Kehamilan umumnya tidak meningkatkan komplikasi pada dbd jika

kondisi kesehatan ibu baik. Untuk itu ibu harus membentuk kesadaran
melakukan pemeriksaan ANC agar dapat mendeteksi dini jika ada
penyakit penyerta saat kehamilan.

Pada dasarnya kebutuhan ibu hamil dan menyusui sama, agar terhindar
dari sakit baik ibu hamil atau pun ibu menyusui harus memenuhi
kebutuhan nutrisi dan menjaga keberaihan

❏ Banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi (jgn sampe

ilang cairan yg ada ditubuh)
❏ Lakukan tirah baring atau harus banyak istirahat dulu
❏ Minum obat penurun panas, seperti paracetamol.
❏ hindari mengonsumsi ibuprofen atau aspirin untuk menurunkan
demam, karen berisiko menimbulkan efek samping yang
berbahaya bagi ibu hamil dan Ibu hamil tidak boleh minum
sembarang obat. Apapun jenis obatnya, sebaiknya konsultasikan
dulu ke dokter
❏ Apabila demam dengue tidak mengalami perbaikan dalam
waktu 24 jam atau jika muncul tanda-tanda DBD, segeralah
periksakan ke dokter. Kondisi ini memerlukan penanganan di
rumah sakit,

❏ karena berisiko tinggi menimbulkan komplikasi yang berbahaya

pada ibu hamil.
DBD bukan merupakan infeksi yang menular melalui cairan tubuh,
termasuk ASI.
tidak masalah bila ibu yang sedang menderita DBD menyusui bayinya
dengan ASI
Tindakan ini tidak akan menyebabkan bayi Anda tertular DBD.
Justru, dengan memberikan bayi Anda ASI, antibodi anti virus
Dengue yang terbentuk dalam tubuh Anda bisa disalurkan pada bayi
Anda melalui ASI, sehingga bayi Anda memiliki kekebalan yang baik
dalam menangkal infeksi virus Dengue di kemudian hari.

1. Pastikan untuk selalu berkomunikasi dengan dokter.

Informasikan bahwa ibu sedang menyusui agar dokter dapat
memberikan obat-obatan yang aman untuk ibu menyusui.
2. Biasanya saat sakit, kita jadi malas makan atau minum. Demi
nutrisi optimal, sebaiknya tetap perhatikan asupan nutrisi dan
cairan untuk mencegah dehidrasi.
3. Selain itu, ibu yang sakit DBD perlu mendapatkan istirahat
cukup. Jika memang memungkinkan untuk memberikan ASIP,
lebih baik berikan ASIP. Pompa ASI secara rutin untuk
mempertahankan produksi ASI.