Anda di halaman 1dari 6

A.

Analisis Rasio
Rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam konteks relatif atau absolut untuk
menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan yang lain dari suatu
laporan keuangan. Rasio keuangan sangat penting bagi perusahaan karena rasio
keuangan salah satu jenis alat ukur yang digunakan perusahaan untuk menganalisis
laporan keuangan. Dengan menggunakan rasio keuangan, siapapun dapat menganalisis
baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke
periode berikutnya.
Rasio keuangan adalah perhitungan angka-angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan secara horizontal antara satu pos laporan keuangan dengan pos laporan
keuangan lainnya yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan. Rasio keuangan
membantu para manajer perusahaan ataupun pengguna laporan keuangan lainnya dalam
menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan
pos lainnya dalam menilai kinerja keuangan perusahaan. Salah satu ukuran yang sering
digunakan dalam melakukan interpretasi laporan keuangan adalah analisis rasio.
Analisis rasio keuangan adalah rasio yang menggambarkan suatu hubungan atau
pertimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah
yang lain dalam laporan keuangan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio yang
menjelaskan gambaran kepada penganalisis tentang baik atau buruk keadaan keuangan
perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio
pembanding yang digunakan sebagai standar.1 Analisis laporan keuangan juga dapat
diartikan sebagai kegiatan membandingkan angka angka yang ada di dalam laporan
keuangan perusahaan dengan cara membagi angka yang satu dengan angka lainnya
dalam satu komponen laporan keuangan berdasarkan periode waktu.2
Dapat disimpulkan bahwa, analisis rasio keuangan merupakan salah satu alat
utama dalam menganalisis laporan keuangan dalam mengamati indeks yang berkaitan
dengan hasil yang terdapat dalam laporan keuangan meliputi neraca, laporan rugi laba,
serta laporan arus kas untuk menilai kinerja perusahaan dari sisi finasial. Dengan
menggunakan analisis rasio, perusahaan dapat mengetahui dan mengidentifikasikan
kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam perusahaan serta dapat mengoptimalkan
seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan dan menciptakan nilai bagi perusahaan.

1
Agung Anggoro Seto, Maria Lusiana Yulianti, dan Nurchayati, Analisis Laporan Keuangan (Padang: PT
Global Eksekutif Teknologi, 2023), 43–44.
2
Munawir Sjadzali, Analisis Laporan Keuangan Edisi Keempat (Yogyakarta: Liberty, 2006), 37.
B. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek (lancar) yang jatuh tempo kurang
dari setahun. Perlu diketahui bahwa aset yang dimikili oleh perusahaan bisa berupa aset
likuid dan aset yang kurang likuid. Aset likuid adalah aset yang dapat dialihkan menjadi uang
tunai secara cepat tanpa mengurangi harganya secara drastis. Semakin tinggi rasio likuiditas
berarti semakin mudah aset-aset yang dimiliki untuk dikonversi menjadi uang kas. 3 Untuk
menghitung dan menentukan tingkat likuiditas perusahaan digunakan empat rasio, yaitu:4
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar digunakan dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan. Rumus untuk mencari rasio lancar sebagai berikut:
Aktiva Lancar (Current Assets)
Current Rasio=
Utang Lancar (Current Liabilities)

2. Rasio Kas (Cash Ratio)


Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang
kas yang tersedia untuk membayar hutang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari
tersedianya dana kas atau setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank
(yang dapat ditarik setiap saat). Rumus yang dipakai untuk mencari rasio kas sebagai
berikut:
Cash∨Cash equivalent
Cash Rasio=
Current liabilities

Atau

Kas +Bank
Rasio Kas=
Utang Lancar

3. Rasio Perputaran Kas


James O. Gill dalam Kasmir menjelaskan bahwa rasio perputaran kas merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan
(utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan.

3
Ely Siswanto, Buku ajar Manajemen Keuangan (Malang: Universitas Negeri Malang, 2021), 25.
4
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2019), 134–40.
Adapun rumus yang digunakan untuk mencari rasio perputaran kas yaitu:
Penjualan Bersih
Rasio Perputaran Kas=
Modal Kerja Bersih

4. Inventory to Net Working Capital


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara
jumlah ketersediaan kas yang ada dengan modal kerja perusahaan. Modal kerja tersebut
terdiri dari pengurangan antara aset lancar dengan utang lancar. Rumus untuk mencari
Inventory to net working capital yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

Inventory
Inventory ¿ NWC=
Current Assets – Current Liabilities

C. Rasio Manajemen Aset


Menurut etimologi, kata aset berasal dari bahasa Inggris yaitu asset jika
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kekayaan. Aset adalah
segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi yang dapat dimiliki baik oleh individu,
perusahaan, maupun dimiliki pemerintah yang dapat dinilai secara finansial. 5 Sedangkan
menurut Siregar, aset adalah barang atau sesuatu barang yang mempunyai nilai
ekonomi, nilai komersial, atau nilai tukar yang dimiliki oleh badan usaha, instansi, atau
individu.6
Manajemen aset berasal dari dua kata yaitu “manajemen” dan “aset”. Manajemen
menurut George R. Terry dalam Wahyuni, berpendapat bahwa manajemen adalah proses
yang berbeda yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian, pemanfaatan di setiap ilmu pengetahuan dan seni, dan diikuti dalam
rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Manajemen aset mencakup proses perencanaan, perancangan, pengorganisasian,
penggunaan, pemeliharaan sampai penghapusan serta di dalamnya pengawasan asset.
Proses ini dilakukan secara sistematis dan terstruktur selama siklus hidup aset.
Manajemen aset berupaya melakukan pengoptimalisasian penggunaan aset dalam rangka
memberi manfaat dalam pemberian layanan dan pengembalian keuangan. Manajemen

5
Sri Wahyuni dan Rifki Khoirudin, Pengantar Manajemen Aset (Makassar: Nas Media Pustaka, 2010), 1.
6
Doli D. Siregar, Manajemen Aset. Strategi Penataan Konsep Pembangunan Berkelanjutan Secara Nasional
dalam Konteks Kepala Daerah Sebagai CEO’s pada Era Globalisasi dan Otonomi Daerah (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2004), 175.
aset yang baik dan meminimalkan biaya, memaksimalkan ketersediaan aset, dan
memaksimalkan daya guna aset.7
Menurut Brigham dan Joel menyatakan bahwa manajemen aset adalah rasio yang
mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan mengelola asetnya. 8 Berdasarkan pendapat
Hasting dalam Wahyuni menyatakan, serangkaian aktivitas manajemen aset mencakup
identifikasi aset apa yang diperlukan, identifikasi kebutuhan pendanaan, perolehan
aktiva, penyediaan dukungan sistem logistik, dan pemeliharaan untuk aset serta
penghapusan atau pembaruan aset. Tahapan kegiatan tersebut dilakukan secara sistematis
dan terintegrasi sehingga efektif dan efisien untuk memenuhi tujuan yang diinginkan.9
Sedangkan rasio manajemen aset yaitu mengukur seberapa efektif perusahaan
mengelola asetnya. Rasio ini bisa dilihat dari setiap jenis aset yang terlihat wajar, terlalu
tinggi, atau terlalu rendah jika dilihat dari penjualan asetnya, ketika perusahaan
mengakuisisi aset, allied dan perusahaan lain harus mendapatkan modal dari bank atau
sumber lainnya. Jika perusahaan memiliki banyak aset, maka biaya modalnya terlalu
tinggi dan labanya akan tertekan. Sementara itu di sisi lainnya, jika asetnya terlalu
rendah penjualan yang menguntungkan akan hilang. 10 Menurut Astuti, rasio manajemen
aset adalah mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola aktivanya, yaitu
mengukur kemampuan seluruh aktivanya dalam menghasilkan penjualan.11
Dalam praktiknya, upaya perusahaan untuk menghasilkan penjualan atau
mengukur berapa jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang
tertanam dalam total aset, bisa menerapkan Total Assets Turnover (total perputaran aset).
Sehubungan dengan rasio manajemen aset, Total Assets Turnover merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur keefektitifan total aset yang dimiliki perusahaan. Rasio ini
dihitung sebagai hasil antara besarnya penjualan dengan rata-rata total aset. Rata-rata
total aset yaitu total aset awal tahun ditambah total aset akhir tahun lalu. Semakin tinggi
TAT-nya maka semakin baik.12 Total Assets Turnover yaitu ukuran efisiensi dari
penggunaan total aset perusahaan dengan rasio penjualan terhadap total aset itu.13

7
Wahyuni dan Khoirudin, Pengantar Manajemen Aset, 2–3.
8
Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi Sebelas (Jakarta: Salemba
Empat., 2010), 136.
9
Wahyuni dan Khoirudin, Pengantar Manajemen Aset, 3.
10
Brigham dan Houston, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi Sebelas, 136.
11
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan (Jakarta: Ghalia Indonesia., 2004), 32.
12
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), 308.
13
Keown, Arthur J. Scott, dan David F. Martin, Dasar Manajemen Keuangan Buku 4 (Jakarta: Salemba Empat,
2014), 8.
Dari berbagai pengertian di atas, maka penulis menyimpulkan rasio manajemen
aset (assets management ratio) adalah Rasio manajemen aset adalah ukuran yang
digunakan untuk mengevaluasi seberapa efisien suatu perusahaan mengelola dan
menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Rasio-rasio ini membantu dalam
memahami seberapa baik perusahaan memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan
pendapatan dan laba.
Daftar Pustaka
Astuti, Dewi. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia., 2004.
Brigham, Eugene F., dan Joel F. Houston. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi Sebelas.
Jakarta: Salemba Empat., 2010.
Harahap, Sofyan Syafri. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers,
2015.
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2019.
Keown, Arthur J. Scott, dan David F. Martin. Dasar Manajemen Keuangan Buku 4. Jakarta:
Salemba Empat, 2014.
Seto, Agung Anggoro, Maria Lusiana Yulianti, dan Nurchayati. Analisis Laporan Keuangan.
Padang: PT Global Eksekutif Teknologi, 2023.
Siregar, Doli D. Manajemen Aset. Strategi Penataan Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Secara Nasional dalam Konteks Kepala Daerah Sebagai CEO’s pada Era Globalisasi
dan Otonomi Daerah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Siswanto, Ely. Buku ajar Manajemen Keuangan. Malang: Universitas Negeri Malang, 2021.
Sjadzali, Munawir. Analisis Laporan Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty, 2006.
Wahyuni, Sri, dan Rifki Khoirudin. Pengantar Manajemen Aset. Makassar: Nas Media
Pustaka, 2010.

Anda mungkin juga menyukai