :
6. Jika pelajaran berangsur-angsur maju dengan perlahan -lahan dalam setiap hal.
7. Jika kecerdasan tidak dipaksa untuk suatu yang belum mengarah kepada
kecenderungan; dan harus sesuai dengan umur dan metode yang benar.
Jika diformulasikan, maka didaktik itu bergerak dalam lingkaran penghidangan bahan pelajaran
sewaktu pelajaran sedang berlangsung. Sedangkan metodik bergerak di dalam lingkaran penyediaan
jalan atau siasat yang akan ditempuh.
Jadi, titik temu yang menghubungkan antara didaktik dengan metodik terletak pada persiapan
mengajar. Pengajaran diharapkan akan berjalan dengan baik dimulai dari pemilihan metode mengajar
yang serasi, dan kemudian atas metode yang dipilih kemudian dipersiapkan kegaiatan penyajian atau
penghidangan mata pelajaran/bahan pelajaran.
Sepak bola termasuk kedalam klasifikasi permainan invesor (penyerangan) yang tentunya dari
penekanan tujuan pembelajarannya berbeda dengan penekanan tujuan pembelajarannyaberbeda
dengan penekanan tujuan pada pembelajaran skill. Akan tetapi keduanya memiliki persamaan
dengan prinsip DAP dan body scalling, termasuk didalam ukuran dan kemampuan fisik.
Pada kenyataannya kita sadari bahwa rendahnya kualitas permainan disebabkan oleh rendahnya
kualitas permainan disebabkab oleh rendahnya kemampuan skill, sehingga ada beberapa alternatif
pada guru sebagai berikut:
2. Guru kemudian pada tahapan yang lebih rendah dan memberikan kebebasan
menguasai strategi.
3. Guru mengubah jenis keterampilan pada level yang lebih simpel, lebih dikuasai
Untuk dalam memodifikasi pembelajaran permainan dan olahrga, maka guruu harus
paham terhadap tahapan belajar permainan. Pada awalnya tehapan belajar permainan
1. Tidak melompati tahapan artinya secara fisik siswa mampu dengan melewatinya
dengan tahapan berikutnya tetapi tahapan demi tahapan harus tetap diberikan dengan tujuan siswa
memahami konsep bermain. Walaupun secara fisik dan kemampuan siswa mampu melakukan pada
tahapan berikutnya, namun hendaknya siswa melaluitahapan demi tahapan. Hal ini dimaksudkan
supaya siswa memahami konsep bermain ditahap berikutnya
2. Tahap yang terlupakan artinya sistematikan bermain terlewati karena guru tidak memahami
kebutuhan permainan. Tahapan ini sering terlupakan adalah tahao dua dan tiga. Indikasinya
oermainan tidak berjalan lancar dan skill nampak terkotakkotak tidak saling berhubungan. Hal
tersebut tidak akan terjadi jika guru memahamikebutuhan bermain secara bertahap sesuai dengan
kemampuan siswa.
Guru menetapkan bagaimana skill digunakan dari strategi apa yang ditetapkan dalam permainan itu.
Guru memberikantahapan aktivitas belajar untuk meningkatkan skill dan strategi bermain melalui
manipulasi kompleksitas permainan dari kondisi sederhana sampai pada kondisi permainan yang
sebenarnya. Rink (1993) mengembangkan tahapan belajar keterampilan bermain kedalam empat
tahap,yaitu:
yangkompleks, termasuk melakukan peran individu secara khusus dalam sebuah team.
Tujuan: menekankan pada penguasaan skill yaitu mengontrol bola atau tubuhnya. Aktivitasbelajar
permainan pada tahap satu meliputi keanekaragaman dribbling, heading, tackling, throwin dan
goalkeeping
tujuan: menekankan pada penguasaan kombinasi skill yaitu ditekankan pada gerak transisisesuai
dengan kebutuhan permainan