Anda di halaman 1dari 46

ANALISIS MATERI AKIDAH AKHLAK

KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH


(STUDI KOMPARASI DENGAN PENDEKATAN MULTIKOMPONEN : KOMPONEN
TEMATIK)

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Analisis Pembelajaran Akidah Akhlak
Dosen Pengampu : Tumin, M.A., Ph. D

Disusun Oleh :

1. Adinda Mahrunisa (20210720004)


2. Kukuh Prasetyo Jati (20210720014)
3. Muhammad Imam Mahfudz (20210720015)
4. Alex Shofyul Mubarok (20210720072)
5. Ajeng Mutiara Irdanesha (20210720073)

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2023
BAB I
Al-Qur’an dan Keistimewaanya

A. Pametaan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar :
1. Menghayati keutamaan Al-Qur’an
2. Mengamalkan sikap kecintaan kepada Al-Qur’an
3. Memahami Sejarah, hakikat dan keistimewaan Al-Qur’an
4. Mengomunikasikan contoh bukti – bukti kesitimewaan Al-Qur’an

Pada umumnya, penghayatan keutamaan Al-Qur’an dapat dimulai dengan memberikan


pemahaman dasar tentang Al-Qur’an. Oleh karena itu, Menghayati keutamaan al-Qur’an dapat
diletakkan di awal. Setelah peserta didik memahami keutamaan Al-Qur’an, selanjutnya adalah
mengamalkan sikap kecintaan kepada Al-Qur’an. Hal ini dapat ditempatkan setelah KD 1
karena penghayatan menjadi dasar untuk amalan. Setelah peserta didik memiliki dasar
penghayatan dan amalan, memahami sejarah, hakikat, dan keistimewaan Al-Qur’an menjadi
langkah selanjutnya yang logis. Pemahaman ini dapat memberikan landasan yang lebih
mendalam. Setelah peserta didik memahami secara menyeluruh, langkah berikutnya adalah
mampu mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain. Oleh karena itu, poin ini
dapat diletakkan sebagai langkah terakhir. Hal ini cukup logis dan mengikuti alur pemahaman
yang bertahap. Namun, selalu penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik
khusus peserta didik serta melibatkan evaluasi dan penyesuaian seiring berjalannya
pembelajaran.

B. Jaringan Tema
Analisis pada buku Akidah Akhlak kelas 8 SMP/MTS mencakup analisis jaringan tema
yang terdapat di dalam buku. Pada buku ini di bab 1 membahas terkait dengan tema “Al-Qur’an
dan Keistimewaannya”. Tema ini telah sesuai dengan keseluruhan Kompetensi Dasar (KD)
yang terdapat di dalam bab 1.
C. Jaringan Subtema
Jaringan tema yang terdapat di dalam bab 1 ini terbagi menjadi:
1. Sejarah turunnya Al-Qur’an
2. Pengertian dan Hakikat Al-Qur’an
3. Bukti tentang Kebenaran Al-Qur’an
4. Isi Pokok Kandungan Al-Qur’an
5. Keistimewaan Al-Qur’an sebagai Mukjizat
6. Hikmah diturunkannya Al-Qur’an

Berikut adalah analisis terkait penguraian jaringan subtema terhadap kompetensi dasar (KD)
dalam porsi yang seimbang:

1. Menghayati keutamaan Al-Qur’an


a. Subtema : Sejarah turunya Al-Qur’an
Analisis : Pemahaman tentang konteks sejarah turunnya Al-Qur’an dapat membantu
individu menghayati keutamaan Al-Qur’an.
2. Mengamalkan sikap kecintaan kepada Al-Qur’an
a. Subtema : Pengertian dan Hakikat Al-Qur’an
Analisis : Memahami pengertian dan hakikat Al-Qur’an dapat membangun sikap
kecintaan terhadap Al-Qur’an.
b. Subtema : Hikmah diturunkannya Al-Qur’an
Analisis : Memahami hikmah diturunkannya Al-Qur’an dapat membantu dalam
mengamalkan sikap kecintaan terhadap Al-Qur’an.
3. Memahami sejarah, hakikat, dan keistimewaan Al-Qur’an
a. Subtema : Bukti tentang Kebenaran Al-Qur’an
Analisis : Mengetahui bukti-bukti kebenaran Al-Qur’an dapat meningkatkan
pemahaman tentang sejarah, hakikat, dan keistimewaan Al-Qur’an
4. Mengomunikasikan contoh bukti – bukti keistimewaan Al-Qur’an
a. Subtema : Isi Pokok Kandungan Al-Qur’an
Analisis : Pemahaman terhadap isi pokok kandungan Al-Qur’an dapat memberikan
contoh bukti-bukti keistimewaan Al-Qur’an yang dapat dikomunikasikan kepada orang
lain.
b. Subtema : Keistemewaan Al-Qur’an sebagai mukjizat
Analisis : Menyampaikan keistimewaan Al-Qur’an sebagai mukjizat dapat menjadi
bagian dari komunikasi contoh bukti-bukti keistimewaan Al-Qur’an.
D. Indikator
1. Menghayati keutamaan Al-Qur’an sebagai kitab suci Allah
2. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan kecintaan kepada Al-Qur’an
3. Memahami sejarah diturunkannya Al-Qur’an
4. Menjelaskan pengertian Al-Qur’an
5. Menunjukkan bukti tentang kebenaran Al-Qur’an
6. Menyebutkan isi pokok kandungan Al-Qur’an
7. Mengindentifikasi keistemewaan Al-Qur’an
8. Menyajikan data dan fakta serta sumber tentang bukti – bukti keitimewaan Al-Qur’an

Dari indikator di atas, kita dapat melihat adanya keterkaitan antara indikator yang dirumuskan
dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Sehingga dapat kita lihat secara rinci sebagai
berikut:
1. Menghayati keutamaan al-Qur’an sebagai kitab suci Allah:
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi pemahaman keutamaan al-Qur’an. Pemahaman
tentang keutamaan al-Qur’an dapat mencakup nilai-nilai spiritual dan moral.
2. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan kecintaan kepada al-Qur’an:
Indikator ini relevan dengan cakupan materi sikap kecintaan kepada al-Qur’an. Hal ini
mencakup tindakan konkret yang mencerminkan kasih sayang dan penghargaan terhadap
al-Qur’an.
3. Memahami sejarah diturunkannya al-Qur’an:
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi sejarah al-Qur’an. Siswa diharapkan dapat
memahami konteks dan peristiwa yang terjadi saat al-Qur’an diturunkan.
4. Menjelaskan pengertian al-Qur’an:
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi pemahaman konsep al-Qur’an. Siswa
diharapkan mampu menjelaskan makna dan fungsi al-Qur’an.
5. Menunjukkan bukti tentang kebenaran al-Qur’an:
Indikator ini relevan dengan cakupan materi membuktikan kebenaran al-Qur’an. Siswa
diharapkan dapat mengidentifikasi dan menyajikan bukti-bukti kebenaran al-Qur’an.
6. Menyebutkan isi pokok kandungan al-Qur’an:
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi pemahaman isi al-Qur’an. Siswa diharapkan
mampu menyebutkan dan memahami pokok-pokok kandungan al-Qur’an.
7. Mengidentifikasi keistimewaan al-Qur’an:
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi mengenali keistimewaan al-Qur’an. Siswa
diharapkan dapat mengenali fitur-fitur unik dan keistimewaan al-Qur’an.
8. Menyajikan data dan fakta serta sumber tentang bukti-bukti keistimewaan al-Qur’an:
Indikator ini relevan dengan cakupan materi menyajikan data dan fakta tentang
keistimewaan al-Qur’an. Siswa diharapkan mampu mengumpulkan informasi yang
mendukung keistimewaan al-Qur’an.
BAB II
Mukjizat dan Keajaiban Luar Biasa Lainnya

A. Pemetaan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar :
1. Menghayati kebenaran adanya mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya (karamah,
maunah, dan irhas)
2. Menunjukkan sikap percaya diri dan tolong menolong sebagai implementasi keimanan
pada mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, maunah, dan irhas)
3. Menganalisis pengertian, contoh dan hikmah mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya
(karamah, maunah, dan irhas)
4. Mengomunikasikan contoh kisah tentang adanya mukjizat dan kejadian luar biasa
lainnya (karamah, maunah, dan irhas).

Dapat kita analisa, terkait Kompetensi Dasar (KD) di atas telah disusun secara logis
sesuai umur peserta didik. Menghayati kebenaran adanya mukjizat dan kejadian luar biasa
merupakan hal yang dapat diapresiasi oleh peserta didik di kelas 8. Materi ini dapat
menarik minat mereka dan membangun dasar keyakinan. Lalu, sikap percaya diri dan
tolong-menolong dapat dikembangkan sebagai implementasi dari keimanan pada mukjizat
dan kejadian luar biasa. Ini menciptakan keterlibatan aktif peserta didik dalam praktik
kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, menganalisis konsep seperti pengertian, contoh, dan
hikmah mukjizat dan kejadian luar biasa dapat menjadi tugas yang sesuai dengan tingkat
pemahaman peserta didik di kelas 8. Yang terakhir, mengkomunikasikan kisah tentang
mukjizat dan kejadian luar biasa dapat membantu mengembangkan keterampilan berbicara
dan berbagi informasi di antara peserta didik. Ini juga dapat meningkatkan pemahaman
mereka tentang nilai-nilai agama. Namun pendidik perlu mempertimbangkan berbagai
gaya belajar dan minat siswa untuk memastikan bahwa materi ini disajikan dengan cara
yang menarik bagi semua peserta didik. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa dan melibatkan interaksi aktif dapat membantu
mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih efektif.
B. Jaringan Tema
Analisis pada buku Akidah Akhlak kelas 8 SMP/MTS mencakup analisis jaringan tema
yang terdapat di dalam buku. Pada buku ini di bab 2 membahas terkait dengan tema
“Mukjizat dan Keajaiban Luar Biasa Lainnya”. Tema ini telah sesuai dengan keseluruhan
Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat di dalam bab 2.
C. Jaringan Subtema
1. Pengertian Mukjizat, Karomah, Irhas, Maunah
2. Dalil Naqli dan contoh kebenaran mukjizar, karomah irhas dan maunah
3. Hikmah dan adanya mukjizat, karomah, irhas dan maunah

Berikut adalah analisis terkait penguraian jaringan subtema terhadap kompetensi dasar
(KD) dalam porsi yang seimbang:

1. Menghayati kebenaran adanya mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya (karamah,
maunah, dan irhas).
a. Subtema : Pengertian mukjizat, karomah, irhas dan maunah
Analisis : Memberikan pemahaman dasar tentang pengertian mukjizat, karomah,
irhas, dan maunah, yang menjadi landasan bagi siswa untuk menghayati kebenaran
adanya fenomena tersebut.
2. Menunjukkan sikap percaya diri dan tolong menolong sebagai implementasi keimanan
pada mukjizat dan kejadian kuar biasa lainnya (karamah, maunah dan irhas)
a. Subtema : Dalil naqli dan contoh kebenaran mukjizat, karomah, irhas dan maunah
Analisis : Menghadirkan dalil naqli (dalil dari Al-Qur’an dan hadis) dan contoh
konkret dari mukjizat, karomah, irhas, dan maunah dapat membantu siswa
menunjukkan sikap percaya diri dan tolong-menolong sebagai bentuk implementasi
keimanan.
3. Menganalisis pengertian contoh dan hikmah mukjizat derta kejadian luar biasa lainnya
(karamah, maunah dan irhas)
a. Subtema : Hikmah adanya mukjizat, karomah, irhas dan maunah
Analisis : Menganalisis hikmah dari fenomena mukjizat dan kejadian luar biasa
lainnya memberikan dimensi pemahaman yang lebih dalam terkait dengan
keimanan dan makna dari fenomena tersebut.
4. Mengomunikasikan contoh kisah tentang adanya mukjizat dan kejadian luar biasa
lainnya (karamah, maunah dan irhas)
a. Subtema : dalil naqli dan contoh kebenaran mukjizat, karomah, irhas dan maunah
Analisis : Menyampaikan contoh kisah melalui dalil naqli dan contoh konkret
membantu siswa dalam mengkomunikasikan pemahaman mereka tentang mukjizat
dan fenomena luar biasa lainnya.
D. Indikator
1. Menunjukkan perilaku spiritual dari pengalaman belajar meyakini adanya mukjizat
kejadaian luar biasa lainnya
2. Menunjukkan sikap percaya diri dan tolong menolong sebagai imnplementasi
keimanan pada mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, maunah, irhas)
3. Menjelaskan pengertian mukjizat, karamah, irhas dan maunah
4. Menyebutkan contoh mukjizat, karamah, irhas
5. Menjelaskan hikmah adanya mukjizat, karamah, irhas dan maunah
6. Menuliskan kisah – kisah dari berbagai sumber tentang adanya mukjizat dan kejadian
luar biasanya lainnya (karamah, maunah, irhas).

Dari indikator di atas, kita dapat melihat adanya keterkaitan antara indikator yang
dirumuskan dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Sehingga dapat kita lihat secara
rinci sebagai berikut:

1. Menunjukkan perilaku spiritual dari pengalaman belajar meyakini adanya mukjizat


kejadian luar biasa lainnya.
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi pemahaman dan penghayatan terhadap
keberadaan mukjizat dan kejadian luar biasa. Perilaku spiritual mencakup sikap
keyakinan dan pengalaman pribadi dalam mengenali adanya mukjizat.
2. Menunjukkan sikap percaya diri dan tolong menolong sebagai implementasi keimanan
pada mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, maunah, dan irhas).
Indikator ini relevan dengan cakupan materi implementasi keimanan dalam kehidupan
sehari-hari. Sikap percaya diri dan tolong menolong dapat dihubungkan dengan
keyakinan pada mukjizat dan kejadian luar biasa.
3. Menjelaskan pengertian mukjizat, karamah, irhas, dan ma’unah.
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi penjelasan konsep mukjizat dan kejadian
luar biasa lainnya. Siswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan pengertian
mukjizat, karamah, irhas, dan ma’unah.
4. Menyebutkan contoh mukjizat, karamah, irhas, dan ma’unah.
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi menyebutkan contoh-contoh konkret dari
mukjizat dan kejadian luar biasa. Hal ini membantu siswa memahami variasi dan jenis
peristiwa tersebut.
5. Menjelaskan hikmah adanya mukjizat, karamah, irhas, dan ma’unah.
Indikator ini relevan dengan cakupan materi pemahaman hikmah atau makna filosofis
dari adanya mukjizat dan kejadian luar biasa. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman
siswa tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
6. Menuliskan kisah-kisah dari berbagai sumber tentang adanya mukjizat dan kejadian
luar biasa lainnya (karamah, ma‘unah, dan irhas).
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi penulisan dan pengumpulan informasi
tentang mukjizat dan kejadian luar biasa. Siswa diharapkan dapat menuliskan kisah-
kisah tersebut dari berbagai sumber.
BAB III
Membiasakan Akhlak Terpuji Ikhtiar, Tawakkal, Sabar, Syukur, Dan Qona’ah

A. Pemetaan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar :
1. Menghayati hakekat ikhtiar, tawakal, sabar, syukur dan qana’ah sesuai ketentuan
Islam
2. Mengamalkan perilaku khtiyar tawakal, sabar, syukur dan qana’ah dalam
kehidupan sehari-hari
3. Menganalisis pengertian, dalil, contoh, dan dampak positif sifat ikhtiyar, tawakal,
qana’ah, sabar dan syukur
4. Mengomunikasikan hasil analisis contoh penerapan perilaku ikhtiyar, tawakal,
qana’ah, sabar dan syukur

Berdasarkan kompetensi dasar diatas dijelaskan bahwasanya menghayati hakikat


berbagai akhlak terpuji diletakkan pada nomer pertama dikarenakan agar siswa dapat
mengetahui apa yang dimaksud dengan akhlak terpuji dan berbagai macamnya, setelah
siswa memahami tentang hakikat akhlak terpuji siswa diajak untuk mengemalkan
berbagai akhlak terpuji pada kehidupan sehari-hari, Setelah mengamalkan akhlak
terpuji materi yang disampaikan pada bab 3 ini mengajak siswa untuk dapat
menganalisis berbagai pengertian, dalil, contoh dan lain-lainnya, poin menganalisis ini
di letakkan setelah mengamalkan dikarenakan agar siswa dapat menganalisis sesuai apa
yang di rasakannya dalam mengamalkan berbagai akhlak terpuji yang ada pada bab 3,
setelah menganalisis berbagai akhlak terpuji selanjutnya siswa diajak untuk dapat
mengkomunikasikan hasil analisis dari berbagai penerapan tentang akhalak terpuji
yang ada pada bab 3 ini.

B. Jaringan Tema
Analisis pada buku Akidah Akhlak kelas 8 SMP/MTS mencakup analisis jaringan tema
yang terdapat di dalam buku. Pada buku ini di bab III membahas terkait dengan tema
“Membiasakan Akhlak Terpuji Ikhtiar, Tawakkal, Sabar, Syukur, Dan Qona’ah”. Tema
ini telah sesuai dengan keseluruhan Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat di dalam
bab III.
C. Jaringan Subtema
1. Ikhtiar
Analisis : Ikhtiar mengacu pada usaha maksimal manusia untuk mencapai tujuan
dengan menggunakan segala kemampuan dan sarana yang dimiliki.
2. Tawakkal
Analisis : Tawakkal mengandung makna berserah diri dan percaya sepenuhnya
kepada Allah setelah melakukan ikhtiar
3. Syukur : Syukur adalah sikap bersyukur terhadap nikmat Allah, baik yang besar
maupun yang kecil
4. Sabar : Sabar mencakup kesabaran dalam menghadapi cobaan dan ujian hidup.
Kompetensi dasar menuntut pemahaman terkait dengan dalil-dalil dan dampak
positif sifat sabar dalam Islam
5. Qona’ah : Qona’ah mengandung makna kecukupan dan tidak tamak terhadap harta
dan kekayaan
D. Indikator
1. Membiasakan siswa melakukan ikhtiar, tawakal, , sabar, syukur dan qana’ah sesuai
ketentuan Islam
2. Menunjukkan perilaku ikhtiyar tawakal, sabar, syukur dan qana’ah dalam
kehidupan sehari-hari
3. Menjelaskan pengertian ikhtiar, tawakal, , sabar, syukur dan qana’ah sesuai
ketentuan Islam
4. Menunjukkan dalil tentang ikhtiar, tawakal, , sabar, syukur dan qana’ah
5. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki akhlaq terpuji ikhtiar,
tawakal, , sabar, syukur dan qana’ah dalam kehidupan.
6. Menjelaskan dampak positif memiliki akhlaq terpuji ikhtiar, tawakal, , sabar,
syukur dan qana’ah
7. Menyajikan contoh perilaku akhlaq terpuji ikhtiar, tawakal, , sabar, syukur dan
qana’ah
Dari indikator di atas, kita dapat melihat adanya keterkaitan antara indikator yang
dirumuskan dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Sehingga dapat kita lihat
secara rinci sebagai berikut:

1. Membiasakan Siswa melakukan Ikhtiar, Tawakal, Sabar, Syukur, dan Qana’ah


Indikator ini sesuai dengan cakupan materi sehingga siswa dapat menyebutkan dan
menjelaskan langkah-langkah ikhtiar, serta menunjukkan kesadaran dalam
menerapkan ikhtiar dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menunjukkan perilaku ikhtiyar tawakal, sabar, syukur dan qana’ah dalam
kehidupan sehari-hari
Indikator ini relevan dengan cakupan materi sehingga siswa dapat memberikan
contoh konkret perilaku sehari-hari yang mencerminkan ikhtiyar, tawakal, sabar,
syukur, dan qana’ah
3. Menjelaskan pengertian ikhtiar, tawakal, , sabar, syukur dan qana’ah sesuai
ketentuan Islam
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi ikhtiar, tawakal, , sabar, syukur dan
qana’ah sehingga Siswa dapat merinci definisi dan konsep masing-masing, serta
memberikan penjelasan secara sederhana yang sesuai dengan pemahaman tingkat
usia mereka.
4. Menunjukkan dalil tentang ikhtiar, tawakal, , sabar, syukur dan qana’ah
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi dalil tentang ikhtiar, tawakal, , sabar,
syukur dan qana’ah sehingga siswa dapat mengutip dan menjelaskan dalil-dalil dari
Al-Qur'an atau Hadis yang mendukung praktik ikhtiar, tawakal, sabar, syukur, dan
qana’ah.
5. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki akhlaq terpuji ikhtiar,
tawakal, , sabar, syukur dan qana’ah dalam kehidupan.
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi contoh perilaku seseorang yang
memiliki akhlaq terpuji ikhtiar, tawakal, , sabar, syukur dan qana’ah dalam
kehidupan sehingga Siswa dapat mengidentifikasi contoh perilaku seseorang dalam
berikhtiar, bertawakal, bersabar, bersyukur, dan berqana’ah, baik dalam konteks
sejarah Islam maupun dalam kehidupan sehari-hari.
6. Menjelaskan dampak positif memiliki akhlaq terpuji ikhtiar, tawakal, , sabar,
syukur dan qana’ah
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi dampak positif memiliki akhlaq terpuji
ikhtiar, tawakal, , sabar, syukur dan qana’ah sehingga Siswa dapat menjelaskan
dampak positif yang dapat dirasakan oleh individu dan masyarakat apabila
memiliki akhlaq terpuji, termasuk ikhtiar, tawakal, sabar, syukur, dan qana’ah
7. Menyajikan contoh perilaku akhlaq terpuji ikhtiar, tawakal, , sabar, syukur dan
qana’ah
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi contoh perilaku akhlaq terpuji ikhtiar,
tawakal, , sabar, syukur dan qana’ah Siswa dapat menyajikan contoh-contoh dalam
bentuk presentasi atau tulisan yang menunjukkan perilaku akhlaq terpuji,
khususnya dalam konteks ikhtiar, tawakal, sabar, syukur, dan qana’ah.
BAB IV

Menghindari Akhlak Tercela (Ananiyah, Putus Asa, Ghadab, Dan Tamak)

A. Pemetaan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar
1. Menghayati perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan tamak adalah sifat yang
dilarang dalam islam
2. Mengamalkan perilaku peduli, kerja keras dan optimis sebagai implementasi cara
menghindari perilaku ananiah, putus asa, gadab, dan tamak
3. Memahami pengertian, dalil, contoh, dan dampak negatif sifat ananiah, putus asa,
gadab, dan tamak
4. Menyajikan cara menghindari sifat tercela ananiah, putus asa, gadab, dan tamak
dalam kehidupan sehari-hari

Melihat kompetensi dasar pada 4 dijelaskan bahwa poin menghayati perilaku tercela
sebagai akhalak yang dilarang dalam islamdi letakkan pada poin pertama di karenakan agar
peserta didik dapat mengerti apa yang dimaksud dengan perilaku akhlak tercela yang
dilarang oleh islam, selanjutnya pada kd yang tertera pada bab 4 siswa diajak untuk
mengamlkan perilaku peduli, kerja keras dan lain sebagainya yang dimana bertujuan agar
siswa dapat membiasakan diri dengan akhlak baik dan menghindari akhlak tercela yang
dilarang dalam islam, setelah menghayati apa yang dimaksud akhlak tercela dan juga
mengamalkan dan membiasakan berperilaku menggunakan akhlak yang baik siswa diajak
untuk memahami dalil-dalil, contoh, pengertian dan juga dampak negative dari berbagai
akhlak tercela yang dijelaskan pada bab 4 ini, poin memahani ini diletakkan setelah
menghayati dan juga mengamlkan agar siswa dapat memahami berbagai hal diatas secara
menyeluruh dan jelas. Selanjutnya pada bab 4 ini siswa diajak untuk menyajikan cara
menghindari sifat tercela diatas agar siswa dapat menghindari berbagai akhlak tercela yang
ada.
B. Jaringan Tema
Analisis pada buku Akidah Akhlak kelas 8 SMP/MTS mencakup analisis jaringan tema
yang terdapat di dalam buku. Pada buku ini di bab IVmembahas terkait dengan tema
“Menghindari Akhlak Tercela (Ananiyah, Putus Asa, Ghadab, Dan Tamak)”. Tema ini
telah sesuai dengan keseluruhan Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat di dalam bab IV

C. Jaringan Subtema
1. Ananiyah dan Dampak Negatifnya
Analisis : Kompetensi dasar yang terkait dengan subtema ini mungkin melibatkan
pemahaman terhadap sifat ananiah, termasuk dalil-dalil yang melarangnya dalam Islam
2. Putus Asa dan Dampak Negatifnya
Analisis : Analisis dampak negatif dari perilaku putus asa akan membantu peserta didik
memahami pentingnya tetap optimis dan tidak menyerah dalam menghadapi cobaan.
3. Ghadab dan Dampak Negatifnya
Analisis : Pembahasan ghadab akan mencakup pemahaman terhadap larangan dalam
Islam terkait kemarahan dan bagaimana mengelolanya dan Analisis dampak negatif
dari sifat gadab akan menyoroti kerugian yang dapat timbul akibat kehilangan kontrol
atas emosi.
4. Tamak dan Dampak Negatifnya
Analisis :Pembahasan dampak negatif dari perilaku tamak akan memberikan
pemahaman tentang bahaya keserakahan dan pentingnya bersikap adil dan moderat
dalam kehidupan

D. Indikator
Membiasakan diri menghayati hakekat perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan
tamak adalah sifat yang dilarang dalam Islam
1. Membiasakan diri menghayati hakekat perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan
tamak adalah sifat yang dilarang dalam Islam
2. Menunjukkan perilaku peduli, kerja keras dan optimis sebagai implementasi cara
menghindari perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan tamak dalam kehidupan
sehari-hari
3. Menjelaskan pengertian perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan tamak sesuai
ketentuan Islam
4. Menunjukkan dalil tentang larangan perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan
tamak
5. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki perilaku tercela ananiah,
putus asa, gadab, dan tamak dalam kehidupan.
6. Menjelaskan dampak negatif memiliki perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan
tamak
7. Menyajikan contoh perilaku cara menghindari sifat tercela ananiah, putus asa, gadab,
dan tamak dalam kehidupan sehari-hari

Dari indikator di atas, kita dapat melihat adanya keterkaitan antara indikator yang
dirumuskan dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Sehingga dapat kita lihat secara
rinci sebagai berikut:

1. Membiasakan diri menghayati hakekat perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan
tamak adalah sifat yang dilarang dalam Islam
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi sehingga siswa mampu menjelaskan
dengan kata-kata sendiri pengertian perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan
tamak sesuai ajaran Islam dan Mampu mengidentifikasi perilaku tercela tersebut dalam
diri sendiri dan berusaha untuk menghindarinya.
2. Menunjukkan perilaku peduli, kerja keras dan optimis sebagai implementasi cara
menghindari perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan tamak dalam kehidupan
sehari-hari
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi sehingga siswa mampu menunjukkan
partisipasi aktif dalam kegiatan sosial atau kemanusiaan sebagai bentuk perilaku
peduli dan Menunjukkan bukti konkret dari usaha keras dalam mencapai tujuan
tertentu.
3. Menjelaskan pengertian perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan tamak sesuai
ketentuan Islam
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi sehingga siswa mampu menjelaskan
dengan jelas pengertian perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan tamak sesuai
ajaran Islam
4. Menunjukkan dalil tentang larangan perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan
tamak
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi sehingga siswa mampu menyajikan dalil-
dalil dari Al-Qur'an atau Hadis yang menunjukkan larangan perilaku tercela ananiah,
putus asa, gadab, dan tamak.
5. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki perilaku tercela ananiah,
putus asa, gadab, dan tamak dalam kehidupan.
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi sehingga siswa mampu mengidentifikasi
contoh perilaku seseorang yang memiliki perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab,
dan tamak dalam konteks kehidupan sehari-hari.
6. Menjelaskan dampak negatif memiliki perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan
tamak
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi mampu menjelaskan dampak negatif dari
perilaku tercela ananiah, putus asa, gadab, dan tamak terhadap diri sendiri dan
lingkungan sekitar
7. Menyajikan contoh perilaku cara menghindari sifat tercela ananiah, putus asa, gadab,
dan tamak dalam kehidupan sehari-hari
Indikator ini sesuai dengan cakupan materi sehingga siswa mampu menyajikan contoh
perilaku konkrit dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menghindari sifat tercela
ananiah, putus asa, gadab, dan tamak
BAB V
Adab Seorang Muslim Terhadap Oarng Tua Dan Guru

A. Pemetaan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar
1. Menghayati adab yang baik kepada orang tua dan guru
2. Mengamalkan adab yang baik kepada orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari
3. Menerapkan adab kepada orang tua dan guru beserta dalilnya
4. Mempraktikan adab kepada orang tua dan guru

Kompotensi dasar merupakan tonggak dasasr bagi semua mata pelajaran yang ada di
sekolah karena tujuan dari kompotensi dasar untuk memberikan ilmu pengetahuan serta
keterampilan siswa dalam mengasa skill wawasan, dari kompotensi dasar di atas dapat kita
tarik bahwa outcame dari mata Pelajaran ini mengarah agar siswa dapat menguasai dan
mengamalkan dalil-dalil naqli tentang birul walidain dan guru, hal ini sangat bagus sekali
karena generasi sekarang sangat minim dalam tata cara menghormati gurudan orang tua
baik di sekolah maupun di rumah. Akan tetapi hal ini harus di pantau terus agar output dan
outcame dari kompetensi dasar ini dapat berhasil tertanam di dalam jiwa siswa masing-
masing.

B. Jaringan Tema
Dalam tema-tema dalam buku akidah akhlak kelas 8 SMP memiliki beberapa jaringan yang
akan memperluas pembahasan tema yang akan di kaji oleh guru dan siswa, dan dalam hal
ini kita menganalisis tematik pada bab-bab dalam buku ini guna mengevaluasi dan
mengupdate teori agar tidak ketinggalan zaman

C. Jaringan Subtema
Jaringan tema yang terdapat di dalam Bab 5 ini terbagi menjadi:
1. Adab terhadap orang tua
2. Adab pada guru
Dari analisis penguraian komponen tematik subtema terhadap Kompotensi Dasar (KD)
dapat kita imbangkan dengan porsi yang setara:

a. Menjunjung tinggi dan menghormati orang tua dan guru.


Dari subtema ini output dalam pembelajaran di dalam kelas siswa dapat memahami
serta mengamalkan nilai-nilai menghormati orang tua dan guru dalam berbagai hal
aspek seperti: menghormati guru dalam KBM, menjalankan perintah orang tua dan
guru. Agar siswa memiliki pondasi nilai-nilai dalam hidupnya untuk dapat berbakti
serta menghormati guru dan orang tua.
b. Menanamkan serta mengamalkan dalil naqli terhadap kebaktian kepada orang tua
dan guru.
Dalam buku ini menjelaskan bahwa terdapat berbagai macam dalil untuk berbakti
kepada orang tua dan guru yang bertujuan siswa dapat mengetahui serta menghapal
dalil-dalil tentang birul walidain yang bertujuan menjadikan siswa lebih tunduk dan
patuh kepada orang tua dan guru.
c. Kenikmatan dalam menghormati orang tua dan guru.
Dari beberapa teori yang di paparkan dalam buku ini sudah sangat jelas bagaimana
hikmah dan nikmatnya dalam berbakti kepada orang tua dan guru karena realita
dalam terealisasikannya berbakti kepada orang tua dan guru semua urusan yang
dijalankan akan terasa ringan.

D. Indikator
1. Menyadari kewajiban menerapkan adab yang baik kepada orang tua dan guru.
2. Menunjukan perilaku terbiasa menerapkan adab yang baik kepada orang tua dan guru.
3. Menjelaskan pengertian adab kepada orang tua dan guru
4. Menunjukan dalil tentang adab kepada orang tua dan guru.
5. Mengidentifikasi contoh perilaku adab kepada oramg tua dan guru.
6. Mensimulasikan secara berkelompok di depan kelas adab kepada orang tua dan guru.
BAB VI
KETELADANAN NABI MUSA As

A. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar :
1. Menghayati kisah keteladanan Nabi Musa As
2. Menunjukan sikap teguh pendirian dan peduli sebagai implementasi kisah keteladanan
Nabi Musa As
3. Menganalisis Kisah keteladanan Nabi Musa As
4. Mengomunikasikan hasil keteladanan Nabi Musa As

Kompotensi dasar merupakan tonggak dasar bagi semua mata pelajaran yang ada di
sekolah karena tujuan dari kompotensi dasar untuk memberikan ilmu pengetahuan serta
keterampilan siswa dalam mengasa skill wawasan, dari kompotensi dasar di atas dapat kita
tarik bahwa outcame dari mata Pelajaran ini tertuju dapat mengamalkan suri tauladan Nabi
Musa As semasa hidupnya yang penuh dengan cobaan, siswa pada generasi sekarang harus
memiliki jiwa yang pemberani dan tegas dalam meangambil langkah agar pembulian di
sekolah-sekolah dapat terhapus selain itu siswa harus taat dalam beribadah, semangat
dalam menuntut ilmu, saling menolong dan selalu tabah dalam segala hal.

B. Jaringan Tema
Dalam tema-tema dalam buku akidah akhlak kelas 8 SMP memiliki beberapa jaringan yang
akan memperluas pembahasan tema yang akan di kaji oleh guru dan siswa, dan dalam hal
ini kita menganalisis tematik pada bab-bab dalam buku ini guna mengevaluasi dan
mengupdate teori agar tidak ketinggalan zaman

C. Jaringan Subtema
1. Sejarah kehidupan Nabi Musa As
2. Contoh perilaku akhlak karimah Nabi Musa As
3. Meneladani sifat-sifat Nabi Musa As

Dari analisis penguraian komponen tematik subtema terhadap Kompotensi Dasar (KD)
dapat kita imbangkan dengan porsi yang setara:
a. Meneladani suri tauladan Nabi Musa As
Dalam teori ini mengajarkan kita menjadikan generasi yang harus taat kepada sang
Khaliq dan tegas dalam mengambit tindakan karena dari kisah Nabi Musa As kita
dapat belajar bahwa betapa susahnya beliau menjalankan kehidupan yang penuh
dengan kefitnahan, kekerasan, serta kekafairan oleh karena itu mengambil dan
meneladani dalam keberanian dalam membela kebenaran yang penuh dengan
kezaliman di sekitarnya.

b. Mengambil dan mempraktekan akhlakul karimah dari Nabi Musa AS


Sebagai bagian dari analisis konsep tematik tentang mengambil dan menerapkan
akhlakul karimah dari Nabi Musa AS, ada beberapa elemen utama yang dapat
diidentifikasi. Aspek moral, kepemimpinan, dan akhlak adalah topik yang dapat
digunakan sebagai pedoman hidup. Analisis komponen konsep tematik berikut:

1) Moralitas,Definisi: Akhlakul karimah adalah kata yang mengacu pada budi


pekerti yang mulia dan baik. Nabi Musa dari Amerika Serikat dianggap memiliki
moral yang tinggi.
2) Kepemimpinan: Definisi: Nabi Musa dari Amerika Serikat adalah pemimpin
penting yang memimpin orang-orang Israel keluar dari perbudakan Mesir.
3) Keadilan dan Persamaan: Definisi: Nabi Musa dari Amerika Serikat dikenal
sebagai seorang pemimpin yang adil yang berusaha menegakkan keadilan di
antara orang-orang yang dia pimpin.
4) Definisi Ketaatan dan Ibadah: Nabi Musa dari Amerika Serikat adalah seorang
individu yang mengikuti perintah Allah dan melakukan ibadah dengan tingkat
ketaatan yang tinggi.
5) Pendidikan Moral: Definisi: Nabi Musa dari Amerika Serikat juga berfungsi
sebagai pendidik moral, mengajarkan etika kepada pengikutnya.
6) Pengembangan Karakter: Definisi: Ide ini mencakup upaya untuk membangun
karakter yang kuat dan bertanggung jawab.
Diharapkan melalui konsep tematik ini, orang dapat memahami dan
menginternalisasi ajaran-ajaran akhlakul karimah Nabi Musa AS untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Ide-ide ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga
memberikan landasan untuk praktik praktis dalam pembentukan karakter yang baik
dan bermoral.

c. Meneladani sifat-sifat dan hikmah kisah perjalanan Nabi Musa As


Berdasarkan analisis komponen konsep tematik mengenai meneladani sifat-sifat
dan hikmah dari perjalanan Nabi Musa AS, analisis ini dapat dibagi menjadi
beberapa bagian berikut:
1) Keteguhan Iman dan Tawakkal: Sifat-sifat Nabi Musa AS: Tawakkal kepada
Allah dalam setiap keadaan; keteguhan iman bahkan saat menghadapi kesulitan
dan ujian.
Hikmah: Mencontohkan keteguhan iman dan tawakkal sebagai kekuatan untuk
menghadapi tantangan hidup.
2) Kepemimpinan Berbasis Keadilan: Ciri-ciri Nabi Musa dari Amerika Serikat:
Kepemimpinan yang didasarkan pada keadilan dan kebenaran.
menentang ketidakadilan dan penindasan
Hikmah: Mengakui bahwa kepemimpinan yang adil adalah dasar keberhasilan
dan keharmonisan masyarakat.

3) Toleransi dan Kesabaran:


Sifat-sifat Nabi Musa dari Amerika Serikat: Kesabaran dalam menghadapi
tantangan dan bencana ketabahan untuk melanjutkan perjalanan yang penuh
tantangan.
Hikmah: Mengingat prinsip kesabaran sebagai cara untuk menangani tantangan
hidup adalah penting.
4) Model untuk Dakwah dan Pendidikan:
Sifat-sifat Nabi Musa dari Amerika Serikat: Keteladanan dalam menyampaikan
ajaran Allah kepada orang lain. Memberi pendidikan moral dan spiritual kepada
pengikutnya.
Hikmah: menunjukkan betapa pentingnya pendidikan dan dakwah sebagai cara
untuk meningkatkan moralitas dan keimanan.
5) Kesetiaan pada Prinsip Moral:
Sifat-sifat Nabi Musa dari Amerika Serikat: konsisten dalam mengikuti nilai-
nilai etika dan moral. Menjaga moralitas dalam semua aspek kehidupan.
Hikmah: Menanamkan prinsip-prinsip moral dalam hidup Anda dan cara Anda
berinteraksi dengan orang lain.

D. Indikator
1. Menghayati kisah keteladanan Nabi Musa As
2. Menunjukan Perilaku yang mencontohkan sikap teguh pendirian dan peduli sebagai
implementasi kisah keteladanan Nabi Musa As
3. Menjelaskan kisah keteladanan Nabi Musa As
4. Mengidentifikasi contoh akhlakul karimah Nabi Musa As
5. Mengidentifikasi hikmah dari kisah keteladanan Nabi Musa As
6. Menyajikan Kesimpulan Sifat-Sifat keteladanan Nabi Musa As
BAB VII

Keteladanan Rasul Ulul Azmi Keistimewaannya

A. Pemetaan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar
1. Menghayati sifat utama ulul azmi
2. Menunjukan sifat sabar dan tanggung jawab sebagai implementasi mengimani sifat
utama rasul ulul azmi
3. Menganalisis sifat utama dan ketagguhan raasul ulul azmi
4. Menyajikan hasil analisis kisah keteladanan rasul ulul azmi
5. Menunjukan perilaku spiritual dari pengalaman belajar sifat utama rasul ulul azmi
6. Menunjukan perilaku social sabar dan tanggung jawab sebagai implementasi
mengimani sifat utama rasul ulul azmi
7. Menjelaskan pengertian rasul ulul azmi
8. Menyebutkan sifat utama dan ketaguhan rasul ulul azmi
9. Menunjukan contoh perilaku meneladani sifat utama dan ketaguhan rasul ulul azmi
10. Menyimpulkan kisah keteladanan rasul ulul azmi

Pada umumnya, penghayatan keutamaan sifat ulul azmi dapat dimulai dengan memberikan
pemahaman dasar tentang sifat ulul azmi. Oleh karena itu, Menghayati keutamaan sifat
ulul azmi dapat diletakkan di awal. Setelah peserta didik memahami keutamaan sifat ulul
azmi, selanjutnya adalah Menunjukan sifat sabar dan tanggung jawab sebagai
implementasi mengimani sifat utama rasul ulul azmi. Hal ini dapat ditempatkan setelah KD
1 karena penghayatan menjadi dasar untuk amalan. Setelah peserta didik memiliki dasar
penghayatan dan amalan, memahami sejarah, hakikat, dan Perilaku meneladani sifat utama
dan ketaguhan rasul ulul azmi menjadi langkah selanjutnya yang logis. Pemahaman ini
dapat memberikan landasan yang lebih mendalam. Setelah peserta didik memahami secara
menyeluruh, langkah berikutnya adalah mampu mengkomunikasikan pemahaman tersebut
kepada orang lain. Oleh karena itu, poin ini dapat diletakkan sebagai langkah terakhir. Hal
ini cukup logis dan mengikuti alur pemahaman yang bertahap. Namun, selalu penting
untuk mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik khusus peserta didik serta
melibatkan evaluasi dan penyesuaian seiring berjalannya pembelajaran.

B. Jaringan Tema
Untuk melakukan analisis jaringan tema pada buku "Akidah Akhlak Kelas 8 SMP/MTs"
yang mencakup tema "Menghayati sifat utama ulul azmi" di bab VII, perlu dilakukan
langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi Kompetensi Dasar (KD): Periksa keseluruhan kompetensi dasar yang
terdapat di dalam bab 1. Pastikan untuk memahami dengan jelas apa yang diharapkan
dari siswa dalam bab tersebut.
2. Analisis Tema: Tinjau isi dari bab 1 yang membahas tema "Menghayati sifat utama
ulul azmi". Identifikasi bagaimana tema ini terkait dengan kompetensi dasar yang ada
di bab tersebut. Perhatikan apakah tema tersebut mencakup semua aspek yang
diperlukan sesuai dengan KD yang ada.
3. Hubungan antara Tema dan Kompetensi Dasar: Evaluasi bagaimana tema "Menghayati
sifat utama ulul azmi" terhubung dengan keseluruhan kompetensi dasar yang terdapat
di bab VII. Pastikan untuk menyoroti apakah tema tersebut mencakup semua KD yang
ada.
4. Kesimpulan: Buatlah kesimpulan tentang sejauh mana tema "Menghayati sifat utama
ulul azmi" sesuai dengan keseluruhan kompetensi dasar yang terdapat di bab VII.
Jelaskan apakah tema tersebut mencakup semua aspek yang diperlukan sesuai dengan
KD yang ada.

C. Jaringan Subtema
Jaringan Subtema yang terdapat di dalam bab VII ini terbagi menjadi :
1. Pengertian Rasul Ulul Azmi
2. Sifat utama dan keteguhan Rasul Ulul Azmi
3. Contoh perilaku Rasul Ulul Azmi
4. Hikmah dari kisah keteladanan Rasul Ulul Azmi

Berikut adalah analisis terkait penguraian subtema terhadap kompetensi dasar (KD)
dalam porsi yang seimbang :

1. Pengertian Rasul Ulul Azmi


a. Ulul Azmi adalah gelar yang diberikan kepada nabi dan rasul yang memiliki
ketabahan luar biasa
b. Gelar Ulul Azmi diberikan pada lima nabi dan rasul, yaitu Nabi Nuh, Nabi Ibrahim,
Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad
c. Rasul Ulul Azmi memiliki arti rasul yang memiliki keteguhan atau tekad
2. Sifat utama dan Keteguhan Rasul Ulul Azmi
a. Rasul Ulul Azmi memiliki ketabahan/kesabaran yang luar biasa dan mempunyai
ketetapan hati dalam menegakkan syari’at Allah
b. Masing-masing rasul Ulul Azmi memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang luar
biasa menghadapi para kaum kafir
3. Contoh Perilaku Rasul Ulul Azmi
a. Nabi Nuh tetap teguh dalam menyebarkan ajaran tauhid meskipun mendapat
hinaan dari kaumnya
b. Nabi Ibrahim menunjukkan kesabaran dan keteguhan dalam berbagai ujian yang
dihadapinya
4. Hikmah dari kisah keteladanan rasul Ulul Azmi
a. Kisah para Rasul Ulil Azmi memberikan Pelajaran tentang keteguhan hati dan
kesabaran dalam menghadapi cobaan
b. Kisah-kisah para Rasul Ulul Azmi memberikan inspirasi dan keteladan dalam
menjalani kehidupan

D. Indikator
1. Menunjukkan perilaku spiritual dari pengalaman belajar sifat utama Rasul Ulul Azmi
2. Menunjukkan perilaku social dan tanggung jawab sebagai implementasi
3. Menjelaskan pengertian Rasul Ulul Azmi
4. Menyebutkan sifat utama dan keteguhan Rasul Ulul Azmi
5. Menunjukkan contoh perilaku meneladani sifat utama dan ketegihan Rasul Ulul Azmi
6. Menyimpulkan kisah keteladanan Rasul Ulul Azmi
Dari indikator di atas, kita dapat melihat adanya keterkaitan antara indikator yang
dirumuskan dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Sehingga dapat kita lihat secara
rinci sebagai berikut:

1. Menunjukkan perilaku spiritual dari pengalaman belajar sifat utama Rasul Ulul Azmi
a. Mampu mengidentifikasi sifat-sifat utama Rasul Ulul Azmi yang dapat dijadikan
teladan dalam kehidupan spiritual
b. Mampu menunjukkan perilaku spiritual yang tercermin dari pengalaman belajar
sifat utama Rasul Ulul Azmi.
2. Menunjukkan perilaku sosial sabar dan tanggung jawab sebagai implementasi
a. Mampu mengidentifikasi sifat-sifat utama Rasul Ulul Azmi yang dapat dijadikan
teladan dalam kehidupan sosial.
b. Mampu menunjukkan perilaku sosial yang mencerminkan sabar dan tanggung
jawab sebagai implementasi mengimani sifat utama Rasul Ulul Azmi.
3. Menjelaskan pengertian rasul Ulul Azmi
a. Mampu menjelaskan pengertian Rasul Ulul Azmi secaras singkat dan jelas
b. Mampu mengidentifikasi nabi dan rasul yang termasuk dalam kelompok Ulul
Azmi.
4. Menyebutkan sifat utama dan keteguhan Rasul Ulul Azmi
a. Mampu menyebutkan sifat utama dan keteguhan Rasul Ulul Azmi secara lengkap
dan jelas
b. Mampu mengidentifikasi contoh perilaku yang mencerminkan sifat utama dan
keteguhan rasul Ulul Azmi.
5. Menunjukkan contoh perilaku meneladani sifat utama dan keteguhan rasul Ulul Azmi
a. Mampu mengidentifikasi contoh perilaku yang mencerminkan sifat utama dan
keteguhan Rasul Ulul Azmi
b. Mampu menunjukkan perilaku yang meneladani sifat utama dan keteguhan rasul
Ulul Azmi dalam kehidupan sehari-hari.
6. Menyimpulkan kisah keteladanan rasul Ulul Azmi
a. Mampu menyimpulkan kisah-kisah keteladanan Rasul Ulul Azmi secara lengkap
dan jelas.
b. Mampu mengidentifikasi hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dari kisah-kisah
keteladanan rasul Ulul Azmi.
BAB VIII

Membiasakan Akhlak Terpuji

(Husnuzzan,Tawadhu’,Tasamuh,Ta’awun)

A. Pemetaan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar
1. Menghayati sikap husnuzzan, Tawwadu', tasammuh, Ta'awun sesuai ketentuan Islam
Mengamalkan perilaku husnuzzan, Tawwadu', tasammuh, dan ta'awun dalam
kehidupan sehari-hari
2. Memahami pengertian, dalil, contoh, dan dampak positif sifat Husnuzzan, Tawwadu',
tasammuh, dan ta 'awun
3. Mengomunikasikan contoh penerapan perilaku husnudzan, tawadlu, tasammuh, dan ta
'awun dalam kehidupan sehari-hari

Pada umumnya, penghayatan sikap husnuzzan, Tawwadu', tasammuh, Ta'awun dapat


dimulai dengan memberikan pemahaman dasar tentang Pengertiannya. Oleh karena itu,
Menghayati keutamaan husnuzzan, Tawwadu', tasammuh, Ta'awun dapat diletakkan di
awal. Setelah peserta didik memahami keutamaan husnuzzan, Tawwadu', tasammuh,
Ta'awun, selanjutnya adalah Menunjukan sifat sabar dan tanggung jawab sebagai
implementasi Hal ini dapat ditempatkan setelah KD 1 karena penghayatan menjadi dasar
untuk amalan. Setelah peserta didik memiliki dasar penghayatan dan amalan, memahami
sejarah, hakikat, dan Perilaku meneladani husnuzzan, Tawwadu', tasammuh, Ta'awun
menjadi langkah selanjutnya yang logis. Pemahaman ini dapat memberikan landasan yang
lebih mendalam. Setelah peserta didik memahami secara menyeluruh, langkah berikutnya
adalah mampu mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain. Oleh karena
itu, poin ini dapat diletakkan sebagai langkah terakhir. Hal ini cukup logis dan mengikuti
alur pemahaman yang bertahap. Namun, selalu penting untuk mempertimbangkan
kebutuhan dan karakteristik khusus peserta didik serta melibatkan evaluasi dan
penyesuaian seiring berjalannya pembelajaran.
B. Jaringan Tema
Pada Buku "Akidah Akhlak Kelas 8 SMP/MTs" membahas tema "Menghayati sikap
husnuzzan, Tawwadu', tasammuh, Ta'awun sesuai ketentuan Islam Mengamalkan perilaku
husnuzzan, Tawwadu', Tasammuh, dan Ta'awun dalam kehidupan sehari-hari" yang sesuai
dengan keseluruhan kompetensi dasar (KD) yang terdapat di dalam bab 1. Tema ini terkait
dengan kompetensi dasar yang mencakup penghayatan terhadap sikap husnuzzan,
Tawwadu', tasammuh, dan ta'awun sesuai ajaran Islam.
Dalam konteks pembelajaran agama Islam, tema ini terkait dengan pemahaman dan
pengamalan sikap-sikap terpuji yang sesuai dengan ajaran Islam. Kompetensi dasar yang
terkait dengan tema ini mencakup pemahaman, pengamalan, dan komunikasi terkait
dengan sikap-sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, tema "Menghayati sikap husnuzzan, Tawwadu', tasammuh, Ta'awun"
dalam bab 1 buku "Akidah Akhlak Kelas 8 SMP/MTs" sesuai dengan keseluruhan
kompetensi dasar yang terdapat di dalamnya, yang mencakup pemahaman, pengamalan,
dan komunikasi terkait dengan sikap-sikap terpuji dalam konteks ajaran Islam.
C. Jaringan Subtema
1. Pengertian, dalil, contoh, dan dampak positif husnuzon
2. Pengertian,Dalil,Contoh,dan Dampak Positif Tawwadu’
3. Pengertian,Dalil,Contoh,dan Dampak Positif Tasammuh
4. Pengertian,Dalil,Contoh,dan Dampak Positif Ta’awun

Berikut adalah jaringan sub tema yang terkait dengan tema "Menghayati sikap husnuzzan,
Tawwadu', tasammuh, Ta'awun" dalam bab 1 buku "Akidah Akhlak Kelas 8 SMP/MTs":
1. Pengertian, Dalil, Contoh, dan Dampak Positif Husnuzzan
a. Pengertian husnuzzan sebagai pola pikir positif terhadap manusia lain, peristiwa,
masalah, atau kebaikan orang lain
b. Dalil dari Al-Qur'an dan hadis tentang pentingnya berbaik sangka terhadap sesama
manusia
c. Contoh-contoh perilaku husnuzzan dalam kehidupan sehari-hari, seperti saling
mengenalkan diri, memberikan kemudahan untuk komunikasi, fitnah, atau gossip
d. Dampak positif dari perilaku husnuzzan, seperti terciptanya persaudaraan,
terbukanya komunikasi yang baik, dan terhindarnya dari fitnah atau gosip
2. Pengertian, Dalil, Contoh, dan Dampak Positif Tawwadu'
a. Pengertian tawwadu' sebagai sikap rendah hati dan tidak sombong dalam
berinteraksi dengan sesama manusia
b. Dalil dari Al-Qur'an dan hadis tentang pentingnya sikap tawadu' dalam kehidupan
sehari-hari
c. Contoh-contoh perilaku tawadu' dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengakui
kesalahan, tidak merasa lebih dari orang lain, dan bersikap ramah dan sopan
d. Dampak positif dari perilaku tawadu', seperti terciptanya hubungan yang harmonis,
terbukanya kesempatan untuk belajar dari orang lain, dan terhindarnya dari sifat
sombong
3. Pengertian, Dalil, Contoh, dan Dampak Positif Tasammuh
a. Pengertian tasammuh sebagai sikap toleransi dan menghargai perbedaan dalam
berinteraksi dengan sesame manusia
b. Dalil dari Al-Qur'an dan hadis tentang pentingnya sikap tasammuh dalam
kehidupan sehari-hari
c. Contoh-contoh perilaku tasammuh dalam kehidupan sehari-hari, seperti
menghargai perbedaan pendapat, tidak memaksakan kehendak, dan bersikap
terbuka terhadap perbedaan
d. Dampak positif dari perilaku tasammuh, seperti terciptanya kerukunan dan
perdamaian, terbukanya kesempatan untuk belajar dari orang lain, dan terhindarnya
dari konflik dan permusuhan
4. Pengertian, Dalil, Contoh, dan Dampak Positif Ta'awun
a. Pengertian ta’awun sebagai sikap saling membantu dan bekerja sama dalam
kehidupan sehari-hari
b. Dalil dari Al-Qur'an dan hadis tentang pentingnya sikap ta'awun dalam kehidupan
sehari-hari
c. Contoh-contoh perilaku ta'awun dalam kehidupan sehari-hari, seperti membantu
orang yang membutuhkan, bekerja sama dalam suatu proyek, dan saling
memberikan dukungan
d. Dampak positif dari perilaku ta'awun, seperti terciptanya kerjasama yang baik,
terbukanya kesempatan untuk belajar dari orang lain, dan terhindarnya dari
kesulitan yang sulit diatasi sendiri

D. Indikator
1. Menampilkan sikap spiritual dari pengalaman belajar sifat sifat husnuzzan, tawadhu,
taswamuh, dan tawwun.
2. Menunjukkan perilaku sosial yang mencerminkan berperilaku husnuzzan, tawadu,
taswamuh dan ta'awun dalam kehidupan sehari-hari
3. Menjelaskan pengertian husnuzzan, tawwadu', tasamuh, dan ta'awun
4. Menyebutkancontoh perbuatan dari husnuzzan, tawwadu', tasamuh, dan ta'awun.
5. Menyebutkan dampak positif dari husnuzzan, tawwadu', tasamuh, dan ta'awun.
6. Mendemonstrasikan dampak positif dari akhlak terpuji (husnuzzan, tawadhu', tasamuh,
dan ta'awun)

Berikut adalah indikator yang dapat digunakan untuk memahami tema "Menghayati sikap
husnuzzan, Tawwadu', tasammuh, dan Ta'awun" dalam konteks pembelajaran agama
Islam:

1. Menampilkan sikap spiritual dari pengalaman belajar sifat husnuzza, tawadhu,


tasamuh, dan ta’awun.
a. Mampu menunjukkan penghayatan spiritual terhadap sifat-sifat terpuji seperti
husnuzzan, tawaduk, taswamuh, dan tawwun dalam konteks ajaran Islam.
b. Mampu mengaplikasikan sikap-sikap spiritual tersebut dalam kehidupan sehari-
hari sebagai bentuk pengamalan ajaran agama Islam
2. Menunjukkan perilaku sosial yang mencerminkan berperilaku husnuzzan, tawadu,
taswamuh, dan ta'awun dalam kehidupan sehari-hari
a. Mampu menunjukkan perilaku sosial yang mencerminkan sikap-sikap terpuji
seperti husnuzzan, tawadhu, tasamuh, dan ta’awun dalam interaksi sehari-hari
dengan orang lain
b. Mampu berperilaku sesuai dengan ajaran agama Islam dalam konteks hubungan
sosial
3. Menjelaskan pengertian husnuzzan, tawwadu', tasamuh, dan ta'awun
a. Mampu menjelaskan secara jelas dan komprehensif pengertian dari husnuzzan,
tawwadu', tasamuh, dan ta'awun berdasarkan ajaran agama Islam
b. Mampu memahami konsep dan makna dari sikap-sikap terpuji tersebut dalam
konteks kehidupan beragama
4. Menyebutkan contoh perbuatan dari husnuzzan, tawwadu', tasamuh, dan ta'awun
a. Mampu memberikan contoh-contoh nyata perilaku yang mencerminkan husnuzza,
tawadhu, tasamuh, dan ta’awun dalam kehidupan sehari-hari
b. Mampu mengidentifikasi perilaku yang sesuai dengan ajaran agama Islam terkait
dengan sikap-sikap terpuji tersebut
5. Menyebutkan dampak positif dari husnuzzan, tawwadu', tasamuh, dan ta'awun
a. Mampu menjelaskan dampak positif dari pengalaman sikap-sikap terpuji seperti
husnuzzza, tawadhu, tasamuh, dan ta’awun sehari-hari
b. Mampu memahami manfaat dan kontribusi positif dari sikap-sikap tersebut dalam
konteks ajaran agama Islam
6. Mendemonstrasikan dampak positif dari akhlak terpuji (husnuzzan, tawwadu',
tasamuh, dan ta'awun)
a. Mampu mendemonstrasikan secara nyata dampak positif dari pengalaman akhlak
terpuji seperti husnuzza, tawadhu, tasamuh, dan ta’awun dalam kehidupan sehari-
hari.
b. Mampu mengilustrasikan bagaimana sikap-sikap terpuji tersebut dapat
memberikan dampak positif dalam hubungan sosial dan spiritual
Bab IX

Akhlak Tercela Hasad, Dendam, Ghibah , Fitnah Dan Namimah

A. Pemetaan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar
1. Menghayati sifat tercela yang dilarang oleh Allah Swt yaitu hasad, dendam, ghbah,
fitnah, dan namimah
2. Menunjukan perilaku tolong menolong dan kasih sayang sebagai implementasi
pemahaman tentang hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah
3. Memahami pengertian, dalil, contoh dan dampak negatif sifat hasad, dendam, gibah,
fitnah, dan namimah
4. Menyajikan cara menghindari sifat hasad, dendam, ghibah, dan namimah

Akhlak tercela seperti hasad (iri hati), dendam, gibah (mengumpat), fitnah (menyebar
fitnah), dan namimah (mencela dan menjelek-jelekkan) merupakan perilaku yang bertentangan
dengan nilai-nilai moral dan etika. Hasad mencerminkan ketidakpuasan terhadap keberhasilan
yang didapat oleh orang lain, dendam menciptakan ketidak harmonisan, gibah dan fitnah
melibatkan penyebaran informasi negatif tanpa dasar yang kuat, sementara namimah
mengindikasikan perilaku mencela yang merugikan hubungan antar individu. Menghindari
perilaku ini penting untuk membangun masyarakat yang saling menghormati dan mendukung
satu sama lain.

Pada pembelajaran di dalam buku Akidah Akhlak kelas 8 pada bab IX ini memiliki
kompetensi dasar sebagai acuan dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Dalam penghayatan
terhadap sifat tercela yang dilarang oleh Allah Swt yaitu hasad, dendam, gibah, fitnah, dan
namimah dapat diawali dengan memberikan pemahaman dasar dari pengertiannya. Oleh
karena itu, Menghayati sifat tercela yang dilarang oleh Allah Swt ini kompetensi dasarnya
diletakkan di awal. KD 1 menjadi utama karena penghayatan spiritual yang menjadi dasar
untuk amalan. Setelah peserta didik memiliki dasar penghayatan, amalan, hakikat, dan
pemahaman mengenai perilaku sifat tercela yang dilarang oleh Allah Swt yaitu hasad, dendam,
gibah, fitnah, dan namimah. Pemahaman ini dapat memberikan landasan yang lebih mendalam.
kemudian pada KD yang ke 2 perihal sosial peserta didik Menunjukan perilaku tolong
menolong dan kasih sayang sebagai implementasi pemahaman tentang hasad, dendam, ghibah,
fitnah, dan namimah. Pada KD selanjutnya yang ke 3 perihal pengetahuan yaitu dalam
memahami pengertian, dalil, contoh dan dampak negatif sifat hasad, dendam, gibah, fitnah,
dan namimah. KD 4 di letakkan terakhir karena berkaitan erat dengan praktik yaitu siswa
Mempraktikan dalam menyajikan cara menghindari sifat hasad, dendam, ghibah, dan
namimah.

B. Jaringan Tema
Analisis pada buku Akidah Akhlak kelas 8 SMP/MTS mencakup analisis jaringan tema yang
terdapat di dalam buku tersebut. Pada buku ini pada Bab IX membahas materi terkait dengan
tema “Akhlak Tercela Hasad, Dendam, Gibah, Fitnah, dan Namimah”. Tema ini telah sesuai
dengan keseluruhan kompetensi Dasar (KD) yang terdapat di dalam Bab IX ini.

C. Jaringan Subtema
Pada peta konsep terpapar Jaringan Sub Tema yang terdapat didalam bab IX ini terbagi
menjadi 4 materi, akan tetapi didalam buku tersebut pada bab IX ini terdapat 5 sub tema :
1. Pengertian hasad, dendam, gibah, fitnah dan namimah
Analisis : Pada bagian awal pembahasan materi subtema ini menjelaskan pengertian secara
setiap, lengkap dan jelas kepada peserta didik tentang apa itu hasad, dendam, gibah, fitnah,
dan namimah. Penjelasan pengertian ini dapat membantu memudahkan pemahaman dari
peserta didik tentang gambaran umum materi yang dipelajarinya.

2. Dalil tentang hasad, dendam, gibah, fitnah dan namimah


Analisis : Pada bagian sub tema ini terdapat Dalil naqli tentang hasad, dendam, gibah,
fitnah, dan namimah. Dalil naqli ini dicantumkan pada sub tema ini bertujuan untuk
memperkuat dan memperjelas materi yang disampaikan kepada siswa dengan berpedoman
pada Al-Qur’an dan Hadis. Maka dari itu siswa dapat lebih memahami dasar dalil yang
menguatkan materi yang dipelajarinya. Serta juga siswa dapat menghubungkan makna dalil
perilaku hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimah dengan dampak negatif di kehidupan
nyata.
3. Contoh hasad, dendam, gibah, fitnah dan namimah
Analisis : Pada buku Akidah Akhlak kelas 8 bab ke IX juga dijelaskan sub tema tentang
apa saja contoh bentuk dan ciri-ciri serta sebab timbulnya dari perilaku hasad dan dendam.
Sementara itu untuk gibah, fitnah, dan namimah tidak dijelaskan secara spesifik perihal
bentuk dan ciri-cirinya akan tetapi hanya dijelaskan sebab timbulnya sifat ini. Pada sub
tema ini memberikan gambaran dari bentuk dan ciri-ciri serta sebab dari prilaku dan sifat
aklak tercela ini, sehingga siswa dapat membedakannya.

4. Dampak negative hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimah dalam kehidupan sehari-hari.
Analisis : Pada bagian sub tema ini dipaparkan secara jelas dan kongkrit tentang apa saja
dampak negatif yang terjadi dari sifat dan perilaku pada akhlak tercela hasad, dendam,
gibah, fitnah, dan namimah. Dengan begitu siswa jadi mengerti dan paham dampak yang
terjadi jika memiliki sifat dan perilaku dari akhlak tercela ini dalam kehidupan sehari-
harinya.
5. Menghindari perilaku hasad, dendam, fitnah dan namimah
Analisis : Pada sub tema ini telah disajikan juga perihal bagaimana cara menghindari dari
perilaku hasad hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimah. Dengan disajikannya sub tema
ini diharapkan peserta didik mengerti dan paham cara menghindari sifat dan perilaku
akhlak tercela tersebut.

D. Indikator
1. Menghindari sifat hasad, dendam, gibah, fitnah dan namimah
2. Mengubah perilaku hasad, dendam, gibah, fitnah dan namimah dalam kehidupa sehari- hari
3. Menjelaskan pengertian hasad, dendam, gibah, fitnah dan namimah.
4. Menyebutkan contoh perbuatan dari hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimah
5. Menyebutkan dampak negaatif dari hasad, dendam, gibah, fitnah dan namimah
6. Mendemonstrasikan dampak negatif dari akhlak tercela (hasad, dendam, gibah, dan
namimah)
Berikut adalah indikator yang dapat digunakan untuk memahami tema “Akhlak Tercela Hasad,
Dendam, Gibah, Fitnah, dan Namimah” dalam konteks pembelajaran agama Islam:
1. Menghindari sifat hasad, dendam, gibah, fitnah dan namimah
a. Mampu menghindari diri dari perilaku, perbuatan, dan sifat hasad, dendam, gibah,
fitnah, dan namimah.
b. Mampu menunjukkan perilaku anti terhadap perbuatan tercela seperti Hasad, Dendam,
Gibah, Fitnah, dan Namimah.
2. Mengubah perilaku hasad, dendam, gibah, fitnah dan namimah dalam kehidupan sehari-
hari
a. Mampu merubah perilaku akhlak buruk Hasad, Dendam, Gibah, Fitnah, dan Namimah
beralih ke perbuatan akhlak baik dan terpuji di dalam kehidupan sehari-hari.
b. Mampu menunjukkan perubahan perilaku tidak melakukan perbuatan buruk seperti
Hasad, Dendam, Gibah, Fitnah, dan Namimah
3. Menjelaskan pengertian hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimah.
a. Mampu menjelaskan pengertian hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimah secara
singkat dan jelas
b. Mampu mengidentifikan akhlak buruk yang termasuk dalam kelompok hasad, dendam,
gibah, fitnah, dan namimah.
4. Menyebutkan contoh perbuatan dari hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimah.
a. Mampu menyebutkan contoh perbuatan hasad, denda, gibah, fitnah dan namimah
secara lengkap dan jelas.
b. Mampu mengidentifikasi contoh perilaku yang mencerminkan akhlak buruk dari
perbuatan dari hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimah.
5. Menyebutkan dampak negatif dari hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimah.
a. Mampu mengindentifikasi dampak negatif dari perilaku hasad, dendam, gibah, fitnah
dan namimah
b. Mampu menyebutkan dampak negatif dari perilaku hasad, dendam, gibah, fitnah, dan
namimah.
6. Mendemonstrasikan dampak negatif dari akhlak tercela (hasad, dendam, gibah, dan
namimah).
a. Mampu mendemonstrasikan dampak negative dari akhlak tercela (hasad, dendam,
gibah, dan namimah)
b. Mampu mensosialisasikannya di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat perihal
dampak negatif dari akhlak tercela hasad, dendam, gibah, dan namimah ini.
BAB X

Adab Bersosial Media Dalam Pandangan Islam

A. Pemetaan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar
1. Menghayati adab bersosia media yang baik sesuai ketentuan Islam
2. Menjalankan adab bersosial media yang baik dalam kehidupan sehari-hari
3. Menerapkan adab bersosial media
4. Mempraktikkan contoh adab bersosial media yang baik dalam kehidupan sehari-hari

Bersosial media menjadi aktitivas berinterakti, berbagi informasi, dan membangun


hubungan dengan orang lain melalui platform digital. Melalui media ini, penggunaan dapat
menyampaikan pendapatnya, berbagi konten, dan terlibat dalam berbagai komunitas online.
Sosial media mencakup berbagai platform seperti facebook, Instagram, twitter, dan lainnya
yang memainkan peranan penting dalam membentuk pola komunikasi dan budaya digital saat
ini. Akan tetapi pada saat ini benyak Penyelewengan di media sosial mencakup penyebaran
informasi palsu, perundungan daring, dan penyalahgunaan platform untuk kepentingan yang
tidak etis dan kejahatan bersosial media lainnya. Fenomena ini dapat merugikan individu atau
kelompok, menciptakan ketidakpercayaan dalam informasi, serta memicu konflik dan
polarisasi. Penting untuk memahami risiko ini dan berpartisipasi secara bijak dalam
penggunaan media sosial, dengan memeriksa sumber informasi dan mempromosikan perilaku
online yang positif. Kita dalam bersosial media haruslah bijak dalam menggunakannya bahkan
dalam Islam telah diajarkan adab-adab dalam bersosial media.

Pada pembelajaran di dalam buku Akidah Akhlak kelas 8 pada bab X ini memiliki
kompetensi dasar sebagai acuan dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Dalam penghayatan
terhadap adab dalam bersosial media dalam pandangan Islam dapat dimulai dengan
memberikan pemahaman dasar dari pengertiannya. Oleh karena itu, Menghayati adab bersosial
media yang baik sesuai ketentuan Islam kompetensi dasarnya diletakkan di awal. KD 1
menjadi utama karena penghayatan spiritual yang menjadi dasar untuk amalan. Setelah peserta
didik memiliki dasar penghayatan, amalan, hakikat, dan pemahaman mengenai perilaku adab
bersosial media dalam pandangan Islam. Pemahaman ini dapat memberikan landasan yang
lebih mendalam. Setelah peserta didik memahami secara menyeluruh, Setelah itu peserta didik
diharapkan dapat menjalankan adab bersosial media yang baik dalam kehidupan sehari- hari.
kemudian pada KD yang ke 2 perihal sosial peserta didik Menjalankan adab bersosial media
yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Pada KD selanjutnya yang ke 3 perihal pengetahuan
yaitu dalam menerapkan adab bersosial media. KD 4 di letakkan terakhir karena berkaitan erat
dengan praktik yaitu siswa Mempraktikan contoh adab bersosial media yang baik dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Jaringan Tema
Pada Buku "Akidah Akhlak Kelas 8 SMP/MTs" membahas tema "Adab Bersosial Media Dalam
Pandangan Islam” sesuai dengan ketentuan Islam dalam pengimplementasian perilaku Adab Bersosial
Medi dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini telah sesuai dengan keseluruhan kompetensi dasar (KD)
yang terdapat di dalam bab X ini. Tema ini terkait dengan kompetensi dasar yang mencakup
penghayatan terhadap Adab Bersosial Media sesuai dengan ajaran Islam. Dalam konteks pembelajaran
agama Islam, tema ini terkait dengan pemahaman dan pengamalan sikap-sikap dan perilaku yang sesuai
dengan ajaran Islam. Kompetensi dasar yang terkait dengan tema ini mencakup pemahaman,
pengamalan, dan komunikasi terkait dengan Adab Bersosial Media tersebut dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan demikian, tema " Adab Bersosial Media Dalam Pandangan Islam" yang terdapat di dalam
bab X buku Akidah Akhlak Kelas 8 SMP/MTs telah sesuai dengan keseluruhan kompetensi dasar yang
terdapat di dalamnya, yang mencakup pemahaman, pengamalan, dan komunikasi terkait dengan sikap
dan Adab Bersosial Media dalam konteks ajaran Islam.

C. Jaringan Subtema
Pada peta konsep terpapar Jaringan Sub Tema yang terdapat didalam bab X ini terbagi menjadi
4 materi:
1. Pengertian sosial media
Analisis : Pada bagian awal pembahasan materi sub tema ini Menjelaskan pengertian
secara detail, lengkap, dan jelas kepada peserta didik tentang apa itu sosial media. Sub bab
pengertian media sosial ini mencakup definisi konsep media sosial, peran utama media
sosia dalam interaksi elektronik, dan evolusinya dari waktu ke waktu. Penjelasan
pengertian ini dapat membantu memudahkan pemahaman dari peserta didik tentang
gambaran umum materi yang dipelajarinya. Dengan begitu siswa dapat memahami secara
jelas dari sosial media itu sendiri.

2. Macam-macam dan jenis social media


Analisis : Pada buku Akidah Akhlak kelas 8 bab ke X juga dijelaskan sub tema tentang apa
saja macam-macam dan jennis dari sosial media. Sub bab ini dipembahasannya juga
mencantumkan referensi rujukan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai teori
interaksi simbolik, konsep, asumsi, dan kritik. Pada intinya sub tema ini memberikan
gambaran utuh kepada peserta didik mengenai berbagai macam dan jenis sosial media ini,
sehingga siswa dapat mengetahui dan membedakannya.
3. Adab bersosial media
Analisis : Pada bab ke X juga dijelaskan sub tema tentang Adab bersosial media. Pada sub
tema ini juga dijelaskan media sosial dalam pandangan islam adab dalam bersosial media
tersebut. Isi pembahasan sub bab ini juga sudah disajikan dalil Al-Qur’an sebagai pedoman
dan penguat dari pembahasan materi yang disampaikan. Pada sub tema ini memberikan
gambaran dari bentuk kongkrit dari prilaku dan adab dalam bersosial media yang baik dan
benar sesuai dengan syariat islam sehingga siswa dapat memahami betul adab-adab dalam
bersosial media.

4. Dampak negative bersosial media


Analisis : Pada baigian ini dipaparkan data akurat dari hasil survei We Are Social yang
dilakukan di Singapura pada 2017 tentang jumlah pengguna media sosial. Pada bagian sub
tema ini juga telah dipaparkan secara jelas dan kongkrit tentang apa saja dampak negatif
yang terjadi dari bersosial media. Namun di dalam pembahasan sub tema ini juga
menjelaskan dampak positifnya juga dari bersosial media. Dengan begitu siswa jadi
mengerti dan paham dampak yang terjadi apabila tidak pandai dan bijak dalam
menggunakan media social
D. Indikator
1. Menampilkan sikap spiritual dari pengalaman belajar adab bersosial media
2. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan dari pengalaman belajar adab bersosial media
3. Menjelaskan pengertian sosial media
4. Menyebutkan macam-macam dan jenis sosial media
5. Mengidentifikasi dampak positif dan negatif sosial media
6. Menerapkan adab bersosial media dalam pandangan Islam
7. Mempaktikkan adab bersosial media yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah indikator yang dapat digunakan untuk memahami tema "Adab Bersosial Media
Dalam Pandangan Islam" dalam konteks pembelajaran agama Islam:
1. Menampilkan sikap spiritual dari pengalaman belajar adab bersosial media.
a. Mampu menunjukkan sikap penghayatan spiritual terhadap adab bersosial media sesuai
dengan ajaran Islam
b. Mampu mengaplikasikan sikap-sikap spiritual tersebut dalam kehidupan sehari-hari
sebagai bentuk pengamalan ajaran agama Islam
2. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan dari pengalaman belajar adab bersosial media
a. Mampu menunjukkan perilaku social yang mencerminkan adab dalam bersosial media
dengan baik dan bijak
b. Mampu berperilaku sesuai dengan ajaran agama Islam dalam konteks bersosial media.
3. Menjelaskan pengertian sosial media
a. Mampu menjelaskan secara jelas dan komprehensif pengertian dari adav bersosial
media berdasarkan ajaran agama Islam
b. Mampu memahami konsep dan makna dari adab-adab bersosial media tersebut dalam
konteks kehidupan beragama
4. Menyebutkan macam-macam dan jenis sosial media
a. Mampu menyebutkan macam-macam dan jenis sosial media
b. Mampu menjabarkan macam-macam dan jenis sosial media
5. Mengidentifikasi dampak positif dan negatif sosial media
a. Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan dampak positif dan negatif dari bersosial
media dalam kehidupan sehari-hari.
b. Mampu memahami manfaat dan kontribusi positif dari penggunaan sosial media
tersebut berdasarkan konteks ajaran agama Islam
6. Menerapkan adab bersosial media dalam pandangan Islam
a. Mampu mengimplementasikan secara nyata dampak positif dari penggunaan sosial
media sesuai dengan pandangan Islam
b. Mampu memberikan contoh baik kepada orang lain terhadap bagaimana adab-adab
dalam bersosial media tersebut dapat memberikan dampak positif dalam hubungan
spiritual agama
7. Mempaktikkan adab bersosial media yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
a. Mampu mendemonstrasikan secara nyata dampak positif dan negative dari penggunaan
sosial media dalam kehidupan sehari-hari
b. Mampu mengilustrasikan bagaimana adab-adab bersosial media tersebut dapat
memberikan dampak positif ataukah negative dalam hubungan social
BAB XI
Keteladanan Sahabat Abu Bakar r.a

A. Pemetaan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar
1. Menghayati kisah keteladanan Abu Bakar r.a
2. Menunjukan perilaku jujur dan disiplin sebagai implementasi kisah keteladanan sahabat
Abu Baakar ra
3. Menunjukan perilaku jujur dan disiplin sebagai implementasi kisah keteladanan sahabat
Abu Baakar ra
4. Mengomunikasikan hasil analisis keteladanan sahabat Abu Bkar r.a

Dalam mempelajari suatu keteladanan seseorang, hal yang paling dasar yaitu memahami
sikap, tingkah laku, watak, dan karakter sesorang. Begitupun dengan meneladani kisah sahabat
Abu Bakar, Langkah pertama yang dapat dilakukan yaitu memahami dan menghayati suatu
kisah keteladanan dari Abu Bakar. Oleh karena itu, menghayati kisah keteladanan Abu Bakar
menjadi point utama yang akan dibahas dalam bab ini. Maka dari itu dalam aspek menghayati
dirasa pas untuk ditempatkan sebagai KD1, karena penghayatan merupakan salah satu dasar
dalam mempelajari suatu keteladanan. Setelah proses penghayatan telah dipelajari, Langkah
selanjutnya yaitu bagaimana siswa mampu menerapkan atau mengimplementasikan suatu
keteladanan tersebut. Dengan menunjukan perilaku jujur dan disiplin merupakan wujud dari
suatu implementasi kisah keteladanan para sahabat. Hasil dari implementasi keteladanan kisah
sahabat yang diterapkan oleh siswa, mampu menjadi tolak ukur pemahaman siswa tentang
materi ini, oleh karena itu, mengimplementasikan kisah keteladanan sahabat layak untuk
ditetapkan setelah KD 1. Menganalisis keteladanan kisah Abu Bakar dan mengkomunikasikan
hasil dari analisis tersebut merupakan tahap akhir dalam mempelajari materi ini, dan hal
tersebut dirasa pas dan terstruktur dalam memperlajari materi ini.
B. Jaringan Tema
Analisis pada buku Akidah Akhlak kelas 8 SMP/MTS mencakup analisis jaringan tema yang
terdapat di dalam buku. Pada buku ini di bab XI membahas terkait dengan tema “Keteladanan
Sahabat Abu Bakar r.a”. Tema ini telah sesuai dengan keseluruhan Kompetensi Dasar (KD)
yang terdapat di dalam bab XI.
C. Jaringan Subtema
Jaringan tema yang terdapat di dalam bab XI ini terbagi menjadi :
1. Kisah keteladanan Abu Bakar ra
Analisis : Mempelajari kisah keteladanan Abu Bakar r.a mampu membantu siswa dalam
menghayati kisah keteladanan Abu Bakar r.a
2. Contoh perilaku akhlakul karimah Abu Bakar r.a
Analisis : Dengan mempelajari dan melihat contoh perilaku akhlakul karimah Abu Bakar
r.a memudahkan siswa dalam menerapkannya dikehidupan sehari-harinya
3. Hikmah dari kisah keteladanan Abu Bakar
Analisis : Mempelajari hikmah serasa tidak terlalu penting untuk dibahas dalam sub bab
ini, dikarenakan dengan mendalami dan mempelajari materi ini, hikmah tersebut akan
datang sendiri kepada siswa dan sebagai acuan pemahaman mereka. Semakin memahami
dan mendalami materi maka hikmah yang akan didapat lebih banyak dan baik
D. Indikator
1. Menampilkan sikap spiritual dari pengalaman belajar tentang kisah keteladanan Abu Bakar
2. Menunjukan perilaku yang mencerminkan orang yang meneladani kisah Abu Bakar
3. Menjelaskan kisah Abu Bakar
4. Mengidentifikasi keteladanan dari kisah Abu Bakar
5. Menceritakan kisah keteladanan Abu Bakar

Dari indikator di atas, kita dapat melihat adanya keterkaitan antara indikator yang dirumuskan
dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Sehingga dapat kita lihat secara rinci sebagai
berikut:
1.

Anda mungkin juga menyukai