Anda di halaman 1dari 32

2.

GAYA dan OPERASINYA

Penguraian Gaya menjadi Dua Komponen

2.2.3
1

PENGURAIAN (Resolusi) Gaya


Pemahaman

Presentasi sebelumnya ► MERESULTANKAN Gaya


Menggantikan dua atau lebih gaya
yang bekerja serentak, dengan
RESULTANNYA.

Dalam praktek Mekanika Teknik, seorang sarjana teknik akan


sering menghadapi kasus yang menuntutnya MENGURAIKAN
kembali suatu gaya menjadi KOMPONEN-KOMPONENNYA.

Kegiatan ini adalah MERESOLUSI Gaya.

MERESOLUSI Gaya adalah INVERS dari kegiatan


Meresultankan Gaya.
yaitu MENGGANTIKAN suatu gaya dengan KOMPONEN –
KOMPONENNYA.
2

1
PENGURAIAN (Resolusi) Gaya
Pemahaman

Dua gaya A dan B hendak diresultankan


3

PENGURAIAN (Resolusi) Gaya


Pemahaman

Dua gaya A dan B hendak diresultankan


4

2
PENGURAIAN (Resolusi) Gaya
Pemahaman

Dua gaya A dan B hendak diresultankan


5

PENGURAIAN (Resolusi) Gaya


Pemahaman

Resultan gaya A dan gaya B adalah gaya F


6

3
PENGURAIAN (Resolusi) Gaya
Pemahaman

maka gaya F dapat diuraikan menjadi gaya A dan gaya B


7

PENGURAIAN (Resolusi) Gaya


Pemahaman

maka gaya F dapat diuraikan menjadi gaya A dan gaya B


8

4
PENGURAIAN (Resolusi) Gaya
Pemahaman

Dua gaya C dan D hendak diresultankan


9

PENGURAIAN (Resolusi) Gaya


Pemahaman

Dua gaya C dan D hendak diresultankan


10

5
PENGURAIAN (Resolusi) Gaya
Pemahaman

Dua gaya C dan D hendak diresultankan


11

PENGURAIAN (Resolusi) Gaya


Pemahaman

Resultan gaya C dan gaya D adalah gaya F


12

6
PENGURAIAN (Resolusi) Gaya
Pemahaman

maka gaya F dapat diuraikan menjadi gaya C dan gaya D


13

PENGURAIAN (Resolusi) Gaya


Pemahaman

maka gaya F dapat diuraikan menjadi gaya C dan gaya D


14

7
PENGURAIAN (Resolusi) Gaya
Pemahaman

Dua gaya C dan D hendak diresultankan


15

PENGURAIAN (Resolusi) Gaya


Pemahaman

Dua gaya C dan D hendak diresultankan


16

8
PENGURAIAN (Resolusi) Gaya
Pemahaman

Resultan gaya C dan gaya D adalah gaya F


17

PENGURAIAN (Resolusi) Gaya


Pemahaman

maka gaya F dapat diuraikan menjadi gaya C dan gaya D


18

9
PENGURAIAN (Resolusi) Gaya
Pemahaman

maka gaya F dapat diuraikan menjadi gaya C dan gaya D


19

PENGURAIAN (Resolusi) Gaya


Pemahaman

Dua gaya E dan G hendak diresultankan


20

10
PENGURAIAN (Resolusi) Gaya
Pemahaman

Dua gaya E dan G hendak diresultankan


21

PENGURAIAN (Resolusi) Gaya


Pemahaman

Dua gaya E dan G hendak diresultankan


22

11
PENGURAIAN (Resolusi) Gaya
Pemahaman

Dua gaya E dan G hendak diresultankan


23

PENGURAIAN (Resolusi) Gaya


Pemahaman

maka gaya F dapat diuraikan menjadi gaya E dan gaya G


24

12
PENGURAIAN (Resolusi) Gaya
Pemahaman

maka gaya F dapat diuraikan menjadi gaya E dan gaya G


25

PENGURAIAN (Resolusi) Gaya


Kesimpulan

Suatu gaya, dapat DIURAIKAN manjadi BERBAGAI


Perangkat Gaya Komponen.
JUMLAH Perangkat Komponen Gaya hasil URAIAN suatu
gaya adalah TAKHINGG
GA

Resultan berkas gaya serentak → UNIK (Hanya Satu)


vs:
Perangkat Komponen hasil Uraian suatu gaya → berjumlah
TAKHINGGA

Metode penyelesaian:
Cara grafis dan analitis akan DIPADUKAN dalam
MENYELESAIKAN Penguraian Gaya

26

13
PENGURAIAN (Resolusi) Gaya

Tiga Kasus Tipikal RESOLUSI GAYA


yang lazim dijumpai dalam Mekanika Teknik

27

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 1

Gaya R hendak diuraikan menjadi dua komponen P dan Q.

Karakteristik salah satu komponen yaitu P telah diketahui.


1. Besar gaya, P, adalah P
2. Orientasi garis kerja gaya P adalah α 28

14
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 1

Karakteristik komponen lain, Q, yang harus ditentukan adalah:


1. Besar (Magnitudo) Gaya
2. Orientasi Garis Kerja, β

29

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 1
Jika dibuat
berdasarkan skala
gaya tertentu maka
paralelogram gaya
untuk kasus ini
tampak seperti
dalam gambar.

Perhatikan segitiga aob

30

15
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 1
Panjang sisi ab
menyatakan besar Q
yang hendak
ditentukan.
Sekarang perhatikan
lagi segitiga oab.
Panjang ob diketahui
yaitu besar R ,
panjang oa diketahui
yaitu besar P, dan
sudut apit kedua
gaya diketahui yaitu
α. Maka panjang ab dapat diperoleh dengan menerapkan

Aturan Kosinus pada segitiga oab


2 2
ab = oa + ob − 2(oa )(ob) cos α
31

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 1
Panjang sisi ab
menyatakan besar Q
yang hendak
ditentukan.
Sekarang perhatikan
lagi segitiga oab.
Panjang ob diketahui
yaitu besar R ,
panjang oa diketahui
yaitu besar P, dan
sudut apit kedua
gaya diketahui yaitu
α. Maka panjang ab dapat diperoleh dengan menerapkan

Aturan Kosinus pada segitiga oab


2 2
ab = oa + ob − 2(oa )(ob) cos α Q = P 2 + R 2 − 2 PR cos α

32

16
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 1
Inspeksi atas
segitiga yang sama
menyatakan bahwa
sudut bao sekarang
dapat ditentukan
dengan menerapkan
Aturan Sinus pada
segitiga oab
oa ab
=
sin( abo) sin α
oa
sin( abo) = sin α Sejak besar sudut abo diketahui maka orientasi
ab garis kerja Q terhadap R diketahui sebab

 oa 
∠abo = arcsin sin α  Sudut abo adalah SUDUT BERSEBERANGAN
 ab  dengan SUDUT ORIENTASI Q terhadap R
33

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 1
Maka besar sudut
orientasi garis kerja
Q terhadap garis
kerja R, β, adalah
sama dengan besar
sudut abo

 oa 
∠abo = arcsin sin α 
 ab 
 oa 
β = arcsin sin α 
 ab 
Karena panjang ruas garis oa mewakili besar gaya P dan ab mewakili besar Q
yang telah diketahui maka

P 
β = arcsin sin α 
Q 
34

17
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 1
Semua karakteristik
dari Q, yang tadinya
belum diketahui,
telah berhasil
ditentukan.

Q = P 2 + R 2 − 2 PR cos α P 
β = arcsin sin α 
Q 
Maka kita telah berhasil MENGURAIKAN R menjadi dua komponen
yaitu P dan Q
35

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 1

Dalam praktek Mekanikan Teknik, kegiatan ini adalah


menggantikan sebuah gaya R

36

18
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 1

Dalam praktek Mekanikan Teknik, kegiatan ini adalah


menggantikan sebuah gaya R

dengan dua gaya yang bekerja serentak P dan Q

37

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 2

Gaya R hendak diuraikan menjadi dua komponen P dan Q.

Orientasi garis kerja dari kedua komponen telah diketahui


1. Orientasi P terhadap R adalah α
2. Orientasi Q terhadap R adalah β
38

19
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 2

Yang hendak ditentukan adalah


1. Besar gaya P yaitu P
2. Besar gaya Q yaitu Q

39

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 2
Paralelogram gaya
dibuat dengan
menggambarkan
orientasi P seolah
berpangkal pada
ujung R. Segitiga
yang dihasilkan
adalah obd.

Perhatikanlah bahwa panjang bd menyatakan besar P, dan


panjang od menyatakan besar Q.

40

20
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 2

Perhatikan pula bahwa sudut obd adalah sama dengan α

41

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 2

Perhatikan pula bahwa sudut obd adalah sama dengan α

Maka besar sudut bdo adalah 1800 – (α + β)

42

21
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 2
Perhatikan segitiga
obd sekarang.
Karena besar
semua sudutnya
telah diketahui
maka panjang sisi
sisi yang belum
diketahui dapat
ditentukan dengan
menggunakan
Aturan Sinus
Karena panjang bd menyatakan besar
bd ob
= P dan panjang ob menyatakan R
sin β sin(180 − (α + β ))
0
maka

sin β
bd = ob
sin(180 0 − (α + β ))
43

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 2
Perhatikan segitiga
obd sekarang.
Karena besar
semua sudutnya
telah diketahui
maka panjang sisi
sisi yang belum
diketahui dapat
ditentukan dengan
menggunakan
Aturan Sinus
Karena panjang bd menyatakan besar
bd ob
= P dan panjang ob menyatakan R
sin β sin(180 − (α + β ))
0
maka

sin β sin β
bd = ob P=R
sin(180 0 − (α + β )) sin(1800 − (α + β ))
44

22
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 2
Dengan cara yang
sama seperti
sebelumnya, besar
od dapat
ditentukan dengan

menggunakan
Aturan Sinus

od bd
= Karena panjang od menyatakan besar
sin α sin β Q dan panjang bd menyatakan P
maka
sin α
od = bd
sin β
45

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 2
Dengan cara yang
sama seperti
sebelumnya, besar
od dapat
ditentukan dengan

menggunakan
Aturan Sinus

od bd
= Karena panjang od menyatakan besar
sin α sin β Q dan panjang bd menyatakan P
maka
sin α sin α
od = bd Q=P
sin β sin β
46

23
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 2
Semua karakteristik
dari P dan Q, yang
tadinya belum
diketahui, telah
berhasil ditentukan.

sin β sin α
P=R Q=P
sin(1800 − (α + β )) sin β

Maka kita telah berhasil MENGURAIKAN R menjadi dua komponen


yaitu P dan Q
47

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 2

Dalam praktek Mekanikan Teknik, kegiatan ini adalah


menggantikan sebuah gaya R

48

24
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 2

Dalam praktek Mekanikan Teknik, kegiatan ini adalah


menggantikan sebuah gaya R

dengan dua gaya yang bekerja serentak P dan Q

49

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 3

Gaya R hendak diuraikan menjadi dua komponen P dan Q.

Orientasi garis kerja dari kedua komponen telah diketahui


1. Orientasi P terhadap R adalah α
2. Orientasi Q terhadap R adalah β
50

25
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 3;
Ortogonal

Gaya R hendak diuraikan menjadi dua komponen P dan Q.


Orientasi garis kerja dari kedua komponen telah diketahui
1. Orientasi P terhadap R adalah α
2. Orientasi Q terhadap R adalah β
Orientasi kedua komponen SALING TEGAK LURUS 51

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 3;
Ortogonal

Yang hendak ditentukan adalah


1. Besar gaya P yaitu P
2. Besar gaya Q yaitu Q

52

26
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 3;
Ortogonal

Paralelogram gaya
dibuat dengan
menggambarkan
orientasi P seolah
berpangkal pada R.
Segitiga yang
dihasilkan adalah
obd.

Perhatikanlah bahwa panjang bd menyatakan besar P, dan


panjang od menyatakan besar Q.

53

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 3;
Ortogonal

Perhatikan pula bahwa sudut obd adalah sama dengan α

54

27
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 3;
Ortogonal

Perhatikan pula bahwa sudut obd adalah sama dengan α

Maka besar sudut bdo adalah 1800 – (α + β) = 900

55

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 3;
Ortogonal
Perhatikan segitiga
obd sekarang.
Karena besar
semua sudutnya
telah diketahui
maka panjang sisi
sisi yang belum
diketahui dapat
ditentukan dengan
menggunakan
Aturan Sinus
Karena panjang bd
bd ob
= menyatakan besar P dan
sin β sin 900 panjang ob menyatakan R
maka
ob sin β ob sin β
bd = = = ob sin β
sin 900 1 56

28
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 3;
Ortogonal
Perhatikan segitiga
obd sekarang.
Karena besar
semua sudutnya
telah diketahui
maka panjang sisi
sisi yang belum
diketahui dapat
ditentukan dengan
menggunakan
Aturan Sinus
Karena panjang bd
bd ob
= menyatakan besar P dan
sin β sin 900 panjang ob menyatakan R
maka
ob sin β ob sin β
bd = = = ob sin β P = R sin β
sin 900 1 57

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 3;
Ortogonal

Dengan cara yang


sama seperti
sebelumnya, besar
od dapat
ditentukan dengan

menggunakan
Aturan Sinus

od ob Karena panjang od menyatakan


= = ob besar Q dan panjang bd menyatakan
sin α sin 90 P maka
od = ob sin α = ob cos β

58

29
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 3;
Ortogonal

Dengan cara yang


sama seperti
sebelumnya, besar
od dapat
ditentukan dengan

menggunakan
Aturan Sinus

od ob Karena panjang od menyatakan


= = ob besar Q dan panjang bd menyatakan
sin α sin 90 P maka
od = ob sin α = ob cos β
Q = R cos β
59

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 3;
Ortogonal

Semua karakteristik
dari P dan Q, yang
tadinya belum
diketahui, telah
berhasil ditentukan.

P = R sin β Q = R cos β

Maka kita telah berhasil MENGURAIKAN R menjadi dua komponen


yaitu P dan Q
60

30
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 3;
Ortogonal

Dalam praktek Mekanikan Teknik, kegiatan ini adalah


menggantikan sebuah gaya R

61

KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya


Kasus 3;
Ortogonal

Dalam praktek Mekanikan Teknik, kegiatan ini adalah


menggantikan sebuah gaya R

dengan dua gaya yang bekerja serentak P dan Q

62

31
KASUS TIPIKAL Resolusi Gaya
Kasus 3;
Ortogonal

Perhatikanlah bahwa pada kasus penguraian gaya ke arah


yang saling ortogonal, TRIGONOMETRI SEGITIGA SIKU-
SIKU dan HUKUM PITAGORAS berlaku dan
menyederhanakan analisa Penguaraian Gaya

63

32

Anda mungkin juga menyukai