UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2021 Analisis Permasalahan Multikulturalisme di Indonesia Multikulturalisme berasal dari kata multikultural yang mendapat akhiran –isme berarti sebuah paham, ide atau gagasan. Sedangnkan multicultural adalah keragaman budaya. Jadi dapat diartikan bahwa multikulturalisme adalah paham tentang keragaman budaya. Multikulturalisme secara kebahasaan dapat dipahami dengan paham banyak kebudayaan. . Multikulturalisme deskriptif adalah kenyataan sosial yang mencerminkan adanya kemajemukan (pluralistik). Sedangkan multikulturalisme normatif berkaitan dengan dasar-dasar moral, yaitu adanya ikatan moral dari para warga dalam lingkup negara/ bangsa untuk melakukan sesuatu yang menjadi kesepakatan bersama, dan multikulturalisme normatif itulah tampaknya yang kini dikembangkan di Indonesia. Perkembangan paham multikulturalisme sangat memprihatinkan sekali. Kasus-kasus konflik yang kerap mewarnai pemberitaan media cukup membuktikan, bahwa sesungguhnya bangsa Indonesia belum punya kesadaran akan hal ini. Bergulirnya gagasan mengenai multikulturalisme merupakan tanggapan atas berbagai persoalan yang timbul di dalam dinamika kebudayaan, di mana persoalan bukan semata-mata konflik antar-etnis, agama, dan ras, tetapi sekaligus juga kritik terhadap konsep akulturasi dan asimilasi yang ternyata bukan suatu pemecahan yang tepat. Prinsip dasar multikulturalisme yang menolak segala otentisitas dan esensialitas kebudayaan, adalah untuk mengukuhkan keberbedaan sebagai upaya lebih menghidupkan empati terhadap pihak lain yang berbeda. Sehingga multikulturalisme bukan menciptakan perbedaan atas dasar identitas teritorial serta batas-batas budaya yang bersifat totemis, akan tetapi sebaliknya lebih menekankan empati terhadap liyan sebagai yang sederajat serta setara dalam keberbedaannya. Dapat dikatakan paham multikulturalisme berupaya menyelesaikan potensi ketegangan yang mungkin terjadi antar-kelompok kebudayaan (etnis, agama, dan ras) dalam koridor paradigma hubungan dialogis yang lebih mengedepankan empati terhadap pihak lain yang berbeda sekalipun minoritas. Multikulturalisme termasuk paham inklusif(terbuka). Faktor utama penyumbat kesadaran multikulturalisme terletak pada ketidakadilan ekonomi. Persoalan ketidakadilan ekonomi dapat terjadi secara riil atau sekadar masalah persepsi semata yang memunculkan prasangka buruk terhadap kelompok lain. Selain itu, penyebab multikulturalisme dalam kerangka politik multikulturalisme, Kymlicka mengemukakan terdapat dua aspek munculnya multikulturalisme, yakni migrasi yang masuk ke suatu daerah dan adanya kebanggaan sebagai minoritas. Aspek pertama dialami oleh negara- negara tujuan immigran dalam studi kasus yang diteliti pada negara Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. Sedangkan aspek kedua lebih bersifat pada unsur identitas yang dimiliki oleh individu yang dirasa lebih kuat dari pada rasa nasionalismenya Alternatif untuk Mengatasi Masalah Multikulturalisme di Indonesia Langkah solutif yang dapat dilakukan yakni dengan meperbaiki program terkait dengam kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan, kebudayaan, ekonomi, hukum, sosial, dan politik. Inti dari multikulturalisme adalah toleransi yang diperuntukkan untuk kepentingan bersama dan menghargai kepercayaan serta interaksi dengan setiap anggota masyarakat serta. Menumbuhkan sikap saling menghargai tanpa membedakan kelompok-kelompok seperti gender, etnis, ras, budaya, strata sosial dan agama. Dalam bidang pendidikan khususnya, dapat diupayakan dengan memberi muatan materi kurikulum pembelajaran multikulturalisme sejak tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Beberapa contoh pendekatan dalam proses pendidikan: Mengintegrasikan berbagai budaya dan kelompok untuk mengilustrasikan konsep mendasar, generalisasi dan teori dalam mata pelajaran/disiplin ilmu. Menyesuaikan metode pengajaran dengan cara belajar siswa dalam rangka memfasilitasi prestasi akademik siswa yang beragam baik dari segi ras, budaya ataupun social Pemberdayaan budaya sekolah dan struktur sosial (empowering school culture and social structure). Dalam bidang ekonomi, hukum, sosial, dan politik terkait langsung dengan soal keadilan. Misalnya, ketidakadilan ekonomi dapat dengan menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih adil bagi masyarakat. Yang terpenting adalah inti dari multikulturalisme adalah toleransi yang diperuntukkan untuk kepentingan bersama dan menghargai kepercayaan serta interaksi dengan setiap anggota masyarakat serta. Menumbuhkan sikap saling menghargai tanpa membedakan kelompok- kelompok seperti gender, etnis, ras, budaya, strata sosial dan agama.