IPEM4431 - m1 - SC - A4 Custome
IPEM4431 - m1 - SC - A4 Custome
IPEM4431 - m1 - SC - A4 Custome
IPEM4431
Edisi 3
MODUL 01
Konsep Organisasi
dan Manajemen
Pemerintahan
Dr. Aos Kuswandi, M.Si.
Prof.Dr.Samugyo Ibnu Redjo, M.A.
2
Daftar Isi
Modul 01 1.1
Konsep Organisasi
dan Manajemen Pemerintahan
Latihan 1.35
Rangkuman 1.36
Tes Formatif 2 1.36
P ada Modul 1 ini kita akan membahas konsep organisasi dan konsep manajemen
pemerintahan. Perhatian kita menekankan pada penjelasan konsep teoretis dari
organisasi dan manajemen pemerintahan. Masing-masing dibahas secara mendalam
dari aspek pengertian, unsur-unsur juga hal yang menjelaskan antara keduanya.
Dalam pembahasan konsep organisasi akan dikenalkan bahwa konsep organisasi
private (swasta) berbeda dengan organisasi publik/pemerintahan. Dengan demikian,
akan lebih jelas perbedaan antara keduanya. Dalam pembahasan teori organisasi
dijelaskan pengertian, makna, dan alasan mengapa organisasi publik penting dibentuk
dan bagaimana hubungannya dengan kewajiban pemerintah dalam memenuhi hak-hak
rakyat. Organisasi publik sebagai wadah untuk menjalankan fungsi-fungsi
pemerintahan menjadi lebih efektif dan efisien karena di dalamnya memenuhi
persyaratan untuk pencapaian tujuan dari pemerintahan.
Konsep manajemen pemerintahan diuraikan secara jelas agar tidak terjadi
kesalahan dalam memahami materi dalam modul-modul selanjutnya. Manajemen
pemerintahan merupakan manajemen yang semata-mata berhubungan dengan
pelaksanaan fungsi pemerintahan, seperti pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan
masyarakat. Dalam manajemen pemerintahan ini yang menjadi tujuan utama adalah
seberapa besar organisasi pemerintahan mampu mewujudkan tujuan dari
penyelenggaraan pemerintahan, seperti rasa aman, tenteram, keadilan dan kesejahteraan
bagi rakyat Indonesia tanpa membeda-bedakan status, golongan, dan tingkatan sosial.
Materi dari modul ini sangat penting bagi mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa
harus mengerti dan memahami konsep dan teori dari mata kuliah ini sejak awal materi.
Kesalahan awal memahami materi akan berdampak pada lambatnya mahasiswa dalam
memahami materi pada modul-modul selanjutnya. Dengan demikian, mahasiswa
diharapkan mempelajari secara saksama melalui membaca teliti dan tidak terburu-buru
untuk dapat mengerti dan memahami substansi yang diuraikan dalam setiap kegiatan
belajar.
Setelah mempelajari modul ini, capaian pembelajaran umum yang diharapkan
adalah mahasiswa mampu mengemukakan konsep dan teori dari organisasi dan
manajemen pemerintahan. Capaian pembelajaran khusus yang harus dikuasai setelah
mempelajari modul ini adalah mampu mengemukakan:
1. konsep organisasi publik/pemerintahan; dan
2. konsep manajemen publik/pemerintahan.
Modul ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam membantu memahami
mata kuliah Manajemen Pemerintahan sehingga akan membantu dalam mendalami
konsep teori sebagai dasar untuk memahami materi pada modul dan kegiatan belajar
berikutnya. Oleh karena itu, sangat disarankan mahasiswa membaca dengan teliti dan
jangan dulu mempelajari modul berikutnya sebelum Saudara memahami materi dari
modul ini.
1.4 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan
Kegiatan
Belajar
Konsep Organisasi
Pemerintahan 1
S elamat berjumpa Saudara mahasiswa semuanya dalam materi Kegiatan Belajar 1
pada mata kuliah Manajemen Pemerintahan. Kegiatan Belajar 1 ini merupakan
awal dalam modul Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan. Semoga Saudara
bisa mempelajari dan memahami isi kegiatan belajar ini dengan mudah. Oleh karena
itu, membaca dengan tenang, perlahan, dan tidak terburu-buru agar hasil membaca bisa
maksimal.
Pada Kegiatan Belajar 1 ini, kita akan membahas mengenai konsep organisasi
publik/pemerintahan. Sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu mengenai konsep
organisasi secara umum. Organisasi dalam berbagai pembahasan, dipahami terbagi ke
dalam organisasi publik/pemerintahan dan organisasi private/swasta. Organisasi publik
berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat dan tidak pada profit/laba/untung.
Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi kesejahteraan
sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam operasionalnya.
Sebaliknya organisasi private/swasta lebih berorientasi pada keuntungan dalam
pelaksanaan fungsinya. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas secara detail.
A. KONSEP ORGANISASI
Selama masa hidupnya orang lebih banyak berhubungan dengan orang lain
daripada menyendiri. Pada dasarnya orang tidak mampu hidup sendiri, hampir sebagian
besar tujuannya hanya dapat terpenuhi apabila yang bersangkutan berhubungan dengan
orang lain. Dengan demikian, setiap orang memiliki naluri dan kebutuhan untuk
berhubungan dengan orang lain dan membutuhkan bantuan orang lain. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut maka manusia akan bergabung dalam kelompok atau
sebutan lainnya yang memiliki kepentingan atau kebutuhan yang sama. Biasanya
kumpulan orang-orang yang beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan yang sama dan
dilakukan bersama-sama, ini disebut sebagai organisasi.
Sehubungan dengan konsep organisasi seperti dibahas di atas, beberapa orang
ahli mendefinisikan organisasi sebagai berikut.
1. Malinowski (1961), mendefinisikan organisasi sebagai ”Suatu kelompok orang
yang bersatu dalam tugas-tugas atau tugas umum, terikat pada lingkungan
tertentu, menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan”. Walaupun
IPEM4431 Modul 01 1.5
Seperti diuraikan dalam pembahasan konsep organisasi, jelas bahwa hal penting
dari organisasi adalah adanya sekumpulan orang, aktivitas kerja, hubungan antar unsur
dan adanya tujuan organisasi. Dalam pembahasan ini lebih fokus mengenai organisasi
publik atau organisasi pemerintahan. Untuk lebih memahami pengertian konsep
organisasi pemerintahan, terlebih dahulu kita dapat membaca konsep tersebut dari
beberapa pendapat ahli yang kompeten. Sulistyani (2009: 55) memandang organisasi
publik sebagai instansi pemerintah yang memiliki legalitas formal, difasilitasi oleh
negara untuk menyelenggarakan kepentingan rakyat di segala bidang yang sifatnya
kompleks. Pendapat ini sangat jelas, bahwa organisasi publik itu bermakna sebagai
instansi pemerintahan yang formal untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan
dalam memenuhi kepentingan rakyat di segala bidang. Bidang yang dimaksudkan di
sini adalah urusan pemerintahan. Dalam makna yang luas, urusan pemerintahan ini
merupakan segala hal yang menjadi hak rakyat untuk mendapatkannya dari pemerintah
dan merupakan kewajiban pemerintah/negara untuk memenuhinya. Dengan demikian,
jelas bahwa organisasi publik adalah organisasi pemerintahan atau instansi
pemerintahan dengan fungsi dan tugasnya untuk melayani rakyat.
Secara konsep, urusan pemerintahan diklasifikasikan menjadi urusan
pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan
umum. Urusan pemerintahan absolut adalah urusan pemerintahan yang sepenuhnya
menjadi kewenangan pemerintah pusat yang meliputi politik luar negeri, pertahanan,
keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama. Urusan pemerintahan
konkuren merupakan kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah provinsi serta
kabupaten/kota. Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke daerah menjadi
dasar pelaksanaan otonomi daerah.
Sedangkan urusan pemerintahan umum meliputi: (a) pembinaan wawasan
kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan
Pancasila, pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; (b) pembinaan persatuan dan
kesatuan bangsa; (c) pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama,
ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas keamanan lokal, regional, dan
nasional; (d) penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan; (e) koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di
wilayah daerah provinsi dan daerah kabupaten atau kota untuk menyelesaikan
permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi
manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta
keanekaragaman daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; (f)
pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dan pelaksanaan semua
urusan pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan daerah dan tidak
dilaksanakan oleh instansi vertikal.
IPEM4431 Modul 01 1.9
Dengan demikian, organisasi publik dapat dengan mudah dikenali dari ciri
utamanya, yaitu nirlaba (tidak mencari laba/keuntungan) atau nonprofit motive. Secara
umum, organisasi sektor publik dengan ciri utama nirlaba itu dapat dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu instansi pemerintah (pemerintah pusat dan pemerintah daerah) dan
organisasi nirlaba milik pemerintah (BUMN, BUMD, RSUD, dan lain-lain).
Ciri atau karakteristik dari organisasi publik dalam arti sempit atau arti khusus
(yaitu, instansi pemerintah) dalam banyak hal berbeda dengan organisasi sektor swasta
(perusahaan). Perbedaan tersebut sebagai berikut.
Tabel 1.1
Perbedaan Organisasi Sektor Publik (Instansi Pemerintah)
dengan Organisasi Sektor Swasta (Perusahaan)
Sumber pendanaan Pajak, retribusi, utang, obligasi Pembiayaan internal: modal, laba
pemerintah, laba BUMN/BUMD, ditahan, penjualan aktiva.
penjualan aset negara, dan Pembiayaan eksternal: utang
sebagainya bank, obligasi, penerbitan saham
Struktur organisasi Birokratis, kaku, dan hierarkis Fleksibel, datar, piramid, lintas
sektoral
Memperhatikan tabel dari Mardiasmo (2002) terkait antara organisasi publik dan
organisasi swasta, dapat dilihat dari 6 (enam) aspek: tujuan organisasi, sumber
pendanaan, pertanggungjawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran dan sistem
akuntansi. Namun, yang paling tampak perbedaannya antara organisasi publik dan
organisasi swasta adalah dari tujuan yang hendak dicapai. Pada organisasi publik tujuan
yang hendak dicapai adalah tidak mencari laba/keuntungan. Sebaliknya, organisasi
swasta bertujuan pada perolehan laba/keuntungan. Dari aspek struktur organisasi,
organisasi publik bersifat birokratis, kaku dan hierarkis, sedangkan organisasi swasta
IPEM4431 Modul 01 1.11
bersifat fleksibel, datar, piramid, dan lintas sektoral. Berdasarkan ciri utama yang
membedakan kedua jenis organisasi tersebut, jelas bahwa organisasi publik
mengutamakan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak melihat keuntungan yang
akan didapat. Contoh yang dapat kita sebutkan sebagai organisasi pemerintahan yang
berorientasi kepada pelayanan masyarakat, misalnya Sekolah Dasar Negeri, Rumah
Sakit Umum Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Kantor Pelayanan Pajak.
Pada organisasi pemerintahan ini bertujuan melayani masyarakat sesuai dengan bidang
yang menjadi kewenangannya.
Bila dikaitkan dengan penyelenggaraan pemerintahan maka dari penjelasan
konsep organisasi pemerintahan dan contoh yang disebutkan di atas, kita dapat dengan
tegas mengatakan bahwa organisasi pemerintahan merupakan organisasi yang
berorientasi pada pelayanan masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan. Masyarakat terlayani dengan baik dan puas maka di situlah inti dari tugas
dan fungsi organisasi pemerintahan.
tujuan mendapatkan laba sebagai tugasnya sebagai BUMN agar terjadi keberlangsungan
organisasi dan memberikan kontribusi pendapatan negara atau daerah. Dalam hal ini
baik PLN maupun Perum Bulog memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, yakni melalui pelaksanaan tugas-tugas publiknya.
Memperhatikan uraian di atas, baik secara konsep maupun contoh konkret dari
organisasi pemerintahan sebagai pelayan masyarakat, kita dapat memahami bahwa
organisasi pemerintah merupakan organisasi pemberi layanan publik. Keterbatasan
dana untuk pembiayaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat menjadi
tanggung jawab dari pemerintah. Terutama dalam hal memberikan pelayanan dasar
untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara sebagai bentuk standar pelayanan
minimal. Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal, seperti pendidikan, kesehatan,
transportasi umum yang bersifat massal, dan lain-lain. Terpenuhinya kebutuhan
masyarakat melalui pelayanan dasar ini merupakan tujuan yang hakiki dari organisasi
pemerintahan.
Hal yang sama dengan pemerintah pusat dan pemerintahan daerah, pada tingkat
pemerintahan desa juga mengalami perubahan sejalan dengan ditetapkannya Undang-
Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagai pengganti UU Desa yang
lama. Dalam UU yang baru ini desa diberikan keleluasaan untuk berperan secara aktif
dalam memajukan desanya. Hal ini didukung juga dengan adanya perhatian pemerintah
pusat yang memberikan perhatian pembangunan pada desa dan daerah tertinggal.
Kondisi yang baik ini merupakan energi yang baik untuk mendorong desa menjadi desa
yang maju dan mandiri secara sosial dan ekonomi. Desa diberikan kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kewenangannya sesuai dengan kebutuhan dan prioritas desa.
Dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, paradigma pembangunan
desa telah mengalami perubahan konsep dan spirit dari era-era sebelumnya, dari spirit
“Membangun Desa” menjadi “Desa Membangun”. Perbedaannya, “Desa Membangun”
menempatkan desa sebagai subjek pembangunan, di mana desa dapat merencanakan
sendiri, melaksanakan sendiri, dan memberdayakan sendiri masyarakatnya. Sedangkan,
pemerintah yang lebih tinggi bertugas memperkuat, memonitor, dan
mengawasi. Sedangkan dalam spirit masa lalu, keberadaan desa dijadikan hanya
sebagai objek pembangunan.
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi
pemerintahan di Indonesia telah mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Dorongan perubahan yang
disebabkan adanya perubahan konstitusi dan perundang-undangan memberikan peluang
negara Indonensia menjadi lebih baik pada penyelenggaraan pemerintahan baik di
tingkat nasional/pusat, daerah, dan desa.
1) Organisasi merupakan sekumpulan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Di dalamnya ada sekumpulan orang,
ada aktivitas kerja, dan ada tujuan yang hendak dicapai bersama.
2) Simak kembali perbedaan organisasi publik dan organisasi private/swasta seperti
dikemukakan oleh Mardiasmo.
3) Simak dan pahami kembali ciri-ciri dari organisasi publik/pemerintahan.
4) Simak kembali beberapa pendapat yang menguraikan mengenai organisasi
publik/pemerintah sebagai organisasi yang melayani masyarakat.
5) Simak kembali makna pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 dan
makna pemerintahan daerah berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan makna pemerintahan desa berdasarkan UU No. 06
Tahun 2014 tentang Desa.
C. nasional/pusat
D. berdaulat
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
1.22 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan
Kegiatan
Belajar
Konsep Manajemen
Pemerintahan 2
P ada Kegiatan Belajar 2 ini, kita akan membahas mengenai konsep manajemen
publik/pemerintahan. Melanjutkan pada pemahaman atas organisasi pemerintahan
yang telah dibahas pada Kegiatan Belajar 1 maka pembahasan konsep manajemen
pemerintahan merupakan aktivitas dinamis dalam organisasi. Fokus manajemen
pemerintahan adalah strategi yang diciptakan untuk menyelesaikan masalah yang ada
di lingkungan eksternal dan internal dalam organisasi publik/pemerintah sehingga
tujuan organisasi pemerintahan dapat dicapai. Berikut dapat kita kaji pembahasan yang
lebih luas mengenai manajemen pemerintahan.
A. MANAJEMEN PEMERINTAHAN
dan orientasi politik kebijakan di pihak lain. Public management adalah suatu studi
interdisipliner dari aspek-aspek umum organisasi dan merupakan gabungan antara
fungsi manajemen, seperti planning, organizing, dan controlling satu sisi, dengan
sumber daya manusia (SDM), keuangan, fisik, informasi, dan politik di sisi lain.
Berdasarkaan pendapat Overman tersebut, Ott, Hyde, dan Shafritz (1991),
mengemukakan bahwa “manajemen publik dan kebijakan publik merupakan dua bidang
administrasi publik yang tumpang tindih”. Untuk membedakan keduanya secara jelas
maka dapat dikemukakan bahwa kebijakan publik merefleksikan sistem otak dan syaraf,
sementara manajemen publik mempresentasikan sistem jantung dan sirkulasi dalam
tubuh manusia. Dengan kata lain, manajemen publik merupakan proses menggerakkan
SDM dan non SDM sesuai perintah kebijakan publik. Sedangkan menurut Ramto
(1997:14) manajemen pemerintahan (public management) adalah faktor utama dalam
suatu administrasi publik (public administration) untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan sarana dan prasarana yang ada, termasuk organisasi serta sumber
dana dan sumber daya yang tersedia.
Dengan demikian, manajeman pemerintahan, tidak lain adalah faktor upaya
dalam suatu organisasi pemerintahan. Upaya tersebut diwujudkan dalam berbagai aspek
kehidupan dan penghidupan warga negara dan masyarakatnya (Kristiadi, 1994:23).
Upaya dalam hal ini adalah kegiatan pemerintah yang disebut pemerintahan atau
kegiatan memerintah. Manajemen pemerintahan berarti proses penggerakan oleh
pemerintah dalam melaksanan fungsi pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan
untuk mencapai tujuan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk lebih memberikan pemahamam kepada kita mengenai manajemen
pemerintahan, dapat dilihat pada contoh penyelenggaraan fungsi pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemerintah. Misalnya saja, pembangunan infrastruktur berupa jalan
raya yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lain pada satu wilayah provinsi,
seperti Papua maka dipastikan sangat memerlukan adanya manajemen pemerintahan.
Dalam pembangunan tersebut diperlukan penggerakan oleh pemerintah pusat dan
pemerintah daerah provinsi. Manajemen pemerintahan akan berjalan sedemikian rupa
sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya sehingga target dapat dicapai
sesuai waktu yang telah ditentukan. Melalui manajemen pemerintahan ini dapat kita
lihat pula banyak pembangunan infrastruktur bagi masyarakat Indonesia di berbagai
daerah telah menunjukkan hasil yang baik.
Berdasarkan keseluruhan uraian pada manajemen pemerintahan ini, kita semakin
tahu dan kita dapat menyimpulkan bahwa manajemen pemerintahan memiliki makna
bahwa melalui penggerakan sebagai fungsi yang utama dan penting dari manajemen
pemerintahan. Penggerakan organisasi dan unsur-unsur yang ada di dalamnya
menjadikan organisasi pemerintahan mampu mewujudkan tujuan yang ditetapkan.
1.24 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan
Karakteristik itu berarti ciri-ciri yang bisa mengandung makna dari sesuatu
setelah hal-hal tersebut dimengerti dan dipahami secara menyeluruh. Karakteristik
merupakan sesuatu yang khas dari sesuatu hal sehingga kita mudah mengenalinya.
Demikian pula dengan manajemen publik, ia memiliki karakteristik tertentu sehingga
dengan karakteristik tersebut bisa dibedakan dengan manajamen umum atau manajemen
private (swasta). Menurut Islamy (2004:56) pada hakikatnya manajemen
publik/pemerintahan memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Manajemen publik merupakan bagian yang sangat penting dari administrasi
publik (yang merupakan bidang kajian yang lebih luas) karena administrasi
publik tidak membatasi dirinya hanya pada pelaksanaan manajemen
pemerintahan saja, tetapi juga mencakup aspek politik, sosial, kultural, dan
hukum yang berpengaruh pada lembaga-lembaga publik.
2. Manajemen publik berkaitan dengan fungsi dan proses manajemen yang berlaku
baik pada sektor publik (pemerintahan), maupun sektor di luar pemerintahan
yang tidak bertujuan mencari untung (nonprofit sector).
3. Manajemen publik memfokuskan atau mengarahkan administrasi publik sebagai
suatu profesi dan manajernya sebagai praktisi dari profesi tersebut.
4. Manajemen publik berkaitan dengan kegiatan internal (internal operations) dari
organisasi pemerintahan maupun sektor non pemerintahan yang tidak bertujuan
mencari untung.
5. Manajemen publik secara spesifik menyuarakan tentang bagaimanakah
organisasi (organizational how to) publik melaksanakan kebijakan publik.
Paradigma dalam pemahaman awam bermakna sebagai cara pandang atau cara
orang memandang atas suatu objek. Bisa juga kita menyebutnya sebagai pendapat atau
pandangan dari orang-orang atas suatu objek tertentu sehingga orang tersebut mampu
menjelaskan secara jelas ciri, sifat atau apa pun tentang objek yang dilihatnya tersebut.
Bagaimana kita menjelaskan paradigma dalam manajemen publik/pemerintahan?
Untuk itu kita menyebutnya sebagai pendapat dari hasil pemikiran para ahli mengenai
manajemen pemerintahan. Dalam perkembangan keilmuan dan metodologi ilmu
pemerintahan, paradigma manajemen pemerintahan bisa kita jelaskan berdasarkan tiga
kategori, yaitu Old Public Administration (OPA); New Public Management (NPM);
dan New Public Service (NPS). Mari kita kupas satu per satu agar lebih jelas dalam
memaknai ketiga kategori tersebut.
Setidaknya ada dua tema kunci memahami OPA yang telah dikemukakan oleh
Wilson. Pertama, ada perbedaan yang jelas antara politik dengan administrasi.
Perbedaan itu dikaitkan dengan akuntabilitas yang harus dijalankan oleh pejabat terpilih
dan kompetensi yang netral dimiliki oleh administrator. Kedua, adanya perhatian untuk
menciptakan struktur dan strategi pengelolaan administrasi yang memberikan hak
organisasi publik dan manajernya yang memungkinkan untuk menjalankan tugas-tugas
secara efektif dan efisien.
Terkait dengan ciri dan karakteristik dari konsep Old Public Administration
dijelaskan oleh (Thoha, 2008:73−74) sebagai berikut.
a. Titik perhatian pemerintah terletak pada jasa pelayanan yang diberikan langsung
melalui instansi-instansi pemerintah yang berwenang.
b. Public policy dan administration berkaitan dengan merancang dan melaksanakan
kebijakan-kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan politik.
c. Administrasi publik hanya memainkan peran yang lebih kecil dari proses
pembuatan kebijakan-kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan politik.
d. Upaya memberikan pelayanan harus dilakukan oleh para administrator yang
bertanggung jawab kepada pejabat politik.
e. Para administrator bertanggung jawab kepada pemimpin politik yang dipilih
secara demokratis.
f. Program-program kegiatan diadministrasikan secara baik melalui garis hierarki
organisasi dan dikontrol oleh para pejabat dari hierarki atas organisasi.
g. Nilai-nilai utama (the primary values) dari administrasi publik adalah efisiensi
dan rasionalitas.
h. Administrasi publik dijalankan sangat efisien dan sangat tertutup karena itu
warga negara keterlibatannya amat terbatas.
i. Peran dari administrasi publik dirumuskan secara luas.
kalimat ‘bertanggung jawab kepada pejabat politik’. Jika dikaitkan dengan pemahaman
ilmu pemerintahan maka menjadi tidak tepat jika organisasi pemerintahan yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat harus bertanggung jawab sepenuhnya
kepada pejabat politik. Mengapa demikian? Karena dalam pelayanan pemerintah yang
dilakukan jelas diberikan kepada masyarakat. Dengan demikian, justru pemerintah yang
memberikan pelayanan, pertama harus bertanggung jawab kepada masyarakat yang
dilayaninya dengan cara memberikan informasi yang akuntabel dan diterima oleh
masyarakat yang dilayani.
Berdasarkan penjelasan melalui kupasan beberapa nomor di atas, kita dapat
melihat bahwa OPA dalam perkembangannya sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan
dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Oleh karena itu, OPA kemudian
digantikan dengan pola baru dalam manajemen publik/pemerintahan menjadi New
Public Management (NPM) atau kalau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai
Manajemen Pemerintahan Baru.
Jika kita melihat uraian dari Islamy di atas, menunjukkan bahwa perubahan besar
terjadi dalam manajemen pemerintahan. Pola lama melalui manajemen tradisional
(OPA) sudah beralih pada pola baru dalam manajemen. Hal yang paling tampak pada
perubahan baru tersebut adalah dengan diadopsinya sistem manajemen swasta, terutama
hal-hal yang relevan ke dalam manajemen publik/pemerintahan. Seperti kita ketahui
bahwa dalam organisasi swasta atau perusahaan swasta, ia menggunakan pola
manajemen yang fleksibel dan menjadikan masyarakat/konsumen sebagai pihak yang
berperanan penting dalam memajukan perusahaan. Dari konsumen perusahaan
mendapatkan koreksi dan masukan untuk memperbaiki manajemen supaya lebih baik
lagi. Hal ini berbeda dengan pola manajemen tradisional yang menekankan pada
organisasi pemerintah sebagai pemegang kendali dalam menentukan pelayanan kepada
masyarakat. Dalam manajemen lama, masyarakat diposisikan sebagai objek penerima
dan pemerintah sebagai pihak yang dominan.
Hal lainnya yang penting dari NPM adalah akuntabilitas dalam penyelenggaraan
organisasi pemerintahan. Melalui dipergunakannya NPM dalam organisasi
pemerintahan maka akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dapat diwujudkan.
Akuntabilitas bermakna sebagai pertanggungjawaban yang disampaikan oleh organisasi
pemerintahan kepada pemangku kepentingan, terutama kepada masyarakat. Dalam hal
ini, melalui akuntabilitas menunjukkan bahwa organisasi pemerintah memposisikan
masyarakat sebagai unsur penting bagi kemajuan organisasi dan bagi pencapaian tujuan
organisasi. Masyarakat diposisikan sebagai subjek yang sekaligus mitra bagi
pemerintah. Dari masyarakat pemerintah akan mendapatkan sejumlah informasi,
masukan, usulan, dan koreksi atas pelaksanaan manajemen yang dilakukan sehingga
pencapaian efisiensi dan efektivitas organisasi pemerintahan dapat dicapai.
Contoh adanya perubahan dari pola manajemen tradisional menjadi NPM di
Indonesia misalnya dengan adanya model pelayanan terpadu. Apakah model pelayanan
terpadu satu atap atau satu pintu dalam hal pelayanan perizinan tertentu. Melalui
pelayanan yang demikian, masyarakat yang dilayani tidak lagi harus datang ke beberapa
instansi pemerintah untuk mengurus perizinan, cukup datang ke lembaga/badan/dinas
yang memberikan pelayanan terpadu satu atap maka ia mendapatkan pelayanan yang
lebih cepat dan lebih murah karena pelayanan diberikan hanya satu tempat. Model
seperti ini merupakan pola baru dalam manajemen pemerintahan dan melalui NPM
dalam pelayanan pada instansi pemerintahan memiliki dampak yang sangat baik bagi
perkembangan perekonomian masyarakat karena masyarakat mendapatkan kemudahan
dalam memperoleh perizinan terkait dengan pendirian usaha mereka. Dengan demikian,
jelas bahwa NPM sangat baik bagi peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan.
dengan konsep model klasik dan NPM, konsep NPS adalah konsep yang menekankan
berbagai elemen. Walaupun demikian, NPS mempunyai normatif model yang dapat
dibedakan dengan konsep-konsep lainnya. Thoha (2008:84) menyatakan bahwa ide
dasar dari NPS dibangun dari konsep-konsep: (1) teori democratic citizenship;
(2) model komunitas dan civil society; (3) organisasi humanism; (4) postmodern ilmu
administrasi publik. Berdasarkan pendapat dari Thoha tersebut tampak bahwa
manajemen pemerintahan tidak semata mengutamakan kualitas dalam pelayanannya
melainkan juga perlu memperhatikan aspek lainnya yang penting. Misalnya saja, dalam
pernyataan Thoa ada pernyataan ‘organisasi humanism’, ini memiliki makna bahwa
organisasi pemerintahan yang dibangun dan dikembangkan harus memperhatikan
kepedulian terhadap manusia. Artinya nilai-nilai kemanusiaan menjadi poin yang
diperhatikan. Pelayanan yang berkualitas dengan memberikan perhatian kepada
kemanusiaan. Dalam hal ini pelayan pemerintahan tidak hanya berhenti pada perasaan
‘simpati’ terhadap masyarakat yang dilayani, melainkan juga harus semakin
menumbuhkan perasaan ‘empati’ kepada masyarakat. Setiap aparatur sipil negara yang
melayani masyarakat harus memiliki kepedulian dan menjadikan apa yang dirasakan
oleh masyarakat ia juga merasakannya. Oleh karena itu, konsep pelayanan pemerintah
pada era NPS, dikenal dengan konsep pelayanan prima (pelayanan terbaik).
Apa yang dimaksud dengan pelayanan prima pada NPS? Secara sederhana kita
dapat mengambil contoh ketika seorang nenek tua datang kepada instansi pemerintah
untuk mengurus surat keterangan miskin kepada pemerintah desa/kelurahan maka di
tempat pelayanan tersebut perlu menyediakan kursi/tempat khusus bagi orang tua renta
agar nenek tersebut merasa nyaman saat menunggu pelayanan tersebut selesai. Contoh
lainnya, disediakannya fasilitas untuk kaum difabel (cacat) pada lembaga pemerintah
yang memberikan pelayanan. Uraian ini merupakan contoh sederhana dalam NPS pada
pelaksanaan manajemen pemerintahan. Silakan Saudara kaji kasus yang terdapat dalam
box berikut.
1.30 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan
penting dalam mendorong pimpinan satuan kerja yang ada di bawahnya agar
tidak ragu-ragu berpikir kreatif dan menciptakan inovasi pelayanan publik.
1. Fungsi Strategi
a. Menetapkan tujuan dan prioritas bagi organisasi (atas dasar meramal
lingkungan eksternal dan kapasitas organisasi).
b. Merumuskan rencana operasional untuk mencapai tujuan tersebut.
Berdasarkan pendapat Devi di atas, fungsi pertama adalah strategi. Hal ini
mencakup masa depan organisasi, menetapkan tujuan dan prioritas, serta membuat
rencana untuk mencapai tujuan dan prioritas tersebut. Adapun dari fungsi kedua terkait
dengan mengelola komponen internal dalam organisasi pemerintah. Ini mencakup
penyusunan staf, membentuk struktur dan sistem untuk membantu mencapai tujuan
organisasi pemerintah yang diidentifikasikan oleh strategi. Sedangkan fungsi yang
ketiga ini melihat organisasi pemerintah dalam konteks eksternalnya dan tugas
mengelola konstituensi eksternal. Dengan demikian, berkaitan dengan fungsi
manajemen publik maka fokus eksternal lebih besar melalui strategi dan mengelola
konstituensi eksternal. Hal ini terutama dalam manajemen publik baru di mana
orientasinya lebih menekankan pada kepuasan masyarakat atas pelayanan dari
pemerintah.
Fungsi manajemen pemerintahan agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan
rencana maka diperlukan komitmen dari pimpinan organisasi pemerintahan dan unsur-
unsur yang ada di dalamnya. Masing-masing fungsi manajemen pemerintahan
membutuhkan kerja sama yang baik dari unsur-unsur dalam organisasi dengan
pengaturan dan pengawasan ditentukan oleh pimpinan organisasi tersebut. Pimpinan
IPEM4431 Modul 01 1.35
berperan membawa anggota secara bersama-sama atau individu sesuai tugas dan
fungsinya sehingga upaya mencapai tujuan organisasi pemerintahan dapat dilaksanakan
dengan penerimaan yang penuh dari anggota atau unsur dalam organisasi.
1) Simak kembali penjelasan dari Old Public Administration dan New Public
Management dari Miftah Toha dan Irfan Islamy.
2) Penjelasan dari beberapa pengertian mengenai manajemen publik dapat
memberikan wawasan lebih luas untuk memahami konsep manajemen
publik/pemerintah.
3) Kedua konsep ini secara definisi berbeda. Oleh karena itu, perlu dipahami
terlebih dahulu definisi dari ahli mengenai kedua konsep tersebut.
4) Bisa dilihat dari perubahan tuntutan dari masyarakat yang dilayani pemerintah
sehingga terjadi perubahan dari manajemen publik baru.
5) Ini lebih ditujukan pada bagaimana organisasi mampu mencapai tujuan yang
hendak dicapai.
1.36 Konsep Organisasi dan Manajemen Pemerintahan
Manajemen publik merupakan bagian dari manajemen umum yang lebih fokus
pada pengelolaan organisasi publik/pemerintah. Pemahaman mengenai manajemen
publik/pemerintahan lebih ditekankan pada proses penggerakan oleh pemerintah dalam
melaksanan fungsi pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan untuk mencapai tujuan
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Manajemen publik dalam perjalanannya mengalami proses dari mulai Old Public
Administration (OPA) kemudian menjadi New Pubic Management (NPA), dan saat ini
berada pada New Public Service (NPS). Perkembangan tersebut terjadi karena tuntutan
dari masyarakat yang dilayani membutuhkan pelayanan yang prima dari pemerintah.
Untuk itu, pemerintah harus senantiasa memperbaiki kualitas pelayanan kepada
masyarakat dengan berbagai strategi, baik memperhatikan aspek internal organisasi
maupun aspek eksternal di luar organisasi pemerintah.
Untuk mencapai optimalisasi pelaksanaan manajemen publik maka pelaksanaan
fungsi manajemen publik harus dilaksanakan secara sinergi dan berkelanjutan. Hal ini
bertujuan agar masyarakat yang dilayani dapat memperoleh pelayanan terbaik dari
pemerintah. Tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang dilaksanakan
oleh organisasi pemerintahan merupakan tujuan utama dalam proses manajemen
pemerintahan. NPS itu dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan identik dengan
dilaksanakannya tata kelola pemerintahan yang oleh organisasi pemerintahan.
3) Berikut ini yang bukan merupakan ciri dari Old Public Administration adalah ….
A. upaya memberikan pelayanan harus dilakukan oleh para administrator
yang bertanggung jawab kepada pejabat politik
B. para administrator bertanggung jawab kepada pemimpin politik yang
dipilih secara demokratis
C. program-program kegiatan diadministrasikan dan dikontrol oleh para
pejabat dari hierarki atas organisasi
D. pelayanan publik menggunakan teknologi informasi berbasis internet
4) Birokrasi bukanlah satu-satunya penyedia atas barang dan jasa publik, ini
merupakan salah satu pernyataan dari konsep ….
A. Old Public Administration
B. New Public Management
C. New Public Service
D. Good Public Service
5) Salah satu fungsi dari manajemen publik adalah fungsi strategi. Makna dari
fungsi strategi adalah ….
A. menetapkan tujuan dan prioritas bagi organisasi
B. melayani pimpinan dalam organisasi
C. memberikan kesempatan anggota berkarier lebih baik
D. mengawasi tugas staf dalam organisasi
8) Salah satu ciri secara umum dalam New Public Service yang dilaksanakan oleh
organisasi publik/pemerintah adalah ….
(1) pelayanan yang cepat dan pasti
(2) menggunakan sistem yang manual
(3) peranan teknologi informasi dan komputer sebagai hal yang penting
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
IPEM4431 Modul 01 1.39
Tes Formatif 1
Tes Formatif 2
Daftar Pustaka
Abdul, W., & Solichin. (2000). Analisis kebijaksanaan dari formulasi ke implementasi
kebijakan negara. Jakarta: Bumi Aksara.
Ambar, T., & Sulistyani, R. (2009). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Anthony, R. N., & V. Govindarajan. (1995). Management control system (eight edition).
International Student Edition. U.S.A : Richard D.Irwin Inc.
Gibson, D., & Ivancevich. (1996). Manajemen. (Zuhad, I., Penerjemah). Jakarta:
Erlangga.
Hicks, Herbert, G., & Ray, G. C. (1981). Organization: Theory and behavior. London:
Mc Graw Hill.
Homans, G. C. (1974). Social behavior: Its elementary forms. New York: Brace and
Jovanovich.
Keban, Y. T. (2004). Enam dimensi strategis administrasi publik: Konsep, teori, dan
isu. Yogyakarta: Gava Media.
Mahmudi. (2010). Manajemen kinerja sektor publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Mooney, J. D. (1937). The principles of organization. In: Gulick Luther and Urwick L.
Papers on the Science of Administration. New York: Columbia University -
Institute of Public Administration.
Shafritz, J. M., Ott J. S., & A.C. Hyde. (1991). Public management: The essential
reading. Chicago: Lyceum Books.
Glosarium