Book Chapter 2
Book Chapter 2
BAB II.
Logistik Oleh Asosiasi Terkait Logistik Indonesia dan
Asosiasi Logistik Internasional
ALI adalah organisasi nirlaba untuk profesi Supply Chain & Logistics di Indonesia.
Keanggotaan ALI terbuka untuk warga negara Indonesia yang bekerja sebagai
praktisi, akademisi, pembuat peraturan, atau pengamat di bidang supply chain &
manajemen logistik. Keanggotaan ALI bersifat individual. ALI dibuka untuk
keanggotaan publik pada bulan Januari 2003. Per Desember 2009, jumlah
anggota yang terdaftar mencapai lebih dari 3.000 profesional yang terdiri dari
praktisi, akademisi, regulator, dan mereka yang memiliki minat di bidang ini.
Praktisi berasal dari berbagai industri, yaitu produsen, penyedia logistik,
distributor, pedagang, pengecer, migas, dan masih banyak lagi.
Sebagai sebuah organisasi, ALI telah memberikan visi dan misi untuk
menghadirkan atmosfir yang kondusif bagi industri logistik Indonesia untuk
tumbuh dan dapat berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia yang
unggul di bidang manajemen Supply Chain & Logistik untuk negara ini. Untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan bertindak sebagai focal
point bagi masyarakat di bidang supply chain & manajemen logistik di Indonesia.
Menjadi Asosiasi Profesional Rantai Suplai & Logistik yang paling menonjol di
Indonesia dengan membawa nilai terbaik bagi logistik dan industri Indonesia
melalui berbagai kegiatan, online & offline, & kolaborasi dengan organisasi dan
komunitas yang relevan.
GAFEKSI adalah asosiasi yang melaksanakan pekerjaan angkutan laut dan jasa
kepabeanan di pelabuhan, termasuk mengendalikna pergudangan pemerintah.
INFA adalah asosiasi FF dan Jasa Kepabeanan yang mendapat lisensi dari
Departemen Perdagangan dan Kantor Bea Cukai, yang juga menjadi anggota
Federation Internationale des Associations de Transitaires et Assimiles (FIATA)
atau International Federations of Freight Forwarders Association. AEMPU
adalah asosiasi yang melaksanakan pekerjaan jasa angkutan udara berikut jasa
14
Selain dari asosiasi yang disebutkan diatas, tentunya masih ada asosiasi terkait
Logistik lainnya di Indonesia, seperti Asosiasi Depo Kontainer Indonesia
(ASDEKI) atau Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) atau asosiasi
lainnya. Komunitas Logistik pun banyak terbentuk seperti Supply Chain Indonesia
(SCI), Indonesian Logistics Community (ILC) yang saat ini telah bertransformasi
menjadi Nasional Logistic Community (NLC) dan Indonesia Over Dimension
Cargo & Heavy Lift Community (IOH) serta banyak lainnya.
C. Subsistem Logistik
Tujuan sistem logistik yang ideal adalah memastikan arus pasokan ke pembeli:
· Di kuantitas benar
· Di lokasi yang diinginkan
· Pada waktu yang dibutuhkan
· Pada kondisi yang mudah digunakan
· Dengan biaya total terendah
· Pergudangan
· Manajemen persediaan
· Packing & Pemanfaatan
· Informasi & Komunikasi
Hampir semua perusahaan, besar dan kecil, mintalah manajer yang bertanggung
jawab untuk transportasi. Menemukan dan mengelola campuran transportasi yang
diinginkan adalah tanggung jawab utama logistik. Jaringan tiga bidang fungsional
logistik - informasi, transportasi, dan persediaan - dapat direkayasa menjadi
berbagai pengaturan operasional yang berbeda. Setiap pengaturan akan memiliki
potensi untuk mencapai tingkat layanan pelanggan di biaya total yang terkait;
Intinya, ketiga fungsi ini menggabungkan untuk menciptakan solusi sistem untuk
logistik terpadu. Itu fungsi akhir logistik - pergudangan, penanganan material, dan
kemasan - juga merupakan bagian integral dari operasi larutan.
Namun, fungsi ini tidak memiliki independen status ketiganya yang sebelumnya
dibahas. Pergudangan, penanganan material dan kemasan merupakan bagian
integral dari yang lainnya daerah logistik. Misalnya, barang dagangan biasanya
perlu pergudangan pada waktu yang dipilih selama proses logistik. Kendaraan
transportasi membutuhkan penanganan material yang efisien bongkar muat.
Akhirnya, produk individual paling banyak ditangani secara efisien saat dikemas
bersama ke dalam pengiriman karton atau jenis kontainer lainnya.
1. Baseline (Dasar)
Posisi dari kebebasan fungsional yang lengkap di mana masing-masing
fungsi bisnis seperti produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara
sendiri-sendiri dan terpisah dari fungsi bisnis yang lain.
2. Integrasi Fungsional
Perusahaan telah menyadari perlu sekurang-kurangnya ada penggabungan
antara fungsi-fungsi yang melakukan aktivitas hampir sama, misalnya antara
bagian distribusi dan manajemen persediaan atau pembelian dengan pengendalian
material.
17
Oleh para ahli Logistik Integrasi Logistik digambarkan juga dengan 5 hal, yaotu
mengakomodasi pelanggan, fasilitas dan Jaringan, Inventori, Pergudangan dan
Transportasi
18
Dalam proses integrasi tersebut, teknologi informasi (TI) dan sistem-sistem yang
terkait diperlukan untuk mentransformasi cara perusahaan dalam menggunakan
rantai pasokan sehingga memberikan perbedaan dalam prioritas kompetitif, (Kim
dan Narasimhan, 2000). Teknologi informasi memungkinkan pembagian cepat
dari data permintaan dan penawaran. Dengan membagi informasi di seluruh
rantai pasokan ke konsumen akhir, kita bisa membuat sebuah rantai permintaan,
diharapkan pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Tujuannya ialah
mengintegrasikan data permintaan dan pasokan jadi gambaran yang akurasinya
sudah meningkat yang dapat diambil tentang sifat dari proses bisnis, pasar dan
konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan
kompetitif. Dengan adanya integrasi ini dalam manajemen logistik akan
meningkatkan ketergantungan dan inventori minimum.
Logistik juga dipandang dari domainnya terbagi 2 , yaitu domain Makro dan
Mikro
E. Soal Bab II