Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG CABANG BELA DIRI

PENCAK SILAT, MUAY THAI DAN KARATE

Oleh :

Nama : Aulia Rahma Batubara

Kelas : XI IPS

Sekolah : Alwashliyah 3 Medan


Sejarah Cabang Beladiri Pencak Silat

Silat merupakan seni bela diri tradisional yang menjadi budaya di Indonesia. Lalu,
seperti apa sejarah pencak silat di tanah air sehingga dikenal menjadi budaya di Indonesia?

Rupanya dilihat dari sejumlah peninggalan sejarah, ditemukan fakta bahwa pencak
silat sudah mulai tumbuh dan berkembang sejak zaman kerajaan di Indonesia. Dilansir dari
situs detik.com dijelaskan bahwa banyak ahli sejarah mengungkapkan pencak silat pertama
kali ditemukan di Provinsi Riau pada zaman Kerajaan Sriwijaya, yakni di abad ke-7.

Pada masa tersebut, gerakan di dalam pencak silat masih sangat sederhana yakni
hanya mencakup gerakan tangan dan kaki. Seiring berjalannya waktu, pencak silat kemudian
berkembang dan mulai masuk ke wilayah Semenanjung Malaka dan juga di Pulau Jawa.
Pada masa ini pencak silat masih dianggap sebagai suatu ilmu bela diri.

Banyak kerajaan di Indonesia yang kemudian mengenal pencak silat dan diajarkan
secara turun temurun. Seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Kediri, Sriwijaya, Singasari,
dan juga Kerajaan Majapahit.

Memasuki zaman penjajahan Belanda di tanah air, menurut catatan sejarah pencak
silat diketahui dianggap sebagai ancaman dan dilarang. Bagi orang Belanda, pencak silat
berpotensi mengancam keberadaan mereka sebagai penjajah dan menghalangi kegiatannya
di negara jajahannya.
Karena dilarang, kegiatan mempelajari atau mempraktekkan pencak silat dilakukan
secara sembunyi-sembunyi oleh masyarakat. Oleh masyarakat kemudian dijadikan seni
pertunjukan, lewat gerakannya yang luwes dan indah sehingga bisa tetap dipelajari oleh
generasi penerus.

Sedangkan di masa penjajahan Jepang, pencak silat justru diperbolehkan dan bahkan
diberi fasilitas untuk dilestarikan. Sebab negara Jepang pada masa tersebut berniat
memanfaatkan semangat masyarakat Indonesia untuk memperkuat pertahanan mereka
melawan Sekutu. Sehingga latihan pencak silat tidak lagi dilakukan secara sembunyi-
sembunyi.

Memasuki masa kemerdekaan, sejarah pencak silat di Indonesia tercatat terus


mengalami perkembangan. Hingga dibentuk organisasi resmi Ikatan Pencak Silat Seluruh
Indonesia (IPSSI) pada 10 Mei 1948 di Surakarta melalui musyawarah para pendekar di masa
tersebut.
Saat organisasi IPSSI ini diketuai oleh Mr. Wongsonegoro, kemudian berubah nama
menjadi IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan menjadi nama organisasi yang dikenal
masyarakat sampai sekarang.

IPSI juga dikenal sebagai organisasi silat nasional tertua, dan setelahnya terbentuk
organisasi lain yakni Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat). Didirikan oleh Eddie. M.
Nalapraya yang berdiri di tanggal 11 Maret 1980. Pada masa tersebut Eddie juga diketahui
menjabat sebagai ketua di IPSI.

Adapun organisasi pencak silat lain yang dikenal di Indonesia dan dunia adalah:

PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia) di Malaysia


PERSIS (Persekutuan Silat Singapore) di Singapura
PERSIB (Persekutuan Silat Brunei Darussalam) di Brunei Darussalam.
Pencak silat kemudian juga mulai dikenal negara di benua lain, seperti Amerika dan
Eropa. Bahkan tidak sulit menemukan perguruan pencak silat di negara-negara tersebut,
sebagai sarana bagi masyarakat setempat mempelajari pencak silat sebagai ilmu bela diri.

Kemudian, sesuai dengan berbagai sumber catatan sejarah pencak silat di dunia.
Saat ini sudah diakui sebagai salah satu cabang olahraga dan di Indonesia sering
diselenggarakan kompetisi pencak silat. Seperti kompetisi Olimpiade Olahraga Siswa
Nasional (O2SN) hingga Pekan Olahraga Nasional (PON).

A. Peralatan Pencak Silat


1. Matras

2. Peluit
3. Kursi

4. Seragam Pencak Silat

B. Peraturan dalam pertandingan Pencak Silat


1. Dilarang Memukul Kelamin Lawan
2. Pertandingan harus sesuai golongan umur
3. Pemain wajib melakukan serangan berpola
4. Melakukan pelanggaran sebanyak 3 kali akan didiskualifikasi

C. Atlit Pencak Silat Indonesia


1. Hanifan Yudani Kusumah
2. Puspa Arumsari
3. Pipiet Kamelia
4. Sarah Tria Monita
Cabang olahraga beladiri Muay Thai

Muay Thai berevolusi dari Muay Boran (Tinju Kuno) yang


merupakan metode pertempuran tangan kosong yang mungkin telah
digunakan oleh tentara bangsa Siam setelah kehilangan senjata mereka di
pertempuran.

Selain digunakan sebagai teknik pertempuran praktis untuk


digunakan dalam perang yang sebenarnya, Muay kemudian menjadi
sebuah olahraga di mana dua lawan bertempur i depan para penonton
sebagai hiburan.

Seiring berjalannya waktu, Muay menjadi kontes sebagai bagian


perayaan festival lokal negeri Siam, khususnya diadakan di kuil
persembahyangan Hindu-Buddha. Bahkan, seni bela diri ini digunakan
sebagai hiburan bagi raja-raja Siam.

Sebelumnya, para petarung bertelanjang tangan saat beraksi. Namun


seiring berjalannya waktu, para petarung mengenakan tali rami panjang
untuk melindungi tangan dan lengan.

Secara bertahap, seni bela diri ini mencapai kemajuan hingga para praktisi
seni bela diri ini yang terpilih diperkenankan tinggal di kerajaan. Tak
hanya itu, para praktisi juga mengajarkan Muay kepada para staf rumah
tangga kerajaan, prajurit, pangeran atau pengawal pribadi raja. Seni ini
diberi nama Muay Luang (Muay Kerajaan).

A. Peralatan Muay Thai


1. Sarung Tinju
2. Celana Pendek

3. Mouthguard

4. Ankle Wrap

5. Hand Wrap
6. Shin Guards

B. Peraturan Pertandiangan Muay Thai


 Jika dalam sebuah ronde pada pertandingan dinilai seimbang, kedua petarung
akan memperoleh nilai 10.
 Jika dalam sebuah ronde pada pertandingan dimenangkan seseorang dengan tipis,
petarung akan memperoleh nilai 10 : 9.
 Jika dalam sebuah ronde pada pertandingan dimenangkan seseorang secara telak,
petarung akan memperoleh nilai 10 : 8.
 Jika dalam sebuah ronde pada pertandingan dimenangkan seseorang dengan tipis,
dan mendapat penghitungan oleh wasit, petarung akan memperoleh nilai 10 : 8.
 Jika dalam sebuah ronde pada pertandingan dimenangkan seseorang secara telak,
dan mendapat penghitungan oleh wasit, petarung akan memperoleh nilai 10 : 7.
 Jika dalam sebuah ronde pada pertandingan seseorang mendapatkan dua kali
penghitungan wasit, petarung akan memperoleh nilai 10 : 7

C. Atlit Muay Thai Indonesia


1.Galih Bangkit Permadi (kelas 48 Kg Elit Putra)
2. Daendels Julinus Baitanu (kelas 81 Kg Elit Putra)
3. Wiski Jamus Rubiyanto (kelas 71 Kg Elit Putra)
4. Rachmat Rizal Gozali (kelas 60 Kg Elit Putra)
5. Abdul Muis (kelas 67 Kg Elit dan Wai Kru Putra).
Cabang olahraga beladiri Karate
Asal usul karate berasal dari seni beladiri tinju Cina diciptakan oleh Darma, guru
Budha yang Agung, manakala tengah bermeditasi di Biara Shorinji, Mt-Sung, Provinsi Henan,
Cina Generasi Darma selanjutnya menyebut bela diri ini dengan nama Shorinji Kempo yang
berakar di Okinawa melalui kontaknya dengan Cina pada medio abad ke-14. Lahirnya karate
sebagai seni bela diri diketahui pada abad ke – 19 adalah Matsumara Shukon seorang
prajurit samurai. Menurut sejarah sebelum menjadi bagian dari jepang, Okinawa adalah
suatu wilayah berbentuk kerajaan yang bebas merdeka. Pada waktu itu Okinawa
mengadakan hubungan dagang dengan pulau – pulau tetangga.

Salah satu pulau tetangga yang menjalin hubungan kuat adalah Cina. Hasilnya
Okinawa mendapatkan pengaruh yang kuat akan budaya Cina. Sebagai pengaruh pertukaran
budaya itu banyak orang-orang Cina dengan latar belakang yang berbeda-beda datang ke
Okinawa mengajarkan bela dirinya pada orang-orang setempat. Sebaliknya orang-orang
Okinawa juga banyak yang Hijrah ke Cina sekembalinya ke Okinawa mengajarkan ilmu yang
sudah didapatkan di Cina. Pada tahun 1477 Raja Soshin Nagamine di Okinawa
memberlakukan larangan pemilikan senjata bagi golongan pendekar. Tahun 1608 kelompok
Samurai Satsuma di pimpin oleh Shimazu Lehisa masuk ke Okinawa dan tetap meneruskan
larangan ini. Bahkan pengadilan Bakhucon juga menghukum bagi orang yang melanggar
larangan sebagai tindak lanjut atas peraturan ini orang-orang Okinawa berlatih Okinawa te
(begitu mereka menyebutnya) dan Ryuku Kobudo (Seni senjata) secara sembunyi-sembunyi
mereka berlatih. Tiga aliranpun muncul masing-masing memiliki ciri khas yang namanya
sesuai dengan daerah asalnya, yaitu : Tomori, Shuri, dan Naha. Namun demikian pada
akhirnya Okinawa te mulai diajarkan ke sekolah-sekolah tidak lama setelah itu Okinawa
menjadi bagian dari Jepang, membuka jalan bagi karate masuk ke Jepang. Gichin Funakoshi
sebagai instruktur pertama ditunjuk mengadakan demonstrasi karate di luar Okinawa bagi
orang-orang Jepang. Gichin Funakoshi sebagai Bapak Karate dunia dilahirkan di Shuri,
Okinawa, pada tahun 1868. Gichin Funakoshis belajar karate pada Azato dan Itosu.

Setelah berlatih begitu lama, pada tahun 1916 Gitchin Funakoshi di undang ke
Jepang untuk mengadakan demonstrasi di Butokukai yang merupakan pusat dari seluruh
bela diri Jepang saat itu. Selanjutnya pada tahun 1921, Putra Mahkota yang kelak akan
menjadi kaisar Jepang datang ke Okinawa dan meminta Gichin Funakoshi untuk demonstrasi
karate. Bagi Gichin Funakoshi undangan ini sangat besar artinya karena demonstrasi itu
dilakukan di arena istana Shuri. Setelah demonstrasinya yang kedua di Jepang, Gichin
Funakoshi seterusnya tinggal di Jepang selama di Jepang pula Gichin Funakoshi banyak
menulis buku-bukunya yang terkenal hingga sekarang seperti “Ryukyu Kempo : Karate” dan
“Karate Kyoan”. Sejak saat itu klub-klub karate terus bermunculan baik di sekolah dan
Universitas. Gichin funakoshi selain ahli karate juga pandai dalam sastra dan kaligrafi. Nama
Shotokan diperolehnya sejak kegemarannya mendaki gunung Torao (yang berarti ekor
harimai). Dimana dari sana terdapat banyak pohon cemara tertiup angin yang bergerak
seolah gelombang yang memecah dipantai. Terinspirasi oleh hal itu Gichin funakoshi
menulis sebuah nama “Shoto” sebuah nama yang berarti kumpulan cemara yang bergerak
seolah gelombang, dan “Kan” yang berarti ruang atau balai utama tempat murid-muridnya
berlatih. Simbol harimau yang digunakan karate shotokan yang dilukis oleh Hoan Kosugi
(Salah satu murid pertama Gichin Funakoshi), mengarah kepada filosofi tradisional Cina
yang mempunyai makna bahwa “Harimau tidak pernah tidur”. Digunakan dalam karate
Shotokan karena bermakna kewaspadaan dari harimau yang sedang terjaga dan juga
ketenangan diri pikiran yang damai yang dirasakan Gichin Funakoshi ketika sedang
mendengarkan suara gelombang pohon cemara dari atas Gunung Torao. Sekalipun Gichin
Funakoshi tidak pernah memberi nama pada aliran karatenya, murid-muridnya mengambil
nama itu untuk dojo yang didirikannya di Tokyo sekitar tahun 1936 sebagai penghormatan
pada sang guru.

Shotokan adalah karate yang mempunyai ciri khas beragam teknik pukulan,
tendangan dan lompatan, gerakan yang ringan dan cepat. Gichin Funakoshi percaya bahwa
akan membutuhkan waktu seumur hidup untuk berlatih menguasai untuk penekanan fisik
dan bela diri. Gichin Funakoshi mempertegas keyakinannya bahwa karate adalah sebuah
seni. Selanjutnya Gicin Funakoshi menjelaskan makna kata “kara” pada karate mengarah
kepada sifat kejujuran, rendah hati dari seseorang. Walaupun demikian sifat kesatria tetap
tertanam dalam kerendahan hatinya, demi keadilan berani maju sekalipun berjuta lawan
tengah menunggu.

A. Peralatan Karate
1.Body Protektor

2. Face Mack

3. Shin Guard Lengkap


4. Hand Protector

5. Gum Shield

B. Peraturan Pertandiangan Karete


1. Peraturan pertandingan yang digunakan mengacu pada peraturan pertandingan WKF
versi 1 Januari 2019 dan FORKI terbaru.\
2. Jenis kata yang dimainkan sesuai dengan ketentuan WKF.
3. Setiap kontingen wajib menyediakan sendiri perlengkapan pelindung badan, kaki dan
tangan sesuai aturan pertandingan WKF terbaru.
4. Seluruh atlit dan manager/official tim yang belum mendapatkan giliran bertanding, tidak
diperkenankan berada di tempat pertandingan.
5. Penjelasan lebih lanjut mengenai sistem pertandingan dan perwasitan akan dijelaskan
lebih lanjut pada saat technical meeting.

C. Atlit Karate Indonesia


1. Ahmad Zigi Zaresta Yuda
2. Krisda Putri Aprillia
3. Ceyco Georgia Zafanya
4. Rifki Ardiansyah Arrosyiid

Anda mungkin juga menyukai