IPEM4431 - m1 - SC - A4 Custome

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 45

1

IPEM4431
Edisi 3

MODUL 01
Konsep Organisasi
dan Manajemen
Pemerintahan
Dr. Aos Kuswandi, M.Si.
Prof.Dr.Samugyo Ibnu Redjo, M.A.
2

Daftar Isi

Modul 01 1.1
Konsep Organisasi
dan Manajemen Pemerintahan

Kegiatan Belajar 1 1.4


Konsep Organisasi Pemerintahan
Latihan 1.17
Rangkuman 1.18
Tes Formatif 1 1.19

Kegiatan Belajar 2 1.22


Konsep Manajemen Pemerintahan

Latihan 1.35
Rangkuman 1.36
Tes Formatif 2 1.36

Kunci Jawaban Tes Formatif 1.39


Daftar Pustaka 1.41
Glosarium 1.43
IPEM4431 Modul 01 1.3

P ada Modul 1 ini kita akan membahas konsep organisasi dan konsep manajemen
pemerintahan. Perhatian kita menekankan pada penjelasan konsep teoretis dari
organisasi dan manajemen pemerintahan. Masing-masing dibahas secara mendalam
dari aspek pengertian, unsur-unsur juga hal yang menjelaskan antara keduanya.
Dalam pembahasan konsep organisasi akan dikenalkan bahwa konsep organisasi
private (swasta) berbeda dengan organisasi publik/pemerintahan. Dengan demikian,
akan lebih jelas perbedaan antara keduanya. Dalam pembahasan teori organisasi
dijelaskan pengertian, makna, dan alasan mengapa organisasi publik penting dibentuk
dan bagaimana hubungannya dengan kewajiban pemerintah dalam memenuhi hak-hak
rakyat. Organisasi publik sebagai wadah untuk menjalankan fungsi-fungsi
pemerintahan menjadi lebih efektif dan efisien karena di dalamnya memenuhi
persyaratan untuk pencapaian tujuan dari pemerintahan.
Konsep manajemen pemerintahan diuraikan secara jelas agar tidak terjadi
kesalahan dalam memahami materi dalam modul-modul selanjutnya. Manajemen
pemerintahan merupakan manajemen yang semata-mata berhubungan dengan
pelaksanaan fungsi pemerintahan, seperti pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan
masyarakat. Dalam manajemen pemerintahan ini yang menjadi tujuan utama adalah
seberapa besar organisasi pemerintahan mampu mewujudkan tujuan dari
penyelenggaraan pemerintahan, seperti rasa aman, tenteram, keadilan dan kesejahteraan
bagi rakyat Indonesia tanpa membeda-bedakan status, golongan, dan tingkatan sosial.
Materi dari modul ini sangat penting bagi mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa
harus mengerti dan memahami konsep dan teori dari mata kuliah ini sejak awal materi.
Kesalahan awal memahami materi akan berdampak pada lambatnya mahasiswa dalam
memahami materi pada modul-modul selanjutnya. Dengan demikian, mahasiswa
diharapkan mempelajari secara saksama melalui membaca teliti dan tidak terburu-buru
untuk dapat mengerti dan memahami substansi yang diuraikan dalam setiap kegiatan
belajar.
Setelah mempelajari modul ini, capaian pembelajaran umum yang diharapkan
adalah mahasiswa mampu mengemukakan konsep dan teori dari organisasi dan
manajemen pemerintahan. Capaian pembelajaran khusus yang harus dikuasai setelah
mempelajari modul ini adalah mampu mengemukakan:
1. konsep organisasi publik/pemerintahan; dan
2. konsep manajemen publik/pemerintahan.

Modul ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam membantu memahami
mata kuliah Manajemen Pemerintahan sehingga akan membantu dalam mendalami
konsep teori sebagai dasar untuk memahami materi pada modul dan kegiatan belajar
berikutnya. Oleh karena itu, sangat disarankan mahasiswa membaca dengan teliti dan
jangan dulu mempelajari modul berikutnya sebelum Saudara memahami materi dari
modul ini.
1.4 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

Kegiatan
Belajar

Konsep Organisasi
Pemerintahan 1
S elamat berjumpa Saudara mahasiswa semuanya dalam materi Kegiatan Belajar 1
pada mata kuliah Manajemen Pemerintahan. Kegiatan Belajar 1 ini merupakan
awal dalam modul Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan. Semoga Saudara
bisa mempelajari dan memahami isi kegiatan belajar ini dengan mudah. Oleh karena
itu, membaca dengan tenang, perlahan, dan tidak terburu-buru agar hasil membaca bisa
maksimal.
Pada Kegiatan Belajar 1 ini, kita akan membahas mengenai konsep organisasi
publik/pemerintahan. Sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu mengenai konsep
organisasi secara umum. Organisasi dalam berbagai pembahasan, dipahami terbagi ke
dalam organisasi publik/pemerintahan dan organisasi private/swasta. Organisasi publik
berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat dan tidak pada profit/laba/untung.
Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi kesejahteraan
sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam operasionalnya.
Sebaliknya organisasi private/swasta lebih berorientasi pada keuntungan dalam
pelaksanaan fungsinya. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas secara detail.

A. KONSEP ORGANISASI

Selama masa hidupnya orang lebih banyak berhubungan dengan orang lain
daripada menyendiri. Pada dasarnya orang tidak mampu hidup sendiri, hampir sebagian
besar tujuannya hanya dapat terpenuhi apabila yang bersangkutan berhubungan dengan
orang lain. Dengan demikian, setiap orang memiliki naluri dan kebutuhan untuk
berhubungan dengan orang lain dan membutuhkan bantuan orang lain. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut maka manusia akan bergabung dalam kelompok atau
sebutan lainnya yang memiliki kepentingan atau kebutuhan yang sama. Biasanya
kumpulan orang-orang yang beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan yang sama dan
dilakukan bersama-sama, ini disebut sebagai organisasi.
Sehubungan dengan konsep organisasi seperti dibahas di atas, beberapa orang
ahli mendefinisikan organisasi sebagai berikut.
1. Malinowski (1961), mendefinisikan organisasi sebagai ”Suatu kelompok orang
yang bersatu dalam tugas-tugas atau tugas umum, terikat pada lingkungan
tertentu, menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan”. Walaupun
IPEM4431 Modul 01 1.5

Malinowski tidak menyebutkan untuk apa berorganisasi, tetapi dapat


disimpulkan bahwa kelompok orang yang bekerja sama itu adalah untuk
mencapai tujuan yang diingini.
2. Mooney (1937), mengatakan bahwa ”Organisasi timbul bilamana orang-orang
bergabung dalam usaha mereka untuk mencapai tujuan bersama”.
3. Barnard (1938), berpendapat bahwa “Organisasi ada bila orang-orang
berhubungan satu sama lain, mau menyumbangkan kegiatan-kegiatan atau
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama”.
4. Sick (1999), memandang organisasi sebagai suatu kesatuan hubungan yang resmi
untuk mencapai tujuan-tujuan.

Di dalam tiga pengertian terakhir di atas, ahli-ahli tersebut tidak menyebutkan


bahwa dalam bekerja sama itu orang-orang perlu diperlengkapi dengan alat-alat dana
dan teknologi dan bahwa orang terikat pada lingkungan dan peraturan tertentu sehingga
dengan demikian mereka diharapkan dapat dengan sukses mencapai sasaran dan tujuan.
Oleh sebab itu, untuk melengkapi pandangan kita terhadap pengertian organisasi dalam
dinamikanya ini maka organisasi dapat disimpulkan sebagai ”Kerja sama orang-orang
atau sekelompok orang dengan menggunakan dana, alat-alat dan teknologi, serta mau
terikat dengan peraturan-peraturan dan lingkungan tertentu supaya dapat mengarah pada
pencapaian tujuan yang diingini.”
Jika organisasi sudah besar, yaitu orang-orang yang bekerja sama telah banyak
dan tujuan yang akan dicapai telah luas maka timbullah hubungan kerja yang ruwet atau
kompleks antara sesama orang yang menunaikan tugas dalam organisasi tersebut.
Contoh organisasi yang sudah besar dan kompleks, misalnya organisasi kementerian,
pemerintah daerah, partai politik, maskapai penerbangan, perusahaan minyak,
marketplace, smart manufacturing, dan lainnya.
Bilamana organisasi telah kompleks maka diperlukan suatu pengaturan yang rapi
terhadap orang-orang yang bekerja sama dalam suatu wadah tertentu. Dalam hal ini
organisasi dapat dipandang sebagai suatu wadah atau tempat orang bekerja sama
melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem atau bagian-
bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya dalam melakukan aktivitas untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Aktivitas ini bukanlah suatu
kegiatan yang temporer atau sesaat saja, tetapi merupakan kegiatan yang memiliki pola
atau urutan-urutan yang dilakukan relatif teratur dan berulang-ulang. Organisasi sering
diartikan sebagai kelompok yang secara bersama-sama ingin mencapai suatu tujuan
yang sama. Handoko (2000: 6) mendefinisikan organisasi sebagai suatu proses
perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu
struktur atau pola hubungan-hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu kelompok
kerja. Pendapat Handoko tersebut bermakna bahwa organisasi merupakan aktivitas
bersama yang saling terkait dalam hubungan kerja agar struktur yang terbentuk mampu
bertahan dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan bersama.
1.6 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

Anthony (1995: 1) menjelaskan bahwa organisasi merupakan suatu kelompok


manusia yang berinteraksi melakukan berbagai kegiatan secara koordinasi untuk
mencapai tujuan, di mana pada dasarnya bahwa individu tidak dapat mencapai tujuan
secara sendiri-sendiri. Pendapat ini lebih memberikan keyakinan bahwa organisasi
merupakan wadah bersama untuk mencapai tujuan yang tidak bisa dilakukan secara
pribadi atau perorangan. Artinya di dalamnya ada hubungan interaksi yang saling terkait
dan sejalan antara satu orang dengan orang lainnya dan juga dengan organisasi.
Sebagai contoh dalam kehidupan kita di masyarakat, politik, negara maupun
pemerintahan, kita sering mendengar istilah atau sebutan organisasi. Dengan
mendasarkan pada penjelasan konsep teori di atas, kita bisa menyebutkan organisasi
yang ada di lingkungan kehidupan kita sehari-hari. Organisasi yang berorientasi
keuntungan atau laba misalnya, ini kita kenal dengan sebutan perusahaan. Bisa bergerak
dalam sektor jasa maupun produksi barang. Organisasi yang demikian disebut sebagai
organisasi swasta. Contoh lainnya adalah organisasi yang berkaitan dengan politik,
misalnya partai politik, seperti PDIP, Golkar, Nasdem, Gerindra, PKS, PKB, Partai
Demokrat, dan lain-lain. Organisasi yang dalam kaitannya dengan pemerintahan kita
bisa menyebutnya pemerintahan daerah, kecamatan, desa, kelurahan, dinas daerah,
puskesmas, dan lain-lain. Beberapa contoh tersebut termasuk kategori organisasi karena
memiliki tujuan dan memiliki ciri-ciri lainnya sebagai organisasi.
Kast dan Rosenzweig (1981) dalam buku Organization and Management
mendefinisikan organisasi sebagai ”penyusunan dan penyatuan berbagai-bagai kegiatan
di mana orang-orang bekerja sama di dalam suatu hubungan yang saling
ketergantungan”. Selanjutnya ia berpendapat bahwa suatu organisasi harus memuat
sekurang-kurangnya empat unsur sebagai berikut.
1. Goals-oriented, yaitu mengarah kepada pencapaian tujuan.
2. Sistem psikososial (psychosocial system), yaitu orang-orang berhubungan satu
sama lain dalam kelompok kerja.
3. Aktivitas yang terstruktur (structured activities), yaitu orang-orang bekerja sama
dalam suatu hubungan yang terpola.
4. Sistem teknologi (technological system), yaitu orang menggunakan pengetahuan
dan teknologi.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai konsep organisasi seperti telah


dikemukakan, tujuan organisasi dapat dicapai melalui tatanan/manajemen yang
dilakukan terhadap sejumlah orang sebagai pelaksana pekerjaan-pekerjaan organisasi.
Organisasi memperoleh sumber daya dan menggunakannya secara efisien dan efektif
dalam suatu aturan yang telah disepakati bersama. Untuk mencapai tujuan organisasi
tersebut perlu adanya penataan pembagian kerja, struktur pola hubungan kerja antara
sekelompok orang-orang yang memegang posisi untuk bekerja sama secara teratur guna
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
IPEM4431 Modul 01 1.7

Memperhatikan keseluruhan uraian di atas, kita dapat mengambil kesimpulan


bahwa organisasi adalah suatu sistem tentang aktivitas-aktivitas kerja sama orang-orang
yang terdiri dari dua orang atau lebih yang merupakan sesuatu yang tak berwujud dan
tidak bersifat pribadi. Hubungan-hubungan yang dilakukan orang dalam berorganisasi
tersebut dalam keterkaitannya dengan aktivitas kerja dan bukan hubungan pribadi. Jadi,
organisasi merupakan bentuk perserikatan manusia untuk pencapaian suatu tujuan
bersama, serta dapat berfungsi sebagai alat atau wadah bagi manajemen. Dalam hal
sebagai wadah bagi manajemen mengandung arti orang-orang yang disebut anggota
organisasi dapat melaksanakan berbagai aktivitas atau kegiatan di dalam organisasi
tersebut.
Teori modern memandang organisasi sebagai suatu sistem yang berproses.
Makna sistem di sini adalah ”bagian-bagian dari organisasi yang berhubungan satu sama
lain dan menjadi satu kesatuan secara keseluruhan. Bagian-bagian itu terdiri dari faktor-
faktor luar dan dalam organisasi. Faktor luar organisasi adalah faktor lingkungan di
mana organisasi itu berada seperti faktor politik, ekonomi, sosial dan budaya, teknologi,
hukum, demografi, dan sumber-sumber alam. Faktor dalam organisasi antara lain orang-
orang yang bekerja, tugas dan tanggung jawab, hubungan kerja, dana dan alat-alat,
peraturan, dan prosedur kerja. Organisasi sebagai sistem terdiri dari faktor-faktor luar
dan faktor dalam yang berhubungan atau berinteraksi satu sama lain, saling
memengaruhi sehingga merupakan suatu kebulatan.
Sehubungan dengan pandangan modern ini, Barnard (1938) adalah orang yang
pertama meletakkan dasar dari Teori Modern, mengemukakan bahwa ”Organisasi
merupakan suatu sistem sosial yang dinamis dari hubungan kerja sama yang bertujuan
untuk memuaskan keperluan orang-orang”. Selanjutnya Hicks dan Gullett (1981)
mendefinisikan organisasi sebagai ”suatu proses yang tersusun dalam mana orang-orang
berhubungan untuk mencapai tujuan”. Sedangkan Homans (1974) mengemukakan
bahwa organisasi terdiri dari sistem lingkungan luar (external environtment) dan sistem
dalam (internal) organisasi dalam hubungannya yang saling tergantung satu sama lain.
Demikian pula Sisk (1999) dalam bukunya Management and Organization
mendefinisikan organisasi sebagai ”Suatu proses pembentukan atau penyusunan
bagian-bagian sehingga menjadi keseluruhan”. Jadi, fokus organisasi adalah bagaimana
kegiatan administrasi yang sudah luas itu dibagi-bagi, disusun atau distruktur. Dalam
pandangan Teori Modern, faktor lingkungan dapat memengaruhi organisasi sehingga
organisasi perlu menyesuaikan dirinya dengan perubahan-perubahan yang terjadi untuk
mempertahankan kelanjutan hidupnya.
1.8 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

B. KONSEP ORGANISASI PEMERINTAHAN

Seperti diuraikan dalam pembahasan konsep organisasi, jelas bahwa hal penting
dari organisasi adalah adanya sekumpulan orang, aktivitas kerja, hubungan antar unsur
dan adanya tujuan organisasi. Dalam pembahasan ini lebih fokus mengenai organisasi
publik atau organisasi pemerintahan. Untuk lebih memahami pengertian konsep
organisasi pemerintahan, terlebih dahulu kita dapat membaca konsep tersebut dari
beberapa pendapat ahli yang kompeten. Sulistyani (2009: 55) memandang organisasi
publik sebagai instansi pemerintah yang memiliki legalitas formal, difasilitasi oleh
negara untuk menyelenggarakan kepentingan rakyat di segala bidang yang sifatnya
kompleks. Pendapat ini sangat jelas, bahwa organisasi publik itu bermakna sebagai
instansi pemerintahan yang formal untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan
dalam memenuhi kepentingan rakyat di segala bidang. Bidang yang dimaksudkan di
sini adalah urusan pemerintahan. Dalam makna yang luas, urusan pemerintahan ini
merupakan segala hal yang menjadi hak rakyat untuk mendapatkannya dari pemerintah
dan merupakan kewajiban pemerintah/negara untuk memenuhinya. Dengan demikian,
jelas bahwa organisasi publik adalah organisasi pemerintahan atau instansi
pemerintahan dengan fungsi dan tugasnya untuk melayani rakyat.
Secara konsep, urusan pemerintahan diklasifikasikan menjadi urusan
pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan
umum. Urusan pemerintahan absolut adalah urusan pemerintahan yang sepenuhnya
menjadi kewenangan pemerintah pusat yang meliputi politik luar negeri, pertahanan,
keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama. Urusan pemerintahan
konkuren merupakan kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah provinsi serta
kabupaten/kota. Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke daerah menjadi
dasar pelaksanaan otonomi daerah.
Sedangkan urusan pemerintahan umum meliputi: (a) pembinaan wawasan
kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan
Pancasila, pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; (b) pembinaan persatuan dan
kesatuan bangsa; (c) pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama,
ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas keamanan lokal, regional, dan
nasional; (d) penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan; (e) koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di
wilayah daerah provinsi dan daerah kabupaten atau kota untuk menyelesaikan
permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi
manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta
keanekaragaman daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; (f)
pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dan pelaksanaan semua
urusan pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan daerah dan tidak
dilaksanakan oleh instansi vertikal.
IPEM4431 Modul 01 1.9

Mahmudi (2011) memandang organisasi publik/pemerintahan sebagai instansi


yang memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
mewujudkan kesejahteraan. Pendapat Mahmudi ini ada kesamaan dengan Sulistiyani,
tetapi penegasan lebih menekankan pada tujuan dalam memberikan pelayanan
masyarakat dan mewujudkan kesejahteraan. Jika kita mengaitkan dengan fungsi
pelayanan yang dimiliki oleh pemerintah maka bagi Mahmudi, pelayanan merupakan
hal penting sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Pelayanan kepada
masyarakat yang dilaksanakan secara ideal sesuai dengan standar minimal akan dapat
mencapai rasa adil bagi masyarakat yang dilayaninya. Ini penting karena masyarakat
tidak dibedakan satu dan lainnya dalam mendapatkan pelayanan umum dari pemerintah.
Namun, berbeda dengan kedua pendapat tersebut di atas, definisi organisasi
publik diuraikan oleh Mahsun (2006: 14) bahwa organisasi publik bukan hanya
organisasi sosial, organisasi nonprofit dan organisasi pemerintah. Organisasi sektor
publik adalah organisasi yang berhubungan dengan kepentingan umum dan pelayanan
barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain
yang diatur dengan hukum. Pendapat ini lebih jauh karena menghubungkan dengan apa
yang sudah diberikan oleh rakyat kepada negara dalam bentuk membayar pajak.
Maknanya adalah organisasi pemerintahan merupakan organisasi yang dalam dirinya
mengemban tugas dan tanggung jawab untuk mengembalikan apa yang sudah diberikan
oleh rakyat kepada negara melalui memberikan pelayanan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh rakyat.
Berdasarkan beberapa definisi yang diuraikan di atas, kita dapat menyimpulkan
bahwa organisasi publik merupakan organisasi yang menyelenggarakan kebutuhan
masyarakat dalam bentuk barang atau jasa dengan difasilitasi oleh pemerintah/negara.
Organisasi publik memiliki tujuan untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan
masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan pemerintahan dalam pelayanan,
pembangunan, dan pemberdayaan.
Organisasi publik berdasarkan uraian di atas merupakan organisasi yang
tujuannya tidak mencari laba/keuntungan atau nirlaba (nonprofit motive). Lebih lanjut,
terkait dengan organisasi publik dapat dibagi dua kategori, yaitu dalam arti luas dan arti
sempit berikut ini.
1. Organisasi publik dalam arti luas, yaitu organisasi yang tujuannya tidak mencari
laba/keuntungan atau nirlaba yang meliputi instansi pemerintah, organisasi
nirlaba milik pemerintah, dan organisasi nirlaba milik swasta.
2. Organisasi publik dalam arti sempit atau arti khusus, yaitu instansi pemerintah
saja.
1.10 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

Dengan demikian, organisasi publik dapat dengan mudah dikenali dari ciri
utamanya, yaitu nirlaba (tidak mencari laba/keuntungan) atau nonprofit motive. Secara
umum, organisasi sektor publik dengan ciri utama nirlaba itu dapat dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu instansi pemerintah (pemerintah pusat dan pemerintah daerah) dan
organisasi nirlaba milik pemerintah (BUMN, BUMD, RSUD, dan lain-lain).
Ciri atau karakteristik dari organisasi publik dalam arti sempit atau arti khusus
(yaitu, instansi pemerintah) dalam banyak hal berbeda dengan organisasi sektor swasta
(perusahaan). Perbedaan tersebut sebagai berikut.

Tabel 1.1
Perbedaan Organisasi Sektor Publik (Instansi Pemerintah)
dengan Organisasi Sektor Swasta (Perusahaan)

Organisasi Sektor Publik Organisasi Sektor Swasta


Aspek Perbedaan
(Pemerintah) (Perusahaan)
Tujuan organisasi Nirlaba/tidak mencari laba/ Mencari laba/keuntungan (profit
keuntungan (nonprofit motive) motive)

Sumber pendanaan Pajak, retribusi, utang, obligasi Pembiayaan internal: modal, laba
pemerintah, laba BUMN/BUMD, ditahan, penjualan aktiva.
penjualan aset negara, dan Pembiayaan eksternal: utang
sebagainya bank, obligasi, penerbitan saham

Pertanggungjawaban Kepada masyarakat (publik) dan Kepada pemegang saham dan


parlemen (DPR/DPRD) kreditor

Struktur organisasi Birokratis, kaku, dan hierarkis Fleksibel, datar, piramid, lintas
sektoral

Karakteristik anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik


Sistem akuntansi Cash accounting Accrual accounting

Sumber: Mardiasmo (2002)

Memperhatikan tabel dari Mardiasmo (2002) terkait antara organisasi publik dan
organisasi swasta, dapat dilihat dari 6 (enam) aspek: tujuan organisasi, sumber
pendanaan, pertanggungjawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran dan sistem
akuntansi. Namun, yang paling tampak perbedaannya antara organisasi publik dan
organisasi swasta adalah dari tujuan yang hendak dicapai. Pada organisasi publik tujuan
yang hendak dicapai adalah tidak mencari laba/keuntungan. Sebaliknya, organisasi
swasta bertujuan pada perolehan laba/keuntungan. Dari aspek struktur organisasi,
organisasi publik bersifat birokratis, kaku dan hierarkis, sedangkan organisasi swasta
IPEM4431 Modul 01 1.11

bersifat fleksibel, datar, piramid, dan lintas sektoral. Berdasarkan ciri utama yang
membedakan kedua jenis organisasi tersebut, jelas bahwa organisasi publik
mengutamakan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak melihat keuntungan yang
akan didapat. Contoh yang dapat kita sebutkan sebagai organisasi pemerintahan yang
berorientasi kepada pelayanan masyarakat, misalnya Sekolah Dasar Negeri, Rumah
Sakit Umum Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Kantor Pelayanan Pajak.
Pada organisasi pemerintahan ini bertujuan melayani masyarakat sesuai dengan bidang
yang menjadi kewenangannya.
Bila dikaitkan dengan penyelenggaraan pemerintahan maka dari penjelasan
konsep organisasi pemerintahan dan contoh yang disebutkan di atas, kita dapat dengan
tegas mengatakan bahwa organisasi pemerintahan merupakan organisasi yang
berorientasi pada pelayanan masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan. Masyarakat terlayani dengan baik dan puas maka di situlah inti dari tugas
dan fungsi organisasi pemerintahan.

C. TUJUAN ORGANISASI PEMERINTAHAN

Secara konstitusional negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan


penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan publik
yang merupakan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Pendirian organisasi publik merupakan upaya untuk mempertegas hak dan
kewajiban setiap warga negara. Agar terwujud hak dan kewajiban warga negara secara
seimbang dan adil.
Berdasarkan konsep teori, tujuan organisasi pemerintahan sendiri diuraikan
Etzioni dalam Handoko (2011:109), yaitu suatu keadaan yang diinginkan organisasi
untuk merealisasikan dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan
datang di mana organisasi sebagai kolektivitas mencoba untuk mewujudkannya.
Pendapat ini menegaskan bahwa tujuan organisasi sebagai sesuatu yang hendak dicapai
bersama pada waktu yang akan datang dalam kurun waktu tertentu. Tentu saja yang
dimaksudkan di sini adalah suatu keadaan yang lebih baik. Cita-cita yang lebih baik
pada waktu yang akan datang.
Tujuan organisasi pemerintahan meletakkan kerangka prioritas untuk
memfokuskan arah semua program dan aktivitas lembaga/instansi pemerintah dalam
melaksanakan misi lembaga/instansi pemerintah. Pendirian organisasi pemerintahan
bertujuan secara optimal bagi peningkatan hal-hal berikut.
1. Kesejahteraan rakyat karena pada hakikatnya pelayanan publik merupakan
infrastruktur bagi setiap warga negara untuk mencapai suatu kesejahteraan.
2. Budaya dan kualitas aparat pemerintah untuk menjadi abdi bagi negara dan
masyarakatnya, bukan sebagai penguasa terhadap negara dan masyarakatnya.
3. Kualitas pelayanan umum atau publik di berbagai bidang pemerintahan umum
dan pembangunan terutama pada unit-unit kerja pemerintah pusat dan daerah
1.12 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

sehingga masyarakat diharapkan akan mendapatkan perilaku pelayanan yang


lebih cepat, tepat, murah, dan memuaskan; dan
4. Pelayanan umum harus transparan dan tidak diskriminatif dengan menerapkan
prinsip-prinsip akuntabilitas dan pertimbangan efisiensi.

Aspek-aspek penting dari adanya tujuan organisasi pemerintahan yang dijelaskan


di atas merupakan bagian penting yang harus diperhatikan oleh para penggerak
organisasi pemerintahan. Artinya seorang penggerak dalam hal ini pimpinan organisasi
pemerintahan harus memahami dan menghayati betul pentingnya pelayanan umum,
kualitas pelayanan yang baik, serta budaya dan kualitas aparatur pemerintah dan tujuan
untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat. Sebagai motor penggerak organisasi
pemerintahan, pimpinan senantiasa dituntut kemampuan dan kesiapannya dalam
berbagai situasi yang melingkupi organisasi pemerintahan di mana pun berada.

D. CIRI-CIRI ORGANISASI PEMERINTAHAN

Seperti halnya ciri-ciri dari organisasi secara umum, organisasi


publik/pemerintahan memiliki ciri-ciri tersendiri sehingga kita dapat membedakan
dengan organisasi swasta. Menurut Levin, dkk., (1990) dalam Dwiyanto (1995) ciri-ciri
organisasi publik sebagai berikut.
1. Tugas-tugasnya lebih kompleks.
2. Lebih banyak menghadapi masalah dalam implementasi keputusannya.
3. Mempekerjakan lebih banyak pegawai dengan motivasi beragam.
4. Lebih memperhatikan bagaimana mengamankan peluang/kapasitas yang ada.
5. Lebih memperhatikan usaha kompensasi kegagalan pasar.
6. Lebih banyak kegiatan dengan signifikansi simbolis lebih besar.
7. Memegang standar lebih ketat dalam komitmen dan legalitas.
8. Beroperasi untuk kepentingan publik.
9. Harus menjaga dukungan minimal kepada masyarakat dalam tingkatan yang
lebih tinggi dari pada sektor privat.

Berdasarkan teori di atas, tampak bahwa organisasi publik memiliki karakteristik


lingkungan yang lebih rumit dan harus memperhitungkan berbagai komponen yang
lebih luas. Hal ini disebabkan bahwa organisasi publik dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya akan berhadapan dengan berbagai permasalahan dan keberagaman
masyarakat. Kompleksitas permasalahan masyarakat menghendaki kesabaran, keuletan,
disiplin dan komitmen dari organisasi pemerintah dalam melayani masyarakat.
Organisasi pemerintahan dengan manajemen yang ada di dalamnya harus senantiasa
mengupayakan mencari penyelesaian atas berbagai tantangan, hambatan, dan masalah
ketika menyelenggarakan fungsi-fungsi pemerintahan, seperti pelayanan, pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat.
IPEM4431 Modul 01 1.13

E. ORGANISASI PEMERINTAHAN SEBAGAI PEMBERI LAYANAN


PUBLIK

Karakteristik organisasi pemerintahan/publik berbeda dengan organisasi swasta.


Konsep ‘publik’ memiliki makna bahwa organisasi publik memiliki area orientasi pada
sektor publik/masyarakat. Sulistyani (2009:54) mengartikan istilah ‘publik’ sebagai
pelanggan, yaitu seluruh masyarakat yang dilayani melalui lembaga atau instansi
pemerintah yang bergerak di bidang pelayanan publik. Lebih lanjut Sulistyani (2009:55)
menjelaskan bahwa “Organisasi publik sebagai lembaga-lembaga negara, instansi
pemerintah yang memiliki legalitas formal, difasilitasi oleh negara untuk
menyelenggarakan kepentingan rakyat di segala bidang yang sifatnya kompleks.
Organisasi publik bergerak di lapangan pelayanan publik yang merupakan kewajiban
negara sehingga tidak berkaitan dengan kewajiban mencari laba (nonprofit oriented).
Hal ini dipertegas oleh penjelasan Mahsun (2006:6) yang mengatakan bahwa
organisasi nonprofit oriented merupakan organisasi yang bertujuan untuk menyediakan
atau menjual barang dan/atau jasa dengan maksud untuk melayani dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Penjelasan Mahsun (2006) merujuk pada suatu kesimpulan
bahwa pemerintah merupakan organisasi sektor publik terbesar yang berkewajiban
menyediakan barang dan pelayanan publik untuk dinikmati masyarakat secara adil dan
merata sebagai bentuk imbalan tidak langsung atas kewajiban membayar pajak yang
telah mereka lakukan.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga
listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk
keuntungan dan melaksanakan penugasan pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam
rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas (PT Persero). PLN merupakan salah satu contoh organisasi publik yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui tugas-tugas publik yang
diembannya dalam memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat. Contoh lainnya adalah
Bulog. Bulog adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik
pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei
dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan
komoditi pangan dan usaha eceran. Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas
publik dari pemerintah, Bulog tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar
Pembelian untuk gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras
untuk orang miskin (Raskin) dan pengelolaan stok pangan. Bulog sebagai organisasi
publik bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan pokok pangan rakyat termasuk
dalam hal pengadaan beras bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (program
Raskin). Dilihat dari tipe organisasinya sebagai BUMN, baik PLN maupun Bulog
termasuk dalam tipe organisasi public nonprofit. Melalui penjelasan Mahsun (2006:14)
dapat diketahui bahwa organisasi publik nonprofit bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui tugas-tugas publiknya, di samping itu juga memiliki
1.14 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

tujuan mendapatkan laba sebagai tugasnya sebagai BUMN agar terjadi keberlangsungan
organisasi dan memberikan kontribusi pendapatan negara atau daerah. Dalam hal ini
baik PLN maupun Perum Bulog memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, yakni melalui pelaksanaan tugas-tugas publiknya.
Memperhatikan uraian di atas, baik secara konsep maupun contoh konkret dari
organisasi pemerintahan sebagai pelayan masyarakat, kita dapat memahami bahwa
organisasi pemerintah merupakan organisasi pemberi layanan publik. Keterbatasan
dana untuk pembiayaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat menjadi
tanggung jawab dari pemerintah. Terutama dalam hal memberikan pelayanan dasar
untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara sebagai bentuk standar pelayanan
minimal. Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal, seperti pendidikan, kesehatan,
transportasi umum yang bersifat massal, dan lain-lain. Terpenuhinya kebutuhan
masyarakat melalui pelayanan dasar ini merupakan tujuan yang hakiki dari organisasi
pemerintahan.

F. ORGANISASI PEMERINTAHAN DI INDONESIA

Penting bagi kita dalam memahami manajemen pemerintahan pada organisasi


pemerintahan Indonesia, kita harus mengerti dan memahami seperti apa dan bagaimana
bentuk organisasi pemerintahan di Indonesia? Berkaitan dengan konsep organisasi
publik/pemerintahan, ini berkaitan dengan negara atau organisasi negara. Ndraha (2005)
mengutip pendapat Diponolo (1951) berkesimpulan bahwa negara adalah organisasi
kekuasaan. Apa saja yang dilakukan oleh negara itu dalam posisinya sebagai organisasi
pemerintahan. Dalam pandangan Ndraha, organisasi pemerintahan menunjukkan pada
hubungan timbal balik antara berbagai peran yang berlangsung antara pemerintah
dengan yang diperintah. Jadi, organisasi pemerintahan menunjukkan kelompok sasaran
dalam masyarakat sebagai bagian yang menjadi perhatian atas pelaksanaan fungsi
pemerintahan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi
pemerintahan berkaitan dengan fungsi pemerintahan, yang dalam arti luas berkaitan
dengan fungsi negara dalam bidang eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Melalui sistem
dan mekanisme dalam organisasi negara maka ketiga fungsi negara tersebut dapat
dilaksanakan dalam memenuhi pelayanan bagi masyarakat dan menyentuh setiap warga
negara.
Organisasi pemerintahan yang bermakna pelayanan kepada masyarakat secara
langsung dipahami dalam organisasi pemerintahan dalam arti sempit. Dalam hal ini
hanya berkaitan dengan fungsi eksekutif, di luar fungsi legislatif dan yudikatif. Ndraha
(2005:180) menegaskan bahwa adanya klasifikasi fungsi pemerintahan dalam arti
sempit sangat penting dalam upaya standarisasi pemerintahan nasional. Organisasi
dalam bidang eksekutif dikelola oleh perangkat yang disebut kabinet. Di Indonesia yang
IPEM4431 Modul 01 1.15

menganut asas pemerintahan presidensiil, dipimpin oleh seorang presiden. Di sini


presiden adalah kepala bidang eksekutif dalam pemerintahan. Sebagai kepala bidang
eksekutif dalam organisasi pemerintahan, presiden bertanggung jawab dalam
memimpin jalannya penyelenggaraan berbagai urusan pemerintahan untuk
kesejahteraan masyarakat.
Sejak awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sampai saat
ini, organisasi lini pemerintahan bidang eksekutif tersusun dari atas (Kepala
Pemerintahan Nasional) berjenjang ke bawah: provinsi (gubernur), kabupaten/kota
(bupati/wali kota), kecamatan (camat), desa/kelurahan (kepala desa/lurah). Adanya pola
struktur organisasi secara berjenjang ini bertujuan agar penyelenggaraan pemerintahan
dapat berjalan dengan baik. Struktur yang berjenjang menghendaki terjalinnya
hubungan pemerintahan. Hubungan pemerintahan terjalin antara pemerintahan nasional
dengan pemerintahan daerah (provinsi/kabupaten/kota) juga dengan pemerintahan desa.
Dalam organisasi pemerintahan nasional, penyelenggaraan pemerintahan dalam
bidang eksekutif dibedakan ke dalam lembaga kementerian dan lembaga non
kementerian. Seperti halnya organisasi publik pada umumnya, organisasi pemerintahan
nasional tetap menjalankan sistem dan fungsi-fungsi organisasi/manajemen dalam
pelaksanaan tugas dan kewajibannya. Tentu saja fungsi yang dilaksanakannya sesuai
dengan kewenangan urusan yang menjadi tanggung jawabnya. Kementerian adalah
organisasi pemerintahan nasional di bidang eksekutif. Kementerian ada yang
melaksanakan pelayanannya langsung menyentuh warga negara sesuai dengan bidang
urusan pemerintahan, seperti pertanian, kehutanan, kelautan, pekerjaan umum, dan lain-
lain. Kementerian ini memiliki perpanjangan di daerah berbentuk Dinas, Badan, Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), dan sejenisnya. Ada juga kementerian yang tidak
langsung berhubungan langsung dengan pelayanan kepada warga negara, misalnya
khusus melayani kepala negara dan bertindak atas namanya di bidang manajemen.
Contohnya, Kementerian Sekretariat Negara yang bertugas melayani presiden dalam
pelaksanaan urusan pemerintahan. Kementerian Sekretariat Negara
mempunyai tugas menyelenggarakan dukungan teknis dan administrasi serta analisis
urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara untuk membantu presiden dan
wakil presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Contoh lainnya,
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB)
yang memperhatikan masalah Pegawai Negeri Sipil/PNS (Aparatur Sipil Negara/ASN)
dan reformasi birokrasi sebagai upaya memperbaiki birokrasi pemerintahan Indonesia
baik dari aspek kelembagaan maupun birokrasi dan aparaturnya.
Pada tingkat kementerian dan lembaga non kementerian, di dalamnya dibedakan
lembaga struktural dan lembaga non struktural, unsur pimpinan/kepala/menteri, staf dan
lini (unsur pelaksana). Dalam hal pengelolaan unit kerja baik yang struktural maupun
non struktural, pada lembaga kementerian dikoordinasikan oleh Sekretariat Jenderal
(Setjen) Kementerian. Masing-masing struktur dalam organisasi pemerintah di tingkat
nasional akan bersinergi antara satu dan lainnya baik dalam kementerian yang sama
maupun antar kementerian dan lembaga non kementerian.
1.16 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

Pada pemerintahan daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, organisasi


pemerintahan dibentuk dengan tugas dan fungsinya berdasarkan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam hal penyelenggaraan
pemerintahan daerah maka organisasi pemerintah daerah akan dibantu oleh Sekretariat
Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas, Badan, Inspektorat, juga oleh perangkat daerah
kecamatan sampai pada kelurahan/desa. Masing-masing tingkatan organisasi
pemerintahan daerah mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan pelayanan,
pembangunan dan pemberdayaan. Sama halnya dengan pemerintahan nasional,
pemerintahan daerah maupun desa secara sinergi harus berupaya mencapai tujuan dari
penyelenggaraan pemerintahan, yaitu kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata.
Organisasi pemerintahan Indonesia seperti dalam uraian di atas, dari masa ke
masa telah mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan yang
tumbuh di masyarakat, pengaruh situasi internasional juga kebutuhan akan penyesuaian
dalam berpemerintahan terutama percepatan dalam mewujudkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat sesuai dengan amanah UUD 1945. Beberapa perubahan yang
terjadi dalam organisasi pemerintahan Indonesia pada tingkat pemerintahan
nasional/pusat terutama setelah adanya reformasi politik/pemerintahan tahun 1998
maka berbagai kebijakan perundang-undangan Indonesia mengalami penyesuaian dan
perubahan. Secara umum misalnya dengan adanya amandemen UUD 1945, jelas ini
berpengaruh terhadap pola penyelenggaraan pemerintahan. Salah satu contohnya
dengan adanya pemilihan presiden dan anggota legislatif secara langsung.
Pada pemerintahan daerah juga mengalami perubahan dan penyesuaian, terutama
dengan digantikannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Hal yang paling tampak adalah
dilaksanakannya otonomi daerah yang lebih akuntabel sebagai konsekuensi
diterapkannya asas desentralisasi dalam pemerintahan daerah. Secara keorganisasian,
adanya penggantian UU Pemerintah Daerah ini memberikan semangat dan motivasi
baru bagi penyelenggara pemerintahan dan warga masyarakat di daerah. Otonomi
daerah merupakan dorongan bagi mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat di daerah sesuai dengan potensi daerah dan kebutuhan masyarakat di
daerah. Kreativitas dan inisiatif dari segenap komponen pada pemerintahan daerah dan
masyarakat sangat menentukan bagi pencapaian tujuan tersebut. Tujuan utama otonomi
daerah adalah membebaskan pemerintah pusat dari berbagai beban dan menangani
urusan suatu daerah yang sebenarnya dapat diberikan dan bisa diserahkan kepada
pemerintah daerah. Oleh karena itu, pemerintah pusat memiliki kesempatan untuk
mempelajari, merespons, memahami berbagai kecenderungan global dan menyeluruh
serta dapat mengambil manfaat daripadanya.
IPEM4431 Modul 01 1.17

Hal yang sama dengan pemerintah pusat dan pemerintahan daerah, pada tingkat
pemerintahan desa juga mengalami perubahan sejalan dengan ditetapkannya Undang-
Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagai pengganti UU Desa yang
lama. Dalam UU yang baru ini desa diberikan keleluasaan untuk berperan secara aktif
dalam memajukan desanya. Hal ini didukung juga dengan adanya perhatian pemerintah
pusat yang memberikan perhatian pembangunan pada desa dan daerah tertinggal.
Kondisi yang baik ini merupakan energi yang baik untuk mendorong desa menjadi desa
yang maju dan mandiri secara sosial dan ekonomi. Desa diberikan kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kewenangannya sesuai dengan kebutuhan dan prioritas desa.
Dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, paradigma pembangunan
desa telah mengalami perubahan konsep dan spirit dari era-era sebelumnya, dari spirit
“Membangun Desa” menjadi “Desa Membangun”. Perbedaannya, “Desa Membangun”
menempatkan desa sebagai subjek pembangunan, di mana desa dapat merencanakan
sendiri, melaksanakan sendiri, dan memberdayakan sendiri masyarakatnya. Sedangkan,
pemerintah yang lebih tinggi bertugas memperkuat, memonitor, dan
mengawasi. Sedangkan dalam spirit masa lalu, keberadaan desa dijadikan hanya
sebagai objek pembangunan.
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi
pemerintahan di Indonesia telah mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Dorongan perubahan yang
disebabkan adanya perubahan konstitusi dan perundang-undangan memberikan peluang
negara Indonensia menjadi lebih baik pada penyelenggaraan pemerintahan baik di
tingkat nasional/pusat, daerah, dan desa.

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah


latihan berikut!

1) Kemukakan konsep organisasi sehingga tampak pentingnya organisasi dalam


kehidupan manusia! Diskusikan dengan teman-teman Anda saat mengikuti
tutorial tatap muka dan/atau tutorial online!
2) Kemukakan perbedaan konsep organisasi publik/pemerintahan dengan organisasi
private (swasta)! Diskusikan dengan teman-teman Anda saat mengikuti tutorial
tatap muka dan atau tutorial online!
3) Terdapat beberapa ciri-ciri dari organisasi publik/pemerintahan, silakan
diskusikan dengan teman-teman Anda saat mengikuti tutorial tatap muka
dan/atau tutorial online!
1.18 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

4) Dalam berbagai pendapat dikemukakan bahwa organisasi publik/pemerintahan


lebih berorientasi pada pelayanan bagi masyarakat. Diskusikan dengan teman-
teman Anda saat mengikuti tutorial tatap muka dan/atau tutorial online!
5) Dalam pemerintahan Indonesia, organisasi publik/pemerintahan dipahami
sebagai organisasi yang menjalankan pemerintahan eksekutif mulai dari
pemerintahan nasional, pemerintahan daerah, dan pemerintahan desa. Diskusikan
dengan teman-teman Anda saat mengikuti tutorial tatap muka dan/atau tutorial
online!

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Organisasi merupakan sekumpulan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Di dalamnya ada sekumpulan orang,
ada aktivitas kerja, dan ada tujuan yang hendak dicapai bersama.
2) Simak kembali perbedaan organisasi publik dan organisasi private/swasta seperti
dikemukakan oleh Mardiasmo.
3) Simak dan pahami kembali ciri-ciri dari organisasi publik/pemerintahan.
4) Simak kembali beberapa pendapat yang menguraikan mengenai organisasi
publik/pemerintah sebagai organisasi yang melayani masyarakat.
5) Simak kembali makna pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 dan
makna pemerintahan daerah berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan makna pemerintahan desa berdasarkan UU No. 06
Tahun 2014 tentang Desa.

Organisasi sebagai konsep dipahami sebagai sekumpulan orang yang memiliki


aktivitas bersama untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berangkat dari konsep organisasi ini maka organisasi publik/pemerintahan sebagai
organisasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat tanpa memperhatikan keuntungan. Berbeda dengan organisasi swasta, ia
berorientasi pada laba/keuntungan dari organisasinya.
Dalam organisasi pemerintahan Indonesia, organisasi publik dipahami sebagai
organisasi pemerintahan yang bertanggung jawab dan berkewajiban dalam
menyelenggarakan pemerintahan di bidang eksekutif. Pelaksanaan pemerintahan
bidang eksekutif meliputi pelaksanaan fungsi pemerintahan dalam pelayanan kepada
masyarakat, pembangunan dan pemberdayaan.
Organisasi pemerintahan Indonesia diselenggarakan pada beberapa tingkatan.
Secara garis besar terdapat empat tingkatan dalam penyelenggaraan organisasi
pemerintahan Indonesia, yaitu pemerintah nasional (pemerintah pusat), pemerintah
daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah desa/kelurahan.
IPEM4431 Modul 01 1.19

Adanya perubahan dalam perundang-undangan yang berhubungan dengan


penyelenggaraan politik dan pemerintahan telah mengubah organisasi pemerintahan di
Indonesia ke arah yang lebih baik. Organisasi pemerintahan pada setiap tingkatan
memiliki peluang untuk berinisiatif dan berkreasi dalam upaya mewujudkan tujuan
berpemerintahan yang ditetapkan dalam undang-undang dan/atau peraturan daerah.

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Pengertian sederhana dari konsep organisasi adalah ….


A. sekumpulan orang
B. perkumpulan dari dua orang atau lebih
C. orang-orang yang berkumpul bersama
D. bentuk perserikatan manusia untuk pencapaian suatu tujuan bersama yang
telah ditetapkan sebelumnya

2) Organisasi publik/pemerintahan berorientasi pada ….


A. laba/keuntungan yang besar
B. pelayanan kepada masyarakat
C. memenuhi kepentingan penguasa
D. melaksanakan kewajiban kelompok orang

3) Jika dilihat dari struktur organisasinya maka organisasi publik/pemerintahan


bercirikan ….
A. fleksibel
B. birokratis/kaku
C. sederhana
D. campuran

4) Berikut ciri-ciri dari organisasi publik, kecuali ….


A. melakukan aktivitas pekerjaan secara bebas
B. tugas-tugasnya lebih kompleks
C. lebih banyak menghadapi masalah dalam implementasi keputusannya
D. mempekerjakan lebih banyak pegawai dengan motivasi beragam

5) Organisasi pemerintahan Indonesia merupakan organisasi yang secara konstitusi


melaksanakan fungsi pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Berikut merupakan salah satu timgkatan dalam pemerintahan
Indonesia adalah pemerintah ….
A. luar negeri
B. yang berkuasa
1.20 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

C. nasional/pusat
D. berdaulat

Pilihlah jawaban yang benar berikut jika:


A. (1) dan (2) benar
B. (1) dan (3) benar
C. (2) dan (3) benar
D. (1), (2), dan (3) benar

6) Berikut merupakan salah satu ciri-ciri dari organisasi publik/pemerintahan ….


(1) berorientasi pada laba/keuntungan
(2) bertujuan untuk memberikan pelayanan masyarakat
(3) sebagai organisasi yang melaksanakan fungsi pemerintahan

7) Pendirian organisasi publik bertujuan secara optimal bagi peningkatan hal-hal


berikut ….
(1) kesejahteraan rakyat
(2) pelayanan masyarakat yang adil dan baik
(3) aparatur pemerintah yang berkualitas

8) Salah satu contoh organisasi publik/pemerintahan adalah ….


(1) Perusahan Listrik Negara (PLN)
(2) PT Kereta Api Indonesia
(3) perusahaan air minum kemasan

9) Berikut ini merupakan organisasi pemerintahan Indonesia dalam melaksanakan


fungsi pemerintahan berdasarkan tingkatan ….
(1) pemerintah nasional/pusat
(2) pemerintah luar negeri
(3) pemerintah daerah kabupaten/kota

10) Organisasi pemerintah desa termasuk ke dalam kategori organisasi pemerintahan


Indonesia karena ….
(1) berorientasi untuk mendapatkan keuntungan negara
(2) bertujuan untuk memberikan pelayanan masyarakat di desa
(3) sebagai unsur pelaksana fungsi pemerintahan di tingkat desa
IPEM4431 Modul 01 1.21

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
1.22 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

Kegiatan
Belajar

Konsep Manajemen
Pemerintahan 2
P ada Kegiatan Belajar 2 ini, kita akan membahas mengenai konsep manajemen
publik/pemerintahan. Melanjutkan pada pemahaman atas organisasi pemerintahan
yang telah dibahas pada Kegiatan Belajar 1 maka pembahasan konsep manajemen
pemerintahan merupakan aktivitas dinamis dalam organisasi. Fokus manajemen
pemerintahan adalah strategi yang diciptakan untuk menyelesaikan masalah yang ada
di lingkungan eksternal dan internal dalam organisasi publik/pemerintah sehingga
tujuan organisasi pemerintahan dapat dicapai. Berikut dapat kita kaji pembahasan yang
lebih luas mengenai manajemen pemerintahan.

A. MANAJEMEN PEMERINTAHAN

Konsep manajemen publik atau manajemen pemerintahan banyak dijelaskan oleh


para ahli yang konsen dalam kajian manajemen publik atau manajemen pemerintahan.
Ada juga dalam pembahasan ilmu manajemen atau organisasi manajemen. Penekanan
setiap ahli yang berpendapat berbeda-beda. Tergantung pada sudut pandang, latar
belakang, dan pendekatan yang dilakukan dalam memberikan definisi tersebut. Untuk
memahami apa itu manajemen publik maka kita ada baiknya mengerti dulu konsep
manajemen. Gibson, Donelly, dan Ivancevich (1996:4) mendefinisikan manajamen:
“Suatu proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk mengkoordinasikan
berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bisa dicapai apabila satu
individu bertindak sendiri”. Makna yang didapat dari definisi tersebut bahwa
manajemen merupakan aktivitas bersama untuk mencapai hasil yang telah disepakati
bersama. Dalam manajemen mengandung kerja sama antara individu yang ada di
dalamnya. Koordinasi dan pengaturan orang-orang dalam organisasi dilakukan melalui
manajemen.
Selanjutnya terkait dengan pembahasan manajemen publik, dari berbagai sumber
yang ditelaah semuanya merujuk bahwa pada dasarnya public management atau
manajemen publik, yaitu aktivitas di dalam instansi pemerintah atau organisasi
pemerintah. Overman dalam Keban (2004:85), mengemukakan bahwa manajemen
publik bukanlah manajemen ilmiah, meskipun sangat dipengaruhi oleh manajemen
ilmiah. Manajemen publik bukanlah analisis kebijakan, bukan juga administrasi publik,
merefleksikan tekanan-tekanan antara orientasi rational-instrumental pada satu pihak,
IPEM4431 Modul 01 1.23

dan orientasi politik kebijakan di pihak lain. Public management adalah suatu studi
interdisipliner dari aspek-aspek umum organisasi dan merupakan gabungan antara
fungsi manajemen, seperti planning, organizing, dan controlling satu sisi, dengan
sumber daya manusia (SDM), keuangan, fisik, informasi, dan politik di sisi lain.
Berdasarkaan pendapat Overman tersebut, Ott, Hyde, dan Shafritz (1991),
mengemukakan bahwa “manajemen publik dan kebijakan publik merupakan dua bidang
administrasi publik yang tumpang tindih”. Untuk membedakan keduanya secara jelas
maka dapat dikemukakan bahwa kebijakan publik merefleksikan sistem otak dan syaraf,
sementara manajemen publik mempresentasikan sistem jantung dan sirkulasi dalam
tubuh manusia. Dengan kata lain, manajemen publik merupakan proses menggerakkan
SDM dan non SDM sesuai perintah kebijakan publik. Sedangkan menurut Ramto
(1997:14) manajemen pemerintahan (public management) adalah faktor utama dalam
suatu administrasi publik (public administration) untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan sarana dan prasarana yang ada, termasuk organisasi serta sumber
dana dan sumber daya yang tersedia.
Dengan demikian, manajeman pemerintahan, tidak lain adalah faktor upaya
dalam suatu organisasi pemerintahan. Upaya tersebut diwujudkan dalam berbagai aspek
kehidupan dan penghidupan warga negara dan masyarakatnya (Kristiadi, 1994:23).
Upaya dalam hal ini adalah kegiatan pemerintah yang disebut pemerintahan atau
kegiatan memerintah. Manajemen pemerintahan berarti proses penggerakan oleh
pemerintah dalam melaksanan fungsi pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan
untuk mencapai tujuan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk lebih memberikan pemahamam kepada kita mengenai manajemen
pemerintahan, dapat dilihat pada contoh penyelenggaraan fungsi pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemerintah. Misalnya saja, pembangunan infrastruktur berupa jalan
raya yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lain pada satu wilayah provinsi,
seperti Papua maka dipastikan sangat memerlukan adanya manajemen pemerintahan.
Dalam pembangunan tersebut diperlukan penggerakan oleh pemerintah pusat dan
pemerintah daerah provinsi. Manajemen pemerintahan akan berjalan sedemikian rupa
sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya sehingga target dapat dicapai
sesuai waktu yang telah ditentukan. Melalui manajemen pemerintahan ini dapat kita
lihat pula banyak pembangunan infrastruktur bagi masyarakat Indonesia di berbagai
daerah telah menunjukkan hasil yang baik.
Berdasarkan keseluruhan uraian pada manajemen pemerintahan ini, kita semakin
tahu dan kita dapat menyimpulkan bahwa manajemen pemerintahan memiliki makna
bahwa melalui penggerakan sebagai fungsi yang utama dan penting dari manajemen
pemerintahan. Penggerakan organisasi dan unsur-unsur yang ada di dalamnya
menjadikan organisasi pemerintahan mampu mewujudkan tujuan yang ditetapkan.
1.24 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

B. KARAKTERISTIK MANAJEMEN PEMERINTAHAN

Karakteristik itu berarti ciri-ciri yang bisa mengandung makna dari sesuatu
setelah hal-hal tersebut dimengerti dan dipahami secara menyeluruh. Karakteristik
merupakan sesuatu yang khas dari sesuatu hal sehingga kita mudah mengenalinya.
Demikian pula dengan manajemen publik, ia memiliki karakteristik tertentu sehingga
dengan karakteristik tersebut bisa dibedakan dengan manajamen umum atau manajemen
private (swasta). Menurut Islamy (2004:56) pada hakikatnya manajemen
publik/pemerintahan memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Manajemen publik merupakan bagian yang sangat penting dari administrasi
publik (yang merupakan bidang kajian yang lebih luas) karena administrasi
publik tidak membatasi dirinya hanya pada pelaksanaan manajemen
pemerintahan saja, tetapi juga mencakup aspek politik, sosial, kultural, dan
hukum yang berpengaruh pada lembaga-lembaga publik.
2. Manajemen publik berkaitan dengan fungsi dan proses manajemen yang berlaku
baik pada sektor publik (pemerintahan), maupun sektor di luar pemerintahan
yang tidak bertujuan mencari untung (nonprofit sector).
3. Manajemen publik memfokuskan atau mengarahkan administrasi publik sebagai
suatu profesi dan manajernya sebagai praktisi dari profesi tersebut.
4. Manajemen publik berkaitan dengan kegiatan internal (internal operations) dari
organisasi pemerintahan maupun sektor non pemerintahan yang tidak bertujuan
mencari untung.
5. Manajemen publik secara spesifik menyuarakan tentang bagaimanakah
organisasi (organizational how to) publik melaksanakan kebijakan publik.

Berdasarkan penjelasan di atas, dari Islamy dapat disimpulkan bahwa prinsip-


prinsip manajemen dalam sektor swasta diadopsi ke dalam manajemen sektor publik.
Hal ini seiring dengan pergeseran paradigma dalam manajemen pemerintahan. Prinsip-
prinsip manajemen publik diambil sebagian atau banyak dari manajemen sektor swasta
untuk pemenuhan kebutuhan publik. Hal tersebut dilakukan oleh pemerintah yang
menginginkan perubahan yang berorientasi pada kepentingan publik dan lebih fleksibel,
seperti penerapan e-government dan smartcity.
Karakteristik dari manajemen pemerintahan harus tetap dijaga dan dipertahankan
dalam pelaksanaannya agar tidak menyimpang dari tujuan organisasi pemerintahan.
Terkadang dalam praktiknya, manajemen pemerintahan yang sedang dijalankan dengan
baik mendapatkan masalah atau kendala, misalnya dengan adanya oknum tertentu yang
melakukan pelanggaran tindakan korupsi dari dana program atau kegiatan organisasi
pemerintahan. Jika hal seperti ini terjadi maka dengan segera organisasi pemerintahan
mengembalikan manajemen pemerintahan pada keadaan semula yang ideal. Penanaman
nilai-nilai yang baik, seperti disiplin anggaran, jujur, dan akuntabel kepada Aparatur
Sipil Negara penting dilakukan.
IPEM4431 Modul 01 1.25

Terkait dengan karakteristik dari manajemen pemerintahan, selanjutnya dalam


pendapat yang serupa, Islamy (2003:54−56) menjelaskan bahwa doktrin utama dari
manajemen publik sebagai berikut.
1. Fokus utamanya pada aktivitas manajemen penilaian kinerja dan efisiensi, bukan
pada kebijakan.
2. Memecah birokrasi publik ke dalam unit-unit di bawah yang terkait langsung
dengan pengguna pelayanan.
3. Pemanfaatan ‘pasar semu’ dan ‘kontrak kerja’ untuk menggalakan persaingan.
4. Pengurangan anggaran pemerintah.
5. Penggunaan gaya manajemen yang lebih menekankan pada sasaran akhir,
kontrak jangka pendek, intensif anggaran dan kebebasan melaksanakan
manajemen.

Memperhatikan pendapat dari Islamy tersebut di atas, semakin memberikan


gambaran kepada kita bahwa terdapat aspek penting dari manajemen pemerintahan
yang harus menjadi perhatian bagi pimpinan dan unsur di dalam organisasi
pemerintahan. Hal penting tersebut bahwa karakteristik manajemen kinerja dan efisiensi
perlu diperhatikan. Artinya manajemen pemerintahan harus berupaya seefisien
mungkin dalam menjalankan organisasi pemerintahan, tetapi kinerja organisasi mampu
mencapai target atau tujuan yang telah ditetapkan.

C. PARADIGMA MANAJEMEN PUBLIK/PEMERINTAHAN

Paradigma dalam pemahaman awam bermakna sebagai cara pandang atau cara
orang memandang atas suatu objek. Bisa juga kita menyebutnya sebagai pendapat atau
pandangan dari orang-orang atas suatu objek tertentu sehingga orang tersebut mampu
menjelaskan secara jelas ciri, sifat atau apa pun tentang objek yang dilihatnya tersebut.
Bagaimana kita menjelaskan paradigma dalam manajemen publik/pemerintahan?
Untuk itu kita menyebutnya sebagai pendapat dari hasil pemikiran para ahli mengenai
manajemen pemerintahan. Dalam perkembangan keilmuan dan metodologi ilmu
pemerintahan, paradigma manajemen pemerintahan bisa kita jelaskan berdasarkan tiga
kategori, yaitu Old Public Administration (OPA); New Public Management (NPM);
dan New Public Service (NPS). Mari kita kupas satu per satu agar lebih jelas dalam
memaknai ketiga kategori tersebut.

1. Old Public Administration


Wilson dalam Thoha (2008:72−73) mengemukakan konsep pemerintahan dalam
konsep Old Public Administration (yang kemudian dikenal dengan OPA) mempunyai
tugas melaksanakan kebijakan dan memberikan pelayanan yang pada pelaksanaannya
dilaksanakan dengan netral, profesional, dan lurus mengarah pada tujuan yang telah
ditetapkan.
1.26 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

Setidaknya ada dua tema kunci memahami OPA yang telah dikemukakan oleh
Wilson. Pertama, ada perbedaan yang jelas antara politik dengan administrasi.
Perbedaan itu dikaitkan dengan akuntabilitas yang harus dijalankan oleh pejabat terpilih
dan kompetensi yang netral dimiliki oleh administrator. Kedua, adanya perhatian untuk
menciptakan struktur dan strategi pengelolaan administrasi yang memberikan hak
organisasi publik dan manajernya yang memungkinkan untuk menjalankan tugas-tugas
secara efektif dan efisien.
Terkait dengan ciri dan karakteristik dari konsep Old Public Administration
dijelaskan oleh (Thoha, 2008:73−74) sebagai berikut.
a. Titik perhatian pemerintah terletak pada jasa pelayanan yang diberikan langsung
melalui instansi-instansi pemerintah yang berwenang.
b. Public policy dan administration berkaitan dengan merancang dan melaksanakan
kebijakan-kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan politik.
c. Administrasi publik hanya memainkan peran yang lebih kecil dari proses
pembuatan kebijakan-kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan politik.
d. Upaya memberikan pelayanan harus dilakukan oleh para administrator yang
bertanggung jawab kepada pejabat politik.
e. Para administrator bertanggung jawab kepada pemimpin politik yang dipilih
secara demokratis.
f. Program-program kegiatan diadministrasikan secara baik melalui garis hierarki
organisasi dan dikontrol oleh para pejabat dari hierarki atas organisasi.
g. Nilai-nilai utama (the primary values) dari administrasi publik adalah efisiensi
dan rasionalitas.
h. Administrasi publik dijalankan sangat efisien dan sangat tertutup karena itu
warga negara keterlibatannya amat terbatas.
i. Peran dari administrasi publik dirumuskan secara luas.

Memperhatikan pendapat Thoha tersebut tampak bahwa orientasi dari OPA


belum sepenuhnya kepada masyarakat sebagai penerima layanan dari organisasi
pemerintah. Hal tersebut dapat kita perhatikan dari poin pertama pendapat Thoha bahwa
perhatian pemerintah terletak pada jasa pelayanan yang diberikan langsung melalui
instansi-instansi pemerintah yang berwenang. Di sini penekanannya kepada instansi
atau organisasi pemerintah yang memiliki kewenangan atau wewenang dalam urusan
pemerintahan tertentu. Masyarakat belum dijadikan sebagai mitra yang bisa
memberikan masukan bagi perbaikan manajemen pemerintahan, padahal organisasi
pemerintahan memiliki keterbatasan dalam melaksanakan kewenangannya tersebut.
Artinya memerlukan peranan dan partisipasi masyarakat atau pihak lainnya agar
pelaksanaan fungsi pemerintahan dapat terlaksana lebih baik lagi.
Contoh lain yang menarik dari OPA berdasarkan pendapat Thoha, dapat kita lihat
pernyataan pada nomor 4 bahwa upaya memberikan pelayanan harus dilakukan oleh
para administrator yang bertanggung jawab kepada pejabat politik. Di sini terdapat
IPEM4431 Modul 01 1.27

kalimat ‘bertanggung jawab kepada pejabat politik’. Jika dikaitkan dengan pemahaman
ilmu pemerintahan maka menjadi tidak tepat jika organisasi pemerintahan yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat harus bertanggung jawab sepenuhnya
kepada pejabat politik. Mengapa demikian? Karena dalam pelayanan pemerintah yang
dilakukan jelas diberikan kepada masyarakat. Dengan demikian, justru pemerintah yang
memberikan pelayanan, pertama harus bertanggung jawab kepada masyarakat yang
dilayaninya dengan cara memberikan informasi yang akuntabel dan diterima oleh
masyarakat yang dilayani.
Berdasarkan penjelasan melalui kupasan beberapa nomor di atas, kita dapat
melihat bahwa OPA dalam perkembangannya sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan
dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Oleh karena itu, OPA kemudian
digantikan dengan pola baru dalam manajemen publik/pemerintahan menjadi New
Public Management (NPM) atau kalau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai
Manajemen Pemerintahan Baru.

2. New Public Management


Melanjutkan pembahasan pada OPA yang telah kita kaji di atas, organisasi sektor
publik/pemerintahan sering digambarkan sebagai organisasi yang kaku, tidak inovatif,
minim kualitas, dan beberapa kritikan lainnya hingga memunculkan sebuah gerakan
reformasi di sektor publik, yaitu dengan adanya konsep New Public Management
(NPM). Perubahan ini merupakan upaya perbaikan dalam pola manajemen
pemerintahan. Tujuannya tiada lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
Ditinjau dari perspektif historis, istilah New Public Management pada awalnya
dikenalkan di Eropa tahun 1980-an dan 1990-an sebagai reaksi terhadap tidak
memadainya model administrasi publik tradisional (Mahmudi, 2010:33−34). Konsep
OPA perlahan tergantikan dengan konsep NPM yang mampu menjawab adanya
tuntutan masyarakat yang semakin besar agar sektor publik dapat manghasilkan produk
(barang/jasa) yang memiliki kualitas lebih baik atau minimal sama dengan yang
dihasilkan sektor swasta. Diungkapkan oleh Islamy (2003:55−56) bahwa paradigma
manajemen publik mengkritisi nilai-nilai administrasi publik yang dianggap
fundamental dengan menegaskan beberapa hal berikut.
a. Birokrasi bukanlah satu-satunya penyedia atas barang dan jasa publik karena
sesuai dengan prinsip generic management yang fleksibel, sektor swasta telah
lama menjadi pionir dalam menyediakan juga barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat.
b. Sistem manajemen swasta yang fleksibel itu bisa diterapkan atau diadopsi oleh
sektor publik.
c. Peran ganda sektor publik di bidang politik dan administrasi yang telah lama
terjadi bisa lebih terwujud di dalam paradigma baru, manajemen publik.
d. Akuntabilitas publik dapat diwujudkan secara lebih nyata.
1.28 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

Jika kita melihat uraian dari Islamy di atas, menunjukkan bahwa perubahan besar
terjadi dalam manajemen pemerintahan. Pola lama melalui manajemen tradisional
(OPA) sudah beralih pada pola baru dalam manajemen. Hal yang paling tampak pada
perubahan baru tersebut adalah dengan diadopsinya sistem manajemen swasta, terutama
hal-hal yang relevan ke dalam manajemen publik/pemerintahan. Seperti kita ketahui
bahwa dalam organisasi swasta atau perusahaan swasta, ia menggunakan pola
manajemen yang fleksibel dan menjadikan masyarakat/konsumen sebagai pihak yang
berperanan penting dalam memajukan perusahaan. Dari konsumen perusahaan
mendapatkan koreksi dan masukan untuk memperbaiki manajemen supaya lebih baik
lagi. Hal ini berbeda dengan pola manajemen tradisional yang menekankan pada
organisasi pemerintah sebagai pemegang kendali dalam menentukan pelayanan kepada
masyarakat. Dalam manajemen lama, masyarakat diposisikan sebagai objek penerima
dan pemerintah sebagai pihak yang dominan.
Hal lainnya yang penting dari NPM adalah akuntabilitas dalam penyelenggaraan
organisasi pemerintahan. Melalui dipergunakannya NPM dalam organisasi
pemerintahan maka akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dapat diwujudkan.
Akuntabilitas bermakna sebagai pertanggungjawaban yang disampaikan oleh organisasi
pemerintahan kepada pemangku kepentingan, terutama kepada masyarakat. Dalam hal
ini, melalui akuntabilitas menunjukkan bahwa organisasi pemerintah memposisikan
masyarakat sebagai unsur penting bagi kemajuan organisasi dan bagi pencapaian tujuan
organisasi. Masyarakat diposisikan sebagai subjek yang sekaligus mitra bagi
pemerintah. Dari masyarakat pemerintah akan mendapatkan sejumlah informasi,
masukan, usulan, dan koreksi atas pelaksanaan manajemen yang dilakukan sehingga
pencapaian efisiensi dan efektivitas organisasi pemerintahan dapat dicapai.
Contoh adanya perubahan dari pola manajemen tradisional menjadi NPM di
Indonesia misalnya dengan adanya model pelayanan terpadu. Apakah model pelayanan
terpadu satu atap atau satu pintu dalam hal pelayanan perizinan tertentu. Melalui
pelayanan yang demikian, masyarakat yang dilayani tidak lagi harus datang ke beberapa
instansi pemerintah untuk mengurus perizinan, cukup datang ke lembaga/badan/dinas
yang memberikan pelayanan terpadu satu atap maka ia mendapatkan pelayanan yang
lebih cepat dan lebih murah karena pelayanan diberikan hanya satu tempat. Model
seperti ini merupakan pola baru dalam manajemen pemerintahan dan melalui NPM
dalam pelayanan pada instansi pemerintahan memiliki dampak yang sangat baik bagi
perkembangan perekonomian masyarakat karena masyarakat mendapatkan kemudahan
dalam memperoleh perizinan terkait dengan pendirian usaha mereka. Dengan demikian,
jelas bahwa NPM sangat baik bagi peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan.

3. New Public Service


Periode ketiga dalam perkembangan manajemen publik, yaitu periode New
Public Service atau NPS. Pola baru dalam manajemen pemerintahan ini lebih
memperhatikan kualitas pelayanan kepada masyarakat dari berbagai aspek. Berbeda
IPEM4431 Modul 01 1.29

dengan konsep model klasik dan NPM, konsep NPS adalah konsep yang menekankan
berbagai elemen. Walaupun demikian, NPS mempunyai normatif model yang dapat
dibedakan dengan konsep-konsep lainnya. Thoha (2008:84) menyatakan bahwa ide
dasar dari NPS dibangun dari konsep-konsep: (1) teori democratic citizenship;
(2) model komunitas dan civil society; (3) organisasi humanism; (4) postmodern ilmu
administrasi publik. Berdasarkan pendapat dari Thoha tersebut tampak bahwa
manajemen pemerintahan tidak semata mengutamakan kualitas dalam pelayanannya
melainkan juga perlu memperhatikan aspek lainnya yang penting. Misalnya saja, dalam
pernyataan Thoa ada pernyataan ‘organisasi humanism’, ini memiliki makna bahwa
organisasi pemerintahan yang dibangun dan dikembangkan harus memperhatikan
kepedulian terhadap manusia. Artinya nilai-nilai kemanusiaan menjadi poin yang
diperhatikan. Pelayanan yang berkualitas dengan memberikan perhatian kepada
kemanusiaan. Dalam hal ini pelayan pemerintahan tidak hanya berhenti pada perasaan
‘simpati’ terhadap masyarakat yang dilayani, melainkan juga harus semakin
menumbuhkan perasaan ‘empati’ kepada masyarakat. Setiap aparatur sipil negara yang
melayani masyarakat harus memiliki kepedulian dan menjadikan apa yang dirasakan
oleh masyarakat ia juga merasakannya. Oleh karena itu, konsep pelayanan pemerintah
pada era NPS, dikenal dengan konsep pelayanan prima (pelayanan terbaik).
Apa yang dimaksud dengan pelayanan prima pada NPS? Secara sederhana kita
dapat mengambil contoh ketika seorang nenek tua datang kepada instansi pemerintah
untuk mengurus surat keterangan miskin kepada pemerintah desa/kelurahan maka di
tempat pelayanan tersebut perlu menyediakan kursi/tempat khusus bagi orang tua renta
agar nenek tersebut merasa nyaman saat menunggu pelayanan tersebut selesai. Contoh
lainnya, disediakannya fasilitas untuk kaum difabel (cacat) pada lembaga pemerintah
yang memberikan pelayanan. Uraian ini merupakan contoh sederhana dalam NPS pada
pelaksanaan manajemen pemerintahan. Silakan Saudara kaji kasus yang terdapat dalam
box berikut.
1.30 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

Inovasi Pelayanan Publik:


Percepatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Inovasi pelayanan publik dikatakan sebagai inisiatif terobosan dari


instansi/lembaga publik dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan
publik. Inisiatif terobosan tersebut terletak pada kebaruan (novelty). Prinsip
kebaruan tersebut dibedakan dengan inovasi dalam teknologi yang merupakan
keunikan yang khas berbeda dengan yang lain. Kebaruan boleh merupakan
pengembangan dari inovasi pelayanan publik yang telah ada karena inovasi
pelayanan publik terus diperbarui dan bahkan ditiru dengan cara melakukan
replikasi. Dengan bahasa populer replikasi inovasi pelayanan publik
dilakukan dengan proses yang mudah, yaitu amati, tiru, dan modifikasi atau
disingkat dengan ATM.
Pemikiran inovasi pelayanan publik tidak lepas dari masih lambatnya
peningkatan kualitas publik sebagai wujud dari reformasi birokrasi, sementara
itu proses reformasi birokrasi yang sekarang sedang berlangsung dilakukan
oleh Pemerintah yang mencita-citakan Pemerintahan Kelas Dunia (World
Class Government) diharapkan tercapai pada tahun 2025. Inovasi pelayanan
publik idealnya harus tumbuh dari budaya organisasi karena diharapkan akan
berkembang dan berkelanjutan mendorong percepatan peningkatan kualitas
pelayanan publik. Untuk pertama kali, Kementerian PANRB “memaksa” agar
inovasi pelayanan publik tersebut terus bergulir menuju tumbuh sebagai
budaya organisasi melalui penerapan kebijakan “One Agency, One
Innovation”, yaitu setiap kementerian/lembaga dan pemerintah daerah wajib
untuk menciptakan minimal 1 (satu) inovasi pelayanan publik setiap tahun
yang sejalan dengan kewajiban memunculkan “Quick Wins” sebagai
persyaratan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
Penelitian Muhammad Imanuddin (Disertasi, 2015) terhadap inovasi
pelayanan publik di Indonesia menyimpulkan, menciptakan inovasi bagi
institusi/lembaga publik di Indonesia sebenarnya perkara gampang karena
aspek pendorong dalam organisasi pemerintah lebih besar dari aspek
penghambatnya. Aspek pendorong organisasi ditunjukkan oleh indikator
kekuatan (stengthening) dan peluang (opportunity) dibandingkan dengan
aspek penghambatnya ditunjukkan oleh kelemahan (weakness) dan ancaman
(threath) berkisar antara 65%:35%. Institusi/lembaga publik pada dasarnya
mempunyai kekuatan dan peluang yang lebih baik dalam menciptakan inovasi
karena mereka mempunyai SDM dan anggaran yang relatif lebih baik serta
jaringan kerja yang memadai. Jadi, perkara menciptakan inovasi pelayanan
publik bagi para pejabat sebenarnya modalnya sudah ada, tinggal maunya saja.
Peranan pimpinan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah menjadi
IPEM4431 Modul 01 1.31

penting dalam mendorong pimpinan satuan kerja yang ada di bawahnya agar
tidak ragu-ragu berpikir kreatif dan menciptakan inovasi pelayanan publik.

Inovasi Pelayanan Publik Indonesia Berkelas Dunia

Di balik rendahnya kualitas pelayanan publik yang sering dipersepsikan


masyarakat Indonesia ternyata telah mendulang prestasi internasional yang
paling bergengsi, yaitu mendapatkan tempat terhormat dalam ajang kompetisi
internasional pelayanan publik yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-
Bangsa bernama United Nation Publik Service Award (UNPSA). Sejak tahun
2005, institusi/lembaga pelayanan publik Indonesia dicalonkan mengikuti
UNPSA. Baru tahun 2014 memperoleh apresiasi dari lembaga kompetisi
internasional tersebut dengan menempatkan 5 finalis. Prestasi ditorehkan
kembali pada tahun 2015 dengan menempatkan 2 inovasi pelayanan publik
Indonesia, yaitu “Memperkuat Kemitraan Antara Dukun Beranak dan Tenaga
Paramedis: Menurunkan Kematian Anak dan Ibu Melahirkan Kabupaten Aceh
Singkil serta Pelayanan Terpadu Pengentasan Kemiskinan Kabupaten Sragen”
masing-masing sebagai runner-up pada Kategori “Improving the delivery of
Publik Services” dan Kategori “Promoting Whole of Government Approaches
in the Information Age”. Prestasi dalam 2 tahun terakhir ini tidak lepas dari
peran Kementerian PANRB bekerja sama dengan lembaga mitra
pembangunan di Indonesia mulai dari pendampingan dan pencalonan.
Angka kematian anak dan ibu melahirkan di Kabupaten Aceh Singkil
termasuk tinggi di Provinsi Aceh. Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil
berhasil menekan angka kematian anak dan ibu melahirkan: 5 kematian ibu
dan 11 kematian bayi pada tahun 2012 serta 2 kematian ibu di tahun dan 10
kematian bayi pada tahun 2013. Kemitraan ini telah berhasil menurunkan
kematian bayi dan ibu melahirkan, salah satunya di Kecamatan Suro menjadi
0. Inisiatif kemitraan ini adalah melarang dukun beranak untuk menangani
persalinan, kecuali bermitra dengan bidan setempat. Dengan cara ini peran
dukun beranak sebagai tenaga persalinan tradisional masih dihargai.
Pemerintah Kabupaten Sragen memberikan pelayanan yang lebih
mudah kepada masyarakatnya yang miskin dengan menyelesaikan persoalan
yang dihadapi oleh warganya dalam suatu pelayanan satu pintu (one stop
service). Pelayanan tersebut meliputi bantuan kesehatan untuk orang miskin,
bantuan pendidikan untuk orang miskin, dan bantuan modal untuk orang
miskin. Dengan cara ini orang miskin dimudahkan memperoleh bantuan dari
pemerintah daerah, hanya dengan satu kali datang semua bantuan yang
diperlakukan secara terpadu diberikan. Warga miskin di kabupaten diberi
kartu orang miskin yang dinamakan “Kartu Saraswati” untuk memudahkan
memperoleh bantuan segera pelayanan kesehatan, sosial ekonomi dan “Kartu
1.32 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

Sintawati” untuk bantuan pelayanan pendidikan. Melalui program


penanggulangan kemiskinan secara terpadu Pemerintah Kabupaten Sragen, di
antaranya telah mendistribusikan 309.145 “Kartu Saraswati” yang
dimanfaatkan oleh 151.460 pasien orang miskin di puskesmas dan 17.590
pasien orang miskin di Rumah Sakit Sragen, di antaranya 126 pasien gagal
ginjal dan 530 pasien gangguan jiwa.
Di bidang kesejahteraan telah diberikan 6.718 hibah perumahan dan
5.002 amal pemakaman serta 15 orang magang di Jepang.

Menjadi Model Perubahan

Top Inovasi Pelayanan Publik Indonesia terpilih melalui serangkaian


seleksi proposal dan wawancara serta berhasil membuktikan inovasi tersebut
telah direplikasi oleh institusi/lembaga lain, seperti Goverment Resources
Management System (GRMS) Kota Surabaya. Wali kota Surabaya
menggunakan aplikasi GRMS berbasis web dapat memantau di mana saja
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kota Surabaya sampai
kepada pelaksanaan satuan tiga dalam daftar pelaksanaan anggaran organisasi
pemerintah daerahnya. Dengan cara itu, Wali kota Surabaya dapat
mengendalikan langsung pelaksanaan anggaran termasuk tindakan efisiensi
yang harus dilakukan. Model GRMS Kota Surabaya diminati dan direplikasi
di berbagai provinsi/kabupaten/kota di Indonesia.
Demikian juga inovasi “Format Kendali Hulu Hilir” Pemerintah Aceh
yang digawangi oleh Tim Pengendalian Anggaran Pendapatan dan Belanja
Aceh Pemerintah Aceh. Format berupa formulir isian yang digunakan untuk
pengendalian anggaran Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota yang ada di
wilayahnya. Penyerapan anggaran yang meningkat secara signifikan dari
penyerapan rata-rata 60% pada tahun 2010 menjadi 90% pada tahun 2014.
Inovasi Format Kendali Hulu Hilir menjadi model yang direplikasi oleh
banyak Bappeda Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
Kebiasaan masyarakat Indonesia “seeing is beleiving”, baru percaya
dan mau mencontoh kalau sudah kelihatan keberhasilannya maka inovasi
pelayanan publik sebagai model praktik terbaik (best practices) diharapkan
menjadi model perubahan yang paling mudah dilakukan untuk percepatan
peningkatan kualitas pelayanan publik.

Sumber: Ringkasan dari tulisan Dr. Muhammad Imanuddin, S.H. M.Si.,


dengan judul tulisan “Inovasi Pelayanan Publik: Percepatan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik”, dimuat dalam laman
https://rsam-bkt.sumbarprov.go.id/berits-261-inovasi-
pelayanan-publik-percepatanpeningkatan-kualitas-pelayanan-
publik.html, diakses tanggal 10/09/2018
IPEM4431 Modul 01 1.33

Pemahaman mengenai manajemen pemerintahan, terutama dalam perkembangan


pada NPM dan NPS, dipastikan manajemen pemerintahan yang mengubah menjadi
lebih baik merupakan hasil adopsi dari unsur-unsur manajemen yang baik pada sektor
swasta. Oleh karena itu, senada dengan pernyataan tersebut, diungkapkan oleh
Mahmudi (2010:36) organisasi sektor publik perlu mengadopsi prinsip-prinsip sektor
swasta. Jelas bahwa hal positif yang bisa diterapkan dalam manajemen pemerintahan
dari organisasi swasta/perusahaan swasta perlu dilakukan. Jika tidak, maka organisasi
pemerintahan yang ada akan berjalan di tempat dan masyarakat akan kecewa karena
kualitas pelayanan yang buruk.
Berdasarkan beberapa ungkapan pendapat para ahli dan penjelasan contoh di atas,
tampak bahwa dalam manajemen pemerintahan pun mengalami beberapa proses dan
tahapan sampai pada kondisi manajemen yang ada saat ini. Dari mulai OPA ke NPM
dan sekarang pada NPS. Perkembangan ini terjadi seiring tuntutan kebutuhan manusia
untuk mendapatkan pelayanan yang baik dari organisasi publik/pemerintahan.

D. FUNGSI MANAJEMEN PEMERINTAHAN

Fokus dari fungsi manajemen publik/pemerintahan lebih khusus jika


dibandingkan dengan fungsi manajemen pada umumnya. Hal ini juga karena orientasi
manajemen publik lebih pada memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa
bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan. Manajemen publik lebih ditujukan
pada tercapainya pelayanan masyarakat yang adil dan merata. Terkait dengan fungsi
manajemen publik, Devi (2014) menjelaskan bahwa setidaknya fungsi manajemen
publik meliputi fungsi strategi, mengelola komponen internal, dan mengelola
konstituensi eksternal. Terkait dengan tiga aspek fungsi manajemen publik tersebut,
dapat dilihat penjelasannya sebagai berikut.

1. Fungsi Strategi
a. Menetapkan tujuan dan prioritas bagi organisasi (atas dasar meramal
lingkungan eksternal dan kapasitas organisasi).
b. Merumuskan rencana operasional untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Fungsi Mengelola Komponen Internal


a. Mengorganisasikan dan menyusun staf dalam mengorganisasikan, manajer
membentuk struktur (unit dan jabatan yang diberi wewenang dan tanggung
jawab) dan prosedur untuk mengkoordinasikan kegiatan dan mengambil
tindakan. Dalam menyusun staf, ia mencoba menyesuaikan orang yang
tepat dengan pekerjaan utama.
1.34 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

b. Mengarahkan pegawai dan sistem manajemen kepegawaian: kapasitas


organisasi terletak pada anggotanya, serta keahlian dan pengetahuan
mereka. Sistem manajemen kepegawaian merekrut, menyeleksi,
mensosialisasikan, melatih, memberi imbalan, memberi hukuman, dan
mengeluarkan modal manusia organisasi, yang merupakan kapasitas
organisasi untuk bertindak untuk mencapai tujuannya dan untuk
merespons arahan khusus dari manajemen.
c. Mengontrol kinerja: berbagai sistem informasi manajemen termasuk
anggaran modal dan operasional, akuntansi, laporan, dan sistem statistik,
penilaian kinerja, dan evaluasi produk membantu manajemen dalam
membuat keputusan dan dalam mengukur kemajuan ke arah tujuan.

3. Fungsi Mengelola Konstituensi Eksternal


a. Berhubungan dengan unit ‘eksternal’ organisasi berkaitan dengan
beberapa wewenang/otoritas umum: manajer harus berhubungan dengan
manajer dari unit lain dalam organisasi yang lebih besar di atas, di samping,
dan di bawah untuk mencapai tujuan unit mereka.
b. Berhubungan dengan organisasi independen: badan-badan dari cabang lain
atau tingkat-tingkat pemerintahan, kelompok kepentingan, dan usaha
swasta yang dapat memengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai
tujuannya.
c. Berhubungan dengan pers dan publik yang tindakannya atau
persetujuannya atau kepatuhannya diperlukan.

Berdasarkan pendapat Devi di atas, fungsi pertama adalah strategi. Hal ini
mencakup masa depan organisasi, menetapkan tujuan dan prioritas, serta membuat
rencana untuk mencapai tujuan dan prioritas tersebut. Adapun dari fungsi kedua terkait
dengan mengelola komponen internal dalam organisasi pemerintah. Ini mencakup
penyusunan staf, membentuk struktur dan sistem untuk membantu mencapai tujuan
organisasi pemerintah yang diidentifikasikan oleh strategi. Sedangkan fungsi yang
ketiga ini melihat organisasi pemerintah dalam konteks eksternalnya dan tugas
mengelola konstituensi eksternal. Dengan demikian, berkaitan dengan fungsi
manajemen publik maka fokus eksternal lebih besar melalui strategi dan mengelola
konstituensi eksternal. Hal ini terutama dalam manajemen publik baru di mana
orientasinya lebih menekankan pada kepuasan masyarakat atas pelayanan dari
pemerintah.
Fungsi manajemen pemerintahan agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan
rencana maka diperlukan komitmen dari pimpinan organisasi pemerintahan dan unsur-
unsur yang ada di dalamnya. Masing-masing fungsi manajemen pemerintahan
membutuhkan kerja sama yang baik dari unsur-unsur dalam organisasi dengan
pengaturan dan pengawasan ditentukan oleh pimpinan organisasi tersebut. Pimpinan
IPEM4431 Modul 01 1.35

berperan membawa anggota secara bersama-sama atau individu sesuai tugas dan
fungsinya sehingga upaya mencapai tujuan organisasi pemerintahan dapat dilaksanakan
dengan penerimaan yang penuh dari anggota atau unsur dalam organisasi.

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah


latihan berikut!

1) Silakan diskusikan dengan teman Anda perbandingan Old Public Administration


dengan New Public Management!
2) Kemukakan pendapat Anda mengenai pengertian manajemen publik! Diskusikan
dengan teman Anda baik saat tutorial online maupun tutorial tatap muka agar
lebih jelas jika terdapat kekeliruan.
3) Kemukakan perbedaan manajemen publik dengan kebijakan publik! Diskusikan
dengan teman Anda!
4) Kemukakan perkembangan dari New Public Management menuju New Public
Service ! Diskusikan dengan teman Anda!
5) Kemukakan manfaat dari fungsi strategi manajemen publik! Diskusikan dengan
teman Anda baik saat tutorial online maupun tutorial tatap muka agar lebih jelas
jika terdapat kekeliruan!

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Simak kembali penjelasan dari Old Public Administration dan New Public
Management dari Miftah Toha dan Irfan Islamy.
2) Penjelasan dari beberapa pengertian mengenai manajemen publik dapat
memberikan wawasan lebih luas untuk memahami konsep manajemen
publik/pemerintah.
3) Kedua konsep ini secara definisi berbeda. Oleh karena itu, perlu dipahami
terlebih dahulu definisi dari ahli mengenai kedua konsep tersebut.
4) Bisa dilihat dari perubahan tuntutan dari masyarakat yang dilayani pemerintah
sehingga terjadi perubahan dari manajemen publik baru.
5) Ini lebih ditujukan pada bagaimana organisasi mampu mencapai tujuan yang
hendak dicapai.
1.36 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

Manajemen publik merupakan bagian dari manajemen umum yang lebih fokus
pada pengelolaan organisasi publik/pemerintah. Pemahaman mengenai manajemen
publik/pemerintahan lebih ditekankan pada proses penggerakan oleh pemerintah dalam
melaksanan fungsi pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan untuk mencapai tujuan
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Manajemen publik dalam perjalanannya mengalami proses dari mulai Old Public
Administration (OPA) kemudian menjadi New Pubic Management (NPA), dan saat ini
berada pada New Public Service (NPS). Perkembangan tersebut terjadi karena tuntutan
dari masyarakat yang dilayani membutuhkan pelayanan yang prima dari pemerintah.
Untuk itu, pemerintah harus senantiasa memperbaiki kualitas pelayanan kepada
masyarakat dengan berbagai strategi, baik memperhatikan aspek internal organisasi
maupun aspek eksternal di luar organisasi pemerintah.
Untuk mencapai optimalisasi pelaksanaan manajemen publik maka pelaksanaan
fungsi manajemen publik harus dilaksanakan secara sinergi dan berkelanjutan. Hal ini
bertujuan agar masyarakat yang dilayani dapat memperoleh pelayanan terbaik dari
pemerintah. Tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang dilaksanakan
oleh organisasi pemerintahan merupakan tujuan utama dalam proses manajemen
pemerintahan. NPS itu dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan identik dengan
dilaksanakannya tata kelola pemerintahan yang oleh organisasi pemerintahan.

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Dalam manajemen publik/pemerintahan, berkaitan dengan penggerakan sumber


daya organisasi pemerintahan adalah ….
A. sumber daya manusia dan non sumber daya manusia
B. sumber keuangan saja
C. kebijakan pemerintah
D. peralatan dan gedung

2) Berikut ini merupakan salah satu karakteristik dari manajemen publik/pemerintah


adalah ….
A. memuaskan pejabat pemerintah pusat
B. tidak bertujuan mencari untung
C. menghasilkan keuntungan bagi negara
D. merapikan administrasi
IPEM4431 Modul 01 1.37

3) Berikut ini yang bukan merupakan ciri dari Old Public Administration adalah ….
A. upaya memberikan pelayanan harus dilakukan oleh para administrator
yang bertanggung jawab kepada pejabat politik
B. para administrator bertanggung jawab kepada pemimpin politik yang
dipilih secara demokratis
C. program-program kegiatan diadministrasikan dan dikontrol oleh para
pejabat dari hierarki atas organisasi
D. pelayanan publik menggunakan teknologi informasi berbasis internet

4) Birokrasi bukanlah satu-satunya penyedia atas barang dan jasa publik, ini
merupakan salah satu pernyataan dari konsep ….
A. Old Public Administration
B. New Public Management
C. New Public Service
D. Good Public Service

5) Salah satu fungsi dari manajemen publik adalah fungsi strategi. Makna dari
fungsi strategi adalah ….
A. menetapkan tujuan dan prioritas bagi organisasi
B. melayani pimpinan dalam organisasi
C. memberikan kesempatan anggota berkarier lebih baik
D. mengawasi tugas staf dalam organisasi

Pilihlah jawaban yang benar berikut jika:


A. (1) dan (2) benar
B. (1) dan (3) benar
C. (2) dan (3) benar
D. (1), (2), dan (3) benar

6) Manajemen publik dalam pelaksanaannya dilakukan oleh organisasi pemerintah


adalah ….
(1) kementerian dan lembaga pemerintah non kementerian
(2) Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah
(3) toko swalayan dan serba ada

7) Manajemen publik seperti dikemukakan oleh Irfan Islamy memiliki doktrin ….


(1) fokus utamanya pada aktivitas manajemen penilaian kinerja dan efisiensi,
bukan pada kebijakan
(2) memecah birokrasi publik ke dalam unit-unit di bawah yang terkait
langsung dengan pengguna pelayanan
(3) berorientasi pada laba dan keuntungan yang banyak
1.38 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

8) Salah satu ciri secara umum dalam New Public Service yang dilaksanakan oleh
organisasi publik/pemerintah adalah ….
(1) pelayanan yang cepat dan pasti
(2) menggunakan sistem yang manual
(3) peranan teknologi informasi dan komputer sebagai hal yang penting

9) Aspek-aspek yang termasuk ke dalam fungsi manajemen publik mengelola


komponen internal dalam organisasi publik adalah ….
(1) mengorganisasikan dan menyusun staf
(2) mengatur keuangan
(3) mengontrol kinerja

10) Manajemen publik/pemerintahan dalam pemerintahan Indonesia diterapkan pada


pelaksanaan fungsi pemerintahan adalah ….
(1) pelayanan
(2) pembangunan
(3) pemberdayaan

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
IPEM4431 Modul 01 1.39

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1

1) D. Organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk pencapaian suatu


tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.
2) B. Organisasi publik/pemerintahan berorientasi terhadap pelayanan kepada
masyarakat, karena ia memiliki tugas utama untuk melaksanakan fungsi
pemerintahan. Pelayanan kepada masyarakat adalah salah satu fungsi
utama pemerintahan.
3) B. Salah satu ciri dari organisasi pemerintahan/publik adalah organisasi
tersebut secara struktur bersifat birokratis/kaku. Hal ini disebabkan
organisasi pemerintahan merupakan organisasi formal yang harus tunduk
dan patuh terhadap peraturan pemerintah.
4) A. Organisasi pemerintahan dalam melakukan aktivitas pekerjaan tidak boleh
secara bebas atau sembarangan, karena diatur dalam peraturan pemerintah
yang formal.
5) C. Pemerintah Nasional/Pusat merupakan tingkatan pemerintahan yang tinggi
jika dilihat dari organisasi pemerintahan. Pemerintahan di Indonesia
berdasarkan kewenangannya terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah
daerah dan pemerintah kecamatan dan desa.
6) C. Pernyatan 2 dan 3 yang benar, karena organisasi pemerintahan bertujuan
untuk memberikan pelayanan masyarakat dan sebagai organisasi yang
melaksanakan fungsi pemerintahan.
7) D. Semua pernyataan 1, 2, 3 benar, karena pendirian organisasi publik
bertujuan secara optimal bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, pelayanan
masyarakat yang adil dan baik serta aparatur pemerintah yang berkualitas.
8) A. Pernyataan 1 dan 2 yang benar, karena PLN dan PT. Kereta api Indonesia
merupakan salah satu contoh organisasi publik/pemerintahan yang
berorientasi kepada pelayanan masyarakat dan tidak mengutamakan
keuntungan.
9) B. Pernyataan 1 dan 3 benar, karena pemerintahan nasional/pusat dan
pemerintah daerah kabupaten/kota merupakan organisasi pemerintahan
Indonesia.
10) C. Semua pernyataan 1, 2 dan 3 benar, karena organisasi pemerintah desa
termasuk ke dalam kategori organisasi pemerintahan yang memenuhi ciri-
ciri: berorientasi untuk mendapatkan keuntungan negara, bertujuan untuk
memberikan pelayanan masyarakat di desa dan sebagai unsur pelaksana
fungsi pemerintahan di tingkat desa.
1.40 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

Tes Formatif 2

1) A. Dalam manajemen publik/pemerintahan, berkaitan dengan penggerakan


sumberdaya organisasi pemerintahan yang meliputi sumberdaya manusia
dan non sumberdaya manusia.
2) B. Tidak bertujuan mencari untung merupakan salah satu karakteristik dari
manajemen publik/pemerintah.
3) D. Pelayanan publik yang menggunakan teknologi informasi berbasis internet
merupakan salah satu ciri dari New Publik Service (NPS).
4) B. Birokrasi bukanlah satu-satunya penyedia atas barang dan jasa publik, ini
merupakan salah satu pernyataan dari konsep New Public Management
(NPM).
5) A. Salah satu fungsi dari manajemen publik adalah fungsi strategi. Makna dari
fungsi strategi tersebut yaitu menetapkan tujuan dan prioritas bagi
organisasi.
6) A. Pernyataan 1 dan 2 yang benar, karena manajemen publik dalam
pelaksanaannya dilakukan salah satunya oleh organisasi pemerintah
seperti: Kementrian dan lembaga pemerintah non kementrian (LPNK) dan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD)
7) A. Pernyataan 1 dan 2 yang benar, karena manajemen publik seperti
dikemukakan oleh Irfan Islamy memiliki doktrin pada fokus utamanya
pada aktivitas manajemen penilaian kinerja dan efisiensi, bukan pada
kebijakan dan memecah birokrasi publik ke dalam unit-unit di bawah yang
terkait langsung dengan pengguna pelayanan.
8) B. Pernyataan 1 dan 3 yang benar, karena salah satu ciri secara umum dalam
New Public Service yang dilaksanakan oleh organisasi publik/pemerintah
antara lain: pelayanan yang cepat dan pasti dan peranan teknologi
informasi dan komputer sebagai hal yang penting.
9) B. Pernyataan 1 dan 3 yang benar, karena aspek-aspek yang termasuk ke
dalam fungsi manajemen publik mengelola komponen internal dalam
organisasi publik yaitu: mengorganisasikan dan menyusun staff serta
mengontrol kinerja.
10) C. Semua pernyataan 1, 2, dan 3 benar karena manajemen
publik/pemerintahan dalam pemerintahan Indonesia diterapkan pada
pelaksanaan fungsi pemerintahan: pelayanan, pembangunan dan
pemberdayaan.
IPEM4431 Modul 01 1.41

Daftar Pustaka

Abdul, W., & Solichin. (2000). Analisis kebijaksanaan dari formulasi ke implementasi
kebijakan negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Ambar, T., & Sulistyani, R. (2009). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Anthony, R. N., & V. Govindarajan. (1995). Management control system (eight edition).
International Student Edition. U.S.A : Richard D.Irwin Inc.

Assegaf, M. (2009). Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan.


UNISULA.

Barnard, C. I. (1938). The functions of the executive. Cambridge, MA.

Devi, P. A. (2014). Manajemen publik. Malang: UNBRAW.

Dwiyanto, A. (1995). Penilaian kinerja organisasi pelayanan publik. Yogyakarta:


BPFE-UGM .

Etzioni, A. (1964). A cooperative analysis of complex organizations. New York: Free


Press.

Gibson, D., & Ivancevich. (1996). Manajemen. (Zuhad, I., Penerjemah). Jakarta:
Erlangga.

Handoko, T. H. (2000). Manajemen (edisi 2). Yogyakarta: BPFE. Harvard University


Press.

Henry, L. S. (1999). Principles of management: A system approach to the management


process. England: South-Western Publishing Company.

Hicks, Herbert, G., & Ray, G. C. (1981). Organization: Theory and behavior. London:
Mc Graw Hill.

Homans, G. C. (1974). Social behavior: Its elementary forms. New York: Brace and
Jovanovich.

Islamy, M. I. (2003). Dasar-dasar administrasi publik dan manajemen publik. Malang:


Universitas brawijaya.
1.42 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

--------------.(2004). Prinsip-prinsip perumusan kebijaksanaan negara. Jakarta: Bumi


Aksara.

--------------. (2011). Akuntansi sektor publik. Yogyakarta: UII Press.

--------------.(2011). Manajemen personalia dan sumber daya manusia. Yogyakarta:


BPFE.

Kast, F. E., & Rosenzweig, J. E. (1981). Organization and management. Tokyo:


McGraw Hill.

Keban, Y. T. (2004). Enam dimensi strategis administrasi publik: Konsep, teori, dan
isu. Yogyakarta: Gava Media.

Kristiadi, J. B. (1994). Manajemen pembangunan. Jakarta: LAN-RI.

Longenecker, J. G. (1977). Principles of management and organizational behavior.


Ohio: A Bell & Howell Company.

Mahmudi. (2010). Manajemen kinerja sektor publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Mahsun, M. (2006). Pengukuran kinerja sektor publik. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Malinowski. (1961). The dynamics of culture studies. New Haven, Connecticut:


University Press. Reprintedin, 976 by Greenwood Press, Inc., Westport,
Connecticut.

Mardiasmo. (2002). Akuntansi sektor publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mooney, J. D. (1937). The principles of organization. In: Gulick Luther and Urwick L.
Papers on the Science of Administration. New York: Columbia University -
Institute of Public Administration.

Ramto, B. Y. (1997). Manajemen publik. Bandung: CV Mandar Maju.

Shafritz, J. M., Ott J. S., & A.C. Hyde. (1991). Public management: The essential
reading. Chicago: Lyceum Books.

Sulistyani, A. T. (2006). Manajemen sumber daya manusia: Konsep, teori, dan


pengembangan dalam konteks organisasi publik. Jakarta: Graha Ilmu.

Thoha, M. (2008). Ilmu administrasi publik kontemporer. Jakarta: Kencana.


IPEM4431 Modul 01 1.43

Glosarium

Administrator : orang yang memiliki kemampuan memerintah yang


sangat baik dan pemimpin di bidang pelaksanaan
peraturan, prosedur, dan kebijakan.

Akuntabel : sesuatu yang dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-


pihak terkait sebagai bukti pertanggungjawaban atas apa
yang telah dikerjakannya.

Awam : kebanyakan orang biasa dan bukan ahli dalam bidang


tertentu sehingga ia tidak cukup pengetahuan tentang
sesuatu hal.

Berkelanjutan : berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan dari


suatu program sehingga saling berhubungan dengan
program/kegiatan sebelumnya.

Efektif : suatu kegiatan atau program membawa hasil guna sesuai


dengan tujuan atau rencana yang sudah ditetapkan
sebelumnya.

Efisien : mampu mengerjakan atau menjalankan tugas dengan tidak


membuang waktu, biaya, dan tenaga sehingga
menghasilkan sesuatu yang berdaya guna dan berhasil
guna.

Ideal : sangat sesuai dengan yang diharapkan/dikehendaki atau


dicita-citakan terkait sesuatu.

Interaksi : hubungan yang dinamis antara antara orang perseorangan


dengan orang perseorangan lain, antara orang perseorang
dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok
dan saling memengaruhi dalam kehidupan organisasi atau
masyarakat.

Kategori : ukuran, syarat-syarat atau ciri-ciri tertentu yang


ditetapkan dan menjadi keharusan untuk dipedomani dan
dilaksanakan oleh pihak-pihak tertentu.
1.44 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan

Kabinet : dewan pemerintahan yang membantu presiden dalam


menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan yang terdiri
dari para menteri.

Klasifikasi : penyusunan terkait sesuatu yang bersistem dalam


kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar
yang ditetapkan.

Kolektivitas : perihal atau keadaan secara bersama atau gabungan dalam


suatu organisasi atau masyarakat.

Kompeten : cakap atau mengetahui sesuatu yang menjadi bidang


keahliannya sehingga diakui oleh orang lain atas
kemampuan tertentu.

Kompleks : mengandung beberapa unsur yang pelik, rumit, sulit, dan


saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga
sulit untuk dipecahkan dalam penyelesaian suatu masalah
yang dihadapi.

Konstitusi : segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan,


seperti Undang-Undang Dasar, undang-undang, dan
peraturan perundangan lainnya.

Konstitusional : berkaitan dengan perundang-undangan atau sesuai dengan


ketentuan yang diatur oleh konstitusi suatu negara.

Laba : keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha


seperti hasil penjualan dalam perdagangan.

Motor penggerak : berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam


menggerakan atau mendorong orang lain dalam organisasi
agar organisasi bergerak secara dinamis ke arah
pencapaian tujuan organisasi.

Nirlaba : hal yang bersifat tidak mengutamakan pemerolehan


keuntungan dari suatu program atau kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi.
IPEM4431 Modul 01 1.45

Optimal : berkaitan dengan hal terbaik, tertinggi, dan paling


menguntungkan mengenai sesuatu yang diusahakan atau
dikerjakan.

Optimalisasi : upaya yang dilakukan untuk mendorong agar sesuatu yang


dikerjakan mampu mencapai hasil yang terbaik atau
tertinggi sesuai harapan/target yang dikehendaki.

Paradigma : berkaitan dengan model dalam teori ilmu pengetahuan


tertentu atau kerangka berpikir secara keilmuan dalam
ilmu pengetahuan tertentu.

Perserikatan : suatu perkumpulan; ikatan; perhimpunan dari orang


perseorangan yang bergabung dan terikat oleh satu
ketentuan yang disepakati dan memiliki tujuan yang sama.

Prioritas : hal yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain.

Publik : orang banyak (umum) atau yang dikenal juga masyarakat


luas dalam suatu negara atau wilayah negara tertentu.

Anda mungkin juga menyukai