Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GERAK DAN POSISI BENDA LANGIT MELIPUTI

GERAK SEMU HARIAN DAN TAHUNAN MATAHARI, POSISI DAN


PENAMPAKAN BULAN DAN GERHANA MATAHARI

KELOMPOK 3

DISUSUN OLEH :

Lisma Sari (06111282227042)

Jessy Dwivonica (06111282227010)

Astrid Pramudiha (06111282227062)

Maria Calista Ayu N (06111282227034)

DOSEN PENGAMPU :

Syuhendri, S. Pd., M. Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena
atas berkat rahmat dan karunia yang telah diberikan kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Gerak dan posisi benda langit meliputi gerak semu harian dan tahunan
matahari, posisi dan penampakan bulan, gerhana bulan, dan gerhana matahari” ini tepat
pada waktunya.
Matahari dan bulan merupakan benda langit yang sangat mempengaruhi kehidupan
di planet ini. Keduanya memiliki geraknya sendiri-sendiri mengelilingi Bumi dan di
beberapa titik berada pada posisi sejajar. Kedua orbit ini juga dapat menimbulkan
fenomena di langit seperti gerhana matahari. Melalui artikel ini kami berharap para
pembaca dapat memahami gerak, posisi dan bentuk benda langit khususnya matahari dan
bulan yang tentunya sangat berguna untuk ilmu pengetahuan sekaligus pembelajaran
setelahnya..
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Syuhendri, Ph.D. selaku dosen
mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antarika (IPBA) Universitas Sriwijaya. Pada
akhirnya, tidak ada gading yang tidak retak, begitu pula tulisan yang kita buat belum
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan partisipasi rekan-rekan untuk memberikan
kritik dan saran agar artikel kami dapat mencapai kesempurnaan. . Semoga artikel ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Indralaya, November 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar…….……………………………………………………………. i

Daftar isi………………………………………………………………………..... ii

I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang.………………………………………………….. 1

1.2. Rumusan Masalah……………………………………………….. 1

1.3. Tujuan...................………………………………………………. 1

II. Isi
2.1. Gerak Semu Harian Matahari……………………………………. 2

2.2. Gerak Semu Tahunan Matahari…...............……………………... 2

2.3. Gerak, Posisi dan Penampakan Bulan………………………….… 3

2.4. Gerhana…….................................................................………….. 4

III. Penutup
3.1 Kesimpulan…………………………………………………..…..... 8

3.2. Saran dan Kritik…………………………………………………... 8

Daftar Pustaka…………………………………………………………………… 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti kita ketahui, cahaya bulan yang terlihat dari bumi merupakan sinar matahari
yang dipantulkan oleh bulan. Akibat pergerakan Bulan mengelilingi Bumi, Bulan tampak
berubah bentuk jika dilihat dari Bumi. Perubahan bentuk bulan jika dilihat dari bumi disebut
fase bulan. Fase Bulan (Fase Bulan) ini berulang setiap 29,5 hari, yaitu waktu yang
diperlukan Bulan untuk mengorbit Bumi.

Dibandingkan dengan matahari, pergerakan harian matahari dari timur ke barat, terbit
dari timur dan terbenam ke arah barat pada dasarnya bukanlah pergerakan matahari yang
sebenarnya melainkan merupakan hasil perputaran bumi pada sekelilingnya. sumbu.
(berkembang) siang dan malam. Bumi berputar mengelilingi matahari, bulan berputar
mengelilingi bumi, dan bersama-sama bumi berputar mengelilingi matahari. Akibat yang
dapat timbul dari hal tersebut antara lain bumi terkadang terletak di antara bulan dan
matahari, dan terkadang bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga menyebabkan
terjadinya gerhana matahari.

Inilah alasan penulis menciptakan fenomena tersebut. adalah artikel yang informatif
bagi pembaca. tentang pergerakan, posisi, bentuk benda langit dan fenomena yang mungkin
terjadi..

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan gerak semu harian matahari?
2. Apa yang dimaksud dengan gerak semu tahunan matahari?
3. Bagaimana gerak, posisi dan penampakan bulan?
4. Bagaimana proses terjadinya gerhana matahari?
5. Bagaimana proses terjadinya gerhana bulan?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa memahami gerak semu harian matahari?
2. Mahasiswa memahami gerak semu tahunan matahari?
3. Mahasiswa memahami gerak, posisi dan penampakan bulan?
4. Mahasiswa memahami proses terjadinya gerhana matahari?
5. Mahasiswa memahami proses terjadinya gerhana bulan?

1
BAB II

ISI 1

2.1 Gerak Semu Harian Matahari

Jika diamati dari Bumi, pergerakan Matahari dan benda langit terjadi dari timur ke
barat. Pergerakan Matahari dan benda langit dari timur ke barat disebut gerak harian semu
benda langit, yang diamati karena bumi berputar berlawanan arah, dari barat ke timur.
sehingga akan timbul kesan yang salah bahwa dari sudut pandang kita (sebagai pengamat) di
bumi, matahari sendirilah yang bergerak.

Gambar 1 : Gerak semu harian matahari

2.2 Gerak Semu Tahunan Matahari

Matahari tampaknya terbit dari tempat yang berbeda setiap saat sepanjang tahun.
Faktanya, Matahari tidak benar-benar berubah posisi. Kemunculan ini disebabkan oleh
pergerakan bumi. Matahari tampak bergerak atau berubah posisi. Nah, pergerakan ini disebut
dengan pergerakan semu tahunan Matahari. Lihat gambar di bawah ini:
Gambar 2 : Gerak semu tahunan matahari

2
2.3 Gerak, Posisi dan Penampakan Bulan
Bulan memiliki dua jenis gerak: rotasi dan rotasi.

1. Rotasi Bulan
Perputaran Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk sekali rotasi, Bulan
membutuhkan waktu satu bulan (29½ hari). Rotasi Bulan tidak mempengaruhi
kehidupan di Bumi.

2. Revolusi Bulan

Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Pergerakan Bulan


mengelilingi Bumi disebut rotasi Bulan. Waktu yang diperlukan Bulan untuk
berotasi satu kali adalah satu bulan (29½ hari). Seiring bertambahnya usia, luas
Bulan yang terkena Matahari pun berubah. Oleh karena itu, bentuk Bulan jika
dilihat dari Bumi pun ikut berubah. Perubahan bentuk Bulan disebut fase bulan

Dalam satu revolusi, Bulan melewati delapan fase. Rata-rata, setiap fase Bulan
berlangsung sekitar 3 hingga 4 hari. Daerah hitam merupakan bagian Bulan yang
tidak terkena sinar matahari. Daerah putih merupakan bagian Bulan yang
bersentuhan dengan Matahari namun tidak terlihat jelas dari BumiBerikut fase-
fase nya:

 Hari pertama Bulan berada pada 0°. Bagian Bulan yang tidak terkena
sinar matahari diarahkan ke Bumi. Oleh karena itu, Bulan tidak terlihat
dari Bumi. Fase ini disebut Bulan Baru.
 Hari ke-4, Bulan berada pada sudut 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan
tampak melengkung seperti bulan sabit. Fase ini disebut bulan sabit.
 Hari ke-8, Bulan berada pada sudut 90°. Bulan tampak setengah
lingkaran. Fase ini disebut Bulan Separuh
 Hari ke-11, posisi Bulan 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti
piringan. Fase ini disebut Bulan terbit.
 Hari ke-14, Bulan berada pada sudut 180°. Pada posisi ini, Bulan
membentuk lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan Purnama atau Bulan
Purnama.
 Hari ke-17, Bulan berada pada 225°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak
seperti piringan.
 Hari ke-21, Bulan berada pada sudut 270°. Bentuk Bulan mirip dengan
bentuk Bulan pada posisi 90°. Bulan berbentuk setengah lingkaran.
 Hari ke-25, posisi Bulan 315°. Kemunculan Bulan pada posisi ini mirip
dengan Bulan pada sudut 45°. Bulan tampak seperti bulan sabit.

Kemudian Bulan akan kembali ke posisi semula, artinya Bulan mati. Posisi Bulan
Mati sama dengan Bulan Baru.

Gambar 2: Fase – fase bulan

2.4 Gerhana
Bumi berputar mengelilingi matahari, bulan berputar mengelilingi bumi, dan
bersama-sama bumi berputar mengelilingi matahari. Akibat yang ditimbulkannya antara lain
bumi terkadang terletak di antara bulan dan matahari, dan terkadang bulan terletak di antara
bumi dan matahari. Ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari dan ketiganya sejajar,
Bulan menghalangi sinar matahari mencapai area tertentu di permukaan Bumi. Hal inilah
yang menyebabkan terjadinya gerhana matahari di wilayah bumi yang sinar mataharinya
terhalang oleh bulan. Sedangkan ketika bumi berada di antara bulan dan matahari dan ketiga
matahari sejajar, maka bayangan bumi lambat laun akan menutupi bulan. Inilah penyebab
terjadinya gerhana bulan.

Gambar 2: Gerhana matahari (Atas) dan gerhana bulan (bawah)

2.4.1 Gerhana Matahari


4
Gerhana matahari terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari sehingga
menghalangi sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meski Bulan lebih kecil, namun
bayangannya mampu menghalangi sinar matahari sepenuhnya karena Bulan yang memiliki
jarak rata-rata 384.400 km dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang memiliki jarak
rata-rata 149.680.000 km.

Gerhana matahari dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:


1. Gerhana matahari total terjadi ketika, pada puncak gerhana, piringan Matahari
tertutup seluruhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau
besarnya dengan piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan
sendiri berbeda-beda tergantung pada jarak Bumi-Bulan dan jarak Bumi-Matahari.
2. Gerhana sebagian
Gerhana sebagian terjadi ketika piringan Bulan (di puncak gerhana) hanya menutupi
sebagian piringan Matahari. Pada saat gerhana ini, selalu ada bagian piringan
Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
3. Gerhana matahari melingkar
Gerhana matahari melingkar terjadi ketika piringan Bulan (di puncak gerhana) hanya
menutupi sebagian piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi ketika ukuran piringan
Bulan lebih kecil dibandingkan ukuran Matahari. Dengan demikian, ketika piringan
Bulan berada di depan piringan Matahari, maka seluruh piringan Matahari tidak akan
tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh
piringan Bulan terletak di sekitar piringan Bulan dan tampak seperti cincin cahaya.
Gerhana tidak dapat berlangsung lebih dari 7 menit 40 detik. Saat terjadi gerhana
matahari, masyarakat dilarang melihat Matahari dengan mata telanjang karena dapat
merusak mata secara permanen dan menyebabkan kebutaan.

Ciri-Ciri gerhana matahari:


a. Terjadinya siang hari
b. Posisinya Matahari – Bulan – Bumi sejajar
c. Bumi seharusnya menerima cahaya matahari, tetapi terhalang oleh bulan
d. Terjadi jika bayangan bulan menutupi permukaan bumi
e. Berlangsung selama 6 menit

2.4.2 Gerhana Bulan

Gerhana bulan merupakan fenomena gelapnya Bulan saat purnama. Kita tahu bumi
berputar mengelilingi matahari. Selama waktu ini, Bulan mengorbit Bumi. Akibatnya, bulan
terkadang terletak di antara matahari dan bumi. Di lain waktu bumi berada di antara matahari
dan bulan, bila bulan berada di antara matahari dan bumi ketiganya belum tentu sejajar.
Bulan bisa lebih rendah namun bisa juga lebih tinggi dari batas antara matahari dan bumi.
Jika suatu saat bulan berada sejajar antara matahari dan bulan, maka bulan akan menghalangi
sinar matahari mencapai area tertentu di permukaan bumi. Hal ini menyebabkan terjadinya
gerhana matahari. Tidak semua wilayah di permukaan bumi bisa menyaksikan gerhana ini.
Hanya wilayah yang tertutup bulan yang akan menyaksikan gerhana. Di lain waktu, bumi
terletak di antara matahari dan bulan. Namun hal ini belum tentu konsisten. Dalam keadaan
ini bumi melihat seluruh lingkaran permukaan bulan disinari matahari, bulan purnama. Pada
waktu-waktu tertentu, Bumi sejajar dengan Matahari dan Bulan. Akibatnya, bayangan Bumi
lambat laun menutupi Bulan. Inilah penyebab terjadinya gerhana bulan. Berbeda dengan
gerhana matahari, gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang tanpa pelindung..

Ciri – ciri gerhana bulan:


a. Saat bulan purnama
b. Posisi Matahari – Bumi – Bulan berada pada sumbu
c. Bulan akan menerima sinar matahari namun terhalang oleh bumi pada saat bulan
purnama.
d. Bulan memasuki bayang bumi.
e. Terjadi pada malam hari
f. Berlangsung selama 6 jam

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Gerak semu harian matahari adalah gerak matahari dari timur ke barat, yang
sebenarnya terlihat seperti ini karena bumi berputar dari barat ke timur.
2. Gerak nyata tahunan matahari sedemikian rupa sehingga posisi matahari terbit
setiap tahunnya tampak berbeda-beda, bahkan tampak seperti itu akibat
perputaran bumi, padahal posisi matahari tidak berubah.
3. Pergerakan Bulan meliputi dua pergerakan yaitu perputaran Bulan dan
perputaran Bulan. Bulan mempunyai delapan fase dimulai dari bulan baru
terbit hingga fase bulan memudar dan menjadi bulan baru kembali.
4. Gerhana matahari dibagi menjadi tiga jenis: gerhana total, sebagian, dan
cincin. Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan sejajar dengan Bumi dan
Matahari.
5. Gerhana bulan terbagi menjadi dua jenis, yaitu gerhana bulan total dan
gerhana bulan sebagian. Gerhana bulan terjadi ketika bulan terletak tepat di
antara matahari dan bumi.

3.2 Saran
Penulis berharap agar para pembaca selanjutnya mempunyai pengetahuan dan
pemahaman yang mendalam mengenai permasalahan benda langit tersebut sebagai sumber
pendidikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

- Tjasyono, Bayong. 2006. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Bandung : PT Remaja
RosdaKarya.

- Anonim.2011. Gerakan Bumi Bulan dan Matahari. (http://Tamanbelajarku.


wordpress.com /.../gerakan-bumi-bulan-dan-matahari/). Online, diakses pada 4 Oktober
2012
- Liliawati, Winny. 2011. Makalah IPBA Seminar Nasional Fisika ITB. (http://file.upi.edu
/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/197812182001122-WINNY_LILIAWATI/
makalah_IPBA_seminar_nasional_fisika_ITB.pdf). Online, diakses pada 6 Oktober 2012
- Purnawati, Dewi. 2010. Bab 8 Tata Surya Bumi dan Matahari.
(http://dewipurnawati1
.weebly.com/uploads/7/3/1/6/7316436/bab_8_tata_surya_bumi_dan_matahari.pdf).
Online, diakses pada 4 Oktober 2012
- Tugino.2011. Gerakan Bumi dan Bulan. (http://tugino230171. wordpress.com/
2011/05/05/gerakan-bumi-dan-bulan/). Online, diakses pada 6 Oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai