Anda di halaman 1dari 3

C.

Hubungan Tentang Konsep Pendidikan Multikultural dan Konsep Sosial Politik


Negara Indonesia terdiri dari berbagai kelompok etnis, golongan, agama,
serta budaya. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara yang
Multikultural. Konsep pendidikan multikultural di negara penganut paham
demokrasi seperti halnya Kanada, Amerika, tentu bukanlah hal yang asing.
Mereka telah menjalankanya terutama untuk menghilangkan adanya diskriminasi
antara orang kulit putih dan hitam, yang bertujuan memajukan integritas nasional.
Pendidikan multikultural merupakan pendidikan tentang keragaman kebudayaan
dalam merespon perubahan demografis kultural lingkungan masyarakat tertentu
bahkan dunia secara keseluruhan. Menurut Paulo Freire, pendidikan bukan
merupkan “menara gading” yang berusaha menjauh dari realitas sosial budaya.
Menurutnya pendidikan harus dapat tatanan masyarakat yang terdidik dan
berpendidikan bukan hanya masyarakat yang menggunakan prestos social sebagai
akibat kekayaan dan kemakmuran yang dialami. (Hilliard, 1991-1992: 54).
Zubaendi (2004) dalam bukunya Telaah Konsep Multikulturalisme dan
Implementasinya dalam Dunia Pendidikan, menyatakan pendidikan
multikulturalisme merupakan sebuah gerakan pembaharuan yang merubah semua
komponen pendidikan termasuk mengubah nilai dasar pendidikan antara prosedur,
kurikulum, materi pengajaran, struktur organisasi, dan kebijakan pemerintah yang
merefleksikan pluralisme budaya sebagai realitas masyarakat Indonesia.
Pendidikan multikultural menjadi sebuah respon terhadap beragamnya
populasi siswa di sekolah. Pada dimensi lain pendidikan multikultural merupakan
pengembang kurikulum dan aktivitas pendidikan untuk memasuki berbagai
pandangan , sejarah, prestasi, dan perhatian berkaitan dengan interaksi antar
sesama. Pendidikan multikultural adalah proses yang tidak berbatas terkait
interaksi antar manusianya. Sebagai wahana pengembangan potensi pendidikan
multikultural maka pendidikan ini menghargai heterogenitas serta pluralitas dan
menjunjung tinggi nilai etnis suku serta budaya. Hubungan konsep pendidikan
multikultural dan konsep sosial politik. Sosial politik secara bahasa berasal dari
dua kata yakni sosiologi dan politik. Sosiologi adalah disiplin ilmu yang
mempelajari masyarakat, kelompok sosial serta tingkah laku dari individu dalam
konteks sosial. Politik adalah ilmu yang memplajari kekuasaan sebagai konsep
inti. Sosial Politik dapat disimpulkan sebagai sebuah ilmu tentang kekuasaan,
pemerintahan otoritas, komando, terhadap semua masyarakat manusia terutama
dalam konteks nasional.
Sosial politik berhubungan sangat erat, karena dunia politik pasti
berkenaan dengan dunia sosial masyarakat. Masyarakat menjadi penghubung antar
sosial dan politik itu sendiri. Aktivitas politik tidak dapat terlepas dari campur
tangan atau partisipasi rakyat karena merekalah pelaku politik itu. Pada kehidupan
sosialpun sama kita tidak dapat terlepas dari apa yang namanya politik. Pada
sejarah perjalanannya Indonesia telah mengalami perubahan iklim politik
sebanyak tiga kali. Masa orde lama, orde baru, serta reformasi yang ditandai
dengan keruntuhan pemerintahan Soeharto. Tiga fase tersebut telah mengkhasilkan
sejarah baik maupun buruk dan membekas hingga sekarang.
Tujuan dari pergantian tersebut yakni agar Indonesia menjadi lebih baik.
Sistem pemerintahan orba yang tidak sesuai dengan pancasila telah diubah namun
sebagai negara yang multikultural serta dinamis Indonesia tidak dapat terlepas dari
berbagai permasalahan khususnya dalam hal sosial politik. Problema utama dalam
sosial politik terutama berkaitan dengan kekuasaan. Dalam perebutan kekuasaan
maupun pengaruh tentu terjadi persaingan. Persaingan merupakan hal yang wajar
yang dapat terjadi dalam setiap kompetisi. Persaingan sendiri terbagi menjadi dua
yakni, persaingan sehat dan tidak sehat. Persaingan sehat adalah persaingan yang
dalam pelaksanaan mengedepankan aspek kejujuran dan menghasilkan dampak
yang positif. Persaingan tidak sehat justru akan menciptakan disintegrasi yang
rentan menimbulkan perpecahan.
Bentuk persaingan tidak sehat diantaranya , salaing menjatuhkan,
menghina, mencemarkan nama baik, hoax. Tindakan seperti ini biasanya sering
dilakukan oleh partai politik menjelang kontestasi pemilihan umum yang secara
langsung berkaitan dengan aspek sosial masyarakat maupun politik kekuasaan.
Pendidikan multikultural diharapkan mampu untuk menyadarkan masyarakat akan
pentingnya integrasi dalam masyarakat untuk menjaga keutuhan bangsa secara
makro. Indonesia merupakan negara yang multi etnis itu artinya juga multikultural.
Melalui lembaga pendidikan diharapkan , pendidikan multikultural mampu
membangun generasi bangsa, menciptakan toleransi akan keberagaman sebagai
takdir yang harus kita rawat bersama demi tercapainya kebhinekaan sehingga
Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur.

Daftar Pustaka
Zubaendi, 2004, Telaah Konsep Multikulturalisme dan Implementasinya dalam
Dunia Pendidikan, Hermenia Vol. III, (I), 34-36.
Bernandus, Hidayat, 2007, Politik Multikultural, Yogyakarta (Impulse): Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai