Bab 2. Tinjaun Pustaka
Bab 2. Tinjaun Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. ILMU UKUR TANAH
1.1.1 pengukuran tanah (surveying)
Pengukuran didefinisikan sebagai seni penentuan posisi relatif pada, di atas,
atau di bawah permukaan bumi, berkenaan dengan pengukuran jarak-jarak,
sudutsudut, arah-arah baik vertikal mau pun horisontal. Seorang yang melakukan
pekerjaan pengukuran ini dinamakan Surveyor. Dalam keseharian kerjanya,
seorang surveyor bekerja pada luasan permukaan bumi terbatas. Meskipun
demikian, Ia adalah pengambil keputusan apakah bumi ini dianggap datar atau
melengkung dengan mempertimbangkan sifat, volume pekerjaan dan ketelitian
yang dikehendaki.
Tujuan pengukuran - antara lain - menghasilkan ukuran-ukuran dan kontur
permukaan tanah, misalnya untuk persiapan gambar-rencana (plan) atau peta,
menarik garis batas tanah, mengukur luasan dan volume tanah, dan memilih tempat
yang cocok untuk suatu proyek rekayasa. Baik gambar-rencana maupun peta
merupakan representasi grafis dari bidang horisontal. Yang pertama ber-skala besar
sedangkan yang terakhir ber-skala kecil. Skala didefinisikan sebagai perbandingan
tetap antara jarak lokasi di peta dengan di permukaan bumi. Skala 1 : 500, artinya
satu unit jarak di lapangan sama dengan 500 x unit jarak di peta. Sering, pemilihan
skala pada proyek tertentu bergantung pada kerangka yang telah ada atau
kepraktisan dalam membawanya.
Ilmu ukur tanah adalah suatu cabang dari keilmuan geodesi yang khusus
mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan
pengukuran (surveying) guna mendapatkan hasil akhir yakni sebuah peta.
Pengukuran ini dilakukan terhadap detil-detil alam maupun buatan manusia
meliputi posisi horizontal (x,y) dan juga posisi secara vertikal (z).
Sedangkan Geodesi sendiri mencakup kajian dan pengukuran yang jauh jauh
lebih luas. Bukan hanya sekedar pemetaan dan penentuan posisi di darat namun
juga di udara dan laut untuk berbagai keperluan. Termasuk analisis dan
pengambilan keputusan serta perhitungan perhitungan secara statistik dan lainnya
adalah sedikit dari ranah Geodesi dalam pengukuran dan pemetaan.
Kesimpulan dari pengukuran tanah adalah bahwa pengukuran tersebut
merupakan proses penting dalam memahami sifat-sifat tanah dan mendapatkan
informasi yang diperlukan untuk pengelolaan lahan. Pengukuran tanah melibatkan
pengambilan data mengenai parameter seperti tekstur, komposisi kimia, keasaman,
kandungan air, bahan organik, unsur hara, dan sifat-sifat fisik lainnya. Data yang
diperoleh dari pengukuran ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk
analisis pupuk, pemilihan tanaman, pengelolaan irigasi, pemantauan kualitas tanah,
penilaian risiko erosi, dan perencanaan tata guna lahan. Pengukuran tanah juga
mendukung pengembangan model dan sistem informasi geospasial yang membantu
pengambilan keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan dan perlindungan
tanah. Dengan demikian, pengukuran tanah menjadi landasan penting dalam
bidang pertanian, lingkungan, rekayasa sipil, dan ilmu tanah secara umum
1.1.2. Sejarah Ilmu ukur tanah
Ilmu pengukuran tanah bermula di Mesir ±1400 tahun sebelum
masehi.Heredotusmenyatakan bahwa Sesostris mempetak-petakkan tanah Mesir
menjadikapling-kapling untuktujuan perpajakan. Banjir tahunan sungai Nil
menyapu habissebagian dari kapling-kaplingini, dan juru ukur ditugasi untuk
mengganti batas-batastersebut. Juru ukur kuno ini disebutperentang tali (rope
stretchers) karena pengukuran mereka dikerjakan dengan tali yang diberitanda tiap
satuan jarak.Selanjutnya perkembangan dalam pengukuran tanah datang dariorang-
orang Romawi yang berfikir praktis. Kepraktisan bangsa Romawi ini ditunjukan
olehpekerjaan-pekerjaan konstruksi di seluruh kekaisaran.
Alat ukur yang digunakan pada masaini adalah Groma (untuk membidik),
Libella (sama seperti waterpass), dan Chorobates(sebuah tepi lurus horizontal
dengan kaki penyangga dan sebuah lekukan di bagian atasuntuk diisi air yang
berfungsi sebagai nivo).Pada abad ke 18 dan 19 M pengukuran tanah maju lebih
pesat. Saat itu Inggris danPerancis melaksanakan pengukuran yang luas dan
memerlukan triangulasi teliti sehinggapengukuran tanah dilakukan secara geodetik.
The U.SCoast and Geodetic Survey (SekarangThe National Geodetic Survey,
bagian dariDepartemen Perdagangan Amerika Serikat)dibentuk dengan UU
Kongres di tahun1807. Dan bertugas untuk melaksanakan pengukuranhidrografik
dan menyiapkan peta-peta laut, dan diperluas mencakup penetapan monument-
monumen titik kontrol di seluruh negara.
Kemajuan berlanjut ke program ruang angkasadimana peralatan dan sistem
baru diperlukan guna menyediakan titik kontrol saksama untukpelurusan
proyektidan pemetaan bulan dalam menentukan tempat-tempat pendaratan
yangdiusulkan. EDM, alat-alat laser, giroskop pencari utara (northseeking
gyroscope),inertialsurvey, remote sensors hanyalah beberapa produk teknologi
masa kini yangsekarangsecara langsung diterapkan dalam pengukuran tanah
modern dengan dampak yang hemat.
1.1.3. Fungsi Pengukuran tanah
1. Ilmu ukur tanah berdasarkan cakupan elemen alam
Pengelompokan pengukuran dalam kategori ilmu ukur tanah ini terbagi atas
beberapa sub-sub bidang diantaranya:
Pengukuran Daratan (land surveying).
Yang termasuk dalam kategori land surveying diantaranya pengukuran
topografi dan pengukuran kadaster
Pengukuran Perairan (marine or hydrogaphic surveying)
Kegiatan pengukuran yang termasuk kategori ini antara lain pengukuran
muka dasar laut, pengukuran pasang surut, pengukuran untuk kegiatan
pembuatan pelabuhan dan rekalamasi, dsb
Pengukuran Astronomi (astronomical surveying)
Merupakan kegiatan pengukuran untuk menentukan posisi di muka bumi
dengan melakukan pengukurann terhadap benda-benda di langit.
2. Pengukuran ilmu tanah berdasarkan tujuan
Pengukuran teknik sipil (engineering survey)
untuk memperoleh data dan peta pada pekerjaan-pekerjaan teknik sipil.
Untuk keperluan militer (miltary survey).
Pengukuran tambang (mining survey).
Geologi (geological survey).
Arkeologi(archeological survey).
3. Ilmu ukur tanah berdasarkan luas cakupan daerah pengukuran
Triangulasi
Trilaterasi
Polygon
Offset
Tachymetri
Pengukuran meja lapangan, Aerial survey
Remote Sensing
GPS
2.1. BEDA TINGGI DAN ELEVASI
Beda Tinggi dan elevasi adalah dua istilah yang berhubungan dengan pengukuran
ketinggian suatu titik atau lokasi dalam konteks geografi atau topografi. Meskipun
keduanya berkaitan dengan ketinggian, mereka memiliki perbedaan dalam penggunaan
dan konsepnya. Beda Tinggi mengacu pada jarak vertikal dari suatu titik di atas
permukaan laut atau referensi lainnya. Ini adalah pengukuran absolut yang menunjukkan
sejauh mana suatu titik terangkat dari titik referensi. Beda Tinggi sering kali digunakan
untuk menyatakan ketinggian gunung, bangunan, atau benda-benda lainnya dalam
perbandingan dengan permukaan laut. Elevasi, di sisi lain mengacu pada ketinggian suatu
titik atau lokasi relatif terhadap permukaan tertentu, seperti dataran atau area sekitarnya.
Ini adalah pengukuran relatif yang menunjukkan perbedaan ketinggian antara titik yang
diberikan dan permukaan terdekat di sekitarnya. Elevasi sering kali digunakan untuk
menggambarkan topografi suatu wilayah, seperti puncak gunung, lembah, atau dataran.
Dalam prateknya, pengukuran tinggi menggunakan titik referensi yang tetap, seperti
permukaan laut yang ditentukan secara internasional, sedangkan elevasi mengacu pada
perbedaan ketinggian antara titik yang diukur dan area sekitarnya. Meskipun keduanya
berhubungan dengan ketinggian, penggunaannya dapat bervariasi tergantung pada konteks
dan kebutuhan pengukuran yang spesifik.
2.1.1 Waterpass
Alat Ukur Penyipat Datar (Waterpass) adalah alat yang terdiri dari sebuah
teropong dengan garis bidiknya (garis vizier) dapat dibuat horizontal dengan sebuah
nivo tabung. Untuk mencari sasaran sembarang sekeliling alat perryipat datar, maka
teropong dan nivo tabung dapat diputar pada sumbu pertama yang dapat diatur pada
tiga sekrup pendatar. dalam sekrup penyetel fokus bayangan rambu ukur dapat
disetel tajam. Dengan sekrup penggerak horisontal bayangan dapat disetel tajam.
cermin yang dapat diputar ke atas memungkinkan kita mengawasi nivo tabung dari
okuler teropong. Dalam keadaan tertutup cermin itu melindungi nivo tabung. Makin
lama alat penyipat datar mengalami perkembangan. suatu perlengkapan menentukan
garis bidik horisontal secara automatis oleh pengaruh gaya-berat. jikalau garis bidik
disetel dahulu kira-kira dengan ketelitian ± bebelapa menit busur menggantikan nivo
tabung.
Sumber: dokumentasi
sendiri
GAMBAR 2.1 Gambar alat ukur waterpass
Gambar 2.1 merupakan gambar alat ukur Waterpass yang menjadi alat dalam
praktikum ilmu ukur tanah. Keterangan dan fungsi bagian – bagian Waterpass :
1. Nivo Kotak merupakan bagian Waterpass yang dipakai untuk mengetahui
tingkat kedataran pesawat.
2. Cermin membantu mempermudah pembacaan hasil pengukuran nivo
kotak.
3. Visier juga membantu proses pembidikan suatu objek secara kasar
sehingga berlangsung lebih cepat.
4. Lensa Pembacaan Sudut Horisontal memiliki peranan untuk memperjelas
bacaan sudut horisontal dengan membesarkannya.
5. Lensa Okuler mempunyai kegunaan untuk mengamati objek yang dibidik.
6. Lensa Objektif adalah bagian yang berfungsi menerima objek yang dibidik.
7. Pelindung Lensa Objektif bermanfaat untuk melindungi lensa objektif dari
pancaran sinar matahari langsung.
8. Sekrup A, B, C ialah komponen Waterpass yang bertugas untuk mengatur
tingkat kedataran suatu pesawat pada sumbu I vertikal.
9. Sekrup Pengatur Fokus Teropongberperan untuk mengatur derajat
kejelasan objek yang dibidik.
10. Sekrup Pengatur Sudut berguna untuk mengatur landasan sudut datar.
11. Sekrup Okuler Pengamat Ketajaman Diafragma berfungsi untuk mengatur
tingkat ketajaman benang diafragma atau benang silang.
12. Sekrup Penggerak Halus Aldehide Horisontal berperan untuk menggerakan
pesawat arah horisontal supaya kedudukan benang tepat pada objek yang
dibidik.
13. Klem Aldehide Horisontalmerupakan bagian yang bertugas untuk
mengunci perputaran pesawat arah horisontal.
14. Teropong berguna untuk memperjelas objek yang dibidik.
15. Plat Dasar memiliki fungsi sebagai landasan dudukan pesawat.
Adapun fungsi dan manfaat Waterpas:
1. engukuran elevasi: Waterpass digunakan untuk mengukur perbedaan elevasi
antara titik-titik yang berbeda. Ini memungkinkan profesional di bidang
survei dan konstruksi untuk memahami topografi dan membantu dalam
perencanaan dan desain proyek.
2. Penentuan kemiringan: Waterpass dapat digunakan untuk menentukan
kemiringan atau gradien suatu permukaan. Dalam konstruksi, ini penting
untuk memastikan drainase yang tepat, penempatan pipa saluran air, atau
penyesuaian lereng.
3. Penyelarasan struktur: Waterpass dapat digunakan untuk memastikan
penyelarasan yang tepat dalam pembangunan struktur, seperti bangunan,
jembatan, atau jalan. Dengan mengukur perbedaan tinggi antara titik-titik
referensi, waterpass membantu meminimalkan ketidakseimbangan dan
kesalahan dalam konstruksi.
4. Verifikasi akurasi: Waterpass sering digunakan sebagai alat verifikasi untuk
memastikan akurasi pengukuran lainnya, seperti pengukuran laser atau alat
geodetik lainnya. Dengan mengukur elevasi secara independen, waterpass
dapat memvalidasi hasil pengukuran lainnya dan mengidentifikasi kesalahan
atau ketidakakuratan yang mungkin terjadi.
5. Pengaturan dan penyesuaian peralatan: Dalam survei dan konstruksi,
waterpass digunakan untuk mengatur dan menyesuaikan peralatan lainnya,
seperti teodolit atau total station. Dengan mengacu pada garis referensi yang
ditetapkan oleh waterpass, peralatan lain dapat dikalibrasi dan diarahkan
dengan akurasi yang lebih tinggi.
6. Keamanan konstruksi: Dalam proyek konstruksi, waterpass dapat digunakan
untuk memastikan keselamatan dengan memeriksa dan memastikan bahwa
tanah atau permukaan datar sebelum pekerjaan dimulai. Ini membantu
mengidentifikasi risiko atau kondisi yang tidak aman yang mungkin
mempengaruhi kestabilan atau integritas konstruksi.
2.1.2 Rambu ukur
Rambu ukur merupakan alat yang digunakan untuk menetukan angka – angka
pembacaan bak dalam satuan panjang, sehingga dapat diukur beda tinggi antara dua
titik.
Total station adalah sebuah alat pengukur yang digunakan dalam survei,
pemetaan, dan konstruksi. Total station menggabungkan fungsi theodolit (untuk
mengukur sudut horizontal dan vertikal) dengan kemampuan pengukuran jarak
elektronik (EDM). Ini memungkinkan total station untuk melakukan pengukuran
jarak yang akurat dan efisien serta pengukuran sudut dalam satu perangkat.
Sumber: dokumentasi lapangan
Gambar 3.2 Alat Ukur Total Station
Pada Gambar 3.2 merupakan gambar alat ukur total station yang menjadi alat
dalam praktikum ilmu ukur tanah. Bagian – bagian total station adalah sebagai
berikut:
1. Gagang
Sebagai pegangan alat
2. Display
Menampilkan hasil bidikan
3. Sekrup penyeimbang
Menyeimbang alat
4. Nivo kotak
Menentukan kedataran sumbu vertical
5. Teropong
Membidik suatu objek
6. Pengunci horizontal
Mengunci gerak alat secara horizontal
7. Pemutar halus horizontal
Memperluas objek yang dilihat
8. Pengunci vertical
Mengunci gerak alat
9. Dudukan
Penyangga alat
10. Nivo tabung
Menentukan kedataran alat
Adapun Fungsi Total Station sebagai berikut:
a. Pengukuran sudut
Total station dapat mengukur sudut horizontal dan vertikal dengan presisi
tinggi. Sudut ini digunakan untuk menentukan arah dan orientasi garis,
memetakan titik-titik koordinat, dan melakukan perhitungan geometris.
b. Pengukuran jarak
Total station dilengkapi dengan EDM yang menggunakan sinyal
elektromagnetik, sinar laser, atau gelombang radio untuk mengukur jarak
antara total station dan titik target. Pengukuran jarak elektronik ini
memungkinkan pengukuran yang cepat dan akurat, bahkan pada jarak yang
jauh.
c. Pemetaan dan pemrosesan data
Total station sering dilengkapi dengan perangkat lunak yang
memungkinkan pemetaan dan pemrosesan data yang efisien. Data
pengukuran sudut dan jarak dapat disimpan dan dianalisis untuk
menghasilkan peta, model digital, atau koordinat titik yang diperlukan.
d. Keamanan dan stabilitas
Total station sering dilengkapi dengan sistem penguncian pada tripodnya,
sehingga memastikan stabilitas dan ketepatan pengukuran. Beberapa total
station juga dilengkapi dengan sistem keamanan yang mencegah
manipulasi data dan melindungi peralatan dari pencurian.
e. Total station sangat berguna dalam berbagai aplikasi seperti survei lahan,
pemetaan topografi, pemetaan konstruksi, pemetaan industri, pemantauan
deformasi struktur, dan banyak lagi. Alat ini telah menggantikan
penggunaan terpisah theodolit dan pita pengukur, karena total station
memungkinkan pengukuran yang lebih cepat, akurat, dan terintegrasi.
Alat ini memiliki beberapa manfaat yang signifikan dalam berbagai bidang,
termasuk:
a. Mengurangi kesalahan manusia seperti kesalahan pembacaan dan
kesalahan mencatat.
b. Akses mudah ke sistem komputer.
c. Proses yang cepat dan mudah
3.1.3 Prisma
Dalam perkembangan teknologi instrumen surveying, maka sekarang terdapat
alat PJE dapat melakukan pengambilan data ukuran jarak tanpa menggunakan
reflektor, istilah untuk PJE yang digunakan untuk pengukuran jarak tanpa
menggunakan reflektor adalah Reflektorless. Dalam pengukuran PJE secara
Reflektorless ini metode yang digunakan metode pulsa dari sinyal infra merah yang
dipancarkan oleh diode laser. Hampir semua media yang padat dan tidak
transparan mampu digunakan sebagai fungsi reflektor, sehingga tidak perlu lagi
reflektor yang digunakan sebagai target. Untuk itu hati – hati terhadap obyek
bidikan jangan sampai salah.
Sumber: internet
Gambar 3.3 Alat ukut Prisma
Pada Gambar 3.3 merupakan gambar alat rambu ukur yang menjadi alat dalam
praktikum ilmu ukur tanah.
Adapun fungsi dan manfaat Prisma sebagai berikut:
Refleksi cahaya
Prisma pada total station memiliki kemampuan untuk memantulkan cahaya
kembali ke instrumen. Ketika sinar laser dari total station mengenai
prisma, cahaya akan dipantulkan kembali ke instrumen. Ini memungkinkan
total station untuk mengukur jarak dengan akurasi tinggi karena cahaya
yang dipantulkan bisa diukur secara langsung.
Pengukuran jarak
Prisma pada total station membantu dalam mengukur jarak dengan presisi
tinggi. Ketika prisma ditempatkan di titik yang akan diukur, total station
akan mengirimkan sinar laser ke prisma dan menghitung waktu tempuh
cahaya yang dipantulkan untuk menentukan jaraknya. Hal ini
memungkinkan pengukuran jarak yang akurat dan konsisten.
Pemantauan sudut
Alat ukur prisma juga digunakan untuk memantau sudut horizontal dan
vertikal dalam pengukuran total station. Ketika instrumen total station
mengirimkan sinar laser ke prisma, sudut perubahan arah dipantulkan
kembali ke instrumen. Dengan memonitor sudut ini, total station dapat
menentukan posisi dan arah dengan tepat.
Pengukuran titik terpencil
Prisma pada total station memungkinkan pengukuran titik terpencil yang
sulit dijangkau. Dengan menggunakan prisma sebagai target, total station
dapat mengukur titik-titik yang tidak dapat diakses langsung oleh
instrumen, seperti bagian atas bangunan tinggi, puncak pohon, atau tempat
yang sulit dijangkau secara fisik.
syarat absis
syarat ordinat
Toleransi Pengukuran:
3.1.7. Pengukuran Poligon Tertutup dengan Total Station
Pengukuran poligon tertutup menggunakan total station adalah metode yang
umum digunakan dalam survei dan pemetaan. Total station adalah alat yang
menggabungkan teodolit elektronik dengan jangka sorong elektronik (EDM), yang
memungkinkan pengukuran sudut dan jarak secara akurat.
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan pengukuran poligon
tertutup menggunakan total station:
.Persiapan: Pastikan total station dalam kondisi baik dan terkalibrasi dengan
benar sebelum memulai pengukuran. Siapkan juga tripod untuk menopang
total station.
Pemasangan Total Station: Pasang total station pada tripod dengan stabil dan
pastikan bahwa alat ini sejajar dengan permukaan tanah. Pastikan total station
terkunci dengan baik agar tidak bergerak selama pengukuran.
.Pemrograman: Masukkan data dan konfigurasi yang diperlukan ke dalam
perangkat total station. Ini mencakup parameter seperti tinggi instrumen,
tinggi reflektor, dan koordinat awal titik acuan.
Pengukuran Sudut: Menggunakan total station, arahkan alat ke titik awal
poligon. Nolkan sudut horizontal dan vertikal pada titik ini. Kemudian,
arahkan total station ke titik berikutnya dalam poligon dan baca nilai sudut
horizontal dan vertikal di layar total station. Teruskan langkah ini untuk semua
sudut di dalam poligon.
Pengukuran Jarak: Gunakan EDM total station untuk mengukur jarak antara
titik-titik dalam poligon. Atur instrumen pada titik awal, bidik reflektor ke titik
berikutnya, dan tekan tombol pengukuran jarak di total station. Baca nilai
jarak yang dihasilkan di layar alat.
Perekaman Data: Catat semua data yang diukur, termasuk sudut dan jarak,
dalam catatan survei atau perangkat lunak pemetaan yang sesuai.
Pengolahan Data: Setelah selesai mengukur poligon, data yang telah direkam
perlu diproses untuk menghitung koordinat relatif atau koordinat absolut dari
setiap titik dalam poligon. Ini dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak
pemetaan atau aplikasi khusus lainnya.
3.1.8. Pengukuran Poligon Terbuka Dengan Total Station
Pengukuran poligon terbuka menggunakan total station adalah metode yang
umum digunakan dalam survei dan pemetaan. Total station adalah instrumen yang
menggabungkan teodolit elektronik (untuk mengukur sudut horizontal dan vertikal)
dengan jangka sorong elektronik (untuk mengukur jarak). Dengan menggunakan total
station, Anda dapat mengukur sudut dan jarak dengan akurasi tinggi.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pengukuran poligon terbuka
menggunakan total station:
Penyiapan Total Station: Pastikan total station dalam kondisi baik dan
kalibrasi sebelum digunakan. Pasang tripod total station di titik yang stabil dan
tinggikan ke ketinggian yang sesuai.
Pengamatan Awal: Levelkan total station menggunakan waterpass dan niveli.
Luruskan penglihatan teleskop dengan mengatur tali plumb di dalam total
station. Atur juga kompensator total station untuk memperbaiki
ketidaksempurnaan mekanis.
Titik Awal: Tentukan titik awal poligon sebagai titik referensi dan tetapkan
koordinatnya (misalnya, koordinat X dan Y). Menggunakan total station,
arahkan teleskop ke titik awal dan lihat display untuk membaca sudut dan
jarak.
Pengukuran Selanjutnya: Dari titik awal, arahkan teleskop ke titik berikutnya
dalam poligon dan catat sudut dan jarak. Pindah ke titik berikutnya dan ulangi
proses ini sampai semua titik dalam poligon terukur.
Pengukuran Akhir: Kembali ke titik awal setelah semua titik poligon terukur.
Ukur sudut dari titik terakhir kembali ke titik awal untuk memastikan bahwa
sudut total adalah 360 derajat.
Perhitungan dan Pemrosesan Data: Setelah selesai mengukur semua titik, data
dapat diproses menggunakan perangkat lunak pemrosesan survei. Perangkat
lunak ini akan menghitung koordinat X dan Y dari masing-masing titik
berdasarkan sudut dan jarak yang diukur.
3.1.9 Pengukuran Koordinat Dengan Pesawat Theodolite
Pengukuran koordinat menggunakan theodolite adalah proses pengukuran
sudut horizontal dan sudut vertikal dari sebuah titik referensi (biasanya pilar atau
tanda ukur) ke titik yang ingin diukur koordinatnya. Theodolite adalah instrumen
presisi yang digunakan dalam survei dan konstruksi untuk mengukur sudut secara
akurat.
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan pengukuran
koordinat menggunakan theodolite:
Penyiapan Total Station: Pastikan total station dalam kondisi baik dan
kalibrasi sebelum digunakan. Pasang tripod total station di titik yang
stabil dan tinggikan ke ketinggian yang sesuai.
Pengamatan Awal: Levelkan total station menggunakan waterpass dan
niveli. Luruskan penglihatan teleskop dengan mengatur tali plumb di
dalam total station. Atur juga kompensator total station untuk
memperbaiki ketidaksempurnaan mekanis.
Titik Awal: Tentukan titik awal poligon sebagai titik referensi dan
tetapkan koordinatnya (misalnya, koordinat X dan Y). Menggunakan
total station, arahkan teleskop ke titik awal dan lihat display untuk
membaca sudut dan jarak.
Pengukuran Selanjutnya: Dari titik awal, arahkan teleskop ke titik
berikutnya dalam poligon dan catat sudut dan jarak. Pindah ke titik
berikutnya dan ulangi proses ini sampai semua titik dalam poligon
terukur.
Pengukuran Akhir: Kembali ke titik awal setelah semua titik poligon
terukur. Ukur sudut dari titik terakhir kembali ke titik awal untuk
memastikan bahwa sudut total adalah 360 derajat.
Perhitungan dan Pemrosesan Data: Setelah selesai mengukur semua
titik, data dapat diproses menggunakan perangkat lunak pemrosesan
survei. Perangkat lunak ini akan menghitung koordinat X dan Y dari
masing-masing titik berdasarkan sudut dan jarak yang diukur.
Penting untuk diingat bahwa pengukuran poligon terbuka dengan total
station memerlukan pengetahuan tentang prinsip dasar pemetaan dan
penggunaan total station. Juga, pastikan untuk mengikuti protokol
keselamatan yang tepat saat menggunakan instrumen ini.
3.1.10 Pengukuran Koordinat Dengan Total Station
Pengukuran koordinat menggunakan total station adalah metode yang
lebih canggih dan terintegrasi dibandingkan dengan penggunaan theodolite.
Total station adalah alat survei elektronik yang menggabungkan theodolite,
jangka sorong elektronik, dan perangkat lunak pengolahan data dalam satu
perangkat. Dengan total station, pengukuran sudut horizontal, sudut vertikal,
dan jarak dapat dilakukan secara simultan, memungkinkan pengukuran
koordinat yang lebih cepat dan akurat.
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan pengukuran
koordinat menggunakan total station:
Persiapan:Pastikan total station dalam kondisi baik dan
kalibrasi dengan benar. Pilih titik referensi (pilar atau tanda
ukur) yang akan menjadi titik awal pengukuran koordinat.
Pastikan total station terpasang dengan stabil di atas tripod.
Auskultasi (Alignment):Levelkan total station dengan
menggunakan waterpas. Luruskan total station dengan
menggunakan prosedur auskultasi (biasanya melibatkan titik
yang telah diketahui koordinatnya).
Pengukuran koordinat: Gunakan perangkat lunak total station
untuk mengatur parameter pengukuran, seperti satuan sudut
(derajat atau gon), sistem koordinat yang digunakan, dan lain-
lain. Arahkan total station pada titik referensi. Lakukan
pengukuran dengan menargetkan titik referensi dan menekan
tombol untuk mengambil data. Baca dan catat koordinat X, Y,
dan Z (opsional) yang ditampilkan di layar total station. Putar
total station menuju titik yang ingin diukur koordinatnya.
Lakukan pengukuran yang sama dan catat koordinatnya.
Pengolahan data: Transfer data pengukuran dari total station ke
perangkat lunak komputer. Gunakan perangkat lunak
pengolahan data untuk menghitung perubahan koordinat relatif
dan/atau koordinat absolut berdasarkan pengukuran yang
dilakukan. Jika titik referensi memiliki koordinat yang
diketahui, Anda dapat menggunakan perubahan koordinat
relatif untuk menghitung koordinat absolut titik yang diukur.
Total station biasanya dilengkapi dengan perangkat lunak yang
dapat mempermudah pengolahan data dan menghasilkan hasil
pengukuran yang lebih akurat. Perangkat lunak ini juga dapat
digunakan untuk menggabungkan pengukuran dari beberapa
titik pengamatan dan menghitung koordinat dengan presisi
yang lebih tinggi.
3.1.11. Pengukuran Lengkung Dengan Pesawat Theodolite
Pengukuran potongan melintang dan potongan memanjang
menggunakan theodolite merupakan metode yang umum digunakan dalam
survei dan konstruksi untuk mengumpulkan data topografi atau data geometri
suatu permukaan, seperti jalan, saluran air, atau bentang alam lainnya.
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan pengukuran
potongan melintang dan potongan memanjang menggunakan theodolite:
Persiapan: Pastikan theodolite dalam kondisi baik dan kalibrasi
dengan benar. Tentukan jalur atau lintasan yang akan diukur
potongannya. Pasang titik-titik ukur (misalnya, pilar) di
sepanjang jalur dengan interval yang sesuai.
Auskultasi (Alignment): Levelkan theodolite dengan
menggunakan waterpas. Luruskan theodolite dengan
menggunakan prosedur auskultasi (biasanya melibatkan titik
yang telah diketahui koordinatnya).
Pengukuran potongan melintang: Pilih titik referensi awal
untuk potongan melintang. Arahkan theodolite pada titik
referensi tersebut. Baca dan catat sudut horizontal dan sudut
vertikal pada skala theodolite. Putar theodolite ke titik-titik
ukur berikutnya dan lakukan pengukuran yang sama. Catat juga
jarak horizontal atau jarak miring antara titik referensi dengan
titik-titik ukur. Dengan menggunakan data sudut dan jarak,
hitung koordinat atau elevasi relatif dari titik-titik ukur terhadap
titik referensi awal.
Pengukuran potongan memanjang: Pilih titik referensi awal dan
titik referensi akhir untuk potongan memanjang. Arahkan
theodolite pada titik referensi awal. Baca dan catat sudut
horizontal dan sudut vertikal pada skala theodolite. Putar
theodolite ke titik referensi akhir dan lakukan pengukuran yang
sama. Catat juga jarak horizontal atau jarak miring antara titik
referensi awal dengan titik referensi akhir. Dengan
menggunakan data sudut dan jarak, hitung panjang lintasan dan
elevasi relatif dari titik referensi awal ke titik referensi akhir.
Pada kedua metode pengukuran, penting untuk menjaga
konsistensi dalam mengukur sudut dan jarak. Penggunaan titik-
titik ukur yang memadai, baik dalam jumlah maupun posisi,
juga sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat.
3.1.12. Pengukuran Lengkung Dengan Total Station
Pengukuran potongan melintang dan potongan memanjang
menggunakan total station adalah metode yang lebih efisien dan terintegrasi
dibandingkan dengan penggunaan theodolite. Total station menggabungkan
fungsi theodolite dan jangka sorong elektronik dalam satu perangkat, dan juga
memiliki kemampuan pengukuran jarak yang terintegrasi. Hal ini
memungkinkan pengumpulan data potongan melintang dan potongan
memanjang secara simultan dan lebih akurat.
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan pengukuran
potongan melintang dan potongan memanjang menggunakan total station:
Persiapan:Pastikan total station dalam kondisi baik dan kalibrasi
dengan benar. Tentukan jalur atau lintasan yang akan diukur
potongannya. Pasang titik-titik ukur (misalnya, pilar) di sepanjang jalur
dengan interval yang sesuai.
Auskultasi (Alignment): Levelkan total station dengan menggunakan
waterpas. Luruskan total station dengan menggunakan prosedur
auskultasi (biasanya melibatkan titik yang telah diketahui
koordinatnya).
Pengukuran potongan melintang: Pilih titik referensi awal untuk
potongan melintang. Arahkan total station pada titik referensi tersebut.
Gunakan perangkat lunak total station untuk mengaktifkan mode
potongan melintang. Total station akan secara otomatis mengukur
sudut horizontal, sudut vertikal, dan jarak ke titik-titik ukur sepanjang
lintasan. Catat data yang ditampilkan di layar total station, termasuk
koordinat atau elevasi relatif dari titik-titik ukur terhadap titik referensi
awal.
Pengukuran potongan memanjang: Pilih titik referensi awal dan titik
referensi akhir untuk potongan memanjang. Arahkan total station pada
titik referensi awal. Gunakan perangkat lunak total station untuk
mengaktifkan mode potongan memanjang. Total station akan secara
otomatis mengukur sudut horizontal, sudut vertikal, dan jarak antara
titik referensi awal dan titik referensi akhir. Catat data yang
ditampilkan di layar total station, termasuk panjang lintasan dan
elevasi relatif dari titik referensi awal ke titik referensi akhir. Setelah
pengukuran selesai, data yang diperoleh dapat diolah menggunakan
perangkat lunak pengolahan data total station. Data tersebut dapat
digunakan untuk membuat profil melintang atau profil memanjang
yang menunjukkan perubahan elevasi atau koordinat sepanjang jalur
yang diukur.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/edhowiranata5/cara-pengukuran-menggunakan-total-
station-jackmuniryahoocoid
https://www.google.co.id/search?q=simbol+jumlah+sudut+dalam&ie=UTF-
8&oe=UTF-8&hl=id-id&client=safari
https://www.slideshare.net/edhowiranata5/cara-pengukuran-menggunakan-total-
station-jackmuniryahoocoid
https://www.slideshare.net/edhowiranata5/cara-pengukuran-menggunakan-total-
station-jackmuniryahoocoid
https://www.google.co.id/search?client=safari&hl=id-
id&sxsrf=APwXEdfgZDqGor8FyRm20nQUbA7yO3jjfg:1686847776219&q=rumus
+poligon+tertutup+menggunakan+theodolite&tbm=vid&sa=X&ved=2ahUKEwi5nf
fT3cX_AhUocGwGHeTbAkIQ0pQJegQIEhAB&biw=414&bih=715&dpr=2
https://www.academia.edu/24222441/
Laporan_Praktikum_Poligon_Tertutup_menggunakan_Theodolit
https://www.blog.bekasirayaputra.co.id/2020/02/pengertian-poligon-tertutup-dan-
terbuka.html?m=1
https://www.google.co.id/search?client=safari&hl=id-
id&sxsrf=APwXEddh0cMEmP3Vx41UqYdb4YFAcsw4Yw:1686754266531&q=car
a+mengoperasikan+waterpass&tbm=vid&sa=X&ved=2ahUKEwix0oSngcP_AhWg
R2wGHamHDkUQ0pQJegQIChAB&biw=414&bih=715&dpr=2