Anda di halaman 1dari 14

Ekonomi Syariah

JAROT MARYONO, S.H., M.H., CTA.


089 505 399 399
adv.jarot@gmail.com
www.pengacarabekasi.net
www.pengacaramurahprofesional.com
Pertemuan Ke-2
HUKUM ISLAM

Hukum Islam : - Berasal dari agama Islam, yang diturunkan oleh ALLAH untuk
kemaslahatan setiap hambaNYA di dunia & akhirat
- Bersumber dari dan menjadi bagian dari agama Islam.
- Seperangkat peraturan berdasarkan wahyu ALLAH dan Sunnah
Rasulullah tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan
diyakini mengikat untuk semua orang yang beragama Islam.

5 hukm atau kaidah yang dipergunakan sebagai tolok ukur perbuatan manusia baik
di bidang ibadah maupun muamalah ( al-ahkam al-khamsah )

1) dibolehkan (mubah, jaiz, ibahah),


2) dianjurkan ( sunnah, mandub, mustahab, at tathowu’),
3) tidak disukai (makruh),
4) wajib (wajib, fardh), hukum Islam dibedakan menjadi:
kewajiban perorangan/fardh’ain (shalat & puasa)
kewajiban kolektif/fardh kifayah (shalat jenazah & jihad), dan
5) dilarang (haram) lawan dari halal atau segala sesuatu yang tidak dilarang.
HUKUM ISLAM

Sumber Hukum Islam:


Abdul Wahhab Khallaf : Di antara dalil-dalil yang disepakati oleh jumhur ulama
sebagai sumber-sumber hukum Islam adalah:
a. Al-Quran (kitab suci yang memuat wahyu ALLAH, disampaikan melalui
malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai RasulNya.
b. As-Sunnah/Al-Hadits (Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad
saw, dalam bentuk qaul (ucapan), fi’il (perbuatan), taqrîr, perangai, dan sopan
santun ataupun sepak terjang perjuangannya, baik sebelum maupun setelah
diangkatnya jadi Rasul.
c. Ar-Ra’yu/Ijtihad (Pencurahan segenap kesanggupan untuk mendapatkan
hukum syara’ yang ‘amaliy tentang masalah yang tidak ditunjuki hukumnya oleh
sesuatu nash, dengan menggunakan sarana-sarana yang direstui oleh syara’
untuk digunakan mengenai masalah tersebut untuk ditetapkan hukumnya.
- Ijma (kesepakatan para mujtahid muslim pada suatu masa tertentu setelah
wafat Rasulullah saw. atas suatu hukum syara’ pada peristiwa yang terjadi.
- Al-Qiyas (Menyamakan hukum suatu peristiwa yang tidak ada nash
mengenai hukumnya, dengan suatu peristiwa yang telah ada nash
hukumnya, karena adanya persamaan ‘illah.
HUKUM ISLAM

Karakteristik Hukum Islam:


- Ar-Rabbaniyyah : Berasal dari Rabb yaitu ALLAH Ta’ala (sempurna, tidak
terpengaruh wakti dan kondisi lingkungan yang melingkupinya).
- Al-Akhlaqiyyah : Sangat memperhatikan akhlaq dalam semua aspek.
terpengaruh wakti dan kondisi lingkungan yang melingkupinya).
- Al-Waqi’iyyah : Realistis (sesuai realitas)aq dalam semua aspek.
- Al-Insaniyyah : Diciptakan untuk membimbing manusia dan menjaga karakteristik
kemanusiaannya serta memliharanya dari unsur hewani.
-.Al-Tanasuq : Hukum yang serasi dan saling melengkapi antara satu dengan yang
lainnya.
- Asy-Syumul : Komperhenssif atau mencakup semua aspek kehidupan manusia,
baik mengatur tentang hubungan manusia dengan ALLAH dengan
segala macam bentuknya dan juga mengatur hubungan manusia
dengan manusia lainnya.
mencakup masalah hukum keluarga, hukum ketatanegaraan, hukum internasional,
masalah kehakiman, dakwaan, persaksian, sumpah dan lainnya.
HUKUM ISLAM

- Syariat & Fiqih (sering dipakai oleh ulama)

Syariat/Syariah :
- Tempat yang banyak air (etimologis)
- Segala hukum dan ketentuan yang ditetapkan oleh ALLAH (Al-Qur’an &
Sunnah Nabi Muhammad SAW) untuk para hambaNya demi maslahat
mereka di dunia dan akhirat.
termasuk aqidah dan akhlaq bila dalam arti luas.

Fiqih :
- Pengetahuan dan pemahaman terhadap sesuatu (etimologis)
- Ilmu Pengetahuan tentang hukum-hukum syar’I yang amali/praktis
yang digali dari dalil-dalilnya yang rinci.
HUKUM ISLAM

Asas-Asas Hukum Islam:


- Menghilangkan kesulitan
“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.
Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam
agama suatu kesempitan……” (QS. Al-Hajj : 78)
- Menyedikitkan beban
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu)
hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika
kamu menanyakan di waktu Al Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan
kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyantun.Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah
dengan jihad yang sebenar-benarnya”. (QS. Al-Maidah : 101)
- Berangsur-angsur dalam pembentukan hukum
Al-Qur’an tidak diwahyukan ALLAH sekaligus, namun berangsur-angsur atau
sedikit demi sedikit.
HUKUM ISLAM

Hukum Islam Disistematiskan Seperti Dalam Tata Hukum Indonesia:

1. Hukum Publik Islam


a. Jinâyah, yang memuat aturan-aturan mengenai perbuatan-perbuatan yang
diancam dengan hukuman, baik dalam jarîmah hudûd (tindak pidana berat) maupun
dalam jarîmah ta’zîr (pidana ringan).
- Jarîmah hudûd adalah perbuatan pidana yang telah ditentukan bentuk dan batas
hukumnya dalam al-Quran dan as-Sunnah.
- Jarîmah ta’zîr adalah perbuatan tindak pidana yang bentuk dan ancaman
hukumnya ditentukan oleh penguasa sebagai pelajaran bagi pelakunya.
b. Al-Ahkâm as-Shulthâniyyah, membicarakan permasalahan yang berhubungan dgn
kepala negara/pemerintahan, hak pemerintah pusat dan daerah, tentang pajak, dsb.
c. Siyâr, mengatur urusan perang dan damai, tata hubungan dengan pemeluk agama
lain dan negara lain;
d. Mukhâsamat, mengatur soal peradilan, kehakiman, dan hukum acara.
HUKUM ISLAM

Hukum Islam Disistematiskan Seperti Dalam Tata Hukum Indonesia:

2. Hukum Privat Islam


a. Munâkahât, mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan perkawinan dan
perceraian serta segala akibat hukumnya;

b. Wirâtsat, mengatur segala masalah dengan pewaris, ahli waris, harta peninggalan,
serta pembagian warisan. Hukum warisan Islam (hukum farâidh);

c. Mu’âmalah dalam arti yang khusus, mengatur masalah kebendaan dan hak-hak
atas benda, tata hubungan manusia dalam masalah jual beli, sewa-menyewa,
pinjam-meminjam, perserikatan, kontrak, dan sebagainya.
HUKUM ISLAM

ISLAM >> Akidah Ibadah


>> Syariah Muamalah Publik
>> Akhlaq Privat

Hukum Privat Islam


a. Munâkahât, mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan perkawinan dan
perceraian serta segala akibat hukumnya;
b. Wirâtsat, mengatur segala masalah dengan pewaris, ahli waris, harta peninggalan, serta
pembagian warisan (farâidh);
c. Mu’âmalah dalam arti yang khusus, mengatur masalah kebendaan dan hak-hak atas
benda, tata hub. manusia dalam masalah jual beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam,
perikatan, kontrak, dsb.
- muʻāmalat khās (lapangan muamalah khusus). Ekonomi syariah termasuk dalam
lapangan muamalah dalam arti khusus ini.
Dengan demikian hukum ekonomi syariah merupakan bagian dari hukum Islam (syarīʻah), yang
mana syariah menjadi salah satu pilar dari agama Islam.
EKONOMI

Ekonomi : Oikos >> Rumah Tangga (house-hold)


Nomos >> Aturan, kaidah atau pengelolaan

Ekonomi : “Segala tingkah laku manusia atau segolongan masyarakat dalam


usahanya memenuhi kebutuhan yang relatif tak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang terbatas adanya”

“Kegiatan Ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat pada hakekatnya merupakan


rangkaian berbagai perbuatan hukum yang luas biasa banyak jenis, ragam,
kualitas dan variasinya, yang dilakukan oleh antara pribadi, antar perusahaan,
antar negara dan antar kelompok dalam berbagai volume dengan frekuensi yang
tinggi setiap saat diberbagai tempat”.
EKONOMI ISLAM

Pengertian Ekonomi Islam

- Prof. Dr. (HC.) K. H. Ma'ruf Amin : Ekonomi Islam (syariah) adalah ekonomi yang
didasarkan pada wahyu Ilahi yang diturunkan untuk kemaslahatan dan
kesejahteraan umat manusia.
- Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 2 tahun 2008 tentang
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) Pasal 1 angka (1):
“Subjek hukum adalah orang perseorangan, persekutuan, atau badan usaha
yang berbadan hukum atau tidak berbadan hukum yang memiliki
kecakapan hukum untuk mendukung hak dan kewajiban.”
- Sistem ekonomi syariah berakar kuat pada norma & etika Islami yang
bersumber dari ketentuan Al-Quran dan sunnah.
>> Penerapan sistem ekonomi syariah untuk merealisasikan masyarakat
yang adil & sejahtera.
>> Dalam pandangan Islam, kesejahteraan dinamika secara konprehensif,
yakni realisasi kehidupan meterial dan spiritual secara seimbang.
>> konsep sistem ekonomi dan kegiatan usaha berdasarkan hukum Islam
atau ekonomi bedasarkan prinsip syariah.
EKONOMI ISLAM

Aliran Pemikiran Ekonomi Islam

1. Aliran pemikiran yang akomodatif-modifikasi dengan sifat eklektisme-


metodologis yang dipelopori oleh ahli-ahli ekonom Islam;
- Muhammad Abdul Mannan, pendekatan eklektik dengan mengadopsi
pemikiran ekonomi Barat.
- Muhammad Nejatullah Siddiqi, menggabungkan pendekatan ekonomi
neo-klasik dengan fikih. Ini mengarah pada pendekatan yang disebut
“neo-klasik yang berbasis fikih” (fikih berbasis neo-klasik) yang
merupakan aliran ekonomi Islam arus utama yang dominan.
2. Aliran ekonomi Islam yang berpegang bahwa ekonomi Islam itu harus lahir
dari tashawwur Islam itu sendiri, tanpa dicampur-adukkan dengan sistem
ekonomi pada umumnya. Di antara pendukung tren ekonomi Islam total ini
adalah Abdul Hamid Abusulayman (1973), Seyyed Vali Reza Nasr (1986),
Ziaudin Sardar (1999 & 2011), dan Muhammad Syukri Salleh (2009, 2011
& 2013).
EKONOMI ISLAM

Paradigma Ekonomi Islam lahir dan dibentuk dari dua sumber utama, yaitu
naqli (wahyu) dan ‘aqli (ijtihad).

Sumber naqli adalah


Alquran atau al-wahy al-matlu (wahyu yang dibaca) dan al-sunnah atau al-
wahy ghayr al-matlu (wahyu yang tidak dibaca). Keduanya juga di kenal
sebagai al-adillah al-qat’iyyah (bukti bahwa kebenarannya tidak dapat
diperdebatkan).

Sumber aqli adalah


terutama yang telah disepakati adalah al-ijma’ dan al-qiyas. Keduanya juga
dikenal sebagai al-adillah al-ijtihadiyyah (pandangan diperoleh melalui
kesungguhan pikiran).

Anda mungkin juga menyukai