Anda di halaman 1dari 18

KONTRIBUSI ISLAM TERHADAP PERADABAN BARAT

Ahmad Asmuni
IAIN Syekh Nurjati Cirebon (asmunistain@yahoo.com)

Abstract
Allah Almighty has created man as the most perfect being. Human perfection in the creation of
its form, coupled with the giving of reason, then obviously human beings have a high level
compared with other creatures. There are many graces of Allah SWT to human being, among
them is the gift of reason. By the gift, people are able to think and to create and also to develop
civilization. Islamic civilization reached the peak point and able to penetrate the mainland of
Europe. The reality in turn has been a testament of how Islamic civilization has influenced
Western civilization. The influence of Islamic civilization resulted the growth of new initiatives,
creativity and productivity of higher quality that marked the existence of a model of civilization
that is vibrant, dynamic, visionary and have a clear future orientation. And this is what in
history is considered as an Islamic contribution to Western civilization.
Keywords: Islam, Civilization, Islamic Civilization, and Western Civilization

Abstrak
Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna.
Kesempurnaan manusia dalam penciptaan bentuknya, ditambah dengan diberinya akal, maka
jelas manusia memiliki tingkat yang tinggi dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya
Anugerah Allah SWT kepada manusia sangat banyak, di antaranya adalah anugerah akal.
Dengan anugerah akal ini manusia mampu berpikir dan mampu menciptakan serta
mengembangkan peradaban. Peradaban Islam pernah mencapai titik puncak sehingga mampu
menembus daratan Eropa. Realitas tersebut pada gilirannya telah menjadi bukti betapa
peradaban Islam telah mempengaruhi peradaban Barat. Pengaruh peradaban Islam
mengakibatkan tumbuhnya berbagai inisiatif, kreativitas dan produktivitas baru yang lebih
berkualitas yang menandai adanya model peradaban yang hidup, dinamis, visioner dan
memiliki orientasi ke depan (future oriented) dengan jelas. Dan inilah yang dalam sejarah
dianggap sebagai kontribusi Islam terhadap peradaban Barat.
Kata Kunci: Islam, Peradaban, Peradaban Islam, dan Peradaban Barat

A. Pendahuluan puncak kemajuan kebudayaan dan


Allah SWT, telah menciptakan peradabannya. Kemajuan peradaban
manusia dengan memberinya anugerah telah saling berkontribusi dan pengaruh
akal. Dengan anugerah akal inilah mempengaruhi antar sesama manusia.
manusia mampu mencapai puncak Dalam hal ini, sejarah mencatat bahwa
peradaban. Islam sebagai agama yang Islam telah berkontribusi terhadap
menghargai penggunaan akal tentu saja peradaban Barat.
mendorong umat manusia untuk Dari perspektif peradaban, Islam
menggunakan akalnya demi kebahagiaan mewujudkan nilai guna yang besar
hidupnya baik di dunia maupun di khususnya bagi manusia dengan
akherat kelak. mengadakan perubahan mendasar dari
Sejarah telah mencatat bahwa keadaan yang negatif-destruktif menjadi
dengan kelebihan anugerah akal dari positif-konstruktif. Perubahan ini dilalui
Allah SWT, manusia telah berada pada dengan memperbanyak kreasi-kreasi

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni 2017


16
penelitian, keilmuan, penggalian, kepada makhluknya untuk berkreasi
penemuan dan pengembangan. menciptakan peradaban itu. Jadi
Kemudian Islam mengendalikan hasil peradaban yang dibangun kaum
kreasi-kreasi tersebut untuk diarahkan Muslimin adalah peradaban yang
pada keseimbangan antara prestasi, memotivasi dan menstimulir untuk
lingkungan, martabat dan kedamaian, meneguhkan kembali keimanan mereka
sehingga ilmu yang dikembangkan kepada Allah pencipta jagat raya ini dan
adalah keseimbangan antara science for pencipta kekuatan manusia yang
science (ilmu untuk ilmu), science for menimbulkan seluruh peradaban yang
society (ilmu untuk masyarakat) science pernah muncul di dunia ini.
for human dignity (ilmu untuk kemuliaan Sesuai dengan sifat agama Islam
manusia), dan science for world peace yang universal dan internasional,
(kedamaian dunia). peradaban Islam dimaksudkan untuk
Dengan begitu, Islam adalah menjalankan misinya memberikan
agama yang menjadi dasar peradaban, kemudahan-kemudahan hidup bagi
senantiasa memproduksi peradaban yang seluruh umat manusia tanpa
baru, menjadi pengendali peradaban, membedakan geografis, ras, etnik,
mengayomi peradaban dan akhirnya agama, bangsa, dan negara dalam arti
1
menjadi pengayom bagi alam semesta. diskriminatif. Bahkan peradaban Islam
Peradaban Islam merupakan sebaiknya dikonstruk untuk melindungi
peradaban yang bersandar pada konsep makhluk-makhluk lainnya selain
tauhid (mengesakan Allah) yang manusia tentu dalam batas-batas tertentu
diwujudkan dalam tindakan riil dalam untuk melestarikan dan memakmurkan
kehidupan masyarakat Muslim. Konsep alam semesta ini. Peradaban ini berasal
tauhid ini memiliki konskuensi bahwa dari Islam dan umatnya untuk seluruh
apapun yang diciptakan oleh para pakar makhluk Tuhan.
Muslim setidaknya harus memiliki
orientasi mentauhidkan Tuham, Allah B. Peradaban Islam
Maha Agung, Allah Maha Kuasa dan
1. Makna Dasar Islam.
Allah Maha Berilmu yang telah Ada indikasi bahwa Islam adalah
memberikan kekuat-an pengetahuan inisial seseorang masuk ke dalam
1
Muzamil Qomar, Merintis Kejayaan Islam Kedua. lingkaran ajaran Ilahi. Sebuah Ayat Suci
Merombak Pemikiran dan Mengembangkan Aksi,
Yogyakarta: Teras, 2012, hlm. 90.
melukiskan bagaimana orang-orang

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni 2017


26
Arab Badui mengakui telah beriman tapi sikap keagamaan yang benar dan
Nabi diperintahkan untuk mengatakan diterima Tuhan: "Sesungguhnya agama
kepada mereka bahwa mereka belumlah bagi Allah ialah sikap pasrah pada-Nya
beriman melainkan baru ber-Islam, (al-Islam).4 Maka selain dapat diartikan
sebab iman belum masuk ke dalam hati sebagai nama sebuah agama, yaitu
2
mereka. Jadi, iman lebih mendalam agama Islam, perkataan al-Islam dalam
3
daripada Islam, sebab dalam konteks firman ini bisa diartikan secara lebih
firman itu, kaum Arab Badui tersebut umum, yaitu menurut makna asalnya
barulah tunduk kepada Nabi secara "pasrah kepada Tuhan". Inilah dasar
lahiriah, dan itulah makna kebahasaan pandangan dalam al-Qur'an bahwa
perkataan "Islam", yaitu "tunduk" atau semua agama yang benar adalah agama
"menyerah". Islam, dalam pengertian semuanya
Istilah "al-Islam" telah menjadi mengajarkan sikap pasrah kepada
nama sebuah agama, khususnya agama Tuhan.5
yang dibawa oleh Nabi Muhammad Selanjutnya, penjelasan yang
SAW, yaitu agama Islam. Tapi, secara sangat penting tentang makna "al-Islam"
generik, "Islam" bukanlah nama dalam ini juga diberikan oleh Ibn Taimiyah. Ia
arti kata sebagai nama jenis atau sebuah mengatakan bahwa "al-Islam
proper noun. Dan ini melibatkan mengandung dua makna, yaitu: pertama,
pengertian tentang istilah itu yang lebih ialah sikap tunduk dan patuh, jadi tidak
mendalam, yang justru banyak sombong; kedua, ketulusan dalam sikap
ditemukan dalam Kitab Suci. Perkataan tunduk kepada satu pemilik atau
itu, sebagai kata benda verbal yang aktif, penguasa, seperti difirmankan Allah,
mengandung pengertian sikap pada "wa rajulan salaman li rajulin" (Dan
sesuatu, dalam hal ini sikap pasrah atau seorang lelaki yang tulus tunduk kepada
menyerahkan diri kepada Tuhan. Dan satu orang lelaki).6
sikap itulah yang disebutkan sebagai

2
QS. Al-Hujarat: 14.
3
Tentang hadits yang terkenal yang
menggambarkan pengertian masing-masing Islam, 4
QS. Ali-Imran: 19
iman dan ihsan, Ibn Taimiyah menjelaskan bahwa 5
Abdurrahman Wahid, „Universalisme Islam dan
agama memang terdiri dari tiga unsur: Islam, iman Kosmopolitanisme Islam‟, dalam Budhy Munawar
dan ihsan, yang dalam ketiga unsur itu terselip Rachman (Ed), Kontekstualisasi Doktrin Islam
makna kejenjangan: orang mulai dengan Islam, Dalam Sejarah, Jakarta: Yayasan Wakaf
berkembang ke arah iman, dan memuncak dalam Paramadina, 1994.
ihsan. 6
QS. Al-Zumar: 29.

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni 2017


36
2. Pengertian Peradaban Islam 2. Peradaban biasanya dipakai untuk
Peradaban Islam adalah realitas bagian-bagian dan unsur-unsur dari
kebudayaan yang halus dan indah.
yang terjadi dalam sejarah kehidupan Menurutnya, peradaban sering juga
dipakai untuk menyebut suatu
manusia yang nilai-nilainya terkandung kebudayaan yang mempunyai sistem
teknologi, seni bangunan, seni rupa,
sumber ajaran Islam, yaitu Al-Quran dan sistem kenegaraan, dan ilmu
Sunnah Nabi.7 pengetahuan yang maju dan
kompleks..11
Kata Peradaban Islam,8 adalah
terjemahan dari kata Arab al-hadharah Berdasarkan berbagai pengertian
al-Islamiyyah. Kata Arab ini sering juga di atas, tampaknya para ahli sampai saat
diterjemahkan ke dalam bahasa ini masih belum menemukan secara pasti
Indonesia dengan kebudayaan Islam. perbedaan dalam memaknai arti
Kebudayaan dalam bahasa Arab adalah keduanya (kebudayaan dan peradaban).
ats-tsaqafah. Di Indonesia, sebagaimana Untuk memudahkan hubungan antara
juga di Arab dan Barat, masih banyak kebudayaan dan peradaban dalam studi
orang yang menyinonimkan dua kata ini, pendapat Oswald Speengler yang
kebudayaan (Arab, ats-tsaqafah; Inggris, dikutip Samuel P. Huntington, dalam
culture) dan peradaban (Arab, al- bukunya Dedi Supriyadi patut
9
hadhdrah; Inggris, civilization). diperhatikan. Menurutnya, kebudayaan
Dalam perkembangan ilmu adalah untuk menunjuk upaya-upaya
antropologi sekarang, istilah kebudayaan manusia yang masih terus berlanjut,
dan peradaban itu dibedakan yakni; sedangkan peradaban untuk
1. Kebudayaan adalah bentuk ungkapan menunjukkan titik akhir dari kegiatan
tentang semangat mendalam suatu
masyarakat, sedangkan manifestasi- mereka, tampaknya, sedikit banyak bisa
manifestasi kemajuan mekanis dan
teknologis lebih berkaitan dengan membedakannya. Kebudayaan pada
peradaban. Kalau kebudayaan lebih
banyak direfleksikan dalam seni, sastra,
perspektif ini lebih dipandang sebagai
religi (agama), dan moral, peradaban bentuk respons masyarakat manusia
terefleksi dalam politik, ekonomi, dan
teknologi.10 dengan berbagai prosesnya yang bersifat
teknis dan konseptual yang terus
7
Rusydi Sulaiman, Pengantar Metodologi Studi berkelanjutan terhadap persoalan di
Sejarah Peradaban Islam, op. cit., hlm. 101.
8
Peradaban yang dimaksud dalam tulisan ini adalah sekelilingnya. Sebaliknya, peradaban
Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa bangsa Arab maju. mengandung pengertian yang lebih luas
Lihat Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, op.
cit., hlm. 18. sebagai makna puncak, spirit
9
Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam., Ibid.
10
Ibid. 11
Ibid.

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni 2017


46
keseluruhan, dan bersifat universal, mengembangkan sains dan teknologi
sebagai karakter umum dari sebuah modern adalah negara yang
zaman dan titik akhir hasil dari berbagai masyarakatnya memiliki kriteria-kriteria
12
hasil proses kebudayaannya. tersebut seperti negara-negara Eropa dan
2. Pembagian Peradaban Amerika belakangan ini. Bagi negara
Setiap bangsa di dunia ini yang masyarakatnya tidak memiliki etos
memiliki peradaban masing-masing. ilmiah tersebut, mereka terpaksa hanya
Mereka mengunggulkan peradabannya sekadar menjadi konsumen setia.
itu sehingga berusaha menjunjung tinggi, Memang terdapat korelasi yang
mempertahankan atau bahkan signifikan antara tingkat pendidikan
mengembangkannya. yang melahirkan etos ilmiah tersebut
Problemanya adalah terletak pada dengan keberhasilan suatu negara
kualitas, ada peradaban yang berkualitas mencapai kemajuan peradaban. Negara-
tinggi sehingga mempengaruhi negara yang menyandang gelar sebagai
perkembangan dunia ini dan menjadi raja teknologi senantiasa berasal dari
pusat perhatian seluruh penghuni bumi negara-negara yang masyarakatnya
ini, sebaliknya terdapat peradaban yang memiliki tingkat pendidikan yang relatif
kualitasnya rendah sehingga tidak tinggi seperti Amerika, Jepang dan
terdengar dan tidak terpublikasikan Inggris. Sementara negara yang kaya
dengan baik. Model peradaban yang raya tidak selalu didukuhg oleh
kedua ini seringkali disebut tidak pendidikan yang tinggi, boleh jadi hanya
berperadaban. anugerah dari Allah seperti Saudi Arabia
Kualitas peradaban itu dipengaruhi yang menjadi kaya raya karena faktor
oleh kecerdikan masyarakatnya. Ketika pemberian Tuhan berupa sumber minyak
suatu masyarakat memiliki kadar yang terbesar di dunia dan keberadaan
intelektual, semangat, kreatiyitas, Ka'bah.13
produktivitas dan idealisme yang tinggi Melalui teori bahwa hampir setiap
maka peradaban yang dibangun tentu bangsa memiliki peradaban, maka
peradaban yang berkualitas tinggi juga. jumlah peradaban di dunia ini banyak
Oleh karena itu, negara yang berhasil sekali dan sulit dideteksi. Hanya saja

12
dapat dikelompokkan ke dalam rumpun
Tadjab dkk, Dimensi-Dimensi Studi Islam,
Surabaya: Karya Aditama, 1994, hlm. 312. Lihat
juga, Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, op., 13
Muzamil Qomar, Merintis Kejayaan Islam Kedua,
cit., hlm. 19. hlm, 121.

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1
tertentu berdasarkan pada ciri-ciri Ciri-ciri atau karakteristik tersebut
umumnya. Abdul Aziz Othman Altwaijri berfungsi untuk mengenali dan
mengamati peradaban dunia kemudian membedakan antara berbagai peradaban,
dan membaginya menjadi enam macam. tetapi bukan untuk mengadukannya,
Dia menegaskan bahwa jika seperti teori Clash Civilization (benturan
mempertimbangkan dasar elemen peradaban) yang dipublikasikan Samuel
budaya yang menentukan peradaban ada Huntington. Sesungguhnya peradaban
enam peradaban besar kontemporer yang tidak berbenturan kecuali oleh perilaku
dapat diidentifikasi yaitu peradaban yag menyimpang dari pemilik maupun
Islam, peradaban Barat, peradaban India, pengagum peradaban itu. Ada ungkapan
peradaban Cina, peradaban Jepang dan yang relevan untuk menggambarkan
30
peradaban Amerika Latin. Kemudian posisi peradaban, yakni the man behind
Abu Zaid berdasarkan kesimpulan satu the gun. Peradaban ibarat the gun yang
dimensi saja, dia membaginya tiga: bersifat penurut, menuruti kehendak the
peradaban Mesir kuno adalah peradaban man (orang penggunanya). Oleh karena
'pasca kematian', peradaban Yunani itu, jika terjadi tindakan-tindakan
adalah peradaban 'akal', sementara radikal, yang bersalah bukanlah
peradaban Arab Islam adalah peradaban peradabannya melainkan orang-
31
'teks'. orangnya.
3. Ciri-Ciri Peradaban Peradaban Barat, Asia Timur dan
Masing-masing peradaban itu Islam, mestinya dapat disatukan karena
memiliki sesuatu yang ditonjolkan baik masing-masing peradaban itu memiliki
secara terprogram maupun secara ciri-ciri yang sama-sama yaitu positif:
kebetulan yang disebut ciri-ciri. kebebasan, harmoni dan keadilan. Ketiga
Yudhoyono menjelaskan bahwa ciri per- ciri ini bisa diintegrasikan, satu sama
adaban Barat adalah kebebasan seperti lain saling membutuhkan. Kebebasan
demokrasi dan hak asasi manusia membutuhkan harmoni dan keadilan,
(human right), ciri perdaban Asia Timur harmoni membutuhkan kebebasan dan
adalah harmoni seperti kedamaian dan keadilan, dan keadilan juga
kerukunan sedangkan ciri peradaban membutuhkan kebebasan dan harmoni.
Islam adalah keadilan (justice) seperti Sebaiknya konsentrasi kita dipusatkan
33
musyawarah dan persamaan derajat. pada upaya penyatuan ketiga peradaban
besar itu menjadi peradaban bersama.

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1
4. Misi Dan Karakteristik Peradaban ini berasal dari Islam dan
Peradaban Islam
a. Misi Peradaban Islam umatnya untuk seluruh makhluk Tuhan.
Peradaban Islam merupakan Dengan demikian, peradaban Islam
peradaban yang bersandar pada konsep di satu sisi harus senantiasa
tauhid (mengesakan Allah) yang menghadirkan karya-karya keilmuan
diwujudkan dalam tindakan riil dalam yang menjadi modal utama untuk
kehidupan masyarakat Muslim. Konsep mencapai kemajuaan sains dan
tauhid ini memiliki konsekuensi bahwa teknologi, dan pada sisi lain harus
apapun yang diciptakan oleh para pakar bersikap ramah terhadap lingkungan
Muslim setidaknya harus memiliki baik lingkungan geografis, sosial
orientasi mentauhidkan Allah Maha maupun kultural. Ada keseimbangan
Berilmu yang telah memberikan antara ilmu dan kebajikan. Ilmu
kekuatan pengetahuan kepada diperuntukkan bagi usaha mencapai
makhluknya untuk berkreasi kemajuan sedangkan kebajikan untuk
menciptakan peradaban itu. Jadi meraih ketenangan dan kedamaian hidup
peradaban yang dibangun kaum manusia bersama dengan makhluk-
Muslimin adalah peradaban yang makhluk lainnya. Dengan kata lain,
memotivasi dan menstimulir untuk peradaban bukan sekadar untuk
meneguhkan kembali keimanan mereka mencapai prestasi kemajuan, melainkan
kepada Allah. juga untuk mencapai kesejahteraan
Sesuai dengan sifat agama Islam universal.
yang universal dan internasional, Selain itu, peradaban Islampun
peradaban Islam dimaksudkan untuk harus menjadi penjaga gawang untuk
menjalankan misinya memberikan dapat mempertimbangkan keseimbangan
kemudahan-kemudahan hidup bagi antara unsur materialistik dengan unsur
seluruh umat manusia tanpa spitritual. Tugas peradaban Islam
membedakan geografis, ras, etnik, mengkondisikan bagaimana kemajuan-
agama, bangsa, dan negara. Bahkan kemajuan material yang dihasilkan atas
peradaban Islam sebaiknya dikonstruk kreativitas manusia Muslim itu selalu
untuk melindungi makhluk-makhluk dipayungi oleh nilai-nilai spiritual.
lainnya selain manusia tentu dalam Dengan demikian, dimensi material
batas-batas tertentu untuk melestarikan dilapisi spiritual, sedangkan dimensi
dan memakmurkan alam semesta ini.

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1
spiritual memotivasi pencapaian Islam dan keistimewaan khusus
melalui sejarahnya.
material. 5) Peradaban abadi yang akan survive
Akhirya, peradaban Islam menjadi sepanjang keberaaan Islam, sebab
peradaban itu didasari ajaran Islam
peradaban yang stabil dan mampu yang amat prinsip yang selalu dijamin
Allah.15
bertahan sepanjang masa sehingga
Karakter-karakter tersebut di atas
peradaban Islam bisa dinikmati oleh
harus mewarnai peradaban Islam
makhluk hidup yang digelar di muka
sehingga dibutuhkan kesatuan persepsi
bumi ini baik dahulu, sekarang dan masa
dan langkah dari umat Islam terutama
yang akan datang. Peradaban Islam
para tokohnya baik ulama, syaikh, kiai,
mengemban misi ajaran Islam sehingga
ustadz, guru, dosen, muballigh, pejabat
menjadi peradaban yang "abadi".
Muslim, dermawan Muslim, politikus
Peradaban Islam diusahakan untuk tetap
Muslim, dan seluruh orang Islam yang
bertahan sepanjang dunia ini ada.14
memegang kendali dalam jabatan dan
b. Karakteristik Peradaban
Islam profesi apapun. Hal ini dibutuhkan
Peradaban Islam memiliki karakter karena mengaktualisasikan karakteristik
sendiri dan dalam beberapa hal berbeda tersebut ke dalam perilaku umat Islam
dengan peradaban lainnya. Altwaijri yang kemudian menjadi peradaban itu
menyimpulkan karakter tersebut menjadi sangatlah berat. Apalagi jika peradaban
lima macam: Islam itu mencapai pencerahan. 16
1) Peradaban Islam merupakan Bagi peradaban Islam, memang
peradaban yang didasari ke-imanan
Islam, diilhami nilai-nilaainya dan ada sejumlah harapan yang bisa
prinsip-prinsipnya
diwujudkan dalam kehidupan
2) Peradaban dengan kemanusiaan,
berdimensi universal, dan tidak intelektual, sosial, kultural dan religius
diasosiasikan pada wilayah greografis,
bangsa dan era sejarah khusus. sehari-hari. Harapan-harapan itu
3) Peradaban yang ramah yang memiliki
adab-adab dan budaya-budaya keadaannya menjadi aksi dalam
kemanusiaan, yang dialami oleh
orang-orang mulai zaman kuno dan kehidupan umat Islam sehingga benar-
banyak memberikan konstribusi pada
benar realistik, bukan sekadar slogan-
kemajuan sains dan teknologi,
pengetahuan dan nilai-nilai keadilan, slogan atau pemikiran-pemikiran
kesamaan, keindahan dan kebajikan.
4) Peradaban seimbang yang menjamin melangit yang kosong dari realitas.
keseimbangan dengan adil antara sisi-
sisi materialistik dan spiritual dengan Peradaban Islam akan senantiasa diuji
moderasi yang patut dicontoh yang
selalu menjadi karakter pemikiran melalui bukti-bukti yang bisa

15
14
Ibid, hlm. 125.
Ibid, hlm. 125. 16
Ibid, hlm. 126-127.

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1
diwujudkan, apakah bukti-bukti saja, kapan saja, dan dalam keadaan
perbuatan umat Islam sesuai dengan apapun. 18
janji-janji manis yang diucapkan, atau Oleh karena itu, dibutuhkaan
apakah seruan-seruan yang ada pada pencerahan yang matang, pelaksanaan
bibir umat Islam terutama tokohnya telah yang konsisten, dan evaluasi yang
benar-benar teraktualisasikan dalam menyeluruh terhadap kerja dan aktivitas
kehidupannya melalui gerakan tangan kaum Muslimin dengan segera menutup
dan kaki? kelemahannya masing-masing dan
5. Simbol Peradaban Islam membuka lembaran baru penuh strategi
Setiap peradaban itu memiliki dan sinergi satu sama lainnya. Ini semua
simbol yang merefleksikan makna dilakukan untuk mewujudkan kemajuan
tertentu. Adapun simbol peradaban Islam peradaban Islam secara menyeluruh dan
menurut Sayyed Hussein Nasr merata baik ilmu pengetahuan,
sebagaimana dikutip oleh Muzamil teknologi, pendidikan, ekonomi, hukum,
Qomar adalah "bukanlah sebuah sungai kesehatan, sosial dan sebagainya.
yang mengalir, tetapi sebuah kubus dari Disinilah perlunya menampilkan
Ka'bah, stabilitas yang melambangkan Islam sebagai sebuah peradaban. Karena
karakter Islam yang permanen dan tidak dengan menampilkan Islam sebagai
berubah". Artinya stabilitas yang tetap sebuah peradaban, maka kesan yang
dan terus terjaga dalam melakukan muncul adalah bahwa agama yang
perubahan-perubahan yang makin baik dibawa Nabi Muhammad ini dapat
17
dan makin sempurna. membumi bersahabat dengan
Selanjutnya, Islam, sebagai agama masyarakat, memberikan serangkaian
yang diturunkan kepada Nabi petunjuk kepada mereka, memberikan
Muhammad lima belas abad yang lalu, contoh-contoh dalam kehidupan riil dan
berlaku pada semua ruang dan waktu, sosial bagi mereka, memberikan
semua tempat dan zaman, dan semua pengayoman, sehingga mereka bisa
lapisan masyarakat. Hal ini sebagai diyakinkan bahwa Islam itu benar-benar
refleksi dari sifat pemberlakuannya yaitu agama yang rahmatan li al-‘alamin
permanen, universal dan internasional (pengayom bagi alam semesta).Tampilan
sehingga harus didakwahkan dimana seperti ini tentu dipandang sebagai hal
yang penting agar peradaban Islam tidak

17 18
Ibid, hlm. 1. Ibid, hlm. 2.

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1
hanya indah dalam lisan tapi juga indah 7. Universalisme Islam dan
dalam kenyataan. Kosmopolitanisne Peradaban
Islam
6. Peradaban Islam sebagai Warisan Universalisme Islam,21
Sejarah
Peradaban adalah kemajuan menampakkan diri dalam berbagai

pengetahuan (scientific progress), sama manifestasi penting dan yang terbaik

halnya dengan kebangkitan scientific adalah dalam ajaran-ajarannya.

world view dalam jiwa individu dalam Rangkaian ajaran yang meliputi berbagai

kehidupan sosial di tengah masyarakat. bidang, seperti hukum agama (fiqh),

Dalam hal peradaban, fenomena mi keimanan (tauhid), etika (akhlaq,

disebut, "non-observable foundation" seringkali disempitkan oleh masyarakat

diartikan sebagai conceptual foundation hingga menjadi hanya kesusilaan belaka)

adalah segala kerangka kerja mental dan sikap hidup, menampilkan

sebagai analogi untuk menjelaskan kepedulian yang sangat besar kepada

perilaku manusia terhadap manusia unsur-unsur utama dari kemanusiaan (al-

lainnya di tengah masyarakat.19 insaniyyah). Prinsip-prinsip seperti

Eksistensi peradaban selalu persamaan derajat di muka hukum,

dikaitkan dengan konsep dasar perlindungan warga masyarakat dari

peradaban, yaitu fenomena manusia kedzaliman dan kesewenang-wenangan,

yang berdasarkan kegiatan/ perilaku penjagaan hak-hak mereka yang lemah

manusia. Perilaku tersebut muncul dalam dan menderita kekurangan dan

dua bentuk, yaitu observable foundation pembatasan atas wewenang para

dan non-observable foundation.20


Bukti bahwa kebudayaan Islam 21
Salah satu ajaran yang dengan sempurna
menampilkan universalisme Islam adalah lima buah
sebagai warisan sejarah diantaranya jaminan dasar yang diberikan agama samawi
dapat dilihat dari banyaknya peninggalan terakhir ini kepada warga masyarakat, baik seeara
perorangan maupun sebagai kelompok. Kelima
buku-buku sejarah peradaban Islam baik jaminan dasar itu tersebar dalam literatur hukum
agama (al-kutub al-fiqhiyyah) lama, yaitu jaminan
yang ditulis dalam bahasa Inggris dasar akan (1) keselamatan fisik warga masyarakat
dari tindakan badani di luar ketentuan liukum, (2)
ataupun dalam bahasa Arab. keselamatan keyakinan agama masing-masing, tanpa
ada paksaan untuk berpindah agama, (3)
keselamatan keluarga dan keturunan, (4)
keselamatan harta benda dan milik pribadi di
luar prosedur hukum, dan (5) keselamatan profesi.
Lihat tulisan Abdurrahman Wahid, „Universalisme
19
Rusydi Sulaiman, Pengantar Metodologi Studi Islam dan Kosmopolitanisme Islam‟, dalam Budhy
Sejarah Peradaban Islam, op., cit., hlm. 107. Munawar Rachman (Ed), Kontekstualisasi Doktrin
20
Ibid. Islam Dalam Sejarah, Jakarta: Yayasan Wakaf
Paramadina, 1994, hlm. 546.

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1
pemegang kekuasaan, semuanya jelas Kosmopolitanisme peradaban
22
menunjukkan kepedulian di atas. Islam itu muncul dalam sejumlah unsur
Universalisme yang tercermin dominan, seperti hilangnya batasan etnis,
dalam ajaran-ajaran yang memiliki kuatnya pluralitas budaya dan
kepedulian kepada unsur-unsur utama heterogenitas politik. Kosmopolitanisme
kemanusiaan itu diimbangi pula oleh itu bahkan menampakkan diri dalam
kearifan yang muncul dari keterbukaan unsur dominan yang menakjubkan, yaitu
peradaban Islam sendiri. Keterbukaan kehidupan beragama yang eklektik
yang membuat kaum Muslim selama selama berabad-abad. Kalau ditelusuri
sekian abad menyerap segala macam dengan cermat perdebatan sengit di
menifestasi kultural dan wawasan bidang teologi dan hukum agama selama
keilmuan yang datang dari pihak empat abad pertama sejarah Islam, akan
peradaban-peradaban lain, baik yang tampak secara jelas betapa beragamnya
yang masih ada waktu itu maupun yang pandangan yang dianut oleh kaum
sudah mengalami penyusutan luar biasa Muslim waktu itu. Kalaupun hal itu
(seperti peradaban Persia). Kearifan dianggap sebagai kemelut kehidupan
yang muncul dari proses saling beragama kaum Muslim, karena tidak
pengaruh-mempengaruhi antara adanya konsensus atas hal-hal dasar,
peradaban-peradaban yang dikenal di maka harus juga dibaca dengan cara lain
kawasan "Dunia Islam" pada waktu itu, bahwa pemikir Muslim telah berhasil
yang kemudian mengangkat peradaban mengembangkan watak kosmopolitan
Islam ke tingkat sangat tinggi, hingga dalam pandangan budaya dan keilmuan
menjadi apa yang disebutkan sejarawan mereka, karena mampu saling berdialog
agung Arnold J. Toynbee sebagai secara demikian bebas. Kebebasan kaum
oikumene (peradilan dunia) Islam. Mu'tazilah untuk mempertanyakan
Oikumene Islam ini, menurut Toynbee, kebenaran ajaran sentral bahwa al-
adalah salah satu di antara enam belas Qur'an turun dalam bentuk huruf dan
oikumene yang menguasai dunia. bahasa yang sekarang dikenal (bahasa
Kearifan dari oikumene Islam itulah Arab, huruf Hija'iyyah) dan menganggap
yang paling tepat untuk disebut sebagai Kitab Suci kaum Muslim tersebut
23
kosmopolitanisme peradaban Islam. diturunkan hanya secara maknawi
belaka, sesuatu yang sekarang tentunya
22
Ibid, hlm. 545.
23
Ibid, hlm. 545-546. dianggap sikap seorang murtad dari

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1
agama Islam, adalah dari pertanda dikemukakan di atas memberi kita
kuatnya watak kosmopolitan dari gambaran tentang budaya Islam itu.
24
peradaban Islam pada waktu itu. Kesemuanya itu kembali kepada pokok
Pada wujud real, arsitektur Islam pembahasan kita, yaitu bahwa konsep al-
itu sendiri, secara keseluruhan-nya, Islam yang universal melandasi sebuah
mencerminkan watak kosmopolit budaya agama dengan impulse universalisme
Islam. Arsitektur sebagai perwujudan yang amat kuat, dan melahirkan budaya
seni-budaya Islam digambarkan oleh Sir dengan watak kosmopolit.26
Thomas W. Arnold yang dikutip oleh Dengan demikian dapat
Nurcholish Madjid sebagai berikut: disimpulkan, bahwa kosmopolitanisme
Muhammadan art may well claim a place peradaban Islam tercapai atau berada
among the greatest achievements of man's
artistic activity. Its supreme expression is pada titik optimal, manakala tercapai
in architecture, in which the followers of
Islam or the architect they employed keseimbangan antara kecenderungan
worked out a scheme of building
construction and of decoration in normatif kaum Muslim dan kebebasan
harmony with the austerity and dignity of
their faith and adapted to its ritual and
berfikir semua warga masyarakat
forms of worship. The great courtyard of (termasuk mereka yang non-Muslim).
the mosque of Ibn Tulun in Cairo, or
Akbar's mosque in Fathur-Sikri; the Kosmopolitanisme seperti itu adalah
massive structure of the mosque Hasan in
Cairo, the great mosque of Qayrwan, the kosmopolitanisme yang kreatif, karena
mosque of Imam Riza in Mashad, are
among the noblest houses of worship in di dalamnya warga masyarakat
the world; and the mosque of Cordova,
mengambil inisiatif untuk mencari
the Sulaymaniyyah mosque in
Constantinople, the Dome of the Rock in wawasan terjauh dari keharusan
Jerusalem, are unsurpassed for richness
of color decoratioan.25 berpegang pada kebenaran. Situasi
Terkait dengan Kebudayaan Islam, kreatif yang memungkinkan pencarian
Nurcholish Madjid menjelaskan, sisi-sisi paling tidak masuk akal dari
cakupan budaya Islam, sebagai budaya kebenaran yang ingin dicari dan
universal dan kosmopolit, luas sekali, ditemukan, situasi cair yang memaksa
yang bagaimana pun tak mungkin universalisme ajaran Islam untuk terus-
dibicarakan seluruhnya. Maka yang menerus mewujudkan diri dalam bentuk-
diharap ialah bahwa sedikit yang telah bentuk nyata, bukannya nyata dalam
postulat-postulat spekulatif belaka.
24
Ibid, hlm. 549.
25
Nurcholish Madjid, „Universalisme Islam dan
Kosmopolitanisme Islam‟, dalam Islam Doktrin dan
Peradaban; Sebuah Telaah Kritis Tentang Masalah
Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemodernan, Jakarta:
26
Yayasan Wakaf Paramadina, 1995, hlm.,445. Ibid.

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1
C. Islam dan Peradaban Barat pengetahuan yang maju dan kompleks.
1. Hubungan Makna Kebudayaan dan Jadi, kebudayaan menurut definisi
Peradaban.
pertama adalah wujud ideal dalam
Istilah Peradaban Islam adalah definisi Koentjaraningrat, sementara
terjemahan dari kata "Arab al-hadharah menurut definisi terakhir, kebudayaan
al-Islamiyyah. Kata Arab ini sering juga mencakup juga peradaban, tetapi tidak
diterjemahkan ke dalam bahasa sebaliknya. Dalam pengertian itulah,
Indonesia dengan kebudayaan Islam. peradaban yang dimaksud dalam buku
Kebudayaan dalam bahasa Arab adalah ini. Islam yang diwahyukan kepada Nabi
ats-tsaqafah. Di Indonesia, sebagaimana Muhammad SAW. telah membawa
juga di Arab dan Barat, masih banyak bangsa Arab yang semula terbelakang,
orang yang menyinonimkan dua kata bodoh, tidak terkenal, dan diabaikan oleh
kebudayaan (Arab, ats-tsaqafah; Inggris, bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa
culture) dan peradaban (Arab, al- yang maju. la dengan cepat bergerak
hadhdrah; Inggris, civilization). Dalam mengembangkan dunia, membina satu
perkembangan ilmu antropologi kebudayaan dan peradaban yang sangat
sekarang, kedua istilah itu dibedakan. penting artinya dalam sejarah manusia
Kebudayaan adalah bentuk ungkapan hingga sekarang. Bahkan, kemajuan
tentang semangat mendalam suatu Barat pada mulanya bersumber dari
masyarakat, sedangkan manifestasi- peradaban Islam yang masuk ke Eropa
manifestasi kemajuan mekanis dan melalui Spanyol. Islam memang berbeda
teknologis lebih berkaitan dengan dari agama-agama lain. H.A.R. Gibb di
peradaban..27 dalam bukunya Whither Islam
Adapun istilah peradaban biasanya sebagaimana dikutip oleh Dedi
dipakai untuk bagian-bagian dan unsur- Supriyadi, "Islam is indeed much more
unsur dari kebudayaan yang halus dan than a system of theology, it is a
indah. Menurutnya, peradaban sering complete civilization". (Islam
juga dipakai untuk menyebut suatu sesungguhnya lebih dari sekadar sebuah
kebudayaan yang mempunyai sistem agama, ia adalah suatu peradaban yang
teknologi, seni bangunan, seni rupa, sempurna). Karena yang menjadi pokok
sistem kenegaraan, dan ilmu kekuatan dan sebab timbulnya
kebudayaan adalah agama Islam,
27
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, op.,
cit., hlm. 18. kebudayaan yang ditimbulkannya

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1
dinamakan kebudayaan atau peradaban langsung dan vis to vis terutama saat
28
Islam. berada di bawah kekuasaan dinasti
2. Kontribusi Islam Terhadap Umayyah yang berada di Spanyol.
Peradaban Barat.
Melalui Spanyol ini, Islam memancarkan
Perjumpaan Islam dengan Yunani cahaya pencerahan di Barat
mendorong para filosof Muslim untuk Gerakan filosofis dalam Islam
mempelajari karya-karya filosof Yunani, yang menghasilkan khazanah paling
menerjemahkannya, dan kemudian kaya dari budaya intelektual Islam serta
mengembangkannya sehingga turut mempengaruhi pemikiran Barat begitu
memberikan sumbangan pada kemajuan dalam dan berlangsung lama, adalah
peradaban Islam. Namun, Islam kontinuitas pengalaman-pengalaman
memiliki jasa yang besar karena berpikir rasional Mu'tazilah selama
Islamlah yang menyelamatkan abad-abad kedua, ketiga dan keempat.68
peradaban Yunani yang pada awal Islam Mu'tazilah memang dikenal
hampir tenggelam, dan sebagai aliran teologi yang paling
menginternasionalisasikannya sehingga rasional dalam Islam, yang memiliki
dikenal di seantero dunia.29 kerangka berpikir ke depan. Aliran ini
Setelah perjumpaan dengan memiliki semangat yang kuat untuk
Yunani, seiring dengan ekspansi Islam memberdayakan akal baik dalam
ke Spanyol, perjumpaan dilanjutkan memahami ajaran-ajaran agama maupun
Islam dengan Barat. Perjumpaan itu dalam mencapai kemajuan.
melalui kontak politik, kontak militer, Pola pikir Mu'tazilah yang
kontak sosial dan kontak ilmiah atau mengapresiasikan akal itu pada
kontak keilmuan yang terjadi secara perkembangan berikutnya setelah
kemunduran Islam tidak lagi dijadikan
28
Ibid. pola di kalangan umat Islam, sebaliknya,
29
Dalam konteks peradaban Islam ini, Yunani
sengaja dibedakan dengan Barat meskipun secara pola pikir itu sangat direspons dan
geografis wilayah Yunani berada di kawasan Barat.
Sebab keduanya memiliki sejarah yang berbeda dikembangkan oleh Barat sehingga
bahkan bertolak belakang dalam kaitan-nya dengan
Islam. Dari segi waktu, kejayaan Yunani terjadi kawasan Barat dapat mencapai kemajuan
sebelum keberadaan peradaban Islam sedang
yang luar biasa terutama di bidang
kejayaan Barat terjadi setelah kejatuhan Islam.
Sedangkan dari segi interaksi, peradaban Yunani pengetahuan.
mempengaruhi peradaban Islam sedang peradaban
Islam justru mempengaruhi peradaban Barat. Lihat, Para filosof dan ilmuan Muslim
Muzamil Qomar, Merintis Kejayaan Islam Kedua,
op., cit., hlm. 36. memiliki andil besar di dalam

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1
melakukaan transmisi keilmuan itu dari yang maju dan peradaban Barat yang
dunia Islam ke dunia Barat. A. Qodri terbelakang saat itu. Sebagai peradaban
Azizy sebagaimana dikutip oleh yang telah maju, banyak menumbuhkaan
Muzamil Qomar menegaskan bahwa dari kreasi-kreasi baru baik bercorak kultural
segi pemikiran, renaissance yang maupun intelektual. Kreasi kultural
merupakan cikal bakal kemajuan Barat diwujudkan dalam bentuk peningkatan
tidak bisa lepas dari pengaruh dan semangat dan etos kerja, kedisiplinan
sumbangan pemikiran para sarjana dan pemanfaatan waktu. Sedangkan
Muslim di abad sebelumnya. Ketika kreasi intelektual diwujudkan dalam
Barat masih menyandang gelar dark bentuk upaya-upaya perenungan untuk
ages (abad kegelapan), dunia Muslim mengungkapkan konsep-konsep teoritis
sudah memiliki peradaban yang maju aplikatif.
dan sudah memperkenalkan metode Maurice Bucaille sebagaimana
induktif dan beberapa metode yang dikutip oleh Muzamil Qomar
menjadi embrio kemajuan masa menuturkan sebagai berikut:
30
berikutnya di Barat. “Di Cordoba (Qurtubah) perpustakaan
khalifah memuat 400.000 buku, Ibn
Islam telah menempuh perjalanan Rusyd mengajar di situ. Banyak orang
yang panjang ke arah Barat hingga ke dari berbagai daerah di Eropa datang ke
Qurtubah untuk belajar seperti pada
Maroko yang terkenal dengan daerah waktu ini banyak orang belajar ke
Amerika Serikat. Banyak manuskrip-
Maghriby, dan Spanyol dalam waktu rnanuskrip lama sampai kepada kita
dengan perantaraan orang-orang dan
yang lebih dari dua abad. Perjalanan membawa kebudayaan kepada negeri-
negeri yang ditaklukkan. Banyak hutang
tersebut mengakibatkan terjadinya kami (orang-orang Barat) kepada
interaksi antara Islam dengan Barat pengetahuan Arab dalam matematika
(kata al-Jabar adalah kata Arab),
makin intens sekali, baik interaksi sosial, astronomi, fisika dan optik, geologi, ilmu
tumbuh-tumbuhan (botanik), ilmu
interaksi kultural dan interaksi kedokteran (Ibnu Sina) dan lain-lain.
Untuk pertarna kali sains mempunyai sifat
intelektual antara keduanya, sehingga internasional dalam universitas Islam
pada abad pertengahan.”31
terjadi titik pertemuan antara peradaban
Islam yang dibawa orang-orang Arab Muzamil Qomar menjelaskan
dan peradaban Barat yang dimiliki bahwa “Para filosof dan ilmuan Muslim
Spanyol khususnya, sebuah pertemuan ibarat guru sedangkan para filosof dan
dua macam peradaban dengan corak ilmuan Barat ibarat murid. Mereka (para
yang berlawanan yaitu peradaban Islam filosof dan ilmuan Muslim) menjalankan

30 31
Ibid., hlm. 36. Ibid.

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1
tugasnya sebagai guru dalam Islam. Melalui literatur-literatur ini,
membangun kepribadian murid, antara pikiran mereka terpengaruhi, kemudian
lain; memberikan bimbingan kepada mereka mengikuti dan mengalokasikan
murid-murid yang belum mengerti, dalam pembahasan-pembahasan ilmiah
memberikan petunjuk bagi mereka yang mereka, bahkan mereka berusaha
tersesat, memberikan pelatihan bagi mempertahankan hingga sekarang ini.
mereka yang belum terampil, Itulah gambaran sepintas
memberikan pemahaman bagi mereka konstribusi Islam terhadap perdaban
yang belum paham, memberikan Barat modern. Islam telah membukakan
penjelasan bagi mereka yang belum jalan bagi dunia Barat melalui berbagai
jelas, dan memberi pengetahuan kreasi yang diciptakan, berbagai
mengenai orientasi yang dituju. percobaan yang diupayakan, berbagai
Lebih lanjut Muzamil Qomar temuan yang digali, dan berbagai teori
Sebagai guru yang baik, para filosof dan yang dirumuskan. Ini semua mengilhami
ilmuan justru bersikap sangat terbuka dan mempengaruhi para sarjana Barat,
kepada siapapun, bersikap adil kepada sehingga mereka berupaya meniru dan
siapapun termasuk kepada orang-orang melanjutkan prestasi peradaban Islam
Barat yang berbeda agama sekalipun, tersebut hingga sekarang.
menyelamatkan mereka yang terancam Pada masa klasik umat Islam telah
dari bahaya kehancuran. Semua tindakan mengukir prestasi yang gemilang.
ini dilakukan untuk kemajuan muridnya, Mereka telah berhasil mencapai
yakni dunia Barat yang pada waktu itu kejayaan di berbagai bidang peradaban.
masih tertinggal bahkan terbelakang, di Kejayaan itu memantulkan sinarnya ke
samping tentu juga untuk seantero dunia yang berasal dari Timur
mempertahankan integritas kepribadian dan Barat. Poros Timur berpusat di
guru, yakni para filosof dan ilmuan Baghdad sedangkan poros Barat
Muslim tersebut agar tetap berkembang berpusat di Cordova Spanyol. Kedua
dan terus berkreasi. poros itu meskipun berasal dari dua
Dari sini tampak betapa besarnya dinasti yang berseteru yaitu Abbasiyyah
pengaruh peradaban Islam pada dunia di Timur dan Umayyah di Barat, namun
Barat melalui perjumpaan dan keduanya memiliki komitmen yang
pergumulan yang intent sekali dengan tinggi untuk memajukan peradaban
literatur-literatur hasil karya sarjana Islam.

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1
Pada saat itu umat Islam menjadi dari Tunisia ke Sisilia di Italia Selatan.
penguasa dunia, sementara negeri-negeri Wilayah Balkan, Kaukasus dan Eropa
yang telah maju seperti Romawi sedang Tengah atau apa yang terkenal sekarang
mengalami kemunduran karena didera dengan Rusia Selatan juga tak
kekalahan perang sedangkan negeri- ketinggalan mendapat sentuhan
negeri lainnya masih tertinggal. kekuasaan Islam. Cukup luas wilayah
Keberhasilan menjadi penguasa dunia itu kekuasaan dan pengaruh Islam di dunia,
sebagai hasil dari perjuangan panjang karena juga sampai ke India, Cina dan
mulai dari Nabi sebagai peletak dasar bahkan Asia Tenggara dan Indonesia. .32
peradaban Islam pertama. Nabi merintis Tak ketinggalan pula di Eropa,
jalan paling awal untuk dilalui kekuasaan Islam tidak hanya terbatas di
peradaban, kemudian para sahabat, Barat. Di Eropa Timur terdapat beberapa
tabi'in dan tabi'at melanjutkannya. wilayah yang pernah ditaklukkan dan
Mereka tinggal melanjutkan bangunan berada di bawah pengaruh kekuasaan
yang telah dirancang oleh Nabi. Islam, puncak kejayaan Islam atas Eropa
Memang membicarakan peradaban ketika berkuasanya Sulaiman al-Qanuni
Islam, tentu saja tidak bisa dilepaskan (al-Fatih), penguasa Turki Utsmani
dari Islam periode Nabi Muhammad dengan ibukota Konstantinopel pada
SAW, di Semenanjung Arab pada tahun 1453. Setelah itu Islam meluas ke
permulaan abad ke-7 M, bagaimana Yunani, Balkan, Hongaria dan
situasi Arab sebelum kemunculan Islam, Polandia.33 Dari titik inilah Barat
Nabi sebagai kepala agama di Mekkah, banyak belajar dari Islam dan dari titik
dan pembinaan masyarakat hingga ini pula Islam sesungguhnya memiliki
pembentukan Negara Madinah pertama, kontribusi yang besar terhadap
serta penyatuan penduduk Jazirah Arab peradaban Barat.
dalam mengembangkan agama Islam.
Setelah itu, proses ekspansi besar- D. Penutup
besaran dilakukan, sehingga kawasan Islam sebagai agama yang
Islam pun meluas ke beberapa wilayah mendorong umatnya kepada kebudayaan
di sekitarnya: Persia dan Asia Tengah, dengan menempatkan akal pada posisi
Afrika Utara dan Pantai Atlantik, yang istimewa, maka pada gilirannya
kawasan pusat-pusat peradaban lama,
32
Rusydi Sulaiman, Pengantar Metodologi Studi
Spanyol sampai ke pegunungan Pyrenia, Sejarah Peradaban Islam, op., cit., hlm. 108.
33
Ibid.

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1
menempatkan ummatnya – yang Rachman, Budhy Munawar (Ed). 1994.
menggunakan akalnya dengan baik – Kontekstualisasi Doktrin Islam
Dalam Sejarah. Jakarta: Yayasan
berada pada posisi sebagai umat yang Wakaf Paramadina.
memiliki peradaban yang sangat maju. Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah
Bahkan berdasarkan fakta sejarah dapat Peradaban Islam. Bandung:
Pustaka Setia.
diketahui bahwa umat Islam pernah
Qomar, Muzamil. 2012. Merintis
mencapai puncak peradaban dan Kejayaan Islam Kedua. Merombak
peradabannya telah mempengaruhi Pemikiran dan Mengembangkan
Aksi. Yogyakarta: Teras.
umat-umat lain di dunia Barat. Hal ini
Madjid, Nurcholish. 1995.
jelas menunjukkan adanya kontribusi „Universalisme Islam dan
Islam dan umat Islam terhadap dunia Kosmopolitanisme Islam‟, dalam
Islam Doktrin dan Peradaban;
Barat. Sebuah Telaah Kritis Tentang
Masalah Keimanan, Kemanusiaan,
dan Kemodernan. Jakarta:
Daftar Pustaka Yayasan Wakaf Paramadina.

Wahid, Abdurrahman. 1994. Sulaiman, Rusydi. 2014. Pengantar


„Universalisme Islam dan Metodologi Studi Sejarah
Kosmopolitanisme Islam‟, dalam Peradaban Islam. Jakarta: PT
Budhy Munawar Rachman (Ed). Persada Raja Grapindo Persada.
Kontekstualisasi Doktrin Islam Tadjab, dkk. 1994. Dimensi-Dimensi
Dalam Sejarah. Jakarta: Yayasan Studi Islam. Surabaya: Karya
Wakaf Paramadina. Aditama.

Tamaddun, Vol. 5, No. 1, Januari – Juni


1

Anda mungkin juga menyukai