Anda di halaman 1dari 12

Gadai

(Dalam Islam)
disusun oleh

Kelompok 4
1. PENGERTIAN GADAI

Dalam fiqh muamalah dikenal dengan kata pinjaman


dengan jaminan yang disebut Ar-rahn, yaitu
menyimpan suatu barang sebagai tanggungan utang.
Ar-rahn menurut bahasa berarti Al-tsubut dan Al-habs
yaitu penetapan dan penahanan. Dan ada pula yang
menjelaskan bahwa Rahn adalah terkurung atau
terjerat, di samping itu juga Rahn diartikan pula secara
bahasa dengan tetap, kekal, dan jaminan.
LANDASAN HUKUM GADAI
DASAR HUKUM RAHN DALAM AL-QUR`AN‫ ٌۗة‬SURAT AL-BAQARAH AYAT 283:
‫َو ِاْن ُكْنُتْم َع ىٰل َس َف ٍر َّو َلْم َتِج ُد ْو ا َك اِتًبا َف ِرٰه ٌن َّم ْق ُبْو َض َف ِاْن َاِم َن َبْع ُض ُكْم َبْع ًض ا َفْلُيَؤ ِّد اَّلِذى اْؤُتِم َن‬
‫َاَم اَنَت ٗه َو ْلَي َّت َهّٰللا َرَّبۗٗه َو اَل َتْك ُتُم وا الَّش َه اَد َۗة َو َم ْن َّيْك ُتْم َه ا َف ِاَّنٓٗه ٰا ِثٌم َقْلُبۗٗه َو ُهّٰللا ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َع ِلْي ٌࣖم‬
‫ِق‬
ARTINYA : “JIKA KAMU DALAM PERJALANAN (DAN BERMU'AMALAH TIDAK SECARA
TUNAI) SEDANG KAMU TIDAK MEMPEROLEH SEORANG PENULIS, MAKA HENDAKLAH ADA
BARANG TANGGUNGAN YANG DIPEGANG (OLEH YANG BERPIUTANG). AKAN TETAPI JIKA
SEBAGIAN KAMU
MEMPERCAYAI SEBAGIAN YANG LAIN, MAKA HENDAKLAH YANG DIPERCAYAI ITU
MENUNAIKAN
AMANATNYA (HUTANGNYA) DAN HENDAKLAH IA BERTAKWA KEPADA ALLAH TUHANNYA;
DAN JANGANLAH KAMU (PARA SAKSI) MENYEMBUNYIKAN PERSAKSIAN. DAN
BARANGSIAPA YANG MENYEMBUNYIKANNYA, MAKA SESUNGGUHNYA IA ADALAH ORANG
YANG BERDOSA HATINYA; DAN ALLAH MAHA MENGETAHUI APA YANG KAMU KERJAKAN”
RUKUN GADAI SYARIAH

Dalam menjalankan gadai syariahharus memenuhi rukun


gadai syariah, rukun gadai tersebut adalah:
a. Ar-Rahn (yang menggadaikan)
b. Al-Murtahin (yang menerima gadai)
c. Al-Marhun/rahn (barang yang digadaikan)
d. Al-marhun bih (utang)
e. Sighat, Ijab, dan Qabul.
SYARAT DALAM GADAI SYARIAH

Syarat Rahin dan Murtahin


Syarat yang terkait dengan Syarat Marhum Bih (Utang)
orang yang berakad

Marhun (Benda Jaminan


Syarat Sight (Lafads)
Gadai)
MEKANISME GADAI SYARIAH

LMekanisme operasional gadai syariah sangat penting untuk


diperhatikan, karena jangan sampai operasi gadai syariah tidak
efektif dan efisien. Mekanisme operasional gadai Syariah haruslah
tidak menyulitkan calon nasabah yang akan meminjam uang atau
akan melakukan akad utang-piutang. Akad yang dijalankan termasuk
jasa dan produk yang dijual juga harus berlandaskan syariah ( Al-
Qur`an, AlHadist, dan Ijma Ulama ), dengan tidak melakukan
kegiatan usaha yang mengandung unsur riba`, maisir, dan gharar.
HAKIKAT DAN FUNGSI GADAI Mendasarkan kemaslahatan itu, Islam
mengajarkan kepada umatnya untuk hidup
saling membantu, yang kaya membantu
Islam membawa pemahaman yang yang miskin. Bentuk saling membantu ini,
membentuk pandangan hidup tertentu dan dapat berupa pemberian tanpa ada
garis hukum yang global karenanya, guna pengembalian (berfungsi sosial), seperti
menjawab setiap masalah yang timbul, peran zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS), ataupun
hukum Islam dalam konteks kekinian berupa pimjaman yang harus dikembalikan
diperlukan. Kompleksitas masalah umat kepada pemberi pimjaman, minimal
seiring dengan berkembangnya zaman mengembalikan pokok pimjaman.
membuat hukum Islam harus menampakkan Dalam Al-Qur`an surat Al-Baqarah ayat 283
sifat elastisitas dan fleksibelitas guna dijelaskan bahwa gadai pada hakikatnya
memberi manfaat terbaik, dan dapat merupakan salah satu bentuk dari konsep
memberikan kemaslahatan kepada umat muamalah, dimana sikap tolong menolong
Islam khususnya dan manusia umumnya dan sikap amanah sangat ditonjolkan.
tanpa meninggalkan prinsip yang ditetapkan Begitu juga diriwayatkan dalam Hadits
syariat Islam. Rasulullah Saw.
PEMANFAATAN GADAI MENURUT
HUKUM ISLAM

Pada dasarnya, marhun tidak boleh diambil manfaatnya. Baik oleh rahin
maupun murtahin, kecuali apabila mendapat izin masing-masing pihak yang
bersangkutan. Hak murtahin terhadap marhun hanya sebatas menahan dan
tidak berhak menggunakan atau mengambil hasilnya, selama marhun ada
ditangan murtahin sebagai jaminan marhun bih,rahin tidak berhak
menggunakan marhun, terkecuali apabila kedua rahin dan murtahin ada
kesepakatan.
HAK DAN KEWAJIBAN PARA GADAI
SYARIAH

Menurut Abdul Aziz Dahlan pihak rahin dan murtahin, mempunyai hak dan
kewajiban yang harus dipenuhi.Sedangkan hak dan kewajibannya adalah
sebagai berikut:

A. Hak dan Kewajiban B. Hak dan Kewajiban Pemberi


Murtahin Gadai Syariah
KESIMPULAN
Rahn merupakan suatu akad utang piutang dengan menjadikan barang yang
mempunyai nilai harta menurut pandangan syara’ sebagai jaminan, hingga
orang yang bersangkutan boleh mengambil utang. Rahn itu hukumnya jaiz
(boleh) berdasarkan Al-Quran surat Al Baqarah ayat 283, As Sunnah
Rasululloh saw, Ijma’ para ulama dan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis
Ulama Indonesia. Aspek hukum keperdataan Islam (fiqih muamalah) selalu
mempersyaratkan rukun dan syarat sah dalam setiap transaksi, salah
satunya dalam transaksi gadai syariah serta hak dan kewajibannya. Rahn
memilki rukun, yakni : Rahin (pemilik harta atau barang), Murtahin (penerima
jaminan harta rahin), Marhun (harta atau barang yang dijaminkan) dan Shigat
(ijab qabul). Rahn memiliki unsur, yakni :
ADA
PERTANYAAN?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai