Saya ingin menyampaikan pandangan saya mengenai pentingnya menjaga
keseimbangan antara aspek kesehatan dan ekonomi dalam kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Saya percaya bahwa kedua aspek ini sama-sama penting, karena apa artinya kesehatan tanpa ekonomi yang baik, begitu juga sebaliknya ekonomi tanpa status kesehatan yang mendukung produktivitas. Setiap individu berhak untuk hidup sehat dan memiliki akses pada ekonomi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pendapatan Asli Negara dari pajak pada sektor rokok atau tembakau juga merupakan faktor penting dalam mendukung kestabilan perekonomian negara. Namun, sebagai tenaga kesehatan masyarakat yang peduli akan keseimbangan ekonomi dan kesehatan, kita perlu memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak hanya memperhatikan kepentingan ekonomi semata, tetapi juga memperhatikan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Kondisi kesehatan dan ekonomi sebaiknya selaras, seirama, dan sejalan. Manusia butuh makan lewat ekonomi untuk menjalani setiap aspek kehidupannya, dari makanan yang diperoleh secara layak tersebut manusia memperolah kesehatan yang baik untuk meneruskan kehidupan. Oleh karena itu, saya ingin mengusulkan beberapa opsi kebijakan yang dapat dilakukan untuk mencapai keseimbangan yang baik antara kesehatan dan ekonomi. Pertama, pemerintah perlu menetapkan dan menegakkan pembatasan usia untuk merokok. Denda atau hukuman juga dapat diberikan kepada perokok yang belum mencapai usia tertentu. Kepada orang tua yang tidak menjaga maupun mengawasi anaknya pada usia dilarang merokok juga diberikan teguran. Dan bahkan pembuat kebijakan yang lalai dalam menjaga ketertiban penerapan kebijakan juga dapat hukuman disiplin, apabila tidak mengawasi penerapan kebijakan pembatasan penjualan rokok kepada masyarakat yang belum mencapai usia tertentu. Kedua, penjualan rokok perlu diatur dengan ketat. Penjual tidak boleh menjual rokok kepada masyarakat yang belum mencapai usia tertentu, dan bagi yang melanggar dapat dikenakan denda atau hukuman. Tempat-tempat umum juga perlu ditetapkan sebagai area tanpa asap rokok, sementara ruangan khusus untuk merokok dapat disediakan dengan biaya tambahan. Ketiga, melibatkan berbagai pihak terkait seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindakop), Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Perkebunan dalam pengawasan dan pelaksanaan kebijakan tersebut. Disperindakop dapat bertanggung jawab atas distribusi dan penjualan rokok, sementara Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, dan Dinas Perkebunan dapat memastikan adanya pengawasan dan pembinaan yang tepat terhadap masyarakat, terutama generasi muda, serta petani tembakau. Dengan menjadikan kubu kesehatan dan kubu ekonomi bersatu, kita dapat menggabungkan berbagai stakeholder yang ada dan mencapai keseimbangan yang baik antara kesehatan dan ekonomi. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat. Saya berharap pemerintah dan berbagai pihak terkait dapat mempertimbangkan usulan ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Terima kasih atas perhatian dan kesempatannya untuk menyampaikan pendapat ini.