Disusun oleh :
C1AC23136
KOTA SUKABUMI
2024
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA OMA L DI PANTI
WERDHA WISMA ASISI KOTA SUKABUMI
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Oma L
Umur : 75 Tahun
Alamat : Sambas
Suku : China
Agama : Katolik
Pendidikan : SMA
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada kaki kiri
b. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Klien mengatakan nyeri pada kaki kiri karna jatuh, nyeri dirasakan seperti
ditekan, nyeri memberat apabila klien berjalan dengan skala nyeri 5 dari
rentang 0 – 10, nyeri hilang timbul.
Genogram
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
5. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan Umum
Klien tampak bersih dan berpakaian rapih, kaki klien duduk
di kursi roda..
b. Status Gizi (BBI dan IMT)
Berat badan : 61 Kg
Tinggi badan : 162 cm (1,62m)
Index Massa Tubuh : 61
= 23,24
1,622
Interpretasi:
Berdasarkan hasil pengkajian IMT terhadap Oma L
didapatkan hasil 23,24 maka klien termasuk kedalam kategori berat
badan normal dengan resiko penyakit rata-rata.
c. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 93x/ menit
Respirasi : 24x/ menit
Suhu : 36,8˚C
d. Keadaan Umum
Compos Mentis
GCS: E: 4 V:5 M:6
Tinjauan sistem
1) Integumen
Turgor kulit <2 detik, kulit tampak keriput, kulit bersih,
warna kulit putih, suhu tubuh,rambut berwarna hitam keputihan,
tidak ada lesi, kuku pendek dan bersih
2) Sistem Hemopoietik (Darah)
Klien memiliki peyakit diabetes melitus.
3) Sistem Pernapasan
Hidung bersih, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping
hidung, suara nafas vesikuler saat diperpusi terdengan sonor,
tidak ada bunyi nafas tambahan, respirasi 24x/ menit
4) Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah klien 130/80 mmHg, nadi 81x/menit, suara
jantung normal, terdapat luka bekas oprasi di area dada, CRT <2
detik, akral hangat, tidak ada pembesaran JVP
5) Sistem Gastrointestinal
Mukosa bibir lembab, klien dapat mengunyah dan menelan
dengan baik, tidak ada perdarahan di gigi ataupun gusi, tidak ada
nyeri tekan di ulu hati.
6) Sistem Perkemihan
Tidak adanya pembesaran ginjal, tidak terjadi inkontinensial
urine, bak lancar, tidak ada distensi kandung kemih, klien
menggunakan diapers.
7) Sistem genitoreproduksi
Bersih, tidak ada luka ataupun benjolan
8) Sistem Muskuloskeletal
Klien memiliki jari yang lengkap, klien mampu mobilisasi
kedua tangan dan akan tetapi kaki kiri ada keterbatasan gerak
kaku, kedua kaki klien terdapat luka bekar operasi, klien
menggunakan alat bantu untuk beraktivitas yaitu kursi roda.
Kekuatan otot:
4 4
2 3
Interpretasi:
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan kepada Oma L termasuk ke
dalam kategori E dimana klien mandiri, kecuali mandi, berpakaian,
toileting dan satu fungsi yang lain.
8. Modifikasi Dari Barthel Index
Termasuk yang manakah klien?
Dengan Nilai
No Kriteria Mandiri Keteranagan
Bantuan Klien
1 Makan 5 10 10 Frekuensi: 3x/hari
Jumlah: 1 porsi
Jenis lauk+sayur
2 Minum 5 10 10 Frekuensi :5-6
gelas/hari
Jumlah: ± 1,5 liter
Jenis: air mineral
3 Berpindah 5-10 15 15 Klien bisa sendiri
dari kursi dalam berpindah
roda ke dari Kasur ke kursi
tempat tidur roda
atau
sebaliknya
4 Personal 0 5 5 Mampu mencuci
toilet (cuci muka, menyisir
muka rambut
menyisir
rambut,
gosok gigi)
5 Keluar 5 10 5 Klien dibantu
masuk toilet karena tidak dapat
(membuka berpindah
pakaian,
menyeka
tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15 5 Mandi dibantu
geron sebanyak 2
× sehari
7 Jalan di 0 5 0 -
permukaan
datar
8 Naik turun 5 10 5 -
tangga
9 Mengenakan 5 10 5 Dibantu
pakaian
10 Kontrol 5 10 5 Frekuensi: 1×/hari
bowel Konsistensi:
(BAB) normal
11 Kontrol 5 10 5 Frekuensi: 3-
bladder 4×/hari
(BAK) Warna: normal
12 Olahraga 5 10 5 -
atau latihan
13 Rekreasi 5 10 10 Frekuensi: setiap
atau hari
pemanfaatan Jenis: menonton
waktu luang youtube
Interpretasi:
Berdasarkan pengkajian Barthel Index yang dilakukan kepada Oma
L didapatkan hasil 85 (ketergantungan sebagian).
Keterangan :
130 : Mandiri
60 – 125 : Ketergantungan sebagian
55 : Ketergantungan total
9. Pengkajian Status Mental Gerontik
a. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan
Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ)
Instruksi: Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua
jawaban.
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan dan
masukkan dalam interpretasi.
Benar Salah No Pertanyaan
01 Tanggal berapa hari ini ?
02 Hari apa sekarang ini ?
03 Apa nama tempat ini ?
04 Dimana alamat anda ?
05 Berapa umur anda ?
06 Kapan lahir anda ? (minimal tahun lahir)
07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
09 Siapa nama Ibu anda ?
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3
10
dan setiap angka baru, semua secara
menurun
∑ =10 ∑ =0
Score total = 10
Interpretasi:
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan kepada Oma L
didapatkan hasil 10 maka termasuk kedalam fungsi intelektual
utuh.
b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan
MMSE (Mini Mental Status Exam)
Total Nilai 30
Interpretasi hasil:
> 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 – 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Interpretasi:
Berdasarkan pengkajian aspek kognitif dari fungsi mental
klien memiliki nilai > 23 aspek kognitif dan fungsi mental baik.
Penilaian :
a) 0-4 : depresi tidak ada atau minimal
b) 5-7 : depresi ringan
c) 8-15 : depresi sedang
d) ≥ 16 : depresi berat
Interpretasi hasil :
Hasil tes inventaris depresi beck (IDB) didapatkan hasil 1, sehingga dapat
disimpulkan bahwa Oma. L tidak mengalami depresi.
11. Pengkajian Keseimbangan (Tineni, 1998)
Skor
No Perubahan posisi dan Gerakan keseimbangan
Bisa Tidak
1 Bangun dari kursi
2 Duduk ke kursi
3 Menahan dorongan pada sternum
4 Mata tertutup
5 Perputaran leher
6 Gerakan menggapai sesuatu
7 Membungkuk
Komponen gaya berjalan atau pergerakan
1 Berjalan sesuai perintah
2 Kemampuan mengangkat kaki saat berjalan
3 Kontinuitas langkah kaki saat berjalan
4 Kesimetrisan langkah
5 Penyimpangan jalur saat berjalan
6 Berbalik
Interpretasi hasil:
0–5 : Resiko jatuh rendah
6 – 10 : Resiko jatuh sedang
11 – 15 : Resiko jatuh tinggi
Interpretasi:
Berdasarkan pengkajian keseimbangan klien memiliki skor
9 yaitu resiko jatuh sedang.
GERIATRIC DEPRESSION SCALE (SKALA DEPRESI)
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan
kehidupan anda ?
2 Apakah anda telah banyak meninggalkan
banyak kegiatan dan minat/kesenangan anda
?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda
kosong?
4 Apakah anda sering merasa bosan?
5 Apakah anda mempunyai semangat yang
baik setiap saat?
6 Apakah anda merasa takut sesuatu yang
buruk akan terjadi pada anda?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk
sebagian besar hidup anda?
8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya?
9 Apakah anda sering dirumah dari pada pergi
keluar dan mengerjakan sesuatu hal yang
baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak
masalah dengan daya ingat anda
dibandingkan kebanyakan orang?
11 Apakah anda pikir bahwa kehidupan anda
sekarang menyenangkan?
12 Apakah anda merasa berharga seperti
perasaan anda saat ini?
13 Apakah anda merasa penuh semangat?
14 Apakah anda pikir anda merasa bahwa
keadaan anda tidak ada harapan?
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain, lebih
baik keadannya daripada anda?
*) Setiap jawaban yang sesuai mempunyai skor 1 (satu):
Skor <5 : Normal
Skor 5 – 9 : Kemungkinan Depresi
Skor 10 atau lebih : Depresi
Interpretasi:
Dari hasil pengkajian Oma L memiliki nilai <5 yaitu Normal.
B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
2 Ds: Faktor resiko Nyeri
- Klien mengatakan kronis
nyeri dibagian kaki Aktivitas (00133)
kiri
Do: Lingkungan
- Klien tampak
meringis kesakitan Mobilitas tinggi postur
- Kaki kiri klien tubuh tinggi danpostur
terlihat kaku tidak stabil
- Skala nyeri 5
Jatuh
Cedera
Nyeri kronis
2 Ds: Nyeri Hambatan
- Klien mengatakan mobilitas
sedikit sulit Penurunan kekuatan fisik
menggerakan kaki otot (00085)
Do:
- Klien tampak Keterbatasan aktivitas
menggunakan kursi
roda
- Klien tampak Hambatan mobilitas
kesakitan saat fisik
mengangkat kaki
sebelah kiri
- Kekuatan otot
menurun
- Rentang gerak ROM
menurun
3 Ds: Penurunan fungsi Risiko
- Klien mengatakan organ tubuh Jatuh
sakit kaki di bagian (00155)
kanan
Perubahan
Do: komposisi tubuh
- Klien menggunakan
kursi roda
- Klien tampak Penurunan densitas
kesulitan tulang, penurunan
menggerakan kaki masa dan ukuran
- Dari hasil pengkajian otot
keseimbangan di
dapatkan skor 9 yang
termasuk dalam
risiko jatuh sedang. Penurunan
kemampuan
mekanik tubuh dan
penurunan energi
Penurunan
kemampuan system
musculoskeletal dan
gangguan
keseimbangan
Risiko jatuh
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Kronis (00133)
2. Hambatan Mobilitas Fisik (00085)
3. Resiko Jatuh (00155)
D. Intervensi Keperawatan
3. 15 Maret 2024 S:
- Klien mengatakan
kaku pada bagian kaki
kiri dan sedikit sulit
untuk digerakan
O:
- Klien tampak
mengikuti arahan
yangberikan
- Klien mampu
melakukan ROM pasif
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
4. 15 Maret 2024 S:
- Klien mengatakan
kaku pada bagian kaki
kiri dan sedikit sulit
untuk digerakan
O: Klien mengikuti
arahan
-
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
5. 16 Maret 2024 :
- S Klien mengatakan
kaku pada bagian kaki
kiri dan sedikit sulit
untuk digerakan
O:
- Klien tampak
mengikuti arahan
yangberikan
- Klien mampu
melakukan ROM pasif
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dihentikan
6. 16 Maret 2024 S:
- Klien mengatakan
paham tanda dan
gejala nyeri
- Klien mengatakan
bisa melaukan
relaksasi nafas
O:
- Klien melakukan
relaksasi nafas dalam
dengan benar
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
7. 18 Maret 2024 S:
- Klien mengatakan
kaku pada bagian kaki
kiri dan sedikit sulit
untuk digerakan
O: Klien mengikuti
arahan
-
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
8. 19 Maret 2024 S:
- Klien mengatakan
paham tanda dan
gejala nyeri
- Klien mengatakan
bisa melaukan
relaksasi nafas
O:
- Klien melakukan
relaksasi nafas dalam
dengan benar
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
EVIDENCE BEST PRACTICE
Populasi
No Topik Peneliti Tahun Metode Hasil Kesimpulan
dan sampel
1 Penerapan Teknik Widodo, 2020 Deskriptif 2 orang yang Hasil penelitian pada Teknik
Relaksasi Nafas Wahyu dan mengalami pre operatif sebelum relaksasi
Dalam Untuk Neli Koniah appendicitis dan sesudah nafas efektif
Menurunkan dilakukan relaksasi dalam
Intensitas Nyeri nafas dalam. Sebelum menurunkan
Pasien Appendicitis dilakkan Tindakan intensitas
Di RSUD Wates relaksasi nafas dalam nyeri pada
skala nyeri 6 dan 5, pasien
setelah dilakukan appendictis
tindakan skala nyeri
menjadi 3
2 Pengaruh Teknik Amir, 2018 Experiment 17 responden Hasil penelitian Ada
Relaksasi Nafas Mayasyanti Researc, Uji didapatkan bahwa 17 pengaruh
Dalam Terhadap Dewi dan Wilcoxon orang sebelum relaksasi
Intensitas Nyeri Pada Poppi dilakukan relaksasi nafas dalam
Pasien Post Operatif Nuraeni nafas dalam skla nyeri terhadap
Appendectomy Di 5 dan sesudah intensitas
Ruang Nyi Ageng diberikan relaksasi nyeri pada
Serang RSUD nafas dalam skala pasien post
Sekarwangi nyeri 3 berdasarkan operatif
hasil uji Wilcoxon appendectom
bahwa ada pengaruh y
relaksasi nafas dalam
terhadap intensitas
nyeri pada pasien post
operatif
appendectomy
dengan nilai p=0.000
(p>0.005)
3 Pengaruh Latihan Daulay, 2021 Quasi 17 responden Hasil penelitian Ada
Range Of Motion Nanda experiment, menunjukan ada pengatuh
(ROM) Pasif Masraini, uji wilcoxon pengaruh latihan latihan ROM
Terhadap Kekuatan Arinil ROM pasif terhadap pasif
Otot dan Rentang Hidayah, dan kekuatan otot dengan terhadap
Gerak Sendi Hari Santoso p-value sebesar 0.001 kekuatan otot
Ekstermitas Pada pada ekstermitas atas
Pasien Pasca Stroke danr0-value sebesar
0.001 pada
ekstermitas bawah.
4 Pengaruh Pemberian Sahmad, 2018 Pre Populasinya Hasil penelitian Ada
Range Of Motion Reni Yunus, eksperimental 95 orang. menunjukan ada pengatuh
(ROM) Pasif dan Andi Sampel pengaruh latihan latihan ROM
Terhadap Sarmawan berjumlah 12 ROM pasif terhadap pasif
Fleksibilitas Sendi orang. fleksibilitas sendi terhadap
Pada Lansia Di Panti lutut, sendi mata kaki, fleksibilitas
Sosial Tresna Werda sendi kaki pada lansia sendi lutut,
Minaula Kendari di PSTW Minaula sendi mata
Kendari dengan p- kaki, sendi
value sebesar 0.000 kaki
(<0.05)
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Mayasyanti Dewi dan Poppi Nuraeni. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operatif Appendectomy Di Ruang Nyi
Ageng Serang RSUD Sekarwangi. Lantera: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan
Keperawatan, 3(1), 107-118
Daulay, Nanda Masraini., Arinil Hidayah. (2021). Pengaruh Latihan Range Of Motion
(ROM) Pasif Terhadap Kekuatan Otot dan Rentang Gerak Sendi Ekstremitas Pada
Pasien Pasca Stroke. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia/Indonesian Health
Scientific Journal, 6(1), 22-26.
NANDA. (2018). NANDA-1 Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klarifikasi 2018-2020.
(T, H. Herdman & S. Kamitsuru, Eds.) (1th ed.). Jakarta: EGC.
NIC. (2018). Nursing Interventions Classification (NIC) (7th ed.). Eleseveir Global Rights.
NOC. (2018). Nursing Outcomes Classification (NOC) (6th ed.). Eleseveir Global Rights.
Sahmad, Reni Yunus, dan Andi Sarmawan. (2018). Pengaruh Pemberian Range Of Motion
(ROM) Pasif Terhadap Fleksibilitas Sendi Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna
Werda Minaula Kendari. Jurnal Kesehatan Malang, 2(2), 89-94.
Widodo, Wahyu dan Neli Koniah. (2020). Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Untuk
Menurunkan Intensitas Nyeri Pasien Appendicitis Di RSUD Wates. Nursing
Science Journal (NSJ), 1(1), 25-28.
DOKUMENTASI
Mengetahui,