ْو ِلِه َّنَة َر ُس اَب ِهللا َو ُس ِكَت: ا ْكُتْم ِبِهَم ا َتَم َّس ُّلْو ا َم َر ْيِن َلْن َتِض َر ْكُت ِفْيُك ْم َأْم َت
"Telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman, jika kamu tetap berpegang kepada
keduanya, kamu takkan tersesat selama-lamanya, yakni Kitabullah (Al-Qur'an) dan
Sunah Rasulullah." (HR Al Hakim)
2. Akhlaq tasawuf
Akhlak tasawuf adalah konsep yang melibatkan perilaku dan etika yang baik dalam
kehidupan sehari-hari. Akhlak dalam tasawuf tidak hanya terbatas pada tindakan luar,
tetapi juga mencakup keadaan hati, pikiran, dan niat di balik setiap tindakan. Dalam
tasawuf, akhlak yang baik dianggap sebagai langkah awal yang penting dalam
perjalanan spiritual. Tanpa akhlak yang baik, seorang individu sulit untuk mencapai
kedekatan dengan Allah. Prinsip-prinsip akhlak tasawuf didasarkan pada ajaran Islam
yang mengajarkan kasih sayang, kejujuran, keadilan, dan kerendahan hati.
3. Ushul fiqih
Kata "ushul" berasal dari bahasa Arab yang berarti "dasar" atau "asas", sedangkan
"fiqih" merujuk pada pemahaman dan aplikasi hukum Islam.
Oleh karena itu, Ushul Fiqih dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar-
dasar atau prinsip-prinsip yang digunakan untuk memahami dan menetapkan hukum-
hukum Islam.Ushul Fiqih mempertimbangkan aspek-aspek berikut:
1. Sumber Hukum Islam
Ushul Fiqih membantu dalam memahami bagaimana Al-Qur'an dan Hadis
digunakan sebagai sumber utama dalam merumuskan hukum-hukum Islam. Ini
melibatkan metode interpretasi yang tepat untuk mengekstrak makna dan aturan
dari teks-teks tersebut.
2. Qiyas
Ushul Fiqih memungkinkan penerapan prinsip-prinsip yang ditemukan dalam Al-
Qur'an dan Hadis untuk situasi baru yang belum diatur dalam sumber-sumber
utama.
3. Ijma'
Ushul Fiqih juga mempertimbangkan konsep ijma', yaitu kesepakatan ulama
mengenai suatu hukum tertentu. Ijma' dianggap sebagai sumber hukum Islam yang
memiliki bobot otoritas yang signifikan.
4. Maslahah Mursalah
Konsep ini mengizinkan pemikiran hukum untuk mengambil kemaslahatan umum
sebagai pertimbangan dalam merumuskan hukum, bahkan jika tidak ada landasan
teks yang langsung relevan.
4. Fiqh ibadah
Fiqih Ibadah yaitu: ilmu mengenai hukum dan tata cara ibadah sebagaimana
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. berdasarkan dalil-dalilnya dari al-Qur’an
maupun hadits.
PENGUJI 2
1. Fiqh muamalah
dalam fikih, muamalah dimaknai dengan tukar-menukar barang maupun jasa yang
bermanfaat melalui proses jual-beli, sewa-menyewa, utang-piutang, dan usaha
lainnya.
Al maidah : 2
َو َتَعاَو ُنْو ا َع َلى اْلِبِّر َو الَّتْقٰو ۖى َو اَل َتَعاَو ُنْو ا َع َلى اِاْل ْثِم َو اْلُعْد َو اِن ۖ َو اَّتُقوا َهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا َش ِد ْيُد اْلِع َقاِب
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah
kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.”
Al mutaffifin 1:6
) َأاَل َيُظُّن3( ) َو ِإَذ ا َك اُلوُهْم َأْو َو َز ُنوُهْم ُيْخ ِس ُروَن2( ) اَّلِذ يَن ِإَذ ا اْك َتاُلوا َع َلى الَّناِس َيْسَتْو ُفوَن1( َو ْيٌل ِلْلُم َطِّفِفيَن
)6( ) َي ْو َم َيُق وُم الَّن اُس ِل َر ِّب اْلَع اَلِم يَن5( ) ِلَيْو ٍم َع ِظ يٍم4( ُأوَلِئَك َأَّنُهْم َم ْبُعوُثوَنArtinya: Kecelakaan
besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka
menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-
orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari
yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta
alam?.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan.
Dan jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak
acuh, maka keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya, dan
perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya
kikir. Dan jika kamu memperbaiki (pergaulan dengan istrimu) dan memelihara
dirimu (dari nusyuz dan sikap acuh tak acuh), maka sungguh, Allah Mahateliti
terhadap apa yang kamu kerjakan.
( ِإَذ ا ِاْخ َتَل َف َاْلُم َتَباِيَع اِن: َسِم ْع ُت َر ُسوَل ِهَّللَا صلى هللا عليه وسلم َيُق وُل: َع ْن ِاْبِن َم ْسُعوٍد رضي هللا عنه َقاَل
َو َص َّح َح ُه َاْلَح اِكُم, َفاْلَقْو ُل َم ا َيُقوُل َر ُّب َالِّس ْلَعِة َأْو َيَتَتاَر َك اِن ) َر َو اُه َاْلَخ ْمَس ُة,َلْيَس َبْيَنُهَم ا َبِّيَنٌة
Tentang Riba
, َو َش اِهَد ْيِه, َو َك اِتَب ُه, َوُم وِك َل ُه, ( َلَع َن َر ُسوُل ِهَّللَا صلى هللا عليه وسلم آِكَل َالِّر َب ا: َع ْن َج اِبٍر رضي هللا عنه َقاَل
ُهْم َس َو اٌء ) َر َو اُه ُم ْس ِلٌم: َو َقاَل
Dari Abdullah Ibnu Amar Ibnu al-‘Ash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam melaknat orang yang memberi dan menerima
suap. Riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi. Hadits shahih menurut Tirmidzi
Hadits Bukhari
Hadits Muslim
“Barang siapa yang menipu dalam transaksi, maka Allah tidak akan menerima shalatnya.”
3. Kaidah qowaid
الَض َر ُر ُيَزاُل.٤
5. Fatwa dsn
1) Nomor 110/DSN-MUI/IX/2017
2) Nomor08/DSN-MUI/IV/2000
Tentang Pembiayaan Musyarakah
Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk
menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad).
3) Nomor09/DSN-MUI/VI/2000
Tentang Pembiayaan Ijarah
Rukun dan Syarat Ijarah:
a) Sighat Ijarah, yaitu ijab dan qabul berupa pernyataan dari kedua belah
pihak yang berakad (berkontrak), baik secara verbal atau dalam bentuk
lain.
b) Pihak-pihak yang berakad: terdiri atas pemberi sewa/pemberi jasa dan
penyewa/pengguna jasa.
c) Obyek akad ijarah adalah :manfaat barang dan sewa; atau manfaat jasa
dan upah.
4) Nomor25/DSN-MUI/III/2002
Tentang Rahn
Bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam
bentuk Rahn dibolehkan dengan ketentuan sebagai berikut.
6. Hukum syariah di Indonesia
Perkembangan ekonomi Islam atau yang lazim dikenal dengan ekonomi syariah di
Indonesia berlangsung dengan begitu pesat. Hal ini juga didukung oleh sektor
hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundang- undangan di
bidang ekonomi syariah, antara lain adalah keluarnya Undang- undang Nomor 3
Tahun 2006 yang memberikan kewenangan bagi Pengadilan Agama untuk
menangani perkara sengketa ekonomi syariah. Selain itu keluarnya Undang-
undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara dan
Undangundang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah semakin
memperkokoh landasan hukum ekonomi syariah di Indonesia.