Tugas Akhir Galih Ridho Saputra (195710070)
Tugas Akhir Galih Ridho Saputra (195710070)
KARYA TULIS
Disusun Oleh:
GALIH RIDHO SAPUTRA
NRP. 195710070
FAKULTAS KEMARITIMAN
UNIVERSITAS MARITIM AMNI
(UNIMAR AMNI)
SEMARANG
2022
PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN KARYA TULIS
Pembimbing I Pembimbing II
(Ariana Oktavia, S.Pd, M.Pd) (Capt. Gembong S. N., S.Tr, MM, M.Mar)
NIDN: 0624108601 NIDN: 0621017301
PENGESAHAN KARYA TULIS
Mengetahui:
Ketua Program Studi D3
Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan
Menyatakan bahwa Karya Tulis yang saya ajukan ini adalah hasil karya saya
sendiri, yang belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar pada Program
Diploma Tiga (D3) Program Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan
kepelabuhan. Krya tulis ini saya perrtanggungjawabkan sepenuhnya.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis yang berjudul “Pelayanan Jasa Keagenan Kapal Dalam Menangani
Kedatangan Dan Keberangkatan Kapal MV. Dongbang Giant Di PT. PBJ
Shipping Lines”. Karya tulis ini disusun sebagai salah satu persyaratan
menyelesaikan Program Diploma Tiga (D3) Program Studi Ketatalaksanaan
Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan Fakultas Kemaritiman Universitas Maritim
AMNI (UNIMAR AMNI) Semarang.
Karya tulis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh
karenanya penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian karya tulis ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan pertama kali kepada para pembimbing:
Radian Wismana S.Tr., M.M. (Pembimbing I) dan Ariana Oktavia S.Pd., M.Pd.
(Pembimbing II) yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan
bimbingan, arahan dan masukan demi terselesaikannya karya tulis ini. Ucapan
terima kasih disampaikan juga kepada semua pihak yang telah membantu penulis
selama proses penyelesaian studi, yaitu:
1. Ir. Siswadi, M.T., selaku rektor Universitas Maritim Amni Semarang.
2. Capt. Sutini, M.Mar, S.Tr, MT., Selaku Dekan Fakultas Universitas
Maritim Amni Semarang.
3. Radian Wismana S.Tr., M.M., selaku Ketua Program Studi D3
Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan UNIMAR AMNI.
4. Galih Aditya selaku Operasional PT. PBJ Shipping Lines
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan
karya tulis ini. Semoga pengetahuan dan pengalaman yang penulis dapatkan
selama proses studi menjadi bekal penulis dalam melaksanakan tugas dan
mengemban tanggung jawab di masa depan.
Penulis juga berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi cvitas
akademika UNIMAR AMNI Semarang.
MOTTO
1. ““Kejarlah apa yang ada dalam mimpimu, syukuri apa yang ada dalam
genggamanmu. Dengan mimpi hidup akan bergairah, dengan syukur hidup
akan bahagia”, (Al Katiri).
2. Tiga kunci sukses: (1) Tahu lebih banyak dari orang lain; (2) Berusaha lebih
keras dari orang lain; (3) Berharap lebih sedikit dari orang lain”, (William
Shakesphere).
3. “Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh
direbut oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri”, (R.A Kartini).
4. “Mempunyai mental yang kuat,keikhlasan hati adalah jalan untuk menjadi
sukses” , (Galih Ridho Saputra )
PERSEMBAHAN
Karya Tulis ini dipersembahkan kepada:
1. Ayah saya Hendro dan Ibu saya Anik Purwaningsih serta seluruh Keluarga
yang selalu memberikan dukungan penuh kepada penulis.
2. Seluruh Rekan–Rekan Taruna/i Angkatan 57 Program Diploma Tiga Program
Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan saling memberi
semangat untuk dapat menyelesaikan karya tulis ini.
3. Semua Dosen Universitas Maritim AMNI yang telah memberikan ilmu serta
bimbingan yang sangat berharga.
4. Para Pengasuh Universitas Maritim AMNI yang telah melatih dan
memberikan bimbingan selama berada di kampus ini.
5. Rekan saya Sword Ceremony LVII Universitas Maritim AMNI Semarang
6. Keluarga Besar Mess Gagak Hitam yang slalu mengsuport atas pembuatan
Karya Tulis ini.
7. Terima Kasih Keluarga Besar PT. PBJ Shipping Lines yang slalu
mengsupport penulis.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul............................................................................................. i
Persetujuan Bimbingan...................................................................................................ii
Pengesahan Karya Tulis................................................................................................iii
Surat Pernyataan Orisinalitas.........................................................................................iv
Kata Pengantar................................................................................................................v
Motto dan Persembahan................................................................................................vii
Abstrak.........................................................................................................................viii
Abstract..........................................................................................................................ix
Daftar Isi.........................................................................................................................x
Daftar Tabel..................................................................................................................xii
Daftar Gambar.............................................................................................................xiii
Daftar Lampiran...........................................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang.........................................................................................1
Rumusan Masalah....................................................................................2
Tujuan dan Kegunaan Penulisan..............................................................3
Sistematika Penulisan..............................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Penanganan............................................................................6
Pengertian Clearance In dan Clearance Out...........................................6
Pengertian Perusahaan Keagenan Kapal..................................................2
Fungsi Keagenan....................................................................................14
Pengertian Sistem...................................................................................14
Pengertian Inaportnet.............................................................................15
Tata Cara Pelayanan Sistem Inaportnet.................................................16
Persyaratan Dalam Pengurusan Sistem Inaportnet................................19
Dokumen Kapal Kedatangan dan Keberangkatan.................................20
viii
Intasni yang terkait dalam penangnan clearance in dan
clearance out .........................................................................................24
BAB 3 METODE PENGUMPULAN DATA
Jenis dan Sumber Data...........................................................................27
Metode Pengumpulan Data....................................................................29
BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL
Gambaran Umum Lokasi Pengamatan..................................................31
Pembahasan............................................................................................37
Hasil.......................................................................................................60
BAB 5 PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................62
Saran......................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................63
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
2
.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, serta mengingat cakupan objek
penelitian yang luas maka, perumusan masalah dari tulisan ini yaitu :
1. Penangan Clearance In dan Clearance Out kapal MV. Dongbang Giant ?
2. Dokumen apa saja yang harus diterbitkan dalam Clearance In dan
Clearance Out kapal MV. Dongbang Giant?
3. Pihak - Pihak apa saja yang terkait dalam Clearance In dan Clearance Out
kapal MV. Dongbang Giant?
4. Hambatan dan solusi dalam Clearance In dan Clearance Out kapal MV.
Dongbang Giant
1.3 Tujuan dan kegunaan penulisan
1. Tujuan Dari Karya tulis ini adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan
pekerjaan. Penulisan ini mempraktikan secara langsung materi yang di
dapat di perkuliahan di terapkan secara langsung. Sesuai judul yang
penulis ajukan, maka tujuan penulisan karya tulis ini adalah.
a. Untuk Mengetahui Proses Clearance In dan Clearance Out
Kapal MV. Dongbang Giant
b. Untuk Mengetahui Syarat Dokumen yang diperlukan dalam proses
kegiatan Clearance in dan Clearance Out Kapal MV. Dongbang Giant.
c. Untuk mengetahui instansi apa saja yang terkait Clearance In
dan Clearance Out kapal MV. Dongbang Giant
Kegunaan Penulis
BAB 2
LANDASAN TEORI
A. TEORI
1. Pengertian Pelayanan
Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak
kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
konsumen dengan karyawan atau hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi
pelayanan yang dimaksud utuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan
(Groonros, dan Atik 2005:2).
Pelayanan adalah sebagai suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau
mengurus apa yang diperlukan orang lain (Menurut Kamus Besar BahasaIndonesia)
2. Pengertian Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat di tawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
perpindahan dan kepemilikan apapun (Kotler Lupiyoadi, 2014:7).
3. Pengertian Agen Kapal
Menurut H.A Abbas salim, Manajemen Transportasi, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 1993, Hal 98 Agen pelayaran adalah
sebuah badan usaha yang bergerak dalam kegiatan atau aktifitas kapal atau perusahaan
pelayaran.
Apabila suatu kapal berlabuh disuatu Pelabuhan maka kapal tersebut
membutuhkan pelayanan dan memiliki berbagai keperluan yang harus dipenuhi untuk
melayani berbagai keperluan tersebut, perusahaan pelayaran akan menunjuk sebuah
agen kapal. Secara garis besar dikenal sebagai dua jenis agen kapal yaitu Sub agen dan
Cabang agen.
a. Sub agen adalah perusahaan pelayaran yang di tunjuk oleh general agent untuk
melayani kebutuhan tertentu kapal di Pelabuhan tertentu, Sub agen berfungsi
sebagai wakil atau agen dari general agent.
b. Cabang agen adalah cabang dari general agen di Pelabuhan tertentu.
B. DEFINISI
1. Kapal
4
Menurut Undang- Undang No. 17 tahun 2008 kapal adalah kendaraan air dengan
bentuk dan jenis tertentu, yang digerakan dengan tenaga angin, tenaga mekanik dan
energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis,
kendaraan dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang dapat
berpindah tempat.
2. Pelabuhan
Menurut Undang-Undang No.17 Tahun 2008 yang dimaksud pelabuhan adalah
tempat yang terdiri atas daratan atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai
tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, atau bongkar muat barang, berupa
terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas dengan
keselamatan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai
tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi.
Selanjutnya menurut Lasse (2014 : 4) Pelabuhan diartikan juga sebagai area
tempat kapal dapat melakukan kegitan permuatan atau pembongkaran barang, termasuk
dalam area dimaksud suatu lokasi dimana kapal dapat antri menunggu giliran atau
tunggu perintah aktivitas, Pengertian Hopkins tentang pelabuhan mencakup lokasi
perairan tempat menunggu yang disebut sebagai lokasi labuh jangkar (anchorage area).
Hal ini dapat diartikan bahwa lokasi periran labuh jangkar merupakan bagian dari
lingkungan kerja pelabuhan.
Lasse (2014 : 4) Pelabuhan dapat pula diartikan juga sebagai terminal dan area
dimana kapal memuat atau mebongkar muatan di dermaga, dilokasi labuh, atau
sejenisnya dan mencakup perairan tempat menunggu giliran untuk mendapatkan
pelayanan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pelabuhan adalah suatu lingkungan
kerja yang terdiri dari area daratan dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas untuk
berlabuh dan bertambat kapal guna terselenggaranya bongkar muat barang serta naik
turunnya penumpang dari satu moda transportasi laut ke moda transportasi lainnya atau
sebaliknya. Berikut pelayanan yang ada di pelabuhan sebagai berikut :
a. Jasa Labuh
Jasa Labuh dikenakan terhadap kapal yang menggunakan perairan
pelabuhan. Tarif Jasa Labuh didasarkan pada Gross Register Ton dari kapal yang
dihitung per 15 hari.
b. Jasa Tambat
Setiap kapal yang berlabuh di Pelabuhan Indonesia dan sedang melakukan
kegiatan, kecuali kapal perang dan kapal pemerintah Indonesia, akan dikenakan
jasa tambat. Ketentuan jasa tambat diatur dalam Surat Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor. KM 65 Tahun 1994, Bab III pasal 4 yang berisi :
4
1) Tarif jasa tambat dikenakan terhadap kapal yang bertambat di Tambatan Beton
dan Besi/Kayu, Pelampung, Breasting Dolphin, pinggiran serta kapal yang
merapat pada kapal lain yang sedang sandar/tambat.
2) Terhadap kapal Ro-Ro dan Ferry yang apabila bertambat pada tambatan
menggunakan rampdoor, dikenakan Tarif Tambatan sebesar 25% (dua puluh
lima persen) dari tarif dasar.
3) Kapal yang bertambat diberi batas waktu sebagai berikut :
a) Kapal yang berukuran sampai dengan 999 GRT diberi batasan waktu 3
etmal.
b) Kapal yang berukuran 1.000 GRT sampai dengan 2.499 GRT diberi batas
waktu 4 etmal.
c) Kapal yang berukuran 2.500 GRT sampai dengan 4.999 GRT diberi batas
waktu 6 etmal.
d) Kapal yang berukuran 5.000 GRT sampai dengan 9.999 GRT diberi batas
waktu 8 etmal.
e) Kapal yang berukuran 10.000 GRT sampai dengan 14.999 GRT diberi
batas waktu 10 etmal.
f) Kapal yang berukuran 15.000 GRT ke atas diberi batas waktu sampai 14
etmal.
4) Kelebihan waktu tambat dari batas waktu diatas dikenakan tarif jasa tambat
sebesar 200% (dua ratus persen) dari tarif dasar.
5) Tarif Jasa Tambat dihitung sekurang-kurangnya untuk ¼ etmal (6 jam) dengan
pembulatan sebagai berikut :
a) Pemakaian Tambat sampai dengan 6 jam dihitung ¼ etmal.
b) Pemakaian Tambat sampai dengan 6 jam sampai dengan 12 jam dihitung ½
etmal.
c) Pemakaian Tambat lebih dari 12 jam sampai 18 jam dihitung ¾ etmal.
d) Pemakaian Tambat lebih dari 18 jam sampai dengan 24 jam dihitung 1
etmal.
6) Kapal yang bertambat lebih dari satu tambatan (berpindah tambatan)
perhitungan masa tambatnya didasarkan pada penjumlahan waktu dari
penggunaan tambatan dan dikenakan tarif tambatan tertinggi, tidak termasuk
waktu bertambat pada pelampung dan breasting dolphin.
c. Jasa Pemanduan
Setiap kapal berukuran tonase kotor GT 500 atau lebih yang berlayar dalam
perairan pelabuhan waktu masuk, keluar atau pindah tambatan wajib
mempergunakan pandu. Sesuai dengan tugasnya, jasa pemanduan ada dua jenis,
yaitu pandu laut dan pandu bandar.
4
1) Pandu Laut adalah pemanduan diperairan antara batas luar perairan hingga
hingga batas Pandu Bandar.
2) Pandu Bandar adalah pandu yang bertugas memandu kapal dari batas perairan
bandar hingga kapal masuk dikolam pelabuhan dan sandar di dermaga.
Penyelenggaraan pemanduan di Indonesia ditentuakan dengan Keputusan
Menteri Perhubungan No. KM 24 Tahun 2002
dan berlaku untuk kapal-kapal yang lebih besar dari 500 GRT. Perairan wajib
pandu dibagi dalam kelas I, II, dan III. Pandu pelayanannya hanya memberi
bantuan kepada Nahkoda.
d. Jasa Tunda
Melihat terbatasnya Kemampuan Mesin Kapal, kepadatan lalu-lintas, arus,
cuaca, kedalaman serta luas/alur kolam, dan kemampuan gerak kapal, apabila kapal
hendak masuk dan sandar dikolam pelabuhan harus mempergunakan Kapal Tunda
dan Kapal Kepil. Demi keselamatan kapal yang berolah gerak dalam perairan
pelabuhan, kapal harus mempergunakan kapal tunda. Tarif Jasa Penundaan
didasarkan pada kelompok GRT kapal dan unit kapal tunda yang dipakai serta jam
pemakaian ketentuan penggunaan Kapal Tunda dan Kapal Kepil adalah sebagai
berikut :
1) Panjang Kapal 71 s/d 100 meter, minimal dibantu oleh satu Kapal Tunda
berdaya 600 PK.
2) Panjang Kapal 101 s/d 150 meter, minimal dibantu oleh dua Kapal Tunda
dengan daya 1.600 PK s/d 3.400 PK.
3) Panjang Kapal 151 s/d 200 meter, minimal dibantu oleh dua Kapal Tunda
dengan daya 3.400 PK s/d 5.000 PK.
Kapal dengan panjang lebih dari 30 meter atas petimbangan keselamatan
harus memakai Kapal Kepil, yaitu kapal kecil yang bertugas membawa tali kapal
atau tali buangan dari atau ke
dermaga untuk membantu mengikat atau melepas tali kapal dermaga, jembatan,
pelampung, dolphin atau lainnya.
1. Usaha Keagenan Kapal
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 11
Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Dan Pengusahaan Keagenan Kapal, Usaha
Keagenan Kapal adalah kegiatan usaha untuk mengurus kepentingan kapal perusahaan
angkutan laut asing danatau kapal perusahaan angkutan laut nasional selama berada di
Indonesia.
Kegiatan keagenan kapal merupakan pelayanan jasa yang dilakukan untuk
mewakili perusahaan angkutan laut asing atau perusahaan angkutan laut nasional
4
dalam rangka mengurus kepentingan kapal perusahaan angkutan laut asing atau kapal
perusahaan angkutan laut nasional selama berada di Indonesia.
a. Pelaporan secara tertulis rencana dan realisasi kedatangan dan keberangkatan kapal
yang diageninya kepada Direktur Jenderal.
b. Penyerahan dokumen kapal kepada Syahbandar Utama, Otoritas Pelabuhan Utama,
Kantor Pelabuhan Batam, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, atau Unit
Penyelenggara Pelabuhan setempat serta instansi pemerintah terkait lainnya.
c. Pengurusan jasa-jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh kapal tersebut.
d. Penunjukan Perusahaan Bongkar Muat (PBM) untuk kepentingan pemilik kapal.
e. Penyelesaian dokumen kapal yang habis masa berlakunya atas beban pemilik kapal.
f. Pemungutan uang tambang (freight) atas perintah pemilik kapal.
g. Pembukuan dan pencarian muatan (canvassing).
h. Penerbitan konosemen (bill of lading) untuk dan atas nama pemilik kapal.
i. Penyelesaian tagihan (disbursement) atas nama pemilik kapal.
j. Penyelesaian pengisian bunker bahan bakar minyak, air tawar, dan provision sesuai
permintaan kapal.
k. Pemberian informasi yang diperlukan oleh pemilik kapal.
l. Pelaksanaan kegiatan lainnya yang disepakati antara pemilik operator kapal dengan
pelaksana kegiatan keagenan kapal.
BAB 3
METODE PENGUMPULAN DATA
A. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting
demi keberhasilan penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penulisan
karya ilmiah dibagi menjadi 2 jenis, yakni sebagi berikut :
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau yang
berwujud pernyataan-pernyataan verbal, bukan dalam bentuk angka. Data
kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data
misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi
yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data
kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman
video. Menurut Sugiyono (2014).
Menurut Arikunto (2015), Data Kualitatif adalah data informasi yang
berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan. Data
kualitatif didapat melalui suatu proses menggunakan teknik analisis
mendalam dan tidak bisa diperoleh secara langsung. Dengan kata lain
untuk mendapatkan data kualitatif lebih banyak membutuhkan waktu dan
sulit dikerjakan karena harus melakukan wawancara, observasi, diskusi
atau pengamatan.
b. Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data
kualitatif yang dikuantifikasikan. Menurut kontinyuitasnya, data
kuantitatif dapat dibagi menjadi dua yakni data diskrit dan kontinyu. Data
diskrit adalah data yang angka-angkanya memiliki kemungkinan nilai
terbatas dan antara satu angka dengan angka yang lain jelas terpisah.
12
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data
kuantitatif yang diangkakan (scoring). Jadi data kuantitatif merupakan
data yang memiliki kecendrungan dapat dianalisis dengan cara artau
teknik statistik. Data tersebut dapat berupa angka atau skot dan biasanya
diperoleh dengan menggunakan alat pengumpul data yang jawabannya
berupa tentang skor atau pertanyaan yang diberi bobot. Menurut
(Sugiyono, 2015 hal. 23)
Pengertian data kuantitatif menurut Arikunto (2015), adalah data
informasi yang berupa simbol angka atau bilangan. Berdasarkan simbol-
simbol angka tersebut, perhitungan secara kuantitatif dapat dilakukan
untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum di dalam suatu
parameter. Nilai data bisa berubah-ubah atau bersifat variatif. Proses
pengumpulan data kuantitatif tidak membutuhkan banyak waktu dan
sangat mudah dilakukan.
Data yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian yaitu
menggunakan jenis data kualitatif. Karena dalam melaksanakan praktek
penulis berinteraksi langsung dengan Bapak Galih Aditya Sawito selaku
Operasional PT. PBJ Shipping Lines melalui pertanyaan-pertanyaan
maupun pengamatan ketika para karyawan bekerja, yang Clerance In dan
Clearance Out.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer dikumpulkan oleh Pengamatan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan Pengamatan. Pengumpulan data primer
merupakan bagian internal dari proses Pengamatan dan yang seringkali
diperlukan untuk tujuan pengambilan keputusan. Data primer
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Menurut (Indriantoro, Nur, & Supomo, 2011) Data primer adalah
data yang diperoleh langsung dari subjek Pengamatan, dalam hal ini
12
Pengamatan memperoleh data atau informasi langsung dengan
menggunakan instrument-instrumen yang telah ditetapkan.
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
PT. PBJ Shipping Lines melalui wawancara secara langsung dengan
Bapak Galih Aditya Selaku Operasional berkaitan dengan tugas dan
tanggung jawab agar terlaksana sesuai peraturan yang berlaku, serta
diperoleh dengan cara metode survey, yaitu dengan mengamati dan
b. Data Sekunder
Data ini merupakan data yang diperoleh dari literatur-literatur dan
artikel-artikel yang ada hubungannya dengan masalah dan merupakan
data pelengkap dari data primer yang didapat dari perusahaan serta hal-
hal lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
Menurut (Sekaran, 2011) Data sekunder adalah data yang mengacu
pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada.
(Sugiyono, 2013) mengatakan bahwa data sekunder dapat diperoleh
dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain
yang bersumber pada literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-
data yang diperoleh dari laporan-laporan yang sudah ada
12
Metode lapangan atau observasi merupakan suatu cara atau teknik
untuk mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap kegiatan yang sedang diteliti. Metode pengamatan
dilakukan saat praktek darat mulai dari 28 Agustus 2021 sampai dengan
27 Mei 2022 di PT. PBJ Shipping Lines dengan membantu dan mengamati
kegiatan yang berlangsung pada Penanganan Clearance In dan Clearance
2. Wawancara
Menurut (Subagyo, 2011) Wawancara adalah suatu kegiatan
dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan
mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para responden, wawancara
bermakna berhadapan langsung antara interview dengan responden, dan
kegiatannya dilakukan secara lisan, dengan teknik wawancara penulis
memperoleh ilmu tambahan serta referensi untuk mengolah data
pengamatan.
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
yang demikian dilakukan oleh dua pihak. Pihak pertama yaitu
pewawancara (inteviewer) yang mengajukan pertanyaan, dan pihak kedua
yaitu terwawancara (interviewee) yang memberi jawaban dan tanggapan
atas pertanyaan tersebut. Metode ini mengkehendaki adanya interaksi
langsung antara penulis dengan berbagai narasumber. Metode wawancara
ini digunakan dengan memberikan pertanyaan kepada Bapak Galih Aditya
selaku Operasional PT. PBJ Shipping Lines
3. Metode Dokumen
Metode dokumen sangat membantu salah satunya bentuk fisik yang
didapat oleh penulis beradasarkan penelitian yang diambil, metode ini
dapat di gambarkan melaui pengambilan data, dokumentasi bahkan
pengambilan bahan tentang penelitian tersebut.
Dokumentasi adalah sekumpulan berkas yakni mencari data
mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
12
prasasti, notulen, agenda dan sebagainya. Dapat dipahami bahwa metode
dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang
tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain.
12
BAB 4
PEMBAHASAN
A. Objek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan
PT. PBJ Shipping Lines Tanjung Balai Karimun adalah
perusahaan bidang pelayaran dengan menjalankan kegiatan usaha
sebagai pengangkutan laut antar pelabuhan, perwakilan / owners
representative dari perusahaan pelayaran dan angkutan laut baik
pelayaran tetap maupun tidak tetap untuk pelayaran dalam negeri
maupun luar negeri, agen kapal perusahaan pelayaran lain, termasuk
sebagai perantara dan mengusahakan atau mencari muatan kapal
(Canvassing).
PT. PBJ Shipping Lines pertama kali didirikan oleh bapak
Bambang Widodo berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan berdasarkan
No. 72 Tanggal 26 Oktober 2015 oleh Zulkhainen, SH. – Notaris di
Tanjung Balai Karimun.
Adapun Legalitas Perusahaan sebagai berikut :
a. Akta Pendirian Perusahaan No. 72 Tanggal 26 Oktober 2015 yang
dibuat oleh Zulkhainen, SH – Notaris di Tanjung Balai Karimun.
2. Gambaran Umum
a. Visi dan Misi PT. PBJ Shipping Lines.
1) Visi
a) Menjadi perusahaan pelayaran nasional yang selalu memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan dalam memenuhi
kebutuhan transportasi laut.
b) Melaksanakan kegiatan usaha dibidang pelayaran dan
perkapalan secara professional dan sekaligus ikut membantu
pemerintah dalam pengembangan dunia maritime di Indonesia.
c) Ikut membantu pemerintahan dalam upaya mengurangi
pengangguran dengan merekrut tenaga kerja (pelaut) sesuai
16
ijazah dan kemampuan yang dimiliki, dan mengembangkan
menjadi pelaut yang professional dalam bidangnnya.
2) Misi
a) Mengedepankan pelayanan yang ramah, tepat waktu, tepat
jumlah, kooperatif dan kualitas yang terjamin, serta memberikan
jaminan keselamatan jiwa, harta benda, dan perlindungan di
laut.
b) Menciptakan dan memelihara hubungan usaha yang saling
menguntungkan yang didasarkan kepada kepercayaan, rasa
hormat, dan etika bisnis yang bermartabat.
c) Memberikan pelayanan yang bernilai tambah, didasarkan pada
tekad untuk menghasilkan kepuasan pelanggan.
d) Menjamin terciptanya lingkungan kerja yang baik dengan
memenuhi ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja.
e) Melaksanakan usaha keagenan umum (General Agent) untuk
kapal perusahaan pelayaran nasional yang mempercayakan
PT. PBJ Shipping Lines untuk melayani kapal yang ditunjuk di
pelabuhan yang ada di Indonesia, dengan biaya keagenan yang
wajar dan bersaing.
16
b. Struktur Organisasi PT. PBJ Shipping Lines
STRUKTUR ORGANISASI
PT. PBJ Shipping Lines
Bambang Widodo
Direktur
CADET
16
d. Mendampingi atasan dalam melakukan kegiatan yang memiliki
hubungan dengan operasional di dalam maupun luar perusahaan.
3. Kepala Operasional
a. Monitoring segala aktivitas, baik yang berada di dalam kantor atau
pada lapangan.
b. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan penyandaran kapal.
c. Memberitahukan kepada principal situasi dan perkembangan
pelabuhan beserta fasilitasnya.
d. Membantu melayani kebutuhan kapal seperti menyediakan air
tawar, pemakaian tarif, pemakaian pandu, tunda dan sebaginya.
e. Menjaga hubungan baik terhadap principal, general agent, dan
instansi pemerintahan yang berhubungan dengan tugas seorang
dari agent.
4. Bagian Keuangan
a. Mengurus keuangan yang masuk dan keluar, serta mencatat ke
buku jurnal.
b. Bagian accounting bertugas mengirim disbursment account kepada
Pemilik Kapal (Owner).
c. Melaksanakan pembayaran pajak.
d. Mengurus anggaran dan biaya kebutuhan setiap kapal.
e. Menyampaikan laporan biaya disertai dengan bukti
pengeluarannya.
f. Membuat faktur kapal.
5. Agency
a. Menyiapkan segala perizinan untuk kapal sebelum kapal tiba
sampai dengan kapal berlayar kepelabuhan selanjutnya.
b. Melakukan Boarding ke kapal.
c. Melayani kapal tiba serta memenuhi segala kebutuhannya selama
di pelabuhan.
d. Mengecek kelengkapan sertifikat kapal bersama dengan Port
Authority.
16
B. Analisis dan Pembahasan Masalah
1. pelayanan yang di berikan perusahaan sebelum kedatangan dan
keberangkatan kapal
a. Proses Kedatangan Kapal
Dalam hal ini PT. PBJ Shipping Lines, memberikan
layanan yang semaksimal mungkin terhadap kapal yang akan
diageni, sebagai upaya oleh agen kapal dalam menangani kapal
selama kapal berada di pelabuhan Tanjung Balai Karimun, dan
mempunyai banyak tugas serta tanggung jawab mengenai kapal
yang akan diageninya mulai dari kapal akan memasuki area
pelabuhan, melakukan kegiatan bongkar muat sampai
meninggalkan pelabuhan. Berikut kewajiban dari PT. PBJ
Shipping Lines pada saat mengageni kapal :
1) Sebelum kapal datang adapun hal - hal yang perlu dipersiapkan
adalah sebagai berikut :
Hal yang pertama dilakukan oleh agen pelayaran
adalah Agen selalu memantau (update) berita kapal selama
perjalanan (Branch Report) dan melakukan kontak ke pihak
kapal khususnya kepada Nakhoda Kapal untuk mengirimkan
(Master Cable) untuk mengetahui perkiraan kapan kapal akan
tiba. Untuk proses Clearance In, agen mengajukan layanan
kedatangan kapal dalam waktu paling lambat 1x24 jam, terlebih
dahulu agen harus mendaftarkan kapal dengan mengajukan
penunjukan keagenan ke SI KSOP untuk diverifikasi oleh
Penyelenggara Pelabuhan (KSOP) sehingga status layanan
keagenan tadi berubah status menjadi Pemberitahuan
Kedatangan Kapal (PKK).
Setelah pemberitahuan Kedatangan Kapal (PKK)
diterbitkan, agen kapal bisa langsung menghubungi pihak
kepanduan untuk di pandu sandarnya kapal.
16
Untuk keperluan clearance in kapal yang akan
diageni, dokumen tersebut di peruntukan untuk arsip agen
pelayaran, Pelindo, arsip Keselamatan Berlayar Patroli
Pelabuhan (KBPP) dan bagian LALA (Lalu Lintas
Laut) KSOP kelas 1 Tanjung Balai Karimun dengan
melampirkan :
a. RPT (Rencana Pengoperasian Trayek).
b. Penunjukan Keagenan.
c. Daftar Anak Buah Kapal (Crew List).
d. Manifest.
e. Surat Laut.
f. Surat Ukur
g. SPB (Surat Persetujuan Berlayar) kedatangan.
h. LKK (Laporan Kedatangan Kapal) kedatangan.
Setelah semua selesai diperiksa kelengkapan dokumen
clearence in maka agen memberikan informasi kepada Nakhoda
Kapal untuk siap - siap melakukan pergerakan ke Dermaga
(Jetty).
2) Pada saat kapal tiba maka yang di lakukan PT. PBJ Shipping Lines
sebagai agen adalah sebagai berikut:
a. Setelah Kapal melakukan penyandaran Agen mengambil dokumen
kapal, beserta dokumen- dokumen lain untuk di memorandum serta
proses clearance in. Sebelum dokumen dibawa ke syahbandar,
agen memeriksa dokumen terlebih dahulu apa ada dokumen yang
expired / tidak sesuai (Memorandum), setelah pengecekan
dokumen dan ada dokumen yang expired maka agen akan
melaporkan dan membuat surat pembaharuan dokumen yang
expired kepada pihak KSOP. Selama kapal berada di
pelabuhan, dokumen - dokumen kapal tetap disimpan di
syahbandar sampai kapal akan meninggalkan pelabuhan tersebut.
Adapun dokumen - dokumen yang diambil dari atas kapal yaitu :
16
1. Surat Laut (Registry Certificate)
Sertifikat yang menyatakan tanda kebangsaan suatu
kapal yang diberikan oleh pemerintah negara. Kapal
tersebut berhak perlindungan hukum dari terebut dan
berhak mengibarkan bendera dari negara di mana kapal
tersebut didaftarkan.
2. Surat Ukur (International Tonnage)
Surat yang menyebutkan ukuran – ukuran penting
kapal seperti ukuran panjang kapal (LOA), lebar kapal
(breadth), kedalaman kapal (depth), berat kotor kapal /
Groos Tonage (GT).
3. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang (Cargo
Ship Safety Construction Certificate)
Sertifikat yang menyatakan ruangan kapal beserta
bangunannya kapal mengangkat muatan menurut jenis
kapal yang sesuai standar dan keseamatan kapal.
4. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang (Cargo Ship
Safety Radio Certificte)
Sertifikat yang meneragkan bahwa kapal dilengkapi
dengan pesawat penerima dan pemancar radio sesuai
dengan syarat tertentu.
5. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang
(Cargo Ship Safety Equipment Certificate)
Sertifikat yang menerangkan dan menyatakan
perlengkapan dan peralatan kapal.
6. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum
(Minimum Safe Manning Document)
Sertifikat yang menyatakan keterangan perwira
besert awak kapalnya.
7. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Dari Kapal
(National Pollution Prevention Certificate)
16
Sertifikat yang menerangkan bahwa kapal tersebut
tidak melakukan pencemaran udara dan polusi di laut.
8. Sertifikat Nasional Dana Jaminan Ganti Rugi
Pencemaran Minyak Bahan Bakar (National Certificate
Of Insurance Or Other Financial Security In Respect Of
Civil Liability For Bunker Oil Pollution Damage)
Sertifikat yang digunakan sebagai jaminan tanggung
jawab dari pemilik atau operator kapal terhadap
penanggulangan pencemaran dan kerugian yang
diakibatkan oleh pencemaran yang bersumber dari
kapalnya.
9. Sertifikat Nasional Sistem Anti Teritip (National Anti
Fouling System Certificate)
Sertifikat yang menerangkan bahwa kapal tersebut
bebas dari penempelan organisme yang ada di laut.
10. Sertifikat Klasifikasi Lambung (Certificate Of
Classification For Hull)
Sertifikat yang menyatakan jenis klasifikasi
lambung Sertifikat Garis Muat Internasional kapal juga
jenis lambung kapal.
16
14. Buku Kesehatan (Health Book).
Buku yang menyatakan bahwa kapal dalam keadaan
bersih dan bebas dari penyakit menular.
16
permohonan keberangkatan kapal atau Clearance Out. Adapun proses
Clearance Out yaitu :
1) Pengecekan dokumen terlebih dahulu dan koordinasi dengan pihak
pelabuhan apakah dokumen dan kegiatan sudah selesai, yang
nantinya agen akan melakukan proses clearance out.
2) Dalam waktu paling lama 6 (enam) jam sebelum kapal keluar dari
pelabuhan agen mengajukan layanan kapal keluar di SI KSOP
yang datanya masuk ke Penyelenggara Pelabuhan (KSOP) berupa
LKK dan LK3, sebelumnya agen membuat warta keberangkatan
yang isinya sebagai berikut :
a. Data Manifest Kapal .
b. Data Awak Kapal.
c. Dokumen Kapal
d. Penunjukan Keagenan.
e. Pandu Keluar
Setelah semua warta kapal diisi dengan lengkap dan benar,
agen mengirimkan ke SI KSOP untuk kemudian diverivikasi
apakah ada revisi atau sudah benar. LKK yang telah diverifikasi
oleh Penyelenggara Pelabuhan akan secara otomatis direspon oleh
SIMPONI untuk penerbitan Kode Billing yang selanjutnya agen
melakukan pembayaran PNBP Labuh dari Kode Billing yang
didapat, apabila telah dilunasi oleh agen secara otomatis LK3
sudah bisa dilakukan verifikasi dan data bisa masuk ke Syahbandar
sehingga bisa melakukan verifikasi data agar SPB terbit.
Dokumen tersebut diperuntukan untuk arsip agen
pelayaran, arsip Keselamatan Berlayar Patroli Pelabuhan (KBPP)
dan bagian Lalu Lintas Laut (LALA) KSOP Kelas 1 Tanjung Balai
Karimun dengan melampirkan :
a. LK3 (Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal).
b. Bukti PUP Labuh.
c. Bukti PUP SBNP.
16
d. Bukti PUP VTS.
e. Crew List.
f. Memorandum.
g. Cargo Manifest.
h. Surat Pernyataan Nakhoda (Master Sailing Declaration).
3) Setelah proses Clearance Out SPB (Surat Persetujuan Berlayar)
selesai dan semua administrasi keperluan kapal sudah terbayarkan,
Agen membuat warta kapal order ke Pandu Labuh dan Tambat
untuk kepastian Keberangkatan Kapal setelah Pandu On Board
kapal berangkat melanjutkan pelayaran ke Pelabuhan
berikutnya. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) berlaku di pelabuhan
sebelum bertolak ke pelabuhan berikutnya adalah 1 kali 24 jam.
4) Setelah semua dokumen selesai diperiksa maka agen membawa
kembali dokumen keatas kapal untuk diserahkan kembali ke
Nakhoda untuk diperiksa kembali oleh Nakhoda.
1. Hambatan saat melayani kedatangan dan keberangkatan kapal di
pelabuhan Tanjung Balai Karimun
Adapun faktor penghambat yang sering di alami dalam pelayanan
kedatangan dan keberangkatan kapal di pelabuhan Tanjung Balai Karimun
yaitu sebagai berikut:
16
2) Seringnya terjadi penyusutan muatan yang disebabkan oleh
faktor cuaca.
C. PEMECAHAN MASALAH
1. Pelayanan Apa Saja Yang Dilakukan Perusahaan Sebelum Kedatangan
Dan Keberangkatan Kapal?
a. Pelayanan Kapal Sebelum Kapal Tiba
Sebelum kapal tiba, Prinsipal (pemilik kapal) mengadakan
kontak atau komunikasi dengan pihak perusahaan atau agen yang
di tunjuk, untuk pemberitahuan ini dilaksanakan 1-2 hari sebelum
kapal tiba agar pihak perusahaan pelayaran dapat mempersiapkan
segala sesuau yang di butuhkan. Prinsipal sebelum membuat Letter
of Appoitment (surat persetujuan) yang di tunjuk kepada
perusahaan pelayaran. Surat ini dibuat dengan maksud apabila
kapal membutuhkan sesuatu maka kapal dapat meminta
pada agen yang ditunjuk oleh prinsipal.
Ketika sudah terjadi persetujuan antara agen dan pihak
owner maka agen akan meminta sebagian dokumen kapal
diantaranya:
1) Surat Laut.
2) Surat Ukur.
3) Shipping Intruction.
4) Manifest of Cargo.
5) Penunjukan Keagenan.
Dokumen diatas dapat di e-mailkan dengan tujuan untuk
membuat PKK (Pemberitahuan Kedatangan Kapal) yang akan diurus
dikantor KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan).
Setelah mengetahui kapal yang akan datang maka perusahaan
pelayaran membuat rencana operasi kedatangan kapal yang diajukan
pada Instansi yang terkait didalam lingkungan kerja Pelabuhan, antara
lain:
16
1) KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otiritas Pelabuhan).
2) PELINDO (Pelabuhan Indoensia).
3) Karantina Kesehatan.
Setelah agen perusahan pelayaran menerima Cable Master
yang berisikan (laporan dari kapal untuk melakukan kegiatan
bongkar muat dimana letak dan posisinya) dari nahkoda mengenai
kepastian kedatangan kapal yang berisi jam dan tanggal, maka
seterusnya diajukan permohonan pengguna jasa untuk kapal ke
pihak Instansi yang terkait dibagian divisi usaha dengan
dilampirkan Cable Mater, Letter Of Appointment dan
pemberitahuan kedatangan kapal.
Permohonan tersebut dibagi menajdi 4 kolom yang berisikan:
1) Data-data kapal.
2) Permohonan Jasa Labuh dan Jasa Tambat.
3) Permohonan Air tawar.
4) Permohonan Jasa Pandu dan Tunda.
Apabila permohonan tersebut disetujui oleh pihak Instansi
yang terkait maka akan mengeluarkan surat keputusan
pemberitahuan pemakaian fasilitas dermaga. Setelah mendapatkan
ijin berlabuh, agen menghubungi pandu untuk menata fasilitas
pandu guna membantu nakhoda kapal dengan memberikan
informasi tentang keadaan perairan dari luar Pelabuhan yang telah
ditentukan.
Setiap instansi yang terakit memeriksa dokumen yaitu:
1) Karantina Kesehatan Pelabuhan
Yaitu mencegah timbulnya penyakit dari luar kedalam
atau dari dalam keluar melalui Pelabuhan. Pencegahan
dilakukan dengan memeriksa dokumen kesehatan antara lain :
a) Buku Kesehatan Kapal.
b) Surat Persetujuan Berlayar Karantina Kesehatan.
c) Sertifikat Bebas Tindakan Sanitasi Kapal.
16
d) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
e) Daftar Anak Buah Kapal (Crew List).
2) Syahbandar
Tugas pokoknya yaitu menjaga keselamatan pelayaran
dan keamanan kapal selama berada di Pelabuhan dalam hal ini
syahbandar memeriksa dokumen sertifikat kapal, diantaranya
yaitu :
a) Surat Laut (Registry Certificate).
b) Surat Ukur (International Tonnage).
c) Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang (Cargo
Ship Safety Construction Certificate).
d) Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang (Cargo Ship
Safety Radio Certificte).
e) Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang
(Cargo Ship Safety Equipment Certificate).
f) Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum (Minimum
Safe Manning Document).
g) Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Dari Kapal
(National Pollution Prevention Certificate).
h) Sertifikat Nasional Dana Jaminan Ganti Rugi Pencemaran
Minyak Bahan Bakar (National Certificate Of Insurance
Or Other Financial Security In Respect Of Civil Liability
For Bunker Oil Pollution Damage).
i) Sertifikat Nasional Sistem Anti Teritip (National Anti
Fouling System Certificate).
j) Sertifikat Klasifikasi Lambung (Certificate Of
Classification For Hull).
k) Sertifikat Garis Muat Internasional (International Load
Line Certificate).
l) International Life Raft Certificate.
16
m) Sertifikat Bebas Tindakan Sanitasi Kapal (Ship Sanitation
Control Exemption Certificate)
n) Buku Kesehatan (Health Book).
b. Pelayanan Keberangkatan Kapal
Menjelang keberangkatan kapal, pihak agen pelayaran
segera melaksanakan kewajibannya yaitu memberikan informasi
kepada nahkoda bahwa kegiatan bongkar / muat telah selesai
dilaksanakan dari pihak perusahaan bongkar muat. Selanjutnya
melaksanakan koordinasi dengan general agen dan owner tentang
kepastian kapal berangkat dengan tujuan kemana Pelabuhan
berikutnya.
Setelah kapal selesai melakukan kegiatan di dermaga
selanjutnya sesuai dengan schedule pelayaran kapal tersebut maka
dalam hal ini agen harus mengajukan permohonan keberangkatan
kapal (Clearance Out) kepada isntansi-instansi terkait sebagai
berikut:
1) Clereance Administrasi Pelabuhan
Ditujukan kepada syahbandar untuk mengajukan surat
keterangan selesai, yang berisikan bahwa kapal tersebut akan
selesai melakukan kegiatan dan segera berangkat ke Pelabuhan
tujuan yang telah di tujukan.
2) Clearance Kesehatan Pelabuhan / Karantina
Setelah kelengkapan dokumen keselamatan dan awak
kapal terpenuhi, kemudian dinas kesehatan Pelabuhan akan
memberikan ijin keluar meninggalkan wilayah Pelabuhan
dengan beberapa catatan yang di tuangkan dalam Indonesia
Health Book (Buku Kesehatan) yang wajib dimiliki oleh setiap
kapal di pelabuhan
3) Clearance Syahbandar
Petugas Syahbandar akan melaksanakan Clearance Out
kapal setelah menerima kelengkapan-kelengkapan di atas kapal
16
yang meliputi :
a) Melaksanakan pemeriksaan diatas kapal.
b) Memeriksa dokumen kapal dan surat dari anak buah kapal
(buku pelaut crew kapal).
c) Memeriksa kembali kwitansi pembayaran jasa labuh dan
sebagainya.
d) Memeriksa Clerance Out dari instansi-instansi yang
berwewenang lainnya seperti Clearance dari Keselamatan
Berlayar Patroli Pelabuhan (KBPP) dan Clearance dari
Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP).
2. Apa Saja Hambatan Saat Kedatangan Keberangkatan Kapal Di
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun?
a. Hambatan yang terjadi pada saat kedatangan kapal :
1) Dokumen yang dikirim dari ship owner belum lengkap,
sehingga terpengaruh terhadap pengurusan persayaratan
dokumen pada saat mengajukan laporan kedatangan kapal di
Instansi Pelabuhan terkait. Seharusnya ship owner harus lebih
2) teliti lagi dalam mengurus dokumen yang akan dikirim lewat
e-mail untuk proses kedatangan kapal.
3) Gelombang tinggi dan angin yang cukup kuat, jadi kapal harus
mengurangi kecepatannya (faktor cuaca).
b. Hambatan yang terajadi pada saat kapal tiba / sandar :
Padatnya tempat sandar di dermaga dikarenakan banyaknya kapal
yang melakukan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung
Balai Karimun, sehingga harus menunggu antrian untuk sandar.
Seharusnya agen menghubungi pihak pelabuhan terlebih dahulu,
sehingga agen mengetahui kondisi di pelabuhan apakah tersedia
atau tidak untuk proses penyandaran kapal sebelum memberi info
kepada Nakhoda kapal untuk proses penyandaran kapal.
c. Hambatan yang terjadi pada saat keberangkatan Kapal
16
1) Terlambatnya pengurusan dokumen dari shipper sehingga
menyebabkan terhadap lamanya penerbitan SPB (Surat
Persetujuan Berlayar) oleh perwira jaga. Seharusnya shipper
dan agen saling berkomunikasi dalam pengurusan dokumen
yang dikeluarkan oleh shipper, sehingga agen dapat melakukan
clearance out setelah shipper memberikan dokumen tentang
muatan.
2) Seringnya terjadi penyusutan muatan yang disebabkan oleh
factor cuaca, sehingga dapat menyebabkan penundaan
16
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
PT. PBJ Shipping Lines Tanjung Balai Karimun tentu tidak berjalan
B. SARAN
16
1. Keagenan Kapal juga harus lebih meningkatkan hubungan yang baik
16
DAFTAR PUSTAKA
Pelayanan
Prasada
7. https://www.bphn.go.id/data/documents/pm_11_tahun_2016.pdf
8. https://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_tunda
9. https://id.wikipedia.org/wiki/Tongkang
16
Lampiran
1. SPB Kedatangan
16
2. Crewlist Kedatangan
16
3. Manifest Kedatangan
16
4. RPT / Rencana Pengoperasian Trayek Kapal
16
5. Penunjukan Keagenan Kapal
16
6. SPB Keberangkatan
16
42
7. Crewlist Keberangkatan
42
8. Master Sailing
42
9. Manifest Keberangkatan
42