Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NI KADEK MEDI AYU MARTINI

NIM : 2311011052
PRODI : BIMBINGAN DAN KONSELING
ROMBEL : 8
ABSEN : 4

TUGAS PPKN
1. Berikan pengertian “apa yang dimaksud Integrasi Nasional”, berikan juga paling sedikit 2
contoh terkait dengan integrase nasional?
Jawaban : integrasi nasional merupakan proses penyatuan wilayah yang membuat
perbedaan. Dalam pengertian politik, integrasi nasional adalah integrasi berbagai
kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan wilayah nasional yang mengembangkan
identitas nasional. Dari segi antropologis, integrasi nasional juga merupaka proses
penyesuaian diri dengan berbagai faktor budaya untuk mencapai keselarasan fungsi-
fungsi yang ada dalam kehidupan masyarakat. Jadi pada dasarnya, integrasi nasional
merupakan konsep penting yang perlu dipahami oleh semua warga negara. Dalam hal
integrasi nasional, antara lain ada syarat-syarat, formasi-formasi dan hambatan-
hambatannya.
Contohnya :
● Gotong Royong
Masyarakat Indonesia memang terkenal dengan nilai kemanusiaan yang sangat
tinggi. Hal ini bisa tercermin dari kegiatan gotong royong yang dilakukan demi
mencapai tujuan bersama. Dengan gotong royong, maka semua permasalahan
akan terasa lebih ringan.
● Rajin Beribadah
Rajin beribadah sesuai dengan agama yang dianut masing-masing juga
merupakan perwujudan integrasi sosial. Dengan rajin beribadah, maka seseorang
telah mensukseskan integrasi nasional yang ada di dalam masyarakat Indonesia
● Upacara Bendera
Upacara bendera juga menjadi wujud integrasi nasional yang sudah ditanamkan
kepada masyarakat sejak dini. Adapun upacara bendera sendiri biasanya
dilaksanakan setiap hari Senin di sekolah serta pada perayaan hari nasional
lainnya.

2. Tunjukkan dan jelaskan paling sedikit 3 tipe integrase nasional.?


Jawaban :
● Integrasi Budaya:
Integrasi budaya melibatkan penyatuan beragam kebudayaan, tradisi, bahasa, dan nilai-
nilai yang ada dalam suatu negara. Ini bisa dilakukan melalui pendidikan yang mencakup
pembelajaran tentang budaya-budaya yang berbeda, promosi kegiatan budaya yang
inklusif, serta pembentukan simbol-simbol kebangsaan yang merangkul keragaman.

● Integrasi Ekonomi:
Integrasi ekonomi mengacu pada penggabungan kegiatan ekonomi yang berbeda di
seluruh wilayah negara. Ini dapat dilakukan melalui kebijakan perdagangan yang
menguntungkan semua wilayah, infrastruktur yang merata, dan pembangunan ekonomi
yang berfokus pada inklusi sosial serta kesetaraan peluang.

● Integrasi Politik:
Integrasi politik mencakup proses penyatuan kekuatan politik yang berbeda di seluruh
negara. Hal ini dapat dicapai melalui sistem pemerintahan yang inklusif, pembentukan
partai politik yang mewakili beragam kelompok masyarakat, serta promosi partisipasi
politik yang merata di semua tingkatan pemerintahan.

3. Menurut anda, apakah integrase nasional itu sangat urgen bagi suatu bangsa..? apa
argument anda.?
Jawaban : Integrasi nasional sangatlah penting bagi suatu bangsa karena membentuk
dasar yang kuat untuk stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan harmoni sosial.
Berikut adalah urgensi integrasi nasional:
● Stabilitas Politik: Integrasi nasional membantu mengurangi konflik internal dan
potensi disintegrasi negara. Dengan mempromosikan identitas nasional yang
bersatu, negara dapat menciptakan kesatuan politik yang kokoh, mencegah
pemberontakan dan perpecahan.
● Pertumbuhan Ekonomi: Integrasi nasional memungkinkan pemanfaatan sumber
daya secara efisien di seluruh wilayah negara. Dengan mengurangi hambatan
perdagangan dan investasi antar daerah, negara dapat mencapai pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi dan merata.
● Harmoni Sosial: Integrasi nasional membantu mengatasi konflik antar kelompok
etnis, agama, dan budaya dengan mempromosikan kesetaraan hak dan
kesempatan bagi semua warga negara. Ini menciptakan suasana harmoni sosial
yang mendorong kerjasama dan solidaritas di antara beragam komunitas.

Integrasi nasional juga merupakan fondasi bagi pembangunan negara yang berkelanjutan,
memungkinkan negara untuk menghadapi tantangan internal dan eksternal dengan lebih
efektif serta memperkuat identitas nasional yang bersama-sama.

4. Berikan penjelasan mengenai makna “Masyarakat Majemuk” dan mengapa dikatakan


bahwa dalam masyarakat majemuk akan terjadi ikatan-ikatan primordial..?jelaskan
pandangan anda dengan contoh-contoh kongkrit.
Jawaban : "Masyarakat Majemuk" merujuk pada suatu masyarakat yang terdiri dari
beragam kelompok etnis, agama, budaya, dan sosial yang hidup berdampingan dalam
satu entitas politik. Dalam masyarakat majemuk, keberagaman ini diakui dan dihargai
sebagai bagian integral dari identitas nasional atau negara.
Ikatan-ikatan primordial terjadi dalam masyarakat majemuk karena adanya afiliasi atau
keterikatan emosional yang kuat terhadap kelompok etnis, agama, atau budaya tertentu
yang diwarisi secara turun-temurun. Ini seringkali lebih kuat daripada ikatan-ikatan
sekunder, seperti kesetiaan terhadap negara atau pemerintah.
Contoh-contoh konkret ikatan-ikatan primordial dalam masyarakat majemuk termasuk:
1. Identitas Etnis: Misalnya, di negara dengan masyarakat majemuk seperti Malaysia,
ikatan primordial dapat terjadi antara orang-orang dari etnis yang sama, seperti Melayu,
Cina, atau India, yang merasa memiliki afiliasi dan keterikatan emosional yang kuat
terhadap kelompok etnis mereka sendiri.
2. Identitas Agama: Di negara seperti India, di mana terdapat berbagai agama seperti
Hindu, Islam, Kristen, Sikh, dan lain-lain, ikatan primordial dapat terjadi antara umat
beragama yang merasa memiliki koneksi emosional dan spiritual yang mendalam dengan
komunitas agama mereka.
3. Identitas Budaya: Contohnya, di Amerika Serikat, di mana masyarakatnya terdiri dari
beragam budaya dan asal-usul, ikatan primordial bisa terbentuk antara individu yang
merasa terhubung dengan asal-usul etnis atau budaya mereka, seperti orang-orang Italia,
Irlandia, atau Meksiko.

Dalam masyarakat majemuk, penting untuk memahami dan mengelola ikatan-ikatan


primordial ini dengan bijaksana, sehingga dapat mempromosikan keragaman yang
inklusif dan mendorong persatuan nasional tanpa mengabaikan hak-hak dan identitas
kelompok-kelompok yang berbeda.

5. Masyarakat majemuk memiliki potensi untuk terjadinya konflik yang bersifat vertical
maupun konflk horizontal. Jelaskan pandangan anda terhadap konflik tersebut.
Jawaban : Konflik dalam masyarakat majemuk dapat bersifat vertikal dan horizontal, dan
kedua jenis konflik ini memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas sosial dan
politik. Berikut adalah pandangan saya terhadap konflik vertikal dan horizontal dalam
masyarakat majemuk:
1. Konflik Vertikal:
Konflik vertikal terjadi antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam hierarki sosial,
seperti antara kelompok mayoritas dan minoritas, atau antara pemerintah dan masyarakat.
Misalnya, konflik antara mayoritas etnis dengan minoritas etnis yang merasa diabaikan
atau didiskriminasi oleh pemerintah atau kelompok mayoritas dapat memicu ketegangan
sosial yang serius.
2. Konflik Horizontal:
Konflik horizontal terjadi antara kelompok-kelompok yang sejajar dalam hierarki sosial,
seperti antara kelompok etnis, agama, atau budaya yang memiliki kepentingan atau nilai-
nilai yang saling bertentangan. Contohnya, konflik antara dua kelompok etnis yang
bersaing untuk sumber daya atau kekuasaan politik di dalam suatu negara dapat
menyebabkan ketegangan yang meningkat dan bahkan kekerasan antar kelompok.

Pandangan saya terhadap konflik tersebut adalah bahwa mereka merupakan tantangan
serius yang dapat mengancam stabilitas dan harmoni dalam masyarakat majemuk. Untuk
mengatasi konflik ini, penting bagi negara dan masyarakat untuk mengadopsi pendekatan
yang inklusif dan berbasis pada keadilan, seperti mempromosikan dialog antar kelompok,
menciptakan kebijakan yang memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi semua warga
negara, serta membangun institusi yang memperkuat partisipasi politik dan keterlibatan
masyarakat dalam pengambilan keputusan.

6. 6. Secara garis besar terdapat 3 strategi yang dipakai dalam mewujudkan Integrasi
nasional, yaitu ; strategi (1) Asimilasi; (2) Akulturasi; dan (3) pluralisasi.
Jawaban : Benar, terdapat tiga strategi yang umum digunakan dalam mewujudkan
integrasi nasional, yaitu asimilasi, akulturasi, dan pluralisasi. Berikut adalah penjelasan
singkat tentang masing-masing strategi:
1. Asimilasi:
Strategi asimilasi mengarah pada upaya untuk mengintegrasikan kelompok-kelompok
yang berbeda dalam masyarakat dengan menekankan pada penyerapan budaya, nilai, dan
norma dari kelompok mayoritas. Ini sering melibatkan adopsi bahasa, budaya, dan
identitas mayoritas sebagai standar atau norma yang harus diikuti oleh semua warga
negara. Contoh dari asimilasi adalah kebijakan penyebaran bahasa nasional yang
mendorong semua warga negara untuk berkomunikasi dalam bahasa resmi negara
tersebut.
2. Akulturasi:
Strategi akulturasi melibatkan interaksi antara kelompok-kelompok yang berbeda dengan
saling mengadopsi unsur-unsur budaya, nilai, dan tradisi satu sama lain. Dalam konteks
integrasi nasional, akulturasi memungkinkan munculnya budaya nasional yang baru yang
mencerminkan keragaman dan kontribusi dari berbagai kelompok dalam masyarakat.
Contoh dari akulturasi adalah adopsi masakan atau musik dari berbagai kelompok etnis
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
3. Pluralisasi:
Strategi pluralisasi mendorong pengakuan dan penghargaan terhadap keberagaman dalam
masyarakat. Ini menciptakan ruang bagi berbagai kelompok untuk mempertahankan
identitas, budaya, dan tradisi mereka sendiri tanpa harus mengorbankan atau menyerap ke
dalam kelompok mayoritas. Pendekatan ini

7. Terkait dengan soal no 6, strategi manakah yang dipergunakan oleh Indonesia untuk
membangun integrase nasional…, jelaskan pandangan anda.
Jawaban : Di Indonesia, strategi yang digunakan untuk membangun integrasi nasional
sebagian besar mengikuti pendekatan pluralisasi. Hal ini karena Indonesia adalah negara
yang kaya akan keragaman etnis, budaya, agama, dan bahasa, dan pemerintahnya telah
mengadopsi pendekatan inklusif untuk mengelola keberagaman ini.
Pendekatan pluralisasi di Indonesia tercermin dalam berbagai kebijakan dan inisiatif yang
mengakui, menghargai, dan mempromosikan keragaman dalam masyarakat, sambil
memperkuat identitas nasional yang bersama-sama. Beberapa contoh implementasi
pendekatan pluralisasi untuk membangun integrasi nasional di Indonesia adalah:
1. Bhinneka Tunggal Ika: Prinsip "Bhinneka Tunggal Ika" atau "Berbeda-beda tetapi
satu" menjadi moto nasional Indonesia, yang menggambarkan semangat persatuan dalam
keragaman. Hal ini menekankan pentingnya memelihara harmoni sosial di antara
beragam kelompok etnis, agama, dan budaya.
2. Kebijakan Kebudayaan: Pemerintah Indonesia telah mengadopsi kebijakan untuk
melindungi dan mempromosikan keberagaman budaya di seluruh negeri, termasuk
mendukung festival budaya, memperkuat pengajaran budaya lokal di sekolah-sekolah,
dan melestarikan warisan budaya yang unik di berbagai daerah.
3. Otonomi Daerah: Indonesia menerapkan sistem otonomi daerah yang memberikan
ruang bagi masing-masing provinsi dan kabupaten/kota untuk mengelola keberagaman
lokal mereka sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya sendiri. Ini memungkinkan
pengakuan terhadap identitas dan kebutuhan setiap daerah, sambil tetap menjaga
kesatuan nasional.
4. Perlindungan Hak Minoritas: Pemerintah Indonesia juga mengambil langkah-langkah
untuk melindungi hak-hak minoritas etnis, agama, dan budaya, serta mempromosikan
inklusi sosial bagi semua warga negara tanpa memandang latar belakang mereka.

Dengan pendekatan pluralisasi, Indonesia berusaha membangun kesatuan nasional yang


kokoh sambil memperkuat dan memelihara keberagaman budaya dan identitas lokal.
Pendekatan ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk mencapai integrasi nasional di
tengah keragaman yang kompleks.

Anda mungkin juga menyukai