Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PHYSICAL HARM TO PERSONNEL

Untuk Memenuhi Mata Kuliah Audit Sistem Informasi


Dosen Pengampu Mata Kuliah : Sigit Gunanto, S,Kom., M.T.I

Disusun Oleh
SISKA (2159201041)

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER


PROGRAM STUDI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI
KATA PENGANTAR

Ucapan puji syukur menulis haturkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala atas segala limpahan
nikmat dan karunia-Nya sehingga Makalah “Physical Harm To Personnel
” dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Ayahanda Dr. Irawan Suprapto, M. Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Kotabumi;

2. Bapak---selaku Ketua Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas

Muhammadiyah Kotabumi;

3. Bapak Sigit Gunanto, S.Kom., M.T.I selaku Dosen Pengampu Matakuliah Audit Sistem

Informasi IT yang dengan segala keikhlasan telah memberi arahan dan bimbingan

kepada penulis;

4. Serta semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Proposal

Kami sadari bahwa banyak kekurangan penulisan Makalah ini. Hal yang masih menjadi

batasan dalam ilmu teori. Oleh karena itu, kepada para pembaca kiranya dapat membangun

makalah ini dengan kritik dan saran.

Kotabumi, 1 April 2024

Siska
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5

1.3 Tujuan..........................................................................................................................5

BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

2.1.......................................................................................................................................6

2.2 ......................................................................................................................................6

2.3 ......................................................................................................................................8

2.4 ....................................................................................................................................10

2.5 ....................................................................................................................................11

2.6 ....................................................................................................................................13

BAB IV....................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Kejahatan fisik terhadap personal merujuk pada tindakan kekerasan yang dilakukan
terhadap individu atau kelompok, seperti pengeroyokan, penyerangan, atau pembunuhan.
Motivasi untuk kejahatan semacam ini bisa bermacam-macam, mulai dari kepentingan
finansial, dendam, kebencian, hingga masalah psikologis. Kejahatan semacam ini seringkali
menimbulkan trauma yang serius pada korban dan dapat memiliki dampak jangka panjang baik
secara fisik maupun psikologis. kejahatan fisik terhadap personal melibatkan pemahaman
tentang konteks sosial, ekonomi, budaya, dan psikologis di mana kejahatan semacam itu
terjadi. Beberapa faktor yang menjadi bagian dari latar belakang tersebut meliputi:
*Faktor Sosial: Ketidaksetaraan sosial, ketegangan antar kelompok, dan kurangnya akses
terhadap sumber daya dapat memicu konflik interpersonal yang berujung pada kejahatan fisik
terhadap personal.
*Faktor Ekonomi: Ketidakadilan ekonomi, kemiskinan, dan kesenjangan pendapatan bisa
menjadi pemicu kejahatan, baik sebagai motif langsung (misalnya, perampokan untuk mencuri
uang) atau sebagai faktor pendorong (misalnya, perasaan putus asa yang mendorong tindakan
kriminal).
*Faktor Budaya: Norma-norma budaya tertentu atau pandangan yang mengesankan kekerasan
sebagai cara untuk menyelesaikan konflik dapat mempengaruhi tingkat kejahatan fisik dalam
suatu masyarakat.
*Faktor Psikologis: Gangguan mental, ketidakstabilan emosional, dan pengaruh alkohol atau
obat-obatan dapat meningkatkan risiko individu melakukan tindakan kekerasan terhadap orang
lain.
*Faktor Lingkungan: Faktor-faktor lingkungan, seperti ketidakamanan di lingkungan perkotaan,
kurangnya penerangan di area gelap, atau minimnya pengawasan di tempat-tempat umum,
dapat menciptakan kesempatan bagi pelaku kejahatan untuk melakukan tindakan mereka
tanpa terdeteksi.
1.2 Rumusan Masalah
rumusan masalah tentang kejahatan fisik terhadap personal yang dapat menjadi fokus
penelitian atau pembahasan:
1. Apa faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kejahatan fisik terhadap personal di suatu
wilayah atau masyarakat tertentu?
2. Bagaimana pola kejahatan fisik terhadap personal berbeda antara kelompok-kelompok
demografis, seperti berdasarkan usia, jenis kelamin, atau latar belakang ekonomi?
3. Apa dampak psikologis dari menjadi korban kejahatan fisik terhadap personal, dan
bagaimana dampak ini dapat diatasi atau diobati?
4. Bagaimana sistem hukum menangani kasus kejahatan fisik terhadap personal, dan seberapa
efektif upaya-upaya penegakan hukum tersebut dalam mencegah tindakan serupa di masa
depan?
5. Apakah perbedaan dalam pendekatan pencegahan kejahatan fisik terhadap personal antara
negara-negara dengan tingkat kejahatan yang tinggi dan rendah?
Rumusan masalah ini dapat membantu mengarahkan penelitian atau diskusi tentang kejahatan
fisik terhadap personal dan memandu upaya-upaya untuk memahami, mencegah, dan
menanggulangi masalah tersebut
1.3 Tujuan
Tujuan terkait kejahatan fisik terhadap personal mencakup berbagai aspek, yang meliputi:
1. Pencegahan: Salah satu tujuan utama adalah mencegah terjadinya kejahatan fisik terhadap
personal dengan mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan mengimplementasikan strategi
pencegahan yang efektif, seperti meningkatkan kesadaran akan kejahatan, memperkuat
keamanan fisik dan lingkungan, dan memberikan pendidikan tentang konflik penyelesaian
alternatif.
2. Perlindungan Korban: Tujuan lainnya adalah melindungi korban kejahatan fisik terhadap
personal dengan memberikan dukungan, bantuan medis dan psikologis, serta memastikan
bahwa mereka mendapatkan keadilan melalui sistem peradilan pidana yang adil dan efektif.
3. Penegakan Hukum: Meningkatkan penegakan hukum untuk menangkap, mengadili, dan
menghukum pelaku kejahatan fisik terhadap personal adalah tujuan penting lainnya dalam
upaya untuk menciptakan keamanan dan keadilan dalam masyarakat.
4. Rehabilitasi: Memberikan kesempatan bagi pelaku kejahatan fisik untuk direhabilitasi dan
reintegrasi kembali ke masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab kejahatan
dan memberikan program-program rehabilitasi yang efektif.
5. Pengurangan Dampak: Mengurangi dampak kejahatan fisik terhadap personal dengan
memperbaiki sistem dukungan bagi korban, meningkatkan ketersediaan layanan kesehatan
mental, dan memperkuat kerjasama antara lembaga pemerintah, non-pemerintah, dan
masyarakat sipil.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian

Kejahatan fisik terhadap personal merujuk pada tindakan kekerasan atau tindakan yang
menyebabkan cedera fisik atau kesehatan seseorang oleh individu atau kelompok lain. Ini
mencakup berbagai jenis kejahatan, seperti penyerangan, pemerkosaan, pembunuhan,
pengeroyokan, dan perampokan dengan kekerasan. Kejahatan semacam ini melibatkan kontak
langsung antara pelaku dan korban, dan seringkali menimbulkan trauma fisik dan psikologis
yang serius pada korban. Penyebab kejahatan fisik terhadap personal bisa bermacam-macam,
termasuk faktor sosial, ekonomi, psikologis, dan lingkungan. Mencegah dan menanggulangi
kejahatan fisik terhadap personal menjadi fokus utama dalam upaya menciptakan masyarakat
yang lebih aman dan sejahtera bagi semua individu.

2.2 Faktor Kejahatan Fisik Terhadap Personal


Kejahatan fisik terhadap personal melibatkan pemahaman tentang konteks sosial, ekonomi,
budaya, dan psikologis di mana kejahatan semacam itu terjadi. Beberapa faktor yang menjadi
bagian dari latar belakang tersebut meliputi:
1. Faktor Sosial: Ketidaksetaraan sosial, ketegangan antar kelompok, dan kurangnya akses
terhadap sumber daya dapat memicu konflik interpersonal yang berujung pada kejahatan fisik
terhadap personal.
2. Faktor Ekonomi: Ketidakadilan ekonomi, kemiskinan, dan kesenjangan pendapatan bisa
menjadi pemicu kejahatan, baik sebagai motif langsung (misalnya, perampokan untuk mencuri
uang) atau sebagai faktor pendorong (misalnya, perasaan putus asa yang mendorong tindakan
kriminal).
3. Faktor Budaya: Norma-norma budaya tertentu atau pandangan yang mengesankan
kekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan konflik dapat mempengaruhi tingkat kejahatan
fisik dalam suatu masyarakat.
4. Faktor Psikologis: Gangguan mental, ketidakstabilan emosional, dan pengaruh alkohol atau
obat-obatan dapat meningkatkan risiko individu melakukan tindakan kekerasan terhadap orang
lain.
5. Faktor Lingkungan: Faktor-faktor lingkungan, seperti ketidakamanan di lingkungan
perkotaan, kurangnya penerangan di area gelap, atau minimnya pengawasan di tempat-tempat
umum, dapat menciptakan kesempatan bagi pelaku kejahatan untuk melakukan tindakan
mereka tanpa terdeteksi.

2.3 Dampak Terhadap Korban Dan Masyarakat


1. Dampak Fisik: Cedera serius, luka bakar, patah tulang, atau bahkan kematian.
2. Dampak Psikologis: Trauma, depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma.
3. Dampak Sosial: Stigma, isolasi sosial, dan hilangnya rasa aman dalam masyarakat.
4. Dampak Ekonomi: Biaya pengobatan medis, kehilangan pendapatan, dan kerugian finansial
jangka panjang.

2.4

Anda mungkin juga menyukai