Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dian Rahmawati

NIM : K3321019

TUGAS 2
TELAAH KURIKULUM ABAD 21

1. Learning objectives can be distinguished according to the knowledge, attitude, and skilks
dimension. Use examples of your choice to show three different teaching goals for the
three dimensions.
Jawab :
Tiga Tujuan Pengajaran Kimia Berdasarkan Dimensi Pengetahuan, Sikap, dan
Keterampilan
Contoh : Topik Ikatan Kimia
Dimensi Pengetahuan:
1. Memahami Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi.
Contoh: Siswa dapat mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi, seperti konsentrasi reaktan, suhu, luas permukaan zat, dan keberadaan
katalisator.
2. Menguasai Konsep Persamaan Laju Reaksi.
Contoh: Siswa dapat memahami konsep persamaan laju reaksi, baik dalam bentuk
eksperimen maupun teoritis.
3. Memahami Jenis-jenis Reaksi dan Pola Laju Reaksi.
Contoh: Siswa dapat mengidentifikasi berbagai jenis reaksi kimia, seperti reaksi
dekomposisi, reaksi substitusi, atau reaksi redoks, dan memahami pola laju reaksi yang
mungkin terjadi dalam setiap jenis reaksi tersebut.
Dimensi Sikap :
1. Membangun Ketertarikan dan Keterlibatan dalam Eksperimen Laju Reaksi.
Contoh: Siswa dapat mengembangkan minat yang kuat terhadap eksperimen kimia
tentang laju reaksi.
2. Tujuan Sikap: Mendorong Kerjasama dan Keterlibatan dalam Diskusi dan Kegiatan
Kelompok.
Contoh: Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok untuk mengamati, menganalisis, dan
menyimpulkan hasil eksperimen tentang laju reaksi.
3. Mengembangkan Kedisiplinan dan Kesabaran dalam Menghadapi Tantangan
Eksperimental.
Contoh: Siswa dapat menunjukkan kedisiplinan yang tinggi dalam mengikuti prosedur
eksperimental yang ditetapkan, termasuk pengukuran yang akurat dan pencatatan data
dengan cermat.
Dimensi Keterampian
1. Mengembangkan Kemampuan Praktis dalam Melakukan Eksperimen Laju Reaksi.
Contoh: Siswa dapat menggunakan alat-alat laboratorium dengan benar, mengikuti
prosedur eksperimen yang tepat, dan mengamati perubahan yang terjadi selama reaksi
berlangsung.
2. Menguasai Teknik Analisis Data untuk Menentukan Laju Reaksi.
Contoh: Siswa dapat mengolah data percobaan, seperti hasil pengukuran konsentrasi
reaktan terhadap waktu, dan menerapkannya ke dalam grafik reaksi atau persamaan
kinetika.
3. Meningkatkan Kreativitas dalam Merancang dan Melakukan Eksperimen Alternatif.
Contoh: Siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk merancang eksperimen
alternatif yang menguji faktor-faktor lain yang mempengaruhi laju reaksi, selain yang
telah dipelajari dalam pembelajaran klasik.

2. Operationalized learning objectives give very detailed operations for the student to achieve a
very detailed teaching goal. Convert the three written goals of the learning objectives from
Problem 1 into operationalized learning goals.
Jawab :
Tujuan Pembelajaran yang Dioperasionalkan
Dimensi Pengetahuan:
1. Tujuan: Siswa dapat mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi, seperti konsentrasi reaktan, suhu, luas permukaan zat, dan keberadaan
katalisator.
2. Operasionalisasi:
Siswa akan dapat melakukan hal-hal berikut ini sebagai bukti pemahaman mereka
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi:
- Mengidentifikasi konsentrasi minimal dua reaktan dalam sebuah sistem reaksi dan
menjelaskan bagaimana perubahan konsentrasi tersebut dapat mempengaruhi laju reaksi.
- Menunjukkan pemahaman tentang hubungan antara suhu dan laju reaksi dengan
memberikan contoh eksperimen atau situasi di mana perubahan suhu memiliki dampak
yang signifikan pada laju reaksi.
- Memberikan contoh dan menjelaskan bagaimana luas permukaan zat yang berpartisipasi
dalam reaksi dapat memengaruhi laju reaksi, dengan merujuk pada konsep luas
permukaan-zat yang luas dan reaksi yang lebih cepat.
- Mengidentifikasi peran katalisator dalam mempercepat reaksi kimia dan menjelaskan
mekanisme kerjanya dengan menggunakan ilustrasi atau contoh yang relevan.

Dimensi Sikap:
1. Tujuan: Siswa dapat mengembangkan minat yang kuat terhadap eksperimen kimia
tentang laju reaksi.
2. Operasionalisasi:
Siswa akan dapat menunjukkan minat yang kuat terhadap eksperimen kimia tentang laju
reaksi dengan melakukan hal-hal berikut ini:
- Memilih setidaknya dua eksperimen kimia yang melibatkan laju reaksi untuk diikuti
secara aktif.
- Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dan menarik terkait dengan proses laju
reaksi yang diamati dalam eksperimen.
- Mengambil bagian secara aktif dalam diskusi kelompok atau presentasi kelas yang
berkaitan dengan eksperimen laju reaksi, menunjukkan antusiasme dan ketertarikan yang
jelas.
- Menggali literatur atau sumber-sumber tambahan untuk memperluas pemahaman mereka
tentang konsep laju reaksi yang dibahas dalam eksperimen.

Dimensi Keterampilan:
1. Tujuan: Siswa dapat menggunakan alat-alat laboratorium dengan benar, mengikuti
prosedur eksperimen yang tepat, dan mengamati perubahan yang terjadi selama reaksi
berlangsung.
2. Operasionalisasi:
Siswa akan dapat menunjukkan kemampuan menggunakan alat-alat laboratorium dengan
benar, mengikuti prosedur eksperimen yang tepat, dan mengamati perubahan yang terjadi
selama reaksi berlangsung dengan melakukan langkah-langkah berikut:
- Mengidentifikasi dan menggunakan alat-alat laboratorium yang sesuai untuk eksperimen
laju reaksi, termasuk pipet, buret, gelas ukur, dan termometer.
- Mengikuti prosedur eksperimen yang telah ditetapkan dengan cermat dan akurat,
termasuk pengukuran volume, pencampuran reaktan, dan pengaturan kondisi percobaan.
- Merekam observasi mereka selama reaksi berlangsung, termasuk perubahan warna,
pembentukan gas, atau perubahan suhu, sesuai dengan instruksi eksperimen yang
diberikan.

3. Learning objectives can be differentiated and hierarchized. Choose an example of learning


objectives and hierarchize different teaching goals according to Bloom's taxonomy. Choose
another example and differentiate goals according to the taxonomy of German experts.
Jawab :
Hierarki Tujuan Pembelajaran Berdasarkan Taksonomi Bloom
Topik: Asam Basa
Tujuan Pembelajaran:
1. Tingkat C1: Mengingat
- Mengingat nama-nama asam dan basa yang umum, serta sifat-sifat dasar mereka.
- Mengingat definisi pH dan pOH serta bagaimana menghitungnya.
2. Tingkat C2: Memahami
- Memahami konsep dasar tentang asam dan basa, termasuk teori Bronsted-Lowry dan
teori Arrhenius.
- Memahami hubungan antara konsentrasi ion hidrogen (H+) dan ion hidroksida (OH-)
dalam larutan asam dan basa.
3. Tingkat C3: Menerapkan
- Menerapkan konsep pH dan pOH untuk mengklasifikasikan larutan sebagai asam, basa,
atau netral.
- Menerapkan hukum perpindahan massa dalam menyelesaikan masalah stoikiometri
terkait larutan asam dan basa.
4. Tingkat C4: Menganalisis
- Menganalisis data hasil pengukuran pH dalam berbagai larutan dan menentukan tingkat
keasaman atau kebasaannya.
- Menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi asam atau basa terhadap pergeseran
kesetimbangan dalam sistem terlarut.
5. Tingkat C5: Mengevaluasi
- Mengevaluasi keefektifan berbagai metode untuk menetralisir larutan asam atau basa.
- Mengevaluasi dampak pencemaran asam atau basa terhadap lingkungan dan cara
mengatasi dampak tersebut.
6. Tingkat C6: Menciptakan
- Menciptakan sebuah eksperimen untuk menguji pengaruh berbagai faktor terhadap
keasaman atau kebasaan larutan.
- Menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi masalah pencemaran asam atau basa dalam
lingkungan.

Tujuan Pembelajaran Berdasarkan Taksonomi Para Ahli Jerman


Contoh: Topik: Asam Basa
Tujuan Pembelajaran:
1. Klafki:
- Orientierungswissen (Pengetahuan Orientasi): Siswa dapat menjelaskan konsep dasar
tentang asam dan basa serta memahami hubungan mereka dengan reaksi kimia.
- Handlungswissen (Pengetahuan Tindakan): Siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat
khas asam dan basa dalam situasi kimia nyata dan memprediksi perilaku larutan tersebut
dalam interaksi dengan zat lain.
2. Hilbert Meyer:
- Fachwissen (Pengetahuan Subyek): Siswa dapat memahami konsep dasar asam dan basa
sesuai dengan teori Arrhenius, teori Brønsted-Lowry, dan teori Lewis.
- Methodenwissen (Pengetahuan Metode): Siswa mampu menggunakan metode
pengukuran pH dan konsentrasi larutan untuk mengklasifikasikan larutan sebagai asam,
basa, atau netral.
- Sozialkompetenz (Keterampilan Sosial): Siswa mampu berkolaborasi dalam percobaan
dan diskusi kelompok untuk memecahkan masalah dan mengembangkan pemahaman
bersama tentang topik Asam Basa.
3. Robinshon:
- Handlungskompetenz (Keterampilan Tindakan): Siswa mampu menerapkan pengetahuan
mereka tentang asam dan basa dalam konteks kehidupan sehari-hari, seperti dalam
pengolahan makanan atau pemeliharaan lingkungan.
- Urteilskompetenz (Keterampilan Penilaian): Siswa mampu mengevaluasi dampak
pencemaran asam atau basa terhadap lingkungan dan menyusun rencana tindakan untuk
mengurangi dampak negatifnya.
- Kommunikationskompetenz (Keterampilan Komunikasi): Siswa mampu menjelaskan
konsep asam dan basa secara jelas dan meyakinkan kepada rekan sebaya mereka atau
kepada orang lain dalam situasi formal dan informal.

4. There exist different didactical approaches to not only realize teaching goals in one way, but in
many different ways, which make lessons interesting for the student. Name all approaches. Use
the example of "redox reactions" to give brief introductions for each approach.
Jawab :
Berikut adalah beberapa pendekatan didaktis yang berbeda dalam pembelajaran kimia, dengan
contoh penerapannya pada topik reaksi redoks:
1.) Pendekatan Ekspositori
Guru menyampaikan informasi tentang reaksi redoks melalui ceramah, presentasi, atau
demonstrasi.
Contohnya, guru menjelaskan konsep dasar reaksi redoks, seperti definisi, jenis-jenis reaksi
redoks, dan penyetaraan persamaan reaksi redoks.
2.) Pendekatan Inkuiri
Siswa didorong untuk menemukan sendiri konsep reaksi redoks melalui eksperimen dan
observasi.
Contohnya, siswa melakukan eksperimen untuk mengamati perubahan warna pada larutan saat
terjadi reaksi redoks.
3.) Pendekatan Kontekstual
Siswa mempelajari reaksi redoks dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Contohnya, siswa membahas aplikasi reaksi redoks dalam baterai, fotosintesis, dan korosi logam.
4.) Pendekatan Kooperatif
Siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mempelajari reaksi redoks.
Contohnya, siswa bekerja sama untuk menyelesaikan proyek tentang aplikasi reaksi redoks
dalam kehidupan sehari-hari.
5.) Pendekatan Problem-Based Learning (PBL)
Siswa dihadapkan pada masalah yang berkaitan dengan reaksi redoks dan harus
menyelesaikannya dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Contohnya, siswa diminta untuk merancang metode untuk mencegah korosi logam.
6.) Pendekatan Project-Based Learning (PjBL)
Siswa melakukan proyek penelitian tentang topik yang berkaitan dengan reaksi
redoks.
Contohnya, siswa melakukan penelitian tentang pengaruh reaksi redoks pada pencemaran
lingkungan.
7.) Pendekatan STEM
Siswa mempelajari reaksi redoks dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan alam, teknologi,
teknik, dan matematika.
Contohnya, siswa merancang dan membangun model baterai sederhana.
8.) Pendekatan Pembelajaran Berbasis TIK
Siswa menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mempelajari reaksi
redoks.
Contohnya, siswa menggunakan simulasi online untuk mempelajari konsep dasar reaksi redoks.
9.) Pendekatan Pembelajaran Afektif
Siswa didorong untuk mengembangkan sikap positif terhadap reaksi redoks dan sains secara
umum.
Contohnya, siswa diajak untuk mendiskusikan nilai-nilai dan implikasi etika dari penggunaan
reaksi redoks dalam teknologi.

Anda mungkin juga menyukai