Anda di halaman 1dari 17

Ekonomi Mikro Islam

Kelompok 1

Dosen Pengampu : Ny..FATIMATUZ ZUHRO, M.E


Anggota Kelompok 1
• Ifan Rizky Pratama (2120603095)
• Al Hidayat (2120603098)
Apa itu ekonomi islam?
 ekonomi islam adalah sebuah sistem perekonomian yang menjadikan syariat-
syariat Islam sebagai landasan dasar dalam setiap hukum dan aktivitas yang berlaku
di dalamnya. Ekonomi Islam harus mengakomodasi nilai-nilai syariah dalam ilmu
ekonomi yang terikat pada norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Sedangkan menurut definisi para ahli


 Beberapa ahli mendefinisikan ekonomi islam sebagai suatu ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan
dengan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas dalam kerangka syariah
Ekonomi Mikro Islam
 Ekonomi mikro islam merupakan bagaimana sebuah keputusan diambil oleh tiap
unit ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syariah sebagai variable
utama.Manfaat mempelajari ekonomi mikro islam yaitu mengetahui batasan batasan
syariah dalam setiap langkah pengambilan keputusan dalam ekonomi.

Sedangkan secara umum


 Ekonomi mikro membahas perilaku ekonomi dalam lingkup individu, rumah
tangga, perusahaan, dan pasar. Pembahasannya meliputi pemanfaatan
sumber daya ekonomi bagi kehidupan masyarakat serta perilaku produsen dan
konsumen dalam melakukan interaksi di pasar
Kebijakan dasar dan Azas-azas Ekonomi Islam

 Kebijakan dasar dalam sistem  Azas-azas yang mendasari


ekonomi Islam perekonomian Islam

1. Larangan riba (abolition of riba) 1. Asas suka sama suka, yaitu kerelaan
yang sebenarnya, bukan kerelaan yang
2. Penerapan mudharabah dalam sifatnya semu dan seketika
perekonomian
2. Asas keadilan, yaitu keseimbangan
3. Pelarangan israf (konsumsi yang atau kesetaraan antar ndividu atau
berlebihan) komunitas

4. Kehadiran institusi zakat dalam 3. Asas saling menguntungkan dan tidak


mengatur distribusi kekayaan di ada pihak yang dirugikan
kalangan masyarakat 4. Asas tolong menolong dan saling
membantu serta dilarang untuk
adanya pemerasan dan eksploitasi
Tujuan Ekonomi Islam

1. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Meliputi pangan,


sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan
2. Memastikan kesetaraan kesempatan untuk semua orang
3. Mencegah terjadinya pemusatan kekayaan dan
ketimpangan distribusi pendapatan dan kekayaan
meminimalkan
4. Memastikan kepada setiap orang kebebasan untuk
mematuhi nilai-nilai moral
5. Memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi
Rancang Bangun

 Nilai Universal Ekonomi


Tauhid, ‘Adl, Nubuwah, Khilafah, ma’ad ( hasil )
 Prinsip Derivatif ( turunan )
1. Multitype Ownership ( Kepemilikan Multitipe )
2. Freedom To Act ( Kebebasan untuk bertindak )
3. Social Justice ( Keadilan Sosial )
 Perilaku Islami
Dalam perekonomian setiap produsen ataupun konsumen
harus berperilaku berakhlak secara ihsan.
Metodologi Ekonomi Islam

Pengertian Tujuan
 Adalah suatu metode tentang  Tujuan metodologi islam
bagaimana memahami, menafsirkan Metodologi Islam akan menjelaskan
dan mengambil ketetapan hukum Al kriteria ilmiah untuk melahirkan
qur’an dan hadist sedemikian rupa
teori ekonomi Islam yang sesuai
sehingga menghasilkan keputusan yang
paling sesuai dengan kehendak Allah dengan sumber pengetahuan yang
dan Rasulnya. Dalam beberapa hal, epistemologi islam.
metodologi ini berbeda secara prinsip
dan mendasar dengan metodologi ilmu
ekonomi konvensional, namun dalam
beberapa hal lain keduanya dapat
menggunakan metodologi yang sama.
 Dalam menentukan metode  Tiga kerangka metodologi
ekonomi Islam ini terdapat tiga ekonomi Islam
sumber ajaran Islam yang dijadikan
1. ide dan prinsip dari ekonomi Islam
pedoman dalam nenetapkannya
2. pendekatan nilai dalam Islam
 -Al Qur an
terhadap kondisi ekonomi yang
 -As Sunnah terjadi
 -ijtihad 3. realita ekonomi dan bagaimana
konsep Islam bisa diturunkan
1. -ijma’
dalam kondisi nyata dan riil
Sumber Hukum Ekonomi Islam
 Al – Qur’an  Ihtisan
 Al – Hadist  Ihtisab
 Ijma’  ‘Urf
 Qiyas  Syar’u Ma Qoblana
 Maslahah Mursalah
Al – Qur’an
 Sumber hukum Islam yang abadi  Orang-orang yang memakan
dan asli adalah kitab suci Al- riba tidak dapat berdiri
Qur’an. Al-Qur’an merupakan melainkan seperti berdirinya
amanat sesungguhnya yang orang yang kemasukan setan
disampaikan Allah melalui karena gila. Yang demikian itu
ucapan Nabi Muhammad SAW karena mereka berkata bahwa
untuk membimbing umat jual beli sama dengan riba.
manusia. Amanat ini bersifat Padahal Allah telah
universal, abadi dan menghalalkan jual beli dan
fundamental. mengharamkan riba. ( QS. Al –
Baqarah ( 2) : 275 )
Al – Hadist

 Al – Hadist Dalam konteks hukum islam,  Contoh Hadist


sunnah yang secara harfiah berarti ‫الر ُج ُل ُأ َّم ُه‬
َّ ‫ون ُخوبًا َأيْ َس ُر َها َأ ْن يَن ْ ِك َح‬
َ ‫الريَا َسبْ ُع‬
ِّ
"cara, adat istiadat, kebiasaan hidup"
mengacu pada perilaku Nabi SAW yang ("Riba itu ada tujuh puluh dosa. Yang paling
ringan adalah seperti seseorang menzinai ibu
dijadikan teladan; sunnah sebagian
kandungnya sendiri.“
besar didasarkan pada praktek normatif
masyarakat di zamannya. Pengertian
 Contoh Hadist
sunnah jadi mempunyai arti tradisi ‫َأ‬
ّ ِ ‫ ك َْل‬-‫عل َيْ ِه َو َسل َّ َم‬
‫الربَا َو ُم َو ِك ّل َُه َوك َا ِتبَ ُه‬ َ ‫ول الل ّ َ ِه – َصلَّى الل ّ َ ُه‬ ُ ‫ل ََع َن َر ُس‬
yang hidup pada masing - masing َ ‫َو َشا ِه َديْ ِه َوق‬
ٌ‫َال ل َُه ْم َس َواء‬
generasi berikutnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat
pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah
yang meminjam), penulis transaksi riba
(sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan
transaksi riba.” Kata beliau, “Semuanya sama
dalam dosa.” (HR. Muslim no. 1598)
Ijma’ Qiyas
Kesepakatan mujtahid Mempersamakan hukum
dalam menentukan hukum untuk perkara yang tidak
yang belum dinukilkan dinukilkan secara jelas
secara jelas dalam al Quran dalam al Quran dan al Hadits
dan al Hadits. dengan perkara yang secara
jelas dinukil di al Quran dan
al Hadits karena persamaa
illat (sebab).
Ihtisan
Maslahah Mursalah Perpindahan dari satu hukum yang telah di
Tidak ada ketegasan hukum dalam Al tetapkan oleh dalil syara kepada hukum lain
karena ada dalil syara yang mengharuskan
Qur’an dan Hadist sehingga kita dapat
perpindahan ini sesuai dengan jiwa Syari’ah
melihat apakah hal tersebut lebih Islam.
banyak maslahatnya mudbaratnuo
atau
 Istihsan terbagi 4:
1. Menimggalkan dalil karena Urf
2. Karena Ijma’
3. Karena maslahat
4. Kerena menarik kemudahan,
menolak kemudahan
Ihtisab
ِ ‫يلـــث ُُبو ِتـ ِهـ ِفـــياـلَْأ َّوِل ِلـــ ِفقْ َدا ِـن َمـا َيـــ ْصل ُُح ِلـــلتَّ ْغـ ِي‬
‫ير‬ ‫ُثــــ ُب ُ َأ‬
ِ ‫وت ْم ٍر ِفـــياــلثَّا ِنـ‬

“Menetapkan hukum atas masalah hukum yang kedua berdasarkan hukum


yang pertama karena tidak ditemukan dalil yang mengubahnya.”

Contoh

‫اء ُة اــلِ ّذـ َّمة‬ ُ ْ ‫اـلَْأ‬


َ ‫صل َبــــ َرـ‬
“Pada dasarnya setiap orang itu terbebas dari tanggungan.
Penerapan Istishab ini misalnya, Ahmad mengklaim bahwa Bisri memiliki
utang sebesar Rp100.000, tetapi Bisri tidak mengakuinya. Dalam hal ini,
yang dimenangkan adalah pihak Bisri. Sebab, pada dasarnya, Bisri terbebas
dari tanggungan kepada Ahmad, kecuali jika Ahmad mampu mengajukan
mengajukan bukti yang memperkuat pengakuannya /11:25
‘Urf
Dalam bahasa Ushul Fiqh, pribumisasi Islam adalah akomodasi terhadap
adat istiadat atau yang juga dikenal dengan „urf. ‘Urf adalah adat
kebiasaan yang berlaku di sebuah daerah dan dijadikan salah satu
pertimbangan hukum Islam.

Syar’u Ma Qoblana
Syariat yang diterapkan sebelum datangnya syariat Nabi Muhammad
shalallahu alaihi wasallam. Artinya hukum-hukum Allah yang disyariatkan
kepada umat terdahulu melalui nabi-nabi mereka, seperti Nabi Ibrahim,
Nabi Musa, Nabi Dawud dan Nabi Isa
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai