Setiawan
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
Email : setiawan17@unpad.ac.id
ABSTRAK. model bisnis berfokus pada akuisisi nilai, sementara strategi bisnis menekankan pada pelestarian
keunggulan bersaing yang lebih luas. Di perusahaan, model bisnis merupakan arsitektur pengubahan inovasi
menjadi nilai ekonomi, sementara strategi bisnis tidak hanya berhenti pada nilai ekonomi perusahaan, tetapi juga
pemegang saham. Selanjutnya, walaupun model bisnis juga dipengaruhi oleh dinamika lingkungan eksternal dan
internal organisasi, namun organisasi menggunakan strategi bisnis untuk menanggapi dinamika lingkungan
industri dan makro, serta memutuskan posisi bersaing yang akan dipertahankan atau melakukan aksi agresif untuk
menyerang pemimpin pasar. Tujuan dari konsep model bisnis telah didefinisikan dengan menekankan penciptaan
nilai sebagai bagian dari mengelola pengembangan teknologi. Model bisnis demikian dipahami sebagai alat yang
berfokus untuk menengahi antara pengembangan teknologi dan penciptaan nilai ekonomi. Metode penerapan
model bisnis di perusahaan memiliki beberapa manfaat. Pertama, terkait dengan komponen-komponennya, model
bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan melihat hubungan logis antara
komponen-komponen dalam bisnisnya, sehingga dapat dihasilkan nilai bagi pelanggan dan perusahaan. Kedua,
model bisnis dapat dipakai untuk menguji konsistensi hubungan antar komponennya. Ketiga, model bisnis dapat
digunakan untuk menguji pasar dan asumsi yang digunakan ketika mengembangkan bisnis. Keempat, model bisnis
dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan dilakukan dan konsekuensinya. Hasil bagi
perusahaan kecil, model bisnis didesain untuk kompetensi internal sehingga menghasilkan keuntungan kompetensi
bagi perusahaan kecil. Simpulan, Hal ini konsisten dengan resourced- based theory, yang melihat bahwa
perusahaan kecil sebagai kumpulan dari berbagai sumber daya dan kapabilitas). Keuntungan kompetitif dapat
muncul dari keputusan yang baik atas aktivitas biasa (misalnya: produksi), koordinasi yang baik antara berbagai
aktivitas-aktivitas tersebut (misalnya: proses pengembangan produk), manajemen yang baik (misalnya: supply
chain management). Saran, Inovasi model bisnis canvas dapat membuat peluang yang besar dalam periode
pertumbuhan ekonomi yang cepat. Namun, pemilihan model bisnis yang tepat bagi perusahaan merupakan hal
yang sangat krusial karena akan memengaruhi atmosfer ekonomi dan peluang pasar.
ABSTRACT. The business model focuses on value acquisition, while the business strategy emphasizes sustaining
a broader competitive advantage. In a company, a business model is an architecture for converting innovation
into economic value, while a business strategy does not only stop at the economic value of the company, but also
the shareholders. Furthermore, although the business model is also influenced by the dynamics of the external and
internal environment of the organization, the organization uses a business strategy to respond to the dynamics of
the industry and macro environment, and decide which competitive position to maintain or take aggressive action
to attack market leaders. The purpose of the business model concept has been defined by emphasizing value
creation as part of managing technology development. The business model is thus understood as a tool that focuses
on mediating between technology development and economic value creation. The method of implementing business
models in companies has several benefits. First, with regard to its components, the business model makes it easier
for planners and decision makers in the company to see the logical relationship between the components in their
business, so that value can be generated for customers and the company. Second, the business model can be used
to test the consistency of the relationship between its components. Third, business models can be used to test
markets and assumptions used when developing a business. Fourth, the business model can be used to show how
radical a change is made and its consequences. Results for small companies, business models are designed for
internal competence so as to generate competency gains for small companies. In conclusion, this is consistent with
resourced-based theory, which sees small companies as a collection of various resources and capabilities).
Competitive advantage can arise from good decisions over ordinary activities (eg: production), good coordination
between the various activities (eg: product development process), good management (eg: supply chain
management). Suggestion, Canvas business model innovation can create great opportunities in periods of rapid
economic growth. However, choosing the right business model for a company is very crucial because it will affect
the economic atmosphere and market opportunities.
pendapatan yang didapatkan oleh perusahaan perusahaan, seperti “kompetensi inti”, “sumber
juga disebutkan dalam definisi model bisnis daya”, “aset”, “proses”, “kegiatan”, dan lain-lain.
yang beragam seperti “model pendapatan”, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
“penangkapan nilai”, “rumus keuntungan”, kerangka model bisnis yang baik juga harus
“kembalinya keuntungan untuk perusahaan”, menggambarkan sumber daya dan kemampuan
dan lain-lain. Dengan demikian, dapat perusahaan. Akhirnya, sebagian besar definisi
disimpulkan model bisnis juga harus model bisnis yang dianalisis akan membahas
menjelaskan bagaimana perusahaan mengenai beberapa jenis strategi, pilihan
menghasilkan keuntungan dari operasionalnya. keputusan atau prinsip. Keputusan- keputusan
Ketiga, banyak definisi model bisnis membahas ini dibahas dengan istilah seperti “target pasar”,
nilai jaringan perusahaan dengan istilah seperti “target pelanggan”, “posisi dalam jaringan”,
“struktur rantai nilai”, “mitra jaringan”, “strategi kompetitif”, atau “aturan”. Dengan
“hubungan dengan perusahaan luar”, “hubungan demikian, tinjauan literatur menunjukkan bahwa
transaksional dengan mitra”, dan lain-lain. Oleh membangun model bisnis juga dapat menjelaskan
karena itu, temuan dari literatur menunjukkan keputusan strategis besar yang dibuat oleh
bahwa konstruk model bisnis juga harus perusahan (Nenonen dan Storbacka, 2010).
berorientasi eksternal dan menjelaskan mengenai Macam-macam definisi model bisnis
hubungan perusahaan dengan berbagai pelaku berdasarkan penulis dari berbagai macam
bisnis yang ada di dalam jaringannya. Keempat, literatur mengenai model bisnis dan elemen
berbagai definisi model bisnis juga membahas konsep model bisnisnya dapat dilihat pada Tabel
sumber daya dan kemampuan yang dimiliki 2.
Chesbrough (2007) Model bisnis melakukan dua fungsi penting: Value proposition
penciptaan nilai dan penangkapan nilai. Target market
Pertama, mendefinisikan serangkaian
Value chain
kegiatan dari pengadaan bahan baku untuk
memenuhi pelanggan akhir yang akan Revenue mechanism
menghasilkan produk atau jasa baru. Kedua, Value network or
model bisnis menangkap nilai dari sebagian ecosystem
kegiatan tersebut bagi perusahaan dan Competitive
mengembangkannya. strategy
Zott dan Amit (2007) Sebuah model bisnis menggambarkan isi, Content of transactions
struktur, dan tata kelola transaksi yang Structure of
didesain sedemikian rupa sehingga transactions
menciptakan nilai melalui eksploitasi peluang
Governance of transactions
bisnis. Sebuah model bisnis memaparkan
bagaimana sebuah organisasi terkait dengan Value creation design
stakeholder eksternal dan bagaimana terlibat Links to external stakeholders
dalam pertukaran ekonomi dengan mereka
untuk menciptakan nilai untuk pertukaran
semua mitra.
agresif untuk menyerang pemimpin pasar (PPM Bagaimana mengumpulkan pendapatan: the
Manajemen, 2012). pricing model and form of monetization
Tujuan dari konsep model bisnis telah Bagaimana posisi perusahaan diantara industri
didefinisikan dengan menekankan penciptaan lainnya: the company’s role and relationships
nilai sebagai bagian dari mengelola across the value chain.
pengembangan teknologi. Model bisnis demikian
dipahami sebagai alat yang berfokus untuk Perusahaan sebagai sebuah sistem terbuka
menengahi antara pengembangan teknologi dan sangat rentan dengan dinamika eksternalnya.
penciptaan nilai ekonomi. (Chesbrough and Ketidakpastian di lingkungan eksternal
Rosenbloom, 2002). perusahaan biasanya ditentukan oleh tiga hal,
Penerapan model bisnis di perusahaan yaitu kompleksitas, kestabilan, dan kelangkaan.
memiliki beberapa manfaat. Pertama, terkait Ketidakpastian ini dapat memengaruhi model
dengan komponen-komponennya, model bisnis bisnis perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
memudahkan para perencana dan pengambil perlu berinovasi dalam model bisnisnya untuk
keputusan di perusahaan melihat hubungan logis bertahan di tengah-tengah ketidakpastian
antara komponen-komponen dalam bisnisnya, tersebut. Inovasi model bisnis itu penting untuk
sehingga dapat dihasilkan nilai bagi pelanggan dan manajer, pengusaha, dan peneliti akademis
perusahaan. Kedua, model bisnis dapat dipakai karena beberapa alasan. Pertama, model bisnis
untuk menguji konsistensi hubungan antar merupakan sumber yang seringkali kurang
komponennya. Ketiga, model bisnis dapat dimanfaatkan untuk masa depan. Kedua, pesaing
digunakan untuk menguji pasar dan asumsi yang mungkin akan lebih sulit untuk meniru atau
digunakan ketika mengembangkan bisnis. mereplikasi sistem baru untuk seluruh aktivitas
Keempat, model bisnis dapat dipakai untuk dari suatu produk atau proses. Pesaing relatif
menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan lebih mudah untuk menghancurkan inovasi
dilakukan dan konsekuensinya (PPM produk atau proses. Ketiga, karena inovasi
Manajemen, 2012). model bisnis merupakan alat kompetitif dan
Bagi perusahaan kecil, model bisnis sangat kuat, manajer harus menyesuaikan diri
didesain untuk kompetensi internal sehingga terhadap persaingan, seringkali ancaman
menghasilkan keuntungan kompetensi bagi kompetitif berasal dari luar batas- batas
perusahaan kecil. Hal ini konsisten dengan tradisional industri (Amit dan Zott, 2012).
resourced- based theory, yang melihat bahwa
perusahaan kecil sebagai kumpulan dari berbagai 3. Model Bisnis Kanvas (Business Model
sumber daya dan kapabilitas (Barney dan Wright, Canvas)
2001). Keuntungan kompetitif dapat muncul dari
Lingkungan bisnis sekarang ini
keputusan yang baik atas aktivitas biasa
merupakan lingkungan yang kompetitif, cepat
(misalnya: produksi), koordinasi yang baik antara
berubah, dan merupakan lingkungan yang
berbagai aktivitas-aktivitas tersebut (misalnya:
semakin sulit untuk perusahaan terutama untuk
proses pengembangan produk), manajemen yang
membuat keputusan bisnis. Perusahaan
baik (misalnya: supply chain management)
dihadapkan dengan informasi baru tentang
(Porter, 1985; Gulati dan Singh, 1998).
teknologi informasi, siklus hidup produk yang
Inovasi dalam model bisnis dapat
lebih pendek, pasar global, dan persaingan ketat.
membuat peluang yang besar dalam periode
Dewasa ini perusahaan juga harus mengelola
pertumbuhan ekonomi yang cepat. Namun,
ingkungan, saluran distribusi, rantai pasok,
pemilihan model bisnis yang tepat bagi
implementasi TI yang mahal, kemitraan
perusahaan merupakan hal yang sangat krusial
strategis, dan harus fleksibel untuk bereaksi
karena akan memengaruhi atmosfer ekonomi
dengan perubahan pasar.
dan peluang pasar.
Yang mengherankan, konsep dan
Ada beberapa elemen atau komponen yang
perangkat lunak yang membantu manajer
sebaiknya ada di dalam model bisnis (Giesen et
memfasilitasi keputusan strategis bisnis di
al, 2010):
lingkungan yang sulit ini masih langka. Tidak ada
Nilai yang dikirimkan kepada pelanggan:
alat perangkat lunak yang berguna untuk
customer segments, the value proposition, the
menilai, memahami, mengukur, mengubah,
spesific “job to be done”, what it is sold and
berkomunikasi, atau bahkan mensimulasikan
what to be sold
model bisnis (Osterwalder, 2004). Banyak
Bagaimana cara nilai tersebut sampai kepada
manajer tidak mengertibagaimana sebenarnya
pelanggan: critical internal resources and
konsep bisnisnya, atau dengan kata lain manajer
processess as well as internal partnership
Business Model Canvas
(Setiawan)
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora – ISSN 2656-7156 205
tersebut tidak memiliki pemahaman intuitif pelanggan dapat disebut sebagai segmen
tentang model bisnis perusahaannya meskipun pasar apabila:
model bisnis ini memengaruhi semua keputusan Memerlukan pelayanan (value
penting. Dalam banyak kasus, manajer jarang propositions) yang tersendiri karena
berkomunikasi dengan cara yang jelas dan permasalahan dan kebutuhan secara
sederhana (Linder dan Cantrell, 2000). Oleh khusus.
karena itu, akan menarik apabila ada satu set Dicapai dan dilayani dengan saluran
alat yang memungkinkan pelaku bisnis untuk distribusi (channels) yang berbeda.
memahami model bisnis mereka dan unsur-
Perlu pendekatan (customer relationship)
unsur yang ada di dalam model bisnis mereka
yang berbeda.
sehinggan mereka dengan mudah
mengkomunikasikan model bisnis Memberikan profitabilitas yang berbeda.
perusahaannya kepada orang lain dan Mempunyai kemampuan bayar yang
membiarkan mereka untuk mengubah dan berbeda sesuai dengan persepsi terhadap
bermain-main dengan model bisnis tersebut nilai yang mereka terima.
sekaligus belajar mengenai peluang bisnis Secara umum, segmen pasar terdiri
(Osterwalder,2004). dari kelompok pelanggan yang memiliki
Dalam bukunya yang berjudul “Business seperangkat keinginan yang sama (Kotler,
Model Generation” (2010), Osterwalder dan 2005). Pelanggan adalah jantung dari setiap
Pigneur membuat suatu kerangka model bisnis model bisnis. Tanpa adanya pelanggan, tidak
yang berbentuk kanvas dan terdiri dari sembilan ada satupun perusahaan yang dapat bertahan
kotak yang berisikan elemen-elemen yang saling dalam jangka waktu yang lama. Dalam rangka
berkaitan. Menurut Osterwalder dan Pigneur memenuhi kepuasan pelanggan, perusahaan
(2010), model bisnis kanvas adalah sebuah mengelompokkan pelanggan-pelanggan ke
model bisnis yang menggambarkan dasar beberapa segmen yang berbeda berdasarkan
pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi kesamaan kebutuhan, kesamaan perilaku,
atau perusahaan menciptakan, menyerahkan, dan dan lain-lain. Model bisnis dapat diterapkan
menangkap nilai. Dewasa ini, tidak ada dalam berbagai perusahaan baik kecil maupun
kepastian mengenai konsep model bisnis. Maka besar.
dari itu, konsep model bisnis kanvas merupakan
konsep yang dapat menjadi bahasa bersama yang Ada bermacam-macam tipe dalam segmentasi
memungkinkan untuk menggambarkan dan pasar antara lain:
memanipulasi model bisnis untuk membuat 1) Pasar Terbuka (Mass Market)
alternatif kebijakan strategi yang baru.
Model bisnis kanvas digambarkan melalui Model bisnis yang segmentasi
sembilan blok bangunan dasar yang pasarnya merupakan mass market atau pasar
menunjukkan logika bagaimana sebuah terbuka tidak mengelompokkan pelanggan
perusahaan bermaksud untuk menghasilkan dalam berbagai kelompok atau segmen
uang. Sembilan blok ini mencakup empat bidang khusus. Di sini, perusahaan beranggapan
utama bisnis yaitu pelanggan, penawaran, bahwa semua orang adalah pelanggan. Value
infrastruktur, dan kelayakan keuangan. propositions (nilai tambah yang diberikan
Kesembilan blok bangunan dasar yang digunakan kepada para pelanggan), channels (saluran
untuk penggambaran model bisnis kanvas untuk berhubungan dengan para pelanggan),
adalah: dan customer relationships (tipe hubungan
a. Customer Segments yang ingin dijalin dengan para pelanggan)
hanya berfokus pada masyarakat umum yang
Pasar terdiri dari berbagai macam memiliki kebutuhan dan masalah yang
pembeli yang membeli suatu produk sesuai hampir sama. Tipe model bisnis ini dapat
dengan keinginan, sumber daya, lokasi, dan ditemukan pada pelanggan alat elektronik.
kebiasaan membeli. Karena masing-masing 2) Ceruk Pasar (Niche Market)
memiliki kebutuhan dan keinginan yang Model bisnis yang segmentasi
unik, masing-masing pembeli merupakan pasarnya merupakan niche market atau
pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu pasar khusus (ceruk) menargetkan kepada
penjual idealnya mendesain program segmen pasar tertentu yang spesifik yang
pemasarannya tersendiri bagi masing- biasanya jumlahnya kecil dan belum
masing segmen pasar tersebut, namun tidak terlayani dengan baik. Value propositions
semua kumpulan pelanggan dapat disebut (nilai tambah yang diberikan kepada para
sebagai segmen pasar. Suatu kelompok
Business Model Canvas
(Setiawan)
206 Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora – ISSN 2656-7156
Lainnya juga dapat mirip dengan penawaran customization dan co-creation menjadi
pasar umumnya, namun ditambahkan dengan semakin penting.
atribut-atribut lainnya. 4) Penyelesaian Pekerjaan (Getting the Job
Dalam model bisnis kanvas, elemen Done)
value propositions memengaruhi dan Nilai tambah ini dapat dibuat dengan
dipengaruhi oleh hampir semua elemen- cara membantu pelanggan dalam
elemen lain. Elemen yang terkait langsung menyelesaikan beberapa pekerjaan.
adalah customer segments. Hal ini bisa Misalnya, perusahaan periklanan membantu
dipahami, karena setiap segmen memiliki pelanggan dalam merancang dan membuat
kebutuhan dan persoalan yang unik. Desain iklan. Dengan bantuan perusahaan
value propositions dapat dilakukan dengan periklanan ini, maka pelanggan dapat lebih
inovasi nilai (value creation) dan penurunan berkonsentrasi dalam menjalankan strategi
biaya. Inovasi nilai akan membuat pelanggan promosi.
bersedia membayar lebih tinggi dan akan 5) Desain (Design)
meningkatkan revenue streams. Selain value Nilai tambah desain adalah atribut
creation, perusahaan juga dapat mengurangi yang penting namun sulit untuk diukur.
atau menghilangkan value propositions yang Sebuah produk dapat tampak mewah karena
sebenarnya tidak dibutuhkan atau kurang desain yang bagus. Dalam industri fashion
penting untuk pelanggan sehingga dapat dan elektronik, desain adalah value
menurunkan biaya (PPM Manajemen, 2012). proposition yang sangat penting.
Value proposition membuat nilai 6) Merek/Status (Brand/ Status)
tambah untuk segmen pasar melalui Pelanggan dapat menemukan nilai
pencampuran elemen-elemen yang sesuai tambah dalam merek dari suatu produk
dengan kebutuhan segmen pasar. Nilai tambah ataupun jasa. Nilai tambah merek ini
dapat bersifat kuantitatif (Misalnya: harga, dianggap dapat meningkatkan status sosial
kecepatan pelayanan) dan kualitatif ekonomi pelanggan yang memakai
(Misalnya: desain, pengalaman pelanggan). produknya. Misalnya, pelanggan jam tangan
Rolex akan merasa bangga ketika memakai
Beberapa elemen yang berkontribusi pada jam tangan tersebut.
pembentukan nilai tambah adalah: 7) Harga (Price)
1) Kebaruan (Newness)
Ketika perusahaan menawarkan
Proposisi nilai kebaruan adalah
produk yang mirip dengan produk yang telah
proposisi nilai yang sebelumnya tidak
ada di pasar dan lebih murah dibanding
pernah ditawarkan oleh perusahaan manapun
produk lain tersebut adalah cara umum untuk
karena tidak ada penawaran seperti itu. Hal
memenangkan segmen pasar yang sensitif
ini sering terjadi pada produk teknologi,
terhadap harga. Misalnya, RIM
misalnya telepon selular.
mengeluarkan Blackberry di bawah dua juta
2) Kinerja (Performance)
rupiah untuk memberi nilai tambah dari
Meningkatkan kualitas produk aspek harga.
ataupun kinerja dalam pelayanan 8) Pengurangan Biaya (Cost Reduction)
merupakan cara yang umum untuk membuat Perusahaan dapat memberikan nilai
nilai tambah. Namun kinerja yang telah kepada pelanggan berupa pengurangan
ditingkatkan memiliki keterbatasan, biaya dari aktivitas yang dilakukan oleh
misalnya pertumbuhan komputer cepat terus pelanggan. Misalnya, salesforce.com yang
membutuhkan data penyimpanan yang besar menjual aplikasi hosting customer
dan grafik yang semakin bagus sehingga relationship management. Hal ini dapat
tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan menguntungkan pelanggan karena
lagi. pelanggan terbebas dari biaya membeli,
3) Kustomisasi (Customization) menginstal, dan mengelola perangkat lunak
Customization adalah produk atau itu sendiri.
jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan 9) Pengurangan Risiko (Risk Reduction)
individual pelanggan. Sekarang Perusahaan dapat memberikan nilai
dikembangkan konsep mass cuztomization kepada pelanggan dengan cara mengurangi
yaitu bentuk penyesuaian kebutuhan risiko yang dihadapi pelanggan. Misalnya
individu tetapi bisa diproduksi secara adalah garansi produk atau jasa dari sebuah
massal. Dewasa ini, produk-produk mass perusahaaan untuk melayani keluhan
pelanggan akibat produk atau jasa tersebut namun perusahaan dapat mengembangkan
rusak atau tidak dapat digunakan. dan menggunakan keunggulan dari partner.
10) Akses (Accessibility) Owned channels membuat margin yang
Cara lain untuk memberikan nilai diterima perusahaan tinggi, tapi juga boros
tambah adalah membuat produk atau jasa dalam pembiayaan. Cara paling tepat adalah
yang dapat dijangkau oleh pelanggan dimana menggabungkan dan menyeimbangkan
pelanggan sebelumnya tidak dapat keduanya untuk membuat pelanggan puas dan
menjangkau produk atau jasa tersebut. Hal memaksimalkan keuntungan.
ini merupakan hasil dari inovasi model Osterwalder dan Pigneur (2010)
bisnis, teknologi baru, maupun gabungan dari membagi channels dalam 5 (lima) fase yaitu
keduanya. awareness, evaluation, purchase, delivery,
11) Kenyamanan/Kemudahan Penggunaan dan aftersales. Pada fase awareness, channels
(Convenience/ Usability) berfungsi untuk mengenalkan perusahaan
Perusahaan juga dapat menciptakan kepada pelanggan. Selanjutnya fase
nilai tambah dengan cara membuat produk evaluation atau fase penjajagan adalah fase
yang lebih nyaman dan mudah untuk untuk saling menilai antara perusahaan dan
digunakan pelanggan adalah pembentukan pelanggan. Fase selanjutnya adalah fase
nilai tambah yang sangat penting. Misalnya purchase yaitu fase pembelian dimana
perusahaan iPod dan iTunes yaitu Apple perusahaan dan pelanggan melakukan proses
menawarkan kenyamanan pelanggan untuk transaks jual beli produk. Setelah proses
mencari, membeli, mendownload, dan transaksi, maka channels masuk pada fase
mendengarkan musik digital. delivery yang merupakan pembuktian value
propositions. Pelanggan berhak mendapatkan
c. Channels “janji” yang ditawarkan, dan di lain pihak,
Channels adalah saluran untuk perusahaan berkewajiban memenuhi “janji”
berhubungan dengan para pelanggan. yang ditawarkan dalam value propositions,
Komunikasi, distribusi, dan jaringan penjual dan berhak mendapatkan penghargaan.
atau sales merupakan salah satu usaha Selanjutnya fase terakhir adalah fase after
perusahaan untuk berkomunikasi dengan sales atau fase purnajual yang seringkali
pelanggan. Channels memainkan peranan dilupakan atau tidak diperhatikan oleh
yang penting dalam pengalaman pelanggan. perusahaan. Fase purnajual adalah fase
Channels memiliki beberapa fungsi, antara penentu apakah pelanggan melakukan
lain: transaksi ulang dengan perusahaan atau
1) Meningkatkan kesadaran pelanggan pelanggan sudah cukup sekali saja
terhadap produk dan jasa dari melakukan transaksi. Kemudahan pelanggan
perusahaan. dalam menyampaikan saran maupun keluhan
2) Membantu pelanggan dalam merupakan saat yang menentukan
mengevaluasi value proposition dari keberlangsungan hubungan kerjasama jangka
perusahaan. panjang.
3) Memfasilitasi pelanggan untuk membuat
produk dan jasa tertentu. d. Customer Relationships
4) Membantu meyampaikan nilai tambah Customer relationships adalah tipe
untuk pelanggan. hubungan yang ingin dijalin dengan para
5. Memberi dukungan kepada pelanggan pelanggan dari segmen pasar yang spesifik.
pasca pembelian. Perusahaan seharusnya memikirkan tipe
Menemukan channels yang tepat dalam hubungan yang akan dijalin dengan para
memuaskan kebutuhan pelanggan adalah pelanggan dari berbagai segmen. Customer
bagian krusial dalam memberikan value relationship dapat dibentuk dari berbagai
proposition bagi perusahaan. Organisasi motivasi, antara lain:
dapat memilih menyentuh pelanggannya 1) Customer acquisition
melalui own media yang dimiliki perusahaan 2) Customer retention
sendiri, partner media, atau perpaduan dari
3) Boosting sales (upselling)
keduanya. Partner channels biasanya bersifat
tidak langsung dan memiliki pilihan-pilihan Tugas seorang pemasar (marketer)
yang beragam, misalnya wholesales, retail, dalam dua kelompok besar, yakni akuisisi
dan lain- lain. Partner channels membuat pelanggan (customer acquisition) dan retensi
margin yang diterima perusahaan rendah, pelanggan (customer retention). Dalam
Daftar Harga: Harga tetap untuk produk Negosiasi: Harga dinegosiasikan antara dua atau
individual, jasa, ataupun nilai tambah yang lebih pihak dan berdasarkan kekuatan negosiasi.
lain.
Berdasarkan Atribut Produk: Harga Yield Management: Harga disuaikan dengan
ditetapkan berdasarkan kualitas dari nilai stok penyimpanan dan waktu produksi.
tambah yang diberikan pada produk. Yield management merupakan suatu metode
yang membantu perusahaan untuk menjual
persediaan pada pelanggan yang tepat pada
waktu yang tepat dan harga yang tepat.
Yield management menuntun
pengambil keputusan bagaimana cara
mengalokasikan unit dari kapasitas yang
terbatas kepada permintaan yang ada dalam
rangka untuk memaksimalkan profit atau
pendapatan. (Kimes, 1994)
Berdasarkan Segmen Pasar: Harga Real Time Market: Harga disesuaikan
berdasarkan tipe dan karakteristik segmen pasar. dengan kekuatan permintaan dan
penawaran.
Model bisnis dapat dibentuk dari 2 (dua) maka pelanggan akan membayar lebih
macam Revenue Streams: mahal. Perusahaan-perusahaan dalam
1) Pendapatan didapatkan dari satu kali berbagai industri jasa akan mengutamakan
transaksi. aliran pendapatan ini.
2) Pendapatan yang didapatkan berulang kali 3) Biaya Langganan (Subscription Fees)
yang dihasilkan dari pembayaran Revenue stream ini didapatkan
berkelanjutan baik untuk memberikan value dengan cara menyediakan pelayanan untuk
proposition kepada pelanggan ataupun tidak pembelian berkelanjutan dalam suatu
menyediakan dukungan pasca pembelian. periode tertentu. Misalnya, suatu perusahaan
memberikan member card kepada
Ada beberapa cara untuk mendapatkan pelanggan yang loyal sehingga pelanggan
Revenue Streams: dapat menikmati fasilitas lebih dari
1) Penjualan Aset (Asset Sale) perusahaan.
Pemahaman yang umum dari asset 4) Sewa (Lending/ Renting/ Leasing)
sale didapatkan dari penjualan produk Revenue stream ini didapatkan dari
perusahaan yang berupa barang atau jasa. memperbolehkan seseorang untuk
Memperoleh pendapatan dari penjualan aset mendapatkan hak eksklusif menggunakan
sudah menjadi praktik bisnis yang lazim. aset perusahaan dalam periode waktu
2) Biaya Pemakaian (Usage Fee) tertentu. Kaidah dasar dari aliran
Revenue stream ini didapatkan dari pendapatan ini adalah adanya harta tetap
penggunaan jasa pelayanan. Apabila jasa (fixed asset) yang berwujud secara fisik
pelayanan yang digunakan semakin banyak yang dimiliki oleh perusahaan, dan dapat
dalam komponen biaya. Beberapa komponen menurunkan tingkat pembelian massal. Hal
biaya dapat dihitung setelah perusahaan ini dan faktor-faktor lainnya menyebakan
mengetahui key resources, key activities, dan biaya rata-rata per unit turun pada saat
key partnership. kenaikan output.
Sebenarnya, biaya dapat diminimisasi 4) Economies of Scope
dalam setiap model bisnis. Ada dua macam Struktur biaya yang mengandalkan
model bisnis Cost Structure yaitu berdasarkan economies of scale memanfaatkan volume
biaya dan berdasarkan nilai tambah: aktivitas untuk menurunkan biaya.
1) Cost-driven
Model bisnis cost-driven fokus 4) Desain Model Bisnis Kanvas
pada minimisasi biaya dimanapun Memetakan sebuah model bisnis adalah
minimisasi biaya dapat dilakukan. sesuatu hal yang lumrah dilakukan, namun
Pendekatan ini fokus pada pembuatan dan mendesain model bisnis yang baru dan
pengawasan struktur biaya yang paling inovatif adalah hal yang lain. Memetakan
murah, menggunakan value propositions model bisnis merupakan salah satu tahap
yang murah, memaksimakan otomatisasi, dalam mendesain model bisnis.
dan outsourcing yang luas. Dalam mendesain model bisnis, ada tiga hal
2) Value-driven yang perlu dilakukan yaitu:
Beberapa perusahaan kurang a. Memetakan model bisnis
peduli dengan biaya implikasi dari model Dalam memetakan model bisnis,
bisnis tertentu dan fokus pada dimulai dengan mendefinisikan dan
pembentukan nilai tambah karena segmen mengisi kotak customer segment. Hal ini
pasar yang dituju adalah segmen pasar dikarenakan hanya pelanggan yang
yang tidak sensitif terhadap harga. Value menguntungkanlah yang akan menghidupi
proposition dan tingkat layanan pribadi organisasi. Langkah selanjutnya mengisi
yang tinggi biasanya mencirikan model kotak value propositions yang merupakan
bisnis ini. pernyataan keunikan produk ataupun jasa
Cost Structure memiliki beberapa yang dijanjikan perusahaan kepada
karakteristik, antara lain: customer segment yang dibidik. Setelah
1) Biaya Tetap value propositions diisi, maka selanjutnya
Biaya tetap adalah biaya tetap sama kotak channels yang diisi. Channels
meskipun volume barang atau jasa yang menjelaskan bagaimana organisasi
dihasilkan naik atau turun. Contohnya mengkomunikasikan, mengantar, dan
adalah gaji, sewa, dan fasilitas manufaktur berinteraksi dengan pelanggannya.
secara fisik. Beberapa bisnis seperti Selanjutnya, kotak customer relationship
perusahaan manufaktur dicirikan oleh diisi karena kotak ini mendefinisikan
tingginya proporsi biaya tetap. Menurut seberapa besar kegiatan organisasi dalam
Hernanto (1989), biaya tetap adalah biaya menjaga hubungan dengan pelanggan.
yang besar kecilnya tidak tergantung pada Apabila customer segments difokuskan
besar kecilnya produksi, misalnya pajak dengan baik, value propositions
tanah, sewa tanah, penyusutan alat-alat dinyatakan secara tajam serta channels dan
bangunan pertanian, dan bunga pinjaman. customer relationship dijaga secara benar,
2) Biaya Variabel maka kotak revenue stream dapat diisi
Biaya variabel adalah biaya yang dan mendatangkan dana ke dalam
bervariasi secara proporsional dengan organisasi.
volume barang atau jasa yang dihasilkan. Kegiatan di belakang panggung,
Beberapa bisnis seperti festival musik berupa kotak key resources, key activities,
ditandai dengan tingginya proporsi biaya key partnership juga dapat diisi dan
variabel. Menurut Hernanto (1989), biaya diatur sedemikian rupa sehingga efisien.
variabel adalah biaya yang berhubungan Efisiensi dalam kotak-kotak ini sangat
langsung dengan jumlah produksi. diperlukan untuk menjaga kotak cost
3) Skala Ekonomi structure dapat tetap optimal. Kerangka
Skala ekonomi adalah keuntungan model bisnis kanvas dapat dilihat pada
biaya karena outputnya bertambah. Gambar 2.
Perusahaan yang lebih besar misalnya
mendapatkan keuntungan dengan cara
dampak yang kuat terhadap blok lainnya. Chesbrough, H., & Rosenbloom, R. S. (2002).
Selain itu, dalam membuat desain model The role of the business model in
bisnis, manajer juga dapat menggunakan capturing value from innovation:
pertanyaan “bagaimana jika”. Pertanyaan evidence from Xerox Corporation's
ini merupakan titik awal dalam pembuatan technology spin‐off companies.
model bisnis. Pertanyaan ini menantang Industrial and corporate change, 11(3),
pikiran untuk menemukan model bisnis 529-555.
yang tepat. Beberapa pertanyaan Hernanto. F. 1989. Ilmu Usahatani.Penebar
“bagaimana jika” mungkin masih belum Swadaya, Jakarta.
bisa terjawab karena terlalu provokatif. Kotler,Philip.2003. Marketing Management,
Namun, pertanyaan ini telah 11th Edition.Prentice Hall.Inc.New
membangkitkan kreativitas karena memacu Jersey.
otak untuk berpikir lebih mendalam. Linder, J. Cantrell, S. (2000) Changing Business
Selain cara di atas, masih banyak cara Models : Surveying the Landscape,
untuk membuat model bisnis yaitu dengan Accenture Institute for Startegic
cara melihat bisnis dari sudut pandang Change.
pelanggan (customer insights) dengan Manajemen ppm. (2015). penjelasan singkat
pembuatan empathy map, berpikir secara business model canvas. Retrieved April
visual (visual thinking) dengan cara 5, 2017, from
membuat gambar- gambar dalam model https://www.slideshare.net/AhmadAsy
bisnis, membuat prototype (prototyping), arah/penjelasan-singkatbusiness-
dan storytelling. model-canvas
Makinen, S., & Seppanen, M. (2007). Assessing
Business Model Concepts with
DAFTAR PUSTAKA
Taxonomical Research Criteria. Mgmt
Res News, 30(10), 735-748
Afuah, A. (2003). Innovation Management:
Neuman, W. Lawrence. (2003). Social research
Strategies, Implementation, and Profits.
methods: Qualitative and quantitative
Oxford University Press. New York.
approaches. Boston: Allyn and Bacon.
Alexander Osterwalder & Yves Pigneur. (2010).
Nenonen is a doctoral student at Hanken School
Business Model Canvas. (T. Clark,
of Economics, Finland, P.O. Box 479,
Ed.). New Jersey: john wiley & sons,
00101 Helsinki, Finland. Tel +358 50
inc.
56 26 028; Email
Amit, R. and Zott, C. (2001) Value creation in E-
suvi.nenonen@hanken.fi Kaj
business. Strategic Management
Storbacka is Professor, Marketing
Journal, 22, 6–7, 493–520.
Strategy at Hanken School of
Airlangga, I. U., & Muchlisin, M. A. (2011). Ir-
Economics, Finland, P.O. Box 479,
perpustakaan universitas airlangga. 12–
00101. Tel +358 500 446 733; Email
31.
kaj.storbacka@hanken.fi
Barney, J.B. (Eds.). (2001). Gaining and
Osterwalder, Alexander dan Yves Pigneur,
Sustaining Competitive Advantage,
(2012), Business Model Generation.
Second Edition. New Jersey : Prentice
Jakarta : Elex Media Komputindo.
Hall.
LAMPIRAN