Anda di halaman 1dari 38

MENE

DI SUSUN OLEH
ARYONO GANEFO
SMKN 3 BUDURAN

IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM


INFOGRAFIS ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

2.1 Menjelaskan konsep dasar bangunan 1.1 Menggambar kapal kayu dengan
kapal kayu manual
2.2 Menjelaskan konsep dasar bangunan 1.2 Menggambar kapal kayu dengan
kapal teknologi baru menggunakan perangkat lunak
CAD

4.1 Memahami konstruksi kapal kayu 3.1 Menggambar lines plan dan
rencana umum kapal kayu
4.2 Memahami konstruksi kapal
teknologi baru 3.2 Mengaplikasikan gambar
mouldloft, dan bukaan
konstruksi kapal kayu

5.1 Menjelaskan peralatan tambat kapal 6.1 Membuat dan merakit


kayu komponen kapal kayu
5.2 Menjelaskan peralatan berlabuh 6.2 Membuat dan merakit
kapal kayu komponen outfitting
5.3 Menjelaskan peralatan bongkar 6.3 Melakukan perawatan dan
muat kapal kayu perbaikan kapal kayu
5.4 Menjelaskan peralatan keselamatan
kapal kayu
IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM

Program Keahlian : Teknik Konstruksi Kapal


Konsentrasi Keahlian : Konstruksi Kapal Non Baja
Program Keahlian : Teknik Konstruksi Kapal
Kelas / Semester : XI / 1
Tahun : 2022 / 2023
Alokasi Waktu : 52 JP x @ 45 menit
Kompetensi prasyarat - : Memahami Penggambaran system proyeksi - --
Memahami konsep dasar perkapalan
Fase :F
Penyusun : ARYONO GANEFO

1. Profil Pelajar Pancasila


- Beriman bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia,
- Berkebinekaan global, Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, Kreatif.
2. Tujuan Pembelajaran
- Memahami penggambaran rencana garis kapal kayu
- Memahami penggambaran rencana umum kapal kayu
3. Kriteria Ketercapaian
Tujuan Pembelajaran
3.1 Menggambar body plan
3.2 Menggambar sheerplan dan half breath plan
3.3 Menjelaskan ruangan-ruangan sesuai penempatan sekat di kapal kayu
3.4 Menggambar rencana umum kapal tampak samping dan geladak utama
3.5 Menjelaskan penempatan lampu navigasi dan peralatan keselamatan di
kapal

Asesmen Awal :
Kerjakan soal berikut dengan benar!
1. Bagaimana cara menggambar body plan kapal
2. Bagaimana cara menggambar rencana garis kapal kapal kayu
3. Apa yang anda ketahui tentang ruangan-ruangan di kapal kayu
4. Bagaimana cara menggambar Rencana Umum kapal kayu
5. Apa yang anda ketahui tentang peralatan yang ada pada sebuah kapal kayu

Asesmen Formatif :
Penugasan (bahan observasi) : Lembar Penilaian pada LKPD

Asesmen Sumatif :
A. KOMPONEN INTI
Pertemuan ke I : 10 JP x @ 45 menit
Pemahaman Bermakna : Gambar Rencana Garis kapal kayu adalah gambar
rencana garis dari bentuk sebuah kapal dimana dari
gambar rencana garis kapal kita bisa mengetahui
bentuk kapal yang direncanakan dan untuk mengetahui
karakteristik dari badan kapal terutama yang berada di
bawah air
Pertanyaan Pemantik : Apa yang anda ketahui tentang menggambar bodyplan
kapal
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran - Pemahaman table half breath plan
- Pemahaman drafting setting pada menu CAD
- Penggambaran bodyplan

Kegiatan Pendahuluan: (15 menit)


- Guru dan peserta didik memulai dengan berdoa bersama.
- Guru menyapa dan memeriksa kehadiran peserta didik.
- Membuat kesepakatan dalam pembelajaran.

Asesmen Awal ( 30 menit )


- Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan gambaran awal
kesiapan non kognitif peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
- Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana tentang Gambar rencana garis
dengan penekanan pada gambar body plan (asesmen diagnostik kognitif)

Kegiatan Inti: ( 360 menit )


1. Mengorganisasikan peserta didik
- Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Anggota kelompok
dipilih dengan memperhatikan sebaran kemampuan (heterogen)
- Kelompok iswa dengan kemampuan di bawah akan d berikan pemahaman lagi
dengan menambah pertemuan tersendiri., kelompok Siswa yang sudah mengerti
melanjutkan tugas yang di berikan dan siswa yang mempunyai kemampuan di
atas rata2 di beri tugas untuk menjadi pendamping temannya
- Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok belajar, yaitu membaca sumber
belajar yang diperlukan secara individu (namun dalam situasi kerja kelompok),
dilanjutkan dengan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan menyiapkan
laporan hasilnya
Guru memotivasi peserta didik dengan cara menyampaikan pentingnya
penggambaran body plan kapal kayu
-
2. Identifikasi masalah:
Peserta didik memilih dan merumuskan masalah dari hasil membaca, mengamati dan
menanya tentang bodyplan kapal kayu . Guru memberikan tugas yang harus
dikerjakan berupa LKPD kepada peserta didik dan memberikan penjelasan umum
tentang masalah-masalah yang terdapat pada LKPD dan bagian-bagian yang harus
dikerjakan

3. Pengumpulan dan pengolahan data:


Peserta didik mengumpulkan, mengolah, dan menemukan informasi dari hasil
identifikasi masalah tentang body kapal kayu , Guru menjelaskan cara kerja dalam
kelompok belajar, yaitu membaca sumber belajar, lalu berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah dan menyiapkan laporan hasilnya.

4. Pembuktian.
Peserta didik melakukan pemeriksaan kebenaran informasi untuk pembuktian tentang
gambar body plan kapal kayu .

5. Menarik kesimpulan.
Peserta didik menarik kesimpulan untuk dijadikan prinsip umum tentang
penggambaran gambar body plan kapal kayu.

Kegiatan Penutup: ( 45 menit)


- Peserta didik menanyakan atau menyampaikan kesimpulan materi.
- Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
- Memberi umpan balik pada peserta didik.
- Merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan berikutnya yaitu
penggambaran body plan kapal kayu

Pertemuan ke 2 : 10 JP x @ 45 menit
Pemahaman Bermakna : Pahami terlebih dahulu prinsip-prinsip penggambaran
rencana garis kapal kayu agar dapat melanjutkan pada
perencanaan penggabaran sheer plan dan half breath
plan.
Pertanyaan Pemantik : Pernahkah anda melihat Gambar Rencana garis kapal
kayu sebuah kapal ?
Model pembelajaran : Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran : Penggambaran sheer plan kapal yang merupakan
penampakan bentuk kapal jika kapal di potong kearah
tegak sepanjang kapal dan penggambaran half breath
plan yang merupakan renacan dari setenga lebar
bagian yang di tinjau dari kapal
Kegiatan Pendahuluan: (15 menit)
- Guru dan peserta didik memulai dengan berdoa bersama.
- Guru menyapa dan memeriksa kehadiran peserta didik.
- Membuat kesepakatan dalam pembelajaran.
Asesmen Awal ( 30 menit )
- Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan gambaran awal
kesiapan non kognitif peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
- Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana tentang gambar sheer plan dan
halfbreath plan kapal (asesmen diagnostik kognitif)

Kegiatan Inti: (390 menit)


1. Mengorganisasikan peserta didik
- Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Anggota kelompok
dipilih dengan memperhatikan sebaran kemampuan (heterogen)
- Kelompok siswa dengan kemampuan di bawah akan d berikan pemahaman lagi
dengan menambah pertemuan tersendiri., kelompok Siswa yang sudah mengerti
melanjutkan tugas yang di berikan dan siswa yang mempunyai kemampuan di
atas rata2 di beri tugas untuk menjadi pendamping temannya
- Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok belajar, yaitu membaca sumber
belajar yang diperlukan secara individu (namun dalam situasi kerja kelompok),
dilanjutkan dengan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan menyiapkan
laporan hasilnya
Guru memotivasi peserta didik dengan cara menyampaikan pentingnya
penggambaran sheerplan dan halfbreath plan kapal

2. Identifikasi masalah:
Guru memberikan tugas yang harus dikerjakan berupa LKPD kepada peserta didik
dan memberikan penjelasan umum tentang masalah-masalah yang terdapat pada
LKPD dan bagian-bagian yang harus dikerjakan.

3. Pengumpulan dan pengolahan data:


Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok belajar, yaitu membaca sumber
belajar, lalu berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan menyiapkan laporan
hasilnya

4. Pembuktian.
Peserta didik melakukan kegiatan praktek atau sesuai dengan LKPD dan mengisi
data pengamatan sesuai hasil praktek dengan dibimbing guru.

5. Menarik kesimpulan.
Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan analisis pada hasil gambar yang
dilakukan dan melakukan refleksi terhadap proses penggambaran yang dilakukan
serta guru memberikan penguatan pemahaman materi untuk peserta didik

Kegiatan Penutup: ( 30 menit)


- Peserta didik menanyakan atau menyampaikan kesimpulan hasil praktek.
- Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
- Memberi umpan balik pada peserta didik.
- Merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

Pertemuan ke 3 : 10 JP x @ 45 menit
Pemahaman Bermakna : Gambar Rencana umum ( General Arrangement )
adalah gambar penataan ruangan di kapal, penentuan
batas-batas ruangan, Jalan menuju ruangan dan
penempatan peralatan yang digunakan pada sebuah
kapal.
Pertanyaan Pemantik : Apa yang anda ketahui tentang cara penataan ruangan
dan penentuan sekat di kapal
Model Pembelajaran : discovery learning
Kegiatan Pembelajaran : - Penentuan kebutuhan luas Ruangan
- Penentuan sekat ruangan
-

Kegiatan Pendahuluan: (15 menit)


- Guru dan peserta didik memulai dengan berdoa bersama.
- Guru menyapa dan memeriksa kehadiran peserta didik.
- Membuat kesepakatan dalam pembelajaran.

Asesmen Awal ( 30 menit )


1. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan gambaran awal
kesiapan non kognitif peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
2. Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana tentang kebutuhan sekat
ruangan dan kebutuhan ruangan di kapal kayu (asesmen diagnostik kognitif)

Kegiatan Inti: ( 360 menit )


Mengorganisasikan peserta didik
Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Anggota kelompok
dipilih dengan memperhatikan sebaran kemampuan (heterogen)
Kelompok siswa dengan kemampuan di bawah akan d berikan pemahaman lagi
dengan menambah pertemuan tersendiri., kelompok Siswa yang sudah mengerti
melanjutkan tugas yang di berikan dan siswa yang mempunyai kemampuan di
atas rata2 di beri tugas untuk menjadi pendamping temannya
Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok belajar, yaitu membaca sumber
belajar yang diperlukan secara individu (namun dalam situasi kerja kelompok),
dilanjutkan dengan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan menyiapkan
laporan hasilnya
Guru memotivasi peserta didik dengan cara menyampaikan pentingnya
menenukan kebutuhan ruangan di kapal kayu

3. Identifikasi masalah:
Peserta didik memilih dan merumuskan masalah dari hasil membaca, mengamati dan
menanya tentang Rencana Umum .

4. Pengumpulan dan pengolahan data:


Peserta didik mengumpulkan, mengolah, dan menemukan informasi dari hasil
identifikasi masalah tentang Rencana Umum .

5. Pembuktian.
Peserta didik melakukan pemeriksaan kebenaran informasi untuk pembuktian tentang
penetaan ruangan di kapal.

6. Menarik kesimpulan.
Peserta didik menarik kesimpulan untuk dijadikan prinsip umum tentang penatan
ruangan di kapal .

Kegiatan Penutup: ( 45 menit)


- Peserta didik menanyakan atau menyampaikan kesimpulan materi.
- Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
- Memberi umpan balik pada peserta didik.
dilakukan dan melakukan refleksi terhadap proses penggambaran yang dilakukan
serta guru memberikan penguatan pemahaman materi untuk peserta didik

Kegiatan Penutup: (45 menit)


- Peserta didik menanyakan atau menyampaikan kesimpulan materi.
- Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
- Memberi umpan balik pada peserta didik.
- Merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

Pertemuan ke 4 : 10 JP x @ 45 menit
Pemahaman Bermakna : Pahami terlebih dahulu prinsip-prinsip penggambaran
pandangan samping dan pandangan pada masing-
masing geladak agar dapat dilanjutkan ke
penggambaran Pembagian ruangan akomodasi dan
navigasi .
Pertanyaan Pemantik : Apakah anda tahu gambaran rencana Umum.
Model pembelajaran : Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran mengambar Rencana Umum
Kegiatan Pendahuluan: (15 menit)
- Guru dan peserta didik memulai dengan berdoa bersama.
- Guru menyapa dan memeriksa kehadiran peserta didik.
- Membuat kesepakatan dalam pembelajaran.
Kegiatan Inti: (360 menit)
Secara berkelompok, peserta didik berkolaborasi dengan basis ragam kemampuannya
untuk setiap tahapan berikut:

1. Stimulus:
Guru memotivasi peserta didik dengan cara menyampaikan pentingnya
penggambaran rencana umum dalam pembagunan sebuah kapal dan memberikan
gambaran dalam penyelesaian penggambaran Rencana Umum

2. Identifikasi masalah:
Guru memberikan tugas yang harus dikerjakan berupa LKPD kepada peserta didik
dan memberikan penjelasan umum tentang masalah-masalah yang terdapat pada
LKPD dan bagian-bagian yang harus dikerjakan.

3. Pengumpulan dan pengolahan data:


Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok belajar, yaitu membaca sumber belajar,
lalu berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan menyiapkan laporan hasilnya

4. Pembuktian.
Peserta didik melakukan kegiatan praktek atau sesuai dengan LKPD dan mengisi
data pengamatan sesuai hasil praktek dengan dibimbing guru.

5. Menarik kesimpulan.
Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan analisis pada hasil gambar yang
dilakukan dan melakukan refleksi terhadap proses penggambaran yang dilakukan
serta guru memberikan penguatan pemahaman materi untuk peserta didik

Kegiatan Penutup: (45 menit)


- Peserta didik menanyakan atau menyampaikan kesimpulan materi.
- Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
- Memberi umpan balik pada peserta didik.
- Merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

Pertemuan ke 5 10 JP x @ 45 menit
Pemahaman : Pahami terlebih dahulu prinsip-prinsip penggambaran
Bermakna rencana umum Pembagian ruangan akomodasi dan
navigasi kapal agar dapat dilanjutkan ke penggabaran
Peralatan dan perlengkapan kapal.
Pertanyaan Pemantik : Apakah anda tahu tentang penataan peralatan dan alat
perlengkapan kapal Pada penggambaran rencana Umum.
Model pembelajaran : Discovery Based Learning dan Project Based Learning
Kegiatan : Melanjutkan Penggambaran Rencana Umum meliputi,
Pembelajaran Penataan peralatan peralatan dan perlengkapan kapal.

1. Kegiatan Pengayaan
Kegiatan pengayaan dilakukan dengan memberikan
tantangan tambahan pada peserta didik yang
memiliki capaian tinggi agar lebih terdorong
meningkatkan potensinya. Tantangan tambahan ini
Pengayaan dan Remidial diberikan dalam bentuk LKPD Pengayaan, yang
memuat beberapa soal tantangan. LKPD Pengayaan
ini dapat dikerjakan peserta didik di luar jam
pelajaran, atau pada saat peserta didik lain sedang
melakukan pembelajaran ulang di kelas.
2. Kegiatan Remedial
Kegiatan remedial dilaksanakan untuk memberikan
kesempatan pada peserta didik yang belum
menguasai materi dengan baik dengan cara
melakukan pendampingan ulang belajar kepada
peserta didik yang belum menguasai materi dengan
baik, guru memberikan kesempatan untuk mengkaji
kembali materi melalui mempelajari ulang bahan
bacaan yang telah disediakan dalam modul ini,
kemudian kepada mereka diberikan LKPD
Penguatan.
Kegiatan remedial dilakukan dengan alternatif berikut:
- Apabila peserta didik yang belum menguasai
materi dengan baik jumlahnya banyak, maka
kegiatan remedial ini dilakukan secara klasikal,
dengan melibatkan peserta didik yang telah
menguasai dengan baik sebagai tutor sebaya.
- Apabila peserta didik yang belum mengusai
materi tidak banyak maka kegiatan remedial
dilakukan peserta didik diluar kelas, secara
mandiri atau dibantu teman lain yang telah
menguasai materi dengan baik, atau dengan
pendampingan ulang guru.
B. LAMPIRAN
Lembar Kerja / Jobsheet (Gambar Kerja, Work Preparation, Form Penilaian dan Kriteria
Penilaian) :
1. LKPD
2. Gambar Kerja
3. Instrument penilaian

Bahan Bacaan (handout, acuan standarisasi; link video, dll) :


1. Menggambar rencana garis kapal
http://kapal-cargo.blogspot.com/2011/09/lines-plan-kapal.html
https://www.researchgate.net/publication/344646952_Lines_Plan_Design_Body_Plan_
Sheer_plan_Half_Breadth_Plan_Report
https://www.academia.edu/26201961/Rencana_Garis_Lines_Plan_

2. Menggambar Rencana Umum ( general Arrangement ). Link :


https://dokumen.tips/documents/modul-1-rencana-umum-kapal.html?page=2
https://lugitacitraresti.blogspot.com/2020/09/tugas-gambar-rencana-umum.html
https://alimsanre.wordpress.com/2010/08/02/37/

3. Video tengan gambar line paln


https://www.youtube.com/watch?v=BAGa8iFfgac
https://www.youtube.com/watch?v=j_bs4BDQC3o
https://www.youtube.com/watch?v=kYZo_H5X5cE

4. Vidio tentang Rencana Umum, link :


https://www.youtube.com/watch?v=9fDT9UCj3Fw&t=7s
https://www.youtube.com/watch?v=qN6QlEZwwA0

5. Materi: Terlampir.
LAMPIRAN 1

LKPD
Mata Pelajaran : Menggambar lines plan dan rencana umum kapal kayu
dengan CAD
Konsentrasi Keahlian : Konstruksi Kapal Non Baja
Kelas : XI DRBK
Tahun : 2023
Produk : Gambar lines plan

A. Informasi Pengetahuan
Materi Jobsheet ini merupakan bentuk tugas dalam kegiatan pembelajaran praktik
yang mengacu pada kompetensi Menggambar rencana garis kapal yaitu;
1. Penggambaran rencana lebar kapal, sarat kapal dan tinggi kapal
2. Penggambaran station kapal
3. Menggambar body plan kapal
4. Menggambar sheerplan kapal
5. Menggambar half breath plan kapal
6. Menuliskan koordinat half breath plan

B. Tujuan
Dengan menerapkan pendekatan scientific dengan metode Discovery Learning dan
Project Based Learning siswa mampu menjelaskan, merinci, menerapkan,
menyesuaikan, Penentuan ruanggan, Batas-batas raunag, jalan menuju ruangan,
peralatan pada sebuah kapal dan penggambaran Rencana garis kapal

C. Alat dan Bahan


1. Peralatan :
a. Penghapus
b. Penggaris
c. Pensil
d. Komputer
e. Printer / ploter

2. Bahan :
a. Kertas A3
b. Tinta printer

D. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1. Sumber daya manusia
2. Fasilitas
3. Benda kerja

E. Langkah Kerja / SOP


1. Menyiapkan aplikasi CAD
2. Mensetting drafting di ap likasi CAD
3. Menggambar rangka untuk body plan berdasar lebar kapal, tinggi kapal , sarat
kapal dan water line
4. Menyiapkan data koodinat half breath plan
5. Menggambar body plan
6. Menggambar sheer plan berdasar gambar body plan
7. Menggambar halfbreath plan berdasar gambar sheerplan

I. Gambar Kerja
Panjang Keseluruhan (LOA) : 14,00 m
Lebar (B) : 3,50 m
Tinggi (H) : 1,20 m
Sarat (T) : 0,80 m

LKPD
Mata Pelajaran : Konstruksi Kapal Non Baja
Konsentrasi Keahlian : Konstruksi Kapal Non Baja
Kelas : XI KKNB
Tahun : 2023
Produk : Menggambar Rencana Umum kapal kayu

F. Informasi Pengetahuan
Materi Jobsheet ini merupakan bentuk tugas dalam kegiatan pembelajaran praktik
yang mengacu pada kompetensi Menggambar Rencana Umum yaitu;
1. Regulasi keselamatan kapal kayu
2. Kebutuhan luas ruangan
3. penentuan sekat ruangan
4. Penggambaran tampak samping, atap dan geladak utama
5. Menentukan jumlah penumpang
6. Rencana keselamata
7. Peralatan navigasi
8. Peralatan komunikasi

G. Tujuan
Dengan menerapkan pendekatan scientific dengan metode Discovery Learning dan
Project Based Learning siswa mampu menjelaskan, merinci, menerapkan,
menyesuaikan, Penentuan ruanggan, Batas-batas raunag, jalan menuju ruangan,
peralatan pada sebuah kapal dan penggambaran Rencana Umum
H. Alat dan Bahan
3. Peralatan :
a. Penghapus
b. Penggaris
c. Pensil
d. Komputer
e. Printer / ploter

4. Bahan :
a. Kertas A3
b. Tinta print

I. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja


4. Sumber daya manusia
5. Fasilitas
6. Benda kerja

J. Langkah Kerja / SOP


1. Regulasi keselamatan kapal kayu
2. Kebutuhan luas ruangan
3. penentuan sekat ruangan
4. Penggambaran tampak samping, atap dan geladak utama
5. Menentukan jumlah penumpang
6. Rencana keselamatan
7. Peralatan navigasi
8. Peralatan komunikasi

II. Gambar Kerja


LAMPIRAN 2
Penilaian dan Hasil ( Asesment Formatif )

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK BENGKEL


SMK NEGERI 3 BUDURAN

Nama : ……………………………. Kelas/No.: XI KKNB…………


Estimasi
Jenis Pekerjaan :……………… Tanggal : ……
waktu ; 30 JP
Mulai : Selesai :
Used :
Break :

Nilai
Bobot Skor (Skor x
Tuntutan Kualitas
Tuntutan Hasil
Bobot)
Produk :
1. Penggambaran body plan
2. Penggambaran sheer plan
3. Pengambaran half breath plan
4. Penentuan jarak gading
5. Penggambaran tampak samping
6. Penggambaran geladak utama
7. Penempatan lampu navigasi
8. Menentukan jalan menuju ruangan
9. Melengkaopi keterangan Gambar
Jumlah ............
70% = (jml nilai/nilai mak) x 70 ................
Proses :
3 .......... ..........
1. Komunikasi di tempat kerja kerja 2 ..........
2. Bekerja dengan orang lain ..........
3 ..........
3. Mempersiapkan alat dan bahan ..........
4 ..........
4. Sikap kerja 2 ......... ..........
5. Melaksanakan K3 ..........
Jumlah .........
30% = (jml nilai/nilai mak) x 30 ............
Perubahan Nilai Karena waktu : Rata-Rata Ukuran
Overtime (pengurangan nilai) ....... Nilai Produk (70%) ...............
Pelanggaran (pengurangan ....... Nilai Proses (30%) ...............
nilai) ....... Jumlah Nilai (proses +
...............
Penambahan nilai produk)
Perubahan Nilai Karena
waktu ...............
Pegurangan Nilai (-) ...............
Penambaham Nilai (+)
NILAI AKHIR
LAMPIRAN 3
RUBRIK PENILAIAN PROSES
Produk : Menggambar Rencana Umum
1. Penggambaran tampak atas dan tampak samping:
Nilai 9-10 : Komponen Gambar tampak Samping dan Gambar tampak
atas lengkap dan benar dan skalanya sesuai standar
(Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Komponen Gambar tampak Samping dan Gambar tampak
atas tidak lengkap dan skalanya sesuai standar
(Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Komponen Gambar tampak Samping dan Gambar tampak
atas tidak lengkap dan skalanya tidak sesuai standar
(Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Komponen Gambar tampak Samping dan Gambar tampak
atas tidak lengkap dan salah serta skala tidak sesuai standar
( Tidak Kompeten)
2. Penentuan jarak gading :
Nilai 9-10 : Penentuan jarak gading lengkap dan benar (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Penentuan jarak gading tidak lengkap tapi benar . (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Penentuan jarak gading tidak lengkap dan salah. (Tidak
Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Jarak gading tidak ditentukan (Tidak Kompeten)
3. Penentuan sekat antar ruangan:
Nilai 9-10 : Jumlah sekat lengkap dan penempatannya benar (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Jumlah sekat tidak lengkap dan penempatannya benar
(Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Jumlah sekat lengkap dan penempatannya salah (tidak
Kompeten)
Nilai ≥4,9 : Tidak ada perencanaan sekat (Tidak Kompeten)
4. Penomeran gading
Nilai 9-10 : Jarak gading benar dan penomerannya Benar
(Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Jarak gading benar dan penomerannya salah (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Jarak gading salah dan penomerannya salah
(tidak Kompeten)
Nilai ≥4,9 : Tidak membri keterangan Jarak gading (Tidak Kompeten)
5. Menentukan Jumlah ABK :
Nilai 9-10 : Jumlah ABK dan penempatan Ruangan ABK sesuai dengan
aturan (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Jumlah ABK tidak lengkap dan penempatan Ruangan ABK
sesuai dengan aturan , (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Jumlah ABK tidak lengkap dan penempatan Ruangan ABK
tidak sesuai dengan aturan (Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Tidak terdapat perencanaan ABK pada rencana Umum yang
dibuat aturan (Tidak Kompeten)
6. Menggambar Ruangan sesuai ABK ( Ruang Akomodasi ) :
Nilai 9-10 : Ruangan Akomodasi menampung semua ABK dengan
tingkatan yang sesuai dengan posisinya (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Ruangan Akomodasi menampung semua ABK dengan
tingkatan tidak sesuai dengan posisinya. (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Ruangan Akomodasi tidak menampung semua ABK dengan
tingkatan tidak sesuai dengan posisinya. (Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Tidak ada perencanaan ruang akomodasi (Tidak Kompeten)
7. Menentukan jalan menuju ruangan

Nilai 9-10 : Jalan menuju ruangan lengkap, benar dan ukurannya sesuai
ketentuan (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Jalan menuju ruangan tidak lengkap, benar dan ukurannya
sesuai ketentuan, (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Jalan menuju ruangan tidak lengkap, benar dan ukurannya tidak
sesuai ketentuan (Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : tidak terdapat Jalan menuju ruangan (Tidak Kompeten)
8. Menentukan Peralatan
Nilai 9-10 : Peralatan lengkap dan penempatannya benar (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9: Peralatan lengkap dan penempatannya salah. (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Peralatan tidak lengkap dan penempatannya salah. (Tidak
Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Tidak terdapat penempatan peralatan (Tidak Kompeten)
9. Melengkapi keterangan pada gambar
Nilai 9-10 : Keterangan Gambar Lengkap dan benar (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Keterangan Gambar tidak Lengkap dan benar (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Keterangan Gambar tidak Lengkap dan salah (tidak
Kompeten)
Nilai ≥4,9 : Tidak terdapat keterangan gambbar (Tidak Kompeten)

Proses :
1. Melakukan Komunikasi di tempat kerja
Skor 9-10 : Melakukan komunikasi, bahasa santun, mudah dipahami,
sangat cepat menerima informasi dengan benar (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Melakukan komunikasi, bahasa santun, mudah dipahami, cukup
cepat menerima informasi dengan benar (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Melakukan komunikasi, bahasa santun, kurang mudah
dipahami, lambat menerima informasi dengan benar
(Kompeten) (Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : tidak pernah melakukan komunikasi, bahasa kurang santun,
sulit dipahami, lambat menerima informasi dengan benar (Tidak
Kompeten)
2. Bekerja dengan orang lain
Skor 9-10 : Melakukan kerjasama dengan orang lain, pro aktif, harmonis.
(Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Melakukan kerjasama dengan orang lain, pro aktif, cukup
harmonis. (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Melakukan kerjasama dengan orang lain, kurang pro aktif, tidak
harmonis. (Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Tidak / kurang melakukan kerjasama dengan orang lain, pasif,
tidak harmonis. (Kompeten)

3. Mempersiapkan alat dan bahan:


Skor 9-10 : Melakukan persiapan alat dan bahan dengan benar, mengecek
alat sebelum digunakan, alat gambar dibersihkan sebelum
digunakan dan sesuai dengan fungsinya (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Melakukan persiapan alat dan bahan dengan benar , alat
gambar dibersihkan sebelum digunakan dan sesuai dengan
fungsinya (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Melakukan persiapan alat dan bahan, tidak dibersihkan setelah
digunakan (Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : tidak melakukan persiapan alat dan bahan dengan lengkap
Nilai 0-4,9 : Mengecek kondisi alat sebelum dan sesudah dipakai, mengecek
tombol on off, mengoperasikan alat sesuai SOP, tidak terampil
menggunakan mesin jahit. (Kompeten) (Tidak Kompeten)

4. Sikap Kerja
Skor 9-10 : Disiplin, Teliti, hati-hati, bertanggungjawab, (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Disiplin, Teliti, hati-hati, cukup bertanggungjawab, (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Disiplin, Teliti, hati-hati, kurang bertanggungjawab, (Tidak
Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Kurang disiplin, kurang teliti, kurang hati-hati, kurang
bertanggungjawab, (Tidak Kompeten)

5. Melaksanakan K3
Skor 9-10 : Melakukan persiapan K3, menempatkan K3, memeriksa K3,
melaksanakan K3 (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Melakukan persiapan K3, menempatkan K3, memeriksa K3,
cukup melaksanakan K3 (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Melakukan persiapan K3, tidak menempatkan K3, kurang
memeriksa K3, melaksanakan K3 (Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Tidak/kurang melakukan persiapan K3, tidak menempatkan K3,
tidak memeriksa K3, tidak/kurang melaksanakan K3 (Tidak
Kompeten)
LAMPIRAN 4
Asesment Sumatif

1. Jelaskan yang di maksud dengan bodyplan


2. Jelaskan ang d maksud dengan sheer plan
3. Jelaskan yg dimaksud dengan gambar lines plan
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rencana umum
5. Jelaskan langkah-langkah membuat Rencana Umum
6. Jelaskan bagian-bagian yang harus dihitung dalam penggambaran rencana
umum
7. Jelaskan Pertimbangan dalam merencanakan jalan, pintu dan tangga pada
kapal
8. Sebutkan peralatan untuk keselamatan kapal
9. Jelaskan cara penempatan lampu navigasi da fngsinya
LAMPIRAN 5
Bahan Bacaan

Langkah-Langkah seting drafting


 Atur ucs pada posisi midship kapal
- Klik Tools - New Ucs - Origin
- klik kiri pada titik tengah (midship) sebagai titik 0,0

 Rubah Koordinat relatif menjadi Absolut


Klik Tools……..Klik Drafting Setting … Klik Dynamic Input
Klik Klik…Enable pointer input.. pilih Absolut coordinats.. klik OK

Bentuk koordinat di autoCAD adalah (x,y) dalam penggambaran Bodyplan WL (jarak) di


asumsikan y, sedang jarak (koordinat) dalam station di asumsikan x sehingga koordinat (
koordinat Station, Jarak WL)

Dalam menggambar body plan


Station dari AP sampai Station 10 di gambar sebelah kiri dari midship
Station dari Station 11 sampai FP di gambar sebelah kanan dari midship
LINES PLAN
Pengertian Lines Plan
Langkah pertama dalam menggambar rencana garis (lines plan) harus
diketahui dulu ukuran ukuran utama kapal seperti panjang, lebar, dan tinggi
sarat air/draft. Ukuran ukuran kapal tersebut menggunakan singkatan –
singkatan yang mempunyai arti tertentu dalam istilah bahasa inggris dan
penggunaannya sudah standart. Hasil rencana garis inilah yang nantinya
dijadikan acuan untuk proses pembuatan kapal yang sebenarnya di galangan
kapa, pemindahan gambar rencana garis dari kertas gambar kelantai gambar
(mould loft) dengan ukuran yang sebenarnya atau skala 1 : 1. Dalam gambar
rencana garis ini ada beberapa istilah atau pengertian yang harus diketahui
seperti yang diuraikan dibawah ini :

1. Garis Air ( Water Line ).


Di umpamakan suatu kapal dipotong secara memanjang (mendatar).
Garis – garis potong yang mendatar ini disebut garis air ( water line) dan mulai
dari bawah diberi nama WL O, WL 1,WL 2, WL 3 dan seterusnya. Dengan
adanya potongan mendatar ini terjadilah beberapa penampang. Tiap – tiap
penampang ini disebut bidang garis air.

2. Garis Dasar ( Base Line ).


Garis dasar ( base line ) adalah garis air yang paling bawah. Dalam hal
ini adalah garis air 0 atau WL 0. Atau kalau dilihat dari bidang garis air, maka
proyeksi base line adalah bidang garis air 0. Garis air ini ( WL 0 ) / garis dasar
ini letaknya harus selalu datar. Pada kapal – kapal yang direncanakan dalam
keadaan datar (even keel ).
Sheer Plan

Buttock Line
Gambar 1.1 Potongan kapal
Body Plan

3. Garis Muat ( Load Water Line ).


Garis muat adalah garis air yang paling atas pada waktu kapal dimuati
penuh dengan muatan. Tinggi garis muat ( T ) diukur persis di tengah –
tengah kapal (Midship ).

4. Garis Geladak Tepi ( Sheer Line ).


Dalam gambar rencana garis, garis geladak tepi adalah garis lengkung
dari tepi geladak yang di tarik melalui ujung atas dari balok geladak. Kalau
kita melihat garis geladak tepi dari gambar diatas, maka terlihat bahwa
jalannya garis sisi tersebut adalah menanjak naik dihaluan maupun di buritan.

5. Garis Geladak Tengah ( Chamber )


Adalah Garis lengkung yang di letakkan pada tinggi kapal dengan
penambahan tinggi camber 1/50B dari garis geladak tepi diukur pada centre
line dari kapal
Gambar 1.2 Garis geladak tengah (chamber)

6. Garis Tegak Potongan Memanjang ( Buttock Line ).

Diumpamakan suatu kapal dipotong – potong tegak memanjang kapal.


Penampang kapal yang terjadi karena pemotongan ini disebut bidang garis tegak
potongan memanjang.Cara menentukan garis tegak potongan memanjang (BL) ini
pada gambar rencana garis adalah sebagai berikut :Misalnya akan mengambarkan
BL I yaitu bagaimana mengetahui bentuk bidang garis tegak potongan memanjang
sesuai dengan potongan I yaitu berjarak a terhadap centre line

Gambar 1.3 : Buttock Line


7. Garis Tegak Potongan Melintang ( Station Atau Ordinat )

Garis tegak potongan melintang adalah garis kalau diumpamakan suatu


kapal dipotong-potong tegak melintang. Penampang kapal yang terjadi karena
pemotongan ini disebut bidang garis tegak melintang. Ada dua macam garis tegak
Gambar 1.4 : Station
8. Garis Sent ( Diagonal )

Garis sent adalah garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik
yang ada pada garis tengah ( centre line ) membuat sudut dengan garis tengah.
Adapun kegunaan dari garis sent adalah utuk mengetahui kebenaran dari bentuk
gading ukur yang masih kurang baik atau kurang streamline, maka bentuk dari
garis sent ini juga kurang streamline.

RENCANA UMUM KAPAL


A. Regulasi keselamatan kapal kayu
LSA Code Resolution MSC.48(66) Chapter II Part 2.1
1. Spesifikasi Lifebuoy
 Memiliki diameter luar tidak lebih dari 800 mm dan diameter dalam tidak
kurang dari 400 mm.
 Mampu menahan beban tidak kurang dari 14,5 kg dari besi di air selam 24
jam;
 Mempunyai massa tidak kurang dari 2,5 kg.
 Tidak mudah terbakar atau meleleh meskipun terbakar selama 2 detik.

2. Lifebuoy Self-Igniting Lights


 Memiliki lampu berwarna putih yang dapat menyala dengan
intensitas 2 cd pada semua arah dan memiliki sumber energy yang
dapat bertahan hingga 2 jam.
3. Lifebuoy Self-Activating Smoke Signals
 Dapat memancarkan asap dengan warna yang mencolok pada
dengan rating yang seragam dalam waktu tidak kurang dari 15 menit
ketika mengapung diatas air tenang.
 Tidak mudah meledak atau memancarkan api selama waktu
pengisian emisi pada signal.
 Dapat tetap memancarkan asap ketika seluruh bagian tercelup ke
dalam air tidak kurang dari 10 detik.

4. Bouyant
Lifeline
 Tidak kaku.
 Mempunyai diameter tidak kurang dari 8 mm.
 Mempunyai kekuatan patah tidak kurang dari 5 kN.

SOLAS Chapt.III Part B Sect. I Regulasi 7 Part 1


1. Didistribusikan di kedua sisi kapal dan di geladak terbuka dengan lebar
sampai sisi kapal. Pada sisi belakang kapal (buritan kapal) harus diletakkan
1 buah lifebuoy.
2. Setidaknya satu pelampung diletakkan di setiap sisi kapal dan
dilengkapi dengan tali penyelamat.
3. Tidak kurang dari 1,5 dari jumlah total lifebuoy harus dilengkapi dengan
pelampung dengan lampu menyala (lifebuoy self-igniting lights).
4. Tidak kurang dari 2 dari jumlah total lifebuoy harus dilengkapi dengan
lifebuoy self- activating smoke signal dan harus mudah diakses dari
Navigasi Deck.
SOLAS Chapt.III Part B Sect. III Reg. 32 Part 1
Kapal harus membawa lifebuoy tidak boleh kurang dari jumlah sesuai dengan tabel
berikut:

Length of ship in metres Minimum number of


lifebuoys

Under 100 8

100 and under 150 10

150 and under 200 12

200 and over 14

Dimana panjang kapal L merupakan panjang 96 % dari panjang total kapal pada
sarat 85 % D dimana diukur dari lunas kapal disisi kapal atau panjang dari
perpotongan garis air dengan linggi haluan sampai garis poros rudder kapal.
Panjang kapal adalah 13.506 m sehingga, L 96%
= 96% * 13.506 = 12.966 m. Sesuai dengan tabel, jadi jumlah minimum lifebuoy
yang dipakai adalah 8 buah.

I. Regulasi

LSA Code Chapt. II Part 2.2


Persyaratan umum lifejacket antara lain sebagai berikut:

1. Tidak mudah terbakar atau meleleh meskipun terbakar selama 2 detik.


2. Lifejacket dewasa harus dibuat sedemikian rupa sehingga:
a. Setidaknya 75 % dari total penumpang, yang belum terbiasa dapat
dengan benar-benar menggunakan hanya dalam jangka waktu 1 menit
tanpa bantuan, bimbingan atau penjelasan sebelumnya.
b. Setelah demonstrasi, semua orang benar-benar dapat menggunakan
dalam waktu 1 menit tanpa bimbingan.
c. Nyaman untuk digunakan.
d. Memungkinkan pemakai untuk melompat dari ketinggian kurang lebih 4,5
m ke dalam air tanpa cedera dan tanpa mencabut atau merusak
lifejacket tersebut.
3. Sebuah lifejacket dewasa harus memiliki daya apung yang cukup dan
stabilitas di air tenang.
4. Sebuah lifejacket dewasa harus memungkinkan pemakai untuk berenang jangka
pendek ke
survival craft.
5. Sebuah lifejacket harus memiliki daya apung yang tidak kurangi lebih dari
5% setelah 24 jam perendaman di air tawar.
6. Sebuah lifejacket harus dilengkapi dengan peluit beserta tali.

Persyaratan umum lifejacket lights antara lain sebagai berikut:


I. Setiap Lifejacket lights harus :
a. Memiliki intensitas cahaya tidak kurang dari 0.75 cd di semua arah belahan
atas.
b. Memiliki sumber energi yang mampu memberikan intensitas cahaya dari
0.75 cd untuk jangka waktu minimal 8 jam.
c. Berwarna putih.
II. Jika lampu yang dijelaskan diatas merupakan lampu berkedip, maka :
a. Dilengkapi dengan sebuah saklar yang dioperasikan secara manual, dan
b. Tingkat berkedip (flash) dengan tidak kurang dari 50 berkedip dan tidak
lebih dari 70 berkedip per menit dengan intensitas cahaya yang efektif
minimal 0,75 cd.
SOLAS Chapt. III Part B Sect. I Reg. 7 Part 2
Persyaratan umum lifejacket antara lain sebagai berikut:

1. Sebuah lifejacket harus disediakan untuk setiap orang diatas kapal dan disamping itu:
a. Sejumlah lifejacket untuk anak-anak sama dengan sedikitnya 10 % dari
jumlah penumpang harus disediakan atau sedikit lebih banyak untuk
menyediakan lifejacket bagi setiap anak.
b. Dalam jumlah yang memadai, lifejacket harus disediakan untuk orang-orang
pada tempat yang mudah terlihat, di ruang control mesin dan station yang
lain.
2. Lifejacket harus ditempatkan dengan penunjukkan posisi yang jelas sehingga
mudah diakses.
3. Lifejacket yang digunakan di totally enclosed lifeboat, kecuali free fall lifeboats,
tidak boleh menghalangi masuk ke dalam lifeboat atau tempat duduk, termasuk
dalam proses pemasangan sabuk pengaman.
Lifejakcket yang ditempatkan di kapal sejumlah 30 buah untuk dewasa dilengkapi
dengan lampu dan sejumlah 3 buah untuk anak-anak.

II. Kebutuhan Luas Ruangan


Penentuan kebutuhan luas ruangan mengacu pada teknik antropometri, yaitu suatu
teknik yang digunakan oleh desainer ruangan / bangunan untuk menentukan luas,
kapasitas dan ukuran komponen yang ada di dalamnya dengan memperhatikan
aspek ergonomi atau kenyamanan untuk penggunanya. Dalam ilmu antropometri
dijelaskan berbagai macam ukuran / dimensi tubuh manusia pada setiap bagian-
bagiannya dan diberikan juga gambaran mengenai penentuan peralatan-peralatan
yang sering digunakan manusia seperti meja, kursi dan lain-lain. Selain ukuran tubuh
manusia, dalam antropometri juga dijelaskan bagaimana membuat desain tempat
duduk yang ergonomis / nyaman untuk penggunanya. Estimasi tersebut sangat
cocok dan dibutuhkan untuk membuat desain ruang akomodasi pada kapal yang
dapat memberikan rasa nyaman.
Contoh Berbagai Ukuran Tubuh Manusia.
(Sumber : Panero dan Zelnik 2003)

Proses perhitungan diawali dengan penentuan jumlah penumpang dan kru


seperti yang telah dijelaskan pada sub bab IV.1.3. Jumlah penumpang yang diambil
adalah 28 orang dan kru sejumlah 2 orang. Kemudian dilakukan perhitungan
kebutuhan luas tempat duduk per orang dengan posisi duduk. Estimasi perhitungan
dapat dilihat pada ilustrasi berikut :

Gambar IV.4. Penentuan Luas Dengan


Antropometri.
(Sumber : Panero dan Zelnik 2003)
Dalam petunjuk antropometri telah diberikan ilustrasi dengan huruf penunjuk
beserta nilai untuk masing-masing penunjuk tersebut seperti pada Gambar IV.4 di
atas. Pada langkah pertama yang dihitung adalah rentang bahu dengan huruf
penunjuk “D”, kemudian dilihat pada tabel dan dipilih angka pada kolom D (dalam
garis warna merah). Pada kolom tersebut telah diberikan nilai untuk rentang bahu
bagi pria dan wanita, dalam perhitungan ini diambil acuan terbesar yaitu rentang
bahu untuk pria sebesar 52,6 cm atau 526 mm. Kemudian dengan cara yang sama
dilakukan perhitungan untuk jarak pantat dengan ibu jari kaki, yaitu jarak panjang
ketika orang dalam posisi duduk. Dari tabel tersebut diperoleh nilai untuk huruf
penunjuk “F” sebesar 94,0 cm atau 940 mm. Maka luas area yang dibutuhkan
masing-masing orang dalam posisi duduk adalah sebesar 940 x 526 mm atau
494,440 mm2.

Kebutuhan Luas Area Per Orang.

Berdasarkan luasan yang diperoleh untuk masing-masing orang, kemudian


dihitung jarak bentangan untuk jalur akses di dalam ruang akomodasi dan diperoleh
jarak sebesar 950 mm. Ilustrasi penentuan lebar jalur akses dapat dilihat sebagai
berikut :
. Estimasi Lebar Jalur Akses Ruang Akomodasi.
(Sumber : Panero dan Zelnik 2003)

Setelah kebutuhan luas area per orang dan lebar jalur akses dalam ruang
akomodasi diperoleh, kemudian dilakukan penentuan layout / penataan ruang
akomodasi dengan jumlah penumpang 28 orang dan kru 2 orang. Susunan kursi
penumpang dibuat 4 (empat) lajur dan 7 (tujuh) baris untuk penumpang sedangkan
untuk kru yaitu pengemudi dan seorang ABK diletakkan di bagian depan ruang
akomodasi. Layout awal untuk ruang akomodasi adalah sebagai berikut :

Gambar Layout Tempat Duduk Penumpang dan Kru.


1. penentuan sekat ruangan

Penentuan sekat untuk kapal penumpang ini mengacu pada peraturan Biro Klasifikasi
Indonesia (BKI) Volume II Section 11A 1.2 “Watertight Bulkheads” yang ditunjukkan pada
tabel berikut:
Tabel IV.3. Jumlah Sekat Kedap Melintang (BKI).

Karena panjang kapal < 65 m dan penempatan mesin induk di belakang, maka
jumlah sekat melintang ditentukan sebanyak 3 buah sesuai dengan tabel IV.3 baris
pertama. Sedangkan untuk penempatan sekat melintang ditentukan berdasarkan BKI
Volume II Section 11 A.2. untuk sekat tubrukan.
Perhitungan Panjang Lc
0,85 dari tinggi kapal : 1,02
mLWL pada
0,85 H : 13,437
m
Lc : 96 % LWL pada 0.85 H
: 12,900 m
Letak sekat tubrukan min. : 0.05 x Lc
: 0,645 m dari
FP
Letak sekat tubrukan mx. : 0.08 x Lc
: 1,032 m dari
FP
Jadi letak sekat tubrukan diambil sebesar 0.940 m dari FP
Sekat tubrukan diambil pada gading 31 dengan jarak 949 mm dari FP.

2. Penggambaran tampak samping, atap dan geladak utama


Gambar rencana umum termasuk dalam gambar utama / keyplan pada perancangan
sebuah kapal, yang merupakan gambar utama dan digunakan sebagai dasar untuk
membuat gambar-gambar selanjutnya seperti gambar rencana konstruksi, penampang
melintang dan lain- lain. Gambar rencana umum secara lengkap dapat dilihat pada
Lampiran B “Gambar Rencana Umum”. Cuplikan gambar rencana umum yang
dihasilkan adalah sebagai berikut :
3.

4.
5. Rencana keselamatan
6. Gambar rencana keselamatan adaah gambar teknik yang memuat tentang segala
perlengkapan keselamatan (Life Saving Appliance) yang digunakan di kapal
meliputi jalur evakuasi, jumlah dan jenis peralatan keselamatan serta
penempatannya di atas kapal. Dengan gambar rencana keselamatan tersebut
dapat diketahui letak peralatan keselamatan dan jalur evakuasi di kapal, sehingga
dapat memudahkan penumpang dan awak kapal menyelamatkan diri ketika
terjadi kecelakaan atau kondisi darurat yang lain. Gambar rencana keselamatan
secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran F “Gambar Rencana Keselamatan”.
Cuplikan gambar rencana keselamatan yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

7.

Anda mungkin juga menyukai