Anda di halaman 1dari 5

SISTEM POLITIK NEGARA NORWEGIA

Julis Andreas Wijaya Gea


Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau
julisandreaswg@gmail.com

Abstrak
Artikel ini membahas tentang sistem politik Norwegia yang didasarkan pada berbagai konsep
dan ideologi, termasuk demokrasi liberal, social democracy, ekologi, multikulturalisme,
globalisme, dan humanisme. Norwegia, sebagai negara maju dengan sistem politik yang
demokratis, memiliki komitmen terhadap nilai-nilai ini dalam pengelolaan ekosistem,
migrasi, kesejahteraan sosial, dan hubungan internasional. Dengan berbagai perubahan politik
dan ekonomi yang terjadi, Norwegia terus memperkuat posisinya dalam mengatasi masalah
lingkungan dan menanggapi tantangan global. Dengan pendekatan inklusif dan progresif,
Norwegia menunjukkan komitmen dalam membangun masyarakat yang harmonis dan
mempromosikan perdamaian internasional.
Kata Kunci: Sistem Politik, Norwegia

Abstract
This article discusses Norway's political system based on various concepts and ideologies,
including liberal democracy, social democracy, ecology, multiculturalism, globalism, and
humanism. Norway, as an advanced country with a democratic political system, is committed
to these values in managing ecosystems, migration, social welfare, and international
relations. Amidst political and economic changes, Norway continues to strengthen its
position in addressing environmental issues and responding to global challenges. With an
inclusive and progressive approach, Norway demonstrates its commitment to building a
harmonious society and promoting international peace.
Keywords: Politic Systems, Norway

PENDAHULUAN
Norwegia, sebuah negara kerajaan yang terletak di semenanjung Skandinavia, telah
lama dikenal karena sistem politiknya yang demokratis. Dengan berbagai ideologi yang
mendasari sistem politiknya, Norwegia mencerminkan komitmen yang kuat terhadap nilai-
nilai demokrasi liberal, social democracy, ekologi, multikulturalisme, globalisme, dan
humanisme. Sistem politik Norwegia mencakup pengelolaan ekosistem, migrasi,
kesejahteraan sosial, dan hubungan internasional dengan tujuan menjaga keseimbangan dan
menciptakan keharmonisan.
Pada Norwegia, konsep demokrasi liberal menempatkan individu sebagai fokus utama
dengan hak-hak yang dijamin melalui undang-undang dan lembaga-lembaga. Seiring dengan
itu, ideologi social democracy menggarisbawahi peran pemerintah dalam mengelola ekonomi
dan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat. Norwegia juga mengadopsi prinsip
ekologi, memprioritaskan perlindungan lingkungan dan menjaga keberlanjutan ekosistem.
Selain itu, multikulturalisme dan globalisme menjadi dasar bagi integrasi migran dan
kerjasama internasional. Artikel ini membahas mengenai analisis sistem-sistem politik yang
ada pada negara Norwegia secara mendetail dan dalam.

PEMBAHASAN
Keadaan Politik Negara Norwegia
Norwegia adalah negara kerajaan yang terletak di bagian utara benua Eropa, tepatnya
di semenanjung Skandinavia. Negara ini memiliki sistem politik yang berbasis demokrasi,
dengan pemerintah yang terdiri dari kabinet, Stortinget (parlemen), dan Mahkamah
Konstitusional. Norwegia memiliki sistem politik yang mengacu pada konsepti dan ideologi
demokrasi liberal, social democracy, ekologi, multikulturalisme, globalisme, dan humanisme.
Norwegia juga merupakan negara maju yang terkenal dengan keberhasilannya dibidang
industri minyak, tetapi memiliki ambisi untuk menjadi pemimpin global dalam mengatasi
masalah lingkungan, seperti mengurangi emisi karbon dari deforestasi dan degradasi. Negara
ini juga mengelola hubungan internasional dengan tujuan untuk mengembangkan hubungan
internasional yang baik dan mengurangi konflik internasional1.
Keadaan politik Norwegia saat ini mengalami beberapa perubahan, seperti
peningkatan penggunaan teknologi dan peningkatan pemerintah terhadap pengelolaan
lingkungan. Norwegia juga meningkatkan pengelolaan migrasi dan integrasi migran, serta
mengurangi kemiskinan dengan sistem pajak, sistem sosial, dan sistem pendidikan. Negara
ini juga mengalami perubahan dalam industri maritim, dimana Norwegia telah berhasil
mencapai kekuatan ekonomi maritimnya dan mewujudkan industri yang bebas karbon.
Norwegia juga mengelola hubungan internasional dengan tujuan untuk mengembangkan
hubungan internasional yang baik dan mengurangi konflik internasional.
Sistem Politik Negara Norwegia
Norwegia memiliki sistem politik yang mengacu pada konsepti dan ideologi
demokrasi liberal, dimana kedudukan individu diperingkatkan ke atas, dan hak-hak individu
dijamin melalui undang-undang dan institusi. Sistem politik Norwegia juga mengacu pada
konsepti dan ideologi social democracy, dimana pemerintah mengelola ekonomi dan
membantu masyarakat dengan sistem pajak, sistem sosial, dan sistem pendidikan. Norwegia

1
Pretty Agnes, "Identitas dalam Kebijakan Luar Negeri: Studi Kasus Peran Norwegia sebagai Peace Nation
dalam Upaya Perdamaian Israel – Palestina," Journal of International Relations 5, no. 2 (2019): 411-423
dikenal memiliki sistem politik yang menekankan konsep dan ideologi demokrasi liberal,
yang menempatkan individu sebagai entitas utama dan menjamin hak-hak individu melalui
berbagai undang-undang serta institusi yang telah ditetapkan. Sistem politik Norwegia juga
mencerminkan konsep dan ideologi social democracy, di mana pemerintah memiliki peran
yang signifikan dalam mengelola ekonomi dan memberikan bantuan kepada masyarakat
melalui beragam mekanisme seperti sistem pajak, sistem sosial, dan sistem pendidikan 2. Pada
intinya, sistem politik Norwegia menekankan perlindungan dan peningkatan kedudukan
individu dalam masyarakat, dengan memastikan bahwa hak-hak individu dilindungi oleh
kerangka undang-undang yang kuat dan lembaga-lembaga yang berwenang
Norwegia juga memiliki sistem politik yang mengacu pada konsepti dan ideologi
ekologi, dimana pemerintah mengelola ekosistem dan lingkungan hidup dengan tujuan untuk
menjaga kesehatan lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Norwegia juga mempraktikkan sistem politik yang berorientasi pada konsep dan ideologi
ekologi, di mana pemerintah bertanggung jawab dalam pengelolaan ekosistem dan
perlindungan lingkungan hidup dengan fokus pada pemeliharaan keseimbangan ekologis
serta upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan3.
Dalam hal ini, pemerintah Norwegia menempatkan penekanan yang besar pada
perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup sebagai bagian integral dari kebijakan
publiknya. Hal ini mencakup upaya-upaya untuk memelihara keanekaragaman hayati,
menjaga kualitas udara dan air, serta memperhatikan aspek-aspek lingkungan dalam
pengembangan infrastruktur dan kebijakan ekonomi. Prinsip-prinsip ekologi yang diterapkan
oleh Norwegia mengindikasikan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan
mencegah kerusakan lingkungan yang dapat membahayakan keberlanjutan ekosistem. Dalam
praktiknya, pemerintah Norwegia mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi
sumber daya alam dan menanggapi tantangan-tantangan lingkungan yang dihadapi, termasuk
perubahan iklim global dan penurunan biodiversitas.
Sistem politik Norwegia juga memperhatikan konsep dan ideologi multikulturalisme,
di mana pemerintah memiliki peran dalam mengatur migrasi dan memfasilitasi integrasi
migran dengan tujuan membentuk masyarakat yang harmonis dan penuh toleransi. Dalam hal
ini, Norwegia menekankan pentingnya pengelolaan migrasi secara inklusif, yang mencakup

2
Ridho Wirawan, "Dinamika Hubungan Integrasi Ekonomi terhadap Negara Kesejahteraan di Eropa: Studi
Kasus Norwegia," WANUA: Jurnal Hubungan Internasional 6, no. 1 (2021): 47.
3
Endani Agustina, "Analisis Ekonomi Maritim Norwegia Melalui Industri Perikanan dan Akuakultur
(Pendekatan Ekonomi Biru) pada Tahun 2011-2016" (Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Lampung, 2018).
penerimaan dan integrasi migran ke dalam masyarakat. Pemerintah Norwegia berupaya
menciptakan lingkungan yang mendukung bagi migran untuk berpartisipasi dalam kehidupan
sosial, ekonomi, dan budaya negara tersebut4.
Prinsip multikulturalisme yang diterapkan oleh Norwegia menunjukkan komitmen
untuk menghargai keragaman budaya dan latar belakang etnis serta agama dari populasi
negara tersebut. Ini melibatkan pembangunan kebijakan dan program-program yang
mempromosikan inklusi sosial dan kesempatan yang setara bagi semua warga, termasuk
migran dan minoritas etnis. Norwegia berusaha untuk menciptakan masyarakat yang inklusif
dan beragam, di mana setiap individu dihormati dan diakui nilainya tanpa memandang latar
belakang budaya atau etnisnya. Ini mencerminkan komitmen Norwegia untuk membangun
harmoni dan kesatuan dalam keragaman, serta mendorong pemahaman saling antar kelompok
masyarakat yang berbeda.
Sistem politik Norwegia juga mengacu pada konsepti dan ideologi globalisme,
dimana pemerintah mengelola hubungan internasional dengan tujuan untuk mengembangkan
hubungan internasional yang baik dan mengurangi konflik internasional. Sistem politik
Norwegia juga mencakup konsep dan ideologi globalisme, di mana pemerintahnya berperan
dalam mengatur hubungan internasional dengan fokus pada pengembangan kerjasama
internasional yang positif serta upaya untuk mengurangi konflik antarnegara. Dalam hal ini,
Norwegia menekankan pentingnya diplomasi multilateral dan partisipasi aktif dalam
organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa, dan NATO.
Melalui keterlibatan ini, Norwegia bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, keamanan,
dan kerjasama di tingkat global5.
Prinsip globalisme yang diterapkan oleh Norwegia mencerminkan komitmen untuk
berkontribusi dalam upaya penyelesaian konflik internasional dan pembangunan dunia yang
berkelanjutan. Ini melibatkan dukungan terhadap proyek-proyek pembangunan internasional,
bantuan kemanusiaan, dan upaya-upaya untuk mengatasi tantangan-tantangan global seperti
perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidaksetaraan. Selain itu, Norwegia juga memperhatikan
pentingnya dialog antarbudaya dan penghargaan terhadap keanekaragaman global.
Pemerintah Norwegia berusaha memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman saling
antarbangsa melalui berbagai program pendidikan, pertukaran pelajar, dan kegiatan budaya.

4
Winda Nurlaily Rafikalia Iskandar, "Faktor Sosial dan Ekonomi sebagai Penyebab Peningkatan Respon Anti-
Imigran di Norwegia Tahun 2008-2011," Vol. 3, No. 2, hlm. 707-720.
5
Eko Novrialdi, "Kepentingan Norwegia Mendukung Program Reducing Emission from Deforestation and
Degradation (REDD) di Hutan Amazon Peru," OM FISIP Vol. 2 No. 2 (2015).
PENUTUP
Sistem politik di Norwegia mencerminkan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai
demokrasi liberal, social democracy, ekologi, multikulturalisme, globalisme, dan humanisme.
Dengan pendekatan yang inklusif dan progresif, Norwegia berhasil mengintegrasikan
berbagai konsep dan ideologi ini dalam pengelolaan ekosistem, migrasi, kesejahteraan sosial,
dan hubungan internasional. Melalui kebijakan yang terarah, Norwegia terus memperkuat
posisinya sebagai negara yang berkomitmen pada keharmonisan internal dan perdamaian
global.

DAFTAR PUSTAKA
Agnes, P. (2019). Identitas dalam Kebijakan Luar Negeri: Studi Kasus Peran Norwegia
sebagai Peace Nation dalam Upaya Perdamaian Israel – Palestina. Journal of
International Relations, 5(2), 411-423.
Agustina, E. (2018). Analisis Ekonomi Maritim Norwegia Melalui Industri Perikanan dan
Akuakultur (Pendekatan Ekonomi Biru) pada Tahun 2011-2016 (Skripsi). Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Iskandar, W. N. R. (2014). Faktor Sosial dan Ekonomi sebagai Penyebab Peningkatan Respon
Anti-Imigran di Norwegia Tahun 2008-2011. Vol. 3, No. 2, hlm. 707-720.
Novrialdi, E. (2015). Kepentingan Norwegia Mendukung Program Reducing Emission from
Deforestation and Degradation (REDD) di Hutan Amazon Peru. OM FISIP Vol. 2 No.
2
Wirawan, R. (2021). Dinamika Hubungan Integrasi Ekonomi terhadap Negara Kesejahteraan
di Eropa: Studi Kasus Norwegia. WANUA: Jurnal Hubungan Internasional, 6(1), 47.

Anda mungkin juga menyukai