Anda di halaman 1dari 31

KONDISI EKONOMI, POLITIK DAN SOSIAL

PASCA PEMILIHAN PRESIDEN (PILPRES) 2019


Diajukan untuk memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu : Endang Susilo Wardani S.Pd.I, MM. Pd

Disusun Oleh :

Dedy Armando (2016050127)

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN


UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulilahi Robbil „alamin, segala puji bagi

Allah Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu mata kuliah Studi

Kelayakan Bisnis yang berjudul “Kondisi Ekonomi, Politik, Sosial Pasca

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019”. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang senantiasa mampu

menunjukkan bukti kehambahannya.

Penelitian ini di susun guna untuk memenuhi pesyaratan tugas

individu mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Jurusan Manajemen Sumber

Daya Manusia Fakultas Manajemen Universitas Pamulang. Penulis menyadari

bahwa penelitian ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan dan

dukungan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca supaya penulis dapat menyusun penelitian selanjutnya dengan baik.

ii
DAFTAR ISI

Cover .............................................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................................ ii

Daftar Isi ......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................................. 4

C. Batasan Masalah ................................................................................................. 5

D. Perumusan Masalah ............................................................................................ 5

E. Tujuan Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

F. Kerangka Berfikir ............................................................................................... 7

G. Hipotesis ............................................................................................................ 9

H. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Sistem Demokrasi ............................................................................................... 12

B. Ekonomi ............................................................................................................... 14

C. Politik ................................................................................................................... 15

D. Sosial .................................................................................................................. 17

BAB III KONDISI EKONOMI, POLITIK DAN SOSIAL

A. Ekonomi .............................................................................................................. 20

iii
B. Politik .................................................................................................................. 20

C. Sosial ................................................................................................................... 22

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 25

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi

disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi

tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai

dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Sistem menurut

Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya

terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan

batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar”

yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan

dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem

dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau

sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda

alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem

informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.

Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah

tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang

menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang

mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma

yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis

maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan

antar manusia. Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan

1
sebagai perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu

kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.

Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah

keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para

konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam

menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi,

dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan

dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem

ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi

untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan

jasa diproduksi.

Politik adalah kajian ilmu sosial, yang tidak bisa lepas dari

aktivitas kehidupan manusia. Mengapa demikian? Karena manusia adalah

makhluk sosial. Sehingga bagaimanapun orang memandang politik,

selama manusia ada dan berupaya untuk melanjutkan peradabannya, maka

selama itu pula politik aka nada bersama berdampingan dengan manusia.

Sekalipun saat ini politik telah mengalami berbagai pergeseran, namun

rasanya kita tidak harus dan tidak bisa begitu saja dalam menilai baik tidak

politik, karena pada dasarnya poltik tu dikendalikan oleh manusia, maka

wajar kalu suatu ketika politik mengalami sedikit perubahan makna

Karena manusia sendiri pada dasarnya selalu berupaya untuk berubah.

Hanya tingal kita bisa tidak melihat sisi baik dari politik itu.

2
Memasuki awal tahun menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres),

lebih terlihat kesibukan diantara Parpol peserta Pemilu, rencana koalisi,

kebimbangan caleg dengan diterapkannya sistem suara terbanyak,

perebutan capres alternatif ketiga serta pemilihan cawapres pendamping.

Dalam kondisi krisis ekonomi yang memukul negara, krisis keuangan

langsung maupun tidak langsung juga memukul kekuatan parpol-parpol

dalam pelaksanaan kampanye, dimana kebutuhan dana pendukung yang

sangat besar dibutuhkan pada periode kampanye.

Sosiologi terutama menelaah gejala-gejala yang wajar dalam

masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat,

lembaga-lembaga kemasyrakatan, proses sosial, perubahan sosial dan

kebudayaan, serta perwujudannya. Tidak semua gejala tersebut

berlangsung secara norml sebagaiman dikehendaki masyarakat

bersangkutan. Gejala-gejala yang tidak dikehendaki merupakan gejala

abnormal atau gejala-gejala patologis. Hal ini disebabkan karena unsur-

unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga

menyebabkan kekecewaan-kekecewaan dan penderitaan. Gejala-gejala

abnormal tersebut dinamkan maslah-masalah sosial.

Maslah-masalah sosial tersebut berbeda dengan problema-

problema lainya di dalam masyarakat karena masalah-masalah sosial

tersebut berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga

kemasyarakatan. Masalah tersebut bersifat sosial karena bersangkut paut

dengan hubungan antarmanusia dan di dalam kerangka bagian-bagian

3
kebudayaan yang normatif. Hal ini dinamakan masalah karena bersnagkut-

paut dengan gejala-gejala yang mengganggu kelanggengan dalam

masyarakat.

Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-

unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan

kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan

pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan

kepincangan ikatan sosial. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta

keadaan yang sesuai pada hubungan-hubungan antar unsur-unsur

kebudayaan atau masyarakat. Apabila antar unsur-unsur tersebut terjadi

bentrokan, maka hubungan-hubungan sosial akan terganggu sehingga

mungkin terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang maslah di atas, diketahui terdapat

keterkaitan antara sektor ekonomi, politik dan soisal di suatu negara.

Faktor paling utama dalam mengembangkan demokrasi di dalam suatu

negara adalah upaya pemerintah dalam menyikapi kondisi ekonomi,

politik dan soial pasca pemilihan presiden (pilpres). Maka dapat di

kemukakan masalah – masalah yang berkaitan dengan fenomena di angkat

yaitu:

1. Upaya pemerintah menajaga stabilitas ekonomi pasca pemilihan

presiden (pilpres) tahun 2019.

2. Kedewasaan politik pasca pemilihan presiden (pilpres) tahun 2019.

4
Menciptakan hubungan masyarakat yang dinamis pasca pemilihan

presiden (pilpres) tahun 2019.

C. Batasan Masalah

Dalam setiap negara yang menganut sistem pemerintahan

demokrasi terdapat berbagai masalah yang mungkin dihadapi, akan tetapi

pada kesempatan ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan,

agar terarah pada pokok permasalahan yaitu kondisi yang dibahas

hanya masalah Ekonomi, Politik, dan Sosial.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis merumuskan

masalah yang diambil yaitu:

1. Apakah stabilitas Ekonomi pasca pemilihan presiden (pilpres) tetap

terjaga?

2. Dengan kedewasaan politik pasca pemilihan presiden (pilpres) tahun

2019, apakah ada pembaruan sistem politik di Indonesia?

3. Aapakah hubungan masyarakat tetap dinamis pasca pemilihan presiden

(pilpres) tahun 2019?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan

Tujuan dari penelitian yaitu:

5
a. Meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyikapi kondisi ekonomi,

politik dan sosial pasca pemilihan presiden (pilpres).

b. Memperbaiki kinerja pemerintah dalam ber-koordinasi antar lembaga

negara di Indonesia dari tingkat daerah dan pemerintah pusat.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat – manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai

berikut:

a. Penulis

Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman

penulis dengan cara membandingkan teori yang sudah diterima selama

masa kuliah dengan kenyataan yang dihadapi dalam dunia kerja.

Khususnya mengenai “Studi Kelayakan Bisnis”.

b. Pemerintah

Laporan tugas indisvidu ini diharapkan dapat memberi

tambahan informasi dan juga masukan baik berupa saran atau koreksi

guna mencapai efektifitas pemerintah untuk mengadakan peningkatan

dan perbaikan di segala bidang. Selain itu juga bermanfaat untuk

kemajuan negara khususnya dalam bidang ekonomi, politik dan sosial.

c. Pihak Lain

Laporan tugas individu ini diharapkan dapat menjadi sumbangan

pemikiran mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan juga dapat

6
bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan tidak menutup

kemungkinan untuk mengadakan penyempurnaan terhadap hasil

pengamatan ini.

G. Kerangka berfikir

Menurut Hermawan Kartajaya, EKONOMI adalah merupakan

suatu wadah yang menempatkan sektor industri berada di atasnya.

Menurut F. Isjwara, (1995: 42) POLITIK adalah salah satu

perjuangan untuk memperoleh kekuasaan atau sebagai tehnik menjalankan

kekuasaan-kekuasaan.

Menurut Lena Dominelli SOSIAL adalah merupakan bagian yang

tidak utuh dari sebuah hubungan manusia sehingga membutuhkan

pemakluman atas hal – hal yang bersifat rapuh di dalamnya.

7
8
H. Hipotesis

Sugiono (2016:80) menjelaskan hipotesis penelitian adalah

kesimpulan sementara yang di dasarkan pada kerangka berpikir, teori, dan

penelitian terdahulu.

Pengertian tersebut menegaskan bahwa yang di maksud

hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1 : βi ≠ 0 Ekonomi memiliki pengaruh pasca pemilihan presiden

(pilpres).

H2 : βi ≠ 0 Politik memiliki pengaruh pasca pemilihan presiden

(pilpres).

H3 : βi ≠ 0 Sosial memiliki pengaruh pasca pemilihan presiden

(pilpres).

H4 : βi ≠ 0 Ekonomi, Politik dan Sosial memiliki pengaruh pasca

pemilihan presiden (pilpres).

H1 : βi ≠ 0 Ekonomi tidak memiliki pengaruh pasca pemilihan presiden

(pilpres).

H2 : βi ≠ 0 Politik tidak memiliki pengaruh pasca pemilihan presiden

(pilpres).

H3 : βi ≠ 0 Sosial tidak memiliki pengaruh pasca pemilihan presiden

(pilpres).

9
H4 : βi ≠ 0 Ekonomi, Politik dan Sosial tidak memiliki pengaruh pasca

pemilihan presiden (pilpres).

I. Sistematika penulisan

Skripsi yang dibuat dengan judul “Kondisi Ekonomi, Politik, Sosial

Pacsa Pemilihan Presiden (Pilpres), terdiri dari lima bab yang sistematika

penulisannya sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini penulis membahas tentang latar belakang,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

kerangka berpikir, hipotesis, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang terdiri dari

pengertian penempatan posisi jabatan, pengertian ekonomi,

politik dan sosial, faktor-faktor yang mempengaruhi pacsa

pilpres dan teori-teori yang berhubungan dengan ekonomi,

politik, sosial.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum ekonomi, poltik,

sosial yang terdiri dari sejarah ekonomi, politik dan sosial

di Negara Kesatuan Republik Indonesia, struktur organisasi

10
pemerintahan, dan pembahasan hasil penelitian yang

meliputi tentang kondisi ekonomi, poltik dan sosial.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi tentang seluruh kesimpulan dari hasil

penelitian dan saran-saran bagi perkembangan ekonomi,

politik, sosial dimasa yang akan datang.

11
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem Demokrasi

Demokrasi adalah sistem politik atau sistem pengambilan

keputusan di dalam suatu lembaga, organisasi, atau negara, yang seluruh

anggota atau warganya memiliki jatah kekuasaan yang sama besar.

Demokrasi-demokrasi modern dicirikan oleh dua keunggulan yang secara

hakiki membedakannya dari bentuk-bentuk pemerintahan sebelumnya,

yakni mampu menjadi penengah di dalam lingkup masyarakatnya sendiri,

dan diakui kedaulatannya oleh suatu kerangka kerja legalistik dari negara-

negara berdaulat yang serupa. Pemerintahan demokratis lazimnya

dibanding-bandingkan dengan sistem pemerintahan oligarki (sistem

pemerintahan yang dikendalikan oleh segelintir warga negara), dan sistem

pemerintahan monarki (sistem pemerintahan yang dikendalikan oleh satu

orang penguasa tunggal).

Demokrasi perwakilan di zaman modern mencoba menjembatani

kesenjangan antara 'fitrah' manusia menurut Thomas Hobbes, dan

cengkeraman otoriterianisme, melalui 'kontrak-kontrak sosial' yang

melindungi hak-hak warga negara, membatasi kekuasaan negara, dan

menjamin terselenggaranya kedaulatan rakyat melalui hak suara.

12
Menurut Miriam Budihardjo (2008: 106) demokrasi yang dianut

Indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan pancasila, masih dalam taraf

perkembangan dan mengenai sifat-sifat dan cirri-cirinya terdapat berbagai

tafsiran serta pandangan. Tetapi yang tidak dapat disangkal ialah bahwa

beberapa nilai pokok dari demokrasi konstitusional cukup jelas tersirat di

dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang belum di amandemen. Selain itu

Undang-Undang Dasar kita menyebut secara eksplisit dua prisip yang

menjiwai naskah itu, dan yang dicantumkan dalam penjelasan Undang- 2

Undang Dasar 1945 mengenai Sitem Pemerintahan Negara yaitu: pertama

Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat). Tidak

berdasarkan kekuasaan belaka (Machsstaat). Kedua pemerintahan

berdasarkan atas Sistem Konstitusi (Hukum Dasar), tidak bersifat

Absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Indonesia telah menetapkan

cara pemilihan langsung umum ( pemilu ) sebagai cara menentukan para

wakil rakyat yaitu DPR, MPR dan Presiden serta Wakil Presiden.

Sebagaimana termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 19 ayat (1)

bahwa anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui Pemilihan

Umum, kemudian pada pasal 2 ayat (1) menjelaskan bahwa MPR, terdiri

dari DPR, dan anggota DPD yang juga dipilih oleh rakyat melalui

pemilihan umum. Untuk Presiden dan Wakil Presiden juga dipilih

langsung oleh rakyat melalui pemilihan Presiden hal itu dijelaskan dalam

Pasal 6A ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 yang berbunyi: “Presiden

dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh

13
rakyat”. Dalam pemilihan langsung seperti ini semua masyarakat memilih

langsung para wakilnya yang akan menduduki jabatan di pemerintahan

baik itu pemerintahan daerah maupun pemerintahan pusat.

Sementara itu, penggunaan sistem multi partai mempunyai banyak

partai peserta pemilu, mengakibatkan perspektif pemilih terhadap para

aktor atau pelaku politik menjadi sangat berbeda-beda termasuk para calon

presiden yang akan maju dalam pilpres 2019 itu semua didukung dengan

cara yang digunakan para calon presiden untuk memikat hati para pemilih

yang tentu saja berbeda antara satu capres dengan capres lainya. Pilpres

2019 yang tinggal menghitung bulan ini sudah banyak tokoh yang

mengakui akan mencalonkan diri menjadi presiden dan wakil presiden

tentu dengan cara promosi yang berbeda satu dengan lainnya sebagai

langkah awal memikat hati para pemilih.

B. Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari

aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan

konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari

bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga"

dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis

besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen

rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau

14
ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi, dan data dalam

bekerja.

Menurut Adam Smith yang terkenal dengan teori keunggulan

mengemukakan tentang ekonomi adalah suatu kegiatan yang terdiri dari

penyelidikan dan penelitian tentang kondisi, sebab, juga asal muasal

kekayaan negara.

C. Politik

Politik adalah suatu proses pembentukan dan pembagian

kekuasaan dalam masyarakat dimana wujudnya adalah proses pembuatan

keputusan, khususnya dalam negara. Definisi politik juga dapat diartikan

sebagai seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan, baik secara konstitusional

maupun non-konstitusional.

Pengertian politik secara etimologis adalah dari bahasa

Yunani, yaitu“Polis” yang artinya adalah Negara Kota. Pada

penggunaannya kata tersebut kemudian berkembang, diantaranya:

o Polities; artinya warga negara

o Politikos; artinya kewarganegaraan

o Politike Episteme; artinya ilmu politik

o Politicia: artinya pemerintahan negara

15
Ditinjau dari asal katanya maka definisi politik adalah kegiatan dalam

suatu sistem politik atau negara yang menyangkut penentuan tujuan dari

sistem tersebut dan bagaimana cara mencapai tujuan.

Tujuan Politik

Mengacu pada definisi politik di atas, maka kita dapat mengetahui

apa tujuan politik. Berikut ini adalah beberapa tujuan politik pada

umumnya:

o Untuk mengupayakan agar kekuasaan di masyarakat dan

pemerintahan dapat diperoleh, dikelola, dan diterapkan sesuai

dengan norma hukum yang berlaku.

o Untuk mengupayakan agar kekuasaan yang ada di masyarakat dan

pemerintahdapat memperoleh, mengelola, dan menerapkan

demokrasi secara keseluruhan.

o Untuk mengupayakan penerapan dan pengelolaan politik di

masyarakat dan pemerintahan sesuai dengan kerangka

mempertahankan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sedangkan, tujuan politik di Indonesia adalah sebagai berikut:

16
o Untuk melindungi hak-hak semua warga negara Indonesia tanpa

terkecuali, dan menjaga pelaksanaan kewajiban-kewajiban dengan

melaksanakan pemerintahan untuk mengatur keamanan.

o Untuk mensejahterakan kehidupan seluruh masayarakat Indonesia.

o Untuk memastikan terlaksananya sistem pendidikan demi

memajukan bangsa dan negara.

o Untuk menjaga keamanan dan perdamaian, serta kehidupan sosial

yang seimbang, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Penerapan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

politik diartikan sebagai proses kekuasaan pemerintah, baik lembaga

eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Penerapan politik juga terjadi pada

proses kekuasaan lembaga non pemerintahan, misalnya organisasi

masyarakat dan partai politik.

Menurut Andrew Heywood pengertian politik adalah kegiatan

suatu negara yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, serta

mengamandemen semua peraturan umum yang mengatur kehidupannya,

yang artinya tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerjasama.

D. Sosisal

Di kehidupan kita sebagai anggota masyarakat istilah sosial sering

dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan manusia dalam

masyarakat, seperti kehidupan kaum miskin di kota, kehidupan kaum

berada, kehidupan nelayan dan seterusnya. Dan juga sering diartikan

17
sebagai suatu sifat yang mengarah pada rasa empati terhadap kehidupan

manusia sehingga memunculkan sifat tolong menolong, membantu dari

yang kuat terhadap yang lemah, mengalah terhadap orang lain, sehingga

sering dikataka sebagai mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Pada dunia

pendidikan pun istilah sosial dipakai untuk menyebut salah satu jurusan

yang harus dipilih ketika memasuki jenjang sekolah menengah atas atau

pilihan ketika memasuki perguruan tinggi, dan jurusan tersebut adalah

jurusan yang berkaitan dengan segala aktivitas yang berkenaan dengan

tindakan hubungan antar manusia. Lebih jauh lagi terdapat dua bidang

ilmu yang ada di dunia ini yaitu ilmu pengetahuan alam dan humaniora,

kedua bidang tersebut mempunyai perbedaan kajian, yaitu bahwa ilmu

pengetahuan alam mengarah pada kajian-kajian yang bersifat alam dan

pasti, sedangkan humaniora berkaitan dengan kemanusiaan, atau sering

orang mengartikannya sebagai seni, bahasa, sastra. Sosial merupakan

bidang yang berada di antara humaniora dan ilmu pengetahuan alam. Atau

juga Ilmu pengetahuan alam dilawankan dengan ilmu pengetahuan sosial

atau ilmu sosial. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan sosial dari

kenyataan-kenyataan tentang istilah tersebut di atas.

Dilihat dari sasaran atau tujuan dari istilah tersebut yang berkaitan

dengan kemanusiaan, maka dapat diasumsikan bahwa semua pernyataan

tersebut pada dasarnya mengarah pada bentuk atau sifatnya yang humanis

atau kemanusiaan dalam artian kelompok, mengarah pada hubungan antar

manusia sebagai anggota masyarakat atau kemasyarakatan. Sehingga dapat

18
dimaksudkan bahwa sosial merupakan rangkaian norma, moral, nilai dan

aturan yang bersumber dari kebudayaan suatu masyarakat atau komuniti

yang digunakan sebagai acuan dalam berhubungan antar manusia.

Sosial disini yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang dipakai

sebagai acuan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat

atau komunitas, sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi

simbol-simbol berkaitan dengan pemahaman terhadap lingkungan, dan

berfungsi untuk mengatur tindakan-tindakan yang dimunculkan oleh

individu-individu sebagai anggota suatu masyarakat. Sehingga dengan

demikian, sosial haruslah mencakup lebih dari seorang individu yang

terikat pada satu kesatuan interaksi, karena lebih dari seorang individu

berarti terdapat hak dan kewajiban dari masing-masing individu yang

saling berfungsi satu dengan lainnya. Dalam konteks ini, manusia diatur

hak dan kewajibannya yang menunjukkan identitasnya dalam sebuah

arena, dan sering disebut sebagai status, bagaimana individu melaksanakan

hak dan kewajibannya sesuai dengan apa yang telah ada dalam perangkat

pedoman yang ada yang dipakai sebagai acuan.

menurut Enda M. C. Arti dari kata sosial adalah suatu cara tentang

bagaimana para individu saling berhubungan satu sama lain.

19
BAB III

KONDISI EKONOMI, POLITIK DAN SOSIAL

A. Ekonomi

Ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,07 persen pada kuartal I-2019,

angka ini hanya naik 0,01 persen poin dibandingkan periode yang sama

2018. Padahal, selama periode kuartal I-2019 ada masa kampanye Pemilu

2019 yang diharapkan bisa mendongkrak konsumsi demi pertumbuhan

ekonomi terdongkrak. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto

mengungkapkan, Pemilu masih memiliki andil terhadap pertumbuhan

ekonomi kuartal I-2019.

BPS Pengeluaran, Pengeluaran Publik, Pengeluaran Lembaga

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Rumah Tangga (PK-LNPRT). Pada

kuartal I-2019, LNPRT pun tumbuh signifikan, bahkan angkanya menjadi

yang tertinggi dibandingkan sumber pertumbuhan ekonomi lainnya. BPS

mencatat LNPRT tumbuh 16,93 persen pada kuartal I-2019. Padahal pada

kuartal I-2018 lalu, pertumbuhan LNPRT hanya 8,10 persen saja.

Sementara pada kuartal I-2017, LNPRT hanya tumbuh 8,08 persen.

B. Politik

Berbicara kodisi politik di Indonesia saat ini maka tidak akan jauh

dari sebuah kekuasaan.Sekarang ini politik justru seringkali digunakan

sebagai alat untuk mencapai kekuasaan.Entah dengan apa pun,tidak

20
melihat rambu-rambu yang ada,hal yang terpenting kursi kekuasaan harus

di dapat.

Namun,kursi kekuasaan itu harus di bayar dengan pengorbanan

yang besar juga baik itu fikiran dan material.Akhirnya rakyat yang

menjadi korban dari kondisi politik yang ada sekarang.Para birokrat

bangsa ini sepertinya masih terlalu sibuk untuk terus berebut kursi

kekuasaan.

Sekarang ini,para politikus yang ada justru tidak mampu

memberikan sebuah kesejukan di tengah gerahnya suasana politik yang

ada. Para politikus ini nampaknya masih terlalu sibuk.Padahal rakyat

indonesia di luar sana menjadi korban mereka.

Kebijakan itu jelas mencederai rasa keadilan publik karena di saat

yang sama kemiskinan masih mengharu biru indonesia.Penyikapan dari

penyelenggara negara terhadap kasus-kasus tersebut tetap saja di nilai jauh

dari komitmen untuk menjadikan aspirasi dan kehendak rakyat.

Pandangan masyarakat terhadap politik itu sendiri menjadi

buruk,dikarenakan pemerintah indonesia yang tidak menjalankan

kewajibannya sebagai wakil rakyat yang baik.Bagi mereka politik

hanyalah sesuatu yang buruk dalam mencapai kekuasaan.Jika hal ini terus

dibiarkan,maka seperti bom yang terus di pendam.Maka suatu saat akan

meletus juga.

21
Jika kondisi pemerintah terus seperti ini maka tidak mustahil jika

rakyat tidak akan percaya dengan politik,ketidakpercayaan para rakyat

inilah yang sangat berbahaya bagi kestabilan negara. Akibatnyamasyarakat

cenderung apatis terhadap kondisi sebuah negara.

Rakyat indonesia belum merasakan kinerja yang baik dari

pemerintah indonesia,malahan membuat mereka memandang buruk

terhadap politik itu sendiri.Selain itu,para generasi muda indonesia

haruslah diperkenalkan dengan politik yang sebenarnya,agar kemudian

hari mereka dapat menjadi generasi baru yang lebih bertanggung jawab.

C. Social

Dari berbagai berita dari sumber terpercaya seperti surat kabar,

televisi, dan situs online yang terdaftar resmi di Dewan Pers, dapat dilihat

bahwa bibit-bibit perpecahan di masyarakat akibat pemilu dan pilkada,

selama lima tahun terakhir ini sudah mulai muncul. Mengutip berita dari

BBC News Indonesia, tanggal 26 April 2019 dengan judul "Politik

identitas: Pilpres 2019 ungkap potensi keretakan sosial di masyarakat",

perpecahan di masyarakat sangat terlihat dan dirasakan oleh anggota

masyarakat.

Dalam berita tersebut, masyarakat yang diwawancarai

menceritakan pengalamannya akan akibat dari panasnya kontestasi politik

dalam pilkada dan pemilu terhadap kehidupan sosial mereka. Salah satu

22
warga yang diwawancarai adalah warga Jakarta Selatan, Nursyamsiah. Ia

menuturkan bahwa ia pernah mendapatkan penghakiman secara kasar dan

juga kecaman serta sebutan "kafir" dari teman dan keluarganya hanya

karena berbeda pilihan capres.

Warga Surabaya bernama Zabidi juga menuturkan pengalamannya

bahwa terjadi saling mengumpat di kalangan keluarga besarnya di Madura

hanya karena perbedaan pilihan capres. Sedangkan Asro, warga asal

Padang Panjang, Sumatra Barat mendapatkan hujatan dari teman-

temannya, dan bahkan tokoh intelektual dan tokoh agama karena ia

mengeluarkan opini di media sosial bahwa tidak perlu menjelek-jelekkan

capres dan cawapres dari kubu yang berseberangan dengan yang

didukung.

Berdasarkan hasil survei lembaga survei Polmark pasca Pilkada

DKI Jakarta tahun 2018, diketahui terhdapay 5.7% responden yang

mengatakan bahwa ada kerusakan hubungan pertemanan pasca Pilkada,

meningkat dibandingkan pada survei pasca Pilpres 2014 dimana terdapat

4.3% responden yang mengatakan bahwa ada rusaknya hubungan

pertemanan. Meskipun angkanya belum terlihat signifikan, namun hal ini

perlu diwaspadai karena terjadi peningkatan sehingga berpotensi

menyebabkan dampak yang jauh lebih besar kedepannya.

Dari pengamatan langsung yang dilakukan oleh media-media

terpercaya, riset dari lembaga survei, serta pengalaman penulis dalam

23
bermedia sosial, dapat diketahui bahwa pemilu ini telah memberikan

banyak dampak negatif terhadap kondisi masyarakat. Mengkafirkan,

mengumpat, dan menghakimi satu sama lain, menunjukkan bahwa dampak

yang berbahaya dari pemilu ini yaitu lunturnya rasa kemanusiaan yang

dimiliki oleh sebagian anggota masyarakat. Bahkan teman dan keluarga

sendiri pun tidak dianggap sebagai sesama manusia hanya karena

mendukung capres yang berbeda. Kondisi ini sangat berbahaya bagi

perkembangan bangsa Indonesia kedepannya karena beresiko

menyebabkan suatu disintegrasi nasional.

24
BAB IV

PENUTUP DAN HASIL PENELITIAN

Dari bidang ekonomi, Ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,07

persen pada kuartal I-2019, angka ini hanya naik 0,01 persen poin

dibandingkan periode yang sama 2018. Padahal, selama periode kuartal I-

2019 terdapat masa kampanye Pemilu 2019 yang diharapkan bisa

mendongkrak konsumsi sehingga pertumbuhan ekonomi turut

terdongkrak. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto

mengungkapkan, Pemilu masih punya andil terhadap pertumbuhan

ekonomi kuartal I-2019.

Dari bidang politik, beberapa aspek yang perlu dicermati oleh

pemerintah maupun elit politik dalam rangka penguatan kualitas

demokrasi adalah partisipasi politik, kebebasan sipil, dan perilaku

memilih. “Partisipasi politik masyarakat dalam menggunakan hak pilih

merupakan salah satu aspek yang menonjol yang dapat menentukan

kualitas pemilu di Indonesia,”. Hal yang dapat memengaruhi perilaku

memilih adalah kecenderungan pemilih milenial, pertimbangan

representasi agama muslim dan non-muslim, dan pengaruh religiusitas

dalam pilihan politik mereka.

Temuan penelitian lainnya menunjukkan politisasi SARA dan

penyebaran berita bohong menjadi gambaran sosial budaya yang perlu

segera diatasi. Politisasi SARA berpotensi memunculkan sikap intoleran di

25
dalam masyarakat, sedangkan penyebaran berita bohong berdampak pada

terciptanya kondisi yang meresahkan masyarakat sehingga timbul

kecurigaan.

Dari bidang sosial, Pemilu merupakan proses lima tahunan, pesta

demokrasi yang dirasakan oleh semua warga negara Indonesia. Konflik

dan perpecahan tentu tidak akan bisa dihindari sepenuhnya karena

masyarakat Indonesia yang beragam tidak hanya secara fisik, namun juga

dalam pendapat dan pikiran. Dalam kontestasi politik tentu juga ada pihak

yang menang dan kalah, dan memang menerima kekalahan setelah usaha

keras yang dilakukan bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan.

Sebagai warga negara yang baik, kita wajib mendukung proses pemilu ini

agar berjalan lancar. Bukan berati karena ada perpecahan maka kita harus

merombak secara penuh demokrasi kita dan menganggap negara berjalan

ke arah yang salah. Semuanya tentu butuh proses.

Yang dapat kita lakukan adalah mengedepankan berpikir kritis,

rasional, dan juga menghargai perbedaan yang ada. Rasa kemanusiaan

yang ada dalam diri setiap manusia perlu dibangkitkan kembali dalam

masyarakat, agar dapat memandang setiap orang, kawan maupun lawan,

sebagai pribadi bermartabat tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang

ada.

26
DAFTAR PUSAKA

Suggiono. 2011 Metode Penelitian Administratif. Bandung. Alfabeta

Https://www.kompasiana.com//indonesia pasca pemilu

Https://amp.kompas.com//dampak pemilu 2019 terhadap pertumbuhan ekonomi

indonesia

27

Anda mungkin juga menyukai