Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RUTIN

RESUME EMANSIPASI DALAM KAJIAN BUDAYA

DISUSUN OLEH :

NAMA : INTAN NUR’AINIZA SITORUS

NIM : 3191122002

KELAS : A REGULER 2019

DOSEN PENGAMPU : Dr. ROSRAMADHANA, M.Si

PURNAMA SARI , S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
Emansipasi dalam Kajian Budaya
Narasumber : Dr. Rosramadhana , S.pd ., M.Si

Perempuan memperjuangkan emansipasi ialah perempuan yang memperjuangkan


kebebasan untuk mengangkat posisi wanita dari yang terendah agar setara dengan laki-laki .
Latarbelakang perempuan berada dalam patriarki karena pada zaman kolonial wanita hanya
dijadikan gundik dan hanya dibolehkan bekerja di ruang domestik , perempuan juga tidak
diperbolehkan mengampu pendidikan . Perempuan bisa mengatasi ketertindasan itu dengan
cara perempuan itu sendiri yang memberikan solusinya .

Gerakan feminisme memperjuangkan kesetaraan yang mana perempuan juga harus


siap menghadapi tantangan , gerakan feminisme juga tidak selalu mengarah ke ranah politik
yang ingin mendapat kekuasaan . Kebanyakan gerakan feminisme mengarah terhadap
ekofeminisme yang menekankan wanita dalam mengembangkan pariwista dalam membantu
perekonomian . Jika perempuan ingin menjadi pemimpin maka ia harus keluar dari
memarjinalkan perempuan itu sendiri . Pemberdayaan perempuan dapat dilakukan di
berbagai bidang seperti pendidikan , ekonomi , dan pariwisata . Kepemimpinan perempuan
tidak selalu mengarah pada emosinal , namun emosional itu miliki perempuan dan laki-laki
sehingga yang paling penting dalam kepemimpinan ialah self control .

Pada penilitian bunda yang berada di wilayah Palumanan di Sumatera Utara , di sana
masih ada budaya kawin anom yang mana tradisi ini dimulai dengan perjodohan anak
perempuan yang masih berusia muda , anak perempuan yang sudah mensturasi dianggap
harus segera menikah . Awalnya pernikahan ini secara endogami , namun seiring berjalannya
waktu kawin anom mulai beralih fungsi kepada pernikahan yang dilakukan dengan faktor
ekonomi dengan harapan agar mengurangi beban keluarga . Perempuan mengalami
ketertindasan dalam berbagai hal seperti perempuan tidak bebas di ranah publik , usia
belumm cukup untuk melakukan reproduksi , mengalami KDRT (kekerasan dalam rumah
tangga) , pernikah tidak legal di mata hukum , dan kesehatan reproduksi yang memburuk di
karenakan usia yang belum dewasa.

Perempuan ialah ciptaan tuhan yang memiliki kodrat melahirkan , menyusui , dan
mensturasi . Bekerja di ranah domestik bukanlah kodrat perempuan melainkan kontruksi
yang terbentuk di masyarkat . Seharusnya antara perempuan dan laki-laki yang berumah
tangga harus memiliki keseimbangan pembagian kerja , wanita bukan hanya mengurus
domestik area , wanita juga memiliki kebebasan dalam berada di publik area . Perempuan dan
laki-laki tidak harus saling mendominasi dan mengkotak-kotakkan dalam berbagai hal .
Feminisme memperjuangkan perempuan dari kekerasan seksual dan berbagai hal yang
menindas perempuan itu sendiri .

Anda mungkin juga menyukai