Anda di halaman 1dari 10

Prinsip – Prinsip Dakwah

Kajian Surah Ali-imran: 104 dan An- nahl: 125


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir)

Dosen Pengampu :
Dr. Hamidullah Mahmud, Lc., M.A.

Disusun Oleh :
Kelompok 10

Muhammad Fauzi (11210530000001)


Rochmani Setyaningrum (11210530000007)
Firman Maulana (11210530000037)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah
dengan judul “Berpegang teguh pada agama allah dan memelihara persatuan” ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa memudahkan
pembaca untuk mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Jakarta, 25 Mei 2023

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

Surah Ali- Imran adalah surah ke-3 dalam al- Qur’an Surah ini terdiri dari 200 ayat
juga termasuk surah Madaniyah. Dinamakan Ali-'Imran karena memuat kisah keluarga Imran
yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa, persamaan kejadiannya dengan Nabi
Adam, kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam binti Imran.
Surah Al- Baqarah dan Āli 'Imran ini dinamakan Az-Zahrawan (Dua Yang Cemerlang),
karena kedua surah ini menyingkapkan hal-hal yang menurut Al- Qur’an disembunyikan oleh
para Ahli Kitab, seperti kejadian kelahiran Nabi Isa dan kedatangan Nabi Muhammad.
Adapun sebab turunnya dalam buku Tafsir Ringkas Al- Quran Al- karim menurut Ibnu Abi
Hatim meriwayatkan dari ar- rabi bahwa pada suatu hari orang-orang Nasrani mendatangi
Rasulullah, lalu mereka mendebat beliau dalam massalah Nabi Isa a.s, maka Allah
menurunkan Firmannya (Q.S Ali- Imran:1-3)1. Pada ayat 104 Allah memerintahkan kita
untuk selalu berpegang teguh kepada agama allah juga memelihara persatuan.

Berbeda dengan surah An-nahl yang menempati urutan ke-16 dalam Al- Qur’an
terdiri atas 128 ayat, meskipun masuk dalam kelompok surat makiyyah namun 3 yat
terakhirnya diyakini turun di Madinah Ketika Nabi pulang dari perang Uhud.Nama an-Nahl
(lebah)bersumberkata yang sama pada ayat 68.Ada persamaan antara madu lebah dengan
intisari Al-Quran.Madu berasal dari sari bunga dan menjadi obat bagi manusia,sedangkan Al-
Qurán mengandung intisari kitab-kitab suci terdahulu ditambah ajaran-ajaran yang diperlukan
oleh manusia hingga akhir zaman guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.Di anatar
pokok isinya ialah: (1) keimanan,seperti keesaan dan kesempurnaan ilmu Allah: (2)
hukum,diantaranya terkait makanan dan minuman halal dan haram,kebolehan mengomsusi
makanan yang haram dalam kondisi darurat,dan kewajiban memenuhi perjanjian: (3)
kisah,seperti kisah Nabi Ibrahim.Topik-topik lain-lain yang juga dibahas dalam surah ini
ialah asal kejadian manusia,perihal lebah dan madu,dan azab ukhrawi bagi orang yang
mengajak perbuatan jahat.Meskipun berbeda surat namun kedua surat ini memiliki isi
kandungan yang satu tujuan,dimana keduanya sama-sama memerintahkan untuk berpegang
teguh pada agama Allah dan menjaga persatuan antar umat.2

1
Abu jafar Muhammad bin jarir ath-thabari, tafsir ath- thabari, Pustaka Azzam, (Jakarta selatan:2009)706.
2
Lajnah pentashihan mushaf al- quran, Tafsir Ringkas Jilid 1, (Jakarta timur:2016), 927.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Surah Ali- Imran 104


Surah Ali- Imran merupakan surah ke 3 dalam al-Quran , yang terdiri dari 128 ayat,
yang diturunkan di mekkah sehingga tergolong surah makiyyah. Pada ayat 104 disini Allah
memerintahkan kita untuk mengajak kepada kebaikan juga mencegah pada kemunkaran pada
firmannya yang berbunyi:
‫ٰۤل‬
‫َو ْلَتُك ْن ِّم ْنُك ْم ُاَّم ٌة َّيْدُع ْو َن ِاَلى اْلَخْيِر َو َيْأُم ُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َيْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِرۗ َو ُاو ِٕىَك ُهُم اْلُم ْفِلُحْو َن‬
Artinya:” Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung”
Terjemah perkata:

ARTI BAHASA ARAB ARTI BAHASA ARAB

Dengan ‫ِبٱۡل َم ۡع ُروِف‬


Dan jadilah
kebaikan ‫َو ۡل َتُك ن‬
dan mereka diantara kamu ‫ِّم نُك ۡم‬
‫َو َيۡن َهۡو َن‬
mencegah ummat ‫ة‬ٞ ‫ُأَّم‬
Dari ‫َع ِن‬ Menyeru ‫َيۡد ُع وَن‬
Munkar ‫ٱۡل ُم نَك ِۚر‬ kepada ‫ِإَلى‬
‫ۡل‬
dan mereka ‫َٰٓل‬
‫َو ُأْو ِئَك‬
kebajikan ‫ٱ َخ ۡي ِر‬
itulah Dan (mereka)
Mereka ‫ُهُم‬ menyeru ‫َو َيۡأ ُم ُروَن‬
orang-orang
‫ٱۡل ُم ۡف ِلُحوَن‬
yang beruntung

a. Isi kandungan
Dalam tafsir Ath-thabari Menurut abu jafar menjelaskan bahwasanya pada ungkapan:

‫َّيْدُع ْو َن ِاَلى اْلَخْيِر َو َيْأُم ُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف‬


Maknanya adalah allah memerintahkan kepada yang ma’ruf, dimana kita mengajak
orang pada jalan yang lurus, seperti mengajak kepengajian, mengajak belajar ilmu agama,
dengan ungkapan lain memerintahkan manusia untuk mengikuti Muhammad SAW dan
agama yang di bawanya dari allah swt.3

3
Abu jafar Muhammad bin jarir ath-thabari, tafsir ath- thabari, Pustaka Azzam, (Jakarta selatan:2009)706.
‫َو َيْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِر‬
Pada ungkapan ayat ini adalah larangan manusia dari kufur dimana mereka
menduakan atau mendustakan allah, tidak hanya pada allah juga pada nabi Muhammad saw
serta agamanya yang dibawanya yakni dengan jihad tangan, hingga mereka tunduk 4. Sebab
dosa yang paling besar adalah menduakan allah. Tidak hanya itu juga kita harus menjauhi
larangan allah seperti zina, khamar dan hal hal lain yang telah dijelaskan perihal larangan
larangan allah.
‫ٰۤل‬
‫َو ُاو ِٕىَك ُهُم اْلُم ْفِلُحْو َن‬
Ungkapan “merekalah orang-orang yang beruntung” bermakna orang orang yang
beruntung adalah orang orang yang sukses di sisi allah yang kekal dalam surga dan
kenikmatannya,5 lantas bagaimana yang dapat disebut orang beruntung? Yaitu orang- orang
yang bertaqwa yakni mereka mendirikan solat, membayar zakat, melaksanakan puasa di
bulan Ramadhan, percaya pada hari akhir juga pada hal yang ghoib.
Pada ringkasan tafsir ayat ini dijelaskan bahwasannya allah memerintahkan orang
mukmin agar mengajak manusia kepada kebaikan, menyuruh perbuatan baik dan mencegah
perbuatan buruk. Dan hendaklah diantara kamu, orang mukmin, ada segolongan orang yang
secara terus menerus menyeru kepada kebajikan, yaitu petunjuk-petunjuk allah, menyuruh
(berbuat) yang ma’ruf yaitu akhlak, perilaku dan nilai-nilai luhur dan adat istiadat yang
berkembang di masyarakat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama, dan mencegah
dari yang munkar, yaitu sesuatu yang dipandang buruk dan diingkari oleh akal sehat .
sungguh mereka yang menjalankan ketiga hal tersebut mempunyai kedudukan tinggi
dihadapan allah mereka itulah orang-orang yang beruntung karena mendaparkan keselamatan
didunia dan diakhirat.6

4
Abu jafar Muhammad bin jarir ath-thabari, tafsir ath- thabari, Pustaka Azzam, (Jakarta selatan:2009)706.
5
Abu jafar Muhammad bin jarir ath-thabari, tafsir ath- thabari, Pustaka Azzam, (Jakarta selatan:2009)706.
6
Lajnah pentashihan mushaf al- quran, Tafsir Ringkas Jilid 1, (Jakarta timur:2016), 175.
B. Surah An-Nahl Ayat 125
Surah An-Nahl merupakan surah ke-16 dalam Al- Qur’an terdiri atas 128 ayat,
meskipun masuk dalam kelompok surat makiyyah namun 3 yat terakhirnya diyakini turun di
Madinah Ketika Nabi pulang dari perang Uhud.Nama an-Nahl (lebah)bersumber kata yang
sama pada ayat 68.Pada ayat 125 membahas tentang keimanan dan keesaan serta
kesmpurnaan ilmu Allah.

‫ُاْدُع ِاٰل ى َس ِبْيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَحَس َنِة َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتْي ِهَي َاْح َس ُۗن ِاَّن َر َّبَك ُهَو َاْعَلُم ِبَم ْن َض َّل َع ْن َس ِبْيِلٖه َو ُهَو َاْعَلُم‬
‫ِباْلُم ْهَتِد ْيَن‬
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”

ARTI BAHASA ARAB ARTI BAHASA ARAB

Sesungguhnya ‫ِإَّن‬ Serulah ‫ٱْدُع‬


tuhanmu ‫َر َّبَك‬ kepada ‫ِإَلٰى‬
Dia ‫ُهَو‬ jalan ‫َس ِبيِل‬
lebih mengetahui ‫َأْعَلُم‬ tuhanmu ‫َر ِّبَك‬
dengan siapa ‫ِبَم ن‬ dengan hikmah ‫ِبٱْلِح ْك َم ِة‬
tersesat ‫ِبَم ن‬ dan pelajaran ‫َو ٱْلَم ْو ِع َظِة‬
dari ‫َعن‬ yang baik ‫ٱْلَح َس َنِۖة‬
jalan Nya ‫َس ِبيِلِه‬ dan bantahlah ‫َٰج ْلُهم‬
‫َو ِد‬
dan dia ‫َو ُهَو‬ mereka
dengan cara
‫ِبٱَّلِتى‬
lebih mengetahui ‫َأْعَلُم‬ yang
dengan orang-orang dia ‫ِهَى‬
yang mendapat ‫َأْح َس ُۚن‬
petunjuk ‫ِبٱْلُم ْهَتِد يَن‬ baik

a. Isi Kandungan

‫ُاْدُع ِاٰل ى َس ِبْيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَحَس َنِة َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتي ِهَي َأْح َس ُن‬

Dalam ungkapan ini serulah kepada jalan tuhanmu yang bermakna perintah allah
kepada Nabi Muhammad untuk menyeru manusia dengan hikmah dan mauidah
hasanah(nasehat yang baik) atau seruan allah memanggil kita untuk berada di jalannya
dengan tidak lain jalan yang lurus,yaitu tidak menyimpang dari ajaran allah dan
melaksanakan perintah allah sebagaimana yang telah dijelaskan dalam al-qurán.

‫ِإَّن َر َّبَك ُهَو َأْعَلُم ِبَم ْن َض َّل َع ْن َس ِبيِلِه َو ُهَو َأْعَلُم ِباْلُم ْهَتِد يَن‬
Dalam ungkapan ini bahwasannya hanya Allah swt yang mengetahui hambanya
tersesat di jalanya dan siapa saja yang mendapat petunjuk,dari penjelasan ayat ini bahwa allah
maha mengetahui tentang hambanya.

Pada ringkasan tafsir di jelaskan bahwa Nabi Muhammad saw,yang di perintahkan


mengikuti Nabi Ibrahim as.sebagaimana terbaca pada ayat yang lalu,kini di perintahkan lagi
untuk mengajak siapapun agar mengikuti pula prinsip-prinsip ajaran bapa para nabi dan
pengumandang tauhid itu.Ayat ini menyatakan:Wahai Nabi Muhammad,serulah yakni
lanjutkan usahamu untuk menyeru semua yang dapat mengundang emosi-baik yang
menyampaikan,lebih-lebih yang menerimanya maka mauízah sangat perlu untuk
mengingatkan kebaikannya itu.

sementara Ayat ini dipahami oleh ulama sebagai menjelaskan tiga macam metode
dakwah yang harus disesuaikan dengan sasaran dakwah.Terhadap cendekiawan yang memilki
pengetahuan tinggi diperintahkan menyampaikan dakwah dengan hikmah yakni berdialg
dengan kata-kata bijak sesuai dengan tingkat kepandaian mereka.Terhadap kaum
awam,diperintahkan untuk menerapkan mauízah yakni memberi nasehat dan perumpamaan
yang menyentuh jiwa sesuai dengan taraf pengetahuan mereka yang sederhana.7

Muhammad bin Amr menceritakan kepadaku,ia berkata: Abu Ashim menceritakan


kepada kami,ia berkata: Isa menceritakan kepada kami,Al-Harits menceritakan kepada
kami,ia berkata: Waraqa’menceritakan kepada kami,seluruhnya dari Ibn Abi Najih dari
Mujahid,tentang firman Allah,”dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”Maksunya
adalah,jangan hiraukan Tindakan mereka yang menyakitimu.8

C. kesinambungan ayat (ali-imran:104 dan an-nahl:125)

Pada surat ali-imran ayat 104 dijelaskan bahwasannya kita diperintahkan untuk
berpegang teguh pada agama allah, dengan tidak lain melaksakanakan perintahnya dan
menjauhi larangannya, tidak sampai disitu, dalam ayat tersebut terkandung bahwa kita
sebagai umat muslim harus menebar kebaikan, yakni dengan menunjukan hal yang baik dan
melarang kemunkaran dilingkungan, setidaknya jika kita tidak berani menegur atau bertindak
Ketika melihat kemungkaran, paling rendah terbesit dalam hati rasa tidak suka Ketika melihat
kemungkaran. Hubungan dengan surat an-nahl yakni menebar kebaikan salah satunya adalah
dengan dakwah yakni mengenalkan ilmu-ilmu allah kepada masyarakat dengan metode
ceramah. Dakwah tidak harus secara langsung, sebab semakin berkembang nya zaman kini
metode dakwah dalam menebar luaskan ilmu allah dapat dilakukan melalui sosial media.
Pada surat an-nahl pun dijelaskan bahwasannya orang-orang yang melaksanakan hal-hal yang
telah diperintahkan adalah termasuk orang-orang yang beruntung, siapakah orang-orang
beruntung tersebut? Yakni orang -orang yang bertaqwa kepada allah swt, yang menyerahkan
hidupnya untuk agama dan akhirat, tidak semata-mata hanya untuk dunia.

D. Kolerasi Dengan Surat Lain

7
Syaikh Ahmad Syakir,tafsir ibnu katsir,Darus Sunnah Press,(Jakarta timur,2014),388.
8
Abu Ja’far Muhammad bin jarir Ath-thabari,Pustaka Azzam,(Jakarta selatan 2009)390.
Pada firman Allah dalam surat an- Nahl ayat 125 pada penggalan ayat

‫َج اِد ْلُهْم اَّلِتْي ِه َاْح َس ُۗن‬


‫َي‬ ‫ِب‬ ‫َو‬

Artinya:” dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik “

Kemudian dijelaskan pada surat al-ankabut yang dimana maksud berdebat dengan
baik adalah yaitu dengan menggunakan Bahasa yang sopan dan santun sebagaimana allah
memerintahkan kepada Musa dan Harun A.S Ketika mengutus mereka berdua kepada
firaun9.yakni firman Allah yang berbunyi:

‫َو اَل ُتَج اِد ُلْٓو ا َاْهَل اْلِكٰت ِب ِااَّل ِباَّلِتْي ِهَي َاْح َس ُۖن ِااَّل اَّلِذ ْيَن َظَلُم ْو ا ِم ْنُهْم َو ُقْو ُلْٓو ا ٰا َم َّنا ِباَّلِذ ْٓي ُاْنِز َل ِاَلْيَنا َو ُاْنِز َل ِاَلْيُك ْم َو ِاٰل ُهَنا َو ِاٰل ُهُك ْم‬
‫َو اِح ٌد َّو َنْح ُن َلٗه ُم ْس ِلُم ْو َن‬

Artinya: “Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang
baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka, dan katakanlah, ”Kami telah
beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu;
Tuhan kami dan Tuhan kamu satu; dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.”

Jadi allah taa’la memerintahkannya agar bersikap sopan dan santun kepada mereka
sebagaimana Allah taa’la juga memerintahkan kepada Musa dam Harun A.S Ketika
mengutus mereka berdua kepada firaún la’natullah alaih. 10 Dapat implementasikan pada
kehidupan bahwsannya, berdebat itu dibolehkan secara agama dimana kita membenarkan
suatu hal yang harus ditegakkan naum dengan ketentuan dengan Bahasa yang baik dan sopan,
sebab tidak sedikit orang yang berkelahi dikarenakan suatu omongan yang tidak sopan.

Bahkan ada istilah mulutmu harimaumu, memang benar pada kenyataannya jika kita
tidak bisa menjaga lisan kita, musuh kita dimana-mana sebab dikehidupan sekarang attitude
berbicara adalah nomor satu, sebab dari bicara tersebutlah jika tidak dapat menjaganya
menimbulkan syirik, kebencian juga cacian.

Dengan begitu agama islam mengajarkan untuk menjaga lisan kita, lebih baik diam dari pada
berbicara, konteks lebih baik diam disini adalah Ketika berbicara yang tidak baik, berbeda
dengan berbicara mengenai ilmu- ilmu allah atau dzikir.lebih baik lisan kita digunakan untuk
menyebut nama- nama allah, asma-asma allah, agar apa? Agar kita terbiasa mengucapkan
yang baik, sehingga pada kehidupan sehari-hari pun insallah akan memberi efek positif.
Sebab apa apa yang diucapkan adalah ucapan yang sering dgunakan.

BAB 3
PENUTUP
9
Syaikh Ahmad Syakir,Tafsir Ibnu Katsir, ,Darus Sunnah Press,(Jakarta timur,2014),169.

10
Syaikh Ahmad Syakir,Tafsir Ibnu Katsir, ,Darus Sunnah Press,(Jakarta timur,2014),169.
REFLEKSI:
 ALI-IMRAN
 Termasuk surat yang dijuluki Az-zahrawaani
 Dapat menjadi obat untuk orang gila
 Pahala membacanya di doakan malaikat
 Disifati orang kaya
 Pelindung pada hari kiamat11
 AN-NAHL
 Termasuk al-muin yaitu pengganti zabur
 Wasilah terhindar dari kerugian 17 macam bala12
AKSI:
 Memperbaiki bacaan dan hapalan surah ali imran:104 dan an-nahl:125 dengan
menguasai makhroj dan tajwid.
 Memahami kandungan isi ali imran:104 dan an-nahl:125 adengan membaca terjemah
dan tafsirnya.
 Mengimplementasikan isi kandungan surat ali-imran dan an-nahl pada kehidupan
sehari-hari, dengan menyebarkan ilmu allah/agama allah, dengan dakwah di
lingkungan maupun di sosial media, dan menjaga lisan untuk berbicara dan
dibiasakan berbicara menggunakan bahasa yang baik dan sopan.

11
https://muslim.okezone.com
12
https://www.abusyuja.com
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad jarir bin ath- thabari, Abu jafar.2009. Tafsir ath- thabrani.jakarta selatan
Pustaka azzam, 2008
Ahmad syakir, syaikh. 2014. Tafsir ibnu katsir. Jakarta timur darus sunnah press,
2014
Lajnah pentashihan mushaf al-quran. 2016. Tafsir ringkas jilid 1. Jakarta timur lajnah
pentashihan mushaf al-quran, 2016

Haidir, ahmad. 2021. 5 keutamaan surat ali-imran. Diakses pada tanggal 17 maret
2022 pada laman: https://muslim.okezone.com/read/2021/11/16/330/2502308/5-keutamaan-
surah-ali-imran-yang-dijuluki-az-zahrawaani-selengkapnya-baca-di-
alquran-digital-okezone?page=1
Syuja, abu. 2021.surat an-nahl pokok kandungan keutamaan dan manfaat. Diakses
pada tanggal 17 maret 2022 pada laman: https://www.abusyuja.com/2020/10/surat-nahl-
pokok- kandungan-keutamaan-manfaat.html

Anda mungkin juga menyukai