Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut PSAK NO 1 (2015:1) “laporan keuangan adalah


penyajian terstruktur dari posisi keuangan suatu entitas “

Menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung dalam bukunya


Analisa Laporan Keuangan (2015:1) Laporan Keuangan adalah
“suatu ringkasan transaksi yang di lakukan dari perusahaan
yang terjadi selama satu periode akuntansi atau suatu tahun
buku.”

Menurut kasmir dalam buku nya yang berjudul Pengantar


manajemen keuangan edisi kedua (2017:68) “Analisa laporan
keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja
perusahaan dalam satu periode”

Menurut Lasmi Wardiyah dalam buku nya yang berjudul Analisa


Laporan Keuangan (2017:135) mengatakan bahwa analisa
lapoan keuangan adalah :
“Analisa Laporan Keuangan merupakan suatu alat analisis
perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan
berdasarkan perbandingan data keuangan (neraca, Laporan
laba/rugi,Laporan arus kas )“
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Bambang hermanto dan Mulyo Agung dalam buku nya


Analisa Laporan Keuangan (2015:59)
“mengambil keputusan perencanaan dan kontrol guna
menjamin tercapainya tujuan perusahaan dalam mencapai
rentabilitas yang memuaskan dan dapat menjamin posisi
keuangan yang sehat.”

2.1.3 Jenis Jenis Laporan keuangan

Menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung dalam bukunya


Analisa Laporan Keuangan (2015:11) Jenis-Jenis Laporan
Keuangan, yaitu:

1. Neraca (Balance Sheet)


Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan
tentang Aktiva, Kewajiban (Hutang) dan Modal dari suatu
perusahaan pada waktu tertentu. Neraca dapat
menunjukkan posisi laporan keuangan kepada semua pihak
tentang jumlah Harta (Aktiva) Kewajiban dan Modal yang
dimiliki oleh perusahaan. Aktiva adalah jumlah investasi
didalam perusahaan dan pasiva adalah sumber-sumber
yang digunakan untuk investasi tersebut.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan Rugi Laba atau bisa juga disebut dengan
perhtiungan rugi laba adalah sebuah laporan yang isinya
melaporkan tentang hasil usaha selama satu periode
dengan menunjukkan beberapa jumlah biaya yang
digunakan untuk memperoleh hasil usaha tersebut.
Selisih antara hasil usaha dengan biaya yang digunakan
merupakan laba yang diperoleh jika hasil usaha lebih besar
dari jumlah biaya, apabila hasil usaha lebih kecil
dibandingkan dengan biaya maka perusahaan mengalami
kerugian. Laporan rugi laba mencerminkan tentang
kegiatan usaha perusahaan selama satu periode.

3. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan dibuat guna melengkapi laporan yang
sebelumnya yaitu neraca dan perhitungan rugi laba, dalam
laporan perubahan modal berisikan sebab-sebab terjadinya
perubahan modal perusahan.

4. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas berisi tentang informasi arus kas suatu
entitas yang berguna bagi para pengguna laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas
dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.
2.1.4 Bentuk Bentuk Laporan keuangan
menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung dalam buku nya
Analisa Laporan Keuangan (2015:21) bentuk bentuk laporan
keuangan yaitu :

1. Neraca
a. Bentuk Skontro (Account Form)
Bentuk dimana aktiva disusun disebelah kiri dengan
urutan aktiva lancar, investasi, aktiva tetap berwujud,
aktiva tetap tidak berwujud, biaya yang ditangguhkan
aktiva-aktiva lain. Sedangkan pasiva disusun disebelah
kanan dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu hutang dan
modal dengan urutan hutang lancar, pendapatan
diterima dimuka, hutang jangka panjang dan modal yang
terdiri dari modal saham agio/ disagio, laba ditahan.

b. Bentuk Vertikal (Report Form)


Dalam bentuk ini laporan keuangan neraca disusun
dengan urutan ke bawah (vertikal), perincian terhadap
masing-masing kelompok sama dengan susunan bentuk
skontro.
2. Laporan Rugi Laba

a. Bentuk Multiple Step


Bentuk laporan rugi laba dimana dilakukan
pengelompokkan penghasilan biaya-biaya sedemikian
rupa disusun berurutan sehingga jelas dan mudah
diketahui tingkat pendapatan.

b. Bentuk Single Step


Bentuk yang mengelompokkan hasil dan biaya, sehingga
untuk menghitung rugi/ laba bersih hanya memerlukan
satu langkah dengan cara mengurangi jumlah
penghasilan dengan jumlah biaya.

3. Laporan Perubahan Modal

a. All Inclusive Concept


Dengan all inclusive concept maka susunan laporan
perubahan modal terdiri dari:
1) Saldo laba ditahan pada awal periode.
2) Ditambah dengan laba bersih dari hasil usaha periode
ini.
3) Dikurangi dengan hak para pemegang saham berupa
deviden.

b. Current Operating Performance


Dalam menyusun laporan perubahan modal dengan
menggunakan current operating performance maka
dalam laporan rugi laba hanya hasil dari operasi normal.
4. Laporan Arus Kas

a. Aktivitas Operasi
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi
merupakan indikator utama untuk menentukan apakah
operasi entitas dapat menghasilkan arus kas yang cukup
untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan
operasi entitas, membayar deviden dan melakukan
investasi baru tanpa menandalkan sumber pendanaan
dari luar. Arus kas aktivitas operasi diperoleh dari
aktivitas penghasil utama pendapatan entitas.

b. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan penting dilakukan karena berguna
untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh
para penyedia modal entitas.

2.2 Analisa Laporan Keuangan

2.2.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan

Menurut dwi prasetyo dalam buku nya Analisa Laporan


keuangan (2019:36) mengatakan “analisa Laporan Keuangan
merupakan proses mebedah laporan keuangan berdasarkan
komponen komponen nya”
Menurut bambang hermanto dan mulyo agung dalam buku nya
Analisa Laporan Keuangan (2015:59)
“menganalisa arti nya mengurai, maka menganalisa laporan
keuangan itu mengurai laporan keuangan berdasrkan unsur
unsur, mengkaji unsur unsur itu mengkaji hubungan antara
unsur unsur itu untuk menarik kesimpulan atau membuat
tapsiran tapsiran yang akan di ambil ,karena kepentingan
masing masing pihak berbeda beda “

2.2.2 Kegunaan Analisa laporan keuangan

Menurut Arief sugiono dan Edi untung dalam buku nya yang
berjudul Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan
(2016:10) kegunaan analisa laporan keuangan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk memberikan informasi lebih mendalam terhadap
laporan keuangan itu sendiri.
2. Untuk mengungkapkan hal hal yang bersifat tidak konsisten
dalam hubungan nyab dngan suatu laporan keuangan .
3. Dapat memberikan informasi yang di inginkan oleh para
pengambil keputusan.
4. Dapat di gunakan untuk membandingkan dengan
perusahaan lain.
5. Untuk memahami situasi dan kondisi keuangan perusahaan
6. Untuk memprediksi bagaimana keadaan perusahaan pada
masa mendatang.
2.2.3 Tujuan dan Manfaat Analisa Laporan Keuangan
Menurut kasmir dalam buku nya Analisa Laporan Keuangan
(2015:68)secara umum manfaat analisa laporan keuangan
adalah:
1. Untuk mengetahui posisi laporan keuangan perusahaan
dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal,
maupun hasil usaha yang telah di capai untuk beberapa
periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan kelemahan apa saja yang
menjadi kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan kekuatan yang di miliki
4. Untuk mengetahui langkah langkah perbaikan apa saja yang
perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi
keuangan perusahaan saat ini
5. Utnuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan
apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah di anggap
berhasil atau gagal
6. Dapat juga digunakan sebagai pembandingdengan
perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai .
2.2.4 Metode Analisa Laporan Keuangan

Menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung dalam bukunya


Analisa Laporan Kuangan (2015:64) terdapat dua metode
analisa yang biasa digunakan, yaitu:
1. Analisa Horizontal (Horizontal Analysis)
Analisa horizontal merupakan analisa presentase terhadap
kenaikan atau penurunan dalam pos-pos yang bersangkutan
pada laporan keuangan, diperbandingkan dengan pos-pos
yang sama pada periode sebelumnya.

2. Analisa Vertikal
Analisa vertikal merupakan analisa presentase yang
digunakan untuk menunjukkan hubungan melalui
perbandingan antara pos-pos yang satu dengan pos-pos
yang lain dalam laporan keuangan tersebut dan pada
analisa vertikal laporan keuangan yang dianalisa hanya satu
periode.
2.3 Analisa Rasio

2.3.1 Pengertian Analisa Ratio


Menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung dalam bukunya
Analisa Laporan Keuangan (2015:101) Analisa Rasio adalah
“membandingkan pos-pos yang berlainan dalam suatu laporan
keuangan. Perbandingan ini dilakukan atas pos-pos yang
mempunyai hubungan satu sama lainnya”.

2.3.2 Jenis Jenis Ratio Keuangan

1. Ratio Likuiditas
Menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung dalam buku
nya yang berjudul Analisa Laporan Keuangan (2015:102)
“Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban
jangka pendek.”Jenis-jenis rasio likuiditas diantaranya yaitu:

1. Current Ratio (Rasio Lancar)


Current Ratio atau rasio lancar adalah hasil pembagian
antara jumlah aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar
yang artinya tingkat keamanan bagi kreditor jangka
pendek.

Current Ratio = Aktiva Lancar


Hutang Lancar
atau
Current Ratio = Aktiva Lancar x 100%
Hutang Lancar

2. Quick Ratio (Rasio Cepat)


Quick ratio atau rasio cepat, dihitung dengan
mengelaurkan pos-pos aktiva lancar yang tidak likwid atau
yang cukup lama prosesnya bila dijadikan uang.

Quick Ratio = Aktiva Lancar (Kas, Effek, Piutang)


Hutang Lancar

Atau

Quick Ratio = Aktiva Lancar (Kas, Effek, Piutang) x 100


Hutang Lancar
2. Ratio Solvabilitas
Menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung dalam buku
nya yang berjudul Analisa Laporan Keuangan (2015:102)
“Mengukur sejauh mana perusahaan di biayai oleh hutang
atau dengan kata lain mengukur perbandingan antara dana
yang di siapkan oleh pemilik dan dana yang di siapkan dari
pihak luar “
Jenis jenis ratio solvabilitas yaitu :

1. Total Debt to Equity Ratio


Ratio ini digunakan untuk mengukur besarnya proporsi
utang terhadap modal. Rasio ini berfungsi untuk
mengetahui berapa bagian dari setiap rupiah modal yang
dijadikan sebagai jaminan utang.

Debt to Equity Ratio = Total Utang


Total Modal

2. Total Debt to Capital Assets


Ratio ini digunakan untuk mengukur presentase total dana
pinjaman (baik hutang lancar maupun hutang jangka
panjang) dengan total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan.

Debt to Capital Assets = Total Kewajiban


Total Aktiva
3. Ratio Aktivitas
Menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung dalam buku
nya yang berjudul Analisa Laporan Keuangan (2015:102)
“yaitu ratio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan
menggunakan sumber daya yang di miliki semua ratio
aktivitas ini melibatkann perbandingan antara tingkat
penjualan dengan investasi pada beberapa jenis aktiva “.

Jenis jenis ratio aktivitas yaiitu :

1. Inventory turn over


Yaitu untuk mengetahui berapa kali persediaan berputar
dalam satu priode dan makin besar perputarannya berarti
semakin baik .

Harga pokok penjualan


Persediaan rata rata

2. Average collection periode


Yaitu untuk mengukur perputaran piutang tahunan

Piutang usaha X 360


Penjualan
4. Ratio Profitabilitas
Menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung dalam buku
nya yang berjudul Analisa Laporan Keuangan (2015:102)
Ratio profitabilitas merupakan rasio yang digunkan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dari aktivitas normal bisnisnya”.
Jenis jenis ratio Profitabilitas yaitu :

1. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)


Ratio ini digunakan untuk mengukur besarnya laba bersih
setelah pajak dengan penjualan.

Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak


Penjualan Bersih

2. Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)


Ratio ini digunakan untuk menunjukkan seberapa besar
kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih.

Return on Equity = Laba Setelah Pajak


Total Modal

Anda mungkin juga menyukai