Modul Ajar Koonstruksi Kapal Non Baja
Modul Ajar Koonstruksi Kapal Non Baja
DI SUSUN OLEH
ARYONO GANEFO
SMKN 3 BUDURAN
2.1 Menjelaskan konsep dasar bangunan 1.1 Menggambar kapal kayu dengan
kapal kayu manual
2.2 Menjelaskan konsep dasar bangunan 1.2 Menggambar kapal kayu dengan
kapal teknologi baru menggunakan perangkat lunak
CAD
4.1 Memahami konstruksi kapal kayu 3.1 Menggambar lines plan dan
rencana umum kapal kayu
4.2 Memahami konstruksi kapal
teknologi baru 3.2 Mengaplikasikan gambar
mouldloft, dan bukaan
konstruksi kapal kayu
Asesmen Awal :
Kerjakan soal berikut dengan benar!
1. Bagaimana cara menggambar body plan kapal
2. Bagaimana cara menggambar rencana garis kapal kapal kayu
3. Apa yang anda ketahui tentang ruangan-ruangan di kapal kayu
4. Bagaimana cara menggambar Rencana Umum kapal kayu
5. Apa yang anda ketahui tentang peralatan yang ada pada sebuah kapal kayu
Asesmen Formatif :
Penugasan (bahan observasi) : Lembar Penilaian pada LKPD
Asesmen Sumatif :
A. KOMPONEN INTI
Pertemuan ke I : 10 JP x @ 45 menit
Pemahaman Bermakna : Gambar Rencana Garis kapal kayu adalah gambar
rencana garis dari bentuk sebuah kapal dimana dari
gambar rencana garis kapal kita bisa mengetahui
bentuk kapal yang direncanakan dan untuk mengetahui
karakteristik dari badan kapal terutama yang berada di
bawah air
Pertanyaan Pemantik : Apa yang anda ketahui tentang menggambar bodyplan
kapal
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran - Pemahaman table half breath plan
- Pemahaman drafting setting pada menu CAD
- Penggambaran bodyplan
4. Pembuktian.
Peserta didik melakukan pemeriksaan kebenaran informasi untuk pembuktian tentang
gambar body plan kapal kayu .
5. Menarik kesimpulan.
Peserta didik menarik kesimpulan untuk dijadikan prinsip umum tentang
penggambaran gambar body plan kapal kayu.
Pertemuan ke 2 : 10 JP x @ 45 menit
Pemahaman Bermakna : Pahami terlebih dahulu prinsip-prinsip penggambaran
rencana garis kapal kayu agar dapat melanjutkan pada
perencanaan penggabaran sheer plan dan half breath
plan.
Pertanyaan Pemantik : Pernahkah anda melihat Gambar Rencana garis kapal
kayu sebuah kapal ?
Model pembelajaran : Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran : Penggambaran sheer plan kapal yang merupakan
penampakan bentuk kapal jika kapal di potong kearah
tegak sepanjang kapal dan penggambaran half breath
plan yang merupakan renacan dari setenga lebar
bagian yang di tinjau dari kapal
Kegiatan Pendahuluan: (15 menit)
- Guru dan peserta didik memulai dengan berdoa bersama.
- Guru menyapa dan memeriksa kehadiran peserta didik.
- Membuat kesepakatan dalam pembelajaran.
Asesmen Awal ( 30 menit )
- Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan gambaran awal
kesiapan non kognitif peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
- Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana tentang gambar sheer plan dan
halfbreath plan kapal (asesmen diagnostik kognitif)
2. Identifikasi masalah:
Guru memberikan tugas yang harus dikerjakan berupa LKPD kepada peserta didik
dan memberikan penjelasan umum tentang masalah-masalah yang terdapat pada
LKPD dan bagian-bagian yang harus dikerjakan.
4. Pembuktian.
Peserta didik melakukan kegiatan praktek atau sesuai dengan LKPD dan mengisi
data pengamatan sesuai hasil praktek dengan dibimbing guru.
5. Menarik kesimpulan.
Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan analisis pada hasil gambar yang
dilakukan dan melakukan refleksi terhadap proses penggambaran yang dilakukan
serta guru memberikan penguatan pemahaman materi untuk peserta didik
Pertemuan ke 3 : 10 JP x @ 45 menit
Pemahaman Bermakna : Gambar Rencana umum ( General Arrangement )
adalah gambar penataan ruangan di kapal, penentuan
batas-batas ruangan, Jalan menuju ruangan dan
penempatan peralatan yang digunakan pada sebuah
kapal.
Pertanyaan Pemantik : Apa yang anda ketahui tentang cara penataan ruangan
dan penentuan sekat di kapal
Model Pembelajaran : discovery learning
Kegiatan Pembelajaran : - Penentuan kebutuhan luas Ruangan
- Penentuan sekat ruangan
-
3. Identifikasi masalah:
Peserta didik memilih dan merumuskan masalah dari hasil membaca, mengamati dan
menanya tentang Rencana Umum .
5. Pembuktian.
Peserta didik melakukan pemeriksaan kebenaran informasi untuk pembuktian tentang
penetaan ruangan di kapal.
6. Menarik kesimpulan.
Peserta didik menarik kesimpulan untuk dijadikan prinsip umum tentang penatan
ruangan di kapal .
Pertemuan ke 4 : 10 JP x @ 45 menit
Pemahaman Bermakna : Pahami terlebih dahulu prinsip-prinsip penggambaran
pandangan samping dan pandangan pada masing-
masing geladak agar dapat dilanjutkan ke
penggambaran Pembagian ruangan akomodasi dan
navigasi .
Pertanyaan Pemantik : Apakah anda tahu gambaran rencana Umum.
Model pembelajaran : Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran mengambar Rencana Umum
Kegiatan Pendahuluan: (15 menit)
- Guru dan peserta didik memulai dengan berdoa bersama.
- Guru menyapa dan memeriksa kehadiran peserta didik.
- Membuat kesepakatan dalam pembelajaran.
Kegiatan Inti: (360 menit)
Secara berkelompok, peserta didik berkolaborasi dengan basis ragam kemampuannya
untuk setiap tahapan berikut:
1. Stimulus:
Guru memotivasi peserta didik dengan cara menyampaikan pentingnya
penggambaran rencana umum dalam pembagunan sebuah kapal dan memberikan
gambaran dalam penyelesaian penggambaran Rencana Umum
2. Identifikasi masalah:
Guru memberikan tugas yang harus dikerjakan berupa LKPD kepada peserta didik
dan memberikan penjelasan umum tentang masalah-masalah yang terdapat pada
LKPD dan bagian-bagian yang harus dikerjakan.
4. Pembuktian.
Peserta didik melakukan kegiatan praktek atau sesuai dengan LKPD dan mengisi
data pengamatan sesuai hasil praktek dengan dibimbing guru.
5. Menarik kesimpulan.
Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan analisis pada hasil gambar yang
dilakukan dan melakukan refleksi terhadap proses penggambaran yang dilakukan
serta guru memberikan penguatan pemahaman materi untuk peserta didik
Pertemuan ke 5 10 JP x @ 45 menit
Pemahaman : Pahami terlebih dahulu prinsip-prinsip penggambaran
Bermakna rencana umum Pembagian ruangan akomodasi dan
navigasi kapal agar dapat dilanjutkan ke penggabaran
Peralatan dan perlengkapan kapal.
Pertanyaan Pemantik : Apakah anda tahu tentang penataan peralatan dan alat
perlengkapan kapal Pada penggambaran rencana Umum.
Model pembelajaran : Discovery Based Learning dan Project Based Learning
Kegiatan : Melanjutkan Penggambaran Rencana Umum meliputi,
Pembelajaran Penataan peralatan peralatan dan perlengkapan kapal.
1. Kegiatan Pengayaan
Kegiatan pengayaan dilakukan dengan memberikan
tantangan tambahan pada peserta didik yang
memiliki capaian tinggi agar lebih terdorong
meningkatkan potensinya. Tantangan tambahan ini
Pengayaan dan Remidial diberikan dalam bentuk LKPD Pengayaan, yang
memuat beberapa soal tantangan. LKPD Pengayaan
ini dapat dikerjakan peserta didik di luar jam
pelajaran, atau pada saat peserta didik lain sedang
melakukan pembelajaran ulang di kelas.
2. Kegiatan Remedial
Kegiatan remedial dilaksanakan untuk memberikan
kesempatan pada peserta didik yang belum
menguasai materi dengan baik dengan cara
melakukan pendampingan ulang belajar kepada
peserta didik yang belum menguasai materi dengan
baik, guru memberikan kesempatan untuk mengkaji
kembali materi melalui mempelajari ulang bahan
bacaan yang telah disediakan dalam modul ini,
kemudian kepada mereka diberikan LKPD
Penguatan.
Kegiatan remedial dilakukan dengan alternatif berikut:
- Apabila peserta didik yang belum menguasai
materi dengan baik jumlahnya banyak, maka
kegiatan remedial ini dilakukan secara klasikal,
dengan melibatkan peserta didik yang telah
menguasai dengan baik sebagai tutor sebaya.
- Apabila peserta didik yang belum mengusai
materi tidak banyak maka kegiatan remedial
dilakukan peserta didik diluar kelas, secara
mandiri atau dibantu teman lain yang telah
menguasai materi dengan baik, atau dengan
pendampingan ulang guru.
B. LAMPIRAN
Lembar Kerja / Jobsheet (Gambar Kerja, Work Preparation, Form Penilaian dan Kriteria
Penilaian) :
1. LKPD
2. Gambar Kerja
3. Instrument penilaian
5. Materi: Terlampir.
LAMPIRAN 1
LKPD
Mata Pelajaran : Menggambar lines plan dan rencana umum kapal kayu
dengan CAD
Konsentrasi Keahlian : Konstruksi Kapal Non Baja
Kelas : XI DRBK
Tahun : 2023
Produk : Gambar lines plan
A. Informasi Pengetahuan
Materi Jobsheet ini merupakan bentuk tugas dalam kegiatan pembelajaran praktik
yang mengacu pada kompetensi Menggambar rencana garis kapal yaitu;
1. Penggambaran rencana lebar kapal, sarat kapal dan tinggi kapal
2. Penggambaran station kapal
3. Menggambar body plan kapal
4. Menggambar sheerplan kapal
5. Menggambar half breath plan kapal
6. Menuliskan koordinat half breath plan
B. Tujuan
Dengan menerapkan pendekatan scientific dengan metode Discovery Learning dan
Project Based Learning siswa mampu menjelaskan, merinci, menerapkan,
menyesuaikan, Penentuan ruanggan, Batas-batas raunag, jalan menuju ruangan,
peralatan pada sebuah kapal dan penggambaran Rencana garis kapal
2. Bahan :
a. Kertas A3
b. Tinta printer
I. Gambar Kerja
Panjang Keseluruhan (LOA) : 14,00 m
Lebar (B) : 3,50 m
Tinggi (H) : 1,20 m
Sarat (T) : 0,80 m
LKPD
Mata Pelajaran : Konstruksi Kapal Non Baja
Konsentrasi Keahlian : Konstruksi Kapal Non Baja
Kelas : XI KKNB
Tahun : 2023
Produk : Menggambar Rencana Umum kapal kayu
F. Informasi Pengetahuan
Materi Jobsheet ini merupakan bentuk tugas dalam kegiatan pembelajaran praktik
yang mengacu pada kompetensi Menggambar Rencana Umum yaitu;
1. Regulasi keselamatan kapal kayu
2. Kebutuhan luas ruangan
3. penentuan sekat ruangan
4. Penggambaran tampak samping, atap dan geladak utama
5. Menentukan jumlah penumpang
6. Rencana keselamata
7. Peralatan navigasi
8. Peralatan komunikasi
G. Tujuan
Dengan menerapkan pendekatan scientific dengan metode Discovery Learning dan
Project Based Learning siswa mampu menjelaskan, merinci, menerapkan,
menyesuaikan, Penentuan ruanggan, Batas-batas raunag, jalan menuju ruangan,
peralatan pada sebuah kapal dan penggambaran Rencana Umum
H. Alat dan Bahan
3. Peralatan :
a. Penghapus
b. Penggaris
c. Pensil
d. Komputer
e. Printer / ploter
4. Bahan :
a. Kertas A3
b. Tinta print
Nilai
Bobot Skor (Skor x
Tuntutan Kualitas
Tuntutan Hasil
Bobot)
Produk :
1. Penggambaran body plan
2. Penggambaran sheer plan
3. Pengambaran half breath plan
4. Penentuan jarak gading
5. Penggambaran tampak samping
6. Penggambaran geladak utama
7. Penempatan lampu navigasi
8. Menentukan jalan menuju ruangan
9. Melengkaopi keterangan Gambar
Jumlah ............
70% = (jml nilai/nilai mak) x 70 ................
Proses :
3 .......... ..........
1. Komunikasi di tempat kerja kerja 2 ..........
2. Bekerja dengan orang lain ..........
3 ..........
3. Mempersiapkan alat dan bahan ..........
4 ..........
4. Sikap kerja 2 ......... ..........
5. Melaksanakan K3 ..........
Jumlah .........
30% = (jml nilai/nilai mak) x 30 ............
Perubahan Nilai Karena waktu : Rata-Rata Ukuran
Overtime (pengurangan nilai) ....... Nilai Produk (70%) ...............
Pelanggaran (pengurangan ....... Nilai Proses (30%) ...............
nilai) ....... Jumlah Nilai (proses +
...............
Penambahan nilai produk)
Perubahan Nilai Karena
waktu ...............
Pegurangan Nilai (-) ...............
Penambaham Nilai (+)
NILAI AKHIR
LAMPIRAN 3
RUBRIK PENILAIAN PROSES
Produk : Menggambar Rencana Umum
1. Penggambaran tampak atas dan tampak samping:
Nilai 9-10 : Komponen Gambar tampak Samping dan Gambar tampak
atas lengkap dan benar dan skalanya sesuai standar
(Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Komponen Gambar tampak Samping dan Gambar tampak
atas tidak lengkap dan skalanya sesuai standar
(Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Komponen Gambar tampak Samping dan Gambar tampak
atas tidak lengkap dan skalanya tidak sesuai standar
(Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Komponen Gambar tampak Samping dan Gambar tampak
atas tidak lengkap dan salah serta skala tidak sesuai standar
( Tidak Kompeten)
2. Penentuan jarak gading :
Nilai 9-10 : Penentuan jarak gading lengkap dan benar (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Penentuan jarak gading tidak lengkap tapi benar . (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Penentuan jarak gading tidak lengkap dan salah. (Tidak
Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Jarak gading tidak ditentukan (Tidak Kompeten)
3. Penentuan sekat antar ruangan:
Nilai 9-10 : Jumlah sekat lengkap dan penempatannya benar (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Jumlah sekat tidak lengkap dan penempatannya benar
(Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Jumlah sekat lengkap dan penempatannya salah (tidak
Kompeten)
Nilai ≥4,9 : Tidak ada perencanaan sekat (Tidak Kompeten)
4. Penomeran gading
Nilai 9-10 : Jarak gading benar dan penomerannya Benar
(Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Jarak gading benar dan penomerannya salah (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Jarak gading salah dan penomerannya salah
(tidak Kompeten)
Nilai ≥4,9 : Tidak membri keterangan Jarak gading (Tidak Kompeten)
5. Menentukan Jumlah ABK :
Nilai 9-10 : Jumlah ABK dan penempatan Ruangan ABK sesuai dengan
aturan (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Jumlah ABK tidak lengkap dan penempatan Ruangan ABK
sesuai dengan aturan , (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Jumlah ABK tidak lengkap dan penempatan Ruangan ABK
tidak sesuai dengan aturan (Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Tidak terdapat perencanaan ABK pada rencana Umum yang
dibuat aturan (Tidak Kompeten)
6. Menggambar Ruangan sesuai ABK ( Ruang Akomodasi ) :
Nilai 9-10 : Ruangan Akomodasi menampung semua ABK dengan
tingkatan yang sesuai dengan posisinya (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Ruangan Akomodasi menampung semua ABK dengan
tingkatan tidak sesuai dengan posisinya. (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Ruangan Akomodasi tidak menampung semua ABK dengan
tingkatan tidak sesuai dengan posisinya. (Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Tidak ada perencanaan ruang akomodasi (Tidak Kompeten)
7. Menentukan jalan menuju ruangan
Nilai 9-10 : Jalan menuju ruangan lengkap, benar dan ukurannya sesuai
ketentuan (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Jalan menuju ruangan tidak lengkap, benar dan ukurannya
sesuai ketentuan, (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Jalan menuju ruangan tidak lengkap, benar dan ukurannya tidak
sesuai ketentuan (Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : tidak terdapat Jalan menuju ruangan (Tidak Kompeten)
8. Menentukan Peralatan
Nilai 9-10 : Peralatan lengkap dan penempatannya benar (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9: Peralatan lengkap dan penempatannya salah. (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Peralatan tidak lengkap dan penempatannya salah. (Tidak
Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Tidak terdapat penempatan peralatan (Tidak Kompeten)
9. Melengkapi keterangan pada gambar
Nilai 9-10 : Keterangan Gambar Lengkap dan benar (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Keterangan Gambar tidak Lengkap dan benar (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Keterangan Gambar tidak Lengkap dan salah (tidak
Kompeten)
Nilai ≥4,9 : Tidak terdapat keterangan gambbar (Tidak Kompeten)
Proses :
1. Melakukan Komunikasi di tempat kerja
Skor 9-10 : Melakukan komunikasi, bahasa santun, mudah dipahami,
sangat cepat menerima informasi dengan benar (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Melakukan komunikasi, bahasa santun, mudah dipahami, cukup
cepat menerima informasi dengan benar (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Melakukan komunikasi, bahasa santun, kurang mudah
dipahami, lambat menerima informasi dengan benar
(Kompeten) (Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : tidak pernah melakukan komunikasi, bahasa kurang santun,
sulit dipahami, lambat menerima informasi dengan benar (Tidak
Kompeten)
2. Bekerja dengan orang lain
Skor 9-10 : Melakukan kerjasama dengan orang lain, pro aktif, harmonis.
(Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Melakukan kerjasama dengan orang lain, pro aktif, cukup
harmonis. (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Melakukan kerjasama dengan orang lain, kurang pro aktif, tidak
harmonis. (Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Tidak / kurang melakukan kerjasama dengan orang lain, pasif,
tidak harmonis. (Kompeten)
4. Sikap Kerja
Skor 9-10 : Disiplin, Teliti, hati-hati, bertanggungjawab, (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Disiplin, Teliti, hati-hati, cukup bertanggungjawab, (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Disiplin, Teliti, hati-hati, kurang bertanggungjawab, (Tidak
Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Kurang disiplin, kurang teliti, kurang hati-hati, kurang
bertanggungjawab, (Tidak Kompeten)
5. Melaksanakan K3
Skor 9-10 : Melakukan persiapan K3, menempatkan K3, memeriksa K3,
melaksanakan K3 (Kompeten)
Nilai 7,5-8,9 : Melakukan persiapan K3, menempatkan K3, memeriksa K3,
cukup melaksanakan K3 (Kompeten)
Nilai 5-7,4 : Melakukan persiapan K3, tidak menempatkan K3, kurang
memeriksa K3, melaksanakan K3 (Tidak Kompeten)
Nilai 0-4,9 : Tidak/kurang melakukan persiapan K3, tidak menempatkan K3,
tidak memeriksa K3, tidak/kurang melaksanakan K3 (Tidak
Kompeten)
LAMPIRAN 4
Asesment Sumatif
Buttock Line
Gambar 1.1 Potongan kapal
Body Plan
Garis sent adalah garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik
yang ada pada garis tengah ( centre line ) membuat sudut dengan garis tengah.
Adapun kegunaan dari garis sent adalah utuk mengetahui kebenaran dari bentuk
gading ukur yang masih kurang baik atau kurang streamline, maka bentuk dari
garis sent ini juga kurang streamline.
4. Bouyant
Lifeline
Tidak kaku.
Mempunyai diameter tidak kurang dari 8 mm.
Mempunyai kekuatan patah tidak kurang dari 5 kN.
Under 100 8
Dimana panjang kapal L merupakan panjang 96 % dari panjang total kapal pada
sarat 85 % D dimana diukur dari lunas kapal disisi kapal atau panjang dari
perpotongan garis air dengan linggi haluan sampai garis poros rudder kapal.
Panjang kapal adalah 13.506 m sehingga, L 96%
= 96% * 13.506 = 12.966 m. Sesuai dengan tabel, jadi jumlah minimum lifebuoy
yang dipakai adalah 8 buah.
I. Regulasi
1. Sebuah lifejacket harus disediakan untuk setiap orang diatas kapal dan disamping itu:
a. Sejumlah lifejacket untuk anak-anak sama dengan sedikitnya 10 % dari
jumlah penumpang harus disediakan atau sedikit lebih banyak untuk
menyediakan lifejacket bagi setiap anak.
b. Dalam jumlah yang memadai, lifejacket harus disediakan untuk orang-orang
pada tempat yang mudah terlihat, di ruang control mesin dan station yang
lain.
2. Lifejacket harus ditempatkan dengan penunjukkan posisi yang jelas sehingga
mudah diakses.
3. Lifejacket yang digunakan di totally enclosed lifeboat, kecuali free fall lifeboats,
tidak boleh menghalangi masuk ke dalam lifeboat atau tempat duduk, termasuk
dalam proses pemasangan sabuk pengaman.
Lifejakcket yang ditempatkan di kapal sejumlah 30 buah untuk dewasa dilengkapi
dengan lampu dan sejumlah 3 buah untuk anak-anak.
Setelah kebutuhan luas area per orang dan lebar jalur akses dalam ruang
akomodasi diperoleh, kemudian dilakukan penentuan layout / penataan ruang
akomodasi dengan jumlah penumpang 28 orang dan kru 2 orang. Susunan kursi
penumpang dibuat 4 (empat) lajur dan 7 (tujuh) baris untuk penumpang sedangkan
untuk kru yaitu pengemudi dan seorang ABK diletakkan di bagian depan ruang
akomodasi. Layout awal untuk ruang akomodasi adalah sebagai berikut :
Penentuan sekat untuk kapal penumpang ini mengacu pada peraturan Biro Klasifikasi
Indonesia (BKI) Volume II Section 11A 1.2 “Watertight Bulkheads” yang ditunjukkan pada
tabel berikut:
Tabel IV.3. Jumlah Sekat Kedap Melintang (BKI).
Karena panjang kapal < 65 m dan penempatan mesin induk di belakang, maka
jumlah sekat melintang ditentukan sebanyak 3 buah sesuai dengan tabel IV.3 baris
pertama. Sedangkan untuk penempatan sekat melintang ditentukan berdasarkan BKI
Volume II Section 11 A.2. untuk sekat tubrukan.
Perhitungan Panjang Lc
0,85 dari tinggi kapal : 1,02
mLWL pada
0,85 H : 13,437
m
Lc : 96 % LWL pada 0.85 H
: 12,900 m
Letak sekat tubrukan min. : 0.05 x Lc
: 0,645 m dari
FP
Letak sekat tubrukan mx. : 0.08 x Lc
: 1,032 m dari
FP
Jadi letak sekat tubrukan diambil sebesar 0.940 m dari FP
Sekat tubrukan diambil pada gading 31 dengan jarak 949 mm dari FP.
4.
5. Rencana keselamatan
6. Gambar rencana keselamatan adaah gambar teknik yang memuat tentang segala
perlengkapan keselamatan (Life Saving Appliance) yang digunakan di kapal
meliputi jalur evakuasi, jumlah dan jenis peralatan keselamatan serta
penempatannya di atas kapal. Dengan gambar rencana keselamatan tersebut
dapat diketahui letak peralatan keselamatan dan jalur evakuasi di kapal, sehingga
dapat memudahkan penumpang dan awak kapal menyelamatkan diri ketika
terjadi kecelakaan atau kondisi darurat yang lain. Gambar rencana keselamatan
secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran F “Gambar Rencana Keselamatan”.
Cuplikan gambar rencana keselamatan yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
7.