Anda di halaman 1dari 18

RESUME MANAJEMEN PEMASARAN

DOSEN PENGAMPU
Dr.AM.Jumai,SE.,MM www

Disusun oleh:
Rico Kukuh Ramadhani
E2A022258
Program Studi S1 Manajemen
Semester Tiga
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Semarang
2023/2024
Bab I Pemasaran dan Era Perkembangannya
A.Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan atau aktivitas untuk menyalurkan sebuah
produk (barang atau jasa) kepada masyarakat (para konsumen), dimana kegiatan tersebut
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen tersebut, sehingga
dalam kegiatan tersebut dapat menguntungkan kedua belah pihak yaitu perusahaan atau
pengusaha mendapatkan laba, sedangkan konsumen medapatkan kepuasan. Kegiatan
pemasaran tersebut meliputi serangkaian proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian dari segi harga, pemetaan distribusi serta kegiatan.
B.Era perkembangan pemasaran
Pada awalnya semua dikerjakan secara sendiri-sendiri. Pada masa primitif, kegiatan
tukar menukar masih relative rendah sehingga fungsi pemasaran masih belum terlihat dalam
masyarakat secara jelas karena seiring waktu, manusia makin bertambah banyak. Interkasi
kepentingan mulai berkembang sehingga manusia menyadari pentingnya negosiasi dan
komunikasi dalam kegiatan tukar menukar. Mulailah manusia tersadar berkonsentrasi pada
bidang-bidang tertentu untuk produktifitas agar dipertukarkan pada nilai yang lain dan pasar
adalah tempat pertukaran dan pada akhimya konsep pemasaran itu menjadi lebih modern
dalam arti luas menuju pasar. Pasar modern lahir revolusi industry dengan hadirnya teknologi
dan mesin-mesin dalam produksi pangan maupun yang lain yangpada akhinya jumlah
produksi sangat besar melebihi jumlah permintaan pasar Perhatian mulai berubah bagaimana
caranya agar jumlah produksi tidak melebihi Jumlah barang. Tentunya sangatlah dibutuhkan
pengetahuan niaga ilmu menjual dan agar sukses dalam bisnis, inilah yang menjadi dasar
utama dari pemasaran mula-mula. Lima Masa Sejarah Pemasaran pemasaran
1. Masa produksi (sebelum tahun 1920an) Barang yang bagus akan menjual dirinya sendiri
2. Masa Penjualan (sebelumtahun 1950an) Periklanan dan penjualan yang kreatif akan
mengatasi resistensi pelanggan dan mebujuk untuk membeli
3. Masa pemasaran (sejak tahun 1950an) Aturan pelanggan! Temukan kebutuhannya dan
berikan!
4. Masa Relasi (sejak tahun 1990an) Hubungan jangka panjang dengan pelanggan menuntun
kepada kesuksesan
5. Masa Modernisasi Elektronik (sejak tahun 2000) Berhubungan dengan pelanggan melalaui
Internet dan media social merupakan alat yang efektif
C.Tujuan pemasaran
• Kegiatan untuk mengembangkan kemampuan bisnis.
• Agar bismis atau perusahaan dapat beradaptasi dengan trend yang baru.
• Sebagai dasar pemikiran utuk mengambil sebuah keputusan pemasaran.
• Digunakan sebagai media ukur, dari hasil pemasaran akan berdasarkan pada standar
prestasi yang sudah ditentukan.
• Acuan bagi tim pemasaran untuk meningkatkan kualitas koordinasi antar individu yang
bekerja di dalamnya.
D.Konsep pemasaran
Konsep pemasaran adalah suatu konsep yang digunakan dalam proses pemasaran untuk
mengoptimalkan keuntungan. Cara memaksimalkan keuntungan adalah dengan cara
memenuhi kebutuhan konsumen, meningkatkan penjualan, serta kompetitor. Fokus utama
dari konsep pemasaran adalah memahami kebutuhan konsumen untuk membangun hubungan
yang saling menguntungkan antara konsumen dan pelaku bisnis

Bab II Konsep Pemasaran


A.Pengertian Pemasaran Produk
Produk suatu yang bersifat kompleks, yang dapat diraba maupun tidak dapat diraba, yang di
dalamnya termasuk kemasan, harga, prestise perusahaan dan pelayanan jasa perusahaan yang
diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan. dan kebutuhannya.
Pemasaran produk proses yang melibatkan kegiatan promosi dan pemasaran produk kepada
konsumen potensial dengan tujuan meningkatkan kesadaran merek, minat, dan keinginan
untuk membeli produk tersebut.
B.Tujuan Pemasran Produk
• Paham Pasar,Target potensial yang harus dicapai oleh suatu perusahaan.
• Menciptakan Produk, Sesuai Kebutuhan Produk yang sesuai dengan kebutuhan dapat
menjamin kelangsungan dari perusahaan.
• Membangun Citra Produk, Membangun citra produk agar memiliki nama yang baik dan
mudah dikenal oleh konsumen.
• Mencapai Citra Yang Dibangun, Citra dari suatu produk amat penting untuk dibangun dan
melekat sebagai kekhasan dari produk tersebut.
• Penjualan, Merupakan tujuan utama dari suatu pemasaran dilakukan.
• Kepuasan Konsumen, Merupakan target utama yang harus tercapai dari tujuan pemasaran
C.Konsep Pemasaran Produk
• Konsep Produksi, Berfokus pada produksi barang dengan biaya rendah dan kuantitas yang
besar
• Konsep Produk, Berfokus pada pengembangan produk yang berkualitas dan memiliki fitur
yang dibutuhkan oleh konsumen
• Konsep Penjualan, Berfokus pada upaya penjualan produk dengan menggunakan teknik
promosi dan penjualan yang agresif
• Konsep Pemasaran, Berfokus pada memahami kebutuhan dan keinginan konsumen
• Konsep Pemasaran Sosial, Berfokus pada memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
dengan mempertimbangkan. dampak sosial dan lingkungan
D.Teknik Pemasaran Produk
• Iklan, Meningkatkan kesadaran merek dan mempromosikan produk kepada konsumen.
• Promosi Penjualan, Meningkatkan penjualan produk dalam jangka pendek.
• Pemasaran Konten, Membangun kepercayaan konsumen dan meningkatkan. keterlibatan
mereka dengan merek
• Pemasaran Sosial, Penggunaan media sosial untuk mempromosikan produk
• Pemasaran Influencer, Penggunaan orang terkenal atau influencer di media sosial untuk
mempromosikan produk.

Bab III Konsep Pemasaran Jasa


A.Pengertian Pemasaran Jasa
Menurut Umar (2003, 76) Pemasaran jasa adalah pemasaran yang bersifat intangible dan
immaterial dan dilakukan pada saat konsumen berhadapan dengan produsen. Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa adalah suatu tindakan yang ditawarkan pihak
produsen kepada konsumen, dalam arti jasa yang diberikan tidak dapat dilihat, dirasa,
didengar atau diraba sebelum dikonsumsi.
B. Tujuan pemasaran jasa
Ada dua tujuan pemasran jasa Yaitu:
1.) Commercial Services (profit services). Jasa yang bertujuan untuk mendapatkan Laba,
Contoh : Mobil, dimana jasa ini bertujuan untuk mendapatkan Laba dengan cara
mencucikan mobil konsumen.
2.) Non Profit Services. Jasa yang bertujuan untuk kepentingan sosial. Contoh: Museum,
dimana jasa ini bertujuan untuk memberikan info kepada konsumen museum, tanpa
mengincar laba.
C. Konsep Pemasaran Jasa
• Jasa adalah semua tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada
pihak lainnya yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun.
• Jenis-jenis jasa meliputi: jasa profesional, jasa distribusi, jasa perbaikan dan perawatan,
rekreasi dan kesukaan, dan perawatan pribadi.
• Karakteristik jasa meliputi: intangibility, inseparability, variability, perishability, dan
heterogeneity.
• Bauran pemasaran meliputi: product, price, promotion, place, people, process, physical
evidence, dan customer service.
D.Teknik Pemasaran Jasa
Berikut ini beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memasarkan jasa yang
efektif adalah :
• Menentukan target pasar yang tepat.
• Menyediakan layanan yang berkualitas tinggi.
• Membangun citra merek yang kuat.
• Menyediakan layanan pelanggan yang baik.
• Menyediakan layanan puma jual yang baik.
• Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi yang tepat.
• Menjalin hubungan baik dengan pelanggan.
• Mengetahui target market konsumen.
• Melakukan promosi yang tepat dan efektif.
• Memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan pemasaran.
• Menyediakan diskon atau promo khusus untuk pelanggan setia.
• Mengadakan event atau kegiatan yang dapat menarik perhatian pelanggan.

Bab IV Periklanan, Promosi Penjualan, dan Hubungan Masyarakat


A. Menentukan Bauran Promosi
Periklanan (Advertising) merupakan segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor
untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.
Keputusan Penting dalam Periklanan:
1. Menetapkan Tujuan Iklan
• Memberi Informasi
• Membujuk
• Mengingatkan
• Menetapkan Anggaran Periklanan
2. Faktor spesifik yang harus dipertimbangkan pada waktu menetapkan anggaran periklanan:
• Tahapan di dalam PLC
• Pangsa pasar
• Persaingan dan kesemrawutan
• Frekuensi periklanan
• Diferensiasi produk
3. Strategi Iklan
• Penciptaan pesan iklan
• Penyeleksian media
Langkah utama dalam menyeleksi media :
• Menentukan jangkauan frekuensi dan dampak
• Tipe media utama
• Wahana media
• Waktu penayangan
4. Evaluasi Periklanan
5. Mengorganisasikan Periklanan
B. Menentukan Bauran Promosi
Promosi Penjualan (sales promotion) merupakan insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa. Keputusan penting dalam
promosi penjualan :
• Menentukan tujuan promosi
• Menyeleksi alat-alat promosi penjualan
• Menyusun program promosi penjualan
• Melaksanakan pra pengujian terhadap program promosi penjualan
• Melaksanakan dan mengendalikan program promosi penjualan
• Evaluasi hasil penjualan
C. Menentukan Bauran Promosi
Hubungan Masyarakat (Public Relation) adalah membangun hubungan yang baik
dengan berbagai publik perusahaan. Hal ini dicapai dengan memperoleh publisistas yang
menguntungkan, membangun citra korporasi dan menangani atau mengatasi rumor, cerita dan
kegiatan-kegiatan yang tidak menguntungkan. Keputusan utama hubungan masyarakat :
a. Menetapkan tujuan hubungan masyarakat
b. Memilih pesan dan wahana masyarakat
c. Mengimplementasikan rencana hubungan masyarakat
d. Mengevaluasi hasil hubungan masyarakat

Bab V Konsep Harga dan Strategi Harga


A. Pengertian Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah
dari nilai uang yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena telah membeli atau
menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler & Armstrong 2018). Dengan demikian, pada
dasarnya harga adalah sejumlah nilai dibayarkan oleh pembeli suatu produk barang/jasa
kepada penjual atau penyedia jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli.
Berdasarkan pengertian harga menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa harga
adalah sejumlah satuan moneter atau nilai lainnya yang ditentukan oleh pembeli dan penjual
melalui tawar-menawar atau ditetapkan oleh penjual sebagai harga yang sama terhadap semua
pembeli, yang selanjutnya akan dibayarkan oleh pembeli sebagai nilai tukar untuk membeli
atau mendapatkan manfaat dari barang atau jasa yang diberikan oleh penjual atau penyedia
jasa.
B. Indikator Harga
1. Keterjangkauan harga,Konsumen dapat memperoleh harga yang ditetapkan oleh
perusahaan. Produk sering kali memiliki banyak jenis dalam sebuah merek, harganya pun
bervariasi, dari yang paling murah hingga yang paling mahal.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, Harga sering digunakan sebagai indikator
kualitas bagi konsumen yang sering memilih harga yang lebih tinggi antara dua barang karena
melihat perbedaan kualitas. Jika harganya lebih tinggi, orang cenderung berpikir bahwa
kualitasnya juga lebih baik.
3. Kesesuaian harga dengan manfaat Konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk
jika manfaat yang diterima lebih besar atau sama. dengan yang dikeluarkan untuk
mendapatkan produk tersebut. Jika konsumen merasa manfaat produk lebih kecil dari jumlah
yang dikeluarkan, konsumen akan memersepsikan produk tersebut mahal dan konsumen akan
berpikir dua kali sebelum melakukan pembelian ulang.
4. Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga Konsumen sering membandingkan harga
suatu produk dengan produk lainnya. Dalam hal ini, rendahnya harga produk menjadi
pertimbangan konsumen dalam membeli produk tersebut.
C. Peranan Harga
1. Pertanda untuk pembeli
Harga menawarkan cara yang cepat dan langsung untuk berkomunikasi dengan
pembeli. Harga yang ditawarkan kepada pembeli bisa dipakai sebagai dasar untuk
membandingkan brand yang melekat pada suatu produk. Harga dari sudut pandang
konsumen sering kali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut
dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai atau
value dapat didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan terhadap harga
(Tjiptono, 2020, hlm. 290).
2. Alat untuk berkompetisi
Harga yang ditawarkan dapat menjadi salah satu cara untuk menyerang pesaing, atau
untuk memperjelaspositioning perusahaan terhadap pesaing secara langsung dan
memperkuat positioning suatu brand agar dipersepsikan sebagai suatu produk yang
berkualitas tinggi atau untuk memenangkan persaingan dengan produk lain.
3. Meningkatkan kinerja
keuangan Sejak harga dan biaya menentukan kinerja keuangan, strategi harga
dibutuhkan untuk mengukur dan memperkirakan dampaknya terhadap kinerja
keuangan, baik jangka panjang maupun pendek.

4. Mengawal program pemasaran


Harga dapat digunakan sebagai substitusi bagi upaya penjualan, iklan dan promosi
penjualan. Harga dapat dipakai sebagai alat untuk memperkuat aktivitas promosi di
dalam program pemasaran. Peranan harga sering kali bergantung dari pemanfaatan
program pemasaran yang lain.
D. Faktor Pengaruh Penetapan Harga
• produksi: Biaya produksi produk atau jasa harus menjadi pertimbangan utama dalam
menentukan harga.
• Tujuan bisnis: Apakah perusahaan ingin mencapai keuntungan maksimal, pangsa pasar, atau
tujuan lainnya?
• Permintaan konsumen: Harga harus mencerminkan permintaan konsumen dan elastisitas
harga.
• Persaingan: Harga harus kompetitif dalam konteks persaingan pasar.
• Regulasi dan hukum: Harga juga dapat dipengaruhi oleh regulasi dan hukum yang berlaku.
E. Metode Penerapan Harga
1. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (Cost-Plus Pricing) Metode ini melibatkan
menambahkan marjin ke biaya produksi produk. Ini dapat memberikan keuntungan yang
diinginkan perusahaan, tetapi mungkin tidak selalu mencerminkan permintaan pasar.
2. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan (Demand-Based Pricing) Penetapan harga ini
melibatkan penyesuaian harga berdasarkan tingkat permintaan pasar. Harga lebih tinggi saat
permintaan tinggi dan sebaliknya. 3. Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan (Competitive
Pricing) Perusahaan menetapkan harga yang sebanding dengan pesaing atau harga rata-rata di
pasar. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk tetap kompeten.

Bab VI Mengelola Saluran Pemasaran dan Rantai Pasokan


A.Pengertian
Saluran Pemasaran adalah salah satu aspek yang menentukan keputusan pemasaran yang
lainnya seperti dalam hal penetapan harga produk (pricing) yang secara langsung bergantung
pada saluran pemasaran seperti apa yang diterapkan oleh perusahaan tersebut dan berapa
banyak pihak yang terlibat di dalamya.
Rantai pasokan adalah jaringan terintegrasi dari organisasi, orang. aktivitas, informasi, dan
sumber daya yang bekerja bersama untuk menghasilkan, mengubah, dan menghantarkan
produk atau layanan dari pemasok hingga pelanggan akhir.
B. Sifat dan Peran
Dalam mengelola saluran perantara terdapat strategi pemasaran dorong (push
strategy)dan strategi tarik (pull strategy).
Strategi dorong, dilakukan dengan cara menggunakan tenaga penjualan, uang promosi
dagang atau sarana lain yang diberikan produsen kepada perantara agar membawa,
mempromosikan dan menjual produk mereka kepada konsumen.
Strategi tarik adalah strategi yang dijalankan produsen dengan cara menggunkan iklan,
promosi, dan bentuk komunikasi lain untuk meyakinkan konsumen sehingga pada akhirnya
konsumen tersebut membeli produk ke perantara.
C. Saluran Pemasaran Konsumen
• Tingkat Nol, Saluran tingkat nol dimana. produsen langsung menjual produk ke konsumen
tanpa adanya perantara.
• Tingkat Satu, Saluran tingkat satu one level channel yang terdiri dari produsen, pengecer,
baru menuju ke konsumen.
• Tingkat Dua, Saluran tingkat dua atau two level. channel dilakukan melalui beberapa
perantara seperti pedagang besar menuju ke pengecer baru ke tempat konsumen.
• Tingkat Tiga, Saluran tiga tingkat atau three level channel yang melibatkan produsen, agen,
pedagang besar, pengecer, baru menuju ke konsumen akhir.
D. Saluran Pemasaran Industri
• Tingkat nol dimana produsen akan menjual produk yang mereka miliki langsung ke industri
yang bersangkutan, tanpa harus menggunakan pihak perantara.
• Tingkat satu dimana terdapat pihak distributor atau agen penyalur barang agar produk
terkait bisa sampai ke tengah pelanggan.
• Pemasaran industri tingkat dua dilakukan dengan melalui perantara perwakilan dari
produsen serta pihak distributor.
• Saluran tingkat tiga yang menggunakan perantara seperti cabang penjualan produsen,
distributor, baru kemudian disalurkan ke pihak pelanggan akhir yang berupa pabrik
E. Saluran Pemasaran Sektor Jasa
• Distribusi Intensif, Jenis distribusi ini cocok untuk produsen yang membuat produk atau jasa
sehari-hari dan dengan permintaan yang tinggi
• Distribusi Selektif Jenis distribusi yang satu ini dilakukan dengan cara memilih pedagang
besar atau pengecer di daerah tertentu.
• Distribusi Ekslusif, Dilakukan dengan cara mendistribusikan produk hanya melalui 1
pedagang besar atau bisa juga pengecer dalam satu daerah.

Bab VII Membangun Merk yang kuat


A. Pengertian Merk
Menurut David aaker, (1997) dalam A.B Santoso (2004: 6) merek adalah nama atau
simbol yang bersifat membedakan (seperti logo, cap, atau kemasan) engan maksud
mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang penjual atau sebuah kelompok penjual
tertentu. Dengan demikian konsumen dapat membedakannya dari barang dan jasa yang
dihasilkan oleh para kompetitor. Sehingga merek pada gilirannya dapat memberikan tanda
kepada konsumen mengenai sumber produk tersebut dan melindungi konsumen maupun
perusahaan dari para kompetitor yang berusaha membuat produk- produk yang tampak
identik.
B. Ketepatan Dalam Membangun Merk
Ketepatan dalam membangun merek yang kuat merupakan faktor yang sangat penting
untuk kesuksesan suatu merek.. Ketepatan ini berkaitan dengan kemampuan merek untuk
menyampaikan pesan dan nilai-nilai yang sesuai dengan target pasar, mencerminkan identitas
merek yang unik, dan memenuhi harapan konsumen.
Ketepatan dalam membangun merek yang kuat melibatkan pemahaman yang
mendalam tentang target pasar, mampu menyampaikan pesan yang jelas dan konsisten kepada
konsumen, harus mencerminkan identitas merek yang unik, ketepatan juga mencakup
pemenuhan harapan konsumen.
C. Tujuan Dalam Membangun Merk
1. Meningkatkan kesadaran merk di kalangan konsumen Merek yang dikenal dengan baik
akan lebih mudah diingat dan diidentifikasi oleh konsumen potensial.
2. Membantu membangun kepercayaan konsumen. Konsumen cenderung lebih memilih
merek yang telah mereka kenal dan percayai dibandingkan merek yang tidak dikenal. Merek
yang kuat dapat memberikan jaminan akan kualitas produk atau layanan yang diberikan.
3. Membantu dalam mempertahankan pelanggan dan meningkatkan loyalitas konsumen.
Konsumen cenderung tetap setia pada merek yang mereka sukai dan percayai.
4. Meningkatkan tingkat penjualan dan pangsa pasar, merek yang kuat dapat memberikan
keunggulan kompetitif yang signifikan bagi perusahaan. Konsumen cenderung memilih
merek yang mereka yakini berkualitas dan relevan dengan kebutuhan mereka.
5. Meningkatkan nilai perusahaan, merek yang dikenal dengan baik dan memiliki reputasi
yang baik akan dihargai lebih tinggi oleh pasar dan investor. Merek yang kuat dapat menjadi
aset berharga bagi perusahaan.
D. Strategi dalam Membangun Merk
1. Menentukan identitas merek yang kuat. Mencakup menentukan nilai inti merek, tujuan
merek,dan kepribadian merek yang ingin dicerminkan.
2. Membangun kesadaran merek yang kuat. Dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti
iklan, promosi, dan kolaborasi dengan influencer agar merek lebih dikenal oleh target pasar.
3. Menciptakan dan menjaga hubungan baik dengan konsumen. Untuk mencapai ini, penting
untuk menyediakan layanan pelanggan yang baik, mendengarkan umpan balik dari
konsumen, dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan mereka.
4. Melibatkan media sosial dan pemasaran digital juga merupakan strategi yang efektif dalam
membangun merek yang kuat.
5. Konsistensi merupakan kunci dalam membangun merek yang kuat. Dari desain logo hingga
pesan merek, semua harus konsisten dalam mencerminkan identitas merek yang telah
ditetapkan.
E.Peran Merk Bagi Perusahaan Dan Konsumen
Peran Merk bagi Perusahaan :
1. Memberikan identitas unik kepada perusahaan, membuatnya dapat dikenali dan
dibedakan. dari pesaing di pasar yang kemungkinan besar menawarkan produk atau
jasa serupa.
2. Membantu perusahaan dalam membedakan produk atau jasa mereka dari pesaing,
dengan menciptakan atribut yang unik dan mengkomunikasikan nilai-nilai
perusahaan kepada konsumen.
3. Perusahaan dapat mengkomunikasikan pesan serta nilai-nilai yang ingin mereka
sampaikan kepada konsumen, seperti kualitas, keandalan, atau inovasi.
4. Merk yang terpercaya dapat memberikan keyakinan kepada konsumen terkait
kualitas dan reputasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Bab VIII Menciptakan posisioning pasar
A. Pengertian Positioning
Positioning adalah salah satu aktivitas perusahaan dalam merancang produk dan strategi
marketing agar dapat menciptakan kesan tertentu yang diingat di benak konsumen.
Positioning bukanlah tentang aktivitas yang dilakukan perusahaan terhadap produknya akan
tetapi tentang aktivitas yang perusahaan lakukan terhadap persepsi konsumen.
Posisioning pasar (Market Positioning) adalah kemampuan. perusahaan untuk memengaruhi
persepsi pelanggan terkait produk mereka yang serupa dengan milik kompetitor. Jenis
positioning ini yang akan mendorong perusahaan untuk memiliki produk atau layanan yang
kualitasnya dapat mengalahkan produk milik kompetitor.
B. Jenis-Jenis Strategi Positioning Pasar
1. Pricing, Strategi ini mengacu pada cara perusahaan menetapkan harga yang relatif lebih
murah dari pesaingnya. Penetapan harga merupakan faktor penting yang dapat memengaruhi
minat pelanggan.
2. Quality, Strategi ini mendorong perusahaan untuk terus mengembangkan kualitas produk
mereka. Umumnya, strategi mengembangkan kualitas akan lebih bermanfaat bagi luxury
brand dan produk makanan, mutu lebih diprioritaskan pelanggan ketimbang harga.
3. Differentiation, mengacu pada cara perusahaan menempatkan fitur baru pada produk
mereka. Fitur ini tak hanya baru, tetapi juga unik dan tidak dapat ditemukan pada produk
milik kompetitornya. Secara tidak langsung, strategi ini memberikan competitive advantage
yang cukup besar bagi produk perusahaan. 4. Customer service , Strategi satu ini
menekankan bahwa perusahaan selalu sedia untuk membantu customernya. Hasilnya,
perusahaan memiliki kredibilitas yang tinggi karena mereka selalu siap untuk menuntaskan
permasalahan yang dialami pelanggannya.
C. Cara Kerja Positioning Pasar
1. Identifikasi keunggulan kompetitif, Hal pertama yang perlu dilakukan guna membentuk
strategi market positioning yang apik adalah dengan mengidentifikasi keunggulan kompetitif.
Inisiatif ini sifatnya wajib dan biasanya dilaksanakan pada tahap-tahap awal perancangan
market positioning. Identif kasi keunggulan kompetitif dapat membantu perusahaan untuk
menentukan keunggulan mereka dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk
memanfaatkannya.
2. Menganalisis posisi dalam pasar, Hal ini diperlukan karena dapat membantu perusahaan
dalam mendapatkan wawasan tentang pergeseran ekonomi, kompetitor, tren pasar, dan
kecenderungan pembelian pelanggan. Analisis posisi dalam pasar juga menjadi komponen
penting karena bisa membantu perusahaan dalam membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
3. Menganalisis posisi kompetitor dalam pasar, Menganalisis posisi kompetitor dalam pasar
juga menjadi langkah yang penting saat membentuk strategi market positioning. Inisiatif ini
cukup penting karena memahami posisi kompetitor adalah kunci untuk menemukan celah di
pasar yang dapat diisi oleh perusahaan. Selain itu, menganalisis. posisi kompetitor juga dapat
menginformasikan perusahaan mengenai kelemahan dan kekuatan mereka di pasar.
4. Tentukan kebutuhan pelanggan dan buat strategi, Langkah terakhir adalah untuk
menentukan kebutuhan pelanggan dan buat strategi market positioning. Hal ini bisa dilakukan
dengan mengembangkan strategi setelah memeriksa faktor-faktor yang disebutkan di atas dan
memahami posisi, kekuatan, dan peluang badan usaha. Memahami kebutuhan pelanggan juga
penting supaya proses pembentukan persepsi dapat berjalan dengan
D. Manfaat Positioning Pasar
1. Menciptakan Posisi Kompetitif yang Kuat Positioning yang tepat akan memengaruhi sudut
pandang pelanggan melihat produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan terhadap
produk kompetitor. Di saat perusahaan menciptakan citra positif dari produk atau layanannya
kepada pelanggan, kemungkinan besar perusahaan akan menikmati keunggulan produknya di
pasar secara berkelanjutan.
2. Meningkatkan Penjualan Tujuan utama dari menjalankan bisnis adalah untuk
meningkatkan penjualan dan memperoleh profit yang maksimal. Dengan memiliki penawaran
yang lebih relevan dan dapat mengungkapkannya secara lebih efektif, kemungkinan besar
perusahaan dapat menembus pasar baru dan mendapat klien baru dan mendapatkan penjualan
tambahan
3. Menentukan Target Pasar yang Lebih Jelas Positioning dalam marketing memungkinkan
perusahaan untuk menyatakan fitur atau manfaat tertentu dan lebih memfokuskan produk atau
layanannya. Hal ini akan membuat nilai perusahaan meningkat secara signifikan.
4. Mendorong Komunikasi yang Efektif Positioning yang jelas dalam pemasaran akan
mendorong komunikasi yang efektif serta memberikan hubungan yang lebih sehat dan kuat
dengan customer.
5. Terhubung dengan Kebutuhan Konsumen Melalui positioning, perusahaan mempunyai
kesempatan untuk mengomunikasikan manfaat penting yang ditawarkan terhadap produk atau
jasanya.
E. Kesalahan- Kesalahan Dalam Positioning
1. Penentuan Posisi yang Kurang (Underpositioning) Produk yang ditawarkan perusahaan
kepada konsumen tidak memiliki posisi yang jelas sehingga dianggap sama dengan produk
sejenis lainnya (sama dengan kompetitor). Akibatnya konsumen kesulitan membedakan
produk tersebut dengan brand lainnya.
2. Penentuan Posisi yang Berlebihan (Overpositioning) Perusahaan terlalu sempit
memposisikan produknya sehingga mengurangi minat pelanggan yang masuk dalam target
market-nya.
3. Penentuan Posisi yang Membingungkan (Confused Positioning) Perusahaan terlalu banyak
menekankan terlalu banyak atribut pada produknya sehingga konsumen mengalami keraguan
akan produk tersebut.
4. Penentuan Posisi yang Meragukan (Doubtful Positioning) Positioning ini diragukan
kebenarannya karena tidak didukung dengan bukti yang memadai. Perusahaan memasang
positioning palsu (tidak sesuai dengan kenyataan) atau bisa karena marketing mix yang
ditetapkan tidak konsisten dengan keberadaan produk yang ditawarkan kepada konsumen di
pasar.

Bab IX Riset Pemasaran


A. Pengertian Riset Pemasaran
Riset pemasaran adalah aktivitas menemukan, menganalisis, dan menyimpulkan data
untuk membuat strategi pemasaran lebih logis dan relevan dengan tujuan bisnis. Melalui riset
pemasaran ini, perusahaan akan dapat mengidentifikasi konsumen, kelebihan dan kekurangan
produk, serta keunggulan pesaing. Proses riset ini bisa dilakukan mingguan, bulanan atau
tahunan tergantung kebutuhan strategi. Beberapa perusahaan bahkan memiliki tim riset
sendiri yang bekerja terus menerus untuk mengumpulkan lebih banyak data pemasaran.
Kebanyakan perusahaan saat ini melakukan proses riset pasar. Maka dari itu, segera terapkan
riset pemasaran dalam bisnis agar strategi pemasaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan
menurut American Marketing Association (AMA), yang dimaksud dengan riset pemasaran
adalah sebuah proses yang bertujuan untuk menghubungkan beberapa pihak melalui sarana
informasi. Baik itu masyarakat umum, konsumen maupun pelanggan.

B. Jenis-Jenis Riset Pemasaran

Jenis riset pasar adalah berbagai metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
dan menganalisis data tentang pasar dan konsumen. Berikut ini beberapa jenis riset pasar
yang wajib Kamu tahu:

1.Riset Merek

2. Evaluasi Kampanye Pemasaran

3. Riset Pesaing

4. Riset Segmentasi Pelanggan

5. Riset Pengguna

6. Product Developmen,

7. Usability Testing
C.Fungsi Riset Pemasaran

1. Evaluating, Bertujuan untuk mengevaluasi strategi pemasaran yang telah diterapkan


sebelumnya. Selain itu Evaluating juga berfungsi untuk mengevaluasi atau me-review
brand positioning dengan cara membandingkan produk kita dengan kompetitor.
Singkatnya, Evaluating bertujuan untuk mengetahui apa yang perlu dievaluasi dari
strategi pemasaran Anda.
2. Understanding, Tujuan yang kedua yaitu understanding. Hal ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman bahwa feedback atau masukan dari konsumen adalah yang
paling penting. Karena sejatinya, perusahaan perlu mengetahui apa kebutuhan konsumen
demi meciptakan produk yang sesuai dengan keinginan mereka. Pada tahap ini, riset yang
dilakukan biasanya berupa kebiasaan konsumen, perilaku, harapan, serta keluhan yang
ada terkait produk
3. Predicting, Yang ketiga yaitu Predicting, bertujuan untuk memprediksi pasar. Tentunya
tahapan yang satu ini tidak bisa dianggap mudah karena dunia ini penuh dengan
ketidakpastian. Hal ini menjadikan predicting sangat beresiko karena hasil yang ada
cenderung relatif. Predicting dilakukan ketika perusahaan atau brand ingin menyasar
target pasar dan menyusun strategi pemasaran yang baru.
4. Controlling, Terakhir yaitu controlling yang bertujuan untuk menjaga setiap proses bisnis
yang tengah berjalan dan dilakukan secara reguler untuk mengatasi zero defect. Beberapa
hal yang menjadi acuan dalam tahapan ini antara lain: posisi produk di hadapan
konsumen, tren, serta efektifitas marketing tools yang digunakan, dan lain sebagainya.

E.. Metode Riset Pemasaran

Riset pasar memiliki beberapa macam metode dalam manajemen pemasaran. Berikut
adalah beberapa jenis metode penelitian yang populer dan bisa membantu Anda dalam meraih
tujuan bisnis :

- Metode Kualitatif

Penelitian kualitatif dapat dipahami sebagai metode penelitian yang menggunakan


data deskriptif berupa bahasa tertulis atau lisan dari orang dan pelaku yang dapat diamati.
Pendekatan kualitatif ini dilakukan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena individu
atau kelompok, peristiwa, dinamika sosial, sikap, keyakinan, dan persepsi. Metode yang
digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif antara lain :

1. Wawancara
2. Focus Group
3. Teknik proyeksi
4. Kuesioner
- Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif adalah sebuah metode penelitian yang di dalamnya menggunakan banyak
angka. Mulai dari proses pengumpulan data hingga penafsirannya. Sedangkan Metode
penelitian adalah studi mendalam dan penuh dengan kehati-hatian dari segala fakta.
Pengumpulan data kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu :

1. Survei
2. Observasi
3. Eksperimen
Bab X Komunikasi Penasaran

A.PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN

Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana


perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara
langsung maupun tidak langsung. tentang produk dan merek yang dijual. Kata "Komunikasi
Pemasaran" memiliki dua unsur pokok, yaitu: Komunikasi Proses dimana pemikiran dan
pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Dan
pemasaran: Sekumpulan kegiatan dimana perusahaan atau organisasi lainnya mentransfer
nilai nilai ( pertukaran tentang informasi produk

B. MODEL KOMUNIKASI PEMASARAN

1. Sender atau juga disebut sumber (source).

2. Proses Perancangan

3. Menyampaikan pesan melalui media (Proses transmisi)

4. Proses memberikan respon dan menginterprestasikan pesan yang diterima 6 (proses


decoding).

5. Umpan balik (Feedback) atas pesan yang dikirimkan.

C. KOMPONEN KOMUNIKASI

1. Komunikator Komunikator merupakan pihak yang membuat pesan dengan maksud tertentu
untuk disampaikan kepada objek pesan atau disebut juga dengan komunikan.

2. Komunikan Komunikan adalah pihak yang menjadi sasaran pesan dari komunikator. Oleh
karena itu, komunikator yang baik tidak bisa mengabaikan komunikan yang hendak dia tuju

3. Pesan Pesan adalah rumusan maksud yang disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan

4. Media Media adalah sarana yang digunakan agar pesan yang dibuat oleh komunikator.
dapat tersampaikan pada komunikan.

5. Hambatan, Hambatan adalah hal-hal yang dapat mengurangi tingkat penerimaan pesan
pada komunikan.

6. Tujuan, Tujuan pokok dalam komunikasi pemasaran dapat dibilang adalah pelanggan mau
untuk membeli produk yang dijual oleh perusahaan Pengirim.
7. Feedback, Feedback atau umpan balik adalah respons yang diberikan oleh komunikan
terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam sebuah komunikasi pemasaran.

8. Produk, Produk merupakan unsur pokok dalam komunikasi pemasaran karena dari produk
inilah pesan dapat disusun dengan baik.

Bab XI Pemasaran Era Modern E-Commerce

A.Pengertian E-commerce

E-commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik
dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

B. Tujuan aplikasi e-commerce

1. Orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses
internet dan interface-nya menggunakan web browser

2. Menjadikan portal e-commerce/e -shop tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi tempat.
berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar
bukan. sekedar tempat jual beli dan. sebagai pusat informasi (release, product review,
konsultasi, etc).

3. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan


konvensional dan virtual: Responsif (respon yang cepat dan ramah), Dinamis, Informatif dan
komunikatif

4. Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis.

5. Model pembayaran: kartu kredit atau transfer.

C. Jenis jenis e-commerce

1.Business to business

2. Business to costumers

3. Customer to customer
4. Customer to business

5. Online to offline

D.Faktor pertumbuhan e-commerce

1. Pertumbuhan penduduk meningkat

2. Pengguna smartphone meningkat

3. Banyaknya pengguna medsos

4. Pengguna internet meningkat perusahaan teknologi

5. finansial semakin berkembang

Bab XII Marketing Plan

A.Pengertian Marketing Plan

Menurut Philip Kotler (2003:100) menyatakan bahwa rencana pemasaran adalah


salah satu keluaran (output) yang paling utama dan proses perencanaan, dimana perencanaan
tersebut dibuat untuk merespon perubahan kondisi.Menurut Freddy Rangkuti dalam bukunya
yang berjudul Creating Effective Marketing Plan (2002:87) menyatakan bahwa " Marketing
plan merupakan sebuah strategi yang disusun untuk mengantisipasi pengaruh kebijakan
ekonomi, peningkatan peran pelanggan dalam pengambilan keputusan pengembangan produk
persaingan dan misi perusahaan yang pada akhirnya harus diterapkan secara praktis
dilapangan". Dari beberapa def nisi di atas dapat disimpulkan bahwa rencana pemasaran
adalah sebuah panduan bagi perusahaan untuk menjalankan strategi- strategi pemasaran yang
perlu dilakukan berdasarkan analisis pada dalam Perusahaan maupun luar perusahaan, dan
strategi tersebut untuk mengantisipasi perubahan kondisi seperti kondisi ekonomi, bertahan
dalam persaingan, tetap ada dalam pasar, mempertahankan konsumen yang telah ada hingga
menambah konsumen baru yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

B. Tujuan Marketing Plan

Marketing Plan bertujuan untuk memberikan pendekatan yang sistematik dan teratur
bagi Perusahaan yaitu:

1. Menyeimbangkan dan menyelaraskan kegiatan pemasaran yang dapat menjamin


tercapainya tujuan dan sasaran.
2. Menggunakan cara-cara berusaha di bidang pemasaran secara intensif dan optimal.

3. Menjamin keselarasan dan keserasian antara bagian yang terdapat dalam


perusahaan dalam usaha pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.

4. Pengendalian yang cepat, tepat dan teratur atas catatan, gagasan atau pemikiran dan
usaha-usaha atau kegiatan pemasaran dalam perusahaan

C. Manfaat Marketing Plan

Marketing plan memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan. Diantaranya:

1. Mengidentifikasi peluang atau aancaman bisnis,

2. Membantu mengelola sumber daya secara efisien.

3. Memandu bisnis mencapai tujuan.

4. Meningkatkan efisiensi dari segi operasional.

5. Meningkatkan respons cepat terhadap perubahan.

6. Memahami tool atau layanan yang dibutuhkan bisnis.

D. Jenis-jenis Marketing Plan

1. Marketing Plan Untuk Produk Baru

2. Geographic Marketing Plans

3. Market segments

4. Customer Plans

Anda mungkin juga menyukai