Anda di halaman 1dari 9

Modul Mata Kuliah

Akuntansi Biaya

Disusun Oleh:
Emita Sirri
Firda Lestari
Irmawati
Meylin Agustina
Muhammad Firdaus Al Mauludi

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan kehendaknya-lah
sehingga modul Akuntansi Biaya dapat kami selesaikan dan sesuai dengan yang
direncanakan. Modul ini disusun untuk memenuhi tugas semester 2 yang diberikan oleh Ibu
Ferica Christinawati Putri, S.E., M.Acc. selaku Dosen Mata Kuliah Akuntansi Biaya.
Penulisan dan pembuatan modul ini juga bertujuan untuk menyediakan panduan dasar secara
umum tentang Akuntansi Biaya salah satu cabang ilmu Akuntansi. Akuntansi biaya
berorientasi pada penyajian konsep, teknik, dan metode pengukuran dan penetapan harga
pokok suatu produk. Sebagai suatu sistem ilmu akuntansi biaya tengah berkembang
sedemikian rupa sehingga tujuan utama dari sistem tersebut adalah pada penyajian informasi
keuangan yang pada gilirannya nanti dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
manajemen.
Kami menyadari bahwa penulisan modul ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu masukan kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dari
berbagai pihak untuk penyempurnaan di masa mendatang.
Akhir kata kami berharap semoga modul Akuntansi Biaya ini dapat memberikan
manfaat terhadap pembaca.

Tanah Kuning, 11 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
C. Tujuan Pembelajaran ............................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 6
A. Pengertian Biaya Tenaga kerja langsung Sebagai Komponen Biaya Produksi ..... 5
B. Penggolongan Biaya Tenaga Kerja Langsung ........................................................ 5
C. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung Dalam Produksi ................................ 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 9
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tenaga kerja adalah daya kerja fisik maupun mental yang merupakan
sumbangsih manusia untuk menghasilkan suatu produk atau jasa tertentu. Tenaga
kerja merupakan satu elemen terpenting dalam setiap perusahaan atau entitas usaha.
Suatu produk tidak akan tercipta tanpa adanya salah satu faktor produksi ini. Oleh
karena itu, keberadaan tenaga kerja sangatlah vital dalam sebuah perusahaan
manufaktur maupun perusahaan jasa. Tenaga kerja perusahaan yang telah
mengabdikan dirinya pada perusahaan tertentu tentunya akan mendapatkan imbalan
berupa gaji atau upah yang sesuai dengan kinerja dan prestasi masing-masing tenaga
kerja.
Selain berfokus pada imbalan yang akan diberikan kepada tenaga yang
telah memberikan tenaganya pada perusahaan tersebut, perusahaan juga harus
memp erhatikan produktivitas yang ada pada perusahaan tersebut, jangan sampai
manajemen perusahaan membiarkan produktivitas perusahaannya menurun.
Karena hal ini akan menimbulkan dampak yang buruk bagi keberlangsungan
hidup perusahaan. Produktivitas perusahaan yang meningkat akan meningkatkan
hasil output yang dihasilkan oleh perusahaan, walaupun peningkatan tidak dalam
jumlah kuantitas paling tidak kualitas barang atau jasa yang dihasilkan
perusahaan tersebut dapat naik.
Setelah meningkatnya produktivitas perus ahaan dianggap sebuah prestasi,
tenaga kerja akan menerima imbalan yang sesuai pekerjaan. Tenaga kerja akan
menerima insentif dari perusahaan yang artinya juga akan meningkatkan taraf
hidup tenaga kerja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu biaya tenaga kerja langsung?
2. Bagaimana penggolongan biaya tenaga kerja langsung?
3. Bagaimana pencatatan biaya tenaga kerja langsung dalam produksi?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk menambah pengetahuan mengenai biaya tenaga kerja langsung
2. Untuk menambah pengetahuan mengenai penggolongan biaya tenaga kerja
langsung
3. Untuk menambah pengetahuan mengenai pencatatan biaya tenaga kerja
langsung dalam produksi

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Biaya Tenaga Kerja Langsung Sebagai Komponen Biaya Produksi

Biaya tenaga kerja langsung adalah sejumlah anggaran yang punya keterkaitan
dengan pembuatan sebuah produk. Sebelumnya mungkin masih ada yang belum
seberapa paham tentang apa itu biaya untuk tenaga kerja langsung. Tenaga kerja
langsung dapat diartikan sebagai semua manusia yang terlibat dalam proses produksi.
Direct labor cost juga dapat diartikan sebagai sejumlah upah atau gaji yang
diberikan pada karyawan. Di mana para karyawan tersebut terlibat secara langsung
dalam proses produksi. Dalam kasus ini biaya tersebut dapat ditelusuri dari kegiatan
pengolahan bahan hingga menjadi sebuah barang jadi.
Contoh dari direct labor cost meliputi upah serta gaji operator mesin dan
lainnya. Dalam beberapa bisnis bahkan pengeluaran ini jumlahnya lebih dari upah
yang dibayarkan pada karyawan.
Hal ini karena komponen gaji dan upah karyawan bukan hanya gaji pokok
saja. Mencakup juga sejumlah tunjangan lain. Mulai dari asuransi kesehatan dan jiwa,
asuransi kompensasi, tunjangan kontribusi pensiun, serta sejumlah pajak gaji
karyawan.

B. Penggolongan Biaya Tenaga Kerja Langsung

1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan


Organisasi yang berhubungan dengan produksi barang dalam
perusahaan manufaktur terbagi menjadi 3 fungsi pokok yaitu: fungsi produksi,
fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi. Biaya tenaga kerja yang timbul
dari fungsi pokok organisasi adalah sebagai berikut:
 Biaya tenaga kerja produksi : adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membayar tenaga kerja bagian produksi yang meliputi gaji karyawan
produksi, biaya tunjangan karyawan pabrik, upah lembur karyawan
pabrik, upah mandor pabrik, gaji pimpinan pabrik.
 Biaya tenaga kerja pemasaran : adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membayar tenaga kerja bagian pemasaran yang meliputi gaji karyawan
pemasaran, biaya tunjangan karyawan pemasaran, biaya komisi
pemasaran, gaji pimpinan pemasaran.
 Biaya tenaga kerja administrasi dan umum : adalah biaya yang
dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja bagian admi nistrasi yang
meliputi gaji karyawan bagian akuntansi, gaji bagian personalia, gaji
bagian sekretariat, biaya tunjangan karyawan bagian akuntansi, biaya
tunjangan karyawan bagian personalia, biaya tunjangan karyawan
bagian sekretariat.
2. Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan
Departemen dalam perusahaan manufaktur dibagi kedalam 2
departemen yaitu:
 Biaya tenaga kerja yang terjadi di departemen produksi Misalnya :
departemen produksi suatu perusahaan kertas yang terdiri dari 3

5
departemen yaitu bagian pulp, bagian kertas dan bagian
penyempurnaan.
 Biaya tenaga kerja yang terjadi di departemen non produksi. Misalnya
tenaga kerja bagian akuntansi, biaya tenaga kerja bagian personalia,
dil. Penggolongan kegiatan tenaga kerja dalam kedua depatemen ini
dimaksudkan untuk memudahkan pengendalian terhadap biaya tenaga
kerja pada setiap departemen.

3. Penggolongan menurut jenis pekerjaan


Dalam suatu departemen sebuah perusahaan, tenaga kerja dapat
digolongkan berdasarkan jenis pekerjaannya yaitu gaji mandor, upah
pengawas, gaji operator. Gaji masing-masing jenis pekerjaan berbeda satu
sama lain.

4. Penggolongan menurut hubungan dengan produk.


Dalam hubungannya dengan produk yang dihasilkan tenaga kerja
dibagi menjadi 2 yaitu:
 Tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang timbul dari
perbuatan produksi yang langsung berhubungan dengan produk yang
dihasilkan. Jasa yang dihasilkan dapat di telusuri secara langsung pada
produk dan upahnya merupakan bagian yang besar dalam
memproduksi produk. Contoh: Pada perusahaan lokasi yang termasuk
tenaga kerja langsung adalah yang karyawan bagian pemolongari kayu,
pengamplas, dll.
 Tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang timbul dari
pembuatan produksi namun karyawannya tidak langsung berhubungan
dengan pembuatan produk tersebut Upahnya masuk dalam biaya tenga
kerja tidak langsung sebagai unsur biaya overhead pabrik dibebankan
pada produk secara tidak langsung tetapi melalui tarif biaya overhead
pabrik yang ditentuan terlebih dahulu. Contoh: Pada perusahaan kursi
yang termasuk tenaga kerja tidak langsung adalah gaji karyawan
bagian keamanan pabrik, pengawas pabrik, dll.

C. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung Dalam Produksi


Pencatatan biaya tenaga kerja langsung dilakukan melalui 3 tahap berikut ini:
1. Pencatatan utang upah langsung
2. Pencatatan distribusi upah langsung
3. Pencatatan pembayaran upah langsung

Sebelum melakukan perhitungan, langkah pertama adalah mengetahui terlebih


dahulu dasar satuan utama untuk menghitungnya. Pada umumnya satuan yang sering
digunakan adalah dengan menggunakan satuan jam buruh langsung (DHL). Selain itu
perlu diketahui juga soal beberapa komponen biaya tenaga kerja langsung yaitu
meliputi

 Besarnya jumlah barang yang diproduksi


 Berapa besarnya jam buruh langsung yang dibutuhkan untuk mengerjakan
barang per unit
 Besarnya tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung
 Apa jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan.

6
 Berapa lama waktu produksi barang (bukan atau kuartal)

Paling sederhana dan sering digunakan untuk perhitungan biaya buruh


langsung adalah dengan mengalikan total jam kerja dengan tingkat upah. Tentu sesuai
dengan periode yang bersangkutan sehingga menghasilkan rumus DHL=Total Jam
Kerja x Tingkat Upah Tenaga Kerja. Yang harus diingat adalah tidak semuanya
masuk dalam biaya tenaga kerja langsung. Sebut saja gaji dan upah mandor serta
satpam. Secara umum, pihak seperti mereka ini tidak ikut dalam proses produksi.
Oleh karena itu, pihak-pihak tersebut tentu saja tidak masuk dalam komponen ini.

Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung | Metode Perpetual


Pada pencatatan metode perpetual biaya tenaga kerja langsung yang terjadi
selama proses produksi dikumpulkan dalam perkiraan Barang Dalam Proses –
Biaya Tenaga Kerja (BDP-BTK). Untuk mengetahui besarnya biaya tenaga kerja
langsung bisa dilihat dari catatan daftar upah dan gaji pada peride tertentu. Pada
pencatatan Biaya Tenaga Kerja dicatat sebagai berikut :
1. Pada saat dimulainya proses produksi maka perusahaan memiliki utang gaji
kepada para tenaga kerja maka tahap pertama adalah mencata utang gaji dan
upah yang dibenakanpada gaji dan upah.
2. Pada saat pekerjaan selesai maka perusahaan membayar gaji kepada tenaga
kerja maka utangnya akan dihapuskan
3. Pencatatan gaji dan upah yang sudah dibayar menjadi beban produksi Sebagai
contoh, perhatikan kasus dibawah ini :
 Selama bulan agustus 2011 perusahan mengeluarkan upah tenaga kerja
langsung Rp 6.700.000 dan upah tenaga kerja tidak langsung sebanyak
Rp 2.750.000 Maka, atas kejadian tersebut dicatat kedalam jurnal
sebagai berikut :

Terlihat dari jurnal diatas, bahwa :


1. Timbulnya biaya tenaga kerja langsung dicatata dalam jurnal dengan
mendebit perkiraan gaji dan upah dan mengkredit perkiraan utang gaji
dan upah.
2. Pada saat gaji dan upah dibayar dicatat dengan mendebit utang gaji dan
upah serta mengkredit kas.
3. Gaji dan upah yang sudah dibayar menjadi beban produksi. Untuk
upah langsung dibebankan ke rekening BDP BTK langsung dengan
cara mendebitnya, sedangkan untuk upah tak langsung dicatat dalam
BOP sesungguhnya dan dicatat dengan mendebitnya. Sedangkan pada
bagian kredit dicatat gaji dan upah. Sehingga dari jurnal diatas apabila
kita catat dalam buku besar T akan tampak aliran Biaya Tenaga Kerja
seperti berikut :

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tenaga kerja adalah daya kerja fisik maupun mental yang merupakan
sumbangsih manusia untuk menghasilkan suatu produk atau jasa tertentu. Oleh karena
itu, keberadaan tenaga kerja sangatlah vital dalam sebuah perusahaan manufaktur
maupun perusahaan jasa. Tenaga kerja perusahaan yang telah mengabdikan dirinya
pada perusahaan tertentu tentunya akan mendapatkan imbalan berupa gaji atau upah
yang sesuai dengan kinerja dan prestasi masing-masing tenaga kerja. Karena hal ini
akan menimbulkan dampak yang buruk bagi keberlangsungan hidup
perusahaan. Produktivitas perusahaan yang meningkat akan meningkatkan hasil
output yang dihasilkan oleh perusahaan, walaupun peningkatan tidak dalam jumlah
kuantitas paling tidak kualitas barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut
dapat naik

8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/p66qi85/Pencatatan-biaya-tenaga-kerja-langsung-dilakukan-
melalui-3-tahap-berikut-ini-1/

https://www.rusdionoconsulting.com/penjelasan-perhitungan-lengkap-akuntansi-biaya-tenaga-
kerja/

http://akuntansis.blogspot.com/2017/11/cara-mencatat-pencatatan-biaya-tenaga-kerja.html?m=1

https://id.scribd.com/doc/291636725/Makalah-Akt-Biaya-Tenaga-Kerja

http://akuntansis.blogspot.com/2017/10/penggolongan-kegiatan-dan-biaya-tenaga-kerja.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai