Anda di halaman 1dari 3

A.

Defenisi Masyarakat

Secara etimologi, masyarakat berasal dari bahasa Arab yaitu “musyrakh” yang berarti
berinteraksi atau hubungan. Merdeka. Com

Menurut Koentjaraningrat, Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi


menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa
identitas yang sama. Tirto.id

Menurut Selo Sumarjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan. Tirto.id

Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Masyarakat adalah kumpulan manusia yang
relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah
tertentu, mempunyai kebudayaan yang sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam
kelompok tersebut. Tirto.id

Masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu,
saling berinteraksi dan menghasilkan suatu kebudayaan.

B. Stratifikasi Sosial dalam masyarakat

Stratifikasi Sosial menempatkan seseoarang pada kedudukan dan perannya di dalam


masyarakat. Ketidakseimbangan hak dan kewajiban masing-masing individu atau kelompok
menimbulkan adanya penggolongan masyarakat dalam kelas-kelas tertentu. Dalam kehidupan
bermasyarakat, stratifikasi sosial didasarkan pada kasta sosial, usia, suku, pendidikan dan beberapa
aspek lain yang memicu keberagaman.

C. Bagaimana kita sebagai PPGT bersikap dalam masyarakat?


1. Titus 2:6,7 “Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka mereka supaya mereka
menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam
berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu”

Anak muda bisa bertindak sebagai teladan di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tentu
saja mencakup perbuatan baik, jujur dan melakukan pengajaran bagi diri sendiri
berdasarkan apa yang TUHAN kehendaki di dalam Alkitab untuk masing-masing anak
muda lakukan.

2. 1 Petrus 5:5,6 “Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-
orang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain,sebab:Allah
menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Karena itu
rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya
pada waktunya”

Salah satu sikap yang perlu dikembangkanoleh anak muda adalah kerendahan hati, prinsip
Alkitab memberitahu untuk tunduk kepada orang yang lebih tua. Sebab Allah tidak
menyukai orang yang sombong, yang terutama anak muda perlu merendahkan diri di
bawah tangan TUHAN yang berkuasa.
D. Peran PPGT dalam Masyarakat

Peran PPGT dalam masyarakat tidak terlepas dari Pokok Tugas Panggilan PPGT. Dalam Kongres XV
PPGT telah ditetapkan PTP PPGT yaitu :

1. Teguh Dalam Iman dan Memiliki Karakter Seoarang Murid Yang Mengakar Dalam
Spiritualitas Mindfulness.

Perkembangan teknologi membuat batas-batas tidak lagi solid, melainkan phorus (berpori).
Keterbukaan akses terhadap banyak hal menjadi kabar gembira sekaligus warning (peringatan).
Sebagai kabar gembira, perkembangan tersebut membuka akses seluas-luasnya bagi PPGT untuk
menjangkau dunia. Sebagai peringatan, PPGT juga menjadi rentan terhadap berbagai pengajaran
yang akan menggoyahkan imannya kepada Kristus. Dalam kesadaran inilah, PPGT diharapkan teguh
dan memiliki karakter murid yang mengakar dalam spiritualitas mindfulness. Karakter tersebut perlu
dioptimalkan melalui pengakaran iman. Dengan demikian, di hadapan tawaran dunia yang tidak
terbatas, PPGT dapat tetap mengarahkan keseluruhan hidupnya kepada Kristus Sang Guru dan tetap
mindfulness di dalam dunia.

Alternatif kegiatan yang dilakukan:

mengikuti Ibadah baik di Gereja, Ibada PPGT, Triwulan

2. Tetap Solid Dan Fleksibel Dalam Pelayanan Organisasi

Dalam studi eklesiologi penataan gereja dimaknai sebagai penatalayanan. Kata tersebut menyiratkan
bahwa PPGT sebagai persekutuan adalah karunia dari Allah. Persekutuan ini ditata dan dikelola
untuk melayani sebagaimana maksud dan tujuan dari Allah yang mengaruniakannya. Konsep
penatalayanan yang solid namun fleksibel (kokoh dan terbuka) menegaskan bahwa PPGT menata
dirinya berdasarkan berbagai perangkat yang disepakati sebagai acuan bersama, seperti AD/ART
dan PO. Soliditas dan fleksibilitas merupakan jalan tengah yang dipilih PPGT untuk menjaga tegangan
antara menjadi murid yang menata dirinya untuk semakin kokoh sekaligus terbuka serta cair
terhadap dunia digital. Selain itu juga, karakter dua generasi (Y dan Z) dalam tubuh PPGT juga sudah
semakin fleksibel. Karena itu, fleksibilitas menjadi ruang bagi PPGT untuk melihat dirinya dalam
perjalanan bersama dengan seluruh warga Gereja Toraja.

Alternatif Kegiatan:

Mengikuti aturan yang berlaku dalam masyarakat

Menaati aturan dalam AD-ART

Menaati Tata Gereja Toraja

3. Mengembangkan Potensi SDM

SDM merupakan potensi PPGT yang melimpah. Potensi yang melimpah ini akan sangat signifikan
untuk berdampak dalam berbagai bidang kehidupan. Inovasi, kreativitas, transformasi, dan daya
saing menjadi instrumen penting bagi PPGT untuk hadir pada berbagai bidang kehidupan.
Instrumen-instrumen tersebut pada dasarnya juga adalah gambaran dua generasi warga PPGT hari
ini. Karena itu, program bersengaja yang akan mengoptimalkan SDM PPGT menjadi satu keharusan.

Alternatif kegiatan

Mengembangkan talenta yang dimiliki.

Berbagi pengetahuan kepada teman-teman yang lain.

4. Melestarikan Budaya, Peka Terhadap Isu Sosial Dan Lingkungan Hidup

Ketorajaan adalah konteks kultural yang melekat dalam diri PPGT. Tentu, hal ini tidak menafikan
fakta lain bahwa PPGT juga adalah manusia kosmopolitan atau warga dunia. Gambaran dua generasi
PPGT hari ini justru menegaskan mereka tidak lagi warga di tempat tertentu saja, melainkan warga
dunia. Dengan itu, PPGT menjadi unik. Ia adalah manusia kosmopolitan yang melihat dirinya sebagai
warga dunia namun tidak kehilangan identitasnya sebagai manusia Toraja. Dalam keunikan identitas
itu pula PPGT dipanggil untuk merespon lingkungan sosialnya. Inipun menjadi semacam rahmat
karena PPGT yang sebagian besar adalah Milenial dan Gen-Z secara natural punya kepedulian
terhadap isu-isu sosial dan lingkungan hidup. Spiritualitas yang mindfullness menjadi perspektif
penting yang akan menjadikan kehadiran PPGT dalam isu-isu sosial dan lingkungan hidup akan unik
dan berbeda

Alternatif kegiatan:

Melestarikan budaya

Peduli terhadap isu-isu sosial

Peduli terhadap lingkungan

5. Tidak Melihat Politik Sebagai Sesuatu Yang Negatif, Ikut Mempertahankan Keutuhan NKRI,
dan Menghargai Perbedaan

PPGT adalah bagian dari pluralitas ke-Indonesiaan. Di dalam keragaman itu PPGT hadir dan
bergandengan tangan dengan berbagai unsur untuk mewujudkan Indonesia yang harmonis dan
berkeadilan. Keadilan ini pula yang akan menjadi politik-profetik PPGT. Hal tersebut perlu diberi
perhatian khusus karena sampai saat ini politik masih dilihat secara negatif. Padahal, Konsultasi III PI
Gereja Toraja pada tahun 2005 sudah tiba pada kesadaran bahwa politik adalah medan layan Gereja.
Untuk itu, PPGT terus menerus membekali diri dalam hubungannya dengan partisipasi politik yang
berkeadilan. Setiap ketimpangan politik yang terjadi, PPGT menjadi persekutuan terdepan yang
menyuarakan suara kenabian di tengah sikap pragmatis warga negara. Dalam hubungannya dengan
wawasan kebangsaan, PPGT ikut berperan dalam mempertahankan keutuhan NKRI dan menghargai
perbedaan yang ada. PPGT menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam bernegara dan berbangsa

Alternatif kegiatan:

bersikap toleransi terhadap umat beragama lain

menolak segala bentuk pelanggaran politik

Anda mungkin juga menyukai