Anda di halaman 1dari 2

PENGUJI 2

1. FIKIH MUAMALAH
fiqh muamalah adalah hukum-hukum Allah yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia lainnya mengenai keduniaan misalnya jual beli, utang-piutang, sewa-menyewa
dan lain sebagainya
2. MENGHAFAL 5 AYAT DAN 5 HADIS HUKUM EKONOMI
Ayat :
 ‫َو َاَح َّل ُهّٰللا اْلَبْيَع َو َح َّر َم الِّر ٰب وا‬
“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Q. S. Al-Baqarah :
275)
 ‫َو ِإْن ُكْنُتْم َع َلى َس َفٍر َو َلْم َتِج ُدوا َك اِتًبا َفِرَهاٌن َم ْقُبوَض ٌة‬
jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang kamu
tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang
dipegang (oleh yang berpiutang). (Q.S : Al-Baqarah : 283)
 ‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنوا اَّتُقوا َهّٰللا َو َذ ُرْو ا َم ا َبِقَي ِم َن الِّر ٰب ٓو ا ِاْن ُكْنُتْم ُّم ْؤ ِمِنْيَن‬
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang mukmin.
Al-Baqarah : 278

 ‫َك ْي ال َيُك وَن ُدوَلًة َبْيَن األْغ ِنَياِء ِم ْنُك ْم‬

Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara
kamu. QS : Al-Hasr : 7

 ‫َو ِاْن ُك ْنُتْم َعٰل ى َس َف ٍر َّو ْمَل ِجَتُد ْو ا َك اِتًبا َفِر ٰه ٌن َّم ْق ُبْو َض ٌۗة‬

“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai), sedangkan kamu
tidak mendapatkan seorang pencatat, hendaklah ada barang jaminan yang dipegang
(oleh yang berpiutang). QS. Al-Baqarah : 283

3. MENGHAFAL 5 KAIDAH QAWAID AL-KHAMSAH


 ‫“ اُألُم ْو ُر ِبِم َقا ِصِد َها‬Segala Sesuatu Itu Tergantung Pada Tujuannya”
 ‫“ َاْلَيِقْيُن َالُيَزاُل ِبا لَش ِك‬Keyakinan tidak bisa dihilangkan dengan keraguan”
 ‫“ الَم َشَقُة َتْج ِلُب الَتْيِس ْيُر‬Kesulitan itu menarik pada kemudahan”
 ‫“ الَض َر ُرُيَزاُل‬Kemadlaratan itu harus dihilangkan”
 ‫“ َالَع ا َد ُة ُمَح َك َم ٌة‬Kebiasaan dapat dijadikan suatu hukum”
4. MENGHAFAL 5 KAIDAH FIKIH MUAMALAH
 Al-Ashl fi al-mu’ammalat al-ibaaha”
Hukum dasar muamalah adalah mubah, kecuali jika ada nash yang shahih.
 ”Tahriim Akl Amwaal An-Naas Bi Al-Baathil”
Diharamkan memakan harta orang lain secara batil (tidak benar).
 ”Laa Dharara Wa Laa Dhiraara”
Tidak boleh merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
 ”At-Tahfif Wa At-Taisir La Tasydidu Wa At-Ta’sir
Memperingan dan mempermudah, bukan memperberat dan mempersulit
 ”Ri’ayatut al-dlarurat wa al-haajaat”
Memperhatikan keterpaksaan dan kebutuhan.
5. FATWA DSN
Fatwa DSN-MUI adalah keputusan atau pendapat dari DSN-MUI terkait masalah-
masalah hukum seputar kegiatan ekonomi Syariah.
DSN merupakan bagian dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang bertugas
mengembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian pada
umumnya dan sektor keuangan pada khususnya, termasuk usaha bank, asuransi dan
reksadana.
6. HUKUM EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA
Hukum Ekonomi Syariah adalah ilmu tentang muamalah. yang mempelajari tentang
perilaku manusia dalam produksi, distribusi, dan konsumsi yang berdasarkan ajaran Islam
Peraturan hukum dan perundang-undangan yang berkaitan dengan regulasi ekonomi
Syariah di Indonesia diantaranya: Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) sebagai dasar hukum pengembangan instrumen
keuangan syariah. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

Anda mungkin juga menyukai