Anda di halaman 1dari 5

MALINGERING

Dosen Pengampu:
Dr. Yuarini Wahyu Pertiwi, S.Psi., S.H., M.Psi., Psikolog

Nama Anggota Kelompok 4:


Almira Nurul Rezeki 202010515040
Devi Triyani 202010515206
Firza Ramadhaniar Ningrum 202010515240
Luthfiyah Annisa 202010515029
Muhammad Fadlan Kamal 202010515022
Muhammad Nizar 202010515053
Sekar Viqi Abdilah 202010515025

Mata Kuliah:
Psikologi Kepolisian III: Psikologi Forensik
7A4

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
I. Definisi Malingering
Malingering adalah produksi gejala fisik atau psikologis yang salah atau
berlebihan dan dimotivasi oleh stimulus eksternal. Palmer (2003) berpendapat bahwa
istilah “malingering” berasal dari militer. Terdapat perbedaan antara “scrimshanking”
atau “shirking” vs berpura-pura sakit (Palmer, 2003). Menurut American Psychiatric
Association (2000), malingering didefinisikan sebagai pembuatan gejala-gejala yang
palsu atau gejala-gejala fisik dan psikis yang dilebih-lebihkan dalam rencana untuk
mencapai beberapa insentif eksternal. Insentif eksternal tersebut dapat berupa
menghindar dari tugas wajib militer, menghindari pekerjaan, mendapatkan kompensasi
finansial, menghindari tuntutan hukum (kasus kriminal), atau ingin mendapatkan obat-
obatan. ICD-10 mendefinisikan berpura-pura sakit (malingering) sebagai simulasi yang
disengaja atau gejala yang dilebih-lebihkan secara signifikan yang secara khusus
dimotivasi oleh insentif atau imbalan eksternal: ‘...menghindari tuntutan pidana,
mendapatkan obat-obatan terlarang, menghindari wajib militer atau tugas militer yang
berbahaya, dan usaha untuk memperoleh tunjangan sakit atau perbaikan keadaan
kehidupan seperti perumahan’ (World Health Organization, 1992).
Malingering atau berpura-pura sakit merupakan suatu perilaku yang
disengaja untuk tujuan eksternal. Hal tersebut tidak dianggap sebagai bentuk penyakit
mental atau psikopatologi, walaupun penyakit mental dapat disertai dengan
malingering. Malingering dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk, yakni pure
malingering dimana seseorang memalsukan semua gejala, dan partial malingering
dimana seseorang mempunyai gejala yang nyata, tetapi melebih-lebihkan gejala yang
nyata tersebut. Bentuk lain dari malingering ialah simulasi. Malingering tidak dianggap
sebagai penyakit mental. Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders, Fourth Edition, Text Revision (DSM-IV-TR), Malingering diberi kode V
sebagai salah satu kondisi yang dapat menjadi fokus perhatian klinis (Bienenfeld,
2022).

II. Faktor Penyebab Malingering


Faktor-faktor etiologi yang dapat menjadi penyebab dari terjadinya
malingering sangatlah luas dan banyak berhubungan dengan motivasi dalam sifat
manusia. Masalah perkembangan dan perbaikan kognitif, introspeksi, wawasan,
mekanisme pertahanan ego, adaptasi, keterbukaan diri, kejujuran, dan kapasitas untuk
berbohong. Masalah tersebut memainkan peranan dalam terjadinya malingering pada
individu. Malingering sering muncul pada penderita dengan gangguan kepribadian
antisosial dan jika ditelusuri tidak ditemukan adanya hubungan kausal dengan faktor
biologis (Bienenfeld, 2022).
Kriteria dari DSM-IV-TR menambahkan beberapa faktor tambahan yang
dapat digunakan untuk individu yang diduga kuat berpura-pura sakit (malingering),
yakni (1) Penderita datang dengan surat penyerta dari pihak kepolisian atau penderita
datang, sementara proses hukum terhadap dirinya masih sementara berjalan, (2)
Terdapat ketidaksesuaian antara keluhan yang secara subjektif dijelaskan oleh penderita
dengan temuan objektif yang dilihat oleh pemeriksa, (3) Penderita sering
memperlihatkan kesan sebagai penderita yang tidak kooperatif selama pemeriksaan dan
tidak mengeluh ketika telah diberikan resep pengobatan, (4) Penderita dengan
gangguan personal antisosial (Duffy, 2011).

III. Ciri-Ciri Malingering


Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder edisi ke-5
bahwa malingering dapat dideteksi jika individu mempunyai ciri dan tanda sebagai
berikut (Prawitasari, 2017) :
1. Konteks medikolegal presentasi, misalnya seorang pengacara mengirim
kliennya untuk evaluasi atau pasien datang dengan penyakit saat menjalani
persidangan.
2. Terdapat perbedaan yang dominan antara stress atau disabilitas yang diklaim
seseorang dan penemuan dan observasi objektif.
3. Kurangnya kepatuhan dengan evaluasi diagnostik, rejimen pengobatan, dan
perawatan lanjutan
4. Kehadiran gangguan kepribadian antisosial

Manual Diagnostik dan Statistik Mental Disorders, Edisi Empat (DSM-IV;


American Psychiatric Association, 1994) ciri-ciri berpura-pura sakit identik dengan
kriteria DSM-IV-TR. Internasional Klasifikasi Penyakit dan Masalah Kesehatan
Terkait (ICD-10; World Health Organization, 2006) juga tidak memandang berpura-
pura menjadi kelainan yang dapat didiagnosis namun sebagai faktor yang dapat
mempengaruhi presentasi.

IV. Dampak Malingering


Malingering dapat mengakibatkan tindakan negatif pada pelaku yang
melakukan tindakan malingering, yakni lolos dari pidana hukum yang dijatuhkan
padanya, mendapatkan dispensasi, cuti kerja, serta individu yang melakukan
malingering akan kesulitan untuk mendapatkan perawatan medis.
Individu yang berpura-pura (malingering) dapat mencederai diri sendiri,
berpura-pura cedera, atau kecelakaan disengaja agar memperoleh kompensasi, pasien
mungkin berusaha dengan segala cara untuk memalsukan data atau catatan medik untuk
mendukung keluhan palsunya tersebut (Duffy, 2011).
Disisi lain, dari sudut pandang hukum, melakukan tindakan “berpura-pura
baik” dapat mempengaruhi berbagai keputusan tentang komitmen hukum, proses
hukum, dan pembebasan dari tahanan polisi (Lanyon, 1996).
Daftar Pustaka

Bienenfeld, D. (2022). Malingering [Wright State University].


http://emedicine.medscape.com/article/293206-overview

Duffy, S. (2011). Malingering Psychological Symptoms An Empirical Review. 1–35.

Intani, D. W. (2021, Desember 31). Malingering: Pengertian, Tanda, Diagnosis, dan


Dampaknya. Daikses tanggal 5 Desember 2023, dari
https://www.idntimes.com/health/medical/dwi-wahyu-intani/malingering-
c1c2?page=all

Lanyon, R. I. (1996). Assessment of specific deception strategies used by personality inventory


respondents. American Journal of Forensic Psychology, 14, 37–53.

Maramis, A. A., & Maramis, W. F. (2009). Catatan ilmu kedokteran jiwa (2nd ed.). Surabaya:
Airlangga University Press.

Palmer, I. P. (2003). Malingering, shirking, and self-inflicted injuries in the military. In


Malingering and illness deception (P. W. Hall). New York: Oxford University Press.

Prawitasari, D. (2017, November 21). Malingering, Aksi Pura-pura Sakit Demi Menghindari
Tanggung Jawab. Diakses tanggal 5 Desmber 2023, dari
https://nationalgeographic.grid.id/read/13308731/malingering-perilaku-pura-pura-
sakit-demi-menghindari-tanggung-jawab

World Health Organization. (1992). The ICD-10 Classification Of Mental and Behavioural
Disorders: Clinical Descriptions and Diagnostic Guidelines. Geneva: WHO Press.

Anda mungkin juga menyukai