Anda di halaman 1dari 14

Bukittinggi

GAMBARAN UMUM
KOTA Bukittinggi
❖ Kota Bukittinggi memili luas ± 25 Km²,
namun yang dapat dibangun hanya 19
Km².
❖ Bukittinggi merupakan Kota Wisata, yang
dihunyi oleh ± 139.000 Jiwa. Yang setiap
tahunnya kota ini dikunjungi oleh ±
2.000.000 Pengunjung.
❖ Pertumbuhan Sektor Pariwisata ini juga
memacu tumbuh kembangnya beberapa
sector, salah satunya Sektor
Perdagangan.
❖ Saat ini terdapat ± 60.000 Pedagang
yang mana 1.200 an diantaranya
merupakan pedagang kuliner malam
yang memanfaatkan fasilita umum.
PERMASALAHAN KOTA
Kota Bukittinggi memiliki beberapa
permasalahan yang harus segera dibenahi,
yang mana diantaranya adalah:
❖ Keterbatasan akan fasilitas
Perdagangan dan fasilitas penunjang
lainnya.
❖ Banyaknya fasilitas umum yang
dimanfaatkan untuk berdagang.
❖ Kesembrautan wajah kota.
SOLUSI
Beberapa solusi yang menjadi tujuan
pemerintah kota dalam mengurangi
permasalahan kota tersebut diantaranya
adalah:
❖ Penyedian fasilitas perdagang dan
penunjang lainnya yang akomodatif dan
representative bagi pedagang dan
masyarakat serta pengunjung.
❖ Mengembalikan fungsi fasilitas umum
sebagaimana peruntukannya.
PEMBANGUNAN
STASIUN LAMBUANG
SEBAGAI SEBUAH SOLUSI
 Lokasi Kelurahan Tarok Dipo Kecamatan Guguk Panjang
Kota Bukittinggi.
 Luas 20.000 M³
 Metode penguasaan melalui sewa dengan perjanjian
antara PT. Kereta Api Indonesia dengan Pemerintah Kota
Bukittinggi Nomor : KL.701/III/25/KA-2022 tanggal 31
Maret 2022 sebagaimana telah di ubah dengan
Addendum Perjajian Nomor : KL.701/IX/17/KA-2022.
 Pemilik Lahan adalah PT. Kereta Api Indonesia (Persero),
dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan :
1. HGB Nomor 54 Tahun 2016 dengan luas 1.320 M³
2. HGB Nomor 218 Tahun 2016 dengan luas 996 M³
3. HGB Nomor 220 Tahun 2017 dengan luas 24.890

MILESTONE.

❖ Pemanfaatan lahan Eks Emplasmen stasiun


Bukittinggi seluas 20.000 M³ dengan metode
sewa.
❖ Pembangunan infrastuktur dengan konstruksi
portable.
❖ Penempatan pedagang makanan/kuliner
malam pada Jalan M. Syafei, Jalan Ahmad
Yani dan Jalan Perintis Kemerdekaan.
❖ Pengelolaan.
TAHAP
PERENCANAAN

❖ Perencanaan Tahap I dilakukan pada tahun 2022 dengan Konsultan Perencana


PT. Inasa Shaka Kirana dengan anggaran sebesar Rp. 98.997.350,-
❖ Perencanaan Tahap II dilakukan pada 2022 dengan konsultan Perencana
PT. Indosarana Pratama Nusantara dengan anggaran sebesar Rp. 98.368.75,-
TAHAP
PELAKSANAAN

❖ Pembangunan fisik Tahap I dilaksanakan oleh CV. CHAKRA KARYA


dengan nilai kontrak sebesar Rp. 2.378.595.865,90,- dengan Konsultan
Pengawas CV. GIWAM TAMA ENGGINEERING dengan nilai kontrak
sebesar Rp. 89.470.000,-
❖ Pembangunan fisik Tahap 2 dilaksakan oleh CV. AIE BAREH dengan nilai
kontrak Rp. 12.910.999.999,21,- dengan konsultan pengawas CV. MITRA
SAKINAH CONSULTANT dengan nilai kontrak sebesar Rp. 299.200.500,-
PERIZINAN
❖ Konfirmasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfatan Ruang yang diterbitkan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bukittinggi, Nomor :
30112210111375011 tanggal 30 November 2022.
❖ Rekomendasi Lalulintas yang diterbitkan Dinas Perhubungan Kota Bukittinggi,
Nomor : 551/100/Dishub-BKT/II-2023 tanggal 28 Februari 2023.
❖ Rekomendasi Lingkungan yang diterbitkan oelah Dinas Lingkungan Hidup Kota
Bukittinggi, Nomor : 188.45-10/DLH-BKT/III/2023 tanggal 28 Maret 2023.
❖ Persetujuan Bangunan Gedung yang diterbitkan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bukittinggi, Nomor : SK-PBG-137501-
06062023-001 tanggal 6 Juni 2023.
SITEPLAN STASIUN LAMBUANG
PEMBANGUNAN INFRASTUKTUR
DENGAN KONSTRUKSI PORTABLE
PEMBANGUNAN INFRASTUKTUR
DENGAN KONSTRUKSI
PORTABLE
❖ Dikarenakan pembangunan infrastruktur dilaksanakan pada
tanah sewa maka konstruksi didesain dengan konsep portable.
❖ Pembangunan infrastruktur menggunakan dan yang berasal dari
APBD Kota Bukittinggi dengan dengan tolal ± 37,7 M, dengan
rincian :
1. APBD TA. 2022 sebesar Rp. 2,7 M
2. APBD TA. 2023 sebesar Rp. 15 M
3. APBD TA. 2024 direncanakan sebesar Rp. 20 M
❖ Rencana Jumlah Kontainer 143 Buah dan bisa memuat 286
pedagang
❖ Calon Pedagang merupakan pedagang yang secara keeluruhan
telah berjualan di sepanjang jalan/fasilitas umum diantaranya :
1. Jalan Moh Syafei sebanyak 148 Pedagang
2. Jalan Ahmad Yani sebanyak 62 pedagang
3. Jalan Perintis Kemerdekaan 13 Pedagang
4. serta sisanya sebanyak 63 Both diperuntukan untuk para
pelaku UMKM yang bertumbuh dan berkembang dan lulus
kurasi yang nantinya akan menjadi roll model pengelollan
bisnis kuliner di Kota Bukittinggi
PENGELOLAAN
❖ Stasiun Lambuang nantinya akan dikelola lansung
oleh Pemerintah Kota Bukittinggi natau badan yang
dibentuk oleh Pemerintah Kota.
❖ Kepada Pedagang nantinya akan dikenakan retribusi
atau sewa.
❖ Setiap transaksi nantinya pengunjung akan dikenakan
pajak rumah makan dan restorant
❖ Untuk transaksinya akan menggunakan metode
hibryd antara cash dan cashless.
❖ Selain aktifitas Perdagangan pada stasiun lambuang
nantinya juga akan ada event atau pagelaran seni
budaya serta pameran yang tentunya akan
menunjang kepariwisataan di Kota Bukittinggi.
HARAPAN
❖ Untuk kepastian dan taat asas
penggunaan APBD maka usia sewa
lahan harus disesuaikan dengan usia
konstruksi.
❖ Pedagang yang ditempatkan adalah
pedagang yang saat ini telah
berdagang dan memanfaatkan fasilitas
umum.
❖ Sebuah supremasi dalam menjaga
fungsi fasilitas umum sebagaimana
peruntukannya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai