Anda di halaman 1dari 4

DRAFT

PENAWARAN HARGA JASA SEWA MOBILE COAL CRUSHING PLANT DAN RUANG LINGKUP
PEKERJAAN

Client : PT. Kapuas Bara Utama

Up. : Bapak Harli Hasibuan ( KTT )

Bapak Kar gen ( Manager Procurement )

Bapak Cecep Su sna ( Manager Opera ons )

Bapak Aventus Anreza ( Dept. Head Cpp Hauling & Port )

Project : Jasa Sewa Mobile Coal Crushing Plant

Capacity : 300 – 350 Ton / Hour

Loca on : Buhud, Kalimantan Tengah

Date : 27 Maret 2024

1. Lingkup Pekerjaan PT. KAPUAS BARA UTAMA ( Penyewa )


a. Menyediakan lahan lokasi untuk Mobile Coal Crushing Plant dan meratakan sesuai luas
yang dibutuhkan.
b. Melakukan pemadatan tanah lokasi Mobile Coal Crushing Plant untuk kebutuhan Stabiiitas
Unit pada saat operasi.
c. Menyediakan Mess/tempat nggal untuk karyawan CV/PT kami.
d. Menyediakan dan memasang mbangan batu bara.
e. Menyediakan alat berat Crane untuk pengangkatan komponen Mobile Coal Crushing Plant
di lokasi selama pemasangan.
f. Mensupply bahan Batu Bara ke lokasi Mobile Crushing Plant.
g. Menyediakan alat berat ( Excavator / Wheel Loader ) dan bahan bakar yang dibutuhkan
untuk pekerjaan untuk pekerjaan Mobile Coal Crushing Plant.
h. Menyediakan alat bantu kerja, yaitu : Mesin Las, Blunder, Gerinda dan lainnya.
i. Menyediakan kebutuhan bahan bakar solar untuk genset.
j. Membuat Ruang Panel dan Ruang Genset.
k. Mengurus surat – surat Izin yang dibutuhkan.

2. Lingkup Pekerjaan CV/PT. ( Pemberi Sewa )


a. Menyediakan tenaga kerja atau Operator untuk pengoperasian mesin Mobile Coal
Crushing Plant yang akan disesuaikan dengan kebutuhan produksi PT. KAPUAS BARA
UTAMA.
b. Menggan Spareparts atau komponen Mobile Coal Crushing Plant bila terjadi kerusakan.
c. Melaksanakan pengoperasian dan perawatan Mobile Coal Crushing Plant.
d. Membayar gaji karyawan CV/PT.
e. Menyediakan kendaraan operasional.
f. Menyediakan Genset untuk keperluan pengoperasian Mobile Coal Crushing Plant.
g. Menyediakan 1 (Satu) set unit mesin peralatan Mobile Coal Crushing Plant berkapasitas
300 – 350 Ton per Jam yang terdiri dari :

 1 Unit Hopper L. 4 m x W. 4m x H. 2,2 m


 1 Unit Feeding Conveyor CV-01 BW. 1,0 x L. 16 m
 1 Unit Roller Screen JM 0920.
 1 Unit Secondary Crusher JM 3024.
 1 Unit Conveyor CV-02 BW 1,0 x L. 6,5 m
 1 Unit Stock Pile Conveyor CV-03 BW. 1,0 x L. 24 m

3. Nilai Jasa Pekerjaan


a. PT. KAPUAS BARA UTAMA akan membayar pekerjaan jasa sewa Mobile Coal Crushing
Plant kepada CV/PT. se ap bulan dengan perincian sebagai berikut :
 Jasa sewa Mobile Coal Crushing Plant Rp. 12.000,- (Dua Belas Ribu Rupiah) per
Ton, belum termasuk PPN 11%.
 Minimum Charge sebesar 30.000 (Tiga Puluh Ribu) ton dikalikan Rp. 12.000,- (Dua
Belas Ribu Rupiah) jika se ap bulan dak ada hasil atau jika hasil Crushing kurang
dari 30.000 (Tiga Puluh Ribu) ton perbulan, belum termasuk PPN 11%.

4. Pembayaran Kontrak
a. PT. KAPUAS BARA UTAMA akan membayar Uang Muka di awal perjanjian kepada CV/PT.
sebesar Rp 360.000.000,- (Tiga Ratus Enam Puluh Juta Rupiah) belum termasuk PPN 11%.
b. Biaya Mobilisasi unit Mobile Coal Crushing Plant dan sampai Pemasangan dilokasi site akan
dibayarkan oleh PT. KAPUAS BARA UTAMA kepada CV/PT. di awal perjanjian sebesar Rp
450.000.000,- (Empat Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) belum termasuk PPN 11%.
c. PT. KAPUAS BARA UTAMA dan CV/PT. melakukan kontrak minimal selama 24 (Dua Puluh
Empat) bulan dan dapat dilanjutkan kembali sesuai dengan kesepakatan bersama para
pihak.
d. CV/PT. akan mengembalikan Uang Muka kepada PT. KAPUAS BARA UTAMA dengan cara
memotong hasil jasa sewa Mobile Crushing atau hasil Minimum Charge se ap bulannya
sebesar Rp 21.200.000,- (Dua Puluh Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah) yang akan dimulai
pada tagihan bulan ke Tujuh sampai dengan selesainya nilai pengembalian uang muka.
e. PT. KAPUAS BARA UTAMA akan melakukan pembayaran kepada CV/PT. se ap tanggal 05
s/d 10 (lima sampai dengan sepuluh) sesuai perhitungan tonase yang masuk setelah
di mbang atau minimum charge yang dibuatkan dalam Berita Acara.

5. Ketentuan Lain
a. Perhitungan Tonase dilakukan sesuai batu bara yang di crushing setelah di mbang atau
dengan dra diatas tongkang.

6. Sanksi – sanksi
a. Apabila CV/PT. dak dapat memproses batu bara pada unit Mobile Coal Crushing Plant
yang telah ditentukan sebanyak minimal 30.000 ton per bulan, maka CV/PT. dikenakan
denda sebesar kekurangan Crushing yang harus dipenuhi untuk mencapai 30.000 ton per
bulan dikalikan harga jasa Crushing sebesar Rp 12.000,- (Dua Belas Ribu Rupiah) per Ton.
b. Apabila PT. KAPUAS BARA UTAMA dak dapat mensupplay batu bara dilokasi minimal
sebesar 30.000 ton per bulan, maka PT. KAPUAS BARA UTAMA wajib membayar minimum
charge yang telah ditentukan, yaitu 30.000 ton per bulan dikalikan Rp. 12.000,- (Dua Belas
Ribu Rupiah) per Ton.
c. Apabila PT. KAPUAS BARA UTAMA dak melakukan pembayaran sesuai dengan ketentuan
yang disepaka , yaitu tgl. 5 s/d 10, maka CV/PT. memiliki hak :
1) Dua bulan dak ada pembayaran maka CV/PT. akan memberhen kan produksi.
2) Tiga bulan dak ada pembayaran, CV/PT. berhak memutuskan hubungan perjanjian
secara sepihak dan CV/PT. berhak untuk membongkar, mengambil serta membawa
keluar pihak mana pun juga dan dak ada tuntutan apapun oleh PT. KAPUAS BARA
UTAMA dari ndakan yang telah di lakukan oleh CV/PT.

7. Perselisihan
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akibat pelaksanaan perjanjian ini akan
diselesaikan secara musyawarah mufakat, namun apabila dak tercapai, maka kedua belah
pihak sepakat memilih penyelesaian melalui jalur hukum dalam hal ini Pengadilan Negeri Kota
Jakarta.

8. Force Majure
a. Se ap kegagalan para pihak untuk melaksanakan se ap kewajiban berdasarkan perjanjian
ini dak dianggap sebagai suatu pelanggaran perjanjian ataupun kelalaian, jika kegagalan
tersebut disebabkan oleh keadaan memaksa yang melipu antara lain : Peperangan, Huru
– hara, Pemberontakan, Kerusuhan Sipil, Blokade, Sabotase, Embargo, Pemogokan,
Epidemi, Banjir, Kebakaran, atau cuaca lainnya yang merugikan se ap pemerintah Dejure
/ Kebijaksanaan yang merugikan dari pemerintah Dejure atau Defacto termasuk
perubahan kebijakan moneter secara dras s dan semua itu berada diluar kemampuan
kedua belah pihak untuk mengatasinya atas secara wajar, dak dapat dikuasai oleh pihak
yang terkena sebab – sebab tersebut, sehingga mengakibatkan penundaan, pembatasan
atau menghalangi ndakan tepat pada waktunya oleh pihak yang terkena pengaruh.
b. Apabila terjadi Force Majure kedua belah pihak harus memberitahu kepada pihak lainnya
secara tertulis dalam waktu paling lambat 1 (Satu) minggu sejak terjadinya Force Majure.

Hormat kami,

CV/PT.

Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai