Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alex Sanjaya

NPM : B1A021192
Kelas :C
Mata Kuliah : Hukum Ekonomi
1. Hubungan Perkembangan Ekonomi dan Pembangunan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan antara pertumbuhan ekonomi
dan tingkat pengangguran di Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa dalam jangka
pendek maupun jangka panjang pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran di
Indonesia pada tahun 1990-2019 memiliki korelasi yang negatif. Akan tetapi, dengan
pengaruh yang diperkirakan jauh lebih kecil daripada estimasi Okun, maka konsep
Hukum Okun tidak dapat dibuktikan dalam perekonomian Indonesia. Melalui simulasi
perhitungan Model Okun, ditemukan fakta bahwa diperlukan 8,3% pertumbuhan
ekonomi untuk dapat mengurangi 5% tingkat pengangguran di Indonesia. Sektor yang
mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang pesat merupakan sektor berbasis
teknologi dan cenderung padat modal. Sementara Indonesia masih bergantung pada
sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja. Selain itu, tenaga kerja di Indonesia
masih didominasi oleh unskilled labor yang rentan terhadap perubahan struktur
ekonomi. Korelasi antara pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran di
Indonesia terbukti bersifat asimetris. Perekonomian kontraksi memiliki pengaruh yang
lebih besar daripada ekspansi.
Sumber : Kajian Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengangguran Di Indonesia
Periode 1990-2019 (Aplikasi Hukum Okun) karangan JURNAL ILMIAH Nabila Ulfa
Rasyida
2. Sumber Hukum Ekonomi
Sumber Hukum Ekonomi adalah tempat di mana hukum ekonomi dapat
ditemukan. Sumber hukum ekonomi terdiri dari
a. Peraturan Perundang-undangan
Merupakan produk hukum tertulis yang sengaja diciptakan oleh pihak yang
berwenang. Perundang-undangan merupakan produk hukum yang dibuat dari atas
yang kemudian pelaksanaannya dipaksakan kepada masyarakat untuk ditaati.
b. Perjanjian
Perjanjian (kontrak) mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan
perundang-undangan. Artinya perjanjian yang dibuat mengikat para pihak seperti
mengikatnya undang-undang. Hal ini dijamin oleh Pasal 1338 Kitab Undang
Undang Hukun Perdata yang isinya bahwa perjanjian yang dibuat secara sah
berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya. Dengan
demikian, apabila terjadi sengketa atau perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian
maka para pihak dapat menggunakan isi perjanjian mereka sebagai sumber atau
dasar hukum penyelesaian sengketa.
c. Traktat
Yaitu perjanjian antar Negara, traktat dapat dibuat oleh dua Negara (bilateral)
atau oleh banyak Negara (multilateral). Traktat sangat berperan penting dalam
hubungan antar Negara karena dengan adanya traktat maka apabila ada sengketa
antar Negara dapat diselesaiakan menggunakan traktat mengingat Hukum
Ekonomi setiap Negara memiliki kedaulatan dan juga aturan hukum masing-
masing Negara berbeda-beda dan tidak dapat dipaksakan berlaku di Negara lain.
Supaya hukum tertentu berlaku di banyak Negara terlebih dahulu harus ada
perjanjian antar Negara. Perjanjian antar Negara ini dimaksudkan untuk
menerobos sifat kedaulatan Negara tersebut. Supaya rakyat di negara-negara
peserta perjanjian mengikat, perjanjian yang ditandatangani oleh pemerintah
masing-masing Negara tersebut perlu ditindaklanjuti dengan pengesahan
(ratifikasi) agar setara dengan hukum nasional di masing-masing Negara peserta.
Misalnya dijadikan undang-undang atau keputusan presiden
d. Jurisprudensi
Yaitu putusan-putusan hakim sebelumnya yang dapat dijadikan sumber hukum
untuk memutuskan suatu perkara yang sama. Jurisprudensi berasal dari hasil
pemikiran para hakim pada berbagai tingkatan peradilan yang disimpan dalam
suatu system informasi hukumbaik dalam bentuk tertulis maupun database
elektronik (komputer), yang dapat diakses melalui lembaga-lembaga peradilan
atau perpustakaan-perpustakaan hukum Di Indonesia, hakim bebas menggunakan
atau tidak menggunakan jurisprudensi. Apabila jurisprudensi dianggap relevan
tentu hakim akan menggunakannya.
e. Kebiasaan
Kegiatan ekonomi bermula dari suatu kebiasaan yang tumbuh di masyarakat
yang kemudian dijadikan undang-undang sebagai sumber hukum yang mengatur.
Namun berhubung banyaknya kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dalam
masyarakat ekonomi maka ada kebiasaan-kebiasaan yang belun dijadikan
perundang-undangan. Oleh karena itu Pengantar Hukum Ekonomi kebiasaan-
kebiasaan ekonomi yang timbul dalam masyarakat ekonomi namun belum
dijadikan perundang-undangan dapat dipergunakan sebagai sumber hukum dalam
menyelesaikan suatu sengketa ekonomi.
f. Doktrin
Merupakan pendapat para sarjana atau ahli hukum yang mana pendapat
tersebut dapat digunakan sebagai sumbangan atau hasil pemikiran dalam
pembentukan perundang-undangan dan juga dapat dipergunakan untuk
menafsirkan sumberhukum tertentu. Bentuk dari doktrin yaitu asas-asas, prinsip-
prinsip,
Sumber : Hukum Ekonomi Hak Cipta © Ubaidillah Kamal, dkk, 2018
atau teori-teori para ahli hukum
3. Asas Dalam Hukum Ekonomi
a. Asas keimanan dan ketaqwaan terhadap TYME
b. Asas manfaat
c. Asas demokrasi Pancasila
d. Asas adil dan merata
e. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam perikehidupan
f. Asas hukum
g. Asas kemandirian
h. Asas keuangan
i. Asas ilmu pengetahuan
j. Asas kebersamaan, kekeluargaan, keseimbangan, dan kesinambungan dalam
kemakmuran rakyat
k. Asas pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
l. Asas kemandirian yang berwawasan kenegaraan
Sumber : https://fahum.umsu.ac.id/hukum-ekonomi/

Anda mungkin juga menyukai