Proposal & Skenario-1
Proposal & Skenario-1
Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Pengertian
Penerimaan pasien baru merupakan suatu cara dalam
menerima kedatangan pasien baru pada suatu ruangan. Pada saat
penerimaan pasien baru disampaikan hal mengenai orientasi ruangan,
perawatan, medis, dan tata tertib ruangan (Nursalam, 2014). Prosedur
penerimaan pasien adalah pelayanan pertama yang diberikan oleh
rumah sakit dan merupakan pengalaman yang selalu diingat oleh
pasien (past experience) yang akan menjadi salah satu penentu
persepsi pasien terhadap pelayanan di rumah sakit tersebut
(Supranto,2006). Oleh karena itu, kontak pertama antara tenaga
kesehatan dan pasien menjadi catatan yang sangat penting bagi
pasien dalam memberikan penilaian kepuasan pasien terhadap
pelayanan keperawatan.
2. Tujuan
1. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat
dan terapeutik
2. Mengetahui identitas pasien baru.
3. Menyediakan pelayanan awal berupa persiapan kamar dan alat-
alat sesuai kebutuhan pasien.
4. Mengetahui kondisi dan keadaan umum pasien.
5. Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS.
Keterangan :
1. Pasien baru di rumah sakit berasal dari 2 instalasi yaitu instalasi
rawat jalan dan instalasi rawat darurat
Pasien Datang
Pasien menunjukkan :
Membawa KIBK Tidak membawa KIBK
1. Kartu BPJS/ (Kartu Identitas Berobat Keluarga) (Kartu Identitas Berobat Keluarga)
Jamkesmas
2. KTP / KK
1. Petugas mencatat 1. Petugas mencari
identitas data sosial nomor rekam medis
1. Petugas mencatat di pasien yang berobat pasien pada buku
buku register data di buku register bantu berdasarkan
sosial pasien kunjungan. kode wilayah dengan
yangberobat, beserta 2. Petugas mengambil mencari nama KK
kelengkapannya. dokumen rekam pasien.
medis pasien di rak 2. Bila KIBK hilang,
2. Petugas membuat
filing sesuai nomor dibuatkan kartu baru
lembar RM pasien baru.
KIBK dan kode dengan pesan jangan
3. Petugas membuatkan
wilayahnya. lupa supaya kartu
lembar resep.
3. Petugas menyisipkan disimpan dengan baik.
4. Petugas membuat map
traser penanda letak
family folder.
dokumen family folder
5. Petugas membuatkan pasien yang keluar.
KIBK baru dengan
4. Petugas
identitas nama dan data
mendistribusikan
sosial KK pasien.
rekam medis pasien
6. Petugas menjelaskan ke ruang periksa yang
kegunaan KIBK dan dituju.
memberi pesan ke
pasien supaya kartu
selalu dibawa setiap
pasien dalam satu KK Petugas mempersilakan
berkunjung kembali, pasien ke ruang periksa
Ruang Tunggu
serta untuk merawat yang dituju
kartu dengan baik.
Ruang Laboratorium
Pelayanan
Dirujuk
Apotik
Pasien Pulang
2.3 Penerimaan Pasien Baru di TPMB
1. Pengertian
Penerimaan klien baru merupakan suatu tata cara ataupun
pedoman dalam menerima klien baru masuk. Penerimaan klien baru
merupakan suatu prosedur yang dilakukan oleh bidan ketika ada
pasien baru datang ke tempat praktik bidan. Penerimaan klien baru
merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
komprehensif melibatkan klien dan keluarga, dimana sangat
mempengaruhi mutu kualitas pelayanan. Penerimaan klien baru
termasuk bagian utama sebab sebelum melakukan tindakan medis
selanjutnya, bidan harus terlebih dahulu mengetahui identitas pasien
yang diperoleh ketika bidan menerima pasien baru tersebut.
3.1 Kesimpulan
Penerimaan pasien baru merupakan suatu cara dalam menerima
kedatangan pasien baru pada suatu ruangan. Prosedur penerimaan
pasien adalah pelayanan pertama yang diberikan oleh rumah sakit,
puskesmas dan TPMB dan merupakan pengalaman yang selalu diingat
oleh pasien (past experience) yang akan menjadi salah satu penentu
persepsi pasien terhadap tempat pelayanan tersebut.
Berkaitan dengan hal ini, Bidan berperan dalam penerimaan
pasien baru tidak terlepas dari peran utama bidan (UU No. 4 tahun 2019
tentang Kebidanan) yaitu sebagai pemberi pelayanan kebidanan,
pengelola pelayanan kebidanan, penyuluh dan konselor, pendidik,
pembimbing, dan fasilitator klinik, penggerak peran serta masyarakat dan
pemberdayaan perempuan, dan peneliti.
3.2 Saran
Penerimaan pasien baru merupakan sebuah sarana penilaian dari
pasien maupun keluarganya terhadap petugas kesehatan tempat pasien
akan dirawat. Oleh karena itu, seluruh petugas kesehatan hendaknya
melakukan penerimaan pasien dengan sebaik mungkin, yaitu dengan
mempersiapkan segala kebutuhan penerimaan pasien dengan baik,
komunikasi yang baik, memberikan sentuhanb terapeutik, hingga
memperlakukan pasien dengan nyaman. Dengan demikian, diharapkan
pasien maupun keluarganya dapat merasa puas dan memiliki anggapan
yang baik terhadap petugas kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
ada.
ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU
A. PERENCANAAN
1. Rencana Pelaksanaan Pasien post partum di Rumah Sakit
Ibu nifas Ny. F 38 tahun P5005 post partum spontan 5 jam
dengan PEB & impending eklamsia datang ke rumah sakit rujukan dari
TPMB R didampingi oleh keluarga. Riwayat persalinan, partus
spontan di rumah tanpa pertolongan / pendampingan dari tenaga
kesehatan. Datang ke TPMB R 2 jam setelah bersalin dengan keluhan
pusing, nyeri uluh hati, serta pandangan kabur. Kemudian bidan
melakukan pemeriksaan dan didapatkan tekanan darah 170/110,
protein pd UL dipstick positif sehingga pasien diputuskan untuk
dirujuk pada rs tipe B setelah berkoordinasi dengan bidan di RS, bidan
TPMB membawa perlengkapan persyaratan rujukan dan pasien telah
dilakukan penanganan awal PEB.
Setelah sampai di rumah sakit, pasien yang ditemani keluarga
dan Bidan R menuju ke IGD. Petugas IGD dan bidan RS,
berkolaborasi untuk melakukan penanganan pertama di ruang triase
bersama dengan dokter jaga IGD dan dokter kandungan untuk
dilakukan pemeriksaan penunjang dan tindakan perawatan lanjutan.
Sementara itu, Bidan R melakukan timbang terima dan menganjurkan
suami untuk melakukan registrasi di admission. Berdasarkan hasil
pemeriksaan, pasien harus dilakukan rawat inap dengan kebutuhan
High Care Unit. Setelah ibu sudah teregistrasi dan memastikan kamar
tersedia, petugas IGD dan bidan RS mengantar pasien dan
melakukan serah terima berkas rekam medis dan administrasi pasien.
2. Struktur
Struktur pemeran dalam roleplay ini adalah :
a. Narrator : Pembaca narasi alur skenario
b. Dubbing suara : pengisi suara tokoh pemeran
c. Bidan TPMB : Bidan perujuk pasien kasus semu
d. Dokter IGD : Dokter pengelola pasien gawat darurat
e. Dokter Penanggung Jawab Pasien/PPDS : Dokter konsulen
penentu rencana tindakan perawatan pasien
f. Petugas loket : Bertugas melayani pendaftaran dan kebutuhan
administrasi pasien sebelum mendapatkan perawatan.
g. Petugas IGD : Bertugas mengelola pelayanan gawat darurat dan
melakukan pengawasan transportasi pasien gawat darurat dari
IGD ke OK,VK, atau ICU.
h. Bidan HCU : Bidan yang diberi tanggung jawab dan wewenang
dalam mengendalikan kegiatan pelayanan kebidanan di HCU
Obgyn.
i. Pasien : orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di
Rumah Sakit.
j. Keluarga pasien (suami) : Berperan sebagai pendamping pasien
saat melakukan pemeriksaan dan penanganan di Rumah Sakit.
3. Metode
Metode pada diskusi ini menggunakan metode role play,
dimana role play merupakan metode bermain peran dan merupakan
salah satu proses belajar yang tergolong dalam metode simulasi.
Metode role playing (bermain peran) juga dapat diartikan suatu cara
penguasaan bahan melalui pengembangan dan penghayatan.
Penggunaan metode role playing ini memperoleh kemampuan
bekerjasama, komunikatif, dan menginterpretasikan suatu kejadian
(Fadillah, N. (2018) sehingga diharapkan mampu meningkatkan
pemahaman mengenai bagaimana berlangsungnya proses
penerimaan pasien baru yang sebenarnya.
4. Media
a. Alat tulis
b. Lembar pasien masuk rumah sakit
c. Buku status (rekam medis)
d. Lembar format pengkajian pasien
e. Lembar informed consent atau surat pernyataan rawat inap
f. Kartu identitas pasien dan keluarga
g. Buku KIA
h. Bed/tempat tidur pasien baru
i. Tensimeter
j. Stetoskop
k. Handscoon
l. Telepon
m. Kursi roda
5. Mekanisme Kegiatan
a. Persiapan
1) Menceritakan persoalan masalah yang dilakukan role play
2) Memilih tokoh sesuai peran yang dibutuhkan
3) Mempersiapkan peralatan dan setting tempat
4) Membuat skenario
b. Pelaksanaan
1) Intro
2) Mahasiswa melakukan role play sesuai dengan skenario yang
ditetapkan
3) Role play pra penerimaan pasien baru : langkah-langkah
penerimaan pasien baru
4) Role play pelaksanaan penerimaan pasien baru
c. Evaluasi
1) Melakukan evaluasi/ tanggapan setelah role play selesai
2) Membuat kesimpulan alur role play
6. Evaluasi
Evaluasi role play penerimaan pasien baru dengan cara
meninjau kembali secara seksama role play yang telah dilaksanakan
dengan mengacu pada mekanisme langkah dan alur penerimaan
pasien baru.
B. PELAKSANAAN
Skenario Penerimaan Pasien Baru
1. Narrator : Siti Fatimah
2. Dubber : Fahriza, Sely, Febe, Rimbani, Elisantri, Elisabeth
3. Petugas Loket : Veronica
4. Bidan Perujuk : Riny
5. Dokter UGD : Eulis
6. Dokter Konsulen : Len
7. Bidan HCU 1 : Nina
8. Bidan HCU 2 : Linda
9. Bidan IGD : Susanti
10. Pasien : Febi
11. Suami Pasien : Imelda
Bidan IGD: “silahkan masuk bidan R, silakan ibu ditempatkan pada bed
ini. Bapak silahkan ke loket pendaftaran ya, setelah itu kembali ke
ruangan ini untuk saya jelaskan tata tertib selama di IGD rumah sakit.
Bidan perujuk: “bidan izin operan ya… pasien a.n Ny.F melahirkan
dirumahnya 5 jam yang lalu tanpa ditolong oleh tenaga kesehatan. setelah
setelah 2 jam post partum suami membawa istrinya ke klinik TPMB milik
saya. Setelah saya lakukan pemeriksaan TD 170/110 protein urine stik
positif,ibu mengeluh nyeri ulu hati kontraksi uterus baik, TFU 2 jari
dibawah pusat perineum intak, perdarahan selama bpmk kira - kira 100ml,
telah saya lakukan penanganan awal pasien PEB pemberian SM dosis
awal dan pemasangan oksigen dan catheter. produksi urine 100 ml reflek
patela+ lain2 telah saya tuliskan di lembar rujukan berikut. Berikut
informed concent pemberian obat anti kejang yang di ttd suami dan pasien
pembiayaan pasien menggunakan BPJS KIS
Bidan perujuk: baik saya izin meninggalkan pasien ya, terima kasih atas
kerjasamanya
Bidan perujuk: “saya mohon izin undur diri , selamat malam ibu F
semoga lekas membaik ya dan berkumpul kembali dengan keluarga dan
bayi, aamiin”
Bidan IGD: “selamat malam ibu perkenalkan saya bidan S, yang bertugas
malam ini. Dan disini ada Dokter jaga yang sedang bertugas adalah
Dokter E.
Dokter IGD: “bu perkenalkan saya dr yang bertugas malam ini Saya
Dokter E. Hari ini dokter kandungan penagggung jawab ibu yang bertugas
adalah dr. L izin melakukan pemeriksaan ya, ibu keluhannya saat ini
apa?”
Pasien: keluhan kepala pusing dan nyeri ulu hati, saya rasa setelah 2 jam
melahirkan.
Anamnesa dilakukan sambil memasang monitor untuk memantau TTV
pasien melakukan pemeriksaan subyektif dan obyektif. Melaporkan pada
dokter jaga IGD menginformasikan pasien ke PPDS yang berjaga.
Dokter Jaga: Selamat malam Dokter Rimbani, saya dr. E dari IGD izin
menginformasikan ada pasien baru, rujukan dari TPMB P5005 PP 5 jam
dengan PEB dan impending eklamsi, saat ini pasien berada di triase
merah, sementara terpasang oksigen dan infus.
Bidan UGD: Baik dokter setelah ini saya akan berkoordinasi dg bidan
HCU untuk memindahkan ibu ke ruang observasi,
PPDS: “Pak saya akan menjelaskan terkait hasil pemeriksaan dan arahan
dokter penanggujawab pasien, ibu akan diberikan obat anti kejang selama
24 jam dan akan dipantau menggunakan monitor serta memerlukan
perawatan di ruang hcu obgyn. Apakah bapak setuju? Jika iya mohon
untuk ttd form edukasi dan informed consent pemberian obat anti kejang
Bidan IGD : bapak karena istri bapak akan dirawat di ruang HCU, bapak
silahkan ke loket pendaftaran untuk melengkapi administrasi, setelah itu
kembali ke ruangan ini
Ruang loket:
Petugas loket: “selamat malam pak, ada yang bisa saya bantu?”
Suami pasien: “saya mau mengurus administrasi istri saya mau rawat
inap. ini mbak berkas yang dikasih dari bidan UGD”
Suami tiba dari loket sambil membawa berkas dan gelang pasien dan
menyerahkannya kepada bidan IGD
Bidan IGD: ”Ibu izin saya akan memberikan terapi ini dan ini sesuai
arahan Dokter, nanti jika ada keluhan yang dirasakan silahkan
disampaikan”
Bidan HCU: Baik bidan akan saya siapkan ruangannya 10 menit lagi
pasien boleh ditransfer ke ruangan ya,,terima kasih
Bidan HCU 1: “bidan Linda, ada indenan pasien baru a.n Ny. F, mohon
bantuan disiapkan berkas dan peralatan berupa oksigen, monitor pasien,
syringe pump dll…terima kasih”
Bidan HCU 2: “baik bidan Nina, nanti setelah pasien datang biar saya
yang akan menjelaskan tata tertib dan hak kewajiban pasien di RS, saya
juga akan melakukan koordinasi dengan gizi dan farmasi.”
Bidan IGD: ‘selamat malam… dari IGD, pasien boleh dipindahkan ke bed
mana ya?”
Bidan HCU 1: “ya sdh kami siapkan di bed HCU 3 dekat pintu..”
Bidan HCU 1: “selamat malam bapak ibu perkenalkan saya bidan N, NIC
bidan jaga malam ini, boleh tau ibu namanya siapa? TL berapa? (Sambil
memeriksa gelang pasien)”
Bidan HCU 2: “permisi pak bu izin menjelaskan terkait tata tertib RS ini,
penunggu hanya diijinkan 1 orang. Semua obat tersentralisasi oleh depo
farmasi dan diberikan dosis unit harian. Tidak diijinkan mengambil
gambar/ foto, merekam video dan suara selama di RS…dll…apakah
bapak ada pertanyaan?”
Bidan IGD: ini ya…trimakasih, jika tidak ada pertanyaan lagi izin saya
kembali keruangan ya
● Khusus : Intensive Care Unit (ICU)/ High Care Unit (HCU)/ Neonatus
Intensive Care Unit (NICU)/ Isolasi *)
1. Pasien Umum
a) Pasien umum, tidak mempunyai asuransi apapun
b) Pasien umum, dengan sadar tidak menggunakan haknya
sebagai peserta BPJS/ Asuransi/ TanggunganPerusahaan/
Tanggungan Instansi
Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan
tanpa paksaan dari pihak manapun. Dan saya sudah membaca dan
memahami isi pada persetujuan umummasuk rumah sakit.
Mengetahui,
yang memberi persetujuan
Petugas Admisi Saksi Pasien Pasien/Wali