Anda di halaman 1dari 11

Laporan Observasi Proses

Pembelajaran Rekan Sejawat

Tanggal Observasi : 20 Februari 2024


Waktu Observasi : 07.10 – 09.10
Tempat Observasi : Kelas VIII-G
Guru yang Diobservasi : Ezrawati, S.Pd
Observer : Aryanti Aeni Hidayah, S.Pd

SMP Negeri 189 Jakarta


PENDAHULUAN
Pada tanggal 20 Februari 2024, dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh Ezrawati dikelas VIII-G di SMP Negeri 189 Jakarta. Observasi ini bertujuan
untuk menyelidiki dan mengevaluasi berbagai aspek pembelajaran, termasuk perangkat
pembelajaran, metode pengajaran, model pembelajaran, pendekatan, media pembelajaran,
bahan ajar, serta asesmen yang digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran
di sekolah.

Latar Belakang:
Observasi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya sekolah untuk terus meningkatkan
mutu pendidikan dan mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Dengan memahami praktik
mengajar yang efektif, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap prestasi
akademis siswa.

Tujuan Observasi:
1. Mengidentifikasikan keberhasilan dan tantangan dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran oleh Guru Ezrawati.
2. Mengevaluasi efektivitas metode, model dan pendekatan pembelajaran yang diterapkan.
3. Menilai penggunaan media pembelajaran, bahan ajar dan asesmen dalam mendukung proses
pembelajaran.
4. Memberikan rekomendasi yang konstruktif untuk peningkatan kualitas pembelajaran di
SMP Negeri 189 Jakarta.

Metode Observasi:
Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran,
mewawancarai Ibu Ezrawati dan menganalisis dokumen perangkat pembelajaran yang telah
disiapkan sebelumnya, serta melakukan coaching pasca observasi untuk metode ini dipilih
untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang praktik pengajaran dan penilaian.

Etika Observasi:
Dalam melakukan observasi, prinsip etika akan dijunjung tinggi. Kerahasiaan informasi
dan penghormatan terhadap kebijakan sekolah akan dijaga. Hasil observasi akan digunakan
untuk keperluan peningkatan mutu pembelajaran dan tidak akan digunakan secara
merugikan.
Dengan pendekatan yang obyektif dan konstruktif, observasi ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif dalam mendukung perbaikan proses pembelajaran di SMP
Negeri 189 Jakarta.
Lembar Catatan Percakapan Pra-Observasi Kelas

Hari/Tgl : Selasa, 20 Februari 2024 Sekolah : SMP Negeri 189 Jakarta


Nama Guru : Ezrawati, S.Pd Kelas : VIII-G
Mata Pelajaran : Matematika Waktu : 2 x 30 Menit

Tujuan Pembelajaran:
Dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi, peserta didik dapat:
 Melalui percobaan peserta didik dapat memahami luas permukaan dan volume prisma
dengan benar.
 Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan luas permukaaan dan volume
prisma dengan benar.
 Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menghitung luas permukaaan dan volume
prisma dengan benar.

Area Pengembangan yang hendak dicapai:


 Keaktifan siswa
 Metode pembelajaran diskusi
 Pengelolaan kelas

Strategi yang dipersiapkan:


 Pembelajaran diferensiasi
 Kelompok yang heterogen
 Menggunakan media ajar yang menarik.
 Metode diskusi dan presentasi

Catatan khusus Observer:


Area pengembangan yang ditetapkan oleh Ibu Ezrawati sudah baik, terlebih guru sudah melakukan
pemetaan pada siswa di kelas berdasarkan minat mereka.

Disepakati bersama
Observer Guru Mata Pelajaran Matematika

Aryanti Aeni Hidayah, S.Pd Ezrawati S.Pd


NIP. 198712262023212032 NIP. 198912032022212005
Lembar Obeservasi Pembelajaran

Hari/Tgl : Rabu, 21 Februari 2024 Sekolah : SMP Negeri 189 Jakarta


Nama Guru : Ezrawati, S.Pd Kelas : VIII-G
Mata Pelajaran : Matematika Waktu : 2 x 30 Menit

No. PENILAIAN YA TIDAK


1. Guru melakukan komunikasi secara timbal balik dengan
muridnya (guru-murid) dan juga memberikan kesempatan V
kepada muridnya untuk saling berinteraksi (murid-murid).
2. Penggunaan Komunikasi Positif V
Terdapat 3 kriteria komunikasi positif:
a. Interaktif: adanya timbal balik antara murid dan guru dan
sebaliknya adanya timbal balik juga antara murid dengan
murid.
Contoh perilaku guru:
 Interaksi terjadi dua arah (tidak didominasi oleh guru saja).
 Mendorong interaksi antar murid pada saat pembelajaran
(mendorong murid untuk mengekspresikan pendapatnya,
perasaannya, pilihannya dan validasi perasaan).
b. Empatik: guru ingin tahu dan mencoba memahami sudut V
pandang murid.
Contoh perilaku guru:
 Guru mendengarkan secara aktif pendapat/penjelasan dari
murid.
 Guru mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi
pendapat/penjelasan murid.
c. Emosi positif: guru mengekspresikan emosi positif selama V
berinteraksi dengan murid
Contoh perilaku guru:
 Tidak menggunakan kata bermuatan negatif yang dapat
merendahkan diri murid.
 Menunjukkan ekspresi emosi positif (seperti: senyum,
pandangan mata diarahkan pada murid, emosi senang,
antusias, ramah, dll.)
 Merespon tanggapan murid dengan tetap menghargai dan
mengapresiasi pendapat murid.
3. Penerapan Disiplin V
Guru berupaya menerapkan prinsip restitusi; yaitu menguatkan
dan mengajarkan murid bahwa kesalahan dapat menjadi
kesempatan untuk belajar. Restitusi juga menekankan refleksi
diri murid tentang apa yang bisa mereka lakukan ketika
melakukan kesalahan.
4. Guru menumbuhkan keinginan belajar murid dengan cara V
memberikan kesenangan, semangat, dan minat murid selama sesi
pembelajaran.
Contoh: Guru merancang pembelajaran yang sesuai dengan
minat murid.
"Ternyata Matematika itu seru ya. Kira-kira minggu depan kalian
ingin belajar apa ya, supaya bisa tambah semangat?"
5. Pembukaan Proses Belajar V
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari sesi tersebut.
b. Guru menghubungkan materi pembelajaran sebelumnya
dengan tujuan pembelajaran sesi tersebut.
c. Guru menyampaikan relevansi tujuan/materi pembelajaran
dengan kehidupan sehari-hari/ Menyampaikan pentingnya
materi tersebut untuk kehidupan murid
d. Guru menjelaskan rangkaian aktivitas yang akan dilakukan
pada sesi pembelajaran.
6. Aktivitas yang menguatkan kompetensi sosial-emosional murid V
telah diintegrasikan ke dalam pembelajaran pada: tahap
pembukaan yang hangat, tahap inti yang melibatkan-
menantang-menyenangkan, dan tahap penutup yang optimistik
dengan cara meleburkannya dengan muatan akademik yang
sedang dipelajari
7. Pendekatan dalam Mendampingi murid V
Guru memberikan scaffolding untuk membantu murid yang
mengalami kesulitan. Scaffolding yang dimaksud adalah suatu
teknik pembelajaran di mana murid diberikan sejumlah bantuan,
kemudian perlahan-lahan diadakan pengurangan terhadap
bantuan tersebut hingga pada akhirnya, murid dapat
menunjukkan kemandirian yang lebih besar dalam proses
pembelajaran.
8. Guru dengan lancar memodifikasi strategi, materi, dan V
pengelompokan untuk mengoptimalkan kesempatan siswa untuk
belajar dan memenuhi kebutuhan belajar mereka. Siswa terlibat
aktif sepanjang pembelajaran dan fokus dalam pekerjaan yang
tidak hanya mengembangkan keterampilan namun menantang
mereka menjadi pemecah masalah.
9. Penutupan Proses Belajar V
a. Guru mengajak murid mengambil rangkuman dan kesimpulan
dari pembelajaran sesi tersebut.
b. Guru bersama murid merefleksikan pembelajaran.
c. Guru mengapresiasi kemajuan yang dicapai murid.

Disepakati bersama
Observer Guru Mata Pelajaran Matematika

Aryanti Aeni Hidayah, S.Pd Ezrawati S.Pd


NIP. 198712262023212032 NIP. 198912032022212005
Lembar Catatan Percakapan Pasca-Observasi Kelas

Hari/Tgl : Kamis, 22 Februari 2024 Sekolah : SMP Negeri 189 Jakarta


Nama Guru : Ezrawati, S.Pd Kelas : VIII-G
Mata Pelajaran : Matematika Waktu : 15 Menit

Catatan Refleksi Guru:


Ibu Ezrawati merasa kurang puas dengan pembelajaran yang telah berlangsung karena
merasa melewatkan beberapa bagian yang telah direncanakan sebelumnya, tetapi ini membuat
lebih semangat lagi untuk memperbaiki dalam meningkatkan bagaimana pembelajaran diferensiasi
menjadi lebih baik lagi

Topik percakapan dan catatan:


 Beberapa bagian kegiatan yang terlewat dan tidak terlaksana
 Manajemen waktu di kelas saat pembelajaran.
 Manajemen kelas dalam mengelola performa siswa saat pembelajaran berlangsung.
 Memperbaiki cara pembelajaran dan menggali ilmu lagi dengan mengikuti pelatihan-
pelatihan pada PMM baik daring maupun luring .

Rencana Tindak Lanjut:


 Lebih fokus pada manajeman waktu di kelas
 Melakukan pengelolaan kelas yang lebih baik pada pertemuan berikutnya.
 Memperbaiki cara pembelajaran dan menggali ilmu lagi dengan cara mengikuti pelatihan-
pelatihan pada PMM baik daring maupun luring.
 Mencari sumber-sumber lain yang bisa dipelajari melalui media sosial, youtube, maupun
sumber lainnya

Disepakati bersama
Observer Guru Mata Pelajaran Matematika

Aryanti Aeni Hidayah, S.Pd Ezrawati S.Pd


NIP. 198712262023212032 NIP. 198912032022212005
DOKUMENTASI KEGIATAN PRA OBSERVASI
DOKUMENTASI KEGIATAN OBSERVASI
DOKUMENTASI PASCA OBSERVASI
KESIMPULAN DAN PENUTUP

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran, perangkat pembelajaran, metode
pengajaran, model pembelajaran, media pembelajaran, bahan ajar dan asesmen yang diterapkan
oleh Ibu Ezrawati di kelas VIII-G pada mata pelajaran matematika, dapat disimpulkan bahwa
pendekatan yang beragam telah diterapkan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang
bermakna dan efektif. Ibu Ezrawati telah menunjukkan komitmen dalam merancang pembelajaran
yang melibatkan siswa secara aktif, mendukung pemahaman konsep dan memotivasi siswa untuk
belajar

Penutup:
Demikianlah laporan pengembangan kompetensi meningkatnya kompetensi melalui peran
sebagai partisipan observasi praktik pembelajaran (persiapan, pelaksanaan, diskusi tindak lanjut)
bersama rekan sejawat. Semoga laporan diterima dan jika terdapat hal –hal yang harus diperbaiki
kami siap memperbaiki sebagaimana mestinya. Terimakasih.

Dengan Hormat,
Guru Mata Pelajaran Matematika

Ezrawati S.Pd
NIP. 198912032022212005

Anda mungkin juga menyukai