Anda di halaman 1dari 1

SINOPSIS PANTOMIM SD PELITA KASIH

JUDUL : BUANG SAMPAHMU PADA TEMPATNYA


TEMA : PEDULI LINGKUNGAN
SEKOLAH : SD PELITA KASIH CURUP
PEMERAN : 1. GLORIA SIDABALOK sebagai BOBA
: 2. OLIVIA ARETHA LANTIN PUTRI sebagai TOBI
PEMBINA : 1. MARIA PANGARIBUAN, S.Th
: 2. EZRA NAKKITA SITUMORANG, S.Pd
ARANSEMEN MUSIK : EZRA NAKKITA SITUMORANG, S.Pd

Di suatu pagi yang cerah, terdengar bunyi kicau burung yang menyanyi dengan riang. Boba
seorang anak perempuan yang cuek, tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Setelah bangun, ia ke kamar
mandi dan segera mandi dan menyikat giginya. Setelah selesai, ia melihat ke arah jam dinding dan
terkejut saat ia menyadari dia sudah hampir terlambat. Dengan tergesa-gesa ia memakai seragam
sekolah dan menggendong tas sekolahnya dan langsung bergegas berangkat. Di perjalanan menuju
sekolah, Boba bertemu dengan teman sekelasnya, Tobi. Boba dan Tobi berjalan sambil bergandengan
tangan dan bercerita tentang permainan apa yang akan dimainkan di sekolah. Tetapi, tiba-tiba Boba
sibuk menendang sampah yang berserakan di jalan, dan Tobi yang melihat itu tidak suka sehingga ia
menegur Boba dan menasehatinya, “Kalau membuang sampah itu harus pada tempatnya!.” Boba
mengabaikan nasehat Tobi, dan berlari sendiri seolah-olah bahagia karena berhasil membuat Tobi kesal.
Dan tidak hanya itu, ia makan sambil berjalan, membuang dan melempar sampah dari buah pisang yang
dimakannya sembarangan tanpa rasa bersalah.

Sekolah sudah dekat, gerbang sekolah sudah terlihat. Tetapi tiba-tiba boba terjatuh, terpeleset
sampah kulit pisangnya yang ia lempar sendiri. Boba menangis kesakitan dan malu. Melihat itu, Tobi
segera menolong Boba, dengan menyambut tangannya dan membantu menenangkan Boba yang masih
menangis. Setelah itu, Tobi menasehati Boba tentang pentingnya tidak membuang sampah
sembarangan. Kali ini Boba mendengarkan Tobi dengan wajah yang masih terlihat sedih. Tobi akhirnya
memeluk Boba, dan menyemangatinya, dan Boba berjanji tidak akan membuang sampah sembarangan
lagi. Tiba-tiba bel masuk sekolah berbunyi, ternyata mereka sudah terlambat. Mereka pun segera berlari
menuju sekolah dan masuk ke kelas.

Anda mungkin juga menyukai