Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR

PANCASILA “STOP BULLY BE A FRIEND”


( DENGAN HIBURAN EDUKASI )

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

1. Ni Kadek Davina Anandika Kumara (30)

2. I Gusti Ayu Indira Maheswari (12)

3. Kadek Anindya Citra Kirana (20)

4. Luh Komang Tricia Devia Nalini (26)

5. Anak Agung Dhiya Cahaya Kirana (1)

6. Putu Queenbie Agnihothra Bhagawanti Suharta (47)

7. Ni Made Peby Wahyuni (34)

8. Komang Ayu Tria Pradnyadari (25)

9. I Nyoman Arya Wiraputra P. (16)

10. I Made Dastan Aruna Raharja (15)

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 GIANYAR
TAHUN AJARAN 2023-2024

I
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 GIANYAR
Alamat: Jl. Ngurah Rai No. 1 Gianyar, Telepon (0361) 943072, Fax (0361) 947491
Web site: www.smpn1gianyar.com, email: smpn1gianyar@ymail.com

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PROJEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
TEMA “STOP BULLY BE A FRIEND”
( DENGAN HIBURAN EDUKASI )

OLEH:

KELOMPOK 3 DRAMA
KELAS VIII F

Laporan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema “Stop Bully Be A
Friend ( Dengan Menampilkan Drama/kampanye/iklan) yang mana telah disetujui dan disahkan
oleh Guru Pembimbing dan Koordinator P5 di SMP Negeri 1 Gianyar

Gianyar, 24 Februari 2024

Disahkan oleh:

Guru Pembimbing, Koordinator P5

Ni Luh Sriyani, S.Pd Ida Ayu Sri Handayani, S.S


NIP: 197910182023212006

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gianyar

Ni Putu Wiwik Mayuni,S.S


NIP. 19831002 200903 2 005

III
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 GIANYAR
Alamat: Jl. Ngurah Rai No. 1 Gianyar, Telepon (0361) 943072, Fax (0361) 947491
Web site: www.smpn1gianyar.com, email: smpn1gianyar@ymail.com

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa
karena hanya berkat rahmatNyalah kami dapat menyusun Laporan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dengan tema “Stop Bully Be A Friend ( Dengan Menampilkan Drama/kampanye/iklan) pada
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Gianyar tepat pada waktu yang ditentukan.
Kami menyadari sepenuhnya atas keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang kami miliki dalam
penyusunan Laporan ini, sehingga susunan rancangan Laporan yang kami buat masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu dengan kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
demi kesempurnaan Laporan ini.
Melalui kesempatan yang baik ini tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Ni Luh Sriyani, S.Pd selaku Guru Pembimbing Kegiatan selama membuat Laporan P5 di SMP
Negeri 1 Gianyar atas bimbingan dan bantuannya dalam penyusunan Laporan ini
2. Ibu Ida Ayu Sri Handayani, S.S selaku Koordinator P5 di SMP Negeri 1 Gianyar yang telah dengan
tulus ikhlas memberikan bantuan dalam penyusunan Laporan ini sehingga dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Laporan P5 ini kami persembahkan sebagai Hasil kegiatan kami selama melaksanakan P5. Harapan
kami semoga Laporan ini memberi manfaat pada semua pihak yang memerlukan, semoga kita semua selalu
berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Kelompok 3, kelas VIII F

IV
DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………… I
DAFTAR ISI………………………………………………………………... II
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………. III
KATA PENGANTAR………………………………………………………. IV

BAB I………………………………………………………………………... 1
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………. 2
1.3 TUJUAN…………………………………………………………….. 2
1.4 MANFAAT………………………………………………………….. 2

BAB II……………………………………………………………………….. 3
2.1 DEFINISI BULLY…………………………………………………... 3
2.2 DAMPAK BULLY………………………………………………….. 3
2.3 CARA MENGATASI BULLY……………………………………… 3
2.4 MANFAAT DRAMA UNTUK MENGATASI BULLY……………. 3

BAB III………………………………………………………………………. 4
3.1 KESIMPULAN………………………………………………………. 4
3.2 SARAN………………………………………………………………. 4

DOKUMENTASI……………………………………………………………. 5

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 6

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Bullying (perundungan) adalah perilaku kekerasan yang agresif dan menimbulkan
permusuhan antara dua pihak (pelaku dan korban), serta berulang sebagai perilaku yang negatif
sehingga terjadi ketidakseimbangan kekuatan antar pihak tersebut. Perilaku ini dilakukan secara
fisik atau verbal, dan secara langsung (tatap muka) atau lewat media sosial (cyber bullying).
Contoh perilakunya seperti, berkelahi, memberi nama panggilan, mengucilkan, menyebarkan
gosip, berkata kasar, atau pelecehan seksual. Perilaku lewat media sosial juga terkait dengan
penggunaan pesan teks,
gambar, video.
Bullying dapat terjadi di berbagai kalangan, salah satunya remaja di sekolah. Secara global,
diperkirakan 246 juta anak-anak dan remaja menjadi menjadi korban dengan berbagai bentuk
tindakan setiap tahunnya. Pada 2016, UNICEF U-Report/
Special Representative of the UN Secretary General on Violence against Children
(SRSG-VAC) melakukan survei pada 100.000 remaja di 18 negara (Burkina Faso, Chili, Guinea,
Indonesia, Irlandia, Liberia, Malaysia, Mali, Meksiko, Mozambique, Nigeria, Pakistan, Senegal,
Sierra Leone, Swaziland, Uganda, Ukraina, dan Zambia), dua pertiga responden menanggapi telah
menjadi korban bullying (25% karena penampilan fisik mereka, 25% karena jenis kelamin mereka
atau orientasi seksual dan 25% karena etnis mereka atau asal kebangsaan yang dilakukan teman
sebaya dan menimbulkan dampak fisik seperti, luka, memar, patah tulang. Bahkan, dampak yang
paling serius dapat menimbulkan kecacatan. Selain itu, dampak psikologis seperti depresi,
kecemasan, gangguan makan, gangguan tidur, penurunan kepercayaan diri, sulitnya bersosialisasi
dengan lingkungan, penurunan performa akademik. Bahkan, hal paling buruk adalah timbulnya
ide dan tindakan bunuh diri.
Selain itu, kemudahan mengakses internet menjadi faktor krusial yang meningkatkan
terjadinya cyberbullying. Diperkirakan sepertiga pengguna internet di seluruh dunia berusia di
bawah 18 tahun.6 Di Eropa, pengguna internet berusia 9-14 tahun terpapar cyberbullying
meningkat dari 8% menjadi 12% di antara tahun 2010-2014. Di Amerika, pelajar kelas 9-12
sekolah menengah dilaporkan mengalami hal yang sama sebesar 15,5% dalam kurun waktu 12
bulan sebelum dilakukan survei.7 Dampak psikologis yang serupa dengan bullying secara
langsung dapat pula timbul akibat cyberbullying.
Di Indonesia sendiri masih ditemukan bullying di kalangan remaja. Global School-based
Student Health Survey (GSHS) Indonesia melaporkan sebesar 20,62% siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) mengalami bullying (24,08% pada laki-laki
dan 17.40% pada perempuan).8 Analisis lanjutan dilakukan oleh Mubasyiroh dkk di 75 sekolah
SMP-SMA yang tersebar di 26 provinsi dan 68 kabupaten/kota di Indonesia, didapatkan 60,17%
mengalami ganguan mental emosional (44,54% merasa kesepian, 40,75% merasa cemas, dan
7,33%
pernah ingin bunuh diri.
Di SMP N 1 Gianyar pun kerap terjadi khasus bully, baik secara fisik, verbal, sosial, dan juga
cyber bullying. Contoh perilaku bullying di SMP N 1 Gianyar yang kami sering temukan adalah
mengejek nama orang tua, menjelekkan orang lewat sosmed, menghina fisik orang, bahkan
sampai ada yng memukul secara tiba tiba yang mengakibatkan kegaduhan yang berkelanjutan.
Dengan khasus tersebut banyak korban yang takut untuk membuka suara dan akhirnya terjadi
tindakan bully yang berkelanjutan. Disebabkan bully ini, banyak korban yang minat sekolah nya
menurun, dikarenakan takut terhadap si pelaku. Tindakan bully ini memberikan keuntungan bagi
si pelaku dan kerugian bagi si korban. Untungnya ada beberapa korban yang berani untuk
membuka suara dan sudah di tindak lanjuti oleh BK, dan sekarang juga ada satgas bully.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraiian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
sebagi berikut:
1. Apa arti bully?
2. Apa Dampak bully bagi pelaku & korban?
3. Bagaimana cara mengatasi bully?
4. Apakah dengan drama mampu mengurangi tindakan bully?
5. …………………………………………………………..

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan drama ini yaitu untuk memberikan kesadaran bagi siswa
agar berhenti melakukan pembullyan, mengetahui dampak bully bagi pelaku & korban,
mengetahui jenis jenis bully dan contohnya, dan mengetahui dampak terburuk bagi korban
yang mengalami pembullyan.

1.4 Manfaat
2

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Bully

2.2 Dampak Bully

2.3 Cara Mengatasi Bully

2.4 Manfaat Drama


- Pengertian
- Manfaat
- Kaitkan dgn produk yg di buat
- Kesimpulan
3
BAB III
PENUTUP

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa remaja yang menjadi korban bullying akan
mengalami beberapa dampak psikologis. Dampak psikologis tersebut adalah malas berangkat
sekolah, nilai di sekolah menurun, perasaan kesepian, pindah sekolah, kepercayaan diri berkurang
dan penyesuaian sosial menjadi buruk.

bullying atau perundungan adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan
dengan sengaja. Pelaku adalah satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa.
Kekerasan yang dilakukan terhadap orang lain ini dilakukan terus menerus dengan tujuan
menyakiti. Bullying dapat dilakukan antar peserta didik, guru, peserta didik kepada guru, atau
sebaliknya.
Untuk mengatasi bullying diperlukan kerja sama seluruh warga sekolah.

SARAN:
4

DOKUMENTASI

Membuat Mind Mapping

Pembuatan drama

Pembuatan laporan
5

DAFTAR PUSTAKA

[1] Global School-based Student Health Survey (GSHS),


https://www.who.int/teams/noncommunicable- diseases/surveillance/systems-tools/global-
school-based-student-health-survey

[2] UNICEF U-Report/Special Representative of the UN Secretary General on Violence against


Children (SRSG-VAC) m , https://www.unicef.org/bih/en/stories/more-third-young-people-
30-countries-report-being-victim-online-bullying

[3] 6 Jenis bullying https://www.beautynesia.id/life/nggak-hanya-kekerasan-fisik-ini-6-jenis-


bullying-yang-orangtua-perlu-ketahui/b-286591

[4] Mengapa harus aku ? https://youtu.be/QmHIvOYCxf8?si=szkkWeax06cMJTxZ


6

Anda mungkin juga menyukai