Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ririn Riani Sari

NPM : A10200012
Prodi : S1 Manajemen kelas A
Mata kuliah : Pendidikan Agama Islam

Tugas Pertemuan ke-8


Hukum Islam

PENDAHULUAN

Hukum dalam lingkup Islam di Indonesia sering diistilahkan dengan hukum islam
yang merupakan terjemahan dari kata syariat dan fikih, sebagaimana kelangan ahli
hukum barat menyebut syariat dengan sebutan Islamic Law dan fikih dengan Islamic
Jurisprudance.

Hukum islam merupakan suatu hukum yang bersifat statis dan sekaligus dinamis.
Statis berarti suatu hal yang tetap bersumber pada Al-Quran dan hadist dalam setiap
aspek kehidupan. Dinamis berarti mampu menjawab segala permasalahan dan sesuai
dengan perkembangan zaman, tempat dan keadaan, serta cocok ditempatkan dalam
segala macam bentuk struktur sosial kehidupan, baik secara individu maupun secara
kolektif bermasyarakat.

PENGERTIAN HUKUM ISLAM

Pengertian hukum Islam atau syariat Islam adalah sistem kaidah-kaidah yang
didasarkan pada wahyu Allah SWT dan Sunnah Rasul mengenai tingkah laku
mukallaf (orang yang sudah dapat dibebani kewajiban) yang diakui dan diyakini, yang
mengikat bagi semua pemeluknya.

Pengertian syariat bersifat luas ia mencakup seluruh tatanan nilai dan norma
dalamkehidupan Islam yang menyangkut keimanan atau akidah yang benar, amal
perbuatan manusia,maupun akhlak yang menggambarkan keseluruhan tatanan norma
ajaran Islam.Fikih merupakan penafsiran terhadap syariat, khususnya mengenai amal
perbuatan manusiayang bersumber dari dalil-dalil terperinci dari al-Qur’an dan hadis
yang kemudian dirumuskan dalam hukum-hukum, seperti wajib, sunnah,
mubah, makruh atau haram. Hukum Islam adalahsegala macam ketentuan atau
ketetapan mengenai sesuatu hal yang telah diatur dan ditetapkanoleh agama Islam
yang berisi perintah dan larangan untuk berbuat atau tidak berbuat dan jikadilanggar
telah ditetapkan sanksinya.

RUANG LINGKUP HUKUM ISLAM

Hukum islam sering juga diterjemahkan dengan lima ketetapan yang dibebankan pada
manusia, yaitu: wajib, sunnah, makruh, mubah atau halal, dan haram. Dengan
demikian ruanglingkup hukum Islam dalam penerapannya dapat diklasifikasi ke
dalam dua kelompok besar,antara lain, hukum yang berkaitan dengan persoalan
ibadah, dan hukum yang berkaitan dengan persoalan kemasyarakatan.

Para ulama membagi ruang lingkup hukum Islam (fiqih) menjadi dua yaitu :
1. Ahkam Al-Ibadat
Ahkam al-Ibadat, yaitu ketentuan-ketentuan atau hukum yang mengatur hubungan
manusia dengan Tuhannya. Ahkam al-Ibadat ini dibedakan kepada Ibadat Mahdla dan
IbadatGhair Mahdlah. Ibadah Mahdlah adalah jenis ibadah yang cara waktu atau
tempatnya sudahditentukan, seperti shalat, puasa, zakat, haji, nadzar dan sumpah.
Sedangkan ibadah ghairmahdlah adalah semua bentuk pengabdian kepada Allah swt.
dan setiap perkataan atau perbuatanyang memberikan manfaat kepada manusia pada
umumnya, seperti berbuat baik kepada oranglain, tidak merugikan orang lain,
memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan, mengajakorang lain untuk berbuat
baik dan meninggalkan perbuatan buruk, dan lain-lain.2.

2. Ahkam Al-Mu’malat
Ahkam al-Mu’amalat, yaitu ketentuan-ketentuan atau hukum yang mengatur
hubungan antar manusia (mahluk), yang terdiri dari :
a. Ahkam al-ahwal al-syahsiyat (hukum orang dan keluarga), yaitu hukum
tentang orng (subyekhukum) dan hukum keluarga, seperti hukum perkawinan.
b. Ahkam al-Madaniyat (Hukum Benda), yaitu hukum yang mengatur masalah
yang berkaitandengan benda, seperti jual beli, sewa menyewa, pinjam
meminjam, penyelasian harta warisanatau hukum kewarisan.
c. Al-ahkam al-Jinayat (Hukum Pidana Islam), yaitu hukum yang berhubungan
dengan perbuatanyang dilarang atau tindak pidana (delict,jarima) dan ancaman
atau sanksi hukum bagi yangmelanggarnya (uqubat ).
d. Al-ahkam al-qadla wal al-Murafa’at (hukum acara), yaitu hukum yang
berkaitan dengan acaradiperadilan (hukum formil), umpama aturan yang
berkaitan dengan alat-alat bukti, seperti saksi, pengakuan, pengakuan, sumpah,
yang berkaitan dengan pelaksanaan hukuman dan lain-lain.
e. Ahkam al-Dusturiyah (hukum tata Negara dan perundang-undangan), yaitu
hukum yang berkaitan dengan masalah politik, seperti mengenai pangaturan
dasar dan system Negara, perundang-undangan dalam Negara, syarat-syarat,
hak dan kewajiban pemimpin, hubungan pemimpin dengan rakyatnya, dan lain-
lain.
f. Ahkam al-dauliyah (hukum Internasional), yaitu hukum yang mengatur
hubungan antar Negara, baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan
perang.
g. Ahkam al-Iqtishadiyah wa al-Maliyah (Hukum Perekonomian-dan moneter),
yaitu hukum tentang perekonomian dan keuangan dalam suatu Negara dan
antar negara.

Anda mungkin juga menyukai