1. Pengertian
Keluarga adalah dua atau lebih yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya masing-masing dan
(2002) keluarga adalah sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan
keluarga saling berkaitan, penyakit pada salah satu anggota keluarga juga akan
efektif dan mudah untuk berbagai usaha kesehatan masyarakat, perawat dapat
serasi untuk mengembangkan potensi tiap individu yang menjadi anggota dalam
keluarga.
perawatan kesehatan.
2. Tipe-tipe Keluarga
a. Keluarga inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah,
dll.
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
anggota keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh, dan atau yang
2) Data lingkungan
5) Perkembangan keluarga
spiritual.
b. Diagnosis
struktur keluarga, fungsi – fungsi keluarga dan koping keluarga, baik yang
yaitu :
d. Sindrom
Resiko = 2
Potensial = 1
Tidak dapat = 0
dicegah Cukup = 2
Rendah = 1
=0
c. Perencanaan
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
bawah ini :
keluarga, dan memandirikan keluarga. Pada tahap ini perawat tidak bekerja
e. Evaluasi
penyelesaiannya.
kesehatan keluarga, ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat
d. Fasilitator
e. Pendidik kesehatan
Bozzet, 1987 dalam Friedman (1998) yang dikutip Achjar, H (2010) yaitu :
a. Level 1
sebagai bagian sistem pendukung sosial klien tetapi hanya dengan sedikit
b. Level 2
keperawatan diberikan bukan hanya pada satu individu, tetapi bisa lebih
individu.
c. Level 3
Subsistem dalam keluarga bisa dilihat dari hubungan antara anggota – anggota
sebagai klien atau sebagai fokus utama pengkajian dan perawatan keluarga.
Keluarga menjadi yang utama dengan anggota keluarga sebagai latar belakang
lingkungan sekitar.
1. Pengertian
Childbearing adalah keluarga yang dimulai dengan kelahiran anak pertama dan
anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (2,5 tahun).
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa
ke II mulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan
krisis keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dalam Friedman (2002) dari 46
orang tua dinyatakan 17% tidak bermasalah, dan selebihnya bermasalah dalam
dalam jadual kontinyu dan kehidupan seksual dan sosial terganggu dan
menurun.
Menurut Duvall & Miller (1985) dan Charter & McGoldrick (1988)
dalam Friedman (2002), tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain
adalah:
anggota keluarga
pasangan
Awal kehamilan istri biasanya banyak tidur dan mempunyai keinginan untuk
berhenti dari aktivitas sehari – hari yang penuh tuntutan dan rutinitas.
Trimester III perlambatan aktivitas dan waktu terasa cepat berlalu sehingga
aktivitas dibatasi. Istri mulai mengubah konsep dirinya menjadi siap menjadi
orang tua.
Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan
hangat, sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua tercapai. Ibu
dan Ayah kadang – kadang secara tiba – tiba berselisih dengan semua peran
Ibu yang pertama kali mempunyai anak akan banyak meminta bantuan di
kebingungan. Kelelahan secara fisik dan emosional dapat membuat ibu baru
dan perawatan anak terutama mengenai tanda dan gejala suatu kondisi sakit.
pengetahuan dari orang tua atau teman yang telah lebih dulu mempunyai
anak.
e. Imunisasi
masa ini anak sedang berada pada proses interaksi dan adaptasi dengan
Tahap ini dimulai dengan kehamilan dan kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai bayi berusia 30 bulan. Transisi menjadi orang tua adalah salah
satu kunci dalam siklus kehidupan keluarga, dan sistem permanen dalam keluarga
mulai terbentuk. Masa menjadi orang tua ini bagi sebagian orang merupakan
masa transisi kehidupan yang penuh stress, periode ketidakseimbangan,
perasaan tidak memadai jadi orang tua, dan menyebabkan gangguan hubungan
pernikahan.
tanggung jawab menjadi orang tua, kurangnya waktu dan hubungan persahabatan
bayi sebagai anggota baru membutuhkan perubahan yang tiba – tiba sampai
menuntut peran yang tidak henti – hentinya. Perasaan tidak memadai, kurangnya
bantuan dari keluarga dan teman, saran yang bertentangan dan profesional
pelayanan kesehatan.
Ibu biasanya sangat kelelahan baik secara fisik maupun psikologis dan
terbebani dengan tugas rumah tangga dan mungkin oleh tanggung jawab
pekerjaan.
seorang anak, pola hubungan antar pasangan dan sebagai orang tua menunjukkan
Penyesuaian dengan keluarga besar dan teman – teman juga terjadi, akses
terhadap jaringan kerja dan sistem dukungan sosial untuk menerima kepuasan
dan memiliki perasaan positif tentang kehidupan keluarga, keluarga muda juga
perlu mengetahui kapan mereka membutuhkan bantuan dan dari mana mereka
kestabilan dan moralitas keluarga. Hubungan suami istri yang memuaskan akan
memberikan kekuatan dan energi pada pasangan untuk diberikan kepada bayinya.
5. Kehamilan
dan perubahan peran apa saja yang terjadi dalam keluarga terkait dengan
kehamilan.
kondisi yang terjadi bila ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur
besar dan menyita ruang yang lebih luas. Perasaan ini semakin kuat
memisahkan diri sendiri dari orang lain dan memberi rasa aman.
mereka.
3. Hubungan seksual
1. Menerima Kehamilan
syok, tidak yakin, dan putus asa. Reaksi yang diperlihatkan banyak
memiliki harga diri yang tinggi dan cenderung percaya diri akan
memikirkan anak yang akan lahir dan perasaan dekat dengan anak
(Lederman, 1984)
ibu. Mereka sangat dimotivasi untuk menjadi orang tua. Hal ini
menjadi seorang ibu bagi diri mereka sendiri. Konflik selama masa
orang tua yang hangat, penuh cinta, dan dekat dengan anaknya.
perkembangan(Rubin, 1975)
4. Persiapan melahirkan
hubungan suami – istri akibat peran dan aspek – aspek baru yang
istirahat. Pada saat ini kebanyakan wanita akan tidak sabar untuk
A. Kasus
Keluarga Tn. B (27 th) menikah dengan Ny.B (25 th) sejak 2 tahun
yang lalu. Tn. B bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu dengan
penghasilan Rp 500.000/bln, istri tidak bekerja. Tinggal dirumah
kontrakan ukuran 60 M2, terdiri dari 2 ruangan dan 1 kamar mandi,
ventilasi tidak memadai. Keluarga Tn. B memiliki anak An. C (♀)
berumur 11 bulan. Imunisasi tidak lengkap karena pernah panas
sebelumnya setelah di imunisasi. Riwayat anak lahir spontan di bidan
dengan BBL = 3 kg, saat ini BB = 7,5 kg dan masih diberikan ASI +
makan sehari 1x dengan menu yg disajikan dirumah. Dalam keluarga
Tn.B, Ny.B mengeluhkan tentang sikap suaminya yang terlalu cuek
dengan kondisinya yang mengurus anak dan rutinitas rumah tangganya
seorang diri. Tn. B mengatakan urusan mengurus rumah dan merawat anak
adalah sepenuhnya tanggung jawab istri dirumah. Ia sudah terlalu lelah
sepulang dari kerja.
B. Pengkajian
I. Data Umum
a. Nama KK : Tn. B
b. Umur : 27 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : Buruh
e. Alamat : Kruwed, Gombong
f. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Umur Agama Hub. KK Pendidikan Pekerjaan
1 Tn. B L 27 th Islam Suami SMP Buruh
2 Ny. B P 25 th Islam Istri SMP IRT
3 An. C P 11 bl Islam Anak Belum -
Sekolah
g. Genogram
Keterangan :
Laki-laki : Sakit :
Perempuan : Tinggal Serumah : - - -
Menikah :
h. Tipe Keluarga
Keluarga inti terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
i. Suku Bangsa
Jawa, Tn. B sebagai pengambil keputusan kelarga
j. Status Sosial konomi Keluarga
Tn. B sebagai buruh di pabrik sepatu mempunyai penghasilan Rp.
500.000/bulan, tidak memiliki tabungan. Penghasilan dipergunakan
untuk kebutuhan sehari-hari
k. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak mempunyai waktu khusus untuk rekreasi tetapi jika
libur hanya berkunjung pada sanak keluarga
III. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Keluarga Tn. B tinggal di wilayah pinggiran kota, status rumah
adalah mengontrak, luas rumah 60 M2 jenis permanen terdiri dari
ruang tengah bersatu dengan dapur dan 1 kamar mandi, ventilasi :
1 buah diatas jendela ruang
b. Denah Rumah
B C U
A D
Keterangan
A: Ruang Tamu
B: Ruang makan dan dapur
C: Kamar mandi
D : Kamar tidur
V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Ny.B mengeluhkan sikap cuek suami yang tidak mau tahu urusan
anak dan kerjaan rumah tangga, Tn.B mengatakan uruan rumah
dan anak adalah tanggung jawab istri di rumah, tugasnya hanyalah
mencari nafkah
b. Fungsi Sosialisasi
Keterbukaan dalam keluarga kurang, interaksi dengan sosial pada
kegiatan tertentu saja.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga belum memahami gizi balita, pentingnya imunisasi serta
resiko akibat imunisasi yang tidak lengkap serta tumbuh kembang
anak
d. Fungsi Reproduksi
Kelurga Tn.B baru memiliki anak satu (An.C) dan Ny.B tidak
mengikuti program KB
e. Fungsi konomi
Keluarga Tn.B hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari saja
dengan makan sehari 2 kali sehari, membayar kontrakan dan listrik
ANALISA DATA
NO. DATA MASALAH
1. DS: Disfungsi proses
Istri mengatakan suaminya keluarga
terlalu cuek dengan
kondisinya, istri hanya
mengurus anak dan rutinitas
rumah tangga seorang diri
DO:
Istri mengatakan terlihat lelah
mengurus anak
DS: Ketidaefektifan
Istri mengatakan bahwa hubungan
suaminya cuekdan tidak
perduli dengan keluarga (anak
dan istrinya)
DO:
Istri terlihat lesu dan sedih
serta jarang berkomunikasi
dengan suaminya
POHON MASALAH
Dx.Disfungsi
proses
keluarga
Dx.
Ketidaefektifan
hubungan
keluarga tidak
mampu menunjukan kurangnya
respek kepada komunikasi
kepada anggota antara suami
keluarga lain (Istri dan istri
dan anak)
Mempertahankan
Adaptasi dengan hubungan yang
Persiapan perubahan anggota memuaskan
menjadi orang keluarga, peran, interaksi dengan pasangan
tua hubungan seksual
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Disfungsi proses keluarga
2. Ketidakefektifan hubungan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Data Diagnosa NOC NIC TTD
Keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Hasil
IMPLEMENTASI
DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
KE DAN FORMATIF
WAKTU
1 Rabu, 8 Mei Keluarga mampu S: keluarga
2019 mengenal masalah Tn.B mampu
08.00 WIB : Peingkatan menjadi
Integritas pendengar
Keluarga yang baik bagi
- Keluarga mampu anggota
Menjadi keluarganya
pendengar yag O: keluarga
baik bagi Tn.B tampak
anggota harmonis
keluarga.
EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8090372/
LAPORAN_PENDAHULUAN_PADA_KELUARGA_DENGAN_MENANTI_K
ELAHIRAN (diakses pada tanggal 30 April 2019)