Anda di halaman 1dari 12

NAMA : NI KADEK ANGGUN APSARI

NOTAR : 2102042

KELAS : MLOG 3B

A. Asosiasi Logistik Freight Forwarder Indonesia (ALFI)

1. Sejarah ALFI atau ILFA


Sebelum bernama ALFI atau ILFA, nama asosiasi ini adalah GAFEKSI
(Gabungan Forwarder Penyedia Jasa Logistik & Ekspedisi Indonesia) atau INFA
(Indonesian Forwarders Associations) yang merupakan Asosiasi hasil peleburan atau
fusi dari ketiga Asosiasi sebelumnya yaitu :
• GAVEKSI (Gabungan Veem & Ekspedisi Seluruh Indonesia) dibawah naungan
Ditjen Hubla – Dephub
• NFFA (Indonesian Freight Forwarders Association) dibawah naungan Departemen
Perdagangan
• AEMPU (Asosiasi Ekspedisi Muatan Pesawat Udara) dibawah naungan Ditjen
Hubud – Dephub
Proses peleburan/fusi ini memakan waktu kurang lebih 2,5 tahun. Sejak tahun 1986
dimana pada masa transisi tersebut para Pimpinan/Pengurus dari GAVEKSI, INFFA.
AEMPU membentuk Dewan Jasa Pengurusan Transportasi Indonesia atau Indonesian
Freight Forwarders Council yang merupakan wadah/tempat dialog dan musyawarah
untuk mencari mufakat dalam rangka menindak lanjuti himbauan dan maksud positif
dari Departemen Perhubungan yang menghendaki bahwa Asosiasi – asosiasi yang
sejenis agar bergabung dan melebur menjadi satu demi untuk mempermudah
pembinaannya.
Sejalan dengan maksud dan tujuan tersebut, Menteri Perhubungan telah
mengeluarkan Surat Keputusan: KM-10 Tahun 1988 tertanggal 26 Januari 1988 tentang
Legalitas Pendirian Ijin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi; dan KM-10 Tahun 1989
Tanggal 22 Februari 1989 tentang pelimpahan wewenang memberikan ijin usaha Jasa
Pengurusan Transportasi Kepada Kantor Wilayah. Departemen Perhubungan yang
menandatangani atas nama Menteri Perhubungan.Setelah itu ketiga Asosiasi tersebut
mempersiapkan secara bersama perangkat-perangkat yang diperlukan demi
terwujudnya Fusi (peleburan). Dan pada tanggal 10 Juni 1989 Fusi (peleburan)
terlaksana dan sekaligus telah dirampungkannya Anggaran Dasar & Anggaran Rumah
Tangga sementara GAFEKSI (INFA).
Pengukuhan GAFEKSI (INFA) oleh Menteri Perhubungan telah dilaksanakan
tanggal 25 Juli 1989 dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor:
KP.4/AU.001/Phb-89 dimana dinyatakan GAFEKSI (INFA) merupakan satu-satunya
organisasi wadah bagi perusahaan Forwarder/Ekspedisi Muatan di Indonesia,
dilanjutkan dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Perhubungan No.
IM.5/HK/207/PHB-89 tanggal 28 Desember 1989 berisi instruksi kepada :
1. Para Direktur Jenderal di lingkungan Departeman Perhubungan
2. Para Kepala Kantor Wilayah Departemen Perhubungan
3. Tentang peningkatan pembinaan Asosiasi Penyedia Jasa Angkutan dan,
4. Penunjang lainnya di bidang Perhubungan.
GAFEKSI (INFA) Sebagai Anggota Badan-Badan Nasional dan Internasional :
1. KADIN PUSAT
2. DEPALINDO (Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia)
3. FIATA (International Federation of Freight Forwarder Associations)
4. AFFA (Asean Federation of Forwarder Associations)
5. IFCBA (Internasional Federation of Customs Brokers Associations.
Sejak Munas di Bali 2010 disepakati pergantian nama dan GAFEKSI menjadi
ALFI.Pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Denpasar, Bali pada 2010
itu, Gafeksi sepakat untuk mengubah nama asosiasi menjadi ALFI/ILFA, berdasarkan
SK Menteri Perhubungan No. KP 781 Tahun 2012 tanggal 8 Agustus 2012.
2. Visi dan Misi
VISI ILFA/ALFI
Menjadikan anggota sebagai arsitek angkutan barang untuk logistic dan distribusi
yang berdaya saing global.
MISI ILFA/ALFI
a. Mendukung kebijakan pemerintah dalam program pembangunan ekonomi
nasional.
b. Mengembangkan pelayanan jasa forwarding dan logistik di dalam dan luar negeri
serta mengembangkan perusahaan pengurusan jasa kepabeanan di dalam negeri.
c. Mengembangkan kemampuan anggota sebagai tulang punggung kelancaran arus
mobilitas barang.
d. Menjadikan kegiatan forwarding, logistik dan pengusaha pengurusan jasa
kepabeanan sebagai industri yang berdaya saing global; dan
e. Menjadikan para anggota sebagai pelaku professional di dalam bidang forwarding,
logistik dan pengusaha pengurusan jasa kepabeanan yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
3. Aktivitas Kegiatan
Untuk mencapai tujuan dan cita-cita pembentukan ALFI/ILFA, maka kegiatan pokok
organisasi bermuatan substansi sebagai berikut :
a. Menyebar-luaskan fungsi dan peranan Jasa Pengurusan Transportasi dan Logistik
(Freight Forwarding and Logistics Services, Jasa Pergudangan) termasuk di
dalamnya Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) atau Customs Brokers
dan Penyedia Jasa Ekspedisi;
b. Menunjang usaha perdagangan dan industri serta pengangkutan untuk
memperlancar arus dan gerak barang sehingga tercapai suatu sistem angkutan yang
aman, cepat dan hemat;
c. Mendukung dan membantu usaha Pemerintah dalam pembangunan ekonomi,
terutama dalam bidang distribusi barang dan informasi perdagangan baik Nasional
maupun Internasional;
d. Membina, meningkatkan dan mengembangkan kemampuan usaha para anggota
dan mengembangkan profesionalisme dan kompetensi sumber daya manusia;
e. Mempererat hubungan antara anggota dalam rangka menciptakan rasa kesatuan dan
persatuan;
f. Mendirikan Yayasan, Koperasi atau Badan-Badan lainnya untuk membantu
anggota dan karyawan perusahaan anggota beserta keluarganya; dan
g. Melaksanakan kegiatan lain yang ditentukan dalam Program Kerja Organisasi yang
tidak bertentangan dengan AD/ART
4. Fungsi
ALFI/ILFA berfungsi sebagai:
a. Wadah dan wahana penyalur kegiatan sesuai kepentingan anggotanya;
b. Wadah dan wahana pembinaan dan pengembangan anggotanya dalam usaha
mewujudkan tujuan organisasi;
c. Wadah dan wahana peran serta dalam usaha mensukseskan pembangunan industri
Jasa Pengurusan Transportasi dan Logistik( Freight Forwarding and Logistics
Services, Jasa Pergudangan) dan termasuk di dalamnya Pengusaha Pengurusan Jasa
Kepabeanan (Customs Brokers) dan Penyedia Jasa Ekspedisi;
d. sarana penyalur aspirasi anggota, dan sebagai sarana komunikasi timbal balik antar
anggota dan/atau antar organisasi dan pemerintah;
e. Menciptakan iklim usaha yang kondusif, transparan, dan profesional serta
menggalang sinergi seluruh potensi ekonomi nasional.
5. Tugas Pokok
Untuk mencapai tujuan dan melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 7 dan
Pasal 8, ALFI/ILFA mempunyai tugas pokok :
a. Menyebarluaskan fungsi dan peranan Jasa Pengurusan Transportasi dan Logistik
(Freight Forwarding and Logistic Services, Jasa Pergudangan) dan termasuk di
dalamnya Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (Customs Brokers ) dan
Penyedia Jasa Ekspedisi sebagai pelaku ekonomi untuk terciptanya sistem
pengelolaan pengiriman, penerimaan, penyimpanan dan penghantaran barang
dengan cepat, tepat dan aman (efektif, efisien dan produktif), dalam arti yang
seluas-luasnya;
b. Membantu para anggota untuk mengembangkan serta meningkatkan daya saing
dalam guna usahanya, dengan menyempurnakan tata laksana, organisasi dan
administrasi dalam rangka memajukan usaha modernisasi Jasa Pengurusan
Transportasi dan Logistik (Freight Forwarding and Logistic Services, Jasa
Pergudangan) dan termasuk Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan PPJK
(Customs Brokers) dan Penyedia Jasa Ekspedisi melalui darat, laut dan udara
maupun secara terpadu;
c. Melaksanakan inventarisasi, identifikasi, klasifikasi, kualifikasi, akreditasi,
sertifikasi dan rekomendasi kepada perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi
(Freight Forwarding Page 5 and Logistic Services, Jasa Pergudangan) dan termasuk
Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan PPJK (Customs Brokers) dan Penyedia
Jasa Ekspedisi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh ALFI/ILFA.

B. ASOSIASI FREIGHT FORWARDING INTERNASIONAL


a. FIATA A (Federasi Internasional Asosiasi Freight Forwarders)
1. Sejarah
• FIATA (Federasi Internasional Asosiasi Freight Forwarders) organisasi
non-pemerintah berbasis keanggotaan yang mewakili perusahaan
ekspedisi di sekitar 150 negara.
• Keanggotaan FIATA terdiri dari 109 Anggota Asosiasi dan lebih dari 5.500
Anggota Perorangan, yang secara keseluruhan mewakili industri yang
terdiri dari 40.000 perusahaan pengiriman barang dan logistik di seluruh
dunia.
• Didirikan pada tahun 1926 di Wina, Austria, FIATA mempunyai akronim
berdasarkan nama Prancisnya (Fédération Internationale des Associations
de Transitaires et Assimilés) dan dikenal sebagai 'suara global logistik
pengangkutan'. FIATA berkantor pusat di Jenewa, Swiss
2. Visi
‘Logistik tanpa batas untuk dunia digital dan berkelanjutan’
3. Misi
• Untuk menyatukan industri pengiriman barang di seluruh dunia;
• Mewakili, memajukan dan melindungi kepentingan industri dengan
berpartisipasi sebagai penasihat atau ahli dalam pertemuan badan-badan
internasional yang menangani bidang transportasi;
• Untuk membiasakan perdagangan dan industri serta masyarakat luas
dengan layanan yang diberikan oleh perusahaan ekspedisi melalui
penyebaran informasi, distribusi publikasi, dll.;
• Untuk menstandardisasi dan meningkatkan kualitas layanan yang
diberikan oleh perusahaan ekspedisi dengan mengembangkan dan
mempromosikan dokumen penerusan yang seragam, ketentuan
perdagangan standar, dll.;
• Untuk membantu pelatihan kejuruan bagi perusahaan ekspedisi, masalah
asuransi pertanggungjawaban, alat untuk perdagangan elektronik
termasuk pertukaran data elektronik (EDI) dan barcode
4. Peran FIATA dalam Industri Logistik
FIATA telah memainkan peran penting dalam beberapa perkembangan penting
dalam industri logistik, termasuk:
• Pengembangan bill of lading elektronik (eBL)
• Penyusunan aturan dan praktik terbaik untuk perantara pengurusan
pengiriman
• Promosi standar dan praktik terbaik untuk industri logistic
• Advokasi kepentingan industri di tingkat nasional dan internasional
FIATA juga merupakan sumber informasi dan dukungan yang berharga bagi para
pelaku usaha di industri perantara pengurusan pengiriman dan logistik. Organisasi
ini menawarkan berbagai program dan layanan, termasuk:
• Pelatihan dan sertifikasi
• Penelitian dan analisis pasar
• Jaringan internasional professional
• Representasi di badan-badan standar internasional
5. Tugas FIATA
Tugas FIATA secara umum adalah untuk :
• Meningkatkan profesionalisme dan daya saing para anggotanya. FIATA
melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme dan daya
saing para anggotanya, antara lain melalui pelatihan, seminar dan workshop,
kunjungan industri, serta kolaborasi dengan pemerintah dan lembaga lainnya.
• Mendukung pengembangan industri logistik di seluruh dunia. FIATA
melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung pengembangan industri
logistik di seluruh dunia, antara lain melalui peningkatan kapasitas dan
kompetensi sumber daya manusia, pengembangan infrastruktur logistik,
peningkatan standarisasi dan sertifikasi, serta promosi dan pemasaran
Tugas FIATA secara spesifik adalah sebagi berikut :

1) Advokasi
FIATA mewakili kepentingan industri perantara pengurusan pengiriman dan
logistik di tingkat nasional dan internasional. Organisasi ini bekerja sama
dengan pemerintah, badan-badan standar internasional, dan pemangku
kepentingan lainnya untuk mempromosikan kebijakan dan praktik yang
mendukung industri ini.
2) Standar dan praktik terbaik
FIATA mengembangkan standar dan praktik terbaik untuk industri perantara
pengurusan pengiriman dan logistik. Standar-standar ini membantu
memastikan bahwa layanan perantara pengurusan pengiriman memenuhi
kebutuhan para pelaku usaha dan konsumen.
3) Pelatihan dan sertifikasi
FIATA menawarkan berbagai program pelatihan dan sertifikasi untuk para
pelaku usaha di industri perantara pengurusan pengiriman dan logistik.
Program-program ini membantu para pelaku usaha untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan mereka, sehingga mereka dapat memberikan
layanan yang lebih baik kepada pelanggan mereka
4) Penelitian dan analisis pasar
FIATA melakukan penelitian dan analisis pasar untuk membantu para pelaku
usaha di industri perantara pengurusan pengiriman dan logistik untuk
memahami tren dan perkembangan terbaru di pasar.
5) Jaringan internasional professional
FIATA menyediakan jaringan internasional profesional bagi para pelaku
usaha di industri perantara pengurusan pengiriman dan logistik. Jaringan ini
memungkinkan para pelaku usaha untuk berbagi informasi dan praktik
terbaik, serta untuk membangun hubungan bisnis.
6. Aktivitas FIATA
1) Pengembangan eBL
FIATA memainkan peran penting dalam pengembangan bill of lading
elektronik (eBL). eBL adalah dokumen elektronik yang menggantikan bill of
lading kertas tradisional. eBL lebih efisien dan aman daripada bill of lading
kertas, dan FIATA telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan
bahwa eBL diterima secara luas di seluruh dunia.
2) Penyusunan aturan dan praktik terbaik untuk perantara pengurusan pengiriman
FIATA telah mengembangkan berbagai aturan dan praktik terbaik untuk
perantara pengurusan pengiriman. Aturan-aturan ini membantu memastikan
bahwa perantara pengurusan pengiriman memberikan layanan yang berkualitas
dan bertanggung jawab kepada pelanggan mereka.
3) Promosi standar dan praktik terbaik untuk industri logistic
FIATA bekerja sama dengan badan-badan standar internasional, seperti
International Organization for Standardization (ISO), untuk mempromosikan
standar dan praktik terbaik untuk industri logistik. Standar-standar ini
membantu memastikan bahwa industri logistik beroperasi secara efisien dan
aman.
4) Advokasi kepentingan industri di tingkat nasional dan internasional
FIATA mewakili kepentingan industri perantara pengurusan pengiriman dan
logistik di tingkat nasional dan internasional. Organisasi ini bekerja sama
dengan pemerintah, badan-badan standar internasional, dan pemangku
kepentingan lainnya untuk mempromosikan kebijakan dan praktik yang
mendukung industri ini.
FIATA berkomitmen untuk memastikan bahwa industri perantara
pengurusan pengiriman dan logistik terus berkembang dan berkembang.
Organisasi ini berfokus pada beberapa prioritas utama, termasuk:
- Digitalisasi industri logistic FIATA percaya bahwa digitalisasi adalah
kunci untuk masa depan industri logistik. Organisasi ini bekerja sama
dengan para pemangku kepentingan di seluruh rantai pasokan untuk
mempromosikan digitalisasi di industri logistik.
- Peningkatan keberlanjutan industry FIATA berkomitmen untuk
mempromosikan praktik yang berkelanjutan di industri logistik.
Organisasi ini bekerja sama dengan para pemangku kepentingan di seluruh
rantai pasokan untuk mengurangi dampak lingkungan dari industri
logistik.
- Promosi perdagangan bebas dan adil FIATA percaya bahwa perdagangan
bebas dan adil penting untuk pertumbuhan ekonomi global. Organisasi ini
bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi internasional untuk
mempromosikan perdagangan bebas dan adil.
- Peningkatan profesionalisme dan kompetensi tenaga kerja logistic FIATA
berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi tenaga
kerja logistik. Organisasi ini menawarkan berbagai program pelatihan dan
sertifikasi untuk membantu para pelaku usaha di industri perantara
pengurusan pengiriman dan logistik untuk meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan mereka
b. IATA (The International Air Transport Association)

1. Sejarah
Perkembangan perusahaan penerbangan dunia yang sangat pesat tidak lepas
dari peranan organisasi penerbangan dunia International Air Transport Association
(Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional; disingkat IATA) yaitu sebuah
organisasi penerbangan internasional yang anggotanya terdiri dari maskapai-
maskapai penerbangan seluruh dunia. IATA bermarkas di Montreal, Kanada.
Maskapai-maskapai penerbangan anggotanya diberikan kelonggaran khusus
sehingga dapat mengkonsultasikan harga antara sesama anggota melalui organisasi
ini. IATA juga bertugas menjalankan peraturan dalam pengiriman barang-barang
berbahaya dan menerbitkan panduan Peraturan Barang-barang Berbahaya IATA
(IATA Dangerous Goods Regulations). Didirikan pada April 1945 di Havana, Kuba,
IATA adalah penerus Asosiasi Lalu Lintas Udara Internasional (International Air
Traffic Association) yang didirikan di Den Haag pada tahun 1919, tahun saat
penerbangan berjadwal internasional yang pertama di dunia dilaksanakan. Tujuan
utamanya adalah untuk membantu maskapai-maskapai penerbangan untuk bersaing
secara sehat dan mencapai keseragaman dalam penetapan harga. Saat didirikan,
IATA beranggotakan 57 anggota dari 31 negara, sebagian besar di Eropa dan
Amerika Utara. IATA kini mempunyai lebih dari 270 anggota dari lebih dari 140
negara di dunia.
2. Visi
Bekerja sama untuk membentuk pertumbuhan masa depan industri
transportasi udara yang aman, terjamin, dan berkelanjutan yang menghubungkan
dan memperkaya dunia.
3. Misi
- Mewakili industri penerbangan Kami meningkatkan pemahaman mengenai
industri transportasi udara di kalangan pengambil keputusan dan
meningkatkan kesadaran akan manfaat penerbangan bagi perekonomian
nasional dan global. Dengan mengadvokasi kepentingan maskapai
penerbangan di seluruh dunia, kami menentang peraturan dan tarif yang tidak
masuk akal, meminta pertanggungjawaban regulator dan pemerintah, dan
mengupayakan peraturan yang masuk akal.
- Memimpin industri penerbangan Selama lebih dari 70 tahun, kami telah
mengembangkan standar komersial global yang menjadi landasan industri
transportasi udara. Tujuan kami adalah membantu maskapai penerbangan
dengan menyederhanakan proses dan meningkatkan kenyamanan
penumpang sekaligus mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
- Melayani industri penerbangan Kami membantu maskapai penerbangan
untuk beroperasi dengan aman, terjamin, efisien, dan ekonomis berdasarkan
aturan yang jelas. Dukungan profesional diberikan kepada seluruh pemangku
kepentingan industri dengan beragam produk dan layanan ahli.
4. Aktivitas IATA
- Menjaga keselamatan penerbangan, menerbitkan jadwal dan menentukan
tariff penerbangan internasional yang wajar bagi masyarakat dunia serta
membantu anggotanya untuk menemukan solusi atas permasalahan
penerbangan.
- Menjalin kerja sama dengan ICAO (Internasional Civil Aviation
Organisastion), organisasi milik PBB bergerak dalam bidang penerbangan
yang didirikan tahun 1944.
- Memfasilitasi kerja sama antara beberapa perusahaan penerbangan yang
menjadi anggotanya baik secara langsung maupun tidak langsung.
5. Tugas IATA
Menyederhanakan proses
- Meningkatkan keamanan
- Meningkatkan kenyamanan penumpang
- Mengurangi biaya
- Meningkatkan efisiensi
- Membantu mencapai tujuan keberlanjutan

Anda mungkin juga menyukai