Sulo, 2023
Hlm: 14,5 x 20,5
ii
PENGANTAR
Pdt. Dr. Alfred Y. R. Anggui, M.Th. Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.
iii
HAL-HAL UMUM
TENTANG PERLAWATAN
A. Pengertian
Perlawatan adalah perkunjungan yang dikoordinasikan secara
terstruktur dengan mekanisme yang mengikuti sistem
presbiterial sinodal.
B. Dasar
1. Dasar utama pelaksanaan perlawatan dalam gereja Tuhan
adalah bahwa Tuhan sendiri melawat umat-Nya.
a. Tuhan menyatakan diri sebagai gembala yang melawat
umat-Nya serta melihat bagaimana para pemimpin
melaksanakan tugas penggembalaan (Yeh 34:1-31).
b. Yesus menaruh belas kasihan terhadap kehidupan umat-
Nya, yang keadaannya seperti domba tidak bergembala
(Mat.9:36-38).
c. Tuhan melawat umat-Nya dan membawa kelepasan
baginya. Hikmat Allah sendiri menetapkan bahwa
manusia yang terkurung dalam dosa dan penderitaan
hanya dapat menerima dan merasakan kelepasan jika
Allah sendiri mendatanginya (Luk. 1:68-69).
d. Yesus sebagai Gembala Yang Baik benar-benar mengenal
domba-domba-Nya dan domba-domba-Nya mengenal-
Nya (Yoh.10:1-2).
2. Lawatan Tuhan atas umat-nya juga dikerjakan-Nya melalui
pejabat-pejabat gerejawi
a. Pejabat khusus gerejawi dipanggil dalam tugas
perlawatan untuk memperlengkapi warga jemaat
sehingga bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia,
Kristus yang adalah Kepala (Ef. 4:11-16). Dalam rangka
tugas memperlengkapi itulah, “hal perlawatan menjadi
sesuatu yang amat penting”.
1
b. Melalui perlawatan, gereja memahami secara konkrit
masalah, kebutuhan atau perlengkapan yang dibutuhkan
oleh jemaat Tuhan.
3. Perlawatan diatur dalam Tata Gereja Toraja Bab X Pasal 73
tentang Perlawatan.
C. Bentuk Perlawatan
Bentuk perlawatan terdiri atas tiga berdasarkan lingkupnya
yaitu:
1. Perlawatan Jemaat dilakukan oleh tim yang dibentuk Badan
Pekerja Klasis.
2. Perlawatan Klasis dilakukan oleh tim yang dibentuk Badan
Pekerja Sinode Wilayah.
3. Perlawatan Sinode Wilayah dilakukan oleh tim yang
dibentuk Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
D. Jenis Perlawatan
1. Perlawatan Umum yang dilakukan dalam rangka mengenal
pelayanan, kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan
jemaat, klasis dan wilayah dalam melaksanakan Pokok
Tugas Panggilan untuk mewujudkan visi dan misi Gereja
Toraja.
2. Perlawatan Khusus dilakukan untuk mengevalusi pelayanan,
kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan jemaat dalam
rangka penataan jemaat, klasis, atau wilayah, serta untuk
menangani kondisi-kondisi khusus dalam jemaat.
E. Tujuan perlawatan
1. Perlawatan umum dilakukan sebagai pembinaan umum
untuk mengetahui menganalisis, dan mengevaluasi:
a. Kondisi umum jemaat (dan cabang kebaktian), klasis atau
wilayah berdasarkan data administratif.
b. Pelaksanaan pelayanan gerejawi berdasarkan Tata Gereja
Toraja.
c. Penataan pelayanan kategorial.
2
d. Pelaksanaan keputusan persidangan gerejawi pada
lingkup yang relevan.
e. Keadaan kelembagaan dan sumber daya manusia.
f. Penataan administrasi.
g. Keadaan dan pengelolaan keuangan serta aset gereja.
h. Partisipasi dalam berbagai bidang pelayanan sesuai
Pokok Tugas Panggilan Gereja Gereja Toraja (PTP).
i. Perwujudan kehidupan sebagai gereja.
j. Pengembangan sarana dan prasarana.
2. Perlawatan Khusus dilakukan untuk menjajaki dan
mengumpulkan data sebagai bahan pertimbangan untuk
penataan dalam rangka penataan pelayanan:
a. Kondisi umum jemaat (dan cabang kebaktian), klasis atau
wilayah berdasarkan data administratif.
b. Pelaksanaan pelayanan gerejawi berdasarkan Tata Gereja
Toraja.
c. Penataan pelayanan kategorial.
d. Pelaksanaan keputusan persidangan gerejawi pada
lingkup yang relevan.
e. Keadaan kelembagaan dan sumber daya manusia.
f. Penataan administrasi.
g. Keadaan dan pengelolaan keuangan serta aset gereja.
h. Partisipasi dalam berbagai bidang pelayanan sesuai PTP.
i. Perwujudan kehidupan sebagai gereja.
j. Pengembangan sarana dan prasarana.
k. Kondisi-kondisi khusus yang dihadapi.
F. Tim Perlawatan
1. Substansi perlawatan melekat pada pelaksana keputusan
gerejawi yaitu Majelis Gereja, Badan Pekerja Klasis, Badan
Pekerja Sinode Wilayah dan Badan Pekerja Sinode Gereja
Toraja untuk melakukan perlawatan umum.
3
2. Untuk melakukan perlawatan khusus, pelaksanaan
perlawatan dilakukan oleh suatu Tim yang disebut Tim
Perlawatan yang diketuai seorang pendeta dengan
melibatkan Badan Verifikasi dan pengurus OIG dalam
lingkup masing-masing sesuai kebutuhan serta melibatkan
Majelis Pertimbangan dalam konteks sinodal.
3. Tim Perlawatan pada hakikatnya dibentuk oleh Persidangan
gerejawi (Klasis, Wilayah dan Sinode Am). Akan tetapi demi
efektifitas kerja secara praktis, Tim Perlawatan dibentuk
oleh BPK, BPSW, dan BPS atas penugasan Persidangan
gerejawi pada masing-masing lingkup.
4
PERLAWATAN JEMAAT
I.
CAKUPAN PERLAWATAN JEMAAT
6
J. Sarana dan prasarana pelayanan:
1. Kelengkapan alat pelayanan.
2. Kondisi gedung gereja.
3. Ketersediaan fasilitas penunjang pelayanan.
II.
Instrumen Pelaksanaan Perlawatan Umum Jemaat
8
g. Bagaimana frekuensi ibadah PKBGT?
2. Sejauhmana warga jemaat merindukan dan melibatkan diri
dalam pelaksanaan program pelayanan.
a. Ibadah sekolah minggu dihadiri rata-rata berapa orang
(laki-perempuan)?
b. Ibadah remaja dihadiri rata-rata berapa orang (laki-
perempuan)?
c. Ibadah keluarga dihadiri rata-rata berapa orang (laki
perempuan)?
d. Ibadah PPGT dihadiri rata-rata berapa orang (laki
perempuan)?
e. Ibadah PWGT dihadiri rata-rata berapa orang?
f. Ibadah PKBGT dihadiri rata-rata berapa orang?
3. Sejauhmana majelis gereja mengambil peran dalam ibadah
kategorial yang relevan? (Pemuda, Wanita, Kaum Bapak)
4. Apakah ada pelayanan kategorial lain yang dilakukan,
misanya lansia, profesi, dll?
10
agenda surat-surat, notulen persidangan, papan potensi, dan
buku administrasi lainnya?
3. Bagaimana ketersediaan buku-buku OIG administrasi (jika
ditata secara manual) antara lain: daftar anggota OIG, daftar,
agenda surat-surat, notulen persidangan, papan potensi, dan
buku administrasi lainnya?
4. Apakah database jemaat terupdate (mutakhir) dalam
aplikasi SIGET?
5. Apakah buku-buku administrasi manual diisi dengan
teratur?
6. Daftar rincian keanggotaan jemaat:
a. Jumlah anggota sidi (laki-laki dan perempuan)
b. Jumlah anggota baptis (laki-laki dan perempuan)
c. Jumlah anggota calon baptis (laki-laki dan perempuan)
d. Jumlah pengerja gereja (laki-laki dan perempuan)
e. Jumlah peserta katekisasi (laki-laki dan perempuan)
f. Jumlah penerima pemberkatan perkawinan
g. Jumlah penerima baptisan kudus
h. Data mutasi (pindah – meninggal)
11
6. Apakah setiap penerimaan dan pengeluaran didukung
dengan bukti-bukti kas yang cukup dan memadai?
7. Apakah semua keuangan tercatat secara tertib dalam buku
kas dan buku bank?
8. Bagaimana kondisi keuangan jemaat?
a. Nominal pundi I sebulan
b. Nominal pundi II sebulan
c. Nominal pundi III (untuk diakonia) sebulan
d. Nominal pundi IV (khusus kalau ada) sebulan
e. Nominal persembahan kebaktian rumah tangga sebulan
f. Nominal persembahan bulanan rata-rata
g. Nominal persembahan natura sebulan rata-rata
h. Nominal persembahan insidentil setahun terakhir
i. Nominal dana pengembangan setahun terakhir
9. Kewajiban keuangan yang diatur dari lingkup lebih luas:
a. Apakah pundi II disetor setiap bulan secara teratur ke
BPS Gereja Toraja?
b. Apakah dana pindan sangullele dibayarkan secara rutin?
c. Bagaimana keterlibatan jemaat dalam aksi pangiu’
d. Bagaimana keterlibatan jemaat untuk mendukung
pelayanan klasis dan wilayah?
e. Bagaimana dengan tunjangan pelayan dalam jemaat?
10. Apakah ada laporan keuangan dibuat setiap bulan oleh
Bendahara dan diwartakan kepada warga jemaat secara
periodic?
11. Apakah kekayaan jemaat tercatat dalam buku inventaris
dengan tertib?
12. Apakah aset gereja yang membutuhkan alas hukum antara
lain tanah sudah dilegalisasi dalam bentuk sertifikat, IMB,
surat kendaraan?
12
H. Perwujudan kehidupan sebagai gereja:
1. Spiritualitas dan keteladanan sebagai umat Allah:
a. Apakah Majelis Gereja dan pejabat gereja lainnya telah
menampakkan kehidupan kristiani yang dapat diteladani
oleh warga jemaat?
b. Apakah pejabat gerejawi memiliki semangat melayani
dan berkorban demi pelayanan?
c. Apakah warga jemaat telah menampakkan kehidupan
yang berakar, bertumbuh, dan berpadanan dengan Injil
Yesus Kristus?
2. Persekutuan jemaat yang utuh dalam kasih sebagai Tubuh
Kristus
a. Apakah keutuhan jemaat senantiasa menjadi prioritas?
b. Adakah program pelayanan yang memperlihatkan
keberpihakan kepada warga jemaat yang lemah?
c. Apakah potensi jemaat telah dioptimalkan untuk
pelayanan?
3. Perwujudan kehidupan jemaat sebagai Keluarga Allah.
a. Apakah jemaat telah benar-benar menampilkan identitas
sebagai keluarga?
b. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam
mewujudkan persekutuan sebagai keluarga?
13
6. Apakah ada program jemaat untuk pelestarian lingkungan?
7. Seberapa jauh keterlibatan warja jemaat dalam kegiatan
tersebut?
14
III.
Instrumen Perlawatan Khusus
Untuk Penataan Jemaat
15
3. Apakah pelayanan SMGT sudah dilaksanakan dan berapa
peserta ibadah?
4. Apakah pelayanan PPGT sudah dilaksanakan dan berapa
peserta ibadah?
5. Apakah pelayanan PWGT sudah dilaksanakan dan berapa
peserta ibadah?
6. Apakah pelayanan PKBGT sudah dilaksanakan dan berapa
peserta ibadah?
7. Apakah ada pelayanan kategorial lain yang dilakukan,
misalnya lansia, profesi, dll?
16
2. Berapa total APB pertahun? Berapa Dana Rutin? Berapa
Dana Program?
3. Apakah keuangan dan harta benda milik jemaat diverifikasi
oleh komisi yang berwenang setiap tahun?
4. Apakah pengelolaan keuangan ditangani sesuai pedoman
pengeloaan keuangan Gereja Toraja?
5. Apakah bimbingan pengelolaan keuangan kepada
bendahara-bendahara dan pelaksana bidang keuangan
diadakan secara terencana?
6. Apakah setiap penerimaan dan pengeluaran didukung
dengan bukti-bukti kas yang cukup dan memadai?
7. Apakah semua keuangan tercatat secara tertib dalam buku
kas jemaat atau buku bank?
8. Bagaimana kondisi keuangan jemaat?
a. Nominal pundi I sebulan
b. Nominal pundi II sebulan
c. Nominal pundi III (untuk diakonia) sebulan
d. Nominal pundi IV (khusus kalau ada) sebulan
e. Nominal persembahan kebaktian rumah tangga sebulan
f. Nominal persembahan bulanan rata-rata
g. Nominal persembahan natura sebulan rata-rata
h. Nominal persembahan insidentil setahun terakhir
i. Nominal dana pengembangan setahun terakhir
9. Kewajiban keuangan yang diatur oleh lingkup pelayanan
lebih luas:
a. Apakah pundi II disetor setiap bulan secara teratur ke
BPS Gereja Toraja?
b. Apakah dana Pindan Sangullele dibayarkan secara rutin?
c. Bagaimana keterlibatan jemaat dalam aksi pangiu’?
d. Bagaimana keterlibatan jemaat untuk mendukung
pelayanan klasis dan wilayah?
e. Bagaimana dengan tunjangan pelayan dalam jemaat?
17
10. Apakah ada laporan keuangan dibuat setiap bulan oleh
Bendahara dan diumumkan kepada warga jemaat secara
periodic?
11. Apakah kekayaan jemaat tercatat dalam buku inventaris
dengan tertib?
12. Apakah aset gereja yang membutuhkan alas hukum antara
lain tanah sudah dilegalisasi dalam bentuk sertifikat, IMB,
surat kendaraan?
18
b. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam
mewujudkan persekutuan sebagai keluarga?
19
PERLAWATAN KLASIS
I.
Cakupan Perlawatan Klasis
C. Pelayanan kategorial:
1. Struktur klasis yang membidangi OIG.
2. Pelayanan Sekolah Minggu Gereja Toraja Klasis.
3. Pelayanan Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Klasis.
4. Pelayanan Persekutuan Wanita Gereja Toraja Klasis.
5. Pelayanan Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja Klasis.
6. Pelayanan kategorial lainnya jika ada.
21
II.
Instrumen Perlawatan Umum Klasis
23
F. Penataan administrasi klasis:
1. Apakah database jemaat-jemaat dalam klasis terpantau
dengan baik dan dipastikan bahwa semua terupdate
(mutakhir)?
2. Buku-buku penunjang administrasi apa saja yang tersedia di
klasis?
3. Apakah buku-buku penunjang administrasi di klasis tersedia
dan dikelola dengan baik?
24
III.
Insrumen Perlawatan Khusus
untuk Penataan Klasis
26
F. Penataan administrasi klasis:
1. Apakah database jemaat-jemaat dalam klasis terpantau
dengan baik dan dipastikan bahwa semua terupdate
(mutakhir)?
2. Buku-buku penunjang administrasi apa saja yang tersedia di
klasis?
3. Apakah buku-buku penunjang administrasi di klasis tersedia
dan dikelola dengan baik ?
27
PERLAWATAN WILAYAH
PENUTUP